Anda di halaman 1dari 60

2019

LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
LKJiP 2019

INSPEKTORAT DAERAH
KABUPATEN KUTAI BARAT
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Kata Pengantar

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih


berdaya guna, bersih dan bertanggungjawab serta untuk lebih memantapkan
pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan Pemerintah Daerah
perlu dikembangkan media pertanggungjawaban yang sistematis dan
melembaga.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29


Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
sedangkan penyusunannya sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.

Disamping itu, akuntabilitas kinerja harus pula menyajikan penjelasan


antara realisasi kegiatan dengan rencana serta keberhasilan dan kegagalan
dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
dalam pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah diperlukan
pola pengukuran kinerja yang dimulai dari perencanaan strategi dan berakhir
pada pengukuran atas kegiatan, program dan kebijakan yang dilakukan dalam
rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

LKjIP 2019 / AR
|i
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Berdasarkan pada kewajiban untuk melaporkan dan


mempertanggungjawabkan pelaksanaan program dan kegiatan, Inspektorat
Daerah Kabupaten Kutai Barat menyusun LKjIP Tahun 2019 dengan
menyajikan pengungkapan keberhasilan dan kegagalan serta hambatan yang
dijumpai untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Sendawar, 29 Januari 2020


Inspektur Daerah

R. B. Bely Dj. W, SE, MM,CFrA


NIP. 19650627 198603 1 002

LKjIP 2019 / AR
| ii
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Ikhtisar Eksekutif

Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat sebagai lembaga pengawas


pemerintah daerah mempunyai peranan penting dalam mengawal tercapainya
akunatabilitas sebagai perwujudan implementasi manajemen
pemerintahan Kabupaten Kutai Barat dalam menuju good governance dan
clean governance. Untuk memaksimalkan fungsi pengawasan serta memenuhi
tuntunan dan harapan masyarakat, Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat
secara terus menerus berupaya melakukan perbaikan kinerja yang disusun
dalam tahapan yang terencana, konsistensi, terpadu dan berkelanjutan melalui
penetapan tujuan dan sasaran yang terukur dirangkum dalam sebuah
perencanaan strategis, dengan menetapkan kegiatan yang dapat diandalkan.

Akuntabilitas kinerja yang dicapai Inspektorat menggambarkan suatu hasil


yang dicapai dengan membandingkan antara target (hasil yang ingin dicapai
dalam suatu periode) dengan realitas capaian kinerja, capaian kinerja ini
disajikan dalam suatu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai
sarana evaluasi dan monitoring setiap pelaksanaan kegiatan untuk melakukan
perbaikan serta peningkatan kinerja ke depan.

Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat


tahun 2016-2021 menetapkan tujuan dan sasaran organisasi untuk berperan
aktif dalam mewujudkan Visi Kabupaten Kutai Barat “ Terwujudnya Kutai
Barat yang Semakin Adil, Mandiri, dan Sejahtera Berlandakan Ekonomi
Kerakyatan dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia” melalui misi ke
tiga (3) yaitu: “Reformasi tata kelola pemerintahan dalam upaya menciptakan
pemerintahan yang bersih dan pelayanan publik yang semakin cepat, mudah, dan
murah”.

LKjIP 2019 / AR
| iii
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Adapun sasaran strategis yang ditetapkan dalam Rencana Strategis


(Renstra) Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat tahun 2016-2021 yaitu:

1. Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang bersih dan


transparan.
2. Meningkatnya Kepatuhan Unit Kerja terhadap TLHP.
3. Meningkatnya kualitas layanan dibidang Pengawasan.

Kategori keberhasilan capaian indikator kinerja dibagi dalam skala ordinal


yaitu capaian ≥ 95% kategori Sangat Berhasil, 80 < 95% kategori Berhasil,
50 s/d < 80% kategori Cukup Berhasil dan capaian < 50% kategori Kurang
Berhasil.

Dengan mendasarkan pada seluruh dokumen perencanaan, Inspektorat


Daerah Kabupaten Kutai Barat metetapkan 6 (enam) Indikator Kinerja Utama
(IKU) yaitu:

1. Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Daerah, tahun 2019 terealisasi 100%


2. Opini BPK terhadap LKPD, tahun 2019 terealisasi 100%
3. Level Maturitas SPIP, tahun 2019 terealisasi level 3
4. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi APIP yang selesai, terealisasi
58%
5. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI yang selesai,
terealisasi 99%
6. Level Kapabilitas APIP, terealisasi level 3

Realisasi kinerja IKU dapat dicapai sesuai dengan target kinerja yang
telah ditetapkan, dengan demikian dapat disimpulkan sasaran strategis pada
tahun 2019 dapat diwujudkan.

LKjIP 2019 / AR
| iv
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Sedang apabila dilihat dari Perjanjian Kinerja maka ditetapkan 3 (tiga)


sasaran strategis dengan 6 (enam) indikator kinerja dengan rincian sebagai
berikut:
1. Sasaran 1 sebanyak 3 indikator kinerja dengan rata-rata capaian kinerja
100% kategori sangat berhasil.
2. Sasaran 2 sebanyak 2 indikator kinerja dengan rata-rata capaian kinerja
78% kategori cukup berhasil.
3. Sasaran 3 sebanyak 1 indikator kinerja dengan rata-rata capaian
kinerja 100% kategori sangat berhasil.

Permasalah/kendala dalam pencapaian sasaran antara lain:


1. Penetapan sasaran dan indikator kinerja pada OPD belum seluruhnya
berorientasi hasil, metode pengukuran belum ditetapkan dan belum
adanya basis data yang memadahi.
2. Belum seluruh personil memahami pentingnya implementasi SPIP
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
3. Tindaklanjut yang melibatkan pihak ketiga, khususnya berkaitan dengan
kerugian dan kewajiban setor sangat lambat perkembanganya.
4. Belum seluruh personil memahami dengan baik Peraturan Pemerintah
Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Adapun Strategi/upaya pemecahan masalah melalui:


1. Akan melaksanakan Evaluasi maupun penilaian maturitas SPIP secara
berkala.
2. Penagihan penyelesaian tindak lajut hasil pemeriksaan secara berkala
melalui kedinasan maupun pendekatan personal.
3. Pemantauan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.
4 Pendampingan kepada OPD yang berisiko/menghadapi kendala dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

LKjIP 2019 / AR
|v
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Daftar Isi

KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 1
C. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah 3
D. Aspek Strategis Pengawasan 22
E. Permasalahan Utama dan Isu Strategis Pengawasan 23
F. Strategi dan Kebijakan Pengawasan 25
G. Sistematika Laporan Kinerja Tahun 2019 26

BAB II PERENCANAAN KINERJA 27


A. Perjanjian Kinerja 27
B. Indikator Kinerja Utama 28

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 29


A. Capaian Kinerja Organisasi 29
1. Kerangka Pengukuran Kinerja 29
2. Capaian Indikator Kinerja Utama 30
3. Capaian Kinerja Sasaran Strategis 31
4. Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis 32
B. Realisasi Anggaran 44

BAB IV PENUTUP 46

LKjIP 2019 / AR
| vi
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya


disebut SAKIP, adalah rangkaian sistemik dari berbagai aktivitas, alat, dan
prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,
pengumpulan data, pengklasifikasian, pengiktisaran, dan pelaporan kinerja
pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan
kinerja instansi pemerintah.

Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan untuk penyusunan Laporan


Kinerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyelenggaraan SAKIP pada Perangkat Daerah dilaksanakan oleh Entitas
Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah. Penyelenggaraan SAKIP meliputi:
rencana strategis; perjanjian kinerja; pengukuran kinerja; pengelolaan data
kinerja; pelaporan kinerja; reviu dan evaluasi kinerja.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dari penyusunan Laporan Akuntabilitas ini adalah


untuk memberikan laporan kinerja selama periode Tahun 2019 dan mengukur
sejauhnya pencapaian kinerja tahun 2019 yang akan memberikan kontribusi
terhadap kebijakan Inspektur Daerah Kabupaten Kutai barat sebagai evaluasi
serta peningkatan kinerja untuk masa yang akan datang dalam rangka upaya
meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik serta di tunjang oleh
Aparat Pemerintah yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme dalam
melaksanakan Tugas Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Pengawasan.

