Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN #6

PENG UKURA N KI NERJA , SI STEM PENGANGGARAN


DAN
A KUNTA BI LI TAS KI NERJA ORGANI SASI PUBLI K

FX HENDRY P
242221005
POKOK
BAHASAN
1 Latar Belakang 2. Pengukuran 3. Sasaran
kinerja penganggaran

4. Tahapan 5. Implementasi 6.Akuntabilitas


ABK

7. Aplikasi di 8.Thank You


K/L
Latar Belakang
Reformasi perencanaan dan penganggaran diawali dengan diterbitkannya peraturan perundang-
undangan seperti Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang
menekankan pada perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting)

(1) Kerangka Kebijakan Fiskal Jangka Menengah yang dilaksanakan secara konsisten ;
(focus perencanaan sblm dan reformasi awal adalah pembangunan fisik, era saat ini focus tdk
hanya pembangunan fisik namun juga pembangunan SDM unggul yg di nilai dr kinerjanya)
(2) Alokasi pada prioritas untuk mencapai manfaat yang terbesar dari dana yang terbatas yaitu
melalui penerapan Prakiraan Maju (Forward Estimates ), Anggaran Berbasis Kinerja (Performance
Based Budgeting), dan Anggaran Terpadu (Unified Budget);
(3) Efisiensi dalam pelaksanaan dengan meminimalkan biaya untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan
Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Kinerja merupakan mekanisme dalam meningkatkan
manfaat dana yang dianggarkan ke sektor publik terhadap outcomes dan output, melalui formal
performance information yang terkait dengan tiga hal yaitu:
1. Pengukuran kinerja,
2. Pengukuran biaya untuk menghasilkan output dan outcomes;
3. Penilaian keefektifan dan efisiensi pengeluaran/belanja dengan berbagai alat analisis.
Sasaran Penganggaran berbasis kinerja
Peningkatan penggunaan anggaran secara efektif dan efisien dapat didukung dengan adanya
sistem insentif bagi spending ministry dengan cara antara lain:
a. Menjelaskan visi, misi, tujuan, evaluasi dan penggunaan informasi kinerja dalam pengambilan
keputusan perencanaan dan penganggaran.
b. Memperjelas indikator kinerja dalam mendukung perbaikan efisiensi dan keefektifan dalam
pemanfaatan sumber daya dan memperkuat proses pengambilan keputusan tentang kebijakan
c. Memperbaiki koordinasi, mengeliminasi program ganda dan membuktikan informasi yang benar
bagi pembuat kebijakan
d. Meningkatkan fleksibilitas anggaran spending ministry dengan fokus pada proses persetujuan
legislatif yang lebih dititik beratkan kepada outcomes bukan input.
e. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemerintahan, (proses kontrol) terhadap
pelaksanaan kebijakan publik yang lebih mengarah pada pendekatan hasil bukan proses.
Tantangan penerapan :
1. Kesulitan membedakan dampak penerapan perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja dengan
dampak perubahan strategis lainnya, hal tersebut dikarenakan perencanaan dan penganggaran
berjangka menengah berbasis kinerja merupakan bagian dari perubahan manajemen anggaran.
2. Keberhasilan penerapan perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja tidak hanya tergantung
pada desain teknis strategis, ada faktor kontekstual lainnya (misal: sistem politik, budaya politis,
kondisi fiskal – dampak yang sulit terukur.
Tahapan Penganggaran Berbasis Kinerja
1.Tahap persiapan
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia, didasari
oleh visi, misi, dan tujuan organisasi untuk satu tahun ke depan.

2.Tahap ratifikasi
Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik. Pimpinan eksekutif dituntut mempunyai political skill, salesmanship,
dan coalition building yang memadai. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai
kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atau segala pertanyaan dan bantahan dari pihak
legislatif.

3.Tahap implementasi
Dalam tahap pelaksanaan anggaran, hal terpenting yang diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah
dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik dalam hal ini
bertanggungjawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan handal untuk perencanaan dan pengendalian
anggaran yang telah disepakati, dan bahkan diandalkan untuk tahap penyusunan anggaran periode berikutnya.

4.Tahap pelaporan dan evaluasi


Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah didukung
dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap pelaporan dan evaluasi tidak
akan menemui banyak masalah.
Tahap penyusunan anggaran
berbasis kinerja mengacu pada proses
pengelolaan keuangan
Implementasi PBK
• Anggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting)
merupakan sistem penganggaran yang berorientasi pada output
organisasi dan berkaitan erat dengan visi, misi, dan rencana
strategis organisasi
• PBK dimaksudkan agar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban anggaran di setiap institusi publik tidak
hanya mempertanggungjawabkan input saja, tetapi setiap
institusi publik juga harus mempertanggungjawabkan untuk apa
dan berapa output serta hasil (outcome) yang diperoleh dari
setiap dana publik yang dibelanjakan.
• Tahap implementasi anggaran berbasis kinerja merupakan tahap
penggunaan informasi kinerja dalam proses penganggaran untuk
memberikan dampak pada efisiensi, efektivitas, dan
pengambilan keputusan, serta akuntabilitas. Pencapaian
implementasi anggaran berbasis kinerja dapat dilihat pada
keterkaitan hasil program dengan target/tujuan yang telah
ditetapkan.
Akuntabilitas Kinerja
• Akuntabilitas merupakan prinsip penting yang harus dipenuhi oleh
instansi pemerintahan sebagai bentuk demokrasi dan tanggung
jawab menyangkut seluruh kegiatannya kepada masyarakat, serta
merupakan salah satu unsur pokok dalam mewujudkan tata
pengelolaan pemerintah yang baik (good corporate governance).
• Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban dari pihak yang
diberi amanah kepada pihak pemberi amanah untuk tanggung jawab
yang diberikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas
dan kegiatannya.
• Berdasarkan Keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003,
akuntabilitas kinerja didefinisikan sebagai wujud dari kewajiban
instansi pemerintah guna mempertanggungjawabkan keberhasilan
maupun kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan.
• Indikator pernyataan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
mencakup: a) perencanaan strategis, b) pengukuran kinerja,
c) pelaporan kinerja, d) pemanfaatan informasi kinerja.
LKIP TAHUNAN

PERENCANAAN PELAKSANAAN PELAPORAN &


EVALUASI
Thank You
Selamat Berdiskusi

PEN G UKURAN
K IN ERJA SEKTOR
PU BL IK

Anda mungkin juga menyukai