Anda di halaman 1dari 5

KUANTITATIF

BAB 1

1. Tabel PNB-sebenarnya dan PNV-potensial pada berbagai tahun untuk suatu


perekonomian. (Nilai dalam triliun rupiah)

Tahun PNB- PNB-potensial


sebenarnya
1998 148 160
1999 160 175
2000 180 180
2001 182 198
a. - Pendapatan Nasional yang Sebenarnya adalah pendapatan nasional yang sebenarnya
diwujudkan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi pada masa tersebut. Biasanya
pendapatan nasional sebenarnya kurang dari pendapatan nasional potensial.
- Pendapatan Nasional Potensial adalah tingkat pendapatan nasional yang akan
dicapai apabila tenaga kerja dalam perekonomian sepenuhnya digunakan, yaitu
pendapatan nasional yang akan dicapai pada kesempatan kerja penuh.

b. (i) Jurang Produk Nasional Bruto atau PNB GAP yaitu perbedaan antara pendapatan
potensial dengan pendapatan nasional sebenarnya

(ii)Tahun 1998 = PNB potensial 160 dan PNB sebenarnya 148 maka jurang PNB
sebesar 12.
Tahun 1999 = PNB potensial 175 dan PNB sebenarnya 160 maka jurang PNB
sebesar 15.
Tahun 2000 = PNB potensial 180 dan PNB sebenarnya 180 maka jurang PNB
sebesar 0.
Tahun 2001 = PNB potensial 198 dan PNB sebenarnya 182 maka jurang PNB
sebesar 16.
a. (i)Keadaan ekonomi paling buruk ditunjukkan pada tahun 2001 karena jurang PNB
pada tahun tersebut paling besar karena PNB-sebenarnya hanya 182 dan PNB-
potensialnya 198.
(ii)Keadaan perekonomian saat mencapai tingkat kerja penuh ditunjukkan pada tahun
2000. Karena keadaan PNB-sebenarnya dan PNB-potensial menunjukkan nilai yang
sama sehingga dapat menunjukkan keadaan ekonomi penuh
2. a. -ANGKATAN KERJA
Angkatan kerja atau labour force adalah jumlah penduduk dengan usia produktif,
yaitu 15-64 tahun yang sedang bekerja maupun mencari pekerjaan. Usia produktif
tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
 Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang tidak bersedia
bekerja atau belum bekerja. Misal, pelajar dan mahasiswa yang masih
bersekolah.
 Angkatan kerja
 Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang sudah mempunyai
pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan.
- TENAGA KERJA
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat. Untuk mengetahui banyaknya jumlah angkatan kerja yang dapat diserap
oleh pasar kerja, biasanya dipakai suatu ukuran yang dinamakan tingkat partisipasi
angkatan kerja (TPAK). Besarnya TPAK dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
TPAK = jumlah angkatan kerja : jumlah tenaga kerja × 100%
TPAK dinyatakan dalam ukuran persen. Untuk kepentingan analisis lebih lanjut,
TPAK dapat dipilah berdasarkan kepentingannya. Misalnya, berdasarkan jenis
kelamin, kelompok usia, dan lapangan pekerjaan.

- KESEMPATAN KERJA
Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan tenaga kerja, yaitu suatu
keadaan yang menggambarkan adanya kesempatan kerja yang siap diisi oleh penawar
kerja (pencari kerja). Oleh karena itu, terjadi hubungan antara permintaan tenaga kerja
dan penawaran tenaga kerja di pasar tenaga kerja. Di Indonesia, jumlah penduduk
yang besar mengakibatkan kelebihan tenaga kerja (pencari pekerjaan) yang tidak
sesuai dengan permintaannya. Kesempatan kerja yang tidak seimbang dengan
angkatan kerja menyabab kan terjadinya pengangguran.
- PENGANGGURAN
Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari
pekerjaan. Pengangguran akan merugikan negara dan akan memberatkan keluarga
karena kebutuhannya menjadi beban keluarga yang sudah bekerja. Indikator beban ini
disebut Dependency Ratio, yang dihitung dengan cara:
Dependency Ratio (DR) = penduduk luar usia kerja : penduduk usia kerja
Makin tinggi tingkatDependency Ratio (DR), makin buruk tingkat beban yang harus
ditanggung setiap penduduk produktif.
Di dalam ilmu ekonomi pengangguran ada beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.

 Pengangguran siklis adalah pengangguran yang disebabkan merosotnya


perekonomian atau resesi ekonomi suatu negara.
 Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena tidak
sesuainya jenis pekerjaan yang diminta dengan yang ditawarkan.
 Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian
musim. Biasanya terjadi di daerah pertanian.
 Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya
modernisasi dalam berproduksi.
 Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan karena adanya
pergeseran antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Misalnya, tenaga kerja
yang keluar dari pekarjaan karena ingin pekerjaan yang lebih baik.
 Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang terjadi karena kesempatan
kerja lebih sedikit jika dibandingkan angkatan kerja.
b. Dari data berikut hitung jumlah pengangguran dan tingkat pengangguran

Tahun Tenaga Kerja Kesempatan Kerja


2000 12.210.121 11.787.140
2001 12.580.456 12.147.601
2002 13.101.132 12.878.731
2003 13.602.543 13.231.876
Tingkat pengangguran
11.787.140
97%
12.210.121
Jumlah pengangguran
12.210.121 - 11.787.140 = 422.981

Tingkat pengangguran
12.147.601
97%
12.580.456
Jumlah pengangguran
12.580.456 - 12.147.601 = 432.855

Tingkat pengangguran
12.878.731
98%
13.101.132
Jumlah pengangguran
13.101.132 - 12.878.731 = 222.401

Tingkat pengangguran
13.231.876
97%
13.602.543
Jumlah pengangguran
13.602.543 - 13.231.876 = 370.667
c. kesempatan kerja penuh (full employment) adalah keadaan dimana semua orang yang
mampu dan bersedia untuk bekerja, mendapatkan perkerjaan. Full employment
ditandai dengan jumlah pekerjaan yang ditawarkan melebihi jumlah orang yang
sedang mencari pekerjaan.

3. a. Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata suatu barang dalam tahun
yang dihitung dan harga rata-rata untuk tahun dasar.Definisi indeks harga adalah
ukuran yang menunjukkan berbagai perubahan yang terjadi pada harga dari waktu ke
waktu.

b. Data PDB menurut harga berlaku dan indeks harga pada tahun 2000 hingga 2003

Tahun Produk Domestik Bruto (triliun rupiah) Indeks Harga

2000 123,213 142,0

2001 132,741 145,8


2002 145,231 152,8

2003 160,478 160,9

Hitunglah :

i. Tingkat inflasi pada tahun 2001,2002 dan 2003

200 145,8 - 142,0 x100


1 142 3%

200 152,8 - 145,8 x 100


5%
2 145,8

200 160,9 - 152,8 x 100


5%
3 152,8
ii. PDB riil pada tahun 2000 hingga 2003

200 132,741 - 123,231


x 100 = 8%
1 123,231

200 145,231 - 132,741


x 100 = 9%
2 132,741

200 160,478 - 145,231 10


x 100 =
3 145,231 %
iii. Kondisi tingkat pertumbuhan ekonomi semenjak tahun 2001 mengalami
peningkatan yang.

Anda mungkin juga menyukai