Agar dalam pelaksanaan bidang urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang


Pengawasan sebagaimana tertuang dalam tugas dan fungsi, maka faktor-faktor

1
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

internal dan eksternal telah di pertimbangkan untuk lebih mengoptimalkan


kinerja organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran kinerja yang ingin
dicapai. Perubahan lingkungan strategis baik dari internal, regional, nasional
mapun global yang begiu dinamis memiliki pengaruh dalam proses pencapaian
tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan Inspektorat Kabupaten Kutai barat.
Faktor – faktor memanfaatkan kekuatan ( Streinght ) dan mengatasi kelemahan
(weakness) dan dari faktor internal agar dapat memanfaatkan peluang
(oppotunity) dan dapat mengatasi ancaman (threat) yang mungkin terjadi.

Dengan demikian Inspektorat Kabupaten Kutai Barat dalam melaksanakan


kewenangan dan mengoptimalkan potensi dibidang pemerintahan Urusan
Pemerintah Fungsi Penunjang Pengawasan mencapai kinerja sesuai target
yang di rencanakan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini di


maksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan program dan
kegiatan Inspektorat Kabupaten Kutai Barat Tahun 2019.
Adapaun tujuannya adalah :

a. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan


dan evaluasi kinerja Inspektorat Kabupaten Kutai Barat selama Tahun
Anggaran 2019;
b. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Inspektora Kabupaten Kutai
Barat pada tahun 2019, untuk kemudian diharapkan dapat diperoleh
masukan dalam angka memperbaiki kinerja Inspektorat Kabupaten Kuai
Baat di masa yang akan datang;
c. Untuk mendorong penerapan SAKIP di jajaran Inspektorat Kabupaten
Kutai Baat sehingga terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahsebagai salah satu Prasyarat terciptanya pemerintahan yang
baik dan terpercaya.

2
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

C. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah

Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat merupakan unsur pengawas


penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan
Peraturan Bupati Kutai Barat Nomor 26 Tahun 2017 tentang Tugas Pokok,
Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Inspektorat Daerah
Kabupaten Kutai Barat.

Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat dipimpin oleh seorang


Inspektur Daerah, dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Inspektorat Daerah mempunyai
tugas membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan oleh
perangkat daerah.

Merujuk kepada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang


perangkat daerah, telah diterbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat
Nomor : 7 Tahun 2017 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Selanjutnya telah diterbitkan Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2017 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Inspektorat
Daerah Kabupaten Kutai Barat.

Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat


mempunyai Fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pengawasan dan Fasilitasi


Pengawasan;
2) Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan fasilitasi
pengawasan;
3) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Bupati;

3
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

4) Penyusunan laporan hasil pengawasan;


5) Pelaksanaan pembinaan, pengkoordinasian dan pengendalian
kegiatan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, rumah
tangga dan perlengkapan, penyusunan program dan penatausahaan
keuangan;
6) Pelaksanaan pembinaan kelompok jabatan fungsional;
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Struktur Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat


sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2017
tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat, terdiri dari:

1) Inspektur (Eselon II.b)


2) Sekretaris (Eselon III.a) membawahi :
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Eselon IV.a)
b) Sub Bagian Keuangan (Eselon IV.a)
c) Sub Bagian Perencanaan Program (Eselon IV.a)
3) Inspektur Pembantu Wilayah I (Eselon III.a)
4) Inspektur Pembantu Wilayah II (Eselon III.a)
5) Inspektur Pembantu Wilayah III (Eselon III.a)
6) Inspektur Pembantu Wilayah IV (Eselon III.a)
7) Kelompok Jabatan Fungsional

4
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Adapun Tugas Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Pejabat yang
memangku Jabatan Struktural di atas, adalah sebagai berikut ;

1) INSPEKTUR
a) Tugas Pokok Inspektur :
Mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan
pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
pemerintahan dan pembangunan daerah yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah serta
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan
kampung.
b) Untuk melaksanakan tugas pokok Inspektur mempunyai fungsi yaitu :
(1) Perumusan kebijakan teknis dibidang pengawasan dan fasilitas
pengawasan;
(2) Pelaksanan pengawasan internal terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan
kegiatan pengawasan lainnya;
(3) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Bupati;
(4) Penyusunan laporan hasil pengawasan;
(5) Pelaksanaan pembinaan, pengoordinasian dan pengendalian
kegiatan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, rumah
tangga dan perlengkapan, penyusunan program dan
penatausahaan keuangan;
(6) Pelaksanaan pembinaan kelompok jabatan fungsional;
(7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c) Untuk menyelenggarakan fungsinya di atas, tugas-tugas Inspektur
dijabarkan kedalam uraian tugas sebagai berikut ;

5
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

(1) Merencanakan, menggerakkan dan mengendalikan serta


menetapkan kebijakan teknis dibidang pengawasan
pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, pelayanan
masyarakat dan pembinaan aparatur daerah;
(2) Merumuskan kebijakan dan fasilitas pengawasan;
(3) Melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian,penilaian,
monitoring dan pelaporan tugas pengawasan;
(4) Mengkomunikasikan kepada para pimpinan unit kerja tentang
kebijakan-kebijakan pengawasan;
(5) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap laporan hasil
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
daerah;
(6) Mengkoordinasikan hasil-hasil pemeriksaan dan pengawasan
pemerintahan dan pembangunan daerah dengan pimpinan unit
kerja terkait;
(7) Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja
terkait;
(8) Membina, membagi tugas, memberi petunjuk dan menilai hasil
kerja bawahan;
(9) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah;
(10) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
perarturan perundang-undangan yang berlaku.

2) SEKRETARIS
a) Tugas Pokok Sekretaris :
Menyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan
pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di
lingkungan Inspektorat Daerah;
6
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

b) Untuk melaksanakan tugas pokok Sekretaris mempunyai fungsi yaitu :


(1) Penyiapan bahan koordinasi, pengendalian rencana dan program
kerja pengawasan;
(2) Penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan laporan
hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah;
(3) Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis
fungsional daerah;
(4) Penyusunan, penginventarisasian data dan pengkoordinasian
dalam rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan;
(5) Pelaksanaan urusan administrasi umum, kepegawaian,
ketatalaksanaan, keuangaan, perlengkapan, rumah tangga dan
kehumasan;
(6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
c) Untuk menyelenggarakan fungsinya di atas, tugas-tugas Sekretaris
dijabarkan kedalam uraian tugas sebagai berikut ;
(1) Menyusun rencana kegiatan Sekretariat Inspektorat sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
(2) Menyelenggarakan pelayanan surat menyurat, kearsipan,
ketatalaksanaan dan dokumentasi, administrasi kepegawaian,
perlengkapan dan rumah tangga;
(3) Melaksanakan pembinaan kepegawaian dilingkungan Inspektorat
Daerah;
(4) Merumuskan rencana Strategis Inspektorat Daerah dengan
berpedoman pada dokumen rencana pembangunan daerah;
(5) Mengkoordinasikan penyusunan rencana kerja, program,
kegiatan dan anggaran Inspektorat Daerah sesuai dengan
rencana strategis yang telah ditetapkan;
(6) Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan dokumen
Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah Inspektorat Daerah;
7
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

