Anda di halaman 1dari 9

Nama : Deni Pebrianto

NPM : 22.0102.0032

Kelas : Akuntansi Paralel 22

MK : Akuntansi Sektor Publik

Anggaran Dan Penganggaran Di Sektor Publik

A. Pengertian Anggaran Negara

Anggaran Negara, menurut John F. Due (1975) '' Anggaran Negara adalah suatu
pernyataan tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi
dalam suatu periode di masa depan, serta data dari pengeluaran penerimaan yang
sungguh-sungguh terjadi di masa yang lalu. Anggaran Negara adalah gambaran dari
kebijaksanaan pemerintah yang dinyatakan dalam ukuran uang, yang meliputi baik
kebijaksanaan pengeluaran pemerintah suatu periode di masa depan maupun
kebijaksanaan penerimaan pemerintah untuk menutup pengeluaran tersebut. Disamping
mengungkapkan kebijaksanaan pemerintah untuk suatu periode di masa depan, dari
anggaran Negara dapat diketahui pula realisasi pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah di
masa yang lalu. Sehingga melalui anggaran Negara dapat diketahui tercapai atau tidaknya
kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah di masa yang lalu, serta maju atau mundurnya
kebijaksanaan yang hendak dicapai pemerintah di masa yang akan datang. Lingkungan
anggaran Negara terdiri dari beberapa unsur antara lain :

1. Kebutuhan dan kepentingan rakyat banyak


2. Sistem pemerintahan Negara dengan system pemerintahan cabinet presidensial
3. Sistem administrasi Negara

B. Pentingnya Anggaran Negara


Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat
kebutuhanmasyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan
sebagainyaagar terjamin secara layak. Anggaran merupakan blue print keberadaan sebuah
negaradan merupakan arahan di masa yang akan datang.

Anggaran dan Kebijakan Fiskal Pemerintah

Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi


keadaanekonomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai
tujuantertentu. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Angaran sektor publik harus
dapat memenuhi kriteria berikut :

1. Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat


2. Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah,
pemerintah propinsi atau pemerintah daerah.Anggaran sektor publik penting karena
beberapa alasan, yaitu:

a. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan


sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualititas hidup
masyarakat.
b. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yangtak
terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.Anggaran
diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya ( Scarcity of resources),
pilihan (choice), dantrade offs.
c. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung
jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrument
pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.

C. Fungsi Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:

(1)   Sebagai alat perencanaan,


(2)   Alat pengendalian,
(3)   Alat kebijakan fiskal,
(4)   Alat politik,
(5)   Alat koordinasi dan komunikasi,
(6)   Alat penilaian kinerja,
(7)   Alat motivasi,
(8)   Alat menciptakan ruang publik.

Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool)

Anggaran sektor publik dibuat untuk merencakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh
pemerintah, berupa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja
pemerintah tersebut.Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:

1. merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang
ditetapkan,
2. merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
sertamerencanakan alternatif sumber pembiayaannya,
3. mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun,
4. menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapian strategi.

Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (Control Tool)

Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan
pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan dapat dipertanggungjawabkan kepada
publik.Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya
overspending, underspending dan salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian
anggaran dalam bidang lain yang bukan merupakan prioritas.Pengendalian anggaran
public dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu:

1. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan;


2. Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable variances
3. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tak
dapatdikendalikan (uncontrollable) atas suatu varians;
4. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.

Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool)

Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk


menstabilkanekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Anggaran dapat digunakan
untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi
masyarakatsehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Anggaran Sebagai Alat Politik (Political Tool)

Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk


komitmeneksekutif dan kesepakatan legislative atas penggunaan dana publik untuk
kepentingantertentu. Oleh karena itu pembuatan anggaran publik membutuhkan political
skill,coalition building, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang prinsip
manajemenkeuangan publik oleh para manajer publik.

Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi (Coordination and Communication


Tool)

Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran
publik yang disusun dengan baik mampu mendeteksi inkonsistensi suatu unir kerja dan
juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif.

Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Performance Measurement Tool)

Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif ) kepada


pemberiwewenang (legislatif). Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian
targetanggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran.
Anggaran Sebagai Alat Motivasi (Motivation Tool)

Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifal challenging but attainable
atau demanding but achieveable. Maksudnya adalah target anggaran hendaknya
janganterlalu tinggi hingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah
hinggaterlalu mudah dicapai.

Anggaran Sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik (Public Share)

Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi dan berbagai organisasi kemasyarakatan


harusterlibat dalam proses penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang terorganisir
akan mencoba mempengaruhi anggaran pemerintah, kelompok lain yang kurang
terorganisir akan mempercayakan aspirasinya melaluiproses politik yang ada.

D. Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik

Prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi:

1. Otorisasi oleh legislatif Anggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif terlebih
dulu sebelumeksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
2. Komprehensif Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non-budgetair pada dasarnya adalah menyalahi
prinsipanggaran yang bersifat komprehensif.c.
3. Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam
dana umum (general fund)
4. Nondicretionary Apropriation. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus
termanfaatkan secara ekonomis,efisien, dan efektif.
5. Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan
maupun multi-tahunan
6. Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi
(hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai pemborosan dan inefisiensi anggaran
sertadapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan overestimate
pengeluaran.
7. Jelasanggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak
membingungkan
8. Diketahui publik anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

E. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

Proses penyusunan anggaran mempunyai 4 tujuan yaitu :

1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasiantarbagian


dalam lingkungan pemerintahan.
2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa
publik melalui proses pemrioritasan.
3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR/DPRDdan
masyarakat luas.

Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah :

1. Tujuan dan target yang hendak dicapai


2. Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah)
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
4. Faktor-faktor lain yang memengaruhi anggaran, seperti: munculnya peraturan pemerintah
yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam,dan sebagainya.

Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu aspek penganggaran,aspek


akuntansi, aspek pengendalian, dan aspek auditing.

F. Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran

Richard Musgrave seperti yang dikutip Coe (1989) mengidentifikasikan tiga pertimbangan
mengapa pemerintah perlu ³terlibat´ dalam ³bisnis´ pengadaan barang dan jasa bagi
masyarakat. Ketiga pertimbangan tersebut meliputi stabilitas ekonomi,redistribusi
pendapatan, dan alokasi sumber daya.Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan
munculnya underfinancing atau overfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan
efektivitas anggaran. Siklusanggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas:

1. Tahap persiapan anggaran (preparation);


2. Tahap ratifikasi (approval/ratification)
3. Tahap implementasi (implementation)
4. Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting and evaluation)

Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)

Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan
yang tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran,
terlebih dahulu harus dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Dalam persoalan
estimasi, yang perlu mendapat perhatian adalah terdapatnyafaktor “uncertainty” (tingkat
ketidakpastian)yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, manajer keuangan public harus memahami
betul dalam menentukan besarnya suatu mata anggaran.

Besarnya mata anggaran pada suatu anggaran yang menggunakan “line-item budgeting´ akan
berbeda pada “input-output budgeting”, “program budgeting” atau “zero based budgeting”.

Di Indonesia, proses perencanaan APBD dengan paradigma baru menekankan pada


pendekatan bottom-up planning dengan tetap mengacu pada arah kebijakan pembangunan
pemerintah pusat. Arahan kebijakan pembangunan pembangunan pemerintah pusat tertuang
dalam dokumen perencanaan berupa GBHN, Program Pembangunan Nasional (PROPE
NAS), Rencana Strategis (RESENTRA), dan RencanaPembangunan Tahunan (REPETA).
Sinkronisasi perencanaan pembangunan yang digariskan oleh pemerintah pusatdengan
perencanaan pembangunan daerah sejak spesifik diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 105
dan 108 Tahun 2000. Pada pemerintah pusat, perencanaan pembangunan dimulai dari
peyusunan PROPENAS yang merupakan operasionalisasi GBHN. PROPERNAS tersebut
kemudian dijabarkan dalam bentuk RESENTRA.Berdasarkan PROPER NAS dan
RESENRA serta analisis fiscal dan makro ekonomi,kemudian dibuat persiapan APBN dan
REPETA.Sementara itu, di tingkat daerah (propinsi dan kabupaten/kota) berdasarkan
ketentuan Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 pemerintah daerah disyaratkanuntuk
membuat dokumen perencanaan daerah yang terdiri atas PROPEDA(REN STRADA).
Dokumen  perencanaan daerah tersebut diupayakan tidak menyimpang dari PROPENAS dan
RENSTRA yang dibuat pemerintah pusat. Dalam PROPEDA dimungkinkan adanya
penekanan prioritas program pembangunan yang berbeda dari satu daerah dengan daerah
yang lain sesuai kebutuhan masing-masing daerah. PROPEDA (RENSTRADA) dibuat oleh
pemerintah daerah bersama dengan DPRD dalam kerangka waktu lima tahun yang kemudian
dijabarkan  pelaksanaannya  dalam  kerangka tahunan. Penjabaran rencana  strategis  jangka
panjang dalam REPETADA tersebutdilengkapi dengan:

1. Pertimbangan-pertimbangan yang berasal dari hasil evaluasi kinerja pemerintahdaerah


pada periode sebelumnya.
2. Masukan-masukan dan aspirasi masyarakat.
3. Pengkajian kondisi yang saat ini terjadi, sehingga bisa diketahui kekuatan,kelemahan,
peluang dan tantangan yang sedang dan akan dihadapi.

Tahap Ratifikasi Anggaran

Tahap berikutnya adalah budget ratification. Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan
proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya
memiliki “managerial skill” namun juga harus mempunyai “ political skill” salesmanship´dan
‘coalition building’ yang memadai. Integritas dan kesiapan mentalyang tinggi dari eksekutif
sangat penting dalam tahap ini.

Tahap Pelaksanaan Anggaran

(Budget Implementation)Sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen


sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan anggaran. Manajer keuangan public dalam
hal ini bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan handal
untuk perencanaandan pengendalian anggran yang telah disepakati, dan bahkan dapat
diandalkan untuk tahap penyusuanan anggaran periode berikutnya.

Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran

Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap
persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasionalanggaran,
sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntanbilitas. Jika tahap
implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen
yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting  and evaluation tidak akan menemui
banyak masalah.

G. Jenis Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Anggaran operasional,
2. Anggaran modal

Anggaran Operasional (operation/recurrent budget)

Anggaran Operasional diguanakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari


dalammenjalankan pemerintahan. Misalnya adalah belanja rutin (recurrent expenditure) yaitu
pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah
aset atau kekayaan bagi pemerintah. Secara umum pengeluaran yang masuk kategori
anggaran operasional antara lain Belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan
Pemeliharaan. Anggaran Modal (capital/investment budget). Anggaran modal menunjukkan
rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktivatetap seperti gedung, peralatan,
kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pada dasarnya pemerintah tidak mempunyai uang yang
dimiliki sendiri, sebab seluruhnya adalah milik  publik.

Anda mungkin juga menyukai