b. Deskripsi
Dalam menjalankan pengawasan intern, Bidang IPP Perwakilan BPKP
Kalimantan Utara harus menjaga mutu hasil pengawasan intern sesuai
dengan Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI) dan Standar
Kerja Pengawasan Intern BPKP. Hal ini merupakan bagian dari area tugas
pokok dan fungsi Korwasbid IPP yaitu mengendalikan mutu pelaksanaan
program dan kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh Kelompok JFA
Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat (Bidang IPP).
Dari hasil audit kinerja Inspektorat BPKP dan Laporan Kinerja Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Utara terdapat area-area yang berhubungan
dengan tugas pokok dan fungsi Koodinator Pengawasan Bidang Instansi
Pemerintah Pusat (Korwasbid IPP) masih harus ditingkatkan. Hambatan
pencapaian kinerja yang belum maksimal tersebut antara lain disebabkan
adanya masalah yang berkaitan dengan kualitas/mutu hasil pengawasan
pada tahap input, proses, output, dan outcome. Dari identifikasi yang kami
lakukan, permasalahan pada input disebabkan kapasitas SDM yang belum
memadai dan merata, pada proses disebabkan belum adanya tool/alat untuk
membantu memastikan kelengkapan kertas kerja sejak awal, sedangkan
permasalahan pada aspek output dan outcome merupakan dampak dari
masih adanya masalah input dan proses. Akibatnya, fleksibilitas penyusunan
tim pengawasan berkurang sementara penugasan yang semakin banyak
dan membutuhkan penyelesaian yang cepat, kertas kerja pengawasan yang
merupakan bagian dari indikator mutu pengawasan tidak tersedia dengan
memadai, serta terhambatnya reviu laporan berjenjang.
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
Perlu ada perbaikan pada aspek input melalui transfer knowledge terpadu
dan aspek proses terutama melalui penggunaan aplikasi kertas kerja,
dengan harapan output yang dihasilkan juga semakin bermutu yang
berdampak pada kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Utara.
Untuk itu proyek perubahan ini kami beri judul “Peningkatan Mutu Hasil
Pengawasan Melalui Transfer Knowledge Terpadu dan Penggunaan
Aplikasi Kertas Kerja Dalam Mencapai Kinerja Unggul pada Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Utara”.
2. LATAR BELAKANG
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Utara merupakan unit kerja perwakilan
BPKP termuda yang secara resmi berdiri pada bulan Desember 2016 dan
beroperasi penuh pada bulan Januari 2017. Sumber Daya Manusia (SDM) awal
sebanyak 33 pegawai (termasuk struktural, TU dan PFA) yang berasal dari
berbagai unit kerja. Pada tahun 2018 dan 2019, Perwakilan BPKP Kalimantan
Utara mendapatkan tambahan SDM sehingga saat ini total berisi 69 pegawai.
Bidang IPP mendapatkan SDM sebanyak 11 PFA terdiri dari 1 Korwas, 1 Dalnis,
3 Auditor Muda, 4 Auditor Pertama, dan 2 Auditor Pelaksana. Jumlah tersebut
2
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
tidak seimbang dengan pelaksanaan penugasan yang dapat dilihat dari data
penugasan pada tahun 2017, target 7 PP dan realisasi 49 PP atau 700%; tahun
2018 target 36 PP dan realisasi 79 PP atau 219,44%; sedangkan tahun 2019
sampai dengan semester I, target 22 PP, realisasi 41 PP, atau 186,36%.