(7) Mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan Inspektorat


Daerah;
(8) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas
kesekretariatan;
(9) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur; dan
(10) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN


a) Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian:
Membantu Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan
dan melaksanakan pelayanan administrasi umum, rumah tangga dan
perlengkapan serta pembinaan kepegawaian;
b) Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Sub Bagian Umum
mempunyai fungsi yaitu :
(1) Penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan
perlengkapan serta keprotokolan dan hubungan masyarakat;
(2) Penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
(3) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
c) Untuk menyelenggarakan fungsinya di atas, tugas-tugas Kepala Sub
Bagian Umum dijabarkan kedalam uraian tugas sebagai berikut :
(1) Menyusun program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
(2) Mengelola administrasi surat menyurat, kearsipan dan
ketatalaksanaan;
(3) Mengelola administrasi perlengkapan yang meliputi perencanaan
kebutuhan, pengadan, pendistribusian, pemanfaatan, pencatatan
dan pemeliharaan barang inventaris;

8
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

(4) Menyelenggarakan pelayanan kebersihan, keamanan dan


ketertiban kantor, penyedian listrik dan air serta pemeliharaan
kantor dan kendaraan dinas;
(5) Melaksanakan urusan keprotokolan, rapat-rapat, perjalanan
dinas, dokumentasi dan pelayanan hubungan masyarakat;
(6) Memproses administrasi kepegawaian;
(7) Menyusun daftar urut kepangkatan (DUK);
(8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4) SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM


a) Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Perencanaan Program :
Membantu sekretaris dalam menyiapakan bahan perumusan kebijakan
dan melaksanakan penyusunan program, kegiatan dan anggaran
Inspektorat Daerah serta mengadministrasikan pengaduan masyarakat
dan laporan hasil pengawasan.
b) Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Sub Bagian Perencanaan
Program mempunyai fungsi yaitu :
(1) Penyelenggaraan penyusunan program, kegiatan dan anggaran;
(2) Penyelenggaraan monitoring, evaluasi, pengendalian dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan Inspektorat;
(3) Pelaksanaan administrasi pengaduan masyarakat dan laporan
hasil pengawasan;
(4) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya;
c) Untuk menyelenggarakan fungsinya di atas, tugas-tugas Kepala Sub
Bagian Perencanaan Program dijabarkan kedalam uraian tugas
sebagai berikut :
(1) Menyusun pragrom dan kegiatan Sub Bagian Perencanaan
Program sebagai Pedoman pelaksanaan tugas;

9
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

(2) Menyiapkan bahan dan menyusun dokumen rencana strategis;


(3) Menyiapkan bahan dan menyusun dokumen program kerja
pengawasan tahunan.
(4) Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan rencana
kerja tahunan;
(5) Menyiapkan bahan dan menyusun dokumen Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Inspektorat Daerah;
(6) Menyusun program, kegiatan dan anggran Inspektorat Daerah;
(7) Menyusun laporan realisasi fisik dan keuangan Inspektorat
Daerah secara berkala;
(8) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
program dan kegiatan serta menyiapkan tindak lanjut hasil
monitoring;
(9) Mengelola sistem informasi manajemen pengawasan;
(10) Mengelola sistem informasi pemantauan lebih lanjut;
(11) Mengelola sistem informasi Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai
Barat;
(12) Menginventraisasi dan mengevaluasi hasil pengawasan dan
tindak lanjut serta mengadministrasikan laporan dan surat
pengaduan masyarakat;
(13) Mengadministrasikan laporan hasil pemeriksaan (LHP) dan hasil
tindak lanjut serta mengadministrasikan laporan dan surat
pengaduan masyarakat;
(14) Menyusun statistik hasil pembinaan dan pengawasan;
(15) Menyiapkan bahan penyusunan dokumen LAKIP, LPPD dan
LKPJ Bupati; dan
(16) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

5) SUB BAGIAN KEUANGAN


a) Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Keuangan :
Adalah Membantu Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan
kebijakan dan menyelenggarakan penatausahaan dan pelaporan
keuangan pada Inspektorat Daerah.
b) Untuk melaksanakan tugas pokok Kepala Sub Bagian Keuangan
mempunyai fungsi yaitu :
(1) Penyelenggaraan penatausahaan keuangan;
(2) Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan penatausahaan keuangan;
(3) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
c) Untuk menyelenggarakan fungsinya di atas, tugas-tugas Kepala Sub
Bagian keuangan dijabarkan kedalam uraian tugas sebagai berikut :
(1) Menyusun program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
(2) Melaksanakan penatausahaan keuangan yang meliputi
perhitungan anggaran, perbendaharaan, verifikasi, pembukuan
dan pertanggungjawaban keuangan;
(3) Menyusun laporan realisasi keuangan secara berkala;
(4) Melaksanakan administrasi gaji;
(5) Menyusun laporan keuangan dan neraca Inspektoran Daerah
secara berkala;
(6) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanakan
program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan;
(7) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

6) INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I


a) Tugas pokok Inspektur Pembatu Wilayah I :
Adalah membantu Inspektur dalam melaksanakan pembinaan
pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah dan penyelenggaraan pemerintahan kampung
serta kasus pengaduan Wilayah I.
b) Untuk melaksanakan tugas pokok IRBAN I mempunyai fungsi :
(1) Menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang
pengawasan;
(2) Pengoordinasian program pengawasan di wilayah I;
(3) Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah dan penyelenggaraan pemerintahan kampung;
(4) Pemeriksaan, penyusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan di wilayah I; dan
(5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
c) Untuk menyelenggarakan fungsinya di atas, tugas-tugas IRBAN I
dijabarkan kedalam uraian tugas sebagai berikut :
(1) Menyusun program pengawasan dan mengoordinasikan
pelaksanaan pengawasan di wilayah I;
(2) Mengawasi pelaksanaan tugas dan fungsi perangkat daerah
terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;
(3) Mengawasi pengelolaan keuangan dan aset/barang milik daerah
serta pembinaan kepegawaian;
(4) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan kampung;
(5) Mereviu Rencana Kerja Anggaran (RKA), laporan keuangan dan
laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
(6) Mengevaluasi sistem pengendalian internal;

12
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

(7) Menyusun pedoman dan/atau standar serta produk hukum


dibidang pengawasan;
(8) Melaksanakan pemeriksaan terpadu;
(9) Melakukan tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu;
(10) Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi;
(11) Melaksanakan pemeriksaan terhadap bantuan sosial dan hibah
dari pemerintah daerah;
(12) Membina dan mengawasi pelaksanaan tugas pembantuan oleh
perangkat daerah dan pelaksanaan alokasi dana desa;
(13) Melaksanakan pendampingan, asistensi, fasilitasi dan penilaian
atas pelaksanaan tugas pengawasan di Wilayah I;
(14) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur; dan
(15) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7) INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II


a) Tugas pokok Inspektur Pembantu Wilayah II :
Adalah Membantu Inspektur dalam melaksanakan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan
penyelenggaraan pemerintahan kampung serta kasus pengaduan
wilayah II.
b) Untuk melaksanakan tugas pokok IRBAN II mempunyai fungsi :
(1) Peyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang
pengawasan;
(2) Pengoordinasian program pengawasan di wilayah II;
(3) Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah dan penyelenggaraan pemerintah kampung;

13
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

(4) Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas


pengawasan di wilayah II; dan
(5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
c) Untuk menyelenggarakan fungsinya di atas, tugas-tugas IRBAN II
dijabarkan kedalam uraian tugas sebagai berikut :
(1) Menyusun program pengawasan dan mengoordinasikan
pelaksanaan pengawasan di wilayah II;
(2) Mengawasi pelaksanaan tugas dan fungsi perangkat daerah
terhadap penyelenggaran urusan pemerintahan daerah;
(3) Mengawasi pengelolaan keuangan dan aset/barang milik daerah
serta pembinaan kepegawaian;
(4) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan kampung;
(5) Mereviu Rencana Kerja Anggaran (RKA), laporan keuangaan dan
laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
(6) Mengevaluasi sistem pengendalian internal;
(7) Menyusun pedoman dan/atau standar serta produk hukum
dibidang pengawasan;
(8) Melaksanakan pemeriksaan terpadu;
(9) Melakukan tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu;
(10) Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi;
(11) Melaksanakan pengawasan dalam rangka percepatan menuju
good governance, clean goverment dan pelayanan publik;
(12) Melakukan pemeriksaaan terhadap bantuan sosial dan hibah dari
pemerintah daerah.
(13) Membina dan mengawasi pelaksanaan tugas pembantuan oleh
perangkat daerah dan pelaksanaan alokasi dana desa;

