Anda di halaman 1dari 37

TEORI DAN PENGANGGARAN

SEKTOR PUBLIK
Penganggaran Sektor Publik

Teori Anggaran Publik


Menurut Mardiasmo Anggaran
merupakan pernyataan mengenahi
estimasi kinerja yang hendak dicapai
selama periode tertentu yang
dinyatakan dalam ukuran finansial
Menurut Sugijanto Anggaran
adalah rencana kegiatan yang
diwujudkan dalam bentuk finansial,
meliputi usulan pengeluaran yang
diperkirakan untuk suatu periode
waktu , serta usulan cara – cara
memenuhi pengeluaran tersebut.
 Menurut National Committee on Governmental
Accounting (NCGA), saat ini Governmental
Accounting Standarts Board (GASB), definisi
anggaran (budget) sebagai berikut:
“…. Rencana operasi keuangan, yang mencakup
estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan
sumber pendapatan yang diharapkan untuk
membiayainya dalam periode waktu tertentu.”
Contoh jenis anggaran publik antara
lain :

 Anggaran Negara dan Daerah/APBN/APBD


(Budget of State)
 Rencana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan
(RKAP), yaitu anggaran usaha setiap
BUMN/BUMD serta badan hukum publik atau
gabungan publik-privat.
FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

1. Anggaran sebagai alat perencanaan


2. Anggaran sebagai alat Pengendalian
3. Anggaran sebagai alat Kebijakan Fiskal
4. Anggaran sebagai Alat Politik
5. Anggaran sebagai alat Koordinasi &
Komunikasi
6. Anggaran sebagai alat Penilaian Kinerja
7. Anggaran sebagai alat motivasi
8. Anggaran sebagai alat untuk menciptakan
ruang publik
KARAKTERISTIK ANGGARAN SEKTOR
PUBLIK
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu
tertentu satu atau beberapa tahun , jangka pendek,
menengah dan panjang
3. Anggaran berisi komitmen serta kesanggupan
manajemen untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan
4. Usulan anggaran biasanya ditelaah dan disetujui
oleh pihak yang lebih tinggi dari penyusun anggaran
5. Sekali disusun anggaran hanya dapat dirubah dalam
kondisi tertentu
TUJUAN ANGGARAN SEKTOR
PUBLIK:
 Anggaran merupakan alat ekonomi terpenting yang
dimiliki pemerintah untuk mengarahkan perkembangan
social dan ekonomi, menjamin kesinambungan, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat
 .Untuk mencapai tujuan organisasi, penganggaran
mutlak diperlukan.
 Anggaran sector publik dibuat untuk merencanakan
tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah,
berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang
diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.
PRINSIP – PRINSIP ANGGARAN
SEKTOR PUBLIK:
 Menurut Mardiasmo ,2009 prinsip – prinsip
anggaran sektor publik :
1. Otorisasi oleh legislatif.
Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih
dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
2. Komprehensif / Menyeluruh
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non budgetair pada
dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.
3. Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam
dana umum.
4. Nondiscretionary Appropriation.
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan
secara ekonomis, efisien dan efektif.
5. Periodik.
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa
bersifat tahunan maupun multi tahunan.
6. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan
tersembunyi, yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong
pemborosan dan in efisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan
munculnya understimate pendapatan dan over estimate
pengeluaran.
7. Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat difahami
masyarakat dan tidak membingungkan.
8. Diketahui publik./ Transparan
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
PENDEKATAN PENGANGGARAN
SEKTOR PUBLIK:

