Pendahuluan
Akuntabilitas Kinerja merupakan kewajiban suatu instansi pemerintah dalam
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan
kegiatan. Akuntabilitas Kinerja adalah amanat dari para pemangku kepentingan untuk
mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah
ditetapkan kemudian dituangkan dalam laporan kinerja instansi pemerintah yang
disusun secara periodik.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disingkat SAKIP adalah
rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk
tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,
pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Kinerja merupakan
keluaran atau hasil dari kegiatan/program yang ingin atau telah dicapai sehubungan
dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. Indikator Kinerja
adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja program dan kegiatan yang
telah direncanakan. Sedangkan Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan
organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan
kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.
Untuk mewujudkan suatu unit organisasi yang berakuntabilitas kinerja baik, setiap unit
organisasi perlu menerapkan SAKIP, yang meliputi:
1. Rencana Strategis;
2. Pengukuran Kinerja;
3. Pengelolaan Data Kinerja;
4. Pelaporan Kinerja; dan
5. Reviu dan Evaluasi Kinerja.
Pemilihan Isu
Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi, terdapat beberapa hal yang menunjukan
akuntabilitas kinerja masih lemah, dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) belum diimplementasikan secara nyata dan konsisten, diantaranya:
Gagasan Solusi