14
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

(14) Melaksanakana pendampingan, asistensi, fasilitasi dan penilaian


atas pelaksanaan tugas pengawasan di Wilayah II;
(15) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur; dan
(16) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8) INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III


a) Tugas pokok Inspektur Pembantu Wilayah Pembantu III :
Adalah Membantu Inspektur dalam melaksanakan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan
penyelenggaraan pemerintah kampung serta kasus pengaduan wilayah
III;
b) Untuk melaksanakan tugas pokok IRBAN III mempunyai fungsi :
(1) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang
pengawasan;
(2) Pengkoordinasian program pengawasan di wilayah III;
(3) Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah dan penyelenggaraan pemerintahan kampung;
(4) Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan di wilayah III; dan
(5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
c) Untuk menyelenggarakan fungsinya di atas, tugas-tugas IRBAN III
dijabarkan kedalam uraian tugas sebagai berikut :
(1) Menyusun program pengawasan dan mengkoordinasikan
pelaksanaan pengawasan di wilayah III;
(2) Mengawasi pelaksanaan tugas dan fungsi perangkat daerah
terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;
(3) Mengawasi pengelolaan keuangan dan asset/barang milik daerah
serta pembinaan kepegawaian;

15
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

(4) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan


pemerintah kampung;
(5) Mereviu Rencana Kerja Anggaran (RKA), Laporan keuangan dan
laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
(6) Mengevaluasi sistem pengendalian internal;
(7) Menyusun pedoman dan/atau standar serta produk hukum
dibidang pengawasan;
(8) Melaksanakan pemeriksaan terpadu;
(9) Melakukan tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu;
(10) Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi;
(11) Melaksanakan pengawasan dalam rangka percepatan menuju
good governance, clean government dan pelayanan publik;
(12) Melakukan pemeriksaan terhadap bantuan sosial dan hibah dari
pemerintah daerah;
(13) Membina dan mengawasi pelaksanaan tugas pembantuan oleh
perangkat daerah dan pelaksanaan alokasi dana desa;
(14) Melaksanakan pendampingan, asistensi, fasilitasi dan penilaian
atas pelaksanaan tugas pengawasan di Wilayah III;
(15) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur; dan
(16) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9) INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV


a) Tugas pokok Inspektur Pembantu Wilayah IV :
Adalah Membantu Inspektur dalam melaksanakan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan
penyelenggaraan pemerintahan kampungg serta kasus pengaduan
wilayah IV;

16
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

b) Untuk melaksanakan tugas pokok IRBAN IV mempunyai fungsi :


(1) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang
pengawasan;
(2) Pengoordinasian program pengawasan di wilayah IV;
(3) Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah dan penyelenggaraan pemerintahan kampung;
(4) Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan di wilayah IV; dan
(5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
c) Untuk menyelenggarakan fungsinya di atas, tugas-tugas IRBAN IV
dijabarkan kedalam uraian tugas sebagai berikut :
(1) Menyusun program pengawasan dan mengoordinasikan
pelaksanaan pengawasan diwilayah IV;
(2) Mengawasi pelaksanaan tugas dan fungsi perangkat daerah
terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;
(3) Mengawasi pengelolaan keuangan dan asset / barang milik
daerah serta pembinaan kepegawaian;
(4) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan kampung;
(5) Mereviu Rencana Kerja Anggaran (RKA), laporan keuangan dan
laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
(6) Mengevaluasi sistem pengendalian internal;
(7) Menyusun pedoman dan /atau standar serta produk hukum
dibidang pengawasan;
(8) Melaksanakan pemeriksaan terpadu;
(9) Melakukan tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu;
(10) Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi;

17
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

(11) Melaksanakan pengawasan dalam rangak percepatan menuju


good governance, clean goverment dan pelayanan publik;
(12) Melakukan pemeriksaan terhadap bantuan sosial dan hibah dari
pemerintah daerah;
(13) Membina dan mengawasi pelaksanaan tugas pembantuan oleh
perangkat daerah dan pelaksanaan alokasi dana desa;
(14) Melaksanakan pendampingan, asistensi, fasilitasi, dan penilaian
atas pelaksanaan tugas pengawasan di Wilayah IV;
(15) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur; dan
(16) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Secara operasional, Inspektorat Kabupaten Kutai Barat di dukung sumber


daya manusia sebanyak 92 orang yang terdiri dari Pejabat Struktural,
Fungsional, Staf Non Struktural dan TKK dengan komposisi sebagai berikut :

No Uraian Jumlah

1. Eselon II.a
2. Eselon II.b 1 Orang
3. Eselon III.a 5 Orang
3. Eselon IV.a 3 Orang
4. Fungsional Auditor 20 Orang
5. Staf Non Struktural 26 Orang
6. TKK 37 Orang
Total 92 Orang

Dari jumlah personil yang ada di Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai


Barat dapat diklasifikasikan sebagaimana dilihat pada tabel berikut :

18
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

1) Jumlah Pejabat Struktural berdasarkan Eselon dan Golongan


dilingkungan Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat.

Golong
Eselon
No Jabatan an
II.a II.b III.a IV.a IV III
1 Inspektur 1 1
2 Sekretaris 1 1
3 Inspektur Pembantu Wilayah I 1 1
4 Inspektur Pembantu Wilayah II 1 1
5 Inspektur Pembantu Wilayah III 1 1
6 Inspektur Pembantu Wilayah IV 1 1
7 Kasubag Perencanaan Program 1 1
8 Kasubag Keuangan 1 1
9 Kasubag Umum 1 1
1 5 3 5 4
Jumlah
9 9

2) Jumlah Tenaga Fungsional Auditor.

Pangkat Strata Pendidikan


Golongan
No Jumlah
SD SMP SMA D1 D3 S1 S2

1 Gol IVa 1 org 1


2 Gol IVb 1 org 1
3 Gol IIId 2 org 1 1
4 Gol IIIc 4 org 1 3
5 Gol IIIb 6 org 5 1
6 Gol IIIa 5 org 5
7 Gol IId 1 org 1

Jumlah 20 org 1 14 5

19
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

3) Jumlah PNS Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat berdasarkan


Pendidikan dan Kepangkatan Tahun 2019.

Pangka Strata Pendidikan


No Jumlah
t/ Gol. SD SLTP SLTA D-1 D-3 S-1 S-2
1. Gol.IV/c 1 Orang - - - - - - 1
2. Gol IV/b 1 Orang - - - - - 1
3. Gol IV/a 5 Orang - - - - - 2 3
4. Gol III/d 8 Orang - - - - - 5 3
5. Gol III/c 5 Orang - - - - - 2 3
6. Gol III/b 10 Orang - - 1 - 1 7 1
7. Gol III/a 10 Orang - - - - 2 8 -
8. Gol II/d 5 Orang - - 3 - 2 - -
9. Gol II/c 7 Orang - - 7 - - -
10. Gol II/b 3 Orang - - 3 - - -
11. Gol II/a - - - - - - - -
12. Gol I/d - - - - - - - -
13. Gol I/c - - - - - - - -
14. Gol I/b - - - - - - - -
15. Gol I/a - - - - - - - -
JUMLAH 55 Orang - - 14 - 5 25 11

20
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

4) Jumlah PNS Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat berdasarkan


Jenis Kelamin dan Pendidikan Tahun 2019.

Tingkat Pendidikan
Jenis
SMP/ SMA/ Jumlah
Kelamin SD D3 S1 S2 S3
Setara Setara
Laki-laki - - 7 3 14 7 - 31
Perempuan - - 7 2 11 4 - 24
Jumlah - - 14 5 25 11 - 55

5) Jumlah PNS Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat berdasarkan


Jenis Kelamin dan Golongan Kepangakatan Tahun 2019.

Jenis Golongan
Jumlah
Kelamin I II III IV

Laki-laki - 7 19 5 31

Perempuan - 8 14 2 24

Jumlah - 13 33 7 55

6) Jumlah TKK Inspektorat Daerah berdasarkan Tingkat Pendidikan


dan Jenis Kelamin.

Tingkat Pendidikan
Jenis
SMP/ SMA/ Jumlah
Kelamin SD D3 S1 S2 S3
Setara Setara

Laki-laki - - 13 - 2 - - 15

Perempuan - - 10 4 8 - - 23

Jumlah - - 23 4 10 - - 37

21
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

D. Aspek Strategis Pengawasan

Pengawasan merupakan bagian integral dari sistem manajemen modern


termasuk manajemen pemerintahan yang mutlak tidak dapat dieliminir, karena
pengawasan melekat pada setiap gerak langkah pemerintahan, pembangunan
dan pelayanan masyarakat.

Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat merupakan unsur pengawas


pemerintah daerah, secara garis besar pelayanan yang diberikan yaitu
melaksanakan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan daerah dan desa
untuk mewujudkan pemerintahan yang good governenance.

Terkait dengan hal tersebut pelayanan yang diberikan oleh Inspektorat


Daerah Kabupaten Kutai Barat menghadapi tantangan:
1. Adanya target peningkatan ke level 3;
2. Kapabilitas pejabat pemerintahan yang masih rendah;
3. Masih rendahnya pemahaman OPD terhadap Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP);
4. Adanya upaya terstruktur dari obrik untuk menghambat penugasan;
5. Adanya temuan berulang dari BPK;
6. Masih adanya pengaduan dari masyarakat kepada aparat penegak
hukum.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, terdapat peluang bagi pengembangan


pelayanan pengawasan, antara lain:
1. Adanya komitmen Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat dalam
mewujudkan tata pemerintahan yang baik;
2. Adanya dorongan Lembaga Anti Rasua (KPK) dan dukungan Aparat
Penegak Hukum dalam penguatan kapasitas APIP;.
3. Adanya dukungan Peraturan perundang - undangan bidang
pengawasan;

22
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

4. Tuntutan dari pelaksana pemerintahan dan masyarakat terhadap


aparat pemerintah yang bersih, berwibawa serta profesional di
bidangnya’
5. Adanya dukungan dari Instansi Pembina APIP dalam peningkatan
kapasitas Auditor

E. Permasalahan Utama dan Isu Strategis Pengawasan

Permasalahan-permasalahan yang ditemui dalam bidang pengawasan di


Kabupaten Kutai Barat dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Implementasi atas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Kutai Barat Masih pada Kategori
CC (Cukup Baik);
2. Level Maturitas Sistem Pengendalaian Intern Pemerintah (SPIP)
masih berada di Level 3 (terdefinisi);
3. Kapabilitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah Masih di level 2
(Infrastructure);
4. Belum optimalnya tindak lanjut hasil pengawasan.

Dengan makin meningkatnya harapan dari masyarakat untuk peningkatan


peran dari Aparat Pengawasan Intern, ditandai dengan meningkatnya
penugasan selain pengawasan kinerja rutin berupa pengelolaan keuangan
daerah dan tata kelola pemerintahan daerah, yaitu antara lain:

a. Pengawasan terhadap penggunaan Dana Desa


b. Berperan dalam Tim Saber Pungli
c. Pengawasan pengelolaan Dana BOSNas
d. Pengawasan pengelolaan DAK
e. Pengawasan Penerapan Reformasi Birokrasi
f. Pengawasan terhadap penegakan integritas
g. Sosialisasi pencegahan korupsi.

23
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Selain hal tersebut diatas, isu strategis lainnya adalah pencapaian Level-3
bagi APIP yang telah menjadi target dengan beberapa syarat:

a. Dapat melakukan Value for Money Audit atau Audit Kinerja untuk
menilai ekonomis, efesiensi dan efektifitas.
b. Dapat memberikan jasa konsultasi
c. Tersedianya SDM yang profesional (bersertifikat dan memiliki
kemampuan dan kemauan yang tinggi)
d. Pengembangan SDM secara Tim Building melalui Pelatihan,
Workshop, Seminar dll
e. Adanya koordinasi SDM, sehingga Penyusunan Perencanaan
Penugasan sesuai ketersediaan SDM (Tim Mandiri)
f. Melakukan perencanaan audit berbasis risiko dengan prioritas yang
memiliki risiko tinggi.
g. Mengutamakan kualitas dalam pelaksanaan tugas
h. Memiliki kebijakan, sistem dan prosedur pelaporan manajemen
kegiatan pengawasan
i. Memiliki sistem informasi keuangan/biaya
j. Memiliki sistem pengukuran kinerja
k. Melakukan koordinasi pengawasan dengan APIP lainnya serta APH.

24
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

F. Strategi dan Kebijakan Pengawasan

Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat sebagai bagian dari Perangkat


Daerah Kabupaten Kutai Barat, berperan aktif dalam mewujudkan Visi
Kabupaten Kutai Barat “ Terwujudnya Kutai Barat yang Semakin Adil, Mandiri,
dan Sejahtera Berlandakan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia”.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai


Barat melalui misi yang ke tiga (3) yaitu: Reformasi tata kelola pemerintahan
dalam upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan pelayanan publik
yang semakin cepat, mudah, dan murah.

Dalam rangka mewujudkan visi, misi tersebut Inspektorat Daerah


Kabupaten Kutai Barat menetapkan strategi pengawasan melalui :

1. Penataan dan penyempurnaan kebijakan, sistem dan metode


pengawasan;
2. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah;
3. Koordinasi pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan;
4. Peningkatan kapabilitas Aparatur dalam hal pengawasan;
5. Peningkatan jumlah Aparatur sesuai kebutuhan.

Berdasarkan strategi pengawasan tersebut diatas, pada Inspektorat Daerah


Kabupaten Kutai Barat telah ditetapkan kebijakan yaitu:

a. Penerapan SOP administrasi perkantorat secara konsisten.


b. Penyediaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan.
c. Penambahan jumlah Auditor bersertifikat.
d. Peningkatan usulan peserta diklat substansi bagi Aparatur
pengawasan.
e. Penggunaan teknologi infomasi perencanaan dan pelaporan.

25
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

f. Penerapan sistem dan metode Pengawasan sesuai kebutuhan.


g. Pelaksanaan tugas pengawasan mengutamakan pencegahan dini
(early warning system).

G. Sistematika Laporan Kinerja Tahun 2019

Kata pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Realisasi Anggaran

Bab IV Penutup

26
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

B A B II
PERENCANAAN KINERJA

A. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisi penugasan dari


pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah
untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur
tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas
kegiatan tahunan bersangkutan, tetapi termasuk kinerja sasaran strategis yang
seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup kinerja yang
dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud
kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Perjanjian Kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat tahun 2019


seperti dibawah ini:
No Sasaran Startegis Indikator Kinerja Target
1. Meningkatnya Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Daerah B
Penyelenggaraan Pemerintah
Opini BPK terhadap LKPD WTP
Daerah yang bersih dan
transparan Level Maturitas SPIP Level 3
2. Meningkatnya Kepatuhan Unit Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi APIP yang
60%
Kerja terhadap TLHP selesai
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI
90%
yang selesai
3. Meningkatnya kualitas layanan Level Kapabilitas APIP Level 3
dibidang Pengawasan

27
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk mencapai sasaran tersebut


seluruhnya sebesar Rp15.511.767.113,40
Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut melalui program-program
sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
5. Program peningkatan Sistem Pegawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
6. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
7. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Aparatur
Pemeriksa.

