PENDAHULUAN
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 1
2. LATAR BELAKANG
Sebagai suatu sistem manajemen, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) menerapkan siklus Planning, Do, Check dan Act (P-D-C-A) di
mana pada masing-masing poses dibutuhkan suatu evaluasi sejauh mana suatu
instansi pemerintah melaksanakan dan memperlihatkan kinerjanya dalam
bentuk umpan balik dalam rangka meningkatkan kualitas secara terus menerus
(continues improvement). Evaluasi ini juga bertujuan untuk mendorong upaya
peningkatan akuntabilitas kinerja masing-masing instansi pemerintah secara
konsisten dalam mewujudkan capaian kinerja (hasil) organisasinya sesuai dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manggarai
Barat.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2021
Tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Inspektorat Daerah
Kabupaten Manggarai Barat melakukan evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Manggarai Barat.
Evaluasi internal untuk pelaksanaan evaluasi AKIP secara umum
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Dinas Komunikasi dan Informatika
melaksanakan AKIP dalam mendorong peningkatan pencapaian kinerja yang
tepat sasaran dan berorientasi hasil. Evaluasi ini diharapkan juga dapat
mendorong Dinas Komunikasi dan Informatika secara konsisten meningkatkan
implementasi SAKIP-nya dan mewujudkan capaian kinerja (hasil) instansinya
sesuai yang diamanatkan dalam RPJMN/RPJMD.
3. TUJUAN EVALUASI
a. Memperoleh informasi tentang Implementasi SAKIP;
b. Menilai tingkat atas implementasi SAKIP;
c. Menilai tingkat akuntabilitas kinerja;
d. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan Implementasi SAKIP; dan
e. Memonitor tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya.
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 2
4. RUANG LINGKUP EVALUASI
Ruang lingkup evaluasi AKIP meliputi kegiatan evaluasi terhadap Implementasi
SAKIP mulai dari perencanaan kinerja, baik perencanaan kinerja jangka panjang,
perencanaan kinerja jangka menengah, dan perencanaan kinerja jangka
pendek, termasuk juga penerapan anggaran berbasis kinerja, pengukuran
kinerja, dan monitoring pengelolaan data kinerja, sampai pada pelaporan hasil
kinerja, serta evaluasi atas pencapaian kinerja.
Dalam penerapannya, lingkup evaluasi atas Implementasi AKIP mencakup:
a. Penilaian kualitas perencanaan kinerja yang selaras yang akan dicapai untuk
mewujudkan hasil yang berkesinambungan;
b. Penilaian pengukuran kinerja berjenjang dan berkelanjutan yang telah
menjadi kebutuhan dalam penyesusian strategi dalam mencapai kinerja;
c. Penilaian pelaporan kinerja yang mengambarkan kualitas atas pencapaian
kinerja, baik keberhasilan atau kegagalan kinerja serta upaya perbaikan atau
penyempurnaannya yang memberikan dampak besar dalam penyesuaian
strategi atau kebijakan dalam mencapai kinerja berikutnya;
d. Penilaian evaluasi akuntabilitas kinerja internal yang memberikan kesan nyata
(dampak) dalam peningkatan implementasi SAKIP untuk efektifitas dan
efisiensi kinerja.
5. METODOLOGI EVALUASI
Metodologi yang digunakan dalam evaluasi atas AKIP adalah kombinasi dari
metodologi kualitatif dan kuantitatif dengan teknik sebagai berikut:
a. Checklist pengumpulan data dan informasi
Merupakan teknik pengumpulan data dan informasi dengan menyerahkan
serangkaian daftar kebutuhan data dan informasi yang akan di isi dan
dipenuhi oleh instansi pemerintah/unit kerja secara mandiri. Checklist
kebutuhan data dan informasi berisi daftar dokumen, data dan atau informasi
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan evaluasi AKIP, sehingga pihak penyedia
informasi dan data (responden) dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
b. Studi dokumentasi
Merupakan teknik mengumpulkan data dan informasi yang tidak secara
langsung ditujukan kepada atau diperoleh dari instansi pemerintah atau unit
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 3
kerja yang dievaluasi, melainkan melalui sumber literasi lain seperti peraturan
perundangan dan media informasi baik cetak maupun elektronik atau digital.
c. Komunikasi melalui tanya jawab sederhana (desk)
Merupakan bentuk pengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan
pengajuan pertanyaan secara langsung kepada penyedia data dan informasi.
Jawaban yang diterima dari penyedia data dan informasi dicatat, dianalisa
dan disimpulkan.
d. Pengisian Lembar Kerja Evaluasi (LKE)
Pelaksanaan penilaian dengan metodologi ini menggunakan LKE (Lembar
Kerja Evaluasi) dengan komponen sebagai berikut:
1 Perencanaan Kinerja 30.00%
a Pemenuhan Perencaaan kinerja 6.00%
b Kualitas Perencaaan kinerja 9.00%
c Pemanfaatan Perencaaan kinerja 15.00%
2 Pengukuran Kinerja 30.00%
a Pemenuhan Pengukuran 6.00%
b Kualitas Pengukuran 9.00%
c Implementasi Pengukuran 15.00%
3 Pelaporan Kinerja 15.00%
a Pemenuhan Pelaporan 3.00%
b Penyajian Informasi Kinerja 4.50%
c Pemanfaatan Informasi Kinerja 7.50%
4 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal 25.00%
a Pemenuhan Evaluasi 5.00%
b Kualitas Evaluasi 7.55%
c Pemanfaatan Evaluasi 12.5%
100.00%
Hasil evaluasi Sistem AKIP dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai
dari 0 sampai dengan 100. Dengan parameter sebagai berikut:
No Kategori Nilai Interpretasi
1 AA >90-100 Sangat Memuaskan
Telah terwujud Good Governance. Seluruh kinerja
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 4
dikelola dengan sanggat memuaskan diseluruh unit
kerja. Telah terbentuk pemerintah yang dinamis,
adaptif, dan efisien (Reform), pengukuran kinerja
telah dilakukan sampai ke level individu.
2 A >80-90 Memuaskan
Terdapat gambaran bahwa intansi pemerintah atau
unit kerja dapat memimpin perubahan dalam
mewujudkan pemerintahan berorientasi hasil, karena
pengukuran kinerja telah dilakukan sampai ke level
eselon 4/pengawas/subkoordinator.
3 BB >70-80 Sangat Baik
Terdapat gambaran bahwa AKIP sangat baik pada
2/3 unit kerja, baik itu unit kerja utama, maupun unit
kerja pendukung. Akuntabilitas yang sangat baik
ditandai dengan terwujudnya efisiensi penggunaan
anggaran dalam mencapai kinerja, memiliki sIstem
manajemen kinerja yang andal dan berbasis teknologi
informasi, serta pengukuran kinerja telah dilakukan
sampai ke level eselon 3/koordinator.
4 B >60-70 Baik
Terdapat gambaran bahwa AKIP sangat baik pada
1/3 unit kerja, khususnya unit kerja utama, terlihat
masih perlu adanya sedikit perbaikan pada unit kerja
serta komitmen dalam manajemen kinerja.
Pengukuran kinerja baru dilaksanakan sampai
dengan level eselon 2/unit kerja.
5 CC >50-60 Cukup (Memadai)
Terdapat gambaran bahwa AKIP cukup baik, namun
demikian masih perlu banyak perbaikan walaupun
tidak mendasar khususnya akuntabilitas kinerja pada
unit kerja.
6 C >30-50 Kurang
Sistem dan tatanan dalam AKIP kurang dapat
diandalkan. Belum terimplementasi sistem
manajemen kinerja sehingga masih perlu banyak
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 5
perbaikan mendasar di level pusat.
7 D >0-30 Sangat Kurang
Sistem dan tatanan dalam AKIP sama sekali tidak
dapat diandalkan.Sama sekali belum terdapat
penerapan manajemen kinerja sehingga masih perlu
banyak perbaikan/perubahan yang sifatnya sangat
mendasar, khususnya dalam implementasi SAKIP.
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 6
7) Pembinaan, pengendalian, pengawasan, monitoring dan evaluasi urusan
pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, urusan pemerintahan
bidang persandian dan urusan pemerintahan bidang statistik;
8) Pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya;
9) Perumusan kebijakan teknis penanggulangan bencana daerah;
10) Pengkoordinasian penanganan bencana daerah;
11) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penaggulangan bencana
daerah;
12) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsi.
c. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Manggarai Barat Nomor 55 Tahun
2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Manggarai Barat memiliki susunan organisasi sebagai berikut :
1) Kepala Dinas;
2) Sekretaris membawahi 2 (dua) Sub Bagian :
a) Sub Bagian Program, Keuangan dan Pelaporan;
b) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan.
3) Bidang Informasi dan Komunikasi Publik membawahi 3 (tiga) seksi :
a) Seksi Pengelolaan Informasi, Komunikasi Publik dan Penyiaran;
b) Seksi Hubungan Masyarakat (Humas);
c) Seksi Pengelolaan Media.
4) Bidang E-Government membawahi 2 (dua) seksi :
a) Seksi Aplikasi dan Integrasi Sistem Informasi;
b) Seksi Layanan Informatika, Persandian dan Keamanan Informasi.
5) Bidang Pengembangan Sumber Daya Teknologi Informasi membawahi 2
(dua) seksi :
a) Seksi Pengembangan Sumber Daya Teknologi;
b) Seksi Pengelolaan Pusat Data dan Statistik.
6) Kelompok Jabatan Fungsional.
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 7
Bagan Struktur Organisasi
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manggarai Barat
KEPALA DINAS
………………………………..
Drs. PAULUS SETAHU
NIP 196806292000121004
SEKRETARIS
………………………………..
Ir. AURELIA IMELDA MEZE
NIP 196411191994032004 KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KASUBAG
Program, Keuangan dan Pelaporan
…………………..…………..
DEWI WIDIANTI, S.Kom
NIP 198105172009042003
KASUBAG
Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan
………………………………..
MARIA MAYA, SE
NIP 198401122009042005
KEPALA SEKSI
Pengelolaan Media
………………………………..
YOHANES FORTUNATUS, S.Sos UPTD
NIP 197111262006041001
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 8
d. Indikator Kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Komunikasi dan Informatika dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
TARGET CAPAIAN
Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 2021 KONDISI
No. KONDISI
Misi Tujuan Sasaran Kinerja Utama Satuan AKHIR
IKU AWAL
(IKU)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
VISI : MENUJU KABUPATEN MANGGARAI BARAT YANG RAMAH, MAJU DAN SEJAHTERA
Mengembangkan Mengembangkan Meningkatnya Persentase
infrastruktur dan sistem layanan desa/kelurahan
konektivitas transportasi serta komunikasi yang terakses
antar daerah layanan dan telekomunikasi
yang mendukung komunikasi dan 16 informatika 26 % 40.24 43.24 53.24 70 80 90 100 100
pertumbuhan informatika
sector riil dan
pelayanan publik
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 9
7. GAMBARAN UMUM IMPLEMENTASI SAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Dinas
Komunikasi dan Informatika adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas,
alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,
pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja
pada Dinas Komunikasi dan Informatika, dalam rangka pertanggungjawaban
dan peningkatan kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Manggarai Barat.
Hasil evaluasi yang menunjukkan implementasi penyelenggaraan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai
berikut:
a. Rencana Strategis (Renstra)
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Manggarai Barat telah ditetapkan untuk periode Tahun 2016-2021, yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan di bidang komunikasi dan informatika berdasarkan kondisi dan
potensi daerah Kabupaten Manggarai Barat.
b. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja telah dibuat berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) Dinas Komunikasi dan Informatika dengan mencantumkan indikator
kinerja dan target kinerja telah disepakati oleh Kepala Daerah dan Kepala
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manggarai Barat.
c. Pengukuran Kinerja
Pengukuran Kinerja dilaksanakan dengan mengacu pada perjanjian kinerja
yang telah disepakati dengan lingkungan pengukuran kinerja meliputi :
1) Membandingkan realisasi kinerja dengan sasaran (target) kinerja yang
dicantumkan dalam lembar atau dokumen Perjanjian Kinerja;
2) Membandingkan realisasi kinerja program sampai dengan tahun berjalan
dengan sasaran (target) kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan dalam
Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika.
d. Pengelolaan Data Kinerja
Pengelolaan data kinerja pada Dinas Komunikasi dan Informatika dilakukan
dengan cara mencatat, mengolah, dan melaporkan data kinerja, mencakup :
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 10
1) penetapan data dasar (baseline data);
2) penyediaan instrumen perolehan data berupa pencatatan dan registrasi;
3) penatausahaan dan penyimpanan data; dan
4) pengkompilasian dan perangkuman.
e. Pelaporan Kinerja
Dinas Komunikasi dan Informatika telah menyusun dan menyajikan Laporan
Kinerja Tahun 2021 yang menguraikan prestasi kerja yang dicapai
berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan dan disajikan
dalam bentuk Laporan Kinerja Tahunan serta disampaikan kepada Bupati
Manggarai Barat secara tepat waktu.
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 11
Barat dengan rekomendasi sebagai berikut :
1) Mempublikasikan dokumen renstra melalui website resmi Pemerintah
Kabupaten atau media lain yang memudahkan publik untuk mengakses;
2) Rencana Kinerja Tahunan (RKT) harus sepenuhnya menjadi acuan dalam
penyusunan anggaran;
3) Mempublikasikan Indikator Kinerja Utama melalui website resmi Pemerintah
Kabupaten atau media lain yang memudahkan publik untuk mengakses;
4) Mengukur realisasi target yang ada dalam rencana aksi secara berkala
(bulanan/triwulanan/ semester);
5) Melakukan pengukuran kinerja secara berjenjang mulai dari staf, manajerial
sampai kepada pimpinan tertinggi dan pengukuran tersebut menggunakan
bantuan teknologi sehingga capaian atau progres kinerja dapat diidentifikasi
secara lebih tepat dan cepat;
6) Meng-upload laporan kinerja ke dalam website;
7) Pemantauan rencana aksi diupayakan mulai dilakukan secara triwulanan,
semesteran, dan tahunan;
8) Menyiapkan alternatif untuk diberikan kepada seluruh aksi yang
direncanakan.
9) Meningkatkan kinerja dari tahun ke tahun lebih dari 60%.
c. Tindak lanjut yang sudah dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
yaitu :
1) Mempublikasikan dokumen perencanaan kinerja tepat waktu di e-SAKIP;
2) Rencana Kinerja Tahunan (RKT) sudah menjadi acuan dalam penyusunan
anggaran.
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 12
BAB II
GAMBARAN HASIL EVALUASI
Hasil evaluasi dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0
s.d.100. Berdasarkan evaluasi internal Inspektorat Daerah Kabupaten Manggarai
Barat Nilai Akuntabilitas Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2021 sebesar
73,51 dengan kategori BB “Sangat Baik” dengan pernyataan : “Akuntabilitas
Kinerja sangat baik pada 2/3 unit kerja, baik itu unit kerja utama, maupun unit kerja
pendukung. Akuntabilitas yang sangat baik ditandai dengan mulai terwujudnya
efisiensi penggunaan anggaran dalam mencapai kinerja, memiliki sistem
manajemen kinerja yang andal dan berbasis teknologi informasi, serta pengukuran
kinerja telah dilakukan sampai ke level eselon 3/koordinator”.
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 13
b) Setiap pegawai belum sepenuhnya memahami dan peduli, serta
berkomitmen dalam mencapai kinerja yang telah direncanakan karena
setiap pegawai belum menyusun dokumen Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP).
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 14
b) Pengukuran kinerja belum sepenuhnya menjadi dasar dalam penempatan
atau penghapusan jabatan baik struktural maupun fungsional;
c) Pengukuran kinerja telah mempengaruhi penyesuaian (Refocusing)
organisasi;
d) Setiap pegawai belum sepenuhnya memahami dan peduli atas hasil
pengukuran kinerja atau setiap pegawai belum menyusun dokumen
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 15
a) Penyajian informasi dalam laporan kinerja belum menjadi kepedulian
seluruh pegawai karena setiap pegawai belum menyusun dokumen
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP);
b) Informasi dalam laporan kinerja belum sepenuhnya mempengaruhi
perubahan budaya kinerja organisasi.
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 16
a. Komponen Perencanaan Kinerja :
1) Menyusun dokumen perencanaan aktivitas yang mendukung kinerja;
2) Memperbaiki atau menyempurnakan dokumen perencanaan kinerja yang
belum memenuhi standar yang baik untuk mencapai hasil, dengan ukuran
kinerja yang SMART, menggunakan penyelarasan (cascading) disetiap
level secara logis, serta memperhatikan kinerja bidang lain (crosscutting)
yaitu setiap pegawai menyusun dokumen Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3) Memanfaatkan perencanaan kinerja untuk mewujudkan hasil yang
berkesinambungan dengan menyusun rencana aksi kinerja dan melakukan
pemantauan capaian kinerja secara berkala.
b. Komponen Pengukuran Kinerja :
1) Menyusun Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika tentang Pedoman Teknis Pengukuran Kinerja dan
Pengumpulan Kinerja dan menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
pengumpulan data kinerja;
2) Melakukan pengukuran kinerja secara berjenjang dan berkelanjutan,
melakukan pengumpulan data kinerja dan pengukuran capaian kinerja
dengan memanfaatkan teknologi informasi (aplikasi).
c. Komponen Pelaporan Kinerja :
1) Mempublikasikan dokumen laporan yang menggambarkan kinerja melalui
website, media elektronik, media cetak atau papan pengumuman.
2) Menyusun laporan kinerja yang memenuhi standar yang menggambarkan
atau menginformasikan :
a) Analisis dan evaluasi realisasi kinerja dengan target jangka menengah;
b) Analisis dan evaluasi realisasi kinerja dengan realisasi kinerja tahun-
tahun sebelumnya;
a) Analisis dan evaluasi realisasi kinerja dengan realiasi kinerja di level
nasional atau internasional (Benchmark Kinerja).
3) Menyusun laporan kinerja yang memberikan dampak yang besar dalam
penyesuaian strategi/kebijakan dalam mencapai kinerja berikutnya dengan
melakukan penyesuaian aktivitas untuk mencapai kinerja dan memberikan
pengaruh terhadap perubahan budaya kinerja organisasi.
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 17
d. Komponen Evaluasi Kinerja Internal :
1) Menyusun Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
tentang Pedoman Teknis Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal;
2) Melaksanakan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal dengan
memanfaatkan teknologi informasi (aplikasi).
LHE AKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANGGARAI BARAT – 2021. Page 18
KERTAS KERJA EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH
INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT
Nama Satuan Kerja yang di Reviu DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. MANGGARAI BARAT
Instansi
No Komponen/Sub Komponen/Kriteria Bobot Catatan Daftar Evidence
Jawaban Nilai
1 PERENCANAAN KINERJA 30,00 A 24,92
Kriteria:
1 Dokumen Perencanaan Kinerja telah diformalkan. 1. Terdapat pegawai yang belum 1. Dok RPJPD, RPJMD, PKT, RKA/DPA/DPPA
mempunyai SKP sudah diformalkan (tanda tangan dan
Pemenuhan kriteria 10 dari 11 atau stempel)
90,90% 2. Dok. Perencanaan Kinerja dipublikasikan
2 Dokumen Perencanaan Kinerja telah dipublikasikan tepat waktu. lewat e-SAKIP
2. Dok. Perencanaan Kinerja mendukung
Kinerja sebenarnya (SK Bupati Nomor
3 Dokumen Perencanaan Kinerja telah menggambarkan Kebutuhan atas Kinerja sebenarnya yang perlu 234/KEP/HK/2021 terkait perubahan
aktivitas SK Bupati No. 44/KEP/HK/2021
dicapai.
3. Rumusan Hasil (tujuan/sasaran ada di
IKU terdapat di Dok. Lakip)
4 Kualitas Rumusan Hasil (Tujuan/Sasaran) telah jelas menggambarkan kondisi kinerja yang akan 4. IKU telah menggambarkan kondisi
dicapai. Kinerja Utama yang harus dicapai. Dok.
Renstra & PKT Tahun 2021
5. Indikator Kinerja telah (spesifik,
5 Ukuran Keberhasilan (Indikator Kinerja) telah memenuhi kriteria SMART.
measureable, achievable, relevan, time
bound) selaras dengan RPJMD
6. Dok. evaluasi RKPD per triwulan
6 Indikator Kinerja Utama (IKU) telah menggambarkan kondisi Kinerja Utama yang harus dicapai, 7. Target dapat dicapai sesuai dok. PKT Bab
tertuang secara berkelanjutan (sustainable - tidak sering diganti dalam 1 periode Perencanaan III Tabel 3.1 Perencanaan Kinerja Tahunan
Strategis). (PKT) Tahun 2021
8. Dok. Perencanaan Kinerja tidak
7 Target yang ditetapkan dalam Perencanaan Kinerja dapat dicapai (achievable), menantang, dan menggambarkan hubungan yang
realistis. berkesinambungan, serta selaras antara
kondisi/hasil yang akan dicapai disetiap
8 Setiap Dokumen Perencanaan Kinerja menggambarkan hubungan yang berkesinambungan, serta level jabatan. Dok. Perjanjian Kinerja
selaras antara Kondisi/Hasil yang akan dicapai di setiap level jabatan (Cascading). 9. Perencanaan kinerja dapat memberikan
informasi tentang hubungan kinerja,
strategi, kebijakan, bahkan aktivitas antar
9 Perencanaan kinerja dapat memberikan informasi tentang hubungan kinerja, strategi, kebijakan, bidang/dengan tugas dan fungsi lain yang
bahkan aktivitas antar bidang/dengan tugas dan fungsi lain yang berkaitan (Crosscutting). berkaitan (Crosscutting). Dok. Perjanjian
Kinerja
10 Setiap unit/satuan kerja merumuskan dan menetapkan Perencanaan Kinerja. 10. Setiap unit/satuan kerja merumuskan
dan menetapkan Perencanaan Kinerja. SKP
Pimpina OPD, Sekretaris, Kasubag dan
Bidang/Seksi ada
11 Setiap pegawai merumuskan dan menetapkan Perencanaan Kinerja.
1.c Perencanaan Kinerja telah dimanfaatkan untuk
mewujudkan hasil yang berkesinambungan 15,00 BB 11,25
1. Laporan Kinerja setiap pegawai/individu 1.Anggaran yang ditetapkan telah mengacu
Kriteria: tidak ada. Laporan yang berdasarkan SKP pada Kinerja yang ingin dicapai. Renstra
1 Anggaran yang ditetapkan telah mengacu pada Kinerja yang ingin dicapai. masing-masing / pegawai tidak semua Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta
pegawai membuat SKP Pendanaan dan PKT Bab III Tabel 3.1
2.Rencana aksi tidak ada Perencanaan Kinerja tahunan (PKT) Tahun
Pemenuhan kriteria 6 dari 8 atau 75% 2021 serta RKA Tahun 2021
2 Aktivitas yang dilaksanakan telah mendukung Kinerja yang ingin dicapai. 2. Aktivitas yang dilaksanakan telah
mendukung Kinerja yang ingin dicapai
karena terdapat program, kegiatan, dan
pagu anggaran jelas terdapat di dok.
3 Target yang ditetapkan dalam Perencanaan Kinerja telah dicapai dengan baik, atau setidaknya masih
Perjanjian Kinerja
on the right track . 3.Target yang ditetapkan dalam
Perencanaan Kinerja telah dicapai dengan
4 Rencana aksi kinerja dapat berjalan dinamis karena capaian kinerja selalu dipantau secara berkala. baik, atau setidaknya masih on the right
track karena realisasi capaian kinerja rata2
diatas 90%
4. Terdapat perbaikan/penyempurnaan
5 Terdapat perbaikan/penyempurnaan Dokumen Perencanaan Kinerja yang ditetapkan dari hasil Dok. Perencanaan Kinerja yang ditetapkan
analisis perbaikan kinerja sebelumnya. dari hasil analisis perbaikan kinerja
sebelumnya dan untuk mewujudkan
6 Terdapat perbaikan/penyempurnaan Dokumen Perencanaan Kinerja dalam mewujudkan kondisi/hasil konsdisi yang lebih baik. Dok. Renja,
yang lebih baik. RKA/DPA/DPPA-SKPD untuk efisiensi dan
efektivitas anggaran
5. DPPA-SKPD
7 Setiap unit/satuan kerja memahami dan peduli, serta berkomitmen dalam mencapai kinerja yang telah 6. Setiap Unit membuat analisis capaian
direncanakan. indikator kinerja, target dan realisasi pada
sasaran strategis OPD. Dok. Lakip Bab III
8 Setiap Pegawai memahami dan peduli, serta berkomitmen dalam mencapai kinerja yang telah
direncanakan.
Kriteria:
1 Terdapat pedoman teknis pengukuran kinerja dan pengumpulan data kinerja. 1. SK Juknis pengumpulan dan pengukuran 1. Terdapat definisi operasional yang jelas
data kinerja (dasar, tujuan, manfaat, tusi untuk mengukur indikator kinerja
sesuai proses bisnis, IKU, PK & kualitas = tersedianya : Kuantitas =
Penanggungjawab dilampiri SOP persentase, indeks dll
2 Terdapat Definisi Operasional yang jelas atas kinerja dan cara mengukur indikator kinerja. pengumpulan data kinerja per PK, jadwal
monev pengukuran kinerja sesuai renaksi)
tidak ada
2. SOP pengumpulan data kinerja tidak
3 Terdapat mekanisme yang jelas terhadap pengumpulan data kinerja yang dapat diandalkan. ada
Pemenuhan kriteria 1 dari 3 atau 33,33%
2.b Pengukuran Kinerja telah menjadi kebutuhan dalam
mewujudkan Kinerja secara Efektif dan Efisien dan telah 9,00 BB 6,43
dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan
Kriteria:
1 Pimpinan selalu teribat sebagai pengambil keputusan (Decision Maker) dalam mengukur capaian 1. Pengumpulan data kinerja belum 1. Pimpinan hadir dalam rapat bukti daftar
kinerja. memanfaatkan teknologi informasi hadir dan notulen rapat
(aplikasi) 2.Data Kinerja sudah relevan untuk
2 Data kinerja yang dikumpulkan telah relevan untuk mengukur capaian kinerja yang diharapkan. 2. Pengukuran capaian kinerja belum mengukur capaian kinerja. Terdapat
memanfaatkan teknologi informasi rumusan perbandingan realisasi/rencana X
(aplikasi) 100% dan juga rumusan lainnya di dok.
3 Data kinerja yang dikumpulkan telah mendukung capaian kinerja yang diharapkan. Pemenuhan kriteria 5 dari 7 atau 71,42% Lakip
3. Data kinerja yang dikumpulkan memuat
target, capaian/realisasi, prosentase
4 Pengukuran kinerja telah dilakukan secara berkala. capaian sesuai sasaran strategis OPD
4. Dok evaluasi terhadap hasil RKPD
5. Setiap level organisasi melakukan
5 Setiap level organisasi melakukan pemantauan atas pengukuran capaian kinerja unit dibawahnya
pemantauan atas pengukuran capaian
secara berjenjang. kinerja unit dibawahnya secara berjenjang.
6 Pengumpulan data kinerja telah memanfaatkan Teknologi Informasi (Aplikasi). Dok. SPJ Fungsional Bendahara, Laporan
Realisasi Fisik dan Keuangan Tahun 2021
dan laporan evaluasi RKPD berkala
7 Pengukuran capaian kinerja telah memanfaatkan Teknologi Informasi (Aplikasi). pertriwulan Tahun 2021
Kriteria:
1 Informasi dalam laporan kinerja selalu menjadi perhatian utama pimpinan (Bertanggung Jawab). 1. Penyajian informasi dalam laporan 1. Pimpinan memimpin evaluasi atas
kinerja belum menjadi kepedulian seluruh pengukuran kinerja per triwulan (dok RKPD
pegawai, karena terdapat pegawai yang triwulan) yang ditandatangani Kepala OPD
2 Penyajian informasi dalam laporan kinerja menjadi kepedulian seluruh pegawai. belum menyusun SKP dan stempel
2. Informasi dalam laporan kinerja tidak 2. Informasi dalam laporan kinerja berkala
mempengaruhi perubahan budaya kinerja telah digunakan dalam penyesuaian
3 Informasi dalam laporan kinerja berkala telah digunakan dalam penyesuaian aktivitas untuk mencapai organisasi. aktivitas untuk mencapai kinerja.
kinerja. Pemenuhan kriteria 5 dari 7 atau 71,42% 3. Informasi dalam laporan kinerja berkala
telah digunakan dalam penyesuaian
4 Informasi dalam laporan kinerja berkala telah digunakan dalam penyesuaian penggunaan anggaran penggunaan anggaran untuk mencapai
untuk mencapai kinerja. kinerja.
4. Informasi dalam laporan kinerja telah
5 Informasi dalam laporan kinerja telah digunakan dalam evaluasi pencapaian keberhasilan kinerja. digunakan dalam evaluasi pencapaian
keberhasilan kinerja.
5. Informasi dalam laporan kinerja telah
6 Informasi dalam laporan kinerja telah digunakan dalam penyesuaian perencanaan kinerja yang akan digunakan dalam penyesuaian perencanaan
dihadapi berikutnya. kinerja yang akan dihadapi berikutnya.
(Dok. Lakip dan RKA/DPA/DPPA)
7 Informasi dalam laporan kinerja selalu mempengaruhi perubahan budaya kinerja organisasi.
Kriteria:
1 Terdapat pedoman teknis Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal. Pemenuhan kriteria 2 dari 3 atau 66,67% 1. Dok. Evaluasi terhadap hasil RKPD Tahun
1. SK Kepala OPD tentang Pedoman Teknis 2021
2 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal telah dilaksanakan pada seluruh unit kerja/perangkat daerah. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal 2. Dok. LKIP 2021
tidak ada
3 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal telah dilaksanakan secara berjenjang.
4.b Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal telah
dilaksanakan secara berkualitas dengan Sumber Daya 7,50 BB 6,00
yang memadai
Kriteria:
1 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal telah dilaksanakan sesuai standar. 1. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal 1. LKIP tahun 2021.
belum dilaksanakan menggunakan 2. Laporan Keuangan tahun 2021.
2 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal telah dilaksanakan oleh SDM yang memadai. Teknologi Informasi (Aplikasi). 3. Dok. Evaluasi terhadap hasil RKPD
Pemenuhan kriteria 4 dari 5 atau 80% pertriwulan tahun 2021.
3 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal telah dilaksanakan dengan pendalaman yang memadai.
4 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal telah dilaksanakan pada seluruh unit kerja/perangkat daerah.