BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PERANCANGAN DESAIN EVALUASI AKIP
BAB III
MEKANISME EVALUASI AKIP
BAB IV
PELAKSANAAN EVALUASI AKIP
EVALUASI AKUNTABILITAS
4 25,00 #DIV/0! #DIV/0!
KINERJA INTERNAL
Ya = 1,00
Ya/Tidak Tidak = 0,0
Blm Diisi
Pilihan Daftar
No Komponen/Sub Komponen/Kriteria Bobot Penjelasan Kriteria Jawaban Nilai Persen Catatan
Jawaban Evidence
EVALUASI AKUNTABILITAS
4 25,00 #DIV/0! #DIV/0!
KINERJA INTERNAL
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
4.a 5,00 #DIV/0! #DIV/0!
Internal telah dilaksanakan
68
1 Terdapat pedoman teknis Evaluasi Terdapat pedoman teknis Evaluasi Ya = 1,00
Akuntabilitas Kinerja Internal. Akuntabilitas Kinerja Internal. Ya/Tidak Tidak = 0,0
Blm Diisi
Predikat Interpretasi
AA Sangat Memuaskan
(Nilai > 90 – Telah terwujud Good Governance. Seluruh kinerja
100) dikelola dengan sangat memuaskan di seluruh unit
kerja. Telah terbentuk pemerintah yang yang
dinamis, adaptif, dan efisien (Reform). Pengukuran
kinerja telah dilakukan sampai ke level individu.
A Memuaskan
(Nilai > 80 – 90) Terdapat gambaran bahwa instansi pemerintah/unit
kerja dapat memimpin perubahan dalam
mewujudkan pemerintahan berorientasi hasil,
karena pengukuran kinerja telah dilakukan sampai
ke level eselon 4/Pengawas/Subkoordinator.
BB Sangat Baik
(Nilai > 70 – 80) Terdapat gambaran bahwa AKIP sangat baik pada
2/3 unit kerja, baik itu unit kerja utama, maupun
unit kerja pendukung. Akuntabilitas yang sangat
baik ditandai dengan mulai terwujudnya efisiensi
penggunaan anggaran dalam mencapai kinerja,
memiliki sistem manajemen kinerja yang andal
dan berbasis teknologi informasi, serta
pengukuran kinerja telah dilakukan sampai ke
level eselon 3/koordinator.
B Baik
(Nilai > 60 – Terdapat gambaran bahwa AKIP sudah baik pada
70) 1/3 unit kerja, khususnya pada unit kerja utama.
Terlihat masih perlu adanya sedikit perbaikan pada
unit kerja, serta komitmen dalam manajemen
kinerja. Pengukuran kinerja baru dilaksanakan
sampai dengan level eselon 2/unit kerja.
CC Cukup (Memadai)
(Nilai > 50 – Terdapat gambaran bahwa AKIP cukup baik.
60) Namun demikian, masih perlu banyak perbaikan
walaupun tidak mendasar khususnya akuntabilitas
kinerja pada unit kerja.
C Kurang
(Nilai > 30 – Sistem dan tatanan dalam AKIP kurang dapat
50) diandalkan. Belum terimplementasi sistem
manajemen kinerja sehingga masih perlu banyak
perbaikan mendasar di level pusat.
D Sangat Kurang
(Nilai > 0 – 30) Sistem dan tatanan dalam AKIP sama sekali tidak
dapat diandalkan. Sama sekali belum terdapat
penerapan manajemen kinerja sehingga masih
perlu banyak perbaikan/perubahan yang sifatnya
sangat mendasar, khususnya dalam implementasi
SAKIP.
74
6. Pemantauan Berkelanjutan
Untuk menjaga obyektivitas dalam penilaian, perlu dilakukan
reviu secara berjenjang atas proses dan hasil evaluasi dari tim evaluator
dengan pengaturan sebagai berikut:
a. Reviu tingkat 1 dilakukan di masing-masing tim evaluator oleh
supervisor tim.
b. Reviu tingkat 2 dilakukan dalam bentuk forum panel seluruh tim
evaluator, terutama untuk menentukan standarisasi nilai dan
penetapan kategori hasil evaluasi.
c. Reviu tingkat 3 dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi
Tindak Lanjut atas Hasil Evaluasi AKIP Instansi Pemerintah Daerah
dan Perangkat Daerah dilaksanakan oleh Inspektorat Daerah.
75
BAB V
PELAPORAN DAN PENGOMUNIKASIAN
HASIL EVALUASI AKIP
No Rekomendasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10