B. Indikator Kinerja Utama

Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat telah menetapkan Indikator


Kinerja Utama (IKU) yang dituangkan dalam Rencana Strategis Inspektorat
Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Satuan Target

1 Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Daerah Nilai B

2 Opini BPK terhadap LKPD Opini WTP

3 Level Maturitas SPIP Level 3

4 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi APIP yang selesai % 60

5 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI yang selesai % 90

6 Level Kapabilitas APIP Level 3

28
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

1) Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan


pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator


kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja
pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-
rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokkan dalam skala pengukuran


dan predikat kinerja sebagai berikut :

No Nilai Kinerja Predikat Kinerja


1 95 s/d 100 Sangat Berhasil
2 80 s/d <95 Berhasil
3 50 s/d <80 Cukup Berhasil
4 0 s/d <50 Kurang Berhasil

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian


indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada
angka capaian kinerja sebesar 100.

Angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja


sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian
kinerja sebesar 0.

29
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

2) Capaian Indikator Kinerja Utama

Hasil pengukuran indikator kinerja utama sebagai berikut :


No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2019
Target Realisasi Capaian (%)

1 Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Daerah Nilai B B 100

2 Opini BPK terhadap LKPD Opini WTP WTP 100

3 Level Maturitas SPIP Level 3 3 100

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi APIP


4 % 60 34,65 58
yang selesai

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI


5 % 90 88,95 99
yang selesai

6 Level Kapabilitas APIP Level 3 3 100

Perbandingan capaian kinerja dari tahun 2017 sampai dengan tahun


2019 sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Realisasi


2017 2018 2019

1 Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Daerah CC CC B

2 Opini BPK terhadap LKPD WTP WTP WTP

3 Level Maturitas SPIP 2 2 3

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi APIP yang


4 - 34,65
selesai

Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI yang


5 91,64 92,80 88,95
selesai

6 Level Kapabilitas APIP 2 2 3

Indikator kinerja pengawasan dalam mendukung mewujudkan misi 3 (tiga)


Kabupaten Kutai Barat dapat ditunjukan melalui Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah pada unit kerja, penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan,
dan capaian tingkat kapabilitas APIP dari capaian indikator tersebut
terlihat selama 3 tahun terakhir realisasi kinerja dapat dicapai sesuai

30
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat


disimpulkan Sasaran Strategis pada tahun 2017 sampai dengan tahun
2019 dapat diwujudkan.

3) Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Dari 3 sasaran strategis dengan indikator kinerja sebanyak 6 indikator


kinerja, pencapaian kinerja sasaran Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai
Barat adalah sebagai berikut :

No Predikat Jumlah Indikator Kinerja

1 Sangat Berhasil 4

2 Berhasil 0
3 Cukup Berhasil 2

4 Kurang Berhasil 0
Jumlah 6

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut :

Jumlah Rata Rata


No Sasaran 0 s/d <500 50 s/d <80 80 s/d <95 95 s/d 100
Indikator Capaian

Meningkatnya Penyelenggaraan
Sangat
1 Pemerintah Daerah yang bersih 3 100
Berhasil
dan transparan

Meningkatnya Kepatuhan Unit Cukup


2 2 78
Kerja terhadap TLHP Berhasil

Meningkatnya kualitas layanan Sangat


3 1 100
dibidang Pengawasan Berhasil

31
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

4) Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis


Sasaran 1 :

“ Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang bersih dan


transparan “

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Penyelenggaraan


Pemerintah Daerah yang bersih dan transparan dengan 3 (tiga) indikator
kinerja sasaran memperlihatkan capaian kinerja sebesar 100% dengan
predikat Sangat Berhasil
Hasil pengukuran indikator kinerja sebagai berikut :
Tahun 2019
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi Capaian

1 Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Daerah Nilai B B 100

2 Opini BPK terhadap LKPD Opini WTP WTP 100

3 Level Maturitas SPIP Level 3 3 100

Perbandingan realisasi kinerja dari tahun 2017 sampai dengan tahun


2019 sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Realisasi
2017 2018 2019

1 Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Daerah CC CC B

2 Opini BPK terhadap LKPD WTP WTP WTP

3 Level Maturitas SPIP 2 2 3

Perbandingan realisasi kinerja dari tahun 2019 sampai dengan akhir


periode RPJMD sebagai berikut:
Target Akhir Realisasi Tingkat
No Indikator Sasaran Satuan
RPJMD 2019 Kemajuan

1 Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Daerah Nilai BB B 50

2 Opini BPK terhadap LKPD Opini WTP WTP 100

3 Level Maturitas SPIP Level 3 3 100

32
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

1. Nilai Evaluasi SAKIP Pemerintah Daerah, target B, terealisasi 100%


sehingga capaian kinerjanya 100%.

Metode pengukuran indikator kinerja tersebut yaitu berdasarkan laporan


hasil evaluasi akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten
yang dilaksanakan oleh Kemetrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tahun 2019.

Hasil evaluasi menunjukan Predikat B, meningkat dari tahun 2018 yang


memperolah peringkat CC.

2. Opini BPK terhadap LKPD, target WTP, terealisasi 100% sehingga capaian
kinerjanya 100%.

Metode pengukuran indikator kinerja tersebut yaitu berdasarkan Opini dari


laporan hasil pemeriksaan BPK RI terhadap Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah tahun 2018.

Opini BPK RI menunjukan Hasil WTP, sama seperti tahun 2017 yang juga
memperoleh opini WTP.

3. Level Maturitas SPIP, target level 3, terealisasi 100%, sehingga


capaiannya 100%.

Metode pengukuran indikator kinerja tersebut yaitu berdasarkan Laporan


Hasil Penilaian Tingkat Maturitas SPIP di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kutai Barat yang dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan Provinsi
Kalimantan Timur tahun 2018.

Dalam Laporan Hasil Peningkatan Maturitas Penyelenggaran SPIP pada


Pemerintah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2018 yang diakomodir oleh
BPKP Nomor LAP-16/PW17/3/2019 Tanggal 29 Januari 2019 berikut
beberapa hal yang perlu diperbaiki secara umum pada tingkat “terdefinisi”
adalah :

33
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

1. Memperbaiki kelengkapan kertas kerja beserta informasi/simpulan


yang relevan dengan pemenuhan parameter maturitas
penyelenggaran SPIP dan selanjutnya didokumentasikan dengan
baik;
2. Memprioritaskan pemenuhan peningkatan/penguatan parameter-
parameter sub unsur SPIP yang menjadi area of improvement dalam
rangka peningkatan maturitas penyelenggaran SPIP pada
pemerintah daerah secara berkelanjutan.
3. Mendorong dan memantau konsistensi penyelenggaraan SPIP pada
seluruh OPD dengan memperhatikan substansi pengendalian intern
untuk masing-masing unsur dan sub unsur sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
4. Menginstruksikan Sekretaris Daerah, Inspektur Daerah Kab. Kutai
Barat serta melibatkan seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kab.
Kutai Barat untuk melakukan evaluasi penyelenggaran SPIP dan
penilaian mandiri maturitas SPIP Pemerintah Kab. Kutai Barat
secara berkala.

Adapun hasil Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah


Kabupaten Kutai Barat Tahun 2018, adalah level 3.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran “


Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang bersih dan
transparan “ adalah sebagai berikut:
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan Kegiatan sbb :
1. Review Dokumen RPJMD, RKPD, Renja, RKA-D, Tepra
2. Evaluasi dan Monitoring LAKIP
3. Pelaksanaan pengawasan Internal secara berkala
4. Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah
34
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

5. Review Atas Laporan Keuangan SKPD dan Laporan Keuangan


Pemda
6. Pelaksanaan Pengawasan secara Terpadu
7. Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
8. Sapu Bersih Pungutan Liar
9. Pengawasan Bersama Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
10. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif
11. Peneliti dan Seleksi Pejabat Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran dan Bendahara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kutai Barat
12. Peningkatan Pengawasan Inspektorat

Realisasi anggaran yang dipergunakan untuk mencapai sasaran tersebut


sebesar Rp 2.029.466.137,00 dari anggaran sebesar Rp2.054.043.000,00 atau
98,90%. Realisasi keuangan 98,90% jika dibandingkan dengan realisasi
capaian kinerja sasaran sebesar 100 %, maka terdapat efisiensi penggunaan
keuangan dalam mencapai sasaran tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah:

1. Tingginya kepedulian aparat dan stakeholder untuk melaksanakan


kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan/akuntabel.
2. Adanya komitmen Bupati dan pimpinan SKPD bahwa Implementasi
SPIP sebagai salah satu strategi untuk mempertahankan Opini
WTP.
3. Komitmen pimpinan yang tinggi untuk segera
menyelesaikan seluruh temuan/kelemahan hasil pemeriksaan
internal dan eksternal.
4. Tingginya harapan stake holder termasuk komponen
masyarakat akan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih.

35
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Hambatan/masalah :

1. Penetapan sasaran dan indikator kinerja pada SKPD belum


seluruhnya berorientasi hasil, metode pengukuran belum ditetapkan
dan belum adanya basis data yang memadai.
2. Belum seluruh staf/personil memahami pentingnya implementasi
SPIP dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
3. Belum seluruh staf/personil memahami dengan baik Peraturan
Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.

Strategi/upaya pemecahan masalah :

1. Reviu dokumen perencanaan secara berkala dan evaluasi capaian


kineja setiap triwulan melalui sistem e-Sakip.
2. Evaluasi maupun penilaian maturitas SPIP secara berkala.
3. Pemantauan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun
2010.
4. Pendampingan kepada SKPD yang beresiko/menghadapi
kendala dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

36
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Sasaran 2 :

“ Meningkatnya Kepatuhan Unit Kerja terhadap TLHP “

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kepatuhan Unit Kerja


terhadap TLHP dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran memperlihatkan
capaian kinerja sebesar 78% dengan predikat Cukup Berhasil.
Hasil pengukuran indikator kinerja sebagai berikut :

Tahun 2019
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi Capaian

1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi APIP yang % 60 34,65 58


selesai

2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI yang


selesai % 90 88,95 99

Perbandingan capaian kinerja dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019

No Indikator Kinerja Realisasi


2017 2018 2019

1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi APIP yang - - 34,65


selesai

2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI yang 91,64 92,80 88,95


selesai

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018 sampai dengan akhir periode


RPJMD
Target Akhir Realisasi Tingkat
No Indikator Sasaran Satuan
RPJMD 2019 Kemajuan

1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi % 80 34,65 43,31


APIP yang selesai

2 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi % 90 88,95 98,83


BPK RI yang selesai

37
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

1. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi APIP yang selesai.

Metode pengukuran indikator kinerja tersebut yaitu penyelesaian


rekomendasi hasil pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Inspektorat
Daerah Kabupaten Kutai Barat atas Pemeriksaan Kinerja, Reviu,
Evaluasi dan Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu termasuk
pemeriksaan pada pemerintahan desa yang dilaksanakan pada tahun
berjalan.

Sampai dengan tahun 2019, Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat


melaksanakan pemeriksaan terhadap sejumlah Obyek Pemeriksaan baik
sesuai PKPT maupun non PKPT.

Laporan Hasil Pemeriksaan sebanyak 266 obyek pemeriksaan


mengungkapkan temuan hasil pemeriksaan sebanyak 932 temuan,
jumlah rekomedasi sebanyak 1.218 rekomendasi, telah selesai
ditindaklanjuti sesuai rekomendasi sebanyak 422 rekomendasi, dalam
proses tindak lanjut sebanyak 24 rekomendasi dan belum ditindaklanjuti
sebanyak 772 rekomendasi.

Sesuai dengan kebijakan pengawasan intern pemerintah daerah,


Inspektorat Daerah Kabupaten berkewajiban memberikan pembinaan dan
pendampingan kepada Perangkat Daerah dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dalam
proses pemeriksaan berkewajiban membantu obyek pemeriksaan untuk
segera menindaklanjuti kelemahan- kelemahan yang diperoleh dalam
masa pemeriksaan, terutama kelemahan dalam kegiatan fisik
pembangunan dan pencatatan/administrasi. Disamping itu untuk
kelemahan yang bersifat perbaikan manajemen dituangkan dalam poin
hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian.

Capaian kinerja Persentase rekomendasi hasil pengawasan


ditindaklanjuti adalah 34,65%

38
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Target kinerja Persentase rekomendasi hasil pengawasan ditindaklanjuti


adalah 60%, maka capaian adalah 58%

2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi BPK RI yang selesai.

Metode pengukuran indikator kinerja 2. Persentase Tindak Lanjut


Rekomendasi BPK RI yang selesai yaitu tindak lanjut dengan status
Sesuai Rekomendasi pada periode pemantauan tindak lanjut hasil
pemeriksaan Semester II pada tahun berjalan.

BPK RI setiap 6 bulan (semester) melaksanakan pemantauan tindak


lanjut hasil pemeriksaan atas seluruh jenis pemeriksaan yang
dilaksanakan oleh BPK RI selama beberapa periode pemeriksaan. Status
penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan ada 3 tingkatan yaitu:
Sesuai Rekomendasi, Belum Sesuai Rekomendasi, dan Belum
Ditindaklanjuti.

Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat sesuai dengan tugas pokok


dan fungsinya pada saat proses pemeriksaan mengkoordinasikan dan
mendampingi OPD, selanjutnya pada saat proses tindak lanjut hasil
pemeriksaan mengkoordinasikan dan memfasilitasi OPD dalam
penyelesaian rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI.

Hasil pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan periode Semester II


Tahun 2019, mengungkapkan 315 temuan pemeriksaan dan 769
rekomendasi. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat telah menindaklanjuti
rekomendasi dengan status Sesuai Rekomendasi sebanyak 684 atau
88,95%, Belum Sesuai Rekomendasi sebanyak 75 atau 9,75% dan belum
di tindaklanjuti sebanyak 5 atau 0,65%.

Dari temuan hasil pemeriksaan BPK RI tersebut, terdapat temuan hasil


pemeriksaan dan rekomendasi yang masuk dalam kategori sulit untuk

39
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

ditindaklanjuti antara lain person wajib setor ke Kas Negara/Daerah telah


meninggal dunia.
Terhadap temuan yang sulit untuk penyelesaiannya, Pemerintah
Kabupaten Kutai Barat telah mengirimkan surat kepada BPK RI untuk
meninjau kembali kebijakan penyelesaian tindaklanjutnya.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran “


Meningkatnya Kepatuhan Unit Kerja terhadap TLHP “ adalah sebagai berikut:
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan Kegiatan sbb :

1. Inventarisasi Temuan Pengawasan


2. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
3. Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan
4. POKJA Tuntutan Kerugian Negara (TIM-TPTGR)
5. Koordinasi Monitorig dan Evaluasi (Kormonev)
6. Monitoring Tindak Lanjut LHP BPK RI, BPKP dan ITPROV

Realisasi anggaran yang dipergunakan untuk mencapai sasaran tersebut


sebesar Rp423.458.777,00 dari anggaran sebesar Rp465.000.000,00 atau
91,07%. Realisasi keuangan 91,07% jika dibandingkan dengan realisasi
capaian kinerja sasaran sebesar 78 %, maka dalam hal ini kurang efisien
penggunaan keuangan dalam mencapai sasaran tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah:

1. Tingginya kepedulian aparat dan stakeholder untuk melaksanakan


kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan/akuntabel.
2. Komitmen pimpinan yang tinggi untuk segera
menyelesaikan seluruh temuan/kelemahan hasil pemeriksaan
internal dan eksternal.

40
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Hambatan/masalah :

1. Tindaklanjut yang melibatkan pihak ketiga, khususnya berkaitan


dengan kerugian dan kewajiban setor sangat lambat
perkembanganya.
2. Belum seluruh staf/personil memahami dengan baik Peraturan
Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.

Strategi/upaya pemecahan masalah :

1. Pemantauan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun


2010.
2. Penagihan penyelesaian tindak lajut hasil pemeriksaan secara
berkala melalui kedinasan maupun pendekatan personal.
3. Pendampingan kepada OPD yang beresiko/menghadapi
kendala dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

41
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Sasaran 3 :

“ Meningkatnya kualitas layanan dibidang Pengawasan “

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya kualitas layanan dibidang


Pengawasan dengan 1 (satu) indikator kinerja sasaran memperlihatkan
capaian kinerja sebesar 100% dengan predikat Sangat Berhasil.
Hasil pengukuran indikator kinerja sebagai berikut :

Tahun 2019
No Indikator Kinerja Satuan
Target Realisasi Capaian

1 Level Kapabilitas APIP Level 3 3 100

Perbandingan capaian kinerja dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 :

No Indikator Kinerja Realisasi


2017 2018 2019

1 Level Kapabilitas APIP 2 2 3

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018 sampai dengan akhir periode


RPJMD :
Target Akhir Realisasi Tingkat
No Indikator Sasaran Satuan
RPJMD 2019 Kemajuan

1 Level Kapabilitas APIP Level 3 3 100

Hasil leveling lembaga pengawasan, target level 3, terealisasi level 3 pada


semua elemen sehingga capaian kinerjanya 100%.
Metode pengukuran indikator kinerja tersebut yaitu berdasarkan laporan hasil
evaluasi penerapan tata kelola APIP Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat
yang dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur tahun
2019.

Berdasarkan LHE BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur Nomor:


LQAPIP-457/PW17/6/2019 tanggal 26 Desember 2019 tentang Laporan Hasil
Penjaminan Kualitas atas Penilaian Mandiri Kapablitas APIP Level 3 pada

42
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat, menyebutkan Inspektorat Daerah


Kabupaten Kabupaten Kutai Barat berada pada Level 3 untuk semua elemen.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja


sasaran “ Meningkatnya kualitas layanan dibidang Pengawasan “ adalah
sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan


Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan kegiatan
Pengelolaan Administrasi Angka Kredit (JFA) dan Peningkatan
Kapabilitas APIP.
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan
kegiatan Bimbingan Teknis Tugas Pokok dan Fungsi dan Pelatihan
Pengembangan Tenaga Pemeriksa Pengawasan.

Realisasi anggaran yang dipergunakan untuk mencapai sasaran tersebut


sebesar Rp59.6916.517,00 dari anggaran sebesar Rp665.000.000,00 atau
89,76%. Realisasi keuangan 89,76% jika dibandingkan dengan realisasi
capaian kinerja sasaran sebesar 100 %, maka terdapat efisiensi penggunaan
sumber daya keuangan dalam mencapai sasaran tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah:


Komitmen seluruh ASN untuk meningkatkan kapabilitas APIP

Hambatan/masalah :
Kompetensi dan kapabilitas SDM belum cukup memadai.

Strategi/upaya pemecahan masalah :

1. Menyusun prioritas kegiatan pengawasan dan melaksanakannya


sesuai dengan pedoman yang berlaku.
2. Mengimplementasikan Key Process Area (KPA) secara baik.
3. Melakukan Self Assessment secara berkala untuk menjaga dan
memelihara Kapabilitas APIP Level 3.

43
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

B. Realisasi Anggaran

Penggunaan biaya untuk mencapai sasaran strategis tahun 2019 sesuai


dengan Perjanjian Kinerja tahun 2019, yaitu untuk mencapai 3 sasaran
strategis, dianggarkan sebesar Rp3.184.043.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp3.049.841.431,00 atau 95,79%. Adapun anggaran dan penggunaan dana
untuk masing-masing sasaran strategis terdapat dalam tabel berikut:
Realisasi Realisasi Fisik
No Uraian Anggaran (Rp) Keuangan Keterangan
(%) (%)

1 Pelaksanaan Pengawasan Interal Secara Berkala 192.500.000,00 99,24 100,00 Efisien

2 Penanganan Kasus Pengaduan Di Lingkungan Pemerintah Daerah 85.000.000,00 98,82 99,26 Efisien

3 Koordinasi Pengawasan Yang Lebih Komprehensif 80.000.000,00 99,94 100,00 Efisien

4 Evaluasi dan Monitoring LAKIP 130.240.000,00 99,98 94,63 Efisien

Review Atas Laporan Keuangan SKPD dan Laporan Keuangan


5 42.210.000,00 99,00 100,00 Efisien
Pemda
Peneliti dan Seleksi Pejabat Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
6 Aggaran dan Bendahara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai 1.800.000,00 71,96 72,61 Efisien
Barat
7 Pelaksanaan Pengawasan Secara Terpadu 190.000.000,00 98,31 99,50 Efisien

8 Recana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 24.100.000,00 94,05 95,71 Efisien

9 Review Dokumen RPJMD, RKPD, Renja, RKA-D, Tepra 75.000.000,00 95,16 97,00 Efisien

10 Sapu Bersih Pungutan Liar 570.000.000,00 98,57 98,98 Efisien

11 Pengawasan Bersama Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 447.400.000,00 99,03 100,00 Efisien

12 Peningkatan Pengawasan Inspektorat 215.793.000,00 99,84 100,00 Efisien

13 Inventarisasi Temuan Pengawasan 25.000.000,00 84,08 86,18 Efisien

14 Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan 25.000.000,00 95,15 96,08 Efisien

15 Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan 80.000.000,00 95,49 97,04 Efisien

16 POKJA Tuntutan Kerugian Negara (TIM-TPTGR) 70.000.000,00 61,08 63,33 Efisien

17 Koordinasi Monitorig dan Evaluasi (Kormonev) 85.000.000,00 95,36 96,78 Efisien

18 Monitoring Tindak Lanjut LHP BPK RI, BPKP dan ITPROV 180.000.000,00 99,14 99,87 Efisien

19 Pengelolaan Administrasi Angka Kredit (JFA) 90.000.000,00 99,99 100,00 Efisien

20 Peningkatan Kapabilitas APIP 125.000.000,00 90,49 91,99 Efisien

21 Bimbingan Teknis Tugas Pokok dan Fungsi 400.000.000,00 91,07 92,44 Efisien

22 Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa Pengawasan 50.000.000,00 59,06 60,39 Efisien

Efisiensi penggunaan sumberdaya keuangan terjadi antara lain karena:

1. Realisasi pengadaan barang dan jasa dilaksanakan sesuai harga


pasar/lebih rendah dari Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ),
tidak sepenuhnya mengacu pada harga yang tercantum dalam
SHBJ.

44
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

2. Mekanisme perubahan anggaran dimanfaatkan untuk


mengoptimalkan penggunaan anggaran, lebih pada pergeseran
anggaran yang tidak terealisir ke dalam pos-pos pembiayaan yang
membutuhkan anggaran lebih.

45
LKjIP 2019 / AR
Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat

BAB IV
PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai


Barat Tahun 2019 merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
Inspektorat Daerah Kabupaten Kabupaten Kutai Barat tahun 2019 dalam
pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka
perwujudan good governance. Laporan kinerja ini memuat pengukuran kinerja
dan evaluasi kinerja atas pelaksanaan kegiatan dan program yang
dijalankan dalam tahun 2019 yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan serta efektivitas dan efisiensi
program dan kebijakan yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja sebagaimana


yang diuraikan pada BAB III maka dapat disimpulkan bahwa pencapaian
kinerja sasaran Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat tahun 2019 dengan
3 sasaran secara keseluruhan sangat berhasil.

Harapan kami agar dari hasil pengukuran kinerja yang tertuang dalam
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat memperbaiki kinerja di masa
yang akan datang.

Sendawar, 29 Januari 2020


Inspektur Daerah

R. B. Bely Dj. W, SE, MM,CFrA


NIP. 19650627 198603 1 002

46
LKjIP 2019 / AR

Anda mungkin juga menyukai