1
Agenda
1. Pendahuluan
2. SAK ETAP
2
Standar Akuntansi ??
PPL - IAPI 3
Tujuan Laporan Keuangan
• Memberikan infomasi
– posisi keuangan,
– kinerja
– perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi
• Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban
sumber daya yang dipercayakan kepadanya
• Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.
• Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu
dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.
PPL - IAPI 4
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
PPL - IAPI 5
AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN
• Harus menggunakan PSAK – IFRS based
• Namun, dapat menggunakan SAK ETAP jika ada regulasi yang mengijinkan
penggunaan SAK ETAP BPR sesuai dengan SE BI No.11/37/DKBU tahun 2009
• Karakteristik IFRS :
– IFRS menggunakan “Principles Base “ :
• Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga
harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
• Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
• Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar
akuntansi.
– Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar
aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau
menggunakan jasa penilai
– Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif
maupun kualitatif
6
SAK – ETAP: Why?
PPL - IAPI 7
SAK ETAP
8
Manfaat SAK ETAP
9
SAK ETAP
10
IFRS for SMEs
11
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah
12
Ruang lingkup
PPL - IAPI 13
Apakah memiliki akuntabilitas publik?
14
BAB 2
Konsep dan
Prinsip
Konsep dan Prinsip Pervasif
Pervasive
15
BAB 2
Konsep dan
Prinsip Konsep dan Prinsip Pervasif
Pervasive
• Posisi keuangan
– Aset manfaat ekonomi di masa depan
– Kewajiban kewajiban untuk mengorbanan manfaat ekonomi di masa depan
– Ekuitas hak residual
• Kinerja keuangan
– Pendapatan
– Beban
• Pengakuan
– Kemungkinan manfaat ekonomi ekonomi masa depan mengaliir ke entitas
– Nilai dan biaya yang dapat diukur dengan andal
• Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
• Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak
ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
• Dasar akrual kecuali untuk arus kas
• Saling hapus tidak diperkenankan kecuali dipersyaratkan / diijinkan: penyisihan,
penjualan aset.
16
BAB 3
Penyajian
Laporan Penyajian Laporan Keuangan
Keuangan
17
BAB 3
Penyajian
Laporan
Penyajian Laporan Keuangan
Keuangan
18
BAB 3
Penyajian Penyajian laporan keuangan
Laporan
Keuangan
19
BAB 3
Penyajian
Laporan
Keuangan
Penyajian Laporan Keuangan
20
BAB 3
Penyajian
Laporan
Laporan Keuangan
Keuangan
21
Penyajian Laporan Keuangan
22
BAB 4
Neraca
Neraca
• Penyajian
– Klasifikasi aset lancar dan aset tidak lancar
– Klasifikasi kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang
23
Neraca
24
Aset Lancar
25
Kewajiban Jangka Pendek
26
Informasi Disajikan di Neraca atau CALK
27
Contoh Klasifikasi Aset dan Kewajiban
29
BAB 5
Laporan Laba
Rugi Laporan Laba Rugi
30
Laporan Laba Rugi
31
BAB 6
Laporan
Perubahan
Ekuitas
Alternatif Penyajian
32
Contoh
33
Contoh
PT ABC
Laporan Laba Rugi dan Perubahan Saldo Laba
Untuk periode yang berakhir 2015
Pendapatan 500.000.000
Beban pokok penjualan 150.000.000
Laba kotor 350.000.000
Beban usaha 65.000.000
Laba usaha 285.000.000
Beban bunga 15.000.000
Laba sebelum pajak 270.000.000
Pajak 75.600.000
Laba bersih 194.400.000
34
BAB 7
Laporan Arus
Kas Laporan Arus Kas
• Menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan.
• Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung.
• Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara konsisten sebagai
aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
• Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali
dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau
pendanaan.
• Transaksi non kas tidak dapat disajikan dalam laporan arus kas.
35
Klasifikasi arus kas
36
Bunga dan Dividen
Inflows
Inflowsterdiri
terdiridari
dari:: Outflows
Outflowsterdiri
terdiridari:
dari:
Penerimaan
Penerimaandari
daripenjualan
penjualan Pembayaran
Pembayarankepada
kepadapemasok
pemasok
barang/jasa,
barang/jasa,royalti,
royalti,pendapatan
pendapatan barang
barangdan
danjasa
jasa
lain.
lain. Pembayaran
Pembayaranuntuk
untukkaryawan.
karyawan.
Penerimaan
Penerimaandari
daripendapatan
pendapatansewa,. Pembayaran
sewa,. Pembayaranklaim
klaim(asuransi),
(asuransi),
Penerimaan
Penerimaanpendapatan
pendapatanlain-lain
lain-lain pembelian
pembelianefek
efek(perusahaan
(perusahaan
efek),
efek), pengembaliankredit
pengembalian kredit
(bank)
(bank)
Pembayaran
Pembayaranbiaya
biayaoperasi
operasi
Aktivitas Operasi – Indirect method
Bunga
Bungadan
danpajak
pajak
dengan
denganMetode
Metode
Perubahan
Perubahancurrent
currentasset
assetdan
dan langsung
current langsung
currentliabilities
liabilities
Laba
Labasebelum
sebelum Arus
Aruskas
kasdari
dari
pajak
pajakdan
dan kegiatan
kegiatan
bunga
bunga operasi
operasi
++Kerugian
Kerugiandan
dan–– ++Beban
Bebanbukan
bukankaskas
Keuntungan
Keuntungan seperti
sepertidepresiasi
depresiasidan
dan
kegiatan
kegiatannon
non amortisasi
amortisasi
operasional
operasional
39
Arus Kas Investasi
• Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
• Mencerminkan pengeluaran untuk sumber daya yang
dimaksudkan menghasilkan kas di masa depan
Inflows
Inflowsterdiri
terdiridari
dari: : Outflows
Outflowsterdiri
terdiridari:
dari:
Penerimaan
Penerimaanpenjualan
penjualanaset
asettetap,
tetap,aset
aset Pembayaran
Pembayarankas kasuntuk
untukmembeli
membeli
tidak berwujud dan aset jangka panjang
tidak berwujud dan aset jangka panjang aset tidak tetap, aset tidak
aset tidak tetap, aset tidak
lain.
lain. berwujud,
berwujud,biaya
biayapengembangan
pengembangan
Penerimaan dikapiralisasi
Penerimaankas kasdari
darikontrak
kontrakfuture/
future/ dikapiralisasi
forward, future untuk pendanaan
forward, future untuk pendanaan Pembayaran
Pembayarankas kasdari
darikontrak
kontrakfuture,
future,
Penerimaan forward, swap untuk aktivitas
Penerimaanpenjualan
penjualaninstrumen
instrumenutang
utang forward, swap untuk aktivitas
pendanaan.
atau kas (selain diperdagangkan)
atau kas (selain diperdagangkan) pendanaan.
Penerimaan Pembayaran
Pembayaranuntukuntukmembeli
Penerimaankas kasdari
daripelunasan
pelunasanuang uang instrumen
membeli
muka dan pinjaman dari pihak
muka dan pinjaman dari pihak lain. lain. instrumenutang/ekuitas/
utang/ekuitas/ventura
ventura
selain untuk diperdagangkan
selain untuk diperdagangkan
Arus Kas Pendanaan
• Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan
pinjaman entitas
• Memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia
modal entitas
Inflows
Inflowsterdiri
terdiridari
dari:: Outflows
Outflowsterdiri
terdiridari:
dari:
Penerimaan
Penerimaankaskasdari
daripenerbitan
penerbitan Pembayaran
Pembayarankas
kaskepada
kepadapemiliki
pemiliki
saham.
saham. untuk
untukmenarik
menarikatau
ataumenebus
menebus
Penerimaan saham.
Penerimaankaskasdari
daripenerbitan
penerbitan saham.
obligasi,
obligasi,wesel,
wesel,pinjaman
pinjamanjangka
jangka Pelunasan
Pelunasanpinjaman
pinjaman
pendek
pendekdandanjangka
jangkapanjang,
panjang, Pembayaran
Pembayarankas
kasoleh
olehlessee
lesseeuntuk
untuk
hipotek,
hipotek, mengurangi
mengurangisaldo
saldoliabilitas
liabilitasterkait
terkait
sewa
sewapembiayaan
pembiayaan
BAB 8
Catatan atas
L/K Catatan Atas Laporan Keuangan
42
BAB 8
Catatan atas
L/K
Urutan Penyajian
• Pernyataan kepatuhan sesuai SAK ETAP
• Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan
• Informasi yang mendukung pos-pos yang disajikan dalam
laporan keuangan, sesuai dengan urutan penyajian dalam
laporan keuangan
• Pengungkapan lain:
– kejadian setelah tanggal neraca
– standar akuntansi baru
– kondisi ekonomi global
• Informasi tentang sumber utama ketidakpastian estimasi
43
BAB 8
Catatan atas
L/K
Catatan atas Laporan Keuangan
• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn
• Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan
• Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh perusahaan termasuk metode akuntansi
dan estimasi yang digunakan
• Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan
• Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:
• Utang tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang
digunakan
• Aset tetap jumlah yang diagunkan
• Investasi nama perusahaan, jumlah kepemilikan, waktu akuisisi, dll
• Pajak jumlah pajak dibayarkan, utang pajak, koreksi fiskal
• Informasi penting yang diharuskan oleh standar
• Transaksi hubungan istimewa
• Kontijensi
• Kontrak kerjasama
44
BAB 9
Kebijakan
Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
45
Tidak Ada Pengaturan Spesifik
– Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwa
atau kondisi, maka manajemen menggunakan pertimbangan relevan dan
andal untuk memilih kebijakan akuntansi dengan hirarki:
• persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan dengan isu
serupa atau terkait
• definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran sesuai dengan
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.
• persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang berhubungan
dengan isu serupa atau terkait
• pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain yang
menggunakan kerangka dasar yang serupa
• literatur akuntansi dan praktik industri yang berterima umum
sepanjang tidak bertentangan.
46
Perubahan Kebijakan Akuntansi
• Perubahan kebijakan akuntansi hanya jika:
– disyaratkan sesuai SAK ETAP
– menghasilkan informasi yang lebih andal dan relevan
• Penerapan perubahan akuntansi:
– Sesuai dengan ketentuan transisi SAK ETAP
– Jika tidak diatur, maka penerapan secara retrospektif
• entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru seolah-
olah kebijakan akuntansi baru telah diterapkan
sebelumnya.
• jika tidak praktis, entitas menerapkan kebijakan
akuntansi baru pada periode sajian paling awal.
47
Estimasi Akuntansi
48
Perubahan estimasi
• Entitas A membeli aset tetap bangunan yang dibeli 1/1/2X03
sebesar 820 juta. Bangunan disusutkan dengan metode garis
lurus, masa manfaat 20 tahun, nilai sisa 20 juta.
• Pada 1/1/2X13 entitas merubah masa manfaat dari 10 tahun
tersisa menjadi 20 tahun tersisa sehingga total masa manfaat
menjadi 30 tahun.
49
Koreksi Kesalahan Periode Lalu
50
Koreksi Kesalahan
• Entitas A membeli aset tetap bangunan yang dibeli 1/1/2X09
sebesar 1.200 juta. Gedung disusutkan dengan metode garis lurus,
masa manfaat 20 tahun, nilai sisa 200 juta.
• Pada 31/12/2X13 Entitas menemukan kesalahan bahwa nilai
peralatan tersebut seharusnya 1.400, akibat biaya perolehan yang
tidak dimasukkan. Nilai sisa dan masa manfaat tidak berubah
51
BAB 10
Investasi Efek
Investasi Efek Tertentu
52
Perubahan Nilai Wajar
53
Investasi pada Efek Tertentu
54
Diskusi Investasi dalam Efek
• Surat berharga pengenaan pajaknya final atas nilai penjualan bukan dari
selisih keuntungan atau penjualan dalam perhitungan pajak,
keuntungan atau kerugian investasi akibat perubahan harga bukan
merupakan obyek PPh.
• Dividen dan bunga juga dikenakan pajak final sehingga bukan obyek pajak
juga.
• Dalam laporan keungan untuk pajak atas bunga dan dividen sering
disajikan netto (nilai setelah pajak) sehingga pajaknya dianggap nol
sebaiknya disajikan gross jika informasinya tersedia.
• SAK ETAP memungkinkan entitas untuk melakukan perubahan klasifikasi,
untuk itu perlu dipastikan konsistensi pencatatan perusahaan, sehingga
akan melakukan reklasifikasi untuk menghindari kerugian.
55
Ilustrasi - HTM
Jurnal
• Pada tanggal 3 Desember 2010, BPR ABC
membeli SBI jangka waktu 3 bulan di Pembelian
SBI - Nominal 500.000.000
pasar sekunder. Nilai nominal SBI Rp SBI – Biaya Transaksi 2.000.000
500.000.000. Tingkat diskonto 7% SBI – Diskonto 8.599.509
Jangka waktu 3 bulan Kas/ Rekening 493.400.491
• Nilai tunai = (500.000.000 x 360)/(360 +
(tingkat diskonto x jangka waktu)) =
Amortisasi diskonto dan biaya transaksi Desember
491,400,491 SBI - Diskonto 2.675.403
• Nilai diskonto = Nilai nominal – Nilai SBI – Biaya Transaksi 622.222
tunai = 8,599,509 Pendapatan bunga 2.053.181
• Biaya Transaksi = 2,000,000
• Amortisasi Desember (28/90) Amortisasi diskonto dan biaya transaksi Januari
– diskonto s.d. 31/12/10 = 2,675,403 SBI - Diskonto 2.962.053
Unamortized 5,924,106 SBI – Biaya Transaksi 688.889
– biaya transaksi s.d. 31/12/10 = Pendapatan bunga 2.273.164
622,222 Unamortized
• Amortisasi dilakukan tiap bulan, maka Februari
amortisasi pada Maret 3 hari. Desember
28 hari, Januari 31 dan Februari 28 Pelunasan & amortisasi (3hari) Maret
SBI - Diskonto 286.650
• Asumsikan SBI diklasifikasikan sebagai SBI – Biaya Transaksi 66.667
HTM Pendapatan bunga 219.983
Kas/Rekening 500.000.000
SBI - Nominal 500.000.000
56
Ilustrasi - AFS
• Pada tanggal 3 Desember 2010, BPR Jurnal
ABC membeli SBI jangka waktu 3 Pembelian
bulan di pasar sekunder. Nilai SBI 491.400.491
nominal SBI Rp 500.000.000. Tingkat Beban Investasi – Biaya Transaksi 2.000.000
diskonto 7% Jangka waktu 3 bulan Kas/ Rekening 493.400.491
• Nilai tunai = (500.000.000 x 360)/(360
+ (tingkat diskonto x jangka waktu)) =
491,400,491 Tanggal 31 Desember penyesuaian nilai
• Biaya Transaksi = 2,000,000 wajar
• Harga tanggal 31 Desember SBI 2.675.403
494.075.894 Laba yang belum direalisasi -ekuitas 2.675.403
• Asumsikan SBI diklasifikasikan sebagai
AFS Pada 15 Januari dijual dengan harga
495.000.000
Kas / rekening 495.000.000
Laba yang belum direalisasi - ekuitas 2.675.403
SBI 494.075.894
Keuntungan penjualan SBI 3.599.509
57
Ilustrasi - Trading
• Pada tanggal 3 Desember 2010, BPR Jurnal
ABC membeli SBI jangka waktu 3 Pembelian
bulan di pasar sekunder. Nilai SBI 491.400.491
nominal SBI Rp 500.000.000. Tingkat Beban Investasi – Biaya Transaksi 2.000.000
diskonto 7% Jangka waktu 3 bulan Kas/ Rekening 493.400.491
• Nilai tunai = (500.000.000 x 360)/(360
+ (tingkat diskonto x jangka waktu)) =
491,400,491 Tanggal 31 Desember penyesuaian nilai
• Biaya Transaksi = 2,000,000 wajar
• Harga tanggal 31 Desember SBI 2.675.403
494.075.894 Laba yang belum direalisasi - LR 2.675.403
• Asumsikan SBI diklasifikasikan sebagai
AFS Pada 15 Januari dijual dengan harga
495.000.000
Kas / rekening 495.000.000
SBI 494.075.894
Keuntungan penjualan SBI 924.106
58
Ilustrasi saham – tersedia untuk dijual
• Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga 100.000 pada 1
Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi 115.000.
Inbvestasi ini dijual dengan harga 110.000 pada 1 Maret 2016.
Investasi diakui sebagai tersedia untuk dijual.
• Jurnal saat pembelian
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000
– Kas 100.000
• Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 15.000
– Penghasilan komprehensif lain 15.000
• Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016
– Kas 110.000
– Penghasilan komprehensif lain 15.000
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 115.000
– Penghasilan penjualan AFS 10.000
Ilustrasi saham - diperdagangkan
• Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga 200.000 pada 1
Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi 230.000.
Inbvestasi ini dijual dengan harga 220.000 pada 1 Maret 2016.
Investasi diakui sebagai tersedia untuk dijual. Investasi
diklasifiksaikan sebagai diperdagangkan.
• Jurnal saat pembelian
– Aset keuangan – diperdagangkan 200.000
– Kas 200.000
• Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015
– Aset keuangan – diperdagangkan 30.000
– Penghasilan investasi saham - diperdagangkan 30.000
• Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016
– Kas 220.000
– Kerugian investasi saham - diperdagangkan 10.000
– Aset keuangan – diperdagangkan 230.000
BAB 11
Persediaan Persediaan
• Persediaan:
– Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
– Dalam proses produksi untuk kemudian dijual
– Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa
• Biaya perolehan persediaan mencakup seluruh biaya pembelian, biaya
koversi, dan biaya lainnya yang terjadi untuk membawa persediaan ke
kondisi dan lokasi sekarang
• Biaya pembelian persediaan:
– harga beli, bea impor, pajak lainnya (kecuali yang kemudian dapat
ditagih kembali kepada otoritas pajak), biaya pengangkutan, biaya
penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat
diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan, dan jasa. Diskon
dagang, potongan, dan lainnya yang serupa dikurangkan dalam
menentukan biaya pembelian.
• Biaya konversi: overhead produksi tetap dan variabel
61
Pengukuran
62
Persediaan
63
Persediaan
64
Penurunan Nilai
65
Diskusi Persediaan
66
Metode Average (Weighted)
Data tersedia:
Tanggal Pembelian UnitBiaya
Mei 12 100 unit 10 1.000
Aug 14 200 unit 11 2.200
Sep 18 120 unit 15 1.800
420 unit 5.000
Langkah:
1. Hitung biaya rata-rata per unit : 5.000/420 = 11,905
2. Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang terjual
untuk memperoleh HPP: (420-20) x 11,905 = 4.762
3. Aplikasikan biaya rata-rata per unit pada jumlah yang tersisa di
persediaan untuk menentukan Persediaan Akhir: 20 x 11,905=
238
Metode FIFO
Biaya Barang
Siap Jual 4.700
HPP
69
Penilaian Persediaan
Biaya atau Nilai Realisasi Bersih yang Lebih Kecil
Persediaan Kuantitas Biaya NRV Total Biaya Total NRV Lebih Kecil
NRV: Net Realizable Value = harga jual dikurangi biaya untuk menjual.
Penurunan dihitung secara total = 139.000 – 134.000 = 5.000
Penurunan dihitung tiap produk = 139.000 – 130.000 = 9.000
Jurnal COGS* 9.000
Penyisihan penurunan nilai persediaan 9.000
Jika penurunan nilai sifatnya operasional dapat dimasukkan ke COGS, namun jika sifatnya material dan tidak rutin
dimasukkan dalam beban/pendapatan lain-lain (setelah laba operasi)
70
BAB 12
Investasi
Investasi pada Asosiasi dan Anak
71
Diskusi
72
Metode Ekuitas
73
Metode Ekuitas – Anak Perusahaan
Pencatatan Awal investasi
Dalam metode ekuitas, pencatatan pada awal investasi sama dengan
pencatatan yang dilakukan dengan menggunakan metode lainnya.
ILUSTRASI
Tanggal 6 Januari PT. Indah membeli saham 400.000 untuk 60%
dari saham yang dimiliki PT. Melati.
74
Metode Ekuitas – Anak Perusahaan
Pengumuman Laba dan Pembagian Dividen
Pada Metode Ekuitas, Laba bersih yang dimiliki oleh perusahaan investee
akan menambah nilai investasi dari investor.
75
Metode cost - Asosiasi
76
BAB 13
Joint Venture
Investasi pada Joint Venture
77
Investasi pada Joint Venture - PBO
• PBO:
– Masing-masing venturer menggunakan aset tetapnya, dan
mengelola sendiri persediaannya.
– Masing-masing venturer juga memikul pengeluarannya,
menyelesaikan kewajibannya serta mencari sumber
pendanaan untuk aktivitasnya sendiri.
– Aset, kewajiban dan beban sendiri dicatat masing-masing
– Perjanjian mengatur pembagian pendapatan dan beban
bersama.
78
Investasi pada Joint Venture - PBA
79
Investasi Pada Joint Venture
80
BAB 14
Properti Properti Investasi
81
BAB 15
Aset Tetap
Aset Tetap
• Aset tetap:
– aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk disewakan ke pihak lain atau untuk tujuan
administratif dan
– diharapkan digunakan lebih dari satu periode.
• Diakui sebagai aset jika memenuhi prinsip pengakuan.
82
Unsur Biaya Perolehan
83
Pengukuran Biaya Perolehan
84
Pengeluaran setelah Perolehan Aset
• Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru
atau menambah aset tetap baru belanja modal = capital
expenditure.
• Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai
dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat ekonomi di
masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal
• Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi kecuali sebagai bagian
perolehan aset.
• Beban penyusutan dihitung berdasarkan alokasi sistematis jumlah yang
dapat disusutkan selama umur manfaat.
• Metode penyusutan harus mencerminkan ekspektasi pola penggunaan
manfaat ekonomi masa depan aset.
• Metode penyusutan antara lain garis lurus, saldo menurun atau jumlah
unit produksi.
• Jika terdapat indikasi terjadi perubahan signifikan manfaat ekonomi atau
pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan telaah ulang
mengubah masa manfaat atau metode perubahan estimasi
86
Penjualan
• Saat aktiva tetap dijual, pemilik bisa untung, rugi, atau impas.
– Jika harga jual sama dengan nilai buku, tidak ada untung atau rugi
(impas).
– Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, menderita rugi sebesar
selisihnya.
– Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, mendapat untung sebesar
selisihnya.
• Untung dan rugi akan dilaporkan pada laporan laba rugi
sebagai pendapatan atau kerugian lainnya.
87
Penurunan Nilai dan Penghentian Pengakuan
88
Revaluasi Aset
89
Pengungkapan
91
Pengukuran Awal
Example
Example
•• Biaya
Biaya dari
dari pembukaan
pembukaan pabrik
pabrik tersebut
tersebut sebesar
sebesar
5.000+50+100+80+500+500+120+50+30=
5.000+50+100+80+500+500+120+50+30= 6,430 6,430 milyar
milyar
•• Biaya
Biaya yang
yang tidak
tidak berhubungan
berhubungan langsung
langsung dengan
dengan
perolehan
perolehan dan dan pemasangan
pemasangan mesin
mesin pabrik
pabrik tersebut
tersebut
tidak
tidak boleh
boleh diakui.
diakui.
•• Biaya
Biaya yang
yang tidak
tidak boleh
boleh dimasukkan
dimasukkan adalah:
adalah:
1.
1. Biaya
Biaya grand
grand opening
opening 150
150 juta
juta
2.
2. Biaya
Biaya promosi
promosi produk
produk baru
baru 500
500 juta
juta
3.
3. Biaya
Biaya administrasi
administrasi yang
yang dimasukkan
dimasukkan dalam
dalam biaya
biaya overhead
overhead 50
50
juta
juta
92
Ilustrasi Pembayaran Tangguhan
• PT. Mulia membeli mesin pabrik dengan melalui angsuran. Uang
muka yang dibayarkan sebesar 500 juta, angsuran 5 tahun yang
dibayarkan 200juta per tahun.
• Tingkat bunga yang berlaku 12%
• Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95
• Nilai mesin pabrik 720,95+500 = 1.220,95
Jurnal perolehan
Mesin 1.220,95
Kas 500
Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1
Utang 113,49
Beban bunga 86,51
Kas 200
93
Penyusutan
Sebagian besar perusahaan
di USA menggunakan
metode garis lurus / Lainnya
straight line Unit Produksi
8% 5%
4%
Saldo Menurun
83%
Garis Lurus
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of Certified
Public Accountants, New York, 2002.
Data
Biaya
BiayaAwal.....………………………....
Awal.....………………………....2.400.000
2.400.000
Masa
Masamanfaat
manfaatdalam
dalamtahun………..
tahun………..55tahuntahun
Masa
Masamanfaat
manfaatdalam
dalamjam…............
jam…............10.000
10.000
Nilai
Nilaisisa........................................
sisa........................................200.000
200.000
Metode Penyusutan Garis Lurus
Beban
Biaya (2.400.000) – Nilai Sisa (200.000) Depresiasi
Estimasi Masa Manfaat 5 thn)
=
tahunan (440.000)
97
Metode Unit Produksi
2.400.000 – 200.000
= 220 per jam.
10,000 jam
Metode
Metodeunit
unitproduksi
produksilebih
lebihsesuai
sesuai
dibandingkan
dibandingkandengan
denganmetode
metodegaris
garislurus
lurussaat
saat
jumlah
jumlahpenggunaan
penggunaanaset
asettetap
tetapbervariasi
bervariasidari
dari
tahun
tahunkeketahun.
tahun.
Metode Saldo Menurun
Tahap
Tahap33
Akumulasi
Nilai Buku Depresiasi Depresiasi Akhir Nilai Buku
Tahun Awal Tahun Tingkat Tahunan Tahun Akhir Tahun
1 2.400.000 40% 960.000 960.000 1.440.000
2 1.440.000 40% 576.000 1.536.000 864.000
3 864.000 40% 345.600 345.600 518.400
4 518.400 40% 207.360 207.360 311.040
5 311.040 111.040 111.040 200.000
311.040
311.040––200.000
200.000 Nilai Buku akhir
yang diinginkan
Ilustrasi Penghentian Pengakuan
Jurnal
Jurnal
101
Ilustrasi Penjualan Aset
Penjualan Aset
PT. Kelud memilik mesin yang dibeli 1 Juli 2X07 dengan harga 20.000.000.
Depresiasi sebesar 2.400.000 per tahun, jurnal depresiasi dilakukan setiap
akhir tahun. Pada 1 September 2X11 mesin dijual dengan harga 12.000.000.
Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan tersebut.
Mencatat depresiasi 8 bulan
Beban depresiasi 1.600.000
Akumulasi depresiasi 1.600.000
Jurnal penjualan
Akumulasi depresiasi 10.000.000
Kas 12.000.000
Mesin 20.000.000
Keuntungan penjualan mesin 2.000.0000
Nilai akumulasi depresiasi 1 September 2X11
4.167 tahun x 2.400.000 = 10.000.000
102
Ilustrasi Penurunan Nilai
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap
parbik yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 200
milyar, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp180 miliar. Buatlah
jurnal yang dibuat perusahaan
105
Pengakuan dan Pengukuran
106
Umur Manfaat dan Metode Amortisasi
• Semua aset tidak berwujud diakui sebagai aset dengan umur manfaat
terbatas
• Umur manfaat aset tidak berwujud yang berasal dari hak kontraktual atau
hak hukum lainnya tidak boleh melebihi periode hak kontraktual atau hak
hukum.
• Jika entitas tidak mampu mengestimasi umur manfaat suatu aset tidak
berwujud, maka umur manfaatnya dianggap 10 tahun.
• Nilai residu dianggap nol, kecuali dalam kondisi tertentu.
• Metode amortisasi dipilih, jika tidak dapat dilakukan secara andal maka
menggunakan metode garis lurus.
• Telaah ulang atas umur dan metode amortisasi dilakukan pada saat
terdapat indikasi perubahan terkait dengan aset
– Jika berubah maka mengikuti perubahan sebagai estimasi akuntansi.
107
Ilustrasi Amortisasi Aset Tak Berwujud
108
Penurunan Nilai dan Penghentian Pengakuan
109
BAB 17
Sewa Sewa
110
Sewa
• Sewa Pembiayaan jika memenuhi salah satu:
– sewa mengalihkan kepemilikan aset pada lessee pada akhir masa
sewa
– lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aset pada harga yang
cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai
dapat dilaksanakan
– masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomis aset yaitu sama
atau lebih dari 75% umur ekonomis aset sewaan.
– pada awal masa sewa nilai kini pembayaran sewa minimum sama
atau lebih dari 90% nilai wajar aset sewaan
– aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.
111
Sewa Pembiayaan– Laporan Keuangan Lessee
112
Sewa Pembiayaan– Laporan Keuangan Lessor
113
Sewa Operasi
• Lessee:
– Tidak mencatat aset sewaan
– Mencatat beban sewa secara straight line
• Lessor:
– Mencatat aset sewaan (termasuk depresiasi)
– Mencatat penerimaan secara straight line
114
Transaksi Jual dan Sewa Balik
115
Diskusi Sewa
116
Sewa
Data
• Entitas melakukan leasing 1 Januari 2010
• Masa Manfaat aset 5 tahun, aset didepresiasi 5
tahun dengan metode garis lurus.
• Sewa merupakan bentuk kontrak yang dapat
dibatalkan dengan jangka waktu 5 tahun.
• Kontrak tahunan yang dibayarkan 2.505 setiap
akhir tahun.
• Bunga 8 % per tahun
Sewa - Lease
Skedul Leasing
• Operating Lease
Biaya sewa 2.505
Kas 2.505
Pembayaran Beban
Date tahunan Keuangan Pengurangan Liabilitas Sewa Liabilitas Sewa
1-Jan-09 50,000,000,000
126
BAB 18
Diestimasi
dan Kewajiban Diestimasi
Kontijensi
127
Kewajiban Kontinjensi
128
Diskusi Kontinjensi
129
Contoh
130
Contoh
Kewajiban diestimasi
Peristiwa
atau kontinjensi
Kewajiban diestimasi,
Kasus pengadilan – pengacara
sebesar estimasi
memberikan opini kemungkinan entitas
terbaik untuk
diputuskan bersalah.
penyelesaian kewajiban
131
Ilustrasi Kewajiban Diestimasi – Garansi
132
BAB 19
Ekuitas Bentuk Hukum Entitas
• Entitas Perorangan
• Persekutuan Perdata
• Firma
• CV
• Perseroan Terbatas
• Koperasi
133
Badan usaha PT
134
Penyajian ekuitas
Ekuitas
Modal saham – modal dasar 10.000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp 1000.
Modal saham disetor penuh – 5.000 lembar saham dengan
5.000.000
nilai nominal Rp 1.000
Tambahan modal disetor 1.000.000
Jumlah modal saham 6.000.000
Saldo laba 2.450.000
Jumlah ekuitas 8.450.000
135
Pembagian dividen
138
Perbandingan Dividen Saham, Share Split, dan Dividen
Kas
a
Harga pasar b
Nilai par/dinyatakan c
Nilai lebih harga pasar dengan nilai par
44
BAB 20
Pendapatan
Jenis-jenis pendapatan
– Penjualan barang
– Penyediaan jasa
– Kontrak konstruksi
– Penggunaan aset entitas oleh pihak lain:
• bunga
• royalti atau
• dividen
140
Pengukuran pendapatan
141
Penjualan barang
143
Ilustrasi Penjualan Barang
Sebuah
Sebuah tokotoko bernama
bernama “Terang
“Terang Jaya”
Jaya” menjual
menjual peralatan
peralatan
elektronik,
elektronik, salah
salah satunya
satunya televisi.
televisi. Pada
Pada tanggal
tanggal 66 Maret
Maret 2012,
2012,
seorang
seorang pelanggan
pelanggan membeli
membeli satu
satu unit
unit televisi
televisi untuk
untuk dipasang
dipasang di
di
rumahnya
rumahnyaseharga
sehargaRpRp3.000.000,-
3.000.000,-
Terang
Terang Jaya
Jaya mengakui
mengakui pendapatan
pendapatan pada
pada saat
saat televisi
televisi diterima
diterima
oleh
oleh pelanggan
pelanggan sebesar
sebesar RpRp 3.000.000,-
3.000.000,- oleh
oleh karena
karena proses
proses
instalasi
instalasitelevisi
televisitidak
tidakrumit.
rumit.
144
Penyediaan jasa
145
Bunga, royalti dan dividen
146
Pengakuan bunga, royalti dan dividen
147
Kontrak Konstruksi
148
Ilustrasi Bunga, Royalti, dan Dividen
Pada
Pada tanggal
tanggal 1111 November
November 2011,2011, Reva
Reva menyerahkan
menyerahkan draft
draft buku
buku yang
yang baru
baru
selesai
selesai ditulisnya
ditulisnya kepada
kepada penerbit
penerbit “Jendela
“Jendela Pustaka”.
Pustaka”. Setelah
Setelah melalui
melalui tahap
tahap
pemeriksaan
pemeriksaan dan dan uji
uji kelayakan,
kelayakan, pada
pada tanggal
tanggal 11
11 Desember
Desember 2011,
2011, pihak
pihak
penerbit
penerbit mengirimkan
mengirimkan pemberitahuan
pemberitahuan kepada
kepada Reva
Reva untuk
untuk
menandatangani
menandatangani kontrak
kontrak penerbitan
penerbitan dandan distribusi
distribusi buku,
buku, sebagai
sebagai
kompensasinya
kompensasinya Reva Reva akan
akan menerima
menerima 200juta
200juta jasa
jasa penulisan
penulisan buku
buku dandan
royalty
royalty sebesar
sebesar 5%
5% dari
dari total
total penjualan
penjualan buku
buku yang
yang dibayarkan
dibayarkan setiap
setiap tahun.
tahun.
Kontrak
Kontrak telah
telah ditandatangani
ditandatangani kedua
kedua belah
belah pihak
pihak pada
pada tanggal
tanggal 13
13
Desember
Desember 2011.
2011.
Reva
Reva mengakui
mengakui pendapatan
pendapatan senilai
senilai Rp
Rp 200
200 juta
juta pada
pada tanggal
tanggal 1313 Desember
Desember
2011,
2011, karena
karena kejadian
kejadian acuan
acuan (penandatanganan
(penandatanganan kontrak)
kontrak) telah
telah terjadi
terjadi dan
dan
buku
buku telah
telah selesai.
selesai. Untuk
Untuk royalty
royalty akan
akan diakui
diakui sejalan
sejalan dengan
dengan penjualan.
penjualan.
149
Presentase Penyelesaian: Contoh Soal
153
Contoh – Penentuan Pendapatan & Beban
154
Contoh – Penentuan Pendapatan & Beban
Diakui Diakui
Saat ini sebelumnya sekarang
Tahun 1
Pendapatan (9.000 x 26%) 2.340 - 2.340
Beban (8.050 x 26%) 2.093 - 2.093
Laba 247 - 247
Tahun 2
Pendapatan (9.200 x 74%) 6.808 2.340 4.468
Beban (8.200 x 74%) 6.068 2.093 3.975
Laba 740 247 493
Tahun 3
Pendapatan (9.200 x 100%) 9.200 6.808 2.392
Beban 8.200 6.068 2.132
Laba 1.000 740 260
155
BAB 21
Biaya
Pinjaman
Biaya Pinjaman
156
BAB 22
Penurunan
Nilai Penurunan Nilai
• Kerugian penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat melebihi nilai yang dapat diperoleh
kembali
• Penurunan nilai pinjaman dan piutang dinilai sebesar estimasi kerugian yang tidak
dapat ditagih.
• Persediaan:
– Penurunan terjadi sebagai konsekuensi penilaian berdasarkan harga jual dikurangi biaya
menyelesaikan dan menjual.
– Pemulihan penurunan nilai diakui maksimal sebesar rugi yang telah diakui.
• Aset lain:
– Entitas harus menilai pada setiap tanggal laporan apakah terjadi indikasi bahwa ada aset yang turun
nilainya.
– Kerugian penurunan nilai dan pemulihan kerugian diakui dalam laporan laba rugi (selisih nilai tercatat
aset dengan nilai wajar dikurangi biaya menjual)
– Jika ada indikasi entitas harus mengestimasi nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual aset
tersebut
– Pemulihan penurunan nilai tidak boleh melebihi niliai yang ditentukan
– Indikasi: sumber informasi eksternal atau sumber informasi internal.
157
BAB 23
Imbalan
Kerja
Imbalan Kerja
• Imbalan kerja adalah semua bentuk imbalan yang diberikan
entitas sebagai pertukaran jasa yang diberikan oleh pekerja,
termasuk untuk direktur dan manajemen.
• Klasidikasi ada 4 lihat gambar: imbalan kerja jangka pendek,
panjang, paskakerja dan pesangon
• Entitas mengakui biaya atas seluruh kewajiaban imbalan kerja
yang menjadi hak pekerja akibat jasa yang diberikan kepada
entitas selama periode pelaporan:
– Sebagai kewajiban setelah dikurangi jumlah yang dibayar, atau aset
dibayar dimuka jika terdapat kelebihan pembayaran
– Sebagai beban kecuali dipersyaratkan oleh PSAK lain
158
Ruang Lingkup Imbalan Kerja
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Imbalan Paska
Pesangon Jangka Panjang
Jangka Pendek Kerja
Lainnya
159
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek
Diakui saat
Diakui saat Liabilitas jangka pendek sebagai:
pekerja telah Liabilitas jangka pendek sebagai:
pekerja telah
memberi jasa
memberi jasa Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran
• JIKA DIAKUMULASI
Beban cuti berimbalan 1.700.000 (5+(4x3)x100.000)
Kas 1.700.000
Beban cuti berimbalan 800.000 (4x2)x100.000)
Utang gaji 800.000
161
Program Bagi Laba dan Bonus
162
Imbalan Paska Kerja
Defined
Defined
Contribution
Contribution DEFINED VOLATILE
Plans
Plans
RISK LIMIT
Defined
Defined VOLATILE DEFINED
Benefit
BenefitPlans
Plans
RISK LIMIT
163
Dana Pensiun
164
Jenis Program
168
Iuran Pasti
• Misal Juni 20X5, iuran pensiun yang harus dibayar oleh PT ABC
untuk bulan tersebut Rp 5.000.000. Jika iuran tersebut dibayar
semua maka jurnal yang dibuat adalah:
Beban Rp 5.000.000
Kas Rp 5.000.000
• Jika baru Rp 3.000.000 dibayar, sisanya belum dibayar sampai
akhir Juni 20X0. Maka jurnalnya adalah :
Beban Rp 5.000.000
Kas Rp 3.000.000
Liabilitas jk pendek Rp 2.000.000
169
Program Manfaat Pasti
• Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif
untuk memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja
pensiun.
• Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai
• Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial asumsi
demografi dan keuangan.
• Dana diakumulasikan dalam Aset Program
• Risiko atas manfaat pasti:
– Risiko aktuarial jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang
diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria
– Risiko investasi hasil investasi atas aset program berbeda dari yang
diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL
170
Program Manfaat Pasti
• Beban tersebut dihitung sebesar nilai neto dari :
– Biaya Jasa, yang mencakup Biaya Jasa Kini,
– Biaya Jasa Lalu, dan Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian
(settlement).
– Ditambah Beban bunga dan dikurangi (Pendapatan) Investasi diskonto
obligasi.
• Neraca – liabilitas atau aset tergantung mana yang lebih besar
dari keduanya
– Jika muncul aset hanya diakui sebesar surplus yang dapat dipulihkan
melalui pengurangan iuran masa depan atau pengembalian program.
• Keuntungan dan kerugian aktuaria
– Mengakui seluruhnya alam laporan laba rugi
– Mengakui seluruhnya dalam ekuitass
171
Program Manfaat Pasti
Faktor-faktor:
Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu
Nilai
Nilai Kini
Kini Kewajiban
Kewajiban
• Keuntungan (kerugian) atas
Imbalan
Imbalan Pasti
Pasti (NKKIP)
(NKKIP)
Penyelesaiaan
• Biaya Bunga
• Remeasurement (Keuntungan
dan kerugian aktuarial)
• Pendapatan Bunga
• Iuran oleh perusahaan Nilai
Nilai Wajar
WajarAset
Aset Program
Program
• Penarikan pensiun oleh pekerja (NWAP)
(NWAP)
• Remeasurement (Keuntungan dan
kerugian aktuarial)
172
Laporan Posisi Keuangan
173
Ilustrasi 1 – ETAP
174
Ilustrasi 1 – ETAP
Kerugian
175
Jurnal
Beban pensiun 30.000
Rugi akturia – ekuitas 22.000
Kas 24.000
Liabilitas 28.000
Liabilitas
Kewajiban manfaat Pensiun 28.000
Ekuitas
Kerugian aktuaria kerugian 22.000
Notes
Nilai kini Kewajiban 250.000
Aset Program 222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun 28.000
176
Ilustrasi 1 – Manfaat Pasti
Kerugian
177
Jurnal
Beban pensiun 30.000
Kerugian aktuaria - LR 22.000
Kas 24.000
Liabilitas 28.000
Liabilitas
Kewajiban manfaat Pensiun 28.000
Notes
Nilai kini Kewajiban 250.000
Aset Program 222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun 28.000
178
Ilustrasi 2 – Manfaat Pasti
179
Ilustrasi 2 – Manfaat Pasti
180
Jurnal
Beban pensiun 36.800
Liabilitas manfaat pensiun 25.100
Kas 26.000
Keuntungan aktuaria – ekuitas 35.900
Liabilitas
Liabilitas manfaat pensiun 2.900
Ekuitas
Keuntungan aktuaria - ekuitas 13.900
Notes
Nilai kini Kewajiban (279.500)
Aset Program 276.600
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)
181
Ilustrasi 2 – Manfaat Pasti
JURNAL UMUM MEMO
Loss /(Gain) Keweajiban
Beban Kas aktuaria Liabilitas Program Aset Program
Saldo awal (28.000) (250.000) 222.000
Biaya jasa kini 34.000 (34.000)
Biaya bunga 25.000 (25.000)
Pendapatan bunga (22.200) 22.200
Iuran (26.000) 26.000
Imbalan 20.000 (20.000)
Penurunan (kenaikan) kewajiban (9.500) 9.500
Selisih aktuaria Aset Program (26.400) 26.400
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntungan) akturial
36.800 (26.000) (35.900) 25.100
(2.900) (279.500) 276.600
182
Jurnal
Beban pensiun 36.800
Liabilitas manfaat pensiun 25.100
Kas 26.000
Keuntungan aktuaria – LR 35.900
Liabilitas
Liabilitas manfaat pensiun 2.900
Notes
Nilai kini Kewajiban (279.500)
Aset Program 276.600
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)
183
Contoh
• Perusahaan menjanjikan pembayaran pesangon kepada karyawannya pada
saat berhenti bekerja di usia pensiun normal sebesar 200.000.000.
• Karyawan memiliki masa kerja sampai pensiun selama 20 tahun.
• Berdasarkan metode Projected Unit Credit (asumsi diabaikan), unit
menurut periode jasa = 200.000.000/20 = 10.000.000.
• Sehingga pengakuan di laba rugi dan neraca sebagai berikut:
Tahun Beban tahun berjalan Kewajiban akhir tahun
1 10,000,000 10,000,000
2 10,000,000 20,000,000
3 10,000,000 30,000,000
dst
20 10,000,000 200,000,000
184
Projected Unit Credit
• Pengakuan dan Pengukuran diperlukan :
– Nilai Kewajiban Imbalan Pasti
– Biaya Jasa Kini
• Metode yang digunakan : Projected Unit Credit
– Metode ini sering disebut sebagai metode imbalan yang diakru yang
diperhitungkan secara prorata sesuai periode jasa
– Sebagai metode imbalan dibagi tahun jasa
– Menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan
imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan
kewajiban final.
• Metode ini akan mengalokasikan imbalan ke:
– Periode berjalan untuk menentukan Biaya Jasa Kini
– Periode berjalan dan periode-periode lalu untuk menentukan Nilai Kini
Kewajiban.
185
Metode dan Asumsi Aktuaria
• Untuk melakukan perhitungan aktuaria digunakan asumsi-asumsi aktuarial.
• Asumsi Aktuarial tidak boleh bias dan cocok satu dengan yang lain (mutually
compatible).
• Asumsi Aktuarial terdiri dari:
– Asumsi Demografis mengenai karakteristik masa depan dari pekerja dan
mantan pekerja (dan tanggungan mereka) yang berhak atas imbalan
• Mortalitas selama dan sesudah masa kerja
• Tingkat perputasan pekerja, cacat dan pensiun dini
• Proporsi dari peserta program dengan tanggungannya
• Tingat klait program kesehatan
– Asumsi keuangan, berhubungan dengan:
• Tingkat diskonto
• Tiingkat gaji dan imbalan masa datang
• Jaminan kesehatan, biaya kesehatan di masa datang dan biaya administrasi
• Tingkat hasil yang diharapkan atas aktiva program
186
Perhitungan Aktuaria
●
Nilai sekarang Manfaat Imbalan kerja yang akan dibayarkan pada yang akan
datang (PVFB) untuk masa kerja yagn telah dilalui:
●
PBO = PVFB x masa kerja lalu / total masa kerja
●
Kenaikan nilai kewajiban kini atas jawa pekerja dalam periode berjalan
●
CSC = PVFB / Total Masa Kerja
187
Perhitungan Aktuaria
Future Benefit
188
Perhitungan Aktuaria
• Manfaat : 2x masa kerja x gaji pada saat pensiun
• Usia masuk : 20 tahun
• Usia pensiun : 55 tahun
• Usia valuasi : 30 tahun
• Gaji Valuasi : 2.000.000
• Asumsi : tingkat diskonto 10%, tingkat kenaikan gaji 6%
• Asumsi aktuaria: tingkat mortalita, pengunduran diri dan catata diabaikan
untuk mepermudah pemahaman.
• Future Benefit : 2 x 35 x 2.000.000 x (1+6%) ^ 25 = 600.861.900
• PVFB : 600.861.900 / (1 + 10% )^25 = 55.457.148
• PBO : 55.457.148 x 10 / 35 = 15.844.899
• CSC : 55.457.148 x 1 / 35 = 1.584.489
189
Perhitungan Aktuaria
• Manfaat : 2x masa kerja x gaji pada saat pensiun
• Usia masuk : 20 tahun
• Usia pensiun : 60 tahun
• Usia valuasi : 35 tahun
• Gaji Valuasi : 5.000.000
• Asumsi : tingkat diskonto 10%, tingkat kenaikan gaji 5%
• Asumsi aktuaria: tingkat mortalita, pengunduran diri dan catata diabaikan
untuk mepermudah pemahaman.
Gaji 5,000,000 5% 10%
Manfaat 60 35 20 2
FV 1,354,541,976.36
PVFB 125,018,803.78
PBO 46,882,051.42
CSC 3,125,470.09
190
Perhitungan Aktuaria
• Manfaat : 2,5 x masa kerja x gaji pada saat pensiun
• Usia masuk : 31 tahun
• Usia pensiun : 56 tahun
• Usia valuasi : 35 tahun
• Gaji Valuasi : 2.698.500
• Asumsi : tingkat diskonto 12%, tingkat kenaikan gaji 10%
• Probabilita : 0,81476
191
Imbalan Kerja sesuai UU 13 / 2003
192
Imbalan Kerja sesuai UU 13 / 2003
• Jika manfaat pensiun yang diberikan oleh pemberi kerja < manfaat
pensiun yang dihitung menurut UU 13 maka selisihnya merupakan
kewajiban pemberi kerja
(1, x 20) x 80% > 32.2 G
24 G > 32.2 G
Kewajiban = 32.2 G – 24 G
193
Imbalan Kerja sesuai UU 13 / 2003
Tabel uang pesangon, jasa, uang penggantianhak (usia pensiun, PHK dan meninggal
dunia) = 2 PS + 1 PMK + UPH
194
Imbalan Kerja sesuai UU 13 / 2003
Tabel uang pesangon, jasa, uang penggantianhak (sakit berkepanjanga, cacat
total/tetap) = 2 PS + 2 PMK + UPH
195
BAB 24
Pajak
Penghasilan Pajak Penghasilan
196
Pajak kini
• Perusahaan memperoleh PKP sebesar 4 milyar. Termasuk dalam penghasilan tersebut penghasilan
dari LN sebesar 500 juta yang telah dikenakan pajak sebesar 40%. Jumlah pajak yang telah
dipotong oleh pihak lain adalah:
– PPh 21 atas gaji dan honor sebesar 500juta dan PPh 26 sebesar 100 juta atas gaji expat yang bekerja di
perusahaan.
– PPh final sebesar 60 juta,
– PPh 23 tidak final sebesar 120 juta
– PPh 24 sebesar 200 juta
– PPh 25 sebesar 500 juta
– PPh 22 sebesar 100 juta
– Pajak kini anak perusahaan 300 juta
Perusahaan mencatat pembayaran pajak dibayar dimuka
baik final maupun tidak final sebagai pajak dibayar dimuka. PKP 4 milyar pajaknya = 1000 juta
Kredit PPh 22 100 jt
Beban pajak 1.000 jt Kredit PPh 23 120 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 22 100 Kredit PPh 24 125 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 23 120 Pph 25 500 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 24 125 PPh 29 sebesar 155 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 25 500
Utang PPh 29 155 Beban pajak kini parent :
Beban pajak 135 jt 1.135 = (1.000 + 60 + 75)
Pajak dibayar dimuka PPh final 60 Beban Pajak kini konsolidasian =
Pajak dibayar dimuka PPh 24 75 1135 + 300 = 1.435 juta
197
Pajak kini
• Entitas pada tahun 2015 membayar PPh 25 sebesar 2.000juta sebagai beban
pajak penghasilan. Entitas mengakui PPh 22 dan PPh 23 sebagai pajak dibayar
dimuka masing-masing sebesar 100 dan 200 juta. Menurut perhitungan fiskal
pajak terutang satu tahun fiskal sebesar 2.500juta. Selama tahun 2015 pajak
final yang telah dibayar entitas sebesar 300juta, entitas mencatatnya sebagai
beban pajak final.
• Buat jurnal penyesuaian dan nilai beban pajak dalam laporan keuangan.
198
BAB 25
Mata Uang
Pelaporan Mata Uang Pencatatan dan Pelaporan
199
BAB 26
Transaksi
Mata Uang
Asing
Transaksi dalam Mata Uang Asing
200
BAB 27
Tgl Setelah
Pelaporan Peristiwa setelah Akhir Periode Pelaporan
201
BAB 27
Tgl Setelah
Pelaporan
Peristiwa setelah Akhir Periode Pelaporan
202
BAB 28
Hubungan
Istimewa
Pihak Hubungan Istimewa
203
BAB 28
Hubungan
Istimewa
Aplikasi
204
BAB 28
Hubungan
Istimewa
Aspek Pajak
205
BAB
29&30
Transisi
Tgl Efektif
Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
206
Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
207
Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
208
PERBEDAAN PSAK & SAK ETAP
209
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
211
Penyajian Laporan Keuangan
Neraca Neraca
• Pos minimal yang disajikan banyak • Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
• Urutan penyajian • Sama
• Pengungkapan banyak • Pengungkapan lebih sederhana
214
Penyajian Laporan Keuangan (4)
Kesalahan Sama
217
Instrumen Keuangan
220
Investasi pada Joint Venture
221
Investasi pada Entitas Anak
223
Aset Tidak Berwujud
Klasifikasi sewa: indikator dan situasi yang Klasifikasi sewa: indikator yang tidak
memerlukan judgment. perlu judgment:
Sewa modal jika terjadi perpindahan risiko dan pengalihan aset
manfaat. opsi beli
min 75% umur ekonomis
min 90% nilai wajar
aset bersifat khusus)
Ekuitas Sama
226
Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Pesangon pemutusan kerja Pesangong pemutusan kerja
Imbalan berbasis saham Tidak ada
Transaksi valas: kurs tanggal transaksi Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan
(mingguan)
Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/