PAPER
OLEH:
SALOMON R. HABUT
NIM. 31118112
FAKULTAS EKONOMI
KUPANG
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi merupakan aspek terpenting di dalam suatu negara.Ekonomi
menjadikan suatu negara mampu untuk memenuhi kebutuhannya dengan memanfaatkan
sumber daya yang terbatas. Dari sumber daya yang terbatas itulah muncul masalah
ekonomi yang disebabkan oleh kebutuan manusia yang tidak terbatas.Masalah ekonomi
adalah masalah What – How many/How Much –How – For Whom yang meliputi masalah
produksi, distribusi, dan konsumsi.Pemecahan masalah dapat dilakukan oleh suatu negara
dengan melihat sistem ekonomi yang diterapkannya.Jika negara bisa memecahkan
masalahnya, maka rakyat akan hidup sejahtera.
Suatu negara dipandang berhasil atau tidak dalam memecahkan permasalahan
ekonomi negaranya sendiri dapat dilihat dari ekonomi makro dan mikro negara
tersebut.Ekonomi makro membahas ekonomi nasional secara keseluruhan.Ekonomi
mikro lebih merujuk kepada bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian. Dapat dilihat disini bahwa ekonomi makro maupun mikro adalah faktor
dan kriteria suatu negara di”cap” berhasil oleh negara lain. Namun terkadang, ada hal-hal
yang menghambat pertumbuhan perekonomian suatu negara di dalam negara
tersebut.Ekonomi makro yang memegang peranan pentingpun acap kali bisa
memberikan dampak yang serius dalam pertumbuhan suatu negara. Tidak hanya sedikit
pengaruhnya, tetapi secara signifikan dapat mempengaruhi pertumbuhan tersebut.
Dapat kita sebutkan satu per satu apa yang menjadi bagian dari ekonomi makro
yang mempengaruhi ekonomi nasional adalah rendahnya pertumbuhan ekonomi,
kemiskinan & pengangguran, inflasi, rendahnya nilai kurs rupiah, krisis energi, defisit
APBN, juga ketimpangan neraca perdagangan dan pembayaran menjadi permasalahan
ekonomi nasional dewasa ini. Pembahasan dan pemecahan masalah diatas sangat
diperlukan saat ini untuk mencapai tujuan negara itu sendiri yaitu mensejahterakan
rakyatnya. Topik ekonomi makro Indonesia tahun 2013 yang diangkat oleh penulis
diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang apa itu ekonomi makro,
permasalahan, dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
permasalahan ekonomi nasional yang berdampak bagi kita sebagai bagian dari negara
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu ekonomi makro?
2) Bagimana dengan masalah-masalah ekonomi makro?
C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui:
1) Apa itu ekonomi makro?
2) Bagimana dengan masalah-masalah ekonomi makro?
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi adalah terbatasnya sumber daya, dibandingkan dengan kebutuhan
manusia yang bermacam-macam dan tidak terkendali. Berdasarkan teorinya masalah-
masalah ekonomi dibagi menjadi dua yaitu masalah pokok ekonomi klasik dan masalah
ekonomi modern.
1. Masalah pokok ekonomi klasik
Menurut teori ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi dapat digolongkan
menjadi tiga permasalahan utama, yaitu:
− Masalah produksi
− Masalah distribusi
− Masalah ekonomi
2. Masalah pokok ekonomi modern
Ada tiga masalah utama dalam ekonomi modern, yaitu:
− Barang dan jasa apa yang diproduksi(what)?
− Bagimana cara memproduksi(How)?
− Untuk siapa barang itu diproduksi(for whom)?
B. Apa itu Ekonomi Makro?
Makro ekonomi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang membahas perilaku
perekonomian secara agregat, misalnya kemakmuran dan resesi, output barang dan jasa,
total perekonomian, laju pertumbuhan output, laju inflasi dan pengangguran, neraca
pembayaran dan juga nilai kurs ( Dornbusch, Stanley, dan Mulyadi, 1996:3) Ekonomi
makro terbentuk dari adanya kemerosotan ekonomi dunia yang berawal dari adanya
depresi ekonomi di Amerika Serikat tahun 1932. Pada saat itu hampir 25 % masyarakat
Amerika kehilangan pekerjaannya dan berakibat pada merosotnya angka pendapatan
nasional negara tersebut. Tentu saja hal ini menjalar dan meluas ke seluruh dunia. Pada
saat itu tidak ada satu teori atau ajaran ekonomi yang mampu memecahkan masalah
depresi ekonomi tersebut. Hal ini semakin menyadarkan para ahli ekonomi saat itu bahwa
ekonomi tidak dapat hanya tergantung pada mekanisme pasar saja, karena mekanisme
pasar tidak mampu menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil. Seorang
ahli ekonomi yang sekaligus pada saat itu bertugas sebagai Presiden World Bank
mengemukakan pandangannya terhadap krisis ekonomi yang dihadapi dunia saat itu.
Dalam buku yang berjudul The General Theory of Employment, Interest, and Money,
John Maynard Keynes mengatakan bahwa pada saat itu untuk memecahkan masalah
ekonomi suatu perekonomian tidak boleh hanya tergantung pada mekanisme pasar saja
tetapi membutuhkan juga campur tangan pemerintah didalamnya. Pandangan John
Maynard Keynes dalam bukunya tersebut menjadi awal ataupun landasan lahirnya teori
ekonomi makro modern.
PEMBAHASAN
Dalam gambar 1.1 menunjukkan kurva permintaan agregat dan penawaran agregat.
Yang diukur pada sumbu horisontal adalah output agregat dan yang diukur pada
sumbu vertikal adalah tingkat harga keseluruhan, bukan harga barang dan jasa
tertentu. Perekonomian sendiri berada dalam keseimbangan pada titik dimana kurva-
kurva itu saling bersinggungan.
3. Pengangguran
Pengangguran merupakan masalah yang sering kita dengar dalam beberapa
berita dan kita baca di surat kabar yang selalu disiarkan tiap bulannya. Tingkat
pengangguran merupakan persentase angkatan kerja yang tidak mendapatkan
pekerjaan. Para ahli ekonomi makro selalu berminat terhadap tingkat pengangguran
yang naik atau turun pada periode tertentu, tapi mereka juga berusaha menjawab
mengapa selalu ada pengangguran dan jangan berharap tingkat pengangguran nol.
Karena kapan saja ada beberapa perusahaan dapat bangkrut disebabkan bersaing
dengan rivalnya, manajemen yang kurang baik, atau bernasib buruk. Dari perusahaan
yang bangkrut tersebut, para karyawannya umumnya susah mendapatkan pekerjaan
yang baru, dan sementara mereka mencari pekerjaan, mereka menjadi pengangguran.
Bila menggunakan analisis penawaran dan permintaan, kita akan mengharapkan
kondisi berubah untuk menanggapi adanya pekerja yang menganggur tersebut.
Ada juga masalah umum dalam ekonomi makro, yakni masalah kemiskinan dan juga
masalah krisis nilai tukar
a. Masalah kemiskinan
Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal
tahun 1997, akhirnya menerpa perekonomian Indonesia.Nilai tukar rupiah yang
semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang
menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada
pinjaman luar negeri sector swasta.Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini
dengan melakukan intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisayang
semakin menyusut.Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang
bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali. Sejak
akhir tahun 2012 hingga memasuki paruh pertama tahun 2013, tekanan terhadap nilai
tukar rupiah masih berlanjut.Sepanjang semester I tahun 2013, nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat bergerak dinamis dengan kecenderungan melemah.
Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut di satu sisi merupakan pengaruh dari sentimen
global terkait perkembangan ekonomi global yang diproyeksikan akan terkoreksi ke
bawah.
Dari sisi domestik, pelemahan nilai tukar rupiah antara lain berasal dari kondisi
transaksi berjalan yang mengalami defisit terutama disebabkan melambatnya kinerja
ekspor dan Meningkatnya impor, terutama impor bahan bakar minyak (BBM). Di sisi
lain, pelemahan nilai tukar rupiah juga dipengaruhi oleh ketidakseimbangan di pasar
valuta asing (valas) domestik akibat tingginya permintaan atas valas dalam rangka
pembayaran utang di tengah terbatasnya pasokan. Dari 11 mata uang Asia, delapan
mata uang terpantau menguat dengan mata uang paling menguat adalah rupiah
sebesar 0,93% ke level Rp11.765 per dolar AS. Adapun dua mata uang lainnya
melemah yakni yen dan rupee, dan satu uang stagnan terhadap dolar AS yakni dolar
Hong Kong.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah ekonomi nasional merupakan cakupan dari ekonomi makro. Suatu negara
dalam rangka mengembangkan kehidupan ekonominya pastilah akan menemui beberapa
hambatan. Hambatan-hambatan itu merupakan masalah internal negara yang harus
diselesaikan oleh pemerintahan negara tersebut.Hambatan itu seperti laju inflasi yang
tidak terkendali dan masalah pengangguran yang tidak terlepas dari masalah kualitas dan
kuantitas penduduk di Indonesia yang sangat beragam.Dalam menyelesaikan masalahnya,
pastilah suatu negara menerapkan kebijakannya sebagai pemegang otonomi.Kebijakan itu
berhasil atau tidak merupakan hasil akhir yang harus diperjuangkan.
B. Saran