Anda di halaman 1dari 23

Standar Akuntansi Sektor Publik

Sulaeman
HP. 0856 838 8920 & 0899 420 2909
E-mail. sulaeman79@gmail.com
REVIEW PERTEMUAN KE-3

1. Tujuan Kerangka Konseptual Sektor Publik?


2. Sebutkan 7 Komponen Laporan Keuangan?
3. Sebutkan 3 Asumsi Dasar Kerangka Konseptual Sektor
Publik?
4. Sebutkan 3 Perbedaan Antara Prinsip Dasar Sektor
Publik dengan Sektor Privat?
Standar Akuntansi Pemerintahan

• Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan:

1. Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga


2. Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota
3. Badan Layanan Umum

• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan Menteri


Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.
• Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku secara
international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
• Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik menggunakan
International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
DASAR HUKUM

4 • Pendapatan negara/daerah dalah hak pemerintah


pusat/daerah yang diakui sebagai penambah nilai
Psl 17 kekayaan bersih
UU17/2003 • Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih

• Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran


Psl 36 ayat
pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan
(1) UU selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun
17/2003

• Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran


Psl 70 ayat pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan
(2) UU 1/2004 selambat-lambatnya tahun anggaran 2008
STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK &
LINGKUP STANDAR AKUNTASI SEKTOR PUBLIK

5
Standar Akuntansi Sektor Publik
1. Rerangka untuk berjalannya fungsi-fungsi tahapan dalam siklus akuntansi
sektor publik
2. Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan organisasi sektor publik.

Lingkup Standar Akuntansi Sektor Publik


Pedoman akuntansi disusun dengan tujuan:
3. Menyediakan organisasi sektor publik suatu pedoman akuntansi
4. Menyediakan organisasi sektor publik suatu pedoman akuntansi yang
dilengkapi dengan klasifikasi rekening dan prosedur pencatatan serta jurnal
standar yang telah disesuaikan dengan siklus kegiatan organisasi sektor
publik
Standar Akuntansi Pemerintahan

6• Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan:

1. Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga


2. Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota
3. Badan Layanan Umum

DISUSUN OLEH KSAP DAN BERLAKU BAGI PEMERINTAH


PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH

• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan Menteri


Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.
• Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku secara
international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
• Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik menggunakan
International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
MANFAAT STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Meningkatkan kualitas dan realibilitas laporan


akuntansi dan keuangan organisasi sektor publik,
khususnya dalam hal ini organisasi pemerintahan.

Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian.

Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas


laporan ekonomis dan keuangan.

Mengusahakan harmonisasi antar yurisdiksi dengan


menggunakan dasar akuntansi yang sama.
PERUMUSAN STANDAR AKUNTANSI

Perumusan standar akuntansi oleh suatu komite independen (Komite


Standar Akuntansi Pemerintahan) bisa mempengaruhi banyak aspek.
Banyak sekali faktor-faktor yang harus dipertimbangkan agar suatu standar
tidak menyimpang jauh dari kerangka konseptual akuntansi dan tetap
memperhitungkan konsekuensi ekonomi. Standar diturunkan dari suatu
postulat. Penurunan standar dari suatu postulat harus mempertimbangkan
kendala-kendala para pengguna laporan keuangan agar informasi
akuntansi bermanfaat secara optimal. Kendala-kendala tersebut antara
lain:
1. materialitas (materiality),
2. konsistensi (consistency),
3. keseragaman (uniformity),
4. keterbandingan (comparability) dan
5. ketepatan waktu (timeliness).
REFERENSI PENYUSUNAN
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

1 International Federation of Accountants

2 International Accounting Standards Committee

3 International Monetary Fund

4 Ikatan Akuntan Indonesia

5 Financial Accounting Standard Board – USA

6 Governmental Accounting Standard Board – USA

7 Pemerintah Indonesia, berupa peraturan-peraturan di bidang keuangan negara


Organisasi profesi lainnya di berbagai negara yang membidangi pelaporan
8 keuangan, akuntansi, dan audit pemerintahan.
STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
1. IPSAS 1 - Presentation of Financial Statement
2. IPSAS 2 - Cash Flow Statements
3. IPSAS 3 - Net Surplus or Deficit for the Period, Fundamental Errors and Changes in
10 INTERNATIONAL Accounting Policies
4. IPSAS 4 - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
ENVIRONMENT 5. IPSAS 5 - Borrowing Costs
6. IPSAS 6 - Consolidated Financial Statements and Accounting for Con-trolled Entities
TERDAPAT PERBEDAAN 7. IPSAS 7 - Accounting for Investments in Associates
STANDAR KUNTANSI SEKTOR 8. IPSAS 8 - Financial Reporting of Interests in Joint Ventures
PUBLIK DI BERBAGAI NEGARA 9. IPSAS 9 - Revenue from Exchange Transactions
10. PSAS 10 - Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
11. IPSAS 11 - Construction Contracts
12. IPSAS 12 - Inventories
INTERNASIONAL FEDERATION OF 13. IPSAS 13 - Leases
ACCOUNTANS (IFAC) 14. IPSAS 14 - Events After the Reporting Date
15. IPSAS 15 - Financial Instruments: Disclosure and Presentation
16. IPSAS 16 - Investment Property
17. IPSAS 17 - Property, Plant and Equipment
18. IPSAS 18 - Segment Reporting
19. IPSAS 19 - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
INTERNATIONAL PUBLIC SECTOR
ACCOUNTING STANDARS (IPSAS) 20. IPSAS 20 - Related Party Disclosures
21. IPSAS 21 - Impairment of NonCash-Generating Assets
22. IPSAS 22- Disclosure of Financial Information about The General Government Sector
23. IPSAS 23 - Revenue from Non- Exchange Transaction
24. IPSAS 24 - Presentation of Budget Information in Financial Statement
25. IPSAS 25 - Employee Benefits
UNTUK MENINGKATKAN
26. IPSAS 26 - Impairment of Cash-Generating Assets
KOMPARABILITAS LAPORAN KEUANGAN
27. IPSAS 27- Agriculture
28. IPSAS 28 - Financial Instrument-Presentation
29. IPSAS 29 - Fniancial Instrument-Recognition and Measurement
30. IPSAS 30 - Financial Instrument-Disclosure
31. IPSAS 31 - Intangible Assets
IPSAS

11

• Standar akuntansi pemerintahan di dunia mengacu pada IPSAS.


• SAP menggunakan IPSAS sebagai referensi utama dalam penyusunan Standar.
• BPK menyarankan agar KSAP menyusun beberapa standar yang belum ada dalam SAP
namun telah diatur dalam IPSAS.
• LKPP menyajikan Analisis GAP antara SAP dan IPSAS
• IPSAS disusun berdasarkan IFRS dengan pendekatan:
 Standar khusus IPSAS jikga tidak ada IFRS yang mengatur
 Modifikasi jika terdapat perbedaan konsep antara pengaturan pada
sektor public dan privat
 Modifikasi hanya dilakukan dengan menyesuaikan istilah yang lebih
tepat untuk sektor public.
STRATEGI KOMITE STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAH (KSAP) DALAM MENGEMBANGKAN
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
12

KSAP mengacu pada praktek-praktek terbaik internasional, antara lain International


Public Sector Accounting Standard (IPSAS) yang diterbitkan oleh International Federation
of Accounting (IFAC);.

KSAP mengadaptasi IPSAS dan disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, seperti


memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, praktek-praktek keuangan yang
ada, serta kesiapan sumber daya para pengguna SAP;

KSAP mengembangkan SAP melalui proses transisi dari dasar kas ke dasar akrual yang
disebut cash towards accrual. Dengan dasar ini, pendapatan, belanja dan pembiayaan
dicatat menurut dasar kas sedangkan asset, utang dan ekuitas dana dicatat menurut
dasar akrual;

KSAP dalam menyusun SAP menggunakan materi/referensi yang dikeluarkan oleh:


International Federation of Accountants, International Accounting Standards Committee,
International Monetary Fund, Ikantan Akuntansi Indonesia, Financial Accounting
Standard Board, Governmental Accounting Standard Board, dll
SEJARAH LAHIRNYA
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

13 ERA 1994 - 2002 ERA 2003-2005 ERA 2006-2015


 Standar Akuntansi Keuangan  UU No 17 Tahun 2003 tentang  PP No. 71 Tahun 2010
(SAK) oleh Ikatan Akuntan Keuangan Negara tentang Standar Akuntansi
Indonesia (1994) mengamanatkan bahwa laporan Pemerintahan (mencabut PP
 Badan Akuntansi Keuangan Pertanggungjawaban APBN
/APBD harus disusun dan
No. 24 Tahun 2005)
Negara (BAKUN), Departemen
Keuangan mulai disajikan sesuai dengan standar
mengembangkan standar akuntansi Pemerintahan
akuntansi.  UU No. 1 Tahun 2004 tentang
 PP 105/2000 yang secara Perbendaharan Negara kembali
eksplisit menyebutkan perlunya mengamanatkan penyusunan
standar akuntansi pemerintahan laporan pertanggungjawaban
dalam pertanggungjawaban pemerintah pusat dan daerah
keuangan daerah sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan.
 Pada tahun 2002 Menteri
Keuangan membentuk Komite  Peraturan Pemerintah Nomor 24
Standar Akuntansi Pemerintah Tahun 2005 tentang Standar
Pusat dan Daerah Akuntansi Pemerintahan oleh
Presiden pada tanggal 13 Juni
 Laporan Keuangan tidak handal 2005 (11 PSAP)
dan tidak dapat dibandingkan)
 Laporan Keuangan dapat
dipahami, relevan, handal dan
dapat diperbandingkan
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)

14

 Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi


Pemerintahan, PP 24 tahun 2005  PP 71 tahun 2010
 Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan
kemudian ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP)
 Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD):
oinstansi pemerintah pusat
oInstansi pemerintah daerah
oBLU (digabung), BUMN (sbg investasi)  PSAK
 Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK
45.
ENTITAS AKUNTANSI DAN
ENTITAS PELAPORAN

15
ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN
 Entitas akuntasi adalah unit  Entitas pelaporan adalah unit
pemerintahan pengguna pemerintahan yang terdiri dari satu atau
anggaran/barang dan oleh karenanya lebih entitas akuntansi yang menurut
wajib menyelenggarakan akuntansi dan ketentuan peraturan perundang
menyusun laporan keuangan untuk undangan wajib menyampaikan laporan
digabungkan pada entitas pelaporan. pertanggungjawaban berupa laporan
 Pengguna Anggaran/Barang pada tiap keuangan. >80
Kementerian/Lembaga.  Pemerintah Pusat sendiri yaitu laporan
konsolidasi dari laporan keuangan
seluruh kementerian/lembaga yang ada
di Departemen Keuangan
 Pemerintah Daerah terdiri dari >500
pemerintah provinsi, kabupaten dan
kota.
KONSEPSI ANGGARAN DAN AKUNTANSI

16
LO disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual
sehingga penyusunan LO, Laporan perubahan ekuitas dan Neraca mempunyai
keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan

BASIS KAS
ANGGARAN
Laporan
LRA SILPA/SIKPA
Perubahan SAL

AKUNTANSI
BASIS
AKRUAL Surplus/ Laporan
LO Perubahan Ekuitas Neraca
Defisit-LO Ekuitas
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA

17

A. Standar Audit adalah ukuran mutu berupa persyaratan minimum yang


harus dipenuhi oleh seorang auditor. Saat ini, BPK telah menetapkan
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SKPN) sebagai standar audit di
lingkungan keuangan Negara. SPKN ini merupakan revisi dari Standar
Audit Pemerintahan (SAP) 1995
B. SKPN memuat standar umum yang mengatur tentang persyaratan
professional auditor, standar pekerjaan lapangan yang memuat mutu
pelaksanaan audit di lapangan, dan standar pelaporan yang memuat
persyaratan laporan audit yang professional
C. Berdasarkan UU No. 15 tahun 2004 dan Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN) dalam Peraturan BPK No.1 Th 2017, terdapat tiga jenis
audit keuangan Negara, yaitu:
1. Audit Keuangan;
2. Audit Kinerja; dan
3. Audit dengan Tujuan Tertentu
AUDIT BERDASARKAN
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARAN (SPKN)

18

AUDIT TUJUAN
AUDIT KEUANGAN AUDIT KINERJA
TERTENTU

 Adalah audit atas laporan  Adalah audit yang dilakukan  Adalah audit khusus, diluar
keuangan yang bertujuan secara objektif dan audit keuangan dan audit
untuk memberikan sistematis terhadap kinerja yang bertujuan
keyakinan yang memadai berbagai macam bukti untuk untuk memberikan
(reasonable assurance), menilai kinerja entitas yang kesimpulan atas hal yang
apakah laporan keuangan diaudit dalam hal ekonomi, diaudit.
telah disajikan secara wajar, efisiensi, dan efektivitas,
dalam semua hal yang dengan tujuan untuk
material sesuai dengan memperbaiki kinerja dan
prinsip akuntansi yang entitas yang diaudit dan
berlaku umum di Indonesia meningkatkan akuntabilitas
atau basis akuntansi publik.
komprehensif selain prinsip
akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
.
HUBUNGAN ANTARA PENYUSUN LAPORAN KEU
DENGAN PEMERIKSA LAPORAN KEUANGAN

19 PENYUSUN LAP KEUANGAN PEMERIKSA LAP KEUANGAN


Pernyataan Standar Akuntansi Standar Pemeriksaan
Pemerintah sebagai pedoman Keuangan Negara ini akan
dalam mengatasi berbagai menjadi acuan bagi
kebutuhan yang muncul dalam auditor pemerintah (BPK)
pelaporan keuangan, akuntansi, dalam melaksanakan
dan audit di pemerintahan tugasnya sebagai
(pemerintah pusat dan pemeriksa
pemerintah daerah)

Pernyataan Standar Akuntansi


Keuangan sebagai pedoman Standar Profesional
dalam mengatasi berbagai Akuntan Publik ini akan
kebutuhan yang muncul dalam menjadi acuan bagi
pelaporan keuangan, akuntan publik dalam
akuntansi, dan audit di melaksanakan tugasnya
perusahaan sebagai auditor
.
DATA OPINI BPK ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

20

o Pada pemeriksaan pada pemerintah daerah, memuat hasil pemeriksaan atas 553 Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Dari hasil tersebut,  BPK memberikan 312 opini WTP, 187
opini WDP, 30 opini TMP, dan 4 opini TW. Temuan yang kita terima selama pemeriksaan 1
semester 2016, itu ada 10.198 dan temuannya itu mengandung 15.568 permasalahan.
o Permasalahan yang muncul, akibat dari kelemahan Sistem Pengendalian Internal (SPI) 49 %
(7.661) dan permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan 51%
(7.907) senilai Rp44,68 triliun.
KODE ETIK

21

A. Salah satu perkembangan dalam bidang auditor di dunia internasional


adalah telah diterbitkannya Kode Etik Auditor Sektor Publik oleh INTOSAI,
yakni organisasi yang terdiri atas BPK-BPK seluruh dunia pada tahun 1998.
B. Sejak tahun 1994, BPK telah mengeluarkan standar audit pemerintahan
yang dikenal dengan istilah SAP, sebagai pedoman bagi semua auditor
sector public dalam melaksanakan tugas auditnya
C. Penerapan di Indonesia terkait Kode Etik Auditor Sektor Publik secara
umum telah diatur dalam UU No 15 Tahun 2006 tentang BPK.
D. Nilai dasar kode etik BPK terdiri dari:
o integritas,
o independensi, dan
o profesionalisme.
ANALISIS KASUS KODE ETIK DAN KEUANGAN
NEGARA

22

1. Cari Kasus Pelanggaran Kode Etik Bagi Pemeriksa Keuangan Negara


(Auditor BPK), Kemudian Analisis dan Berikan Opini Anda
Atau
2. Cari kasus kasus yang berkaitan tentang keuangan Negara, kemudian
analisis dan berikan opini anda
Thank You
For Coming …

Anda mungkin juga menyukai