Anda di halaman 1dari 57

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI

BERBASIS IFRS per 2016


Agenda

1. is Standar Akuntansi di Indonesia


a n
nt 2. Perkembangan PSAK sd 2016
u
k 3.
r A Overview PSAK

da
a n
St
Akuntansi

• Akuntansi mengidentifikasi, mengukur, dan


mengkomunikasikan informasi keuangan.

 Akuntansi adalah suatu sistem dengan input


data/informasi dengan output informasi dan
laporan keuangan.
 Informasi keuangan terkait suatu entitas
 Informasi dikomunikasikan untuk pemakai
untuk pengambilan keputusan
Informasi Keuangan dan non Keuangan

• Akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang


sebuah entitas.
• Informasi yang dihasilkan disusun berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP):
 Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
 Laporan Laba Rugi Komprehensif
 Laporan Arus Kas
 Laporan Perubahan Ekuitas
 Catatan atas laporan keuangan
• Selain laporan tersebut terdapat laporan yang bukan
merupakan GAAP yang dihasilkan perusahaan: Laporan
Tahunan, Sustainability Reporting, Prospektus, Laporan
untuk Bapepam, Integrating Reporting.
Akuntansi dan Alokasi Sumber Daya

• Prinsip ekonomi: bagaimana mengalokasikan sumber daya yang


terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas.
• Laporan keuangan memberikan informasi agar pengguna dapat
mengalokasikan sumber daya secara efisien dan efektif

Laporan Alokasi sumber


Pengguna
Keuangan daya
Informasi yang Investor, kreditor, Proses untuk
membantu manajemen, menentukan
pengguna untuk pemasok ,dll bagaimana sumber
melakukan daya dialokasikan
keputusan alokasi untuk
sumber daya memaksimalkan
hasil.

Ref: Kieso Weygant ed 15


Laporan Keuangan Relevan dan Reliable

Standar • Pasar Modal yang


Kerangka efisien
Akuntansi
Konseptual
Berkualitas • Keputusan yang
tepat

Laporan
Manajemen
Keuangan yang Informasi yang
Corporate Relevan dan berkualitas
Governance
Reliable

Independen
Dampak informasi
asimetri
Kualitas
Standar Audit 1. Adverse selection
Audit 2. Moral hazard
Kompeten
Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan
yang relevan dan reliable (representational faithfulness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing
pengguna
• Regulasi mengharuskan perusahaan dengan kriteria
tertentu menyusun laporan keuangan berdasarkan standar:
UU PT, UU Pasar Modal.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen


(stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar
pemakai.

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan


(SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang
bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-
unsur yang tidak material”

Laporan perusahaan
• Laporan keuangan,
• Laporan Tahunan (Annual Reporting),
• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Triple bottom line,
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan
menekankan pada EVA

8
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengarh


(SAK EMKM)

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah

Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP


 IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013 dilakukan revisi beberapa
standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur, 2016 PSAK 70 dan ED PSAK 71.
 SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.
 DSAS telah mengeluarkan 10 PSAK Syariah
9
STANDAR AKUNTANSI

 PSAK - IFRS, SAK ETAP, SAK EMKM : diterbitkan oleh Dewan


Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
• 17 orang mewakili: Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan Sektor
Publik, dan Akuntan Manajemen
• Ouput adalah PSAK dan ISAK

 PSAK Syariah : Dewan Standar Akuntansi Syariah


 SAP: Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
 Penerbitan standar akutansi melalui suatu proses yang
panjang (due process) yang melibatkan berbagai
stakeholder.
PSAK SYARIAH

 Basis transaksi
 Digunakan oleh entitas yang melakukan
transaksi syariah baik entitas lembaga syariah
maupun lembaga non syariah
 Pengembangan dengan model PSAK umum
namun berbasis syariah dengan acuan fatwa
MUI
 PSAK 100 - PSAK 106
• Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan
Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah,
Mudharabah , Salam, Istishna
10
SAP

 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan


 Ditetapkan dengan PP
 Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam
menyusun LKPP dan LKPD:
• instansi pemerintah pusat
• Instansi pemerintah daerah
 BLU (digabung), BUMN (sbg investasi) Æ PSAK
 Entitas sektor publik selain pemerintah
menggunakan PSAK 45 Æpelaporan keuangan
entitas nirlaba.
11
PSAK - IFRS BASED

 Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik


seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi,
dan BUMN.
 Dapat diterapkan oleh ETAP atau entitas lainya.
 Basis transaksi, bukan basis industri.
 Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user
laporan keuangan
 Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012

12
IFRS ‐ PSAK

 Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS


terbaru)
 Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar
bagian depan.
• Substansi/konseptual
• Redaksional
• Tanggal efektif
 Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti
pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
 Setelah konvergensi IFRS Æ PSAK akan berkembang
dinamis mengikuti IFRS

13
Mengapa IFRS

 Indonesia bagian dari IFAC yang harus tunduk pada SMO (Statement
Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai
accounting standard.
 Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 forum.
 Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC,
15 November 2008 :
• “Strengthening Transparency and Accountability”
 Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan
untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation Æ
to call on the accounting standard setters to work urgently with
supervisors and regulators to improve standards on valuation and
provisioning and achieve a single set of high quality global
accounting standards.
14
Manfaat IFRS

 Meningkatkan daya banding laporan keuangan.

 Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal


internasional
 Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan
mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan
keuangan.
 Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para
analis.
 Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best
practices.”
15
Karakteristik IFRS

• IFRS menggunakan “Principle Base “ :


– Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitatif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
17
“Judgment”

• IFRS = Principles
• Penerapan standar mengacu pada substansi ekonomi bukan
bentuk hukumnya.
• Pemahaman underlying transaction dan detil kontrak menjadi
penting
• Pengajaran dengan menggunakan kasus

 Ilustrasi
 PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang
dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak
meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A
membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah
ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian
modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.
18
“Fair value”
• Nilai wajar adalah suatu jumlah yang digunakan untuk mengukur aset yang
dapat dipertukarkan melalui suatu transaksi yang wajar (arm's length
transaction) yang melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai.
– Kuotasi harga di pasar aktif;
– Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang
meliputi:
• transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang
mengerti, berkeinginan, jika tersedia;
• referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara
substansial sama;
• analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis);
dan
• model penetapan harga opsi (option pricing model)

19
“Fair value”
• IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun
pada tanggal laporan
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan
(point-of-sale costs), pada pengakuan pertama.
• both on initial recognition and at each balance sheet date
 Fair value menggunakan harga kuotasi jika tidak ada menggunakan
harga wajar alternatif
 Perlu tidak memahami perhitungan fair value
 Bagaimana menentukan arus kas
 Tingkat suku bunga
 Model opsi
 Judgment : produk serupa, transaksi terkini, biaya penjualan
20
Pengungkapan Lebih Banyak
• Ilustrasi laporan keuangan.
• Membaca dan membuat pengungkapan
• pengungkapan yang diinginkan oleh standar
• Judgment: apa yang perlu diungkapkan

Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan


pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi dampak keuangan
dari penyesuaian yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang
berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode
tersebut atau periode pelaporan sebelumnya.
Jika pengungkapan spesifik yang dipersyaratkan tidak mencapai tujuan
pengungkapan, maka pihak pengakuisisi mengungkapkan seluruh
informasi tambahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
* Buletin Teknis No. 3
21
PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI
• PSAK 59 Perbankan Syariah • PSAK 11 Penjabaran laporan
• PSAK 31 Perbankan keuangan dalam mata uang asing
• PSAK 29 Pertambangan Minyak dan • PSAK 39 Kerjasama Operasi
Gas • PSAK 17 Penyusutan
• PSAK 33 Pertambangan Umum
• PSAK 21 Ekuitas
• PSAK 32 Kehutanan
• PSAK 40 Akuntansi Perubahan ekuitas
• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa
Telekomunikasi anak perusahaan
• PSAK 27 Akuntansi Koperasi • PSAK 41 Akuntansi waran
• PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan • PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
Jalan Tol • PSAK 47 Tanah
• PSAK 9 Penyajian aktiva lancar dan • PSAK 51 Kuasi Reorganisasi
kewajiban lancar
• PSAK 52 Mata uang Pelaporan
• PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana
• PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi
• PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek
Utang Piutang Bermasalah
• PSAK 12 Pengendalian Bersama

22
Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari 2015

Konvergensi IFRS Konvergensi IFRS


Pra PAI
2008-2012 2012-2014
1973
8 Desember 2008
Komitmen mendukung
IFRS sebagai standar
akuntansi keuangan
global

PAI Harmonisasi IAS Konvergensi IFRS


1973 1994-2007 2015

Adopsi IAS mulai Mempertahankan gap


PSAK 1994 1 tahun dengan IFRS

23
Perkembangan PSAK

Efektif Efektif
Efektif 2016
< 2013 2014-2015
• PSAK • 4 PSAK • 1 PSAK baru
• Revisi PSAK • 9 Revisi PSAK • 8 Amandemen PSAK
• 20 ISAK • 4 ISAK (2014) • 9 Penyesuaian PSAK
• 15 PPSAK • 1 PPSAK (2014) • 1 ISAK

IAS / IFRS dalam proses adopsi: Diskusi IFRS


a. IFRS 9 Financial Instruments a. IFRS 4 Insurance Contract
b. IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts
c. IFRS 15 Revenue from Contracts with
Customers
d. IFRS 16 Leases

24
Penjelasan PSAK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama
menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK Revisi
• Perubahan PSAK berdampak signifikan pada pengukuran, penyajian atau
pengunkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)
• Didahului dengan penerbitan Exposure Draft

PSAK Amandemen
• Perubahan tidak signifikan misal PSAK 1 Revisi 2015
• Didahului dengan pengeluaran Exposure Draf

PSAK Penyesuaian
• Dampak dari perubahan PSAK lain
• Tidak ada Exposure Draft atas perubahan tersebut

25
PSAK 2013 & 2014
NO IFRS STATUS
1 IFRS 10: Consolidated Financial PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1
Statements Jan 2015]

2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]
3 IFRS 12: Disclosure of Interests in PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam
Other Entities Entitas Lain [1 Jan 2015]

4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan
2015]

5 IFRIC 18: Transfer of Assets from ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1
Customers Jan 2014]

6 IFRIC 19: Extinguishing Financial ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan


Liabilities with Equity Instruments dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]

7 IFRIC 20: Stripping Costs in the ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
Production Phase of a Surface Mining tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
[1 Jan 2014]

26
PSAK 2013 & 2014
NO IFRS STATUS
1 IAS 1: Presentation of Financial PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
Statements
2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
3 IAS 27: Separate Financial Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
4 IAS 28: Investments in Associates and PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Joint Ventures Ventura Bersama [1 Jan 2015]
5 IAS 32: Financial Instruments: PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian
Presentation [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
7 IAS 39: Financial Instruments: PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Recognition and Measurement Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku
(IFRS 9 eff 2018 belum diadopsi) 1 Jan 2015]
8 IFRS 7: Financial Instruments: PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Disclosures [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
9 IAS 12: Income Tax PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
27
Perkembangan Setelah 1 Januari 2015

IFRS terbaru:
• IAS 41 Agriculture Amandemend (efektif 1 Januari 2016)
• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016)
• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018)
• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1
Januari 2018)
• IFRS 16 Leases (efektif 1 Januari 2019)

Pembahasan IASB:
• Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts
• Amandemen Conceptual Framework
• Penyesuaian IFRS lain

28
PSAK 2015

ISAK 30 Pungutan

Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan

• Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative


Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19: Klarifikasi
yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
• Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38
Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti
Kontribusi Pekerja
• Amandemen IAS 19 Defined Plans: Employee Contributions

29
PSAK 2015
PSAK 69 Agrikultur efektif 1 Jan 2018

ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti


Investasi

Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam


Laporan Keuangan Tersendiri

Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi


Penerapan Pengecualian Konsolidasi

Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi


Kepentingan dalan Operasi Bersama

Amandemen PSAK 16: Tanaman Produktif

30
ED PSAK 2016
ED Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan;

Amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas tentang


Prakarsa Pengungkapan;
Amandemen PSAK 46 Pajak Penghasilan
tentangPengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk
Rugi yang Belum Direalisasi; dan

Penyesuaian Tahunan 2016.

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang


Timbul dari Pengampunan Pajak

ED PSAK 71 Instrumen Keuangan

31
ED PSAK 2016 - DES
ED Amandemen terhadap PSAK 62:
Kontrak Asuransi - ED PSAK 71:
Instrumen Keuangan dengan PSAK 62:
Kontrak Asuransi

ED ISAK 32: Definisi dan Hierarki


Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak


dengan Pelanggan

32
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis
dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi
produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologi (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui
proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Setelah panen  biaya perolehan persediaan.
33
PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak

Tujuan perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas


yang timbul dari pengampunan pajak sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016.

Berlaku untuk Entitas yang menggunakan PSAK


dan SAK ETAP

Entitas memilih Kebijakan Akuntansi :


• Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, PSAK 25 Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan (Bab 9.3 SAK ETAP)
 koreksi atas saldo laba dan penyajian kembali (restatement).
• Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70, mengakui aset dan liabilitas
sebesar jumlah aset yang dilaporkan dalam Surat Keterangan Pengampunan34
Pajak.
PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak

Pengakuan
• Pengakuan atas item yang disyaratkan SAK dan tidak mengakui jika tidak
memenuhi SAK
• Pengakuan saat diterbitkan surat keterangan
Pengukuran pada Pengakuan Awal
• PSAK 25  nilai perolehan aset pada saat kesalahan terjadi
• Opsi PSAK 70 - Nilai pada surat keterangan

Pengukuran setalah Pengakuan Awal


• PSAK 25 dan Opsi PSAK 70  sesuai PSAK yang berlaku
• Opsi PSAK 70  dapat melakukan pengukuran kembali aset dan liabilitas TA,
sehingga sesuai dengan PSAK  reklasifikasi ke aset dan selisihnya diakui di
tambahan modaldisetor
Biaya tebusan beban pada tahun berjalan (Surat
keterangan dikeluarkan)

35
PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak

Penyesuaian

• Piutang, provisi, utang terkait dengan pajak yang tidak diakui akibat tax amnesty
dihapuskan  laba rugi

Penyajian
• PSAK 25 – sesuai klasifikasi aset
• Opsi PSAK 70  Aset pengampunan pajak sesuai karakteristik aset Aset lancar atau
tidak lancar / liabilitas jangka pendek / jangka panjang
• Jika tidak dapat diklasifikasikan  Aset Lancar dan Liabilitas jangka panjang
• Reklasifikasi jika dilakukan pengukuran kembali sesuai dengan SAK
Pengungkapan

• Tanggal surat keterangan


• Nilai yang diakui dalam Surat Keterangan
36
Contoh 1
• Entitas melakukan pengampunan pajak dengan melaporkan
aset pajak berupa:
– tanah 5 miliar
– Bangunan 10 miliar
• Nilai total aset perusahaan 30.000 miliar; penjualan 40.000 miliar dan
ekuitas sebesar 1.500 miliar
• Nilai pengampunan pajak total 15 miliar atau 1% dianggap tidak material
maka entitas tidak menerapkan ketentuan dalam PSAK 70.
• Entitas mengakui beban uang tebusan.
• Mengakui aset tersebut sebagai aset tetap dan mencatatnya sesuai
dengan nilai wajar yang dilaporkan. Konsekuensinya dapat diakui sebagai
komponen laba rugi.

37
Contoh 2
• Entitas melakukan pengampunan pajak dengan melaporkan
aset pajak berupa:
– tanah 50 miliar
– Bangunan 100 miliar
• Nilai tersebut material dari keseluruhan aset entitas.
• Diketahui tanah dan bangunan tersebut diperoleh awal tahun 2010
dengan harga 30miliar dan 80miliar. Uang tebusan yang dibayar sebesar
3miliar.
• Beban akan diakui sebesar 3miliar
• Jika mengikuti PSAK 25 maka akan diakui nilai tanah sebesar 30miliar dan
nilai bangunan sebesar 80miliar. Akumulasi depresiasi dihitung sd 2015
(misal 40 tahun) = 80/40 *6= 12. Selisih akan diakui dalam saldo laba.
Laporan keuangan tahun 2014 dan 2015 disajikan kembali.
Tanah 30
Bangunan 80
Akumulasi depresiasi 12
Saldo laba 98
38
Contoh 3
• Jika mengambil opsi khusus maka Entitas akan mengakui aset saat terbit
surat keterangan sebesar:
Aset TA - Tanah 50
Aset TA - Bangunan 100
Tambahan modal disetor 150
Beban pengampunan 3
Kas 3
Jika pada Desember 2016 entitas menilai kembali ternyata nilainya 60 dan
120 maka akan dibuat jurnal penyesuaian dan dilakukan reklasifikasi.
Tanah 60
Bangunan 120
Aset TA - Tanah 50
Aset TA - Bangunan 100
Tambahan modal disetor 30
Jika penilaian kembali dilakukan 2017 maka laporan keuangan 2016 disajikan
kembali dan dilakukan reklasifikasi.
39
SAK EMKM

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching


pada KNA VIII 8 Desember 2016

Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab  isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi contoh jurnal
penyesuaian kas menjadi akrual  bukan bagian dari standar
SAK EMKM

. .
• Bab 1 Ruang Lingkup • Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama
• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive • Bab 11 Aset Tetap
• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan • Bab 12 Aset Takberwujud
• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan • Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
• Bab 5 Laporan Laba Rugi • Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan • Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing
Kesalahan • Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan • Bab 18 Tanggal Efektif
• Bab 9 Persediaan
Ruang Lingkup

Standar digunakan untuk entitas mikro,


kecil dan menengah
• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro, kecil,
dan menengah sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, selama dua
tahun berturut-turut.
Dapat digunakan entitas lain jika otoritas
mengijinkan entitas tersebut menyusun
laporan keuagnan dengan menggunaan SAK
EMKM
Beberapa Penyederhanaan dari SAK ETAP

Komponen laporan keuangan

• Laporan Posisi Keuangan


• Laporan laba rugi selama periode
• Catatan atas laporan keuangan yang berisi tambahan dan rincian pos-
pos tertentu yang relevan

Pengukuran

• Menggunakan biaya historis / harga perolehan


• Untuk depresiasi dan amortisasi metode garis lurus atau saldo
menurun tanpa memperhitungkan nilai sisa
• Tidak ada estimasi penurunan nilai untuk piutang, persediaan, aset
tetap. Kecuali piutang sesuai regulasi. Persediaan jika rusak atau
berkurang.
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Menggantikan PSAK 55
• Direncanakan Efektif 1 Januari 2019
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen
keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk
memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran
pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan
Menggunakan klasifikasi boleh
metode jika terjadi
expected perubahan
losses dalam bisnis model
perhitungan penurunan nilai aset keuangan

Memperbaiki model akuntansi lindung nilai

44
PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Perubahan format mengikuti IFRS:


– Bab 1 Tujuan
– Bab 2 Ruang Lingkup
– Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
– Bab 4 Klasifikasi
– Bab 5 Pengukuran
– Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
– Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2019
• Perbedaan dengan IAS
– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15 Revenue
from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena
belum diadopsi
– Ketentuan transisi

45
ED Kerangka Konseptual
BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM
• Pendahuluan
• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum
• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta perubahan
sumber daya dan klaim
BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN

• Untuk ditambahkan

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN


YANG BERGUNA
• Karakteristik kualitatif
• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat
• Karakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian; ketepatwaktuan; keterpahaman.
• Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna
BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA

• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep pemeliharaan modal
dan penetapan laba
46
AMANDEMEN PSAK 2015
Amandemen PSAK Tanggal Efektif
Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang 1 Januari 2017
Prakarsa Pengungkapan

Amandemen PSAK 4:Laporan Keuangan Tersendiri tentang 1 Januari 2016


Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

Amandemen PSAK 15:Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura 1 Januari 2016
Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi

Amandemen PSAK 16:Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang 1 Januari 2016
Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

Amandemen PSAK 16:Agrikultur: Tanaman Produktif 1 Januari 2018


Amandemen PSAK 19:Aset Takberwujud tentang Klarifikasi 1 Januari 2016
Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

47
PENYESUAIAN PSAK 2015
Amandemen PSAK Tanggal Efektif
Amandemen PSAK 24:Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti 1 Januari 2016
: Iuran Pekerja

Amandemen PSAK 65:Laporan Keuangan Konsolidasian tentang 1 Januari 2017


Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

Amandemen PSAK 66:Pengaturan Bersama tentang Akuntansi 1 Januari 2016


Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

Amandemen PSAK 67:Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas 1 Januari 2016


Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

PSAK 69 : Agrikultur 1 Januari 2016

48
PENERBITAN ISAK 2015
ISAK Baru Tanggal Efektif

ISAK 30: Pungutan 1 Januari 2016


Interpretasi atas PSAK 57:Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan
Aset Kontinjensi yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas
untuk membayar pungutan, selain pajak penghasilan yang
berada dalam ruang lingkup PSAK 46: Pajak Penghasilan serta
denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada
Pemerintah.
ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti 1 Januari 2016
Investasi
Interpretasi atas karakteristik bangunan dalam PSAK
13: Properti Investasi. Bangunan dalam definisi properti
investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik
fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan
yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang
melekat pada aset.

49
PENYESUAIAN PSAK 2015
Penyesuaian Tahunan 2015 merupakan hasil adopsi dari Annual Improvements cycle
2010 – 2012 dan Annual Improvements cycle 2011 – 2013. Penyesuaian Tahunan pada
dasarnya merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-
scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru
ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.

Penyesuaian PSAK Tanggal Efektif

PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi 1 Januari 2016

PSAK 7 (Penyesuaian 2015):Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi 1 Januari 2016

PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi 1 Januari 2016

PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap 1 Januari 2016

50
PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK Tanggal Efektif

PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud 1 Januari 2016

PSAK 22 (Penyesuaian 2015):Kombinasi Bisnis 1 Januari 2016

PSAK 25 (Penyesuaian 2015):Kebijakan Akuntansi, Perubahan 1 Januari 2016


Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

PSAK 53 (Penyesuaian 2015):Pembayaran Berbasis Saham 1 Januari 2016

PSAK 68 (Penyesuaian 2015):Pengukuran Nilai Wajar 1 Januari 2016

51
IFRS 9 Financial Instrument

• Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh diterapkan lebih dahalu

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.


• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk memperoleh
arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas
pokok)
• Perubahan klasifikasi dibolehkan jika terjadi perubahan bisnis model
Menggunakan expected losses dalam perhitungan
penurunan nilai aset keuangan

Memperbaiki model akuntansi hedging

52
IFRS 15 Revenue Recognition
• Joint project between IASB and FASB,
• Establishes a single, comprehensive framework for revenue recognition.
• To be applied consistently across transactions, industries and capital markets, and
will improve comparability in the ‘top line’
• IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15: IAS 11 Construction contracts, IAS 18
Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes, IFRIC 15 Agreements for the
Construction of Real Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31
Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services.
• A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if all the following
conditions are met: [IFRS 15:9]
– the contract has been approved by the parties to the contract;
– each party’s rights in relation to the goods or services to be transferred can be
identified;
– the payment terms for the goods or services to be transferred can be identified;
– the contract has commercial substance; and
– it is probable that the consideration to which the entity is entitled to in exchange for
the goods or services will be collected
IFRS 15 Revenue Recognition
The framework five steps
Identify the contract(s) with the customer

Identify the performance obligations in the contract

Determine the transaction price

Allocate the transaction price

Recognise revenue when a performance obligation is satisfied


IFRS 16 Leases

• Efektif 1 Januari 2019 boleh diterapkan lebih dahalu


• Dikeluarkan Juli 2015

Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset


dan liabilitas

Aset / / Right of Use Aset = nilai kini dari pembayaran


sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi
keuangan

Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan


dan laporan laba rugi komprehensif

55
IFRS – ED Conceptual Framework
CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL
REPORTING

CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL


FINANCIAL INFORMATION
• Fundamental: relevance & representation faithfulness
• Enhancing: comparability, verifiability, timelines, understandability
CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING
ENTITY

CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS


• Asset, liability, equity, income and expense
CHAPTER 6—MEASUREMENT
• Historical, current value, fair value, value in used & fulfilment value
CHAPTER 7—PRESENTATION AND DISCLOSURE

CHAPTER 8—CONCEPTS OF CAPITAL AND CAPITAL MAINTENANCE

56
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai