Anda di halaman 1dari 11

RMK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK DAN JENIS – JENIS ANGGARANNYA

(KELOMPOK 10)

Disusun Oleh:
1) Diki Setiyawan (F0318039)
2) Lanang Galih Prasetyo (F0318071)

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019
BAB 4 PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

A. Konsep Anggaran Publik


Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai
selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran financial. Sedangkan
penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran.
Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran
organisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategik
telah selesai dilakukan.
Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian
3. Aspek akuntabilitas publik.

B. Pengertian Anggaran Sektor Publik


Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk
rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Anggaran publik
merupakan suatu rencana financial yang menyatakan :
1. Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja)
2. Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai
rencana tersebut (pendapatan).

C. Pentingnya Anggaran Sektor Publik


Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat. Dalam sebuah negara demokrasi, pemerintah mewakili kepentingan rakyat,
uang yang dimiliki pemerintah adalah uang rakyat dan anggaran menunjukan rencana
pemerintah untuk membelanjakan uang rakyat tersebut.

Anggaran dan Kebijakan Fiskal Pemerintah


Alat utama kebijakan fnskal adalah anggaran. Anggaran merupakan alat ekonomi
terpenting yang dimiliki pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial dan
ekonomi, menjamin kesinambungan, dan merlngkatkan kualitas hidup masyarakat.
Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria berikut:
 Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat.
 Menentukan penerimaan dan pengeluaran dcpartcmen-departemen pemerintah,
pemerintah propinsi atau pemerintah daerah.
Beberapa alasan betapa pentingnya anggaran sektor publik :
1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan
sosialekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang
tak terbatas, sedangkan sumber daya yang ada terbatas
3. Anggaran dipcrlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung
jawab terhadap rakyat.

D. Fungsi Anggaran Sektor Publik


Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu :
1. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool)
Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:
a. merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang
ditetapkan
b. merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya
c. mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun
d. menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.

2. Anggaran sebagai Alat Pengendalian (Control Tool).


Pegendalian anggaran public dapat dilakukan melalui empat cara :
1. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan
2. Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable variances)
3. Menemukan penycbab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tidak dapat
dikcndlh' kan (uncontrollable) atas suatu varians
4. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.

3. Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool)


Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan
ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

4. Anggaran Sebagai Alat Politik (Political Tool)


Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk
komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk
kepentingan tertentu.

5. Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi


Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan.
Anggaran publik yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya
inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.

6. Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Performance Measurement Tool)


Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan
efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan berapa
yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan.

7. Anggaran Sebagai Alat Motivasi (Motivation Tool)


Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging but
attainable atau demanding but achieveable. Maksudnya adalah target anggaran
hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan
terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai.

8. Anggaran Sebagai alat untuk Menciptakan Ruang Publik (Public Sphere)


Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan
harus terlibat dalam proses penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang
terorganisir akan mencoba mempengaruhi anggaran pemerintah untuk kepentingan
mereka.

E. Jenis – Jenis Anggaran Sektor Publik


1. Anggaran Operasional
Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam
menjalankan pemerintahan.

2. Anggaran Modal/Investasi
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas
aktiva tetap. Pada dasarnya, Pemerintah tidak mempunyai uang yang dimiliki sendiri,
karena seluruhnya adalah milik publik.

F. PRINSIP – PRINSIP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK :

1. Otorisasi oleh legislatif Anggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif
terlebih dulu sebelumeksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.

2. Komprehensif Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran


pemerintah

3. Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun


dalam dana umum (general fund)

4. Nondicretionary Apropriation. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif


harus termanfaatkan secara ekonomis,efisien, dan efektif

5. Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan
maupun multi-tahunan
6. Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang
tersembunyi

7. Jelas anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak


membingungkan

8. Diketahui publik anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

G. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu :
1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan
koordinasiantarbagian dalam lingkungan pemerintahan.
2. Membantu menc

3. iptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui
proses pemrioritasan.

4. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.

5. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada


DPR/DPRDdan masyarakat luas.

Faktor yang dominan dalam proses penganggaran adalah :


1. Tujuan dan target yang hendak dicapai
2. Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah)

3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.

4. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran,

H. PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM SIKLUS ANGGARAN

1) Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)


Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran
pendapatan yang tersedia, Dalam persoalan estimasi, yang perlu mendapat
perhatian adalah terdapatnya faktor “uncertainty” (tingkat ketidakpastian)yang
cukup tinggi

2) Tahap Ratifikasi Anggaran (budget ratification)


Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan
cukup berat
3) Tahap Pelaksanaan Anggran(Budget Implementation)
Sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen sangat
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan anggaran

4) Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran


Tahap tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntanbilitas

BAB 5 JENIS – JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

A. Perkembangan Anggaran Sektor Publik


Didalam perkembangannya anggaran sektor publik telah menjadi instrumen
kebijakan multifungsi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan
organisasi. Dengan penganggaran yang terencana dan sistematis maka tujuan utama yang
ditujukan untuk kemakmuran publik atau masyarakat akan tercapai dengan baik.
Sistem perencanaan anggaran berkembang dan berubah sesuai dengan dinamika
perkembangan manajemen perkembangan sektor publik dan tuntutan yang berkembang
dimasyarakat. Ada dua pendekatan dalam perkembangan dan penyusunan anggaran
sektor publik, yaitu

B. Anggaran Tradisional
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang paling banyak digunakan di
negara berkembang dewasa ini. Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu: (a)
cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism dan (b)
struktur dan susunan anggaran yang besifat line-item.
 incrementalism
Penekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada pengawasan dan
pertanggungjawaban yang terpusat.
 Line-item.
Metode line-item budget tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item
penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun
sebenarnya secara riil item tertentu sudah tidak relevan lagi untuk digunakan pada
periode sekarang.

Kelemahan Anggaran Tradisional

1. Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana
pembangunan jangka panjang.
2. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti
secara menyeluruh efektivitasnya.
3. Lebih berorientasi pada input daripada output. Hal tersebut menyebabkan anggaran
tradisional tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat kebijakan dan pilihan
sumberdaya, atau memonitor kinerja.

4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan
sulit dicapai.

5. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi.

6. Anggaran tradisional bersifat tahunan.

7. Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang tidak memadai


menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran.

8. Persetujuan anggaran yang terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme


pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai

9. Aliran informasi (sistem informasi finansial) yang tidak memadai yang menjadi dasar
mekanisme pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan.

C. ANGGARAN PUBLIK DENGAN PENDEKATAN NPM


Perspektif baru pemerintah menurut Osborne dan Gaebler tersebut adalah:
1. Pemerintahan katalis : focus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan
public
2. Pemerintah milik masyarakat : memberdayakan masyarakat daripada melayani

3. Pemerintah yang kompetitif: menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian


pelayanan public.

4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi : mengubah organisasi yang digerakkan oleh
peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi.

5. Pemerintah yang berorientasi hasil : membiayai hasil bukan masukan.

6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan : memenuhi kebutuhan pelanggan , bukan


birokrasi

7. Pemerintahan Wirausaha : mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar


membelanjakan

8. Pemerintah Antisipatif : berupaya mencegah daripada mengobati

9. Pemerintah Desentralisasi : dari hirarkhi menuju partisipatif dan tim kerja


10. Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar : mengadakan perubahan dengan
mekanisme pasar (system insentif) dan bukan dengan mekanisme administratif
(sistem prosedur dan pemaksaan)

D. Perubahan Pendekatan Anggaran


Reformasi sektor publik yang salah satunya ditandai dengan munculnya era New
Public Management telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang
lebih sistematis dalam perencanaan anggaran sektor publik
Pendekatan baru dalam sistem anggaran publik tersebut cenderung memiliki
karakteristik umum sebagai berikut :
1.      Komprehensi / Komparatif
2.      Terintegrasi dan lintas departemen
3.      Proses pengambilan kepeutusan yang rasioanal
4.      Berjangka Panjang
5.      Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas
6.      Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost)
7.      Berorientasi input, output, dan outcome, bukan sekedar input
8.      Adanya pengawasan kerja

E. Anggaran Kinerja
Anggaran dengan pendekatan kinerja menekankan konsep value for money dan
pengawasan atas kinerja output. Dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melalui
internal cost awareness, audit keuangan dan audit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal.
Sistem anggaran kinerja pada dasarnya merupakan sistem yang mencakup penyusunan
program dan tolok ukur kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran.

F. Zero Based Budgeting (ZBB)


Konsep Zero Based Budgeting (ZBB) dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada
pada system anggaran tradisional yaitu penyusunan anggaran yang bersifat line-item dan
incremental. ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran
tahun ini, penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini.

Proses implementasi ZBB
Proses implementasi ZBB terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu :
1. Identifikasi unit-unit keputusan
Setiap pusat pertanggungjawaban merupakan unit pembuat keputusan yang salah
satu fungsinya menyiapkan anggaran.

2. Penentuan paket-paket keputusan


Paket keputusan merupakan gambaran komprehensif mengenai bagian dari
aktivitas organisasi atau fungsi yang dapat dievaluasi secara individual. Ada dua jenis
paket keputusan, yaitu :
a. Paket keputusan mutually-exclusive
Adalah paket-paket keputusan yang memiliki fungsi sama. Apabila
dipilihsalah satu paket kegiatan atau program, maka konsekuensinya adalah menolak
semua alternative yang lain.
b.  Paket keputusan incremental
Paket ini merefleksikan tingkat usaha yang berbeda (dikaitkan dengan biaya)
dalam melaksanakan aktivitas tertentu. Terdapat base package yang menunjukkan
tingkat minimal suatu kegiatan, dan paket lain yang tingkat aktivitasnya lebih tinggi
yang akan berpengaruh terhadap kenaikan level aktivitas dan juga berpengaruh
terhadap biaya.

3. Meranking dan mengevaluasi paket keputusan


Tahap ini merupakan jembatan untuk menuju proses alokasi sumber daya di
antara berbagai kegiatan yang beberapa diantaranya sudah ada dan lainnya baru sama
sekali

Keunggulan dari Zero Based Budgeting


1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya
secara lebih efisien.
2.  ZBB berfokus padavalue for money
3. Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidakefektivan biaya.
4. Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunan anggaran.
5. Merupakan cara yang sistematik utnuk menggeser status quo dan mendorong organisasi
untuk selalu menguji alternative aktivitas dan pola perilaku biaya serta tingkat
pengeluaran

Kelemahan dari Zero Based Budgeting


1) Prosesnya memakan waktu lama (time customing), terlalu teoretis dan tidak praktis,
membutuhkan biaya yang besar, serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena
pembuatan paket keputusan.
2) ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek.
3) Implementasi ZBB membutuhkan teknologi yang maju.
4) Masalah dalam proses merangking dan mereview paket keputusan.
5) Untuk melakukan perangkingan paket keputusan dibutuhkan staf yang memiliki keahlian
yang mungkin tidak dimiliki organisasi.
6) Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus masuk
anggaran.
7) Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi.

G. Planning, Programming and Budgeting System (PPBS)


PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang
berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumber daya
berdasarkan analisis ekonomi.

Proses Implementasi PPBS
Langkah-langkah implementasi PPBS meliputi:
1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas.
2. Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-benefit dari masing-
masing program.
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil.
5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui.

Karakteristik PPBS
1. Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai tujuan.
2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan datang karena
PPB S berorientasi pada masa datang.
3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi.
4. Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif program

Kelebihan PPBS
1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak ke
manajemen menengah.
2. Dalam jangka waktu panjang dapatmengurangi beban kerja.
3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya (cost-
consciousness/cost awareness) dalam perencanaan program.
4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerja sama
antar departemen.
5. Menghilangkan program yang overlopping atau bertentangan dengan pencapaian tujuan
organisasi.
6. PPBS menggunakan teori marginal utility,sehingga mendorong alokasi sumber daya
secara optimal.

   Masalah utama penggunaan ZBB dan PPBS


1. Bounded rationality, keterbatasan dalam menganalisis semua alternatif untuk melakukan
aktivitas.
2. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif, terutama untuk mengukur
output.
3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa depan, perubahan politik,
dan ekonomi.
4. Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang sangat berat.
5. Kesulitan dalam menentukan tujuan dan perangkingan program terutama ketika terdapat
pertentangan kepentingan ( conflict of interest).
6. Seringkali tidak memungkinkan untuk melakukan perubahan program secara cecepat dan
tepat.
7. Terdapat hambatan birokrasi dan perlawanan politik yang besar untuk berubah
(resistence to change).
8. Pelaksanaan teknik tersebut sering tidak sesuai dengan proses pengambilan keputusan
politik. Politik berusaha membuat pelaksanaan lebih “technocratic” yang hal tersebut
bisa mempengaruhi proses penganggaran.
9. Pada akhirnya, pemerintah beroperasi dalam dunia yang tidak rasional.

Anda mungkin juga menyukai