1. PENDEKATAN TRADISIONAL
2. PENDEKATAN NEW PUBLIC MANAGEMENT,
YAITU :
a. Pendekatan Kinerja
b. Pendekatan Penganggaran Program
c. Pendekatan sistem perencanaan dan
penganggaran terpadu (planning, programming
and budgeting system-PPBS)
d. Pendekatan anggaran berbasis nol (Zero based
budgeting)
PENDEKATAN TRADISIONAL
 Menurut Mardiasmo, Ciri – ciri dari pendekatan
tradisional :
1. Cara penyusunan anggaran berdasarkan pendekatan
incrementalism
2. Struktur dan susunan bersifat line item
3. Cenderung Sentralistik
4. Tahunan
5. Menggunakan prinsip anggaran bruto
* Penekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional
adalah pada pengawasan dan pertanggungjawaban yang
terpusat.
 Ciri anggaran tradisional bersifat incrementalism dan line
item adalah:
 Incremental budgeting adalah system anggaran
berjalan dan mendapatkan yang memungkinkan revisi
selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan
usulan anggaran periode tahun yang akan datang.
 Angka pada pos pengeluaran merupakan perubahan
(kenaikan) dari angka periode penurunan (incremental) dari
angka anggaran tahun sebelumnya. Logika system
penggaran ini adalah seluruh kegiatan yang dilaksanakan
merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya.
 Anggaran tradisional bersifat
incrementalism, yaitu hanya menambah atau
mengurangi jumlah rupiah pada item-item
anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan
menggunakan data tahun sebelumnya
sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya
penambahan atau pengurangan tanpa
dilakukan kajian yang mendalam.
 Masalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak
adanya perhatian terhadap konsep value for money. Konsep
ekonomi, efisiensi dan efektivitas seringkali tidak dijadikan
pertimbangan dalam penyusunan anggaran tradisional. Dengan
tidak adanya perhatian terhadap konsep value for money ini,
seringkali pada akhir tahun anggaran terjadi kelebihan anggaran
yang pengalokasiannya kemudian dipaksakan pada aktivitas-
aktivitas yang sebenarnya kurang penting untuk dilaksanakan.
 Akibat digunakannya harga pokok pelayanan historis tersebut
adalah suatu item, program, atau kegiatan akan muncul lagi dalam
anggaran tahun berikutnya meskipun sebenarnya item tersebut
sudah tidak relevan dibutuhkan. Perubahan anggaran hanya
menyentuh jumlah nominal rupiah yang disesuaikan dengan
tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan penyesuaian lainnya.
 Ciri lain anggaran tradisional adalah struktur anggaran
bersifat line-item yang didasarkan atas dasar sifat (nature)
dari penerimaan dan pengeluaran.
 Metode line-item budget tidak memungkinkan untuk
menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran
yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun
sebenarnya secara riil item tertentu sudah tidak relevan lagi
untuk digunakan pada periode sekarang.
 Karena sifatnya yang demikian, penggunaan anggaran
tradisional tidak memungkinkan untuk dilakukan penilaian
kinerja secara akurat, karena satu-satunya tolok ukur yang
dapat digunakan adalah semata-mata pada ketaatan dalam
menggunakan dana yang diusulkan.
 Line item bugdgeting adalah penyusun anggaran yang
didasarkan pada dan dari mana dana berasal (pos-pos
penerimaan) dan untuk apa dana tersebut di gunakan (pos-pos
penggeluaran). Jenis anggaran ini di anngap paling tua dan banyak
menggandung kelemahan atau sering pula disebut ‘traditonal
budgeting’.Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur
line-item dilandasi alasan adanya orientasi sistem anggaran yang
dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.
 Berdasarkan hal tersebut, anggaran tradisional disusun atas
dasar sifat penerimaan dan pengeluaran, seperti misalnya
pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak, atau
pengeluaran untuk gaji, pengeluaran untuk belanja barang, dan
sebagainya, bukan berdasar pada tujuan yang ingin dicapai dengan
pengeluaran yang dilakukan.
 Line-item budgeting mempunyai sejumlah
karakteristik penting, yaitu tujuan utamanya
adalah untuk melakukan pengendalian keuangan,
sangat berorientasipada input organisasi,
penetapanya melaui pendekatan incremental
(kenaikan bertahap) (Jones dan Pendlebury, 1998),
dan dalam prateknya tidak jarang memakai
‘kemampuan menghabiskan atu menyerap
annggaran ‘ sebagai salah satu indicator penting
untuk mengukur keberhasilan organisasi.
Kelebihan dan kekurangan Pendekatan
tradisional:

Kelebihannya :
1. Bentuknya sederhana dan mudah dipersiapkan
serta mudah dimengerti
2. Pendekatan ini cocok untuk pola akuntansi
pertanggungjawaban (Responsibility Accounting)
yaitu bahwa pendekatan ini memfasilitasi
pengendalian akuntansi dalam proses pelaksanaan
anggaran dan data – data yang didapatkan dapat
dibandingkan untuk beberapa tahun secara
berurutan sebagai perbandingan dengan trend
 Kekurangannya :
1. Tidak ada informasi yang memadai bagi
pembuat keputusan
2. Terlalu berorietasi pada pengendalian dan
kurang memperhatikan proses perencanaan
dan evaluasi
3. Lebih fokus pada input
4. Lebih mendorong pengeluaran daripada
penghematan
Pendekatan New Publik Management :

 Pendekatan ini berfokus pada manajemen


sektor publik yang berorientasi pada kinerja
dimana lebih mengutamana outcome (hasil )
bukan lagi sekedar pengukuran input atau
outputnya saja
 Pendekatan New Publik Management :
digunakan untuk mengatasi kelemahan
anggaran tradisional
Karakteristik Umum Pendekatan New
Publik Management :
 Komprehensif / komparatif
 Terintegrasi / Lintas Departemen
 Proses Pengambilan keputusan yang rasional
 Bersifat jangka panjang
 Spesifikasi tujuan dan pemeringkatan prioritas
 Analisis total cost dan benefit
 Berorientasi pada input, output dan outcome
buka sekedar input
 Adanya pengawasan kinerja
PENDEKATAN KINERJA

 Anggaran dengan pendekatan Kinerja


menekankan pada konsep value for money
dan pengawasan atas kinerja output
 Pendekatan ini mengutamakan mekanisme
penentuan dan pembuatan prioritas tujuan
serta pendekatan yang sistematis dan
rasional untuk pengambilan keputusan
Karakteristik Pendekatan Kinerja

 Menurut (Nordiawan,2006), anggaran kinerja memiliki


karakteristik :
1. Mengklasifikasikan akun – akun dalam anggaran
berdasarkan fungsi dan aktivitas serta unit organisasi
2. Menyelidiki dan mengukur aktivitas untuk
mendapatkan efisiensi maksimum dan standar biaya
3. Mendasarkan anggaran untuk periode yang akan
datang pada biaya per unit standar dikalikan jumlah
unit aktivitas yang diperkirakan harus dilakukan pada
periode tersebut
Keunggulan Pendekatan Kinerja

 Pendelegasian wewenang dalam


pengambilan keputusan
 Merangsang partisipasidan memotivasi unit
kerja
 Pengalokasian dana secara optimal dengan
dasar efisiensi unit kerja dan menghindari
pemborosan
Kelemahan Pendekatan Kinerja :
 Menurut Nordiawan kelemahannya adalah:
1.Hanya sedikit dari pemerintah daerah yang mempunyai
staf akuntansi / anggaran yang memiliki kemampuan
memadai untuk mengidentifikasi pengukuran dan analis
biaya
2.Banyak jasa dana aktivitas pemerintah tdk dapat
langsung terukur dlm satuan unit output
3.Akun akun dalam pemerintahan khusus dibuat dengan
dasar anggaran yang dikeluarkan (cash basis) hal ini
menyebabkan pengukuran kinerja sulit dilakukan
4.Aktivitas diukur secara detai tanpa memperhitungkan
pertimbangan yang memadai atas aktivitas tersebut
Program Budgeting

 Pendekatan ini menekankan pada efektifitas


penyusunan anggaran
 Metode penganggaran ini menekankan pada
keputusan penganggaran harus didasarkan pada
tujuan-tujuan atau output- output dari aktifitas
pemerintahan dari pada input untuk
menghasilkan barang dan jasa pemerintah
 Teknologi penganggaran ini tergantung pada
metodologi-metodologi dari program peramalan
dan analisis sistem.
Zero Based Budgedting (ZBB)

 Pendekatan Zero Based Budgedting (ZBB)


dapat mengatasi kelemahan pendekatan
incrementalism dan line-item karena anggaran
diasumsikan mulai dari nol (zero-bazed).
 Dalam penyusunan zero based budgeting
tahun ini, tidak berdasarkan pada tahun lalu,
tapi berdasarkan kebutuhan saat ini.
Keunggulan penggunaan ZBB

 Keunggulan penggunaan ZBB ini adalah:


1. Dapat menghasilkan alokasi sumber daya
secara efisien
2. Fokus pada value for money
3. Memudahkan mengidentifikasi adanya
ketidakefisienan biaya
KELEMAHAN ZBB ADALAH:

1. Proses penyusunan anggaran


memakan waktu yang lama
2. Terlalu teoretis dan tidak praktis
3. Membutuhkan biaya yang besar
dan menekankan manfaat jangka
pendek
Planning, Programming, and
Budgeting System (PPBS)
 Planning, Programming, and Budgeting System
(PPBS) adalah merupakan suatu sistem anggaran di
mana pengeluaran secara primer dikelompokkan
dalam aktifitas –aktifitas yang didasarkan pada
program kerja dan secara sekunder didasarkan pada
jenis dan karakter objek dan kinerja.
 Konsep PPBS merupakan konsep yang memandang
bahwa penyusunan anggaran merupakan bagian
yang tidak dapat dipisakan dari proses perencanaan
dan perumusan program kegiatan suatu organisasi
Keunggulan PPBS Adalah :

 Memudahkan dalam pendelegasian


tanggung jawab dari atasan kepada bawahan
dalam jangka panjang dapat mengurangi
beban kerja
 Dopat memperbaiki kualitas pelayanan
melalui pendekatan standar biaya dalam
perencanaan program dan menghilangkan
program yang overlapping
Kelemahan PPBS Adalah :

 Pengimplementasiannya membutuhkan
biaya yang besar
 Harus tersedia data yang lengkap
 Sistem pengukuran dan staf yang memiliki
kapabilitas yang tinggi sehingga
mengakibatkan sulitnya sistem ini
diimplementasikan
Referensi

 Halim, Abdul dan Muh Syam Kusufi (2014).


Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor
Publik (ed.2) Salemba Empat
TUGAS

1. Jelaskan apa yang disebut Value For Money serta


berikan contohnya!
2. Jelaskan yang dimaksud Anggaran sebagai alat
untuk menciptakan ruang publik serta berikan
contohnya!
3. Sebutkan keunggulan dan kelemahan sistem
tradisional!
4. Sebutkan karakteristik Anggaran!
5. Sebutkan dan jelaskan prinsip – prinsip dalam
penganggaran!
Catatan untuk tugas

 Tugas di kerjakan melalui kulino mulai pukul


14.10 sd pukul 20.00
Thank You

Anda mungkin juga menyukai