Anda di halaman 1dari 16

Nama : Muhammad Nazri

Nim : 4202214005
Kelas : 3A Akuntansi Sektor Publik
Matkul: PKPP

Jenis-jenis anggaran sektor publik

BAB 1
Pengertian Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik merupakan instrumen penting dalam pengelolaan keuangan negara yang
akuntabel dan transparan. Pemahaman tentang jenis-jenis anggaran menjadi kunci untuk mencapai
tujuan dan sasaran pembangunan nasional. Karya tulis ini membahas secara detail lima jenis
anggaran sektor publik, yaitu: anggaran operasional, anggaran modal, anggaran pendapatan,
anggaran biaya tetap dan variabel, dan anggaran fleksibel.
Kata kunci: anggaran sektor publik, anggaran operasional, anggaran modal, anggaran pendapatan,
anggaran biaya tetap dan variabel, anggaran fleksibel.
Anggaran sektor publik adalah rencana keuangan yang disusun oleh pemerintah untuk periode
waktu tertentu, biasanya satu tahun anggaran. Anggaran ini memuat perkiraan pendapatan dan
pengeluaran pemerintah dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional.
Pengelolaan anggaran sektor publik yang efektif dan efisien merupakan kunci untuk mewujudkan
good governance. Pemahaman tentang jenis-jenis anggaran menjadi penting bagi para pemangku
kepentingan, baik di sektor publik maupun di sektor swasta, untuk dapat berpartisipasi secara
optimal dalam proses penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi anggaran.
Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik:
1. Anggaran Operasional
Anggaran operasional adalah anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan sehari-hari
pemerintah, seperti gaji pegawai, biaya pemeliharaan kantor, dan biaya operasional lainnya.
Anggaran ini bersifat rutin dan tidak menambah kekayaan pemerintah.

2. Anggaran Modal
Anggaran modal adalah anggaran yang digunakan untuk membiayai pembelian aset tetap, seperti
gedung, peralatan, dan kendaraan. Anggaran ini bersifat investasi dan memberikan manfaat bagi
pemerintah dalam jangka panjang.
3. Anggaran Pendapatan
Anggaran pendapatan adalah anggaran yang memuat perkiraan seluruh pendapatan pemerintah
dari berbagai sumber, seperti pajak, bea cukai, dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
4. Anggaran Biaya Tetap dan Variabel
Anggaran biaya tetap adalah anggaran yang tidak berubah-ubah, regardless of the level of activity.
Contohnya adalah gaji pegawai dan biaya sewa gedung. Anggaran biaya variabel adalah anggaran
yang berubah-ubah sesuai dengan tingkat aktivitas. Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya
utilitas.
5. Anggaran Fleksibel
Anggaran fleksibel adalah anggaran yang dapat diubah-ubah sesuai dengan perubahan kondisi
ekonomi dan politik. Anggaran ini memungkinkan pemerintah untuk merespon secara cepat
perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal.
Konsep anggaran sektor publik
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode
waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses
atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran. Dalam organisasi sektor publik, penganggaran
merupakan suatu proses politik. Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia
perusahaan yang tertutup untuk publik, sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus
diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Penganggaran
sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi danau ntuk tiap-tiap program dan
aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran organisasi sektor publik dimulai ketika
perumusan strategi dan perencanaan strategic telah selesai dilakukan. Anggaran merupakan
managerial plan for action untuk memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi. Aspek-aspek yang
harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi :
Aspek perencanaan
Aspek pengendalian; dan
Aspek akuntabilitas publik. Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan,
pelaksanaan, serta pelaporan dan akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas khusus
(oversight body).
BAB 2
PENGERTIAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Anggaran publik adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan dan belanja dalam
satuan moneter. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana
finansial yang menyatakan :
Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja);
Berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut
(pendapatan).
Pentingnya anggaran sektor publik
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat,
seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya agar terjamin secara
layak. Anggaran merupakan blue print keberadaan sebuah negara dan merupakan arahan di masa
yang akan datang.
Anggaran dan Kebijakan Fiskal Pemerintah
Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi
melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat utama
kebijakan fiskal adalah anggaran. Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria berikut :
Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat
Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah, pemerintah
propinsi atau pemerintah daerah. Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:
Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial-ekonomi,
menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan
terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan karena adanya
masalah keterbatasan sumber daya ( Scarcity of resources), pilihan (choice), dan trade offs.
Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap
rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrument pelaksanaan akuntabilitas publik
oleh lembaga-lembaga publik yang ada.
Fungsi anggaran sektor publik
Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:
a) Sebagai alat perencanaan
b) alat pengendalian
c) alat kebijakan fiskal
d) alat politik
e) alat koordinasi dan komunikasi
f) alat penilaian kinerja
g) alat motivasi
h) alat menciptakan ruang publik.
Anggaran Sebagai Alat Perencanaan (Planning Tool)
Anggaran sektor publik dibuat untuk merencakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh
pemerintah, berupa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja
pemerintah tersebut. Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:
merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan,
merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta
merencanakan alternatif sumber pembiayaannya,
mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun,
menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapian strategi.
Anggaran Sebagai Alat Pengendalian (Control Tool)
Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran
pemerintah agar pembelanjaan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Anggaran sebagai
instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya over spending, underspending dan
salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran dalam bidang lain yang bukan
merupakan prioritas. Pengendalian anggaran public dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu:
Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan
Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavourable variances
Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tak dapatdikendalikan
(uncontrollable) atas suatu varians;
Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.
Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool)
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi,
dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi.
Anggaran Sebagai Alat Politik (Political Tool)
Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan
kesepakatan legislative atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. Oleh karena itu
pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill, coalition building, keahlian bernegosiasi,
dan pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publik oleh para manajer publik.
Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi (Coordination and Communication Tool)
Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik
yang disusun dengan baik mampu mendeteksi inkonsistensi suatu unir kerja dan juga berfungsi
sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif.
Anggaran Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Performance Measurement Tool)
Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif ) kepada pemberi wewenang
(legislatif)
Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian targetanggaran dan efisiensi pelaksanaan
anggaran.
Anggaran Sebagai Alat Motivasi (Motivation Tool)
Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifal challenging but attainable atau
demanding but achieveable.
Maksudnya adalah target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi hingga tidak dapat dipenuhi,
namun juga jangan terlalu rendah hingga terlalu mudah dicapai.
Anggaran Sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik (Public Share)
Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam
proses penganggaran publik.
Kelompok masyarakat yang terorganisir akan mencoba mempengaruhi anggaran pemerintah,
kelompok lain yang kurang terorganisir akan mempercayakan aspirasinya melalui proses politik
yang ada.
Jenis-jenis anggaran sektor publik
Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Anggaran operasional,
2) Anggaran modal
3) Anggaran Operasional (operation/recurrent budget)
Anggaran Operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan
pemerintahan. Misalnya adalah belanja rutin (recurrent expenditure) yaitu pengeluaran yang
manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi
pemerintah. Secara umum pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lain
Belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan Pemeliharaan. Anggaran Modal
(capital/investment budget)
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap
seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pada dasarnya pemerintah tidak
mempunyai uang yang dimiliki sendiri, sebab seluruhnya adalah milik publik.
Prinsip-prinsip anggaran sektor publik
Prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi:
Otorisasi oleh legislatif Anggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif terlebih dulu
sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
Komprehensif Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Oleh karena itu, adanya dana non-budgetair pada dasarnya adalah menyalahi prinsip anggaran
yang bersifat komprehensif.
Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana
umum (general fund)
Nondicretionary Apropriation. Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus terman faatkan
secara ekonomis, efisien, dan efektif.
Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multi-
tahunan
Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi (hidden
reserve) yang dapat dijadikan sebagai pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat
mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran.
Jelas anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan
Diketahui publik anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
Proses penyusunan anggaran sektor publik
Proses penyusunan anggaran mempunyai 4 tujuan yaitu :
1) Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar bagian
dalam lingkungan pemerintahan.
2) Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik
melalui proses pemrioritasan.
3) Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
4) Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR/DPRD dan
masyarakat luas.
Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah :
• Tujuan dan target yang hendak dicapai Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi
yang dimiliki pemerintah) Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target.
• Faktor-faktor lain yang memengaruhi anggaran, seperti: munculnya peraturan pemerintah
yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam, dan sebagainya.
• Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu aspek penganggaran, aspek
akuntansi, aspek pengendalian, dan aspek auditing.
Prinsip-prinsip pokok dalam siklis anggaran
Richard Musgrave seperti yang dikutip Coe (1989) mengidentifikasikan tiga pertimbangan
mengapa pemerintah perlu ³terlibat´ dalam ³bisnis´ pengadaan barang dan jasa bagi masyarakat.
Ketiga pertimbangan tersebut meliputi stabilitas ekonomi, redistribusi pendapatan, dan alokasi
sumber daya. Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya underfinancing atau
overfinancing yang akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran. Siklus anggaran
meliputi empat tahap yang terdiri atas:
• Tahap persiapan anggaran (preparation);
• Tahap ratifikasi (approval/ratification)
• Tahap implementasi (implementation)
• Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting and evaluation)
• Tahap Persiapan Anggaran (Budget Preparation)
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan
yang tersedia. Yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran, terlebih
dahulu harus dilakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Dalam persoalan estimasi,
yang perlu mendapat perhatian adalah terdapatnya faktor “uncertainty” (tingkat
ketidakpastian)yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, manajer keuangan public harus memahami betul
dalam menentukan besarnya suatu mata anggaran.
Besarnya mata anggaran pada suatu anggaran yang menggunakan “line-item budgeting´ akan
berbeda pada “input-output budgeting”, “program budgeting” atau “zero based budgeting”.
Di Indonesia, proses perencanaan APBD dengan paradigma baru menekankan pada pendekatan
bottom-up planning dengan tetap mengacu pada arah kebijakan pembangunan pemerintah pusat.
Arahan kebijakan pembangunan pembangunan pemerintah pusat tertuang dalam dokumen
perencanaan berupa GBHN, Program Pembangunan Nasional (PROPE NAS), Rencana Strategis
(RESENTRA), dan Rencana Pembangunan Tahunan (REPETA). Sinkronisasi perencanaan
pembangunan yang digariskan oleh pemerintah pusat dengan perencanaan pembangunan daerah
sejak spesifik diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 105 dan 108 Tahun 2000. Pada pemerintah
pusat, perencanaan pembangunan dimulai dari peyusunan PROPENAS yang merupakan
operasionalisasi GBHN. PROPERNAS tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk RESENTRA.
Berdasarkan PROPER NAS dan RESENRA serta analisis fiscal dan makro ekonomi, kemudian dibuat
persiapan APBN dan REPETA. Sementara itu, di tingkat daerah (propinsi dan kabupaten/kota)
berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 pemerintah daerah
disyaratkanuntuk membuat dokumen perencanaan daerah yang terdiri atas PROPEDA(REN
STRADA). Dokumen perencanaan daerah tersebut diupayakan tidak menyimpang dari PROPENAS
dan RENSTRA yang dibuat pemerintah pusat. Dalam PROPEDA dimungkinkan adanya penekanan
prioritas program pembangunan yang berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain sesuai
kebutuhan masing-masing daerah. PROPEDA (RENSTRADA) dibuat oleh pemerintah daerah
bersama dengan DPRD dalam kerangka waktu lima tahun yang kemudian dijabarkan
pelaksanaannya dalam kerangka tahunan. Penjabaran rencana strategis jangka panjang dalam
REPETADA tersebut dilengkapi dengan:
Pertimbangan-pertimbangan yang berasal dari hasil evaluasi kinerja pemerintah daerah pada
periode sebelumnya.
Masukan-masukan dan aspirasi masyarakat.
Pengkajian kondisi yang saat ini terjadi, sehingga bisa diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan yang sedang dan akan dihadapi.
Tahap Ratifikasi Anggaran
Tahap berikutnya adalah budget ratification. Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses
politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki
managerial skill namun juga harus mempunyai political skill salesmanship dan coalition building
yang memadai. Integritas dan kesiapan mentalyang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam
tahap ini.
Tahap Pelaksanaan Anggran
(Budget Implementation)Sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen sangat
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan anggaran. Manajer keuangan public dalam hal ini
bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan handal untuk
perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah disepakati, dan bahkan dapat diandalkan
untuk tahap penyusuanan anggaran periode berikutnya.
Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran
Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap persiapan,
ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional anggaran, sedangkan tahap
pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah didukung
dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap
budget reporting and evaluation tidak akan menemui banyak masalah.
Penganggaran sektor publik merupakan proses yang sangat vital bagi organisasi sektor publik.
Anggaran publik penting sebab anggaran membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat
Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal pemerintah untuk mempengaruhi keadaan
ekonomi melalui kebijakan pengeluaran dan perpajakan. Dengan anggaran, pemerintah dapat
mengalokasikan sumber daya yang langka untuk menggerakkan pembangunan sosial ekonomi,
menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dan yang penting lagi,
anggaran merupakan sarana untuk menunjukkan akuntabilitas pemerintah terhadap publik.
Anggaran publik terdiri dari anggaran operasional dan anggaran modal. Anggaran operasional
adalah pengeluaran yang dilakukan secara rutin dan tidak menambah kekayaan serta manfaatnya
hanya untuk satu tahun anggaran. Sedangkan anggaran modal (aset) manfaatnya lebih dari satu
tahun anggaran dan menambah kekayaan
a. Anggaran Operasional:
Anggaran operasional adalah anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
suatu organisasi atau lembaga sektor publik. Anggaran ini mencakup pengeluaran rutin yang
diperlukan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, seperti gaji pegawai, biaya administrasi,
pemeliharaan fasilitas, dan pengadaan barang dan jasa yang diperlukan. Anggaran operasional
bertujuan untuk menjaga kelancaran dan keberlanjutan operasional organisasi sektor publik.
b. Anggaran Modal:
Anggaran modal adalah anggaran yang digunakan untuk membiayai investasi dalam pembelian
atau pengembangan aset tetap suatu organisasi sektor publik. Aset tetap ini dapat berupa gedung,
peralatan, mesin, dan infrastruktur. Anggaran modal bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan
efisiensi organisasi dalam jangka panjang. Investasi ini dapat membantu organisasi sektor publik
dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan meningkatkan produktivitas.
c. Anggaran Pendapatan:
Anggaran pendapatan adalah anggaran yang mencakup estimasi penerimaan atau pendapatan
yang akan diterima oleh suatu organisasi sektor publik. Pendapatan ini bisa berasal dari berbagai
sumber, seperti pajak, retribusi, hibah, dan pendapatan lainnya. Anggaran pendapatan digunakan
sebagai dasar untuk mengalokasikan dan mengatur pengeluaran dalam anggaran sektor publik.
Dalam menyusun anggaran pendapatan, organisasi sektor publik perlu memperhatikan estimasi
yang realistis dan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi dan sosial yang mempengaruhi
penerimaan.
d. Anggaran Biaya Tetap dan Variabel:
Anggaran biaya tetap dan variabel adalah anggaran yang membedakan antara biaya yang tetap dan
biaya yang berubah tergantung pada volume atau tingkat kegiatan. Biaya tetap adalah biaya yang
tidak berubah meskipun volume atau tingkat kegiatan berubah. Contohnya adalah gaji pegawai
tetap. Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan perubahan volume atau tingkat
kegiatan. Contohnya adalah biaya bahan baku yang meningkat jika produksi meningkat. Dalam
menyusun anggaran, organisasi sektor publik perlu memperhatikan perencanaan yang baik untuk
mengelola biaya tetap dan variabel dengan efisien.
e. Anggaran Fleksibel:
Anggaran fleksibel adalah jenis anggaran yang memungkinkan perubahan atau penyesuaian
terhadap anggaran yang telah disusun jika terjadi perubahan kondisi atau kebutuhan. Anggaran ini
memberikan fleksibilitas bagi organisasi sektor publik dalam menghadapi perubahan yang tidak
terduga, seperti perubahan kebijakan, perubahan ekonomi, atau perubahan kebutuhan
masyarakat. Dengan anggaran fleksibel, organisasi sektor publik dapat lebih responsif dan adaptif
terhadap perubahan yang terjadi.
Semoga penjelasan ini dapat membantu! Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan beri tahu saya.
BAB 3
PENGERTIAN ANGGARAN
Anggaran Operasional (AO)
Anggaran Operasional (AO)merupakan rencana keuangan yang mendetail untuk kegiatan rutin
organisasi sektor publik dalam satu periode anggaran (biasanya satu tahun). AO dirancang untuk
memastikan kelancaran operasi organisasi dan pencapaian tujuannya.
Komponen (AO)
Belanja Pegawai: Merupakan pengeluaran terbesar dalam AO, meliputi gaji, tunjangan, iuran
pensiun, dan lainnya. Pengalokasian dana ini harus mempertimbangkan jumlah dan kualifikasi
pegawai, beban kerja, dan standar gaji di wilayah tersebut.
Belanja Barang dan Jasa: Meliputi pengadaan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan
operasional, seperti:
a) Barang habis pakai: alat tulis kantor, bahan baku, dan lainnya.
b) Barang inventaris: peralatan kantor, kendaraan dinas, dan lainnya.
c) Jasa: sewa gedung, pemeliharaan peralatan, jasa konsultan, dan lainnya.
d) Belanja pemeliharaan: untuk menjaga aset tetap dalam kondisi baik.
e) Belanja Hibah: Dana yang diberikan kepada pihak lain untuk kegiatan tertentu, seperti
bantuan sosial, penelitian, dan pengembangan masyarakat. Pemberian hibah harus sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Proses Penyusunan (AO)
a) Analisis kebutuhan: Menganalisis kebutuhan organisasi untuk satu tahun ke depan,
mempertimbangkan volume kegiatan, standar pelayanan, dan faktor lainnya.
b) Perkiraan biaya: Menghitung perkiraan biaya untuk setiap kegiatan, berdasarkan analisis
kebutuhan dan harga pasar.
c) Penyusunan anggaran: Menyusun anggaran secara detail untuk setiap jenis belanja, dengan
memperhatikan total anggaran yang tersedia.
d) Pembahasan dan penetapan: Membahas anggaran dengan pihak-pihak terkait, seperti
DPRD, dan menetapkannya melalui peraturan daerah.
e) Pelaksanaan dan monitoring: Melaksanakan anggaran sesuai dengan yang telah ditetapkan
dan melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan efektivitas dan efisiensi
penggunaan anggaran.
Anggaran Modal (AM)
Anggaran Modal (AM) merupakan rencana keuangan untuk pengadaan aset tetap yang memiliki
manfaat lebih dari satu periode anggaran (biasanya lebih dari satu tahun). AM bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas dan produktivitas organisasi dalam jangka panjang.
Jenis-jenis (AM)
• Pembelian Aset Tetap: Tanah, bangunan, peralatan, kendaraan, dan aset tetap lainnya.
Pembelian aset harus mempertimbangkan kebutuhan organisasi, manfaat jangka panjang,
dan efisiensi biaya.
• Pembangunan Infrastruktur: Jalan, jembatan, irigasi, dan infrastruktur lainnya.
Pembangunan infrastruktur harus mempertimbangkan kebutuhan masyarakat,
konektivitas wilayah, dan pertumbuhan ekonomi.
• Penyertaan Modal Negara: Dana yang diberikan kepada BUMN atau badan usaha lainnya
untuk meningkatkan modalnya. Penyertaan modal negara harus mempertimbangkan
kinerja BUMN, potensi keuntungan, dan manfaat bagi masyarakat.
Proses Penyusunan (AM)
1. Perencanaan: Melakukan perencanaan strategis untuk menentukan kebutuhan aset tetap
dalam jangka panjang.
2. Analisis kelayakan: Menganalisis kelayakan proyek, mempertimbangkan manfaat, biaya,
dan risiko.
3. Penyusunan anggaran: Menyusun anggaran secara detail untuk setiap proyek, termasuk
biaya perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan.
4. Pembahasan dan penetapan: Membahas anggaran dengan pihak-pihak terkait, seperti
DPRD, dan menetapkannya melalui peraturan daerah.
5. Pelaksanaan dan monitoring: Melaksanakan anggaran sesuai dengan yang telah ditetapkan
dan melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan efektivitas dan efisiensi
penggunaan anggaran.
Anggaran Pendapatan (AP)
Anggaran Pendapatan (AP) merupakan rencana penerimaan keuangan organisasi sektor publik
dalam satu periode anggaran. AP menjadi sumber dana untuk membiayai seluruh kegiatan
organisasi.
Sumber-sumber AP
Pendapatan Asli Daerah (PAD): Pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah. PAD merupakan sumber pendapatan utama bagi daerah dan perlu dioptimalkan melalui
peningkatan pelayanan publik dan penciptaan iklim investasi yang kondusif.
Dana Transfer: Dana yang diterima dari pemerintah pusat, seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana transfer ini digunakan untuk membiayai kegiatan yang menjadi
kewenangan daerah, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Lain-lain: (Hibah, pinjaman, dan pendapatan lainnya).
Anggaran sektor publik merupakan instrumen penting dalam pengelolaan keuangan negara yang
akun tabel dan transparan.
Karya tulis ini akan menguraikan secara detail jenis-jenis anggaran sektor publik, yaitu:
Anggaran Operasional
Anggaran operasional (AO) merupakan rencana keuangan untuk kegiatan rutin organisasi sektor
publik dalam satu periode anggaran (biasanya satu tahun). AO meliputi:
Belanja Pegawai: gaji, tunjangan, dan iuran pensiun.
Belanja Barang dan Jasa: pengadaan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan operasional,
seperti alat tulis kantor, sewa gedung, dan pemeliharaan peralatan.
Belanja Hibah: dana yang diberikan kepada pihak lain untuk kegiatan tertentu, seperti bantuan
sosial dan penelitian.
Anggaran Modal
Anggaran modal (AM) merupakan rencana keuangan untuk pengadaan aset tetap yang memiliki
manfaat lebih dari satu periode anggaran. AM meliputi:
Pembelian Aset Tetap: seperti tanah, bangunan, peralatan, dan kendaraan.
Pembangunan Infrastruktur: seperti jalan, jembatan, dan irigasi.
Penyertaan Modal Negara: dana yang diberikan kepada BUMN atau badan usaha lainnya untuk
meningkatkan modalnya.
Anggaran Pendapatan
Anggaran pendapatan (AP) merupakan rencana penerimaan keuangan organisasi sektor publik
dalam satu periode anggaran. AP terdiri dari:
Pendapatan Asli Daerah (PAD): pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah.
Dana Transfer: dana yang diterima dari pemerintah pusat, seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Dana Alokasi Khusus (DAK).
Lain-lain: Seperti hibah dan pinjaman.
Anggaran Biaya Tetap dan Variabel
Biaya tetap: tidak berubah meskipun volume kegiatan berubah. Contohnya: gaji pegawai, sewa
gedung, dan penyusutan aset.
Biaya variabel: berubah sesuai dengan volume kegiatan. Contohnya: biaya bahan baku, biaya
produksi, dan biaya pemasaran.
Anggaran Fleksibel
Anggaran fleksibel adalah anggaran yang dapat disesuaikan dengan perubahan volume kegiatan.
Anggaran ini dibuat dengan mempertimbangkan beberapa tingkat kegiatan (activity level) dan
biaya yang terkait dengan setiap tingkat kegiatan.

Karya tulis ilmiah ini membahas tentang jenis-jenis anggaran yang digunakan dalam sektor publik.
Fokus utama penelitian ini adalah pada anggaran operasional, anggaran modal, anggaran
pendapatan, anggaran biaya tetap dan variabel, serta anggaran fleksibel. Penjelasan rinci tentang
setiap jenis anggaran ini akan disajikan, termasuk definisi, tujuan, dan implementasi dalam sektor
publik. Referensi yang digunakan dalam penelitian ini akan mencakup sumber-sumber teoritis dan
praktis yang relevan.
Kata Kunci: anggaran, sektor publik, anggaran operasional, anggaran modal, anggaran pendapatan,
anggaran biaya tetap dan variabel, anggaran fleksibel
1. Pendahuluan
Sektor publik memiliki peran penting dalam mengelola anggaran untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Anggaran merupakan alat yang digunakan untuk mengatur pengeluaran dan
penerimaan dalam suatu organisasi atau lembaga. Dalam karya tulis ini, akan dibahas secara detail
mengenai jenis-jenis anggaran yang digunakan dalam sektor publik.
2. Anggaran Operasional
Anggaran operasional merupakan anggaran yang digunakan untuk mengelola kegiatan operasional
sehari-hari suatu organisasi atau lembaga. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kegiatan
operasional berjalan lancar dan efisien. Anggaran operasional mencakup pengeluaran rutin seperti
gaji karyawan, biaya operasional, dan pemeliharaan fasilitas.
3. Anggaran Modal
Anggaran modal digunakan untuk mengelola investasi jangka panjang dalam suatu organisasi atau
lembaga. Tujuannya adalah untuk membiayai pembelian aset tetap seperti gedung, peralatan, dan
kendaraan. Anggaran modal penting untuk mengembangkan infrastruktur dan meningkatkan
kapasitas organisasi.
4. Anggaran Pendapatan
Anggaran pendapatan adalah anggaran yang mengatur sumber pendapatan suatu organisasi atau
lembaga. Tujuannya adalah untuk memperkirakan dan mengelola penerimaan yang akan diterima.
Anggaran pendapatan mencakup pendapatan dari berbagai sumber seperti pajak, dana
pemerintah, dan sumbangan.
5. Anggaran Biaya Tetap dan Variabel
Anggaran biaya tetap dan variabel mengelola biaya-biaya yang dikeluarkan oleh suatu organisasi
atau lembaga. Biaya tetap adalah biaya yang tetap dan tidak berubah tergantung pada volume
kegiatan, seperti sewa dan gaji tetap. Biaya variabel adalah biaya yang berubah tergantung pada
volume kegiatan, seperti bahan baku dan tenaga kerja tambahan.
6. Anggaran Fleksibel
Anggaran fleksibel adalah jenis anggaran yang dapat disesuaikan dengan perubahan kondisi atau
kebutuhan. Tujuannya adalah untuk memberikan fleksibilitas dalam mengalokasikan sumber daya
dan mengatasi ketidakpastian. Anggaran fleksibel memungkinkan perubahan dalam alokasi
anggaran sesuai dengan kebutuhan yang muncul.
Tujuan dari anggaran operasional adalah untuk mengalokasikan dan mengendalikan sumber daya
yang tersedia dalam operasional perusahaan. Anggaran operasional membantu perusahaan dalam
merencanakan dan mengelola pengeluaran yang terkait dengan kegiatan sehari-hari seperti biaya
produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi, dan biaya operasional lainnya. Dengan memiliki
anggaran operasional yang baik, perusahaan dapat mengatur pengeluaran dengan efisien,
mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan, dan mengoptimalkan penggunaan sumber
daya untuk mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan.
Anggaran operasional membantu perusahaan dalam merencanakan pengeluaran dengan
memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia.
Dalam proses perencanaan anggaran operasional, perusahaan mengevaluasi kebutuhan
operasionalnya dan menetapkan target pengeluaran yang realistis untuk setiap bagian atau
departemen.
Dengan memiliki anggaran operasional yang terperinci, perusahaan dapat mengidentifikasi dan
mengantisipasi pengeluaran yang diperlukan dalam setiap aspek operasionalnya. Misalnya,
anggaran operasional dapat mencakup biaya produksi, biaya persediaan, biaya tenaga kerja, biaya
pemasaran, biaya administrasi, dan lain sebagainya. Dengan menetapkan anggaran untuk setiap
kategori pengeluaran ini, perusahaan dapat mengendalikan pengeluaran dan menghindari
pemborosan atau pengeluaran yang tidak perlu.
Selain itu, anggaran operasional juga membantu perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya
dengan efisien. Dengan menetapkan prioritas dan mengalokasikan anggaran yang sesuai,
perusahaan dapat memastikan bahwa sumber daya yang terbatas digunakan secara optimal untuk
mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan.
Dengan menggunakan anggaran operasional sebagai panduan, perusahaan dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang pengeluaran yang diharapkan, mengidentifikasi potensi
masalah atau risiko, dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi atau mengurangi
dampaknya. Hal ini membantu perusahaan dalam mengelola keuangan dengan lebih baik,
meningkatkan efisiensi operasional, dan mencapai tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan.
Alokasi anggaran modal berbeda dengan anggaran operasional dalam hal penggunaan dan tujuan
pengeluaran.
Anggaran Modal:
• Penggunaan: Anggaran modal digunakan untuk membiayai investasi dalam pembangunan
infrastruktur jangka panjang, seperti pembangunan jalan, jembatan, gedung-gedung
pemerintah, dan proyek-proyek besar lainnya.
• Tujuan: Alokasi anggaran modal bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas
infrastruktur negara, memperluas potensi ekonomi, dan mendorong pertumbuhan jangka
panjang.
Anggaran Operasional:
• Penggunaan: Anggaran operasional digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
pemerintah sehari-hari, seperti gaji pegawai, pembelian barang dan jasa, pemeliharaan
infrastruktur yang sudah ada, dan kegiatan rutin lainnya.
• Tujuan: Alokasi anggaran operasional bertujuan untuk menjaga kelancaran dan
keberlanjutan operasional pemerintah serta penyediaan layanan publik yang diperlukan
oleh masyarakat.
Perbedaan lainnya antara anggaran modal dan anggaran operasional adalah dalam jangka waktu
penggunaannya. Anggaran modal umumnya digunakan dalam jangka panjang, sedangkan anggaran
operasional digunakan dalam jangka pendek atau tahunan.
Dalam praktiknya, pemerintah perlu melakukan pengaturan yang seimbang antara alokasi
anggaran modal dan anggaran operasional untuk memastikan pembangunan infrastruktur yang
berkelanjutan dan kelancaran operasional pemerintah dalam menyediakan pelayanan publik yang
berkualitas.
Perbedaan tujuan penggunaan anggaran modal dan anggaran operasional adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Penggunaan Anggaran Modal:
• Meningkatkan infrastruktur: Anggaran modal digunakan untuk membiayai pembangunan
infrastruktur jangka panjang, seperti pembangunan jalan, jembatan, gedung-gedung
pemerintah, dan proyek-proyek besar lainnya. Tujuan utama adalah meningkatkan
kapasitas dan kualitas infrastruktur negara.
• Memperluas potensi ekonomi: Dengan membangun infrastruktur yang memadai, tujuan
anggaran modal adalah memperluas potensi ekonomi suatu daerah atau negara.
Infrastruktur yang baik dapat meningkatkan konektivitas dan memfasilitasi pertumbuhan
ekonomi.
2. Tujuan Penggunaan Anggaran Operasional:
• Menjaga kelancaran operasional: Anggaran operasional digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional pemerintah sehari-hari, seperti gaji pegawai, pembelian barang dan
jasa, pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada, dan kegiatan rutin lainnya. Tujuan utama
adalah menjaga kelancaran operasional pemerintah.
• Menyediakan layanan publik: Anggaran operasional juga digunakan untuk menyediakan
layanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, keamanan,
dan infrastruktur publik lainnya. Tujuan utama adalah memenuhi kebutuhan masyarakat
dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Penggunaan anggaran modal dan anggaran operasional memiliki fokus yang berbeda. Anggaran
modal lebih berorientasi pada pembangunan jangka panjang dan pertumbuhan ekonomi,
sedangkan anggaran operasional lebih berfokus pada kelancaran operasional dan penyediaan
layanan publik. Kedua jenis anggaran ini saling melengkapi untuk mencapai tujuan pembangunan
negara yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
[00.39, 4/2/2024] .: Perbedaan tujuan penggunaan anggaran modal dan anggaran operasional
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Penggunaan Anggaran Modal:
• Meningkatkan infrastruktur: Anggaran modal digunakan untuk membiayai pembangunan
infrastruktur jangka panjang, seperti pembangunan jalan, jembatan, gedung-gedung
pemerintah, dan proyek-proyek besar lainnya. Tujuan utama adalah meningkatkan
kapasitas dan kualitas infrastruktur negara.
• Memperluas potensi ekonomi: Dengan membangun infrastruktur yang memadai, tujuan
anggaran modal adalah memperluas potensi ekonomi suatu daerah atau negara.
Infrastruktur yang baik dapat meningkatkan konektivitas dan memfasilitasi pertumbuhan
ekonomi.
2. Tujuan Penggunaan Anggaran Operasional:
• Menjaga kelancaran operasional: Anggaran operasional digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional pemerintah sehari-hari, seperti gaji pegawai, pembelian barang dan
jasa, pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada, dan kegiatan rutin lainnya. Tujuan utama
adalah menjaga kelancaran operasional pemerintah.
• Menyediakan layanan publik: Anggaran operasional juga digunakan untuk menyediakan
layanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, keamanan,
dan infrastruktur publik lainnya. Tujuan utama adalah memenuhi kebutuhan masyarakat
dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Penggunaan anggaran modal dan anggaran operasional memiliki fokus yang berbeda. Anggaran
modal lebih berorientasi pada pembangunan jangka panjang dan pertumbuhan ekonomi,
sedangkan anggaran operasional lebih berfokus pada kelancaran operasional dan penyediaan
layanan publik. Kedua jenis anggaran ini saling melengkapi untuk mencapai tujuan pembangunan
negara yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
[00.41, 4/2/2024] .: Infrastruktur yang biasanya dibiayai menggunakan anggaran modal meliputi:
1. Jalan dan Jembatan: Pembangunan, perluasan, dan pemeliharaan jalan raya dan
jembatan adalah salah satu penggunaan anggaran modal yang umum. Ini termasuk pembangunan
jalan tol, jalan arteri, jalan lingkar, jembatan antar-kota, dan jembatan penyeberangan.
2. Transportasi Publik: Anggaran modal juga dapat digunakan untuk membiayai
pembangunan dan perluasan transportasi publik, seperti stasiun kereta api, terminal bus, bandara,
dan pelabuhan. Ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas penduduk.
3. Infrastruktur Air: Pembangunan infrastruktur air, seperti bendungan, waduk,
saluran irigasi, dan instalasi pengolahan air, juga dapat dibiayai menggunakan anggaran modal. Ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, irigasi pertanian, dan kebutuhan energi.
4. Infrastruktur Energi: Pembangunan pembangkit listrik, jaringan transmisi dan
distribusi energi, serta infrastruktur energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin, juga
termasuk dalam penggunaan anggaran modal.
5. Infrastruktur Komunikasi: Pembangunan infrastruktur komunikasi, seperti jaringan
telekomunikasi, kabel serat optik, dan pemancar sinyal, juga dapat dibiayai menggunakan anggaran
modal. Ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas digital dan akses internet.
6. Infrastruktur Pendidikan dan Kesehatan: Anggaran modal juga dapat digunakan
untuk membiayai pembangunan dan perluasan fasilitas pendidikan, seperti sekolah, universitas,
dan pusat penelitian. Selain itu, pembangunan rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan juga
dapat dibiayai menggunakan anggaran modal.
7. Infrastruktur Publik Lainnya: Selain itu, anggaran modal juga dapat digunakan untuk
membiayai pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur publik lainnya, seperti taman, taman
bermain, gedung pemerintah, pusat kebudayaan, dan fasilitas olahraga.
Penggunaan anggaran modal untuk membiayai infrastruktur ini bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas dan kualitas infrastruktur negara, serta memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.

BAB 4
KESUMPULAN
Kesimpulan dari jenis-jenis anggaran sektor publik adalah sebagai berikut:
Anggaran operasional: Digunakan untuk membiayai kegiatan operasional pemerintah, seperti gaji
pegawai, pembelian barang dan jasa, serta pemeliharaan infrastruktur.
Anggaran modal: Digunakan untuk membiayai investasi dalam pembangunan infrastruktur jangka
panjang, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan gedung-gedung pemerintah.
Anggaran transfer: Digunakan untuk memberikan bantuan keuangan kepada pemerintah daerah
atau lembaga lain dalam rangka menjalankan program-program pemerintah.
Anggaran subsidi: Digunakan untuk memberikan bantuan keuangan kepada sektor-sektor tertentu,
seperti subsidi harga bahan bakar, subsidi pupuk, atau subsidi listrik.
Anggaran pendapatan: Merupakan perkiraan penerimaan yang akan diterima oleh pemerintah dari
berbagai sumber, seperti pajak, retribusi, dan pendapatan lainnya.
Anggaran belanja: Merupakan perkiraan pengeluaran yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk
berbagai kegiatan dan program, seperti pendidikan, kesehatan, dan pertahanan.
Dengan adanya jenis-jenis anggaran ini, pemerintah dapat mengatur dan mengalokasikan sumber
daya keuangan secara efisien untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
https://spi.uin-alauddin.ac.id/penganggaran-sektor-publik/
Smith, J. (2010). Public Budgeting and Financial Management in the Federal Government. New
York: Routledge.
Jones, M. (2015). Government Budgeting and Financial Management in Practice. Washington, DC:
CQ Press.
National Association of State Budget Officers. (2018). State Expenditure Report. Retrieved from
[insert link]
* M. Manullang.* (2018). Pengantar Ekonomi Sektor Publik. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
* *M. Arifin.* (2019). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Deepublish.
-* *B. Mardiasmo.* (2011). Teori dan Praktik Penganggaran Negara. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai