2.
sebagainya agar terjamin secara layak. Anggaran merupakan blue print keberadaan
sebuah negara dan merupakan arahan di masa yang akan datang.
C. Fungsi Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:
1.
2.
dan
pengeluaran
dipertanggungjawabkan
kepada
pemerintah
publik.
agar
Anggaran
pembelanjaan
sebagai
dapat
instrumen
5.
6.
7.
8.
LSM,
Perguruan
Tinggi
dan
berbagai
organisasi
JENIS ANGGARAN
Secara garis besar anggaran dapat diklasifiksikan sebagai berikut :
1.
3.
4.
5.
b.
Komprehensif
Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Oleh karena itu, adanya dana non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip
anggaran yang bersifat komprehensif.
c.
Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum
(general fund).
d.
Nondiscretionary appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislative harus termanfaatkan secara
ekonomis, efisien dan efektif.
e.
Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan
maupun multi tahunan.
f.
Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi
(hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan
dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate
pendapatan dan overestimate pengeluaran.
g.
Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat dan tidak
membingungkan.
h.
Diketahui publik
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu:
2.3
Persiapan
Administrasi
Pelaporan
Pemeriksaan
SISTEMATIKA ANGGARAN
Dalam suatu anggaran sektor publik, sistematika dan klasifikasi mempunyai fungsi
penting. Selain alat pengelompokan akun, sistematika anggaran juga mengarahkan proses
analisis sehingga fungsi anggaran sebagai alat kebijakan dapat berjalan dengan baik. Pedoman
untuk menyusun klasifikasi anggaran dapat ditemui dalam General Financial Statistic (GFS).
Klasifikasi GFS yang menjadi sistematika anggaran di banyak negara adalah sebagai
berikut :
1.
Pendapatan (Revenue)
Pendapatan (revenue) adalah kenaikan kekayaan bersih sebagai akibat dari adanya
transaksi. Bagi pemerintah secara umum terdapat empat sumber utama pendapatan, yaitu
pajak dan kewajiban yang dipaksakan oleh pemerintah, property income yang muncul
dari kepemilikan asset, penjualan barang dan jasa, serta sumbangan sukarela yang
diterima dari unit lain.
Dalam manual GFS, pendapatan diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berikut :
a.
Pajak
Bagi mayoritas unit pemerintah, pajak memiliki nilai yang dominan dalam
pendapatan karena pajak merupakan transfer wajib dalam pemerintahan. Pendekatan
yang digunakan dalam system GFS mengklasifikasikan pajak berdasarkan sumber
pajak, yaitu:
Pajak untuk income, profit dan capital gain
Pajak untuk payroll dan workforce
Pajak untuk property
Pajak untuk barang dan jasa
Pajak untuk transaksi dan perdagangan international
Other taxes
b.
Social contribution
Social contribution diklasifikasikan sebagai social security contribution atau
other social contribution tergantung dari tipe skema yang diterima mereka
c.
Hibah
Hibah adalah penerimaan yang diperoleh dari unit pemerintahan lain atau
organisasi International di luar penerimaan wajib.
d.
2.
Pendapatan lain-lain
Beban (expense)
Beban (expense) adalah penurunan kekayaan bersih sebagai akibat terjadinya
transaksi. Berikut dua transaksi yang digolongkan sebagai beban.
a.
b.
Biaya yang muncul dalam produksi atas barang dan jasa yang dicatat sebagai beban
walaupun harga barang dan jasa yang terjual pada dasarnya melebihi biaya
produksi sehingga dapat menigkatkan kekayaan bersih.
2.4
2.
Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management
(NPM)
Pada dasarnya, setiap organisasi dapat memilih pendekatan penyusunan anggaran yang
dianggap paling sesuai dengan karakter organisasinya dengan memperhatikan kelebihan dan
kekurangan tiap-tiap pendekatan.
1.
Pendekatan Tradisional
Pendekatan penganggaran tradisional sering disebut pendekatan/metode
object of expenditures, incremental, ataupun line item. Pendekatan penganggaran
ini menggunakan paradigma sederhana yang berorientasi pada pengendalian setiap
jenis biaya. Incremental mengandung pengertian bahwa penentuan setiap jenis dan
jumlah biaya yang ada pada anggaran belanja dari suatu periode anggaran tertentu
didasarkan pada persentase kenaikan tertentu dari setiap jenis dan jumlah biaya
yang sama dengan tahun anggaran sebelumnya. Pendekatan ini menggunakan
asumsi bahwa setiap jenis biaya akan dinaikkan jumlahnya pada tingkat kenaikan
yang relatif sama tanpa memperhatikan kebutuhan yang seharusnya.
Cara membuat anggaran dengan menggunakan pendekatan ini adalah
mengidentifikasi seluruh jenis belanja yang akan dilaksanakan oleh organisasi.
Jenis belanja yang memiliki kesamaan atau kemiripan karakteristik dapat
dikelompokkan dalam jenis kelompok tertentu.
Terdapat beberapa ciri utama dari pendekatan anggaran tradisional, yaitu:
Cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism
Anggaran tradisional bersifat incrementalisn berarti hanya menambah atau
mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada
sebelumnya dengan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk
menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian
yang mendalam.
Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item
Struktur anggaran ini didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan
pengeluaran.
Metode
line-item
budget
tidak
memungkinkan
untuk
masyarakat
daripada
melayani.
Pemerintah yang kompetitif, menyuntikkan semangat kompetisi dalam
pemberian pelayanan publik.
Pemerintah
yang
kebutuhan pelanggan,
bukan birokrasi.
Pemerintahan wirausaha, mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar
membelanjakan.
Pemerintah antisipatif, pemerintah wirausaha tidak hanya mencoba untuk
mencegah masalah, tetapi juga berupaya keras untuk mengantisipasi masa
depan.
Pemerintah desentralisasi, dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja
Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar, mengadakan perubahan
dengan mekanisme pasar dan bukan dengan mekanisme administratif.
Anggaran Tradisional
Sentralistis
panjang
jangka panjang
Lintas departemen
ZBB, PPBS
Bersifat tahunan
Bottom-up budgeting
2.5
Management telah mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang lebih sistematis
dalam perencanaan anggaran sektor publik. Seiring dengan perkembangan tersebut, muncul
beberapa teknik penganggaran sektor publik. Pendekatan baru dalam sistem anggaran publik
cenderung memiliki karakteristik umum sebagai berikut :
Komprehensif/ komparatif
Berjangka panjang
Beberapa pendekatan anggaran yang muncul setelah era New Public Management
(NPM) antara lain sebagai berikut :
1.
Pendekatan Kinerja
Pendekatan kinerja diperkenalkan untuk mengatasi berbagai kelemahanyang
terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh
tidak adanya tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam
pencapaian dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik. Dengan
pendekatan kinerja, organisasi akan lebih memperhatikan aspek pencapaian
kinerja dibanding sekadar penghematan biaya semata. Pendekatan ini menggeser
penekanan penganggaran dari sebelumnya yang sangat berfokus pada pos belanja
(object of expenditure) beralih pada kinerja terukur dari program kerja.
Karakteristik utama dari pendekatan ini dapat diringkas sebagai berikut :
Mengelompokkan anggaran berdasarkan program atau aktivitas.
Setiap program atau aktivitas dilengkapi dengan indikator kinerja yang
menjadi tolok ukur keberhasilan.
Pada tingkat yang lebih maju, pendekatan ini dicirikan dengan diterapkannya
unit costing untuk setiap aktivitas. Dengan demikian, total anggaran untuk
suatu organisasi adalah jumlah dari perkalian biaya standar per unit dengan
jumlah unit aktivitas yang diperkirakan pada periode mendatang.
Penggunaan anggaran kinerja memberikan beberapa keuntungan berikut :
Mengalihkan perhatian dari pengendalian anggaran ke pengendalian
manajerial.
Mendorong perencanaan yang lebih baik.
Manajemen alat pengendalian yang lebih terhadap bawahannya karena tidak
hanya melihat banyak yang dibelanjakan oleh bawahannya, tetapi juga
menilai kinerja aktivitas menggunakan standar satuan mata uang atau unit
aktivitas.
Anggaran kinerja menekankan pada aktivitas yang memakai anggaran
daripada besarnya jumlah anggaran yang terpakai.
Dianggap lebih sesuai dengan karakteristik organisasi sektor publik yang
tidak mengejar profit dan lebih berorientasi pada kualitas pelayanan.
Namun, anggaran kinerja juga memiliki beberapa kelemahan berikut :
Tidak banyak personel bagian anggaran atau akuntansi yang memiliki
kemampuan memadai
untuk mengidentifikasi
unit
pengukuran
dan
suatu
memperhitungkan
sasaran
indikator
atau
tujuan
masukan
yang
(inputs),
telah
ditetapkan
keluaran
dengan
(outputs),
hasil
(outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts). Indikator kinerja yang baik
harus mencerminkan beberapa kriteria tertentu, antara lain CREAM (clear,
relevant, economic, adequate, monitorable) dan SMART (specific, measurable,
achievable/attainable, relevance dan time bound).
2.
Dari
sini,
informasi
tentang
anggaran
yang
membantu
pengalokasian sumber daya secara efektif akan dihasilkan. PPBS dapat dipahami
sebagai sebuah sistem penganggaran dengan karakteristik berikut :
PPBS merupakan satu kesatuan dengan tahap perencanaan.
Pendekatan ini dirumuskan dalam bentuk program atau aktivitas yang
diderivasikan dari visi misi dan tujuan yang terdapat dalam dokumen
perencanaan.
Indikator kinerja disusun dan dikembangkan secara terintegrasi dengan sasaran
strategis yang ada di dokumen perencanaan.
Dalam tingkat yang lebih maju, pendekatan ini memperhitungkan kebutuhan
biaya dalam jangka menengah sebagai upaya konsistensi dengan sasaran
strategis.
Adapun kelebihan PPBS yaitu sebagai berikut :
Pendekatan ini menekankan perencanaan jangka panjang dimana tujuan utama
dan tujuan jangka menengah dinyatakan secara eksplisit. Biaya dan manfaat
dari alternatif tindakan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dievaluasi
secara eksplisit. Dalam bentuk kuantitatif sepanjang memungkinkan dan secara
naratif di semua kasus.
Sulit mendapatkan data yang diperlukan untuk menghitung biaya dari aktivitas
alternatif untuk mencapai tujuan organisasi.
Ada faktor-faktor lain, misalnya pemerintah telah memutuskan secara resmi
untuk tetap menyediakan sejumlah tertentu dari anggaran untuk jasa tertentu
walaupun ZBB merekomendasikan bahwa jasa tersebut dihapus saja.
Dengan pendekatan ZBB, organisasi membuat sebuah paket/unit keputusan
(decision package) yang berisi beberapa alternatif keputusan atas setiap aktivitas.
Alternatif keputusan tersebut menjadi identitas dan penjelasan bagi aktivitas yang
bersangkutan. Secara umum, alternatif keputusan berisi komponen-komponen
sebagai berikut :
Tujuan aktivitas tersebut dinyatakan dengan suatu cara yang membuat tujuan
yang diharapkan menjadi jelas.
Alternatif aktivitas/alat untuk mencapai tujuan yang sama dan alasan alternatifalternatif tersebut ditolak.
Konsekuensi dari tidak dilakukannya aktivitas tersebut.
Input, kuantitas atau unit pelayanan yang disediakan (output) dan hasil
(outcome) pada berbagai tingkat pendanaan.
4.
2.6
EVALUASI ANGGARAN
Kegunaan evaluasi perkiraan pendapatan dan pengeluaran anggaran tahun berjalan
adalah sebagai titik awal untuk menentukan anggaran tahun yang akan datang. Disini
perubahan diharapkan tidak terlalu banyak, karena perubahan yang terlalu banyak akan
menunjukkan kelemahan fundamental proses penganggaran. Dalam proses evaluasi anggaran,
fokus penganggaran adalah margin atau perubahan yang pernah dilakukan di tahun lalu.
Penambahan anggaran sebagai hasil evaluasi tetap konsisten untuk mengurangi konflik dan
prinsip konservatisme (ketidakpastian). Kelebihan alokasi anggaran tahunan seringkali terjadi.
Demikian juga, kekurangan alokasi anggaran sering juga dirasakan di berbagai sektor.
BAB III
PENUTUP
Anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang
diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode
waktu tertentu, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk
mempersiapkan suatu anggaran.
2.
Anggaran publik adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan dan
belanja dalam satuan moneter.
3.
Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi : aspek
perencanaan, aspek pengendalian dan aspek akuntabilitas publik.
4.
Fungsi utama anggaran sektor publik adalah sebagai alat : perencanaan, pengendalian,
kebijakan fiskal, politik, koordinasi dan komunikasi, penilaian kinerja, motivasi dan
untuk menciptakan ruang publik.
5.
Secara garis besar anggaran dapat diklasifiksikan menjadi : anggaran operasional dan
anggaran modal, anggaran berdasarkan pengesahan, anggaran dana umum vs anggaran
dana khusus, anggaran tetap vs anggaran fleksibel dan anggaran eksekutif vs anggaran
legislatif .
6.
Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama dalam perencanaan dan penyusunan
anggaran sektor publik yang memiliki perbedaan mendasar, yaitu : pendekatan anggaran
tradisional atau anggaran konvensional dan pendekatan baru yang sering dikenal dengan
pendekatan New Public Management (NPM).