Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nofiyanti Ridwan

Nim /Kelas : 2019017129 / 4A01


Mata kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Tugas Resume Topik 4

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

A. KONSEP DAN PENGERTIAN PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang akan dicapai oleh
suatu organisasi dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran moneter. Dalam
organisasi sektor publik anggaran merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana
publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai oleh uang publik. Anggaran Sektor
Publik juga merupakan perencanaan finansial tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan
yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang dengan melihat data yang diperoleh dari
masa lalu sebagai acuan penetapan anggaran.
Penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan aktivitas yang penting
karena berkaitan dengan proses penentuan alokasi dana untuk setiap program maupun
aktivitas yang direncanakan serta cara untuk medapatkan dana untuk membiayai program dan
aktivitas tersebut. Tiga aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi :
1. Aspek Perencanaan
2. Aspek Pengendalian
3. Aspek Akuntabilitas Publik

B. PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran publik adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatandan
belanja dalam satuan moneter.Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik
merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan :
● Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja)
● Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanairencana
tersebut (pendapatan).

C. PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat
kebutuhanmasyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan
sebagainyaagar terjamin secara layak.
Anggaran dan Kebijakan Fiskal Pemerintah
Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi
keadaan ekonomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai
tujuantertentu. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Angaran sektor publik harus
dapat memenuhi kriteria berikut :
● Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat
● Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah,
pemerintah propinsi atau pemerintah daerah.
Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan
sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualititas hidup masyarakat.
Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas
dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan untuk
meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat.

D. FUNGSI ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Anggaran dalam akuntansi berada di dalam lingkup akuntansi manajemen. Mardiasmo (
2009 ) mengidentifikasi beberapa fungsi anggaran dalam manajemen sektor publik sebagai
berikut :
1. Anggaran sebagai Alat Perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi
sehingga organisasi akan mengetahui apa yang harus dilakukan dan ke arah mana kebijakan
akan dibuat. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan
dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh
dari belanja pemerintah tersebut. Anggaran sebagai alat perencanaan digunkan untuk :
a) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang
diterapkan
b) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
serta alternatif pembiayaannya
c) Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun
d) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi

2. Anggaran sebagai Alat Pengendalian


Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya
pengeluaran yang terlalu besar, terlalu rendah, salah sasaran, atau adanya penggunaan yang
tidak semestinya. Pengendalian anggaran sektor publik dapat dilakukan dengan empat cara,
yaitu :
a) Membandingkan kinerja akrual dengan kinerja yang dianggarkan
b) Menghitung selisih anggaran
c) Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan atas
suatu varians
d) Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya

3. Anggaran sebagai Alat Kebijakan Fiskal


Anggaran sebagai kebijakan fiskal pemerintah, digunakan untuk menstabilkan
ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran sektor publik dapat
diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi dan estimasi
ekonomi.

4. Anggaran sebagai Alat Politik


Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan keuangan
terhadap prioritas tertentu. Anggaran tidak sekedar masalah teknik, melainkan diperlukan
keterampilan berpolitik, membangun koalisi, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang
manajemen keuangan sektor publik yang memadai oleh para manajer publik.

5. Anggaran sebagai alat Koordinasi dan Komunikasi


Melalui dokumen anggaran yang komprehensif, sebuah bagian atau unit kerja atau
departemen yang merupakan sub-organisasi dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan
apa yang akan dilakukan oleh bagian/unit kerja lainnya. Oleh karena, anggaran dapat
digunakan sebagai alat koordinasi dan komunikasi antara dan seluruh bagian dalam
pemerintahan.

6. Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja


Kinerja eksekutif dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran, efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan anggaran. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian
dan penilain kerja.

7. Anggaran sebagai Alat Motivasi


Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar
dapat bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan
organisasi yang ditetapkan. Namun target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga
tidak dapat dipenuhi, namun jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai.

E. JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


● Anggaran Operasional (operation/recurrent budget)
Anggaran Operasional diguanakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam
menjalankan pemerintahan.Secara umum pengeluaran yang masuk kategori anggaran
operasional antara lain : Belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan.
Anggaran Modal (capital/investment budget)
● Anggaran modal
Menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktivatetap seperti
gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pada dasarnya pemerintah tidak
mempunyai uang yang dimiliki sendiri, sebab seluruhnya adalah milik publik.
F. PRINSIP-PRINSIP DALAM PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Mengingat begitu pentingnya peranan dan fungsi anggaran, di perlukan prinsip-rinsip
yang menjadi pedoman bagi organisasi public atau pemerintah dalam penyusunannya.
Beberapa prinsip tersebut adalah sebagai berikut (Mardiasmo, 2009 : 67 – 68 ) :
1. Otorisasi oleh legislative. Anggaran public harus mendapatkan otorisasi dari
legislative sebelum eksekutif dapat menggunakan anggaran tersebut.
2. Komprehensif / menyeluruh. Anggaran harus menunjukan semua menerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana nonbudgetair pada dasarnya
menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.
3. Keutuhan anggaran. Semua penerimaan dan mengeluaran pemerintah tercakup
dalam dana umum
4. Nondiscretionary uppropriation. Jumlah yang di setujui oleh dewan legislative harus
termanfaatkan secara ekonomis, efisiensi, dan efektif.
5. Periodik. Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan
atau multitahunan
6. Akurat. Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukan cadangan yang tersembunyi
yang dapat menyebabkan terjadinya pemborosan dan ketidak efisienan anggaran,
serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan oferestimate
pengeluaran.
7. Jelas. Anggaran hendaknya sederhana, dapat di pahami oleh masyarakat, dan tidak
membingungkan.
8. Transparan. Anggaran harus di informasikan kepada masyarakat luas.

G. PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS ANGGARAN


Richard Musgrave seperti yang dikutip Coe (1989) mengidentifikasikan tiga
pertimbangan mengapa pemerintah perlu terlibat dalam bisnis pengadaan barang dan jasa
bagi masyarakat. Yaitu meliputi stabilitas ekonomi,redistribusi pendapatan, dan alokasi
sumber daya.Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya underfinancing
atau overfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran.
Siklusanggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas:
● Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran
pendapatan yang tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran
pengeluaran, terlebih dahulu harus dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat.
Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapat perhatian adalah terdapatnyafaktor
“uncertainty” (tingkat ketidakpastian)yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, manajer keuangan
public harus memahami betul dalam menentukan besarnya suatu mata anggaran. Besarnya
mata anggaran pada suatu anggaran yang menggunakan “line-item budgeting´ akan berbeda
pada “input-output budgeting”, “program budgeting” atau “zero based budgeting”.
● Tahap Ratifikasi Anggaran
Tahap berikutnya adalah budget ratification. Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan
proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya
memiliki “managerial skill” namun juga harus mempunyai “ political skill” salesmanship´dan
‘coalition building’ yang memadai. Integritas dan kesiapan mentalyang tinggi dari eksekutif
sangat penting dalam tahap ini.

● Tahap Pelaksanaan Anggran


(Budget Implementation) Sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian
manajemen sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan anggaran. Manajer keuangan
public dalam hal ini bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai
dan handal untuk perencanaandan pengendalian anggran yang telah disepakati, dan bahkan
dapat diandalkan untuk tahap penyusuanan anggaran periode berikutnya.
● Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran
Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap
persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasionalanggaran,
sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntanbilitas. Jika tahap
implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen
yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak akan menemui
banyak masalah.

Anda mungkin juga menyukai