Anda di halaman 1dari 7

RESUME 2

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


ANGGARAN DAN PENGANGGARAN DI SEKTOR PUBLIK

Disusun oleh:

Rachma Kusuma Dewi


19.0102.0081
Akuntansi 19B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2021
RESUME PERTEMUAN KETIGA
ANGGARAN DAN PENGANGGARAN DI SEKTOR PUBLIK

A. Pengertian Anggaran Negara


Anggaran negara menurut John F. Due (1975) adalah : “suatu pernyataan tentang
perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi dalam suatu
periode di masa depan, serta data dari pengeluaran dan penerimaan yang sungguh-
sungguh terjadi di masa yang lalu”. Jadi memlaui anggaran negara tidak hanya dapat
diketahui besarnya rencana penerimaan dan pengeluaran pemerintah untuk suatu periode
di masa depan, akan tetapi juga dapat diketahui mengenai penerimaan dan pengeluaran
negara yang sungguh-sungguh terjadi di masa lalu. Kalau dirincikan maka sebagi
berikut:
a. Anggaran negara adalah gambaran dari kebijaksanaan pemerintah yang
dinyatakan dalam ukuran uang, yang meliputi baik kebijaksanaan pengeluaran
pemerintah suatu periode di masa depan maupun kebijaksanaan penerimaan
pemerintah untuk menutup pengeluaran tersebut,
b. Dari anggaran dapat diketahui realisasi pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah
di masa yang lalu.
c. Melalui anggaran dapat diketahui tercapai atau tidaknya kebijaksanaan yang
ditetapkan pemerintah di masa yang lalu, serta maju mundurnya kebijaksanaan
yang hendak dicapai pemerintah di masa yang akan datang.
Lingkungan anggaran
Terdiri dari beberapa unsur antara lain:
 Kebutuhan dan kepentingan rakyat banyak
 Sistem pemerintahan negara dengan sistem pemerintahan kabinet presidensial
 Sistem administrasi negara
B. Pentingnya Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat
kebutuhanmasyarakat seperti listrik, air, pendidikan dll. Tingkat kesejahteraan
masyarakat dipengaruhi oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka buat. Anggaran
merupakan blue print keberadaan sebuah negara dan merupakan arahan di masa yang
akan datang.
Anggaran dan kebijakan Fiskal pemerintah.
Anggaran fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi
keadaanekonomi melalui sistempengeluran atau system perpajakan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria berikut:
1. Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat
2. Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah,
pemerintah propinsi atau pemerintah daerah.
C. Fungsi Anggaran Sektor Publik
Fungsi utama anggaran sektor publik:
a. Anggaran sebagai alat perencanaan (planning tool)
Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi.
b. Anggaran sebagai alat pengendalian (control tool)
Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari
adanya over spanding, underspending dan salah sasaran (misappropriation) dalam
mengoprasikan anggaran pada bidang lain yang bukan prioritas. Anggaran
merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional
program atau kegiatan pemerintah.
c. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (fiscal tool)
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk
menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
d. Anggaran sebagai alat politik (political tool)
Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan
keuangan terhadap prioritas tersebut.
e. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (coordination and
communication tool)
Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintah.
Anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam
lingkungan eksekutif.
f. Anggaran sebagai alat penilaian kerja (performance measurement tool)
Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan kinerja.
g. Anggaran sebagai alat motivasi (motivation tool)
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya
agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
h. Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik (public sphere)
Masyarakat, LSM, Perguruan tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan
harus terlibat dalam proses penganggaran publik.
D. Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik
Prinsip-prinsip anggaran sektor publik termasuk:
a. Otorisasi oleh legislatif
b. Komprehensif
c. Keutuhan anggaran
d. Perampasan non-diskresioner
e. Periodik
f. Akurat
g. Jelas
h. Diketahui publik
E. Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran
I. Tahap Persiapan Anggaran
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar
taksiran pendapatanyang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu
diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran, hendaknya terlebih
dahulu diulakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain itu, harus
disadari adanya masalah yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan
diestimasi pada saat bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang angggaran
pengeluaran.
II. Tahap ratifikasi
Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit
dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill
namun juga harus mempunyai political skill, salesman ship, dan coalition building
yang memadai. Integritas dan kesiapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat
penting dalam tahap ini. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan
eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan memberikan
argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan bantahan-
bantahan dari pihak legislatif.
III. Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran.
Dalam tahap ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan oleh
manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan
sistem pengendalian manajemen
IV. Tahap pelaporan dan evaluasi.
Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap
implementasitelah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian
manajemen yang baik,maka diharapkan tahap budget, reporting, and evaluation
tidak akan menemukan banyak masalah
F. Jenis Anggaran Sektor Publik
Terdiri dari anggaran tradisional dan anggaran dengan pendekatan NPM.
Perbandingannya akan disajikan dalam tabel berikut:
Anggaran Tradisional New Public Development
Sentralisasi Desentralisasi & development management
Berorientasi pada input Berorientasi pada input, output dan
outcome (value for money)
Tidak terkait dengan perencanaan jangka Utuh dan komprehensif dengan
panjang perencanaan jangka panjang
Line-item dan incrementalism Berdasarkan sasaran kinerja
Batasan departmen yang kaku (rigid Lintas departemen (cross department)
departement)
Menggunakan aturan klasik : vote Zero-base budgeting, planning,
accounting programming budgeting system
Prinsing anggaran bruto Sistematik dan rasional
Bersifat tahunan Bottom-up budgeting
Spesifik

G. Perkembangan Sistem Anggaran


Reformasi sektor publik yang salah satunya ditandai dengan munculnya era New
Public Management telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang
lebih sistematis dalam perencanaan anggaran sektor publik.
Seiring dengan perkembangan tersebut, muncul beberapa teknik penganggaran sektor
publik, misalnya adalah teknik anggaran kinerja (performance budgeting), Zero Based
Budgeting (ZBB), dan Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS).
a. Anggaran kinerja (performance budgeting)
Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi kelemahan yang
disebabkan oleh tidak adanya tolak ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik,
menekankan konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output,
cendrung menolak pandangan anggaran tradisional.
Menurut pendekatan kinerja, dominasi pemerintah akan dapat diawasi
dan dikendalikan melalui penerapan internal cost awareness, audit keuangan
dan audit kenerja, serta evaluasi kinerjaeksternal, dengan kata lain pemerintah
dipaksa bertindak berdasarkan cost minded dan harusefisien. Sistem anggaran
kinerja sistem yang mencakup penyusunan program dan tolak ukur kinerja
sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran.
b. Zero Based Budgeting (ZBB)
Konsep zero based budgeting (ZBB) dimaksudkan untuk mengatasi
kelemahan yang ada pada sistem anggaran tradisional, ZBB tidak berpatokan
pada anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini, namun
penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini.
c. Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)
PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori
sistem yang berorintasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya
alokasi sumber daya berdasarkananalisis ekonomi. PPBS tidak berdasarkan
pada struktur organisasi tradisional yang terdiri dari divisi-divisi, namum
berdasarkan program.

H. Penerapan Anggaran Di Indonesia


Anggaran berbasis kinerja merupakan metode penganggaran bagi manajemen untuk
mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran
dan hasil yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran
tersebut. Pemerintah Indonesia telah melakukan persiapan pelaksanaan Anggaran
Berbasis Kinerja dengan mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan serta
petunjuk teknis dan pelaksanaannya.
Berdasarkan paket undang-undang keuangan negara terjadi perubahan mindset
pengelolaan keuangan negara yang lebih mengedepankan efisiensi dan efektivitas serta
mendorong terwujudnya akuntabilitas dan transparansi. Perubahan paradigma baru
seharusnya didukung oleh personalia atau sumberdaya manusia yang handal, memiliki
kompetensi yang sesuai dan memiliki kinerja yang jelas dan terukur.
Walau demikian belum semua aturan tersebut diimplementasikan dengan baik dan
konsisten. Masih kurangnya pemahaman semua pihak tentang peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan masih lemahnya komitmen untuk melaksanakannya
menjadikan implementasi anggaran berbasis kinerja belum berjalan dengan baik. Oleh
karena itu dibutuhkan kesadaran (awareness) dan komitmen yang tinggi dari seluruh
pihak untuk menerapkan anggaran berbasis kinerja ini sehingga dapat tercipta tata kelola
pemerintahan yang lebih baik (good governance)

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto. 2007. Akuntansi Sektor Publik (edisi 1). Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Ulum, Ihyaul. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Indonesia Dokumen. 2013. Anggaran Sektor Publik.
https://fdokumen.com/document/makalah-anggaran-sektor-publik.html. 21 April 2021

Anda mungkin juga menyukai