DAERAH BENGKULU
INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH
I. PENDAHULUAN
1. Umum
2022
NO Komponen Yang Dinilai
Bobot Nilai
1 2 3 4
2. Dasar
a. Maksud
Pelaksanaan evaluasi AKIP tahun 2022 dilaksanakan untuk mengetahui
sampai sejauhmana akuntabilitas kinerja satker/satwil dalam pelaksanaan
tugas di satuan kerjanya masing – masing dan sebagai pertanggungjawaban
atas pelaksanaan tugas yang diberikan oleh pimpinan dalam kegiaitan evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) pada Satker dan Jajaran Polda
Bengkulu.
b. Tujuan
4. Tata Urut
I. PENDAHULUAN
II. PELAKSANAAN
III. HASIL YANG DICAPAI
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
II. PELAKSANAAN
5. Waktu pelaksanaan
Penilaian evaluasi AKIP TA. 2022 di Polda Bengkulu dan Jajaran dilaksanakan
pada tanggal 4 s.d 8 Juli 2022.
Subyek evaluasi AKIP TA. 2022 adalah Tim penilai evaluasi AKIP Itwasda Polda
Bengkulu.
7. Obyek AKIP
Obyek evaluasi AKIP TA. 2022 pada Polda dan Jajaran adalah sebagai berikut :
a. Satker Mapolda
1) Spripim
2) Itwasda
3) Biro Ops
4) Biro Rena
5) Biro SDM
6) Biro Logistik
7) Dit Intelkam
8) Dit Reskrimum
9) Dit Reskrimsus
10) Dit Narkoba
11) Dit Binmas
12) Dit Samapta
13) Dit Lantas
14) Dit Pamobvit
15) Dit Polairud
16) Dit Tahti
17) Sat Brimob
18) Bid Propam
19) Bid TIK
20) Yanma
21) SPN
22) Bid Keu
23) Bid Dokkes
24) Rumkit Bhayangkara
25) Bid Kum
26) Bid Humas
4
1) Polres Bengkulu
2) Polres Bengkulu Tengah
3) Polres Bengkulu Utara
4) Polres Bengkulu Selatan
5) Polres Kepahiang
6) Polres Lebong
7) Polres Muko – Muko
8) Polres Kaur
9) Polres Seluma
10) Polres Rejang Lebong
a. Sasaran
Sasaran evaluasi AKIP TA. 2022 di Polda Bengkulu dan Jajaran dilaksanakan
terhadap 5 (lima) komponen besar manajemen kinerja, meliputi :
1) Perencanaan kinerja;
2) Pengukuran kinerja;
3) Pelaporan kinerja;
4) Evaluasi kinerja; dan
5) Capaian kinerja.
laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2021 merupakan salah satu
dokumen yang dievaluasi, disamping :
1) Rencana Strategis (Renstra);
2) Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT);
3) Dokumen Penetapan Kinerja (PK); dan
4) Dokumen terkait lainnya.
b. Metode
Metodologi analisis sederhana dipakai oleh evaluator untuk melakukan
penilaian terhadap kriteria – kriteria dalam setiap komponen dan sub komponen
evaluasi atas implementasi SAKIP. Setiap komponen dan sub komponen
memiliki bobot penilaian seperti yang digambarkan dalam tabel sebelumnya.
Setiap sub komponen memiliki kriteria-kriteria tertentu yang dikuantifikasikan
sehingga menghasilkan nilai yang obyektif. Jumlah nilai dari pemenuhan kriteria
– kriteria tersebut kemudian dibobot dan dijumlah sehingga menghasilkan total
nilai evaluasi atas implementasi AKIP. Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 515 /
IX / 2012 tanggal 5 September 2012 tentang Pedoman evaluasi akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah di lingkungan Kepolisian Negara Republik
Indonesia. Meskipun demikian, proses evaluasi atas implementasi AKIP tidak
dapat lepas dari justifikasi profesional evaluator.Oleh karena itu, perlu berbagai
data dan informasi di luar Laporan Kinerja yang diperlukan untuk mendukung
justifikasi tersebut. Beberapa teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
dan informasi mengenai implementasi AKIP, diantaranya adalah :
5
2) Wawancara
Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara terbuka dengan
beberapa personel yang berkepentingan terhadap data kinerja dan
pengimplementasian AKIP di unit kerjanya, termasuk kepada Kepala Bagian
Perencanaan dan Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Administrasi.
Metode ini digunakan sebagai alat konfirmasi atas data dan informasi yang
telah diperoleh sebelumnya serta untuk mengetahui sejauh mana AKIP
diimplemetasikan di masing – masing unit kerja.
