Anda di halaman 1dari 6

International Publik Sektor Accounting Standards (IPSAS)

International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) adalah standar akuntansi


untuk entitas sektor publik yang dikembangkan oleh International Publik Sektor Accounting
Standards Board (IPSASB). IPSASB merupakan badan yang berang di bawah International
Federation of Accountants (IFAC), organisasi profesi akuntansi di tingkat internasional yang
didrkan tahun 1977. Keberadaan IPSASB bermula dari kesadaran akan manfaat nyata
informasi keuangan yang konsisten dan terbandingkan (comparable) lintas-jurisdiksi IPSAS,
sebagai standar internasional akuntansi sektor publik, diharapkan memainkan peran kunci
untuk merealisasikan manfaat tersebut.

Dalam mengembangkan standar akuntansi sektor publik, IPSASB sangat mendorong


keterlibatan pemerintah dan penyusun standar di berbagai negara melalui penyampaian
tanggapan/komentar atas proposal-proposal IPSASB yang dinyatakan dalam exposure draft.
IPSAS yang diberikan oleh IPSASB terkait dengan pelaporan keuangan sektor publik, baik
untuk yang masih menganut basis kas (cash basis) maupun yang telah mengadopsi basis
akrual (accrual basis). IPSAS yang berbasis akrual dikembangkan dengan mengacu kepada
International Financial Reporting Standards (IFRS), standar akuntansi bisnis yang
diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (ASB). sepanjang ketentuan
ketentuan di dalam IFRS dapat diterapkan di sektor publik. Meskipun demikin, IPSASB tetap
memperhatikan isu-isu yang spesifik di sektor publik yang tidak tercakup di dakam IFRS.

Diadopsinya IPSAS oleh pemerintah di berbagai negara diharapkan akan


meningkatkan kualitas dan daya banding informasi keuangan yang dilaporkan entitas-entitas
sektor publik di seluruh dunia. Dalam mendorong pengadopsian dan harmonisasi ketentuan-
ketentuan akuntansi sektor publik di berbagai negara dengan IPSAS. IPSASB menghormati
hak pemerintah dan penyusum standar di tingkat nasional dalam menetapkan standar dan
pedoman pelaporan keuangan di dalam jurisdiksi mereka masing-masing.

Meskipun demikian laporan keuangan sektor publik hanya boleh mengklaim telah
mematuhi IPSAS jika laporan keuangan itu memenuhi semua ketentuan yang berlaku di dalm
masing-masing standar.
Isi dari IPSAS

- IPSAS 1 : Penyajian Laporan Keuangan


- IPSAS 2 : Laporan Arus Kas
- IPSAS 3 : Surplus atau Defisit Bersih
- IPSAS 4 : Pengaruh Perubahan Tukar Mata Uang Asing
- IPSAS 5 : Biaya Pinjaman
- IPSAS 6 : Laporan Keuangan Konsolidasi dan Akuntansi Entitas
- IPSAS 7 : Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi
- IPSAS 8 : Pelaporan Keuangan Kepentingan dalam Ventura Bersama
- IPSAS 9 : Pendapatan dari Transaksi Bursa 
- IPSAS 10 : Pelaporan Keuangan dalam Hyperinflationary Ekonomi
- IPSAS 11 : Kontrak Konstruksi
- IPSAS 12 : Persediaan
- IPSAS 13 : Sewa
- IPSAS 14 : Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan
- IPSAS 15 : Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan
- IPSAS 16 : Properti Investasi
- IPSAS 17 : Aktiva Tetap
- IPSAS 18 : Pelaporan Segmen
- IPSAS 19 : Provisi
- IPSAS 20 : Pengungkapan Pihak Terkait
- IPSAS 21 : Penurunan Non-Cash-Generating Aset IPSAS 20 
- IPSAS 22 : Pengungkapan Informasi Keuangan tentang Sektor Pemerintah Umum
- IPSAS 23 : Pendapatan dari Transaksi Luar Bursa (Pajak dan Transfer)
- IPSAS 24 : Penyajian Informasi Anggaran dalam Laporan Keuangan
- IPSAS 25 : Imbalan Kerja
- IPSAS 26 : Penurunan Nilai Aktiva Kas-Pembangkit
- IPSAS 27 : Pertanian
- IPSAS 28 : Instrumen Keuangan : Penyajian
- IPSAS 29 : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
- IPSAS 30 : Instrumen Keuangan : Pengungkapan
- IPSAS 31 : Aktiva tidak berwujud
Tujuan IPSAS

Untuk improvisasi kualitas pelaporan keuangan untuk tujuan umum oleh entitas
sektor publik, yang mengarah ke penilaian informasi yang lebih baik dari alokasi sumber
daya keputusan yang dibuat oleh Pemerintah, sehingga meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas. Cakupan IPSAS adalah standar akuntansi untuk aplikasi oleh Pemerintah
nasional, regional (misalnya, negaга bagian, provinsi, teritorial) Pemerintah, lokal (misalnya,
kota, kota) Pemerintah dan badan pemerintah terkait (misalnya, lembaga, dan komisi. Standar
IPSAS secara luas digunakan okh organisasi antar pemerintah IPSAS tidak berlaku untuk
badan usaha pemerintah.

Dalam IPSAS (internasional publik sektor accounting standard) NO. I paragraf 37


disebutkan bahwa manajemen harus memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi entitas
dan meyakinkan bahwa laporan keuangan telah memberikan informasi sebagai berikut :

1. Relevan dengan pengambilan keputusan bagi para pemakai informasi yang relevan
harus mempunyai seperangkat standar yang jelas dengan tujuan akuntansi dan
berlandaskan pada konsep-konsep yang jelas serta dapat diterima umum.
2. Reliabel (dapat dipercaya) yang berarti informasi harus:
 Disajikan secara cepat dalam hal kinerja dan posisi keuangan entitas.
 Mencerminkan substansi ekonomi atas kejadian-kejadian dan transaksi-transaksi dan tidak
hanya bentuk formalitasnya.
 Netral yang berarti bebas dari bias dan kesalahan.
 Kehati-hatian (prudent).
 Lengkap dalam semua hal yang material.

Komponen Laporan Keuangan Menurut IPSAS

a. Statement of financial position (Neraca)


b. Financial Performance (Laporan kinerja) , jika di privat kira2 isinyaa sama seperti laporan
laba rugi. Karena sektor publik non profit, maka dinamakan fianancial performance.
c. A Statement of changes in Net Asset/Equity (Laporan perubahan ekuitas)
d. Cash flow (Laporan Aliran Kas)
e. Laporan Anggaran & Laporan Realisasi Anggaran, laporan ini menjadi pembeda pada
organisasi privat, karena pada organisasi privat anggaran termauk pada laporan internal.
f. Catatan atas laporan keuangan.

Pada saat Indonesia menerapkan Cash Toward Accrual sesuai PP no 24 tahun 2015,
ada 4 laporan keuangan yang harus dibuat :

- Laporan Realisasi Anggaran

- Neraca

- Laporan Arus Kas

- Catatan atas laporan keuangan

Sedangkan, pada PP no 71 tahun 2010, ada 7 laporan keuangan yang harus dibuat :

- Laporan Realisasi Anggaran 

- Neraca

- Laporan Arus Kas

- Catatan atas laporan keuangan

- Laporan Operasional > Financial Performance

- Laporan Perubahan Ekuitas > A Statement of changes in Net Asset/Equity

- Laporan Penggunaan Saldo Anggaran Lebih (bonus melebihi komponen yang disarankan
IPSAS)

Di Indonesia perlu waktu yang lama ketika menerapkan accrual basis, masalah
utamanya adalah pada kemampuan SDM pada pemerintahan, masalah selanjutnya adalah
sistem informasi yang belum siap untuk membuat laporan keuangan accrual basis. 

Strategi yang tersedia untuk menerapkan IPSAS

1. Strategi Adopsi 

Menerapkan keseluruhan yang telah ditetapkan di IPSAS. 

Kelebihan : Lebih cepat dalam menerapkan standar, lebih murah dan efisien
Kekurangan : Kurang fleksibel, karena kita harus menyesuaikan IPSAS dan juga Dewan
standar akan punya peran yag berbeda, lebih ke menrjemahkan IPSAS.

2. Strategi Adaptasi

Tidak serta merta diambil dari IPSAS, dikaji dan dirubah dulu, ada proes adaptasi dan
penyesuaIan dari standar IPSAS sebelum menjadi standar di Indonesia.

Kelebihan : lebih dapat disesuaikan dengan kondisi di Indonesia dan peran dewan standar
lebih kuat.

Kelemahan : penerapan lebih memakan waktu yang lama. 

3. Membuat standar sendiri.

Mengabaikan IPSAS.

Kelebihan : dewan standar akan sangat berpengaruh

Kekurangan : tidak sama dengan negara lain atau berbeda secara internasional

Strategi yang dipilih pemerintah Indonesai lebih banyak  pada "Strategi Adaptasi"

Tantangan ketika mengimplementasikan IPSAS

1. butuh usaha yang tidak sedikit, butuh waktu dan biaya seperti menyekolahkan SDM,
membuat sistem, dan biaya politik (laporan keuangan yang karena ada perubahan standar
maka kualitas laporan keuangan turun, karena ada accrual basis laporan keuangan menjadi
wajar dengan pengecualian) maka biaya politik akan besar karena pemda akan
bertanggung jawab pada DPRD. 
2. transisi menuju accrual seringkali tidak dikawal dengan baik.
3. perubahan di dalam organisasi seringkali menjadi kendala. seperti pegawai yang
dipindahkan.
4. pemahaman terhadap IPSAS menjadi penting.
5. Butuhnya skill.
DAFTAR PUSTAKA

Ardhiyanto, Wildha. 2014. “Regulasi Sektor Publik Standar Internasional”. di


https://www.slideshare.net/Wildhaaa/international-public-sector-accounting-
standards-board-39145520 (Diakses 28 Februari 2020. Pukul 07.45 WIB)

Syafaqoti, Zibda. 2018. “IPSAS (International Public Sector Accounting Standard)”. di


http://zibdasyafaqoti.blogspot.com/2018/11/kamis-8-november-2018-akuntansi-
sektor.html (Diakses 28 Februari 2020. Pukul 08.25 WIB)

Wijaya, Matirah. 2015. “Akuntansi Sektor Publik Regulasi dan Standar”. di


http://matirah.blogspot.com/2015/11/akuntansi-sektor-publik-regulasi-dan.html
(Diakses 28 Februari 2020. Pukul 07.16 WIB)

Anda mungkin juga menyukai