Anda di halaman 1dari 48

Akuntansi Keuangan

Menengah 1
Perkembangan
Standar
Kerangka Konseptual
Agenda

Perkembangan Standar

Kerangka Konseptual

Diskusi dan Latihan

2
Informasi Perusahaan

Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk


membantu dalam pengambilan keputusan.
• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan
• Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory (diharuskan oleh regulasi)
atau informasi voluntary (sukarela)
• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena
berkurangnya asymmetry information

Informasi perusahaan
• Laporan keuangan,
• Laporan Tahunan (Annual Reporting),
• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan
menekankan pada EVA, strategi perusahaan
• Informasi Digital

3
Laporan Keuangan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan,


kinerja, perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan


manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk
memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi


keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

4
Laporan Keuangan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan,


kinerja, perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan


manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk
memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi


keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

5
Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK


Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik signifikan - SAK-ETAP

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah

Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010

 IFRS hanya diadopsi oleh PSAK dan diterapkan efektif 2012. Tahun 2013 dilakukan
revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
 Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur (eff 2018) dan revisi beberapa standar.
 Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 (eff 2016) dan PSAK 71 & PSAK 72 (eff
2020). Tahun 2017 PSAK 73 efektif tahun 2020.
 SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM

6
Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK


Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik signifikan - SAK-ETAP

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah

Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010

 IFRS hanya diadopsi oleh PSAK dan diterapkan efektif 2012. Tahun 2013 dilakukan
revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
 Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur (eff 2018) dan revisi beberapa standar.
 Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 (eff 2016) dan PSAK 71 & PSAK 72 (eff
2020). Tahun 2017 PSAK 73 efektif tahun 2020.
 SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM

7
SAK ETAP

• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas


tanpa akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
– Mengurangi pengungkapan
– Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara
keseluruhan (stand alone)

8
Manfaat SAK ETAP

• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan


mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.
Laporan Keuangan ETAP

Laporan Keuangan menurut SAK


ETAP

• Laporan Laba Rugi


• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan

10
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewan
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporan
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas 27 Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan
Anak
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah

11
RUANG LINGKUP

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA


VIII 8 Desember 2016

Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab  isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi
contoh jurnal penyesuaian kas menjadi akrual 
bukan bagian dari standar

1
RUANG LINGKUP SAK EMKM

Standar digunakan untuk entitas mikro, kecil dan


menengah

• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro,


kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, selama dua tahun berturut-turut.

Dapat digunakan entitas lain jika otoritas mengijinkan


entitas tersebut menyusun laporan keuagnan dengan
menggunaan SAK EMKM
Laporan Keuangan EMKM

Laporan Keuangan menurut SAK EMKM

• Laporan Laba Rugi

• Laporan Posisi Keuangan

• Catatan atas Laporan Keuangan


ISI PENGATURAN

. .
• Bab 1 Ruang Lingkup • Bab 10 Investasi pada Ventura
• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive Bersama
• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan • Bab 11 Aset Tetap
• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan • Bab 12 Aset Takberwujud
• Bab 5 Laporan Laba Rugi • Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan• Bab 15 Pajak Penghasilan
Kesalahan • Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan Asing
• Bab 9 Persediaan • Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 18 Tanggal Efektif
Standar Akuntansi Pemerintahan

• Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan:


– Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga
– Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota
– Badan Layanan Umum
• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.
• Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku
secara international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
• Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik
menggunakan International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
• Untuk entitas sektor publik (yayasan, Lembaga kemasyarakatan) non
pemerintah menggunakan PSAK 45 Akuntansi Organisasi Nir Laba

16
STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I & II)

PSAP BASIS KAS MENUJU AKRUAL BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I)


(LAMPIRAN II)
PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan Penyajian Laporan Keuangan
PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
PSAP 03 Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas
PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP 05 Akuntansi Persediaan Akuntansi Persediaan
PSAP 06 Akuntansi Investasi Akuntansi Investasi
PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap Akuntansi Aset Tetap
PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
PSAP 09 Akuntansi Kewajiban Akuntansi Kewajiban
PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
Biasa dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan
PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAP 12 - Laporan Operasional
PSAP 13 Akuntansi Badan Layanan Umum
Laporan Keuangan Pemerintahan

Laporan Keuangan menurut SAP Akrual

• Laporan Operasional
• Neraca
• Perubahan Ekuitas
• Laporan Arus Kas
• Catatan atas Laporan Keuangan
• Laporan Realisasi Anggaran
• Laporan Perubahan SAL

Laporan Desa

• Laporan Realisasi Anggaran Desa


• Neraca Desa
• Catatan atas Laporan Keuangan Desa
PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI

• PSAK 59 Perbankan Syariah • PSAK 11 Penjabaran laporan


• PSAK 31 Perbankan keuangan dalam mata uang asing
• PSAK 29 Pertambangan Minyak dan • PSAK 39 Kerjasama Operasi
Gas
• PSAK 17 Penyusutan
• PSAK 33 Pertambangan Umum
• PSAK 32 Kehutanan • PSAK 21 Ekuitas
• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa A N• PSAK 40 Akuntansi Perubahan
Telekomunikasi A K ekuitas anak perusahaan
• PSAK 27 Akuntansi Koperasi UN • PSAK 41 Akuntansi waran
G
• PSAK 37 Akuntansi DI • PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
Penyelenggaraan Jalan Tol N
A • PSAK 47 Tanah
N G
• PSAK 9 Penyajian aktiva lancar dan
• PSAK 51 Kuasi Reorganisasi
kewajiban lancar
J A
• PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana • PSAK 52 Mata uang Pelaporan
• PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek • PSAK 54 Akuntansi
• PSAK 12 Pengendalian Bersama Restrukturisasi Utang Piutang
Bermasalah

19
Karakteristik IFRS

• IFRS menggunakan “Principles Base “ :


– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna konsekuensinya PSAK akan
dinamis berubah mengikuti IFRS.

20
Sejarah Standar Akuntansi

Efektif Efektif
1 Januari 2012 1 Januari 2015

Pra PAI Konvergensi Update


1973 IFRS sd 2010 PSAK sd 2014
8 Desember 2008
Komitmen mendukung
IFRS sebagai standar
akuntansi keuangan
global

PAI Harmonisasi Update


1973 IAS 1994-2007 PSAK sd 2017

Adopsi IAS mulai PSAK Efektif


1 Januari 2020
1994 – mengambil yang
relevan
21
PSAK - ISTILAH
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama
menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK Revisi / Amandemen


• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan misal PSAK 24
(Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)
• Didahului dengan penerbitan Exposure draft
• Sebelum tahun 2015 digunakan istilah Revisi setelahnya digunakan istilah
Amandemen

PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope)
yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru
ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Penyesuaian dilakukan sebagai dampak dari perubahan PSAK lain
• Jika penyesuaian dilakukan bab perubahan dalam PSAK baru hilang.

22
PSAK eff 2015
NO STATUS
1 PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]
2 PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]
3 PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015]
4 PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]
5 ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]
6 ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]
7 ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014]
8 PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
9 PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
10 PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
11 PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]
12 PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian (1 Jan 2015]
13 PSAK 48: Penurunan Nilai Aset (1 Jan 2015]
14 PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (1 Jan 2015]
15 PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan (1 Jan 2015]
16 PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29 April 2014, (1 Jan 2015]

23
PSAK eff 2016
NO STATUS
1 Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri – eff 1 Jan 2016
2 Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016
3 Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi – eff 1 Jan 2016
4 Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016
5 Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja – eff 1 Jan 2016
6 Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016
7 Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama – eff 1 Jan 2016
8 Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016
9 ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016
10 Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016
15 ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016
16 Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016
24
PSAK eff 2017

NO STATUS

1 PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017

2 PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan – eff 1 Jan 2017

3 PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan – eff 1


Jan 2017
4 PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim – eff 1 Jan 2017

5 Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa


Pengungkapan – eff 1 Jan 2017
6 ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi– eff 1
Jan 2017

25
PSAK eff 2018 - 2020

PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018

ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020

PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020

PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020

PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020

26
Due Proses PSAK
 Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar
 Konsultasikan issue dengan Dewan Konsultatif SAK
 Membentuk tim kecil dalam DSAK
 Melakukan Riset Terbatas
 Melakukan penulisan awal draft
 Pembahasan dalam DSAK
 Peluncuran draft sebagai Exposure Draft (ED) dan Pengedarannya
 Public hearing
 Pembahasan tanggapan atas ED dari masukan public hearing
 Final checking
 Persetujuan / Pengesahan ED PSAK menjadi PSAK
 Sosialisasi Standar

Akuntansi Keuangan dan Standar - 27


Hirarki GAAP (PABU) menurut PSAK

Rerangka Prinsip Akuntansi


Konvensional yg Berlaku Umum

Tingkat Praktik, Konvensi dan


Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset,
Kebiasaan Pelaporan yang
3 Artikel, Pendapat Ahli
Sehat
Landasan
SAK Peraturan Pedoman dan
Operasional Tingkat Internasional Buletin Pemerintah Praktik
atau
2 atau Negara Teknis untuk Industri Akuntansi
Landasan
lain (Regulasi) Industri
Praktik
Tingkat Pernyataan Standar Akuntansi Pernyataan Standar Akuntansi
1 Keuangan (PSAK) Keuangan (PSAK)

Kerangka Dasar Penyusunan dan


Landasan Konseptual
Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK)

Ref: PSAK Akuntansi Keuangan dan Standar - 28


Hirarki GAAP (PABU) Syariah
Rerangka Prinsip Akuntansi
Syariahyg Berlaku Umum

Tingkat Praktik, Konvensi dan


Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset,
Kebiasaan Pelaporan yang
3 Artikel, Pendapat Ahli
Sehat, sesuai Syariah
Landasan
Peraturan Pedoman dan
Operasional Tingkat SAK Internasional
Buletin Pemerintah Praktik
atau atau Negara lain
2 Teknis untuk Industri Akuntansi
Landasan yg sesuai Syariah
(Regulasi) Industri
Praktik
Tingkat PSAK dan ISAK Umum yang
PSAK dan ISAK Syarian
1 sesuai Syariah

Kerangka Dasar Penyusunan dan


Landasan Konseptual
Penyajian Laporan Keuangan Syariah
Fatwa Syariah yang berlaku umum
Landasan Konseptual Al HADIST
AL QUR’AN
Ref: PSAK Akuntansi Keuangan dan Standar - 29
KERANGKA
KONSEPTUAL
Kerangka Konseptual

Kerangka konseptul disahkan pada tanggal 28


September 2016

Perubahan yang dilakukan

• Bab 1 Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum


• Bab 2 Entitas Pelapor
• Bab 3 Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang
Berguna
• Bab 4 KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa
Kerangka Konseptual
BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM
• Pendahuluan
• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum
• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas,
serta perubahan sumber daya dan klaim

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN


• Untuk ditambahkan

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA


• Karakteristik kualitatif
• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat
• Karakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian; ketepatwaktuan;
keterpahaman.
• Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN


KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA
• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep
pemeliharaan modal dan penetapan laba
Pendahuluan - Tujuan

Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan


dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal.

Tujuan Kerangka Konseptual adalah untuk membantu:

• Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam pengembangan Standar Akuntansi


Keuangan (SAK) baru dan dalam melakukan tinjauan atas SAK yang ada;
• DSAK IAI dalam mempromosikan harmonisasi peraturan, standar akuntansi, dan
prosedur yang terkait dengan penyajian laporan keuangan dengan menyediakan
dasar untuk mengurangi jumlah alternatif perlakuan akuntansi yang diizinkan oleh
SAK;
• DSAK IAI dalam pengembangan standar lokal;
• penyusun laporan keuangan dalam menerapkan SAK dan yang berkenaan dengan
hal-hal yang belum diatur dalam PSAK;
• auditor dalam memberikan opini mengenai apakah laporan keuangan telah sesuai
dengan SAK;
• pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi dalam laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan SAK; dan
• untuk menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik dengan pekerjaan DSAK
IAI tentang pendekatannya dalam penyusunan SAK .
Pendahuluan - Status

Kerangka Konseptual bukan PSAK sehingga tidak mendefinisikan


standar untuk pengukuran atau isu pengungkapan tertentu.
Kerangka Konseptual tidak mengungguli PSAK.

DSAK IAI mengakui bahwa dalam kasus jarang terjadi mungkin


terdapat konflik antara Kerangka Konseptual dan PSAK.

• Jika terdapat konflik, maka persyaratan yang ada dalam PSAK mengungguli
persyaratan yang ada dalam Kerangka Konseptual.
• DSAK IAI dipandu oleh Kerangka Konseptual dalam pengembangan SAK
baru dan dalam melakukan peninjauan SAK yang ada, maka konflik
Kerangka Konseptual dan SAK akan terselesaikan.

Kerangka Konseptual akan direvisi dari waktu ke waktu


berdasarkan pengalaman DSAK IAI dalam penggunaan Kerangka
Konseptual.
BAB I – Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum

Tujuan, kegunaan dan keterbaasan pelaporan


keuangan bertujuan umum

Informasi tentang sumber daya ekonomik


entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta
perubahan sumbe daya dan klaim
• Sumber daya ekonomi dan klaim
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim
• Kinerja keuangan terefleksi oleh akuntanis akrual
• Kinerja keuangan terefleksi oleh arus kas masa lalu
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim yang tidak
berasal dari kinerja keuangan
BAB III – Karakteristik Informasi keuangan yang berguna

Pendahuluan

Karakteristik kualitatif laporan keuangan yang berguna


• Karakteristik kualitatif fundamental
• Relevansi
• Representasi Tepat
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal
• Keterbandingan
• Keterverifikasian
• Ketepatwaktuan
• Keterpahaman
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal

Kendala Biaya Pelaporan keuangan yang berguna


BAB IV – KDPPLK Pengaturan yang tersisa

Asumsi dasar – kelangsungan usaha

Unsur Laporan Keuangan


• Posisi keuangan; aset; liabilitas; ekuitas; kinerja; penghasilan;
beban; penyesuaian pemeliharaan modal

Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan


Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan
• Profitabilitas manfaat ekonomi masa depan; keandalan
pengukuran; pengakuan aset; pengkuan liabilitas; pengakuan
penghasilan; pengakuan beban.

Konsep pemeliharaan modal


• Konsep modal; konsep modal pemeliharaan dan penetapan
modal
KDP2LK - Asumsi

PSAK
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan).
Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan
melanjutkan usahanya di masa depan.

PSAK PSAK US GAAP


• Accrual • Accrual • Going Concern
• Going Concern • Going concern • Entity
• Entity • Monetary Unit
• Monetary Unit • Periodicity
• Periodicity

38
KDP2LK – Karakteristik Kualitatif

Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai
agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend kinerja entitas dan
melihat posisi entitas dalam lingkungan usaha, pemakai perlu
memperbandingkan laporan keuangan entitas antar periode dan
membandingkannya dengan entitas lain

Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi


keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi
hasil evaluasi di masa lalu
Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan materialitas

39
KDP2LK – Karakteristik Kualitatif

Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan
• Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan dengan jujur dan
wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan
• Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain seharusnya disajika sesuai
dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya
• Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung
pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
• Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat
melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan
tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
• Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan
• Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar, posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

40
KDP2LK – Konstrain

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


• Tepat Waktu
• Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan informasi
harus melebihi biaya penyusunannya
• Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif, untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan

41
Unsur Laporan Keuangan

Unsur Laporan Keuangan


Posisi Keuangan

Aset, Liabilitas, Ekuitas,


sumber daya yang hutang perusahaan masa hak residual atas aktiva
dikuasai oleh perusahaan kini yang timbul dari perusahaan setelah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, dikurangi semua
peristiwa masa lalu dan penyelesaiannya kewajiban
dari mana manfaat diharapkan
ekonomi di masa depan mengakibatkan arus
diharapkan akan keluar dari sumber daya
diperoleh perusahaan perusahaan yang
mengandung manfaat
ekonomi

42
Unsur Laporan Keuangan

Unsur Laporan Keuangan


Kinerja
Penghasilan (income) adalah kenaikan Beban (expenses) adalah penurunan
manfaat ekonomi selama suatu periode manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
penambahan aktiva atau penurunan berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan kewajiban yang mengakibatkan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penurunan ekuitas yang tidak
penanam modal menyangkut pembagian kepada
penanam modal

43
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi

Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika
 ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan
 pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal

44
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi

 Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di
masa depan diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
 Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber
daya yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation) sekarang dan
jumlahnya dapat diukur dengan andal.
 Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa
depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.
 Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan
yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi
dan dapat diukur dengan andal.

45
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan


Biaya historis, Biaya kini (current Nilai Nilai sekarang
cost) realisasi/penyeles (present value)
aian Nilai sekarang
Biaya historis (realisable/settle
adalah biaya Biaya kini adalah adalah arus kas
ment value) masuk bersih di
perolehan pada biaya yang
tanggal transaksi seharusnya masa depan yang
diperoleh Nilai realisasi didiskontokan ke
sekarang atau adalah nilai yang nilai sekarang.
pada saat dapat diperoleh
pengukuran. dengan menjual
aktiva dalam
pelepasan normal
(orderly disposal).

46
Konsep Pemeliharaan Modal

Konsep Pemeliharaan Modal


modal adalah aset bersih atau ekuitas entitas yaitu uang
atau daya beli yang diinvestasikan
Pemeliharaan Modal Keuangan,
Pemeliharaan Modal Fisik,
laba hanya diperoleh kalau jumlah
laba hanya diperoleh kalau kapasitas
finansial (atau uang) dari aktiva bersih
produktif fisik (atau kemampuan
pada akhir periode melebihi jumla h
usaha) pada akhir periode melebihi
finansial (atau uang) dari aktiva bersih
kapasitas produktif fisik pada awal
pada awal periode, setelah
periode, setelah memasukkan kembali
memasukkan kembali setiap distribusi
setiap distribusi kepada, dan
kepada, dan mengeluarkan setiap
mengeluarkan setiap kontribusi dari,
kontribusi dari, para pemilik selama
para pemilik selama suatu periode
periode

47
TERIMA KASIH

Angga Pratama, S.E., M.M.


angga.pratama@unpam.ac.id
48

Anda mungkin juga menyukai