3) Kuisioner
Terhadap setiap aspek yang dinilai, dilakukan pengumpulan data
dengan cara wawancara, analisa, observasi, permintaan informasi, checking
dan konfirmasi-konfirmasi seperlunya. Kemudian setiap sub komponen yang
dievaluasi ini ditetapkan kriteria penilaiannya dengan menggunakan standar
dan kebenaran normatif yang ada pada Lembar Kerja Evaluasi (LKE) serta
petunjuk yang berlaku, maupun mengacu pada praktik-praktik terbaik
manajemen kinerja dan akuntabilitas kinerja
9. Pada penilaian evaluasi AKIP tahun 2021 Polda Bengkulu menargetkan hasil
penilaian evaluasi AKIP dengan nilai BB dengan rentang nilai >70-80. Capaian ini
selaras dengan hasil yang ditargetkan dari tahun sebelumnya pada tahun 2020
mendapat hasil B. Adapun hasil evaluasi AKIP Polda Bengkulu tahun 2021 secara
rinci adalah sebagai berikut :
1) Satker Polda
2) Polres Jajaran
a. Perencanaan Kinerja :
1) Renstra
a) Telah tersusun dokumen renstra periode 2020-2024 yang memuat visi,
misi, tujuan, strategis, sasaran strategis, program, indicator kinerja,
target kinerja selama lima tahun dan telah dipublikasikan.
b) Tujuan dan sasaran strategis sudah berorientasi hasil, periode Renstra
tersebut telah selaras dengan periode Renstra Polda Bengkulu.
c) Target dalam renstra telah dimonitor pencapaiannya sampai dengan
tahun berjalan, dan telah mereviu secara berkala Renstra agar selaras
dengan Renstra Kepolisian Republik Indonesia.
d) Dokumen renstra telah digunakan sebagai acuan penyusunan dokumen
Rencana Kerja Tahunan.
b. Pengukuran Kinerja :
1) Sebagian besar Satker dan Jajaran telah melakukan pengukuran kinerja
secara berjenjang dan memiliki mekanisme pengelolaan data kinerja.
2) Indikator kinerja pada perjanjian kinerja telah diformalkan dalam bentuk
peraturan tertulis menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) .
3) Belum melakukan pengumpulan data kinerja atas rencana aksi pada
Perjanjian Kinerja.
c. Pelaporan Kinerja :
1) LKIP telah tersusun dan menyajikan capaian indikator kinera sebagaimana
tertuang dalam perjanjian kinerja, serta telah menyajikan analisis tentang
ketercapaian target kinerja untuk setiap indikator.
2) LKIP telah menyajikan perbandingan realisasi indikator kinerja antara
realisasi tahun berjalan dengan realisasi tahun sebelumnya serta realisasi
tahun berjalan dengan target akhir periode Renstra.
3) LKIP telah menyajikan hambatan dan kendala yang dihadapi dalam
pencapaian target dari setiap indikatoor serta telah merumuskan langkah-
langkah yang akan diambil untuk mengatasi hambatan atau kendala yang
dihadapi.
4) Informasi kinerja telah digunakan dalam pelaksanaan evaluasi akuntabilitas
kinerja dan perbaikan perencanaan.
10
d. Evaluasi Kinerja :
1) Telah dilakukan pemantauan dan evaluasi mengenai kemajuan pencapaian
kinerja secara berjenjang serta telah diinformasikan secara formal kepada
seluruh unit kerja.
2) Evaluasi telah memberikan rekomendasi tindak lanjut dalam rangka
perbaikan perencaan dan pelaksanaan program serta telah memberikan
alternative perbaikan yang dapat dilaksanakan.
3) Hasil evaluasi program telah ditindak lanjuti untuk perbaikan pelaksanaan
program di masa yang akan dating dalam bentuk langkah-langkah nyata.
e. Capaian Kinerja :
Capaian kinerja output sudah cukup baik, sedangkan capaian outcome masih
perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Rendahnya capaian outcome terutama
disebabkan oleh indikator-indikator kinerja outcome yang kurang berkualitas
dan tidak cukup untuk menggambarkan keberhasilan satuan kerja.
10. Kesimpulan
11. Saran
V. PENUTUP
12. Penutup
Demikian laporan penilaian evaluasi AKIP tahun 2022 di Polda Bengkulu dan
Jajaran, kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Jenderal dalam
menentukan kebijakan lebih lanjut.
LAMPIRAN