Dalam menjalankan pengawasan intern, Bidang IPP harus menjaga mutu hasil
pengawasan intern sesuai sesuai Standar Audit Intern Pemerintah dan Standar
Kerja Pengawasan Intern BPKP. Namun demikian, kami mengidentifikasi
adanya masalah yang mempengaruhi mutu hasil pengawasan pada aspek input,
proses, output dan outcome dengan uraian sebagai berikut:
a. Input
Adanya gap pengalaman dan kapasitas/kompetensi SDM bidang IPP. Hasil
pemetaan auditor bidang IPP, terdapat 27,27% pegawai baru yang masih
minim pengalaman pengawasan dan belum menguasai kompetensi dasar
berupa siklus penugasan, sebanyak 45,45% pegawai kurang menguasai
kompetensi Pengadaan Barang Jasa (PBJ), hanya 18,18% pegawai yang
menguasai Manajemen Risiko (MR), sebanyak 54,55% pegawai yang
mampu melaksanakan kegiatan yang bersifat consulting (narasumber,
bimtek, asistensi), sebanyak 54,55% pegawai yang menguasi kompetensi
penyusunan kertas kerja pengawasan, dan sebanyak 54,55% yang
menguasasi kompetensi penyusunan laporan hasil pengawasan.
Selain SDM, input lain yang diidentifikasi adalah belum adanya database
pengawasan berupa kumpulan peraturan, modul diklat, pedoman, kajian,
termasuk profil auditan yang dapat digunakan monitoring tindak lanjut
rekomendasi hasil pengawasan.
b. Proses
Kertas kerja pengawasan yang belum terdokumentasi dengan baik. Hal ini
terlihat dari hasil evaluasi internal terhadap kelengkapan kertas kerja bidang
IPP Tahun 2018 sampai dengan semester I Tahun 2019 dengan hasil :
Rata-Rata
No Jenis Kegiatan Sampel
Capaian
1 Audit 6 74,86
2 Reviu 3 68,79
3 Evaluasi 4 65,00
4 Monitoring 3 51,34
Jumlah 16 65,00
Catatan:
Kriteria penilaian menggunakan daftar kelengkapan Kertas Kerja dari Inspektorat BPKP
3
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
c. Output
Dari hasil reviu berjenjang penyusunan laporan hasil pengawasan diketahui
adanya permasalahan berulang dalam penulisan laporan, antara lain
ketidaksesuaian penggunaan pedoman umum Bahasa Indonesia,
kurangnya pengungkapan adanya hal-hal penting dalam realisasi anggaran,
dan pemilihan kriteria temuan belum mengutamakan dari peraturan
perundang-undangan.
d. Outcome
Realisasi IKU persentase tindak lanjut (TL) hasil pengawasan Bidang IPP
tahun 2018 sebesar 81,97% namun pada tahun 2019, sampai dengan bulan
Agustus 2019, persentase tindak lanjut baru mencapai 1,20%.
Dari hasil audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan kegiatan pada Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 dari Inspektorat sesuai laporan
Nomor LAK-138/IN/2018 tanggal 17 September 2018, secara umum nilai kinerja
sebesar 77,87 atau masuk dalam predikat “baik”. Namun demikian masih
terdapat item capaian kinerja yang masih perlu ditingkatkan yang berkaitan
dengan area tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Korwasbid IPP, yaitu:
4
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
5
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
Kondisi yang
Uraian Kondisi saat ini
diharapkan
- Database Pengawasan Belum ada Tersedia
- Sharing session Pengalaman Belum ada Tersedia
Proses Aplikasi Kertas Kerja Belum ada Tersedia
Kelengkapan Kertas Kerja 65,00% 100%
Output Pelaporan sesuai standar Banyak Kesalahan
kesalahan berulang minim
berulang
Outcome Tindak lanjut hasil pengawasan 1,20% 80%
Untuk mencapai kondisi di atas, perlu dilakukan perbaikan pada aspek input
dan proses. Harapannya, output yang dihasilkan juga semakin berkualitas yang
akan berdampak pada meningkatnya outcome. Perbaikan aspek input berupa
transfer knowledge terpadu meliputi pemetaan kompetensi, identifikasi
kebutuhan kompetensi, percepatan pemerataan melalui PPM tematik dengan
materi sesuai kebutuhan yang dianggap mendesak, penyediaan database
pengawasan sebagai bagian dari alat untuk percepatan transfer knowledge
sekaligus membantu proses tindak lanjut, serta sharing session dengan APIP
lain untuk mendapatkan masukan berupa best practice dan pengalaman yang
mungkin juga dapat dilakukan di Bidang IPP pada khususnya, dan Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Utara pada umumnya. Sedangkan perbaikan pada
aspek proses berupa penggunaan aplikasi kertas kerja, pelaksanaan Internal
Quality Assurance, dan penanganan tindak lanjut hasil pengawasan secara
lebih intensif, salah satunya dengan memanfaatkan database pengawasan.
3. TUJUAN
Tujuan dari proyek perubahan yang akan dicapai adalah meningkatnya mutu
hasil pengawasan intern yang dilaksanakan bidang IPP dan meningkatnya
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Utara yang dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek yaitu sampai berakhirnya fase laboratorium proyek
perubahan pada bulan Desember 2019 adalah:
1) Terpenuhinya kebutuhan auditor bidang IPP yang mempunyai
kompetensi;
2) Terbangunnya aplikasi kertas kerja ;
3) Tersedianya SOP Pengumpulan database pengawasan;
4) Tersedianya SOP Internal Quality Assurance.
6
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
b. Jangka Menengah
Tujuan jangka menengah yaitu enam bulan adalah:
1) Tersedianya database pengawasan yang dapat diakses di internal
perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Utara;
2) Terselenggaranya Internal Quality Assurance melalui FGD Pra dan
Pasca Pengawasan;
3) Terselenggaranya sharing session bersama Inspektorat Provinsi
Kalimantan Utara;
4) Meningkatnya capaian kelengkapan kertas kerja pengawasan menjadi
100%;
5) Berkurangnya kesalahan berulang dalam penyusunan laporan hasil
pengawasan;
c. Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang yaitu satu sampai dengan dua tahun adalah
meningkatnya capaian persentase tindak lanjut hasil pengawasan menjadi
80%;
4. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan adalah:
a. Bagi Bidang IPP:
1) Meningkatnya fleksibilitas penyusunan tim pengawasan intern;
2) Terpenuhinya kebutuhan auditor untuk melaksanakan tugas yang
diberikan;
b. Bagi auditor:
1) Meningkatnya kompetensi dasar yang dimiliki sehingga mampu
melaksanakan berbagai jenis penugasan;
2) Meningkatkan angka kredit yang akan mendukung peningkatan karir;
3) Memudahkan proses pelaksanaan kegiatan pengawasan;
c. Bagi Penyusun database pengawasan dan Aplikasi Kertas Kerja
Sebagai kinerja selaku pranata komputer
d. Bagi unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Utara:
1) Meningkatnya mutu hasil pengawasan intern;
2) Meningkatkan kinerja
3) Meningkatnya capaian persentase tindak lanjut hasil pengawasan;
7
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
8
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
6. OUTPUT KUNCI
Output kunci dari proyek perubahan yang berakhir pada Bulan Desember 2019
adalah:
a. Terpenuhinya SDM yang mempunyai kompetensi;
b. Tersedianya aplikasi kertas kerja yang dapat digunakan untuk meningkatkan
capaian kelengkapan kertas kerja sabagai bagian dari peningkatan mutu
hasil pengawasan, sekaligus peningkatan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Utara..
Output kunci antara yang dihasilkan dari kegiatan selama pelaksanaan proyek
perubahan adalah sebagai berikut:
9
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
10
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
7. PENTAHAPAN (MILESTONES)
Tahap pembangunan proyek perubahan dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Jangka Pendek (Selama Periode Laboratorium Kepemimpinan)
No Tahap/ Kegiatan Oktober November Output
1 2 3 4 5 1 2 3 4
I Rapat koordinasi
1 Rapat Koordinasi dengan Notulen,
Project Sponsor dan para dokumentasi
Korwasbid lain
2 Rapat Koordinasi dengan Notulen,
Bidang IPP dokumentasi
3 Rapat Koordinasi dengan Notulen,
Inspektorat Provinsi dokumentasi
Kalimantan Utara
IV Pelaksanaan Transfer
Knowledge
1 Penyusunan narasumber dan Notulen,
koordinasi dokumentasi
2 Pelaksanaan Transfer Notulen,
Knowledge tematik: Siklus dokumentasi
Penugasan, PBJ, SPIP, MR,
Consulting, Penyusunan KKA,
Penyusunan Laporan
V Pengembangan Aplikasi
Kertas Kerja
1 Rapat koordinasi tim kerja Notulen,
dokumentasi
2 Penyusunan desain aplikasi Desain
aplikasi
3 Pembuatan script dan struktur Struktur
aplikasi aplikasi
4 Koordinasi dengan pihak Notulen,
terkait dokumentasi
5 Piloting aplikasi Notulen,
dokumentasi
11
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
VI Penyediaan SOP
Pengumpulan Database
Pengawasan
1 Rapat koordinasi Tim Kerja Notulen,
dokumentasi
2 Penyusunan SOP SOP
pengumpulan database
pengawasan
3 Sosialisasi SOP pengumpulan Notulen,
database pengawasan dokumentasi
sekaligus pengumpulan
masukan untuk perbaikan
12
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
c. Jangka Panjang
No Tahap Kegiatan Output
I Implementasi 1 Konsultasi dengan Pusinfowas dan Rendal Notulen,
Aplikasi Kertas Kerja Kedeputian tentang penggunaan aplikasi dokumentasi
pada Unit Kerja Kertas Kerja di perwakilan BPKP lain
BPKP lain 2 Penginformasian tentang aplikasi Kertas Surat
Kerja kepada perwakilan BPKP lain
3 Penyusunan Leaflet aplikasi dan bahan Leaflet
sosialisasi yang lain
4 Penyiapan Sub-domian website Notulen,
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan dokumentasi
Utara
II Sharing session 1 Rapat koordinasi dengan Inspektorat Prov. Notulen,
dengan Inspektorat Kaltara dokumentasi
Provinsi Kalimantan 2 Rapat Koordinasi dengan Kabag TU Notulen,
Utara dokumentasi
3 Penyiapan pelaksanaan sharing session Notulen,
dokumentasi
4 Pelaksanaan sharing session Dokumentasi
5 Penyusunan laporan pelaksanaan sharing Laporan
session
8. IDENTIFIKASI STAKEHOLDERS
Stakeholders dalam proyek perubahan ini adalah pihak-pihak yang memiliki
kepentingan terhadap proyek perubahan, baik yang berasal dari internal dan
eksternal organisasi dan pihak-pihak yang memiliki pengaruh positif dan negatif
terhadap proyek perubahan yang dilakukan.
13
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
Pengaruh
Kepentingan
14
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
15
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
16
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
17
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
No Risiko Mitigasi
1 PFA Bidang IPP kurang memahami - Rapat intern dalam rangka penyamaan
dan mendukung proyek perubahan persepsi
- Rapat berkala tentang pentingnya proyek
perubahan terutama bagi kepentingan yang
bersangkutan sendiri
2 Pranata Komputer gagal melakukan - Menugaskan tim khusus untuk membantu
scripting aplikasi menyusun logika dan desain aplikasi kertas
kerja
- Pertemuan berkala;
- Lakukan pemantau hasil kerja dan diskusikan
hasilnya;
3 Ketiadaan narasumber untuk - Rapat koordinasi dengan Kepala Perwakilan
memberikan materi yang menjadi dan Korwasbid lain
fokus peningkatan kompetensi
5 Proses upload dan setup aplikasi di - Lakukan komunikasi intensif dengan penyedia
internet service provider belum jasa internet (ISP) terutama kesamaan
berhasil arsitektur sebelum menyewa layanan
18
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
19
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
Kepala
Perwakilan
Project Sponsor
Korwasbid
IPP
Project Leader
20
Proposal Proyek Perubahan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Tahun 2019
13. ANGGARAN
Anggaran yang digunakan untuk implementasi proyek perubahan sebagai
berikut:
No Uraian Jumlah (Rp)
TOTAL 21.000.000,00
21