da
a n
St
Akuntansi
Laporan
Manajemen
Keuangan yang Informasi yang
Corporate Relevan dan berkualitas
Governance
Reliable
Independen
Dampak informasi
asimetri
Kualitas
Standar Audit 1. Adverse selection
Audit 2. Moral hazard
Kompeten
Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan
yang relevan dan reliable (representational faithfulness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan
keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga
penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing
pengguna
• Regulasi mengharuskan perusahaan dengan kriteria
tertentu menyusun laporan keuangan berdasarkan standar:
UU PT, UU Pasar Modal.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan, kinerja
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
Laporan perusahaan
• Laporan keuangan,
• Laporan Tahunan (Annual Reporting),
• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Triple bottom line,
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan
menekankan pada EVA
8
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Basis transaksi
Digunakan oleh entitas yang melakukan
transaksi syariah baik entitas lembaga syariah
maupun lembaga non syariah
Pengembangan dengan model PSAK umum
namun berbasis syariah dengan acuan fatwa
MUI
PSAK 100 - PSAK 106
• Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan
Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah,
Mudharabah , Salam, Istishna
10
SAP
12
IFRS ‐ PSAK
13
Mengapa IFRS
Indonesia bagian dari IFAC yang harus tunduk pada SMO (Statement
Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai
accounting standard.
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 forum.
Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC,
15 November 2008 :
• “Strengthening Transparency and Accountability”
Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan
untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation Æ
to call on the accounting standard setters to work urgently with
supervisors and regulators to improve standards on valuation and
provisioning and achieve a single set of high quality global
accounting standards.
14
Manfaat IFRS
• IFRS = Principles
• Penerapan standar mengacu pada substansi ekonomi bukan
bentuk hukumnya.
• Pemahaman underlying transaction dan detil kontrak menjadi
penting
• Pengajaran dengan menggunakan kasus
Ilustrasi
PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang
dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak
meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A
membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah
ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian
modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.
18
“Fair value”
• Nilai wajar adalah suatu jumlah yang digunakan untuk mengukur aset yang
dapat dipertukarkan melalui suatu transaksi yang wajar (arm's length
transaction) yang melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai.
– Kuotasi harga di pasar aktif;
– Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang
meliputi:
• transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang
mengerti, berkeinginan, jika tersedia;
• referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara
substansial sama;
• analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis);
dan
• model penetapan harga opsi (option pricing model)
19
“Fair value”
• IAS 41 Agriculture
– Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya
penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun
pada tanggal laporan
– Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan
(point-of-sale costs), pada pengakuan pertama.
• both on initial recognition and at each balance sheet date
Fair value menggunakan harga kuotasi jika tidak ada menggunakan
harga wajar alternatif
Perlu tidak memahami perhitungan fair value
Bagaimana menentukan arus kas
Tingkat suku bunga
Model opsi
Judgment : produk serupa, transaksi terkini, biaya penjualan
20
Pengungkapan Lebih Banyak
• Ilustrasi laporan keuangan.
• Membaca dan membuat pengungkapan
• pengungkapan yang diinginkan oleh standar
• Judgment: apa yang perlu diungkapkan
22
Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari 2015
23
Perkembangan PSAK
Efektif Efektif
Efektif 2016
< 2013 2014-2015
• PSAK • 4 PSAK • 1 PSAK baru
• Revisi PSAK • 9 Revisi PSAK • 8 Amandemen PSAK
• 20 ISAK • 4 ISAK (2014) • 9 Penyesuaian PSAK
• 15 PPSAK • 1 PPSAK (2014) • 1 ISAK
24
Penjelasan PSAK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama
menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama
PSAK Revisi
• Perubahan PSAK berdampak signifikan pada pengukuran, penyajian atau
pengunkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)
• Didahului dengan penerbitan Exposure Draft
PSAK Amandemen
• Perubahan tidak signifikan misal PSAK 1 Revisi 2015
• Didahului dengan pengeluaran Exposure Draf
PSAK Penyesuaian
• Dampak dari perubahan PSAK lain
• Tidak ada Exposure Draft atas perubahan tersebut
25
PSAK 2013 & 2014
NO IFRS STATUS
1 IFRS 10: Consolidated Financial PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1
Statements Jan 2015]
2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]
3 IFRS 12: Disclosure of Interests in PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam
Other Entities Entitas Lain [1 Jan 2015]
4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan
2015]
5 IFRIC 18: Transfer of Assets from ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1
Customers Jan 2014]
7 IFRIC 20: Stripping Costs in the ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
Production Phase of a Surface Mining tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
[1 Jan 2014]
26
PSAK 2013 & 2014
NO IFRS STATUS
1 IAS 1: Presentation of Financial PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
Statements
2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
3 IAS 27: Separate Financial Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
4 IAS 28: Investments in Associates and PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Joint Ventures Ventura Bersama [1 Jan 2015]
5 IAS 32: Financial Instruments: PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian
Presentation [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
7 IAS 39: Financial Instruments: PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Recognition and Measurement Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku
(IFRS 9 eff 2018 belum diadopsi) 1 Jan 2015]
8 IFRS 7: Financial Instruments: PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Disclosures [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
9 IAS 12: Income Tax PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
27
Perkembangan Setelah 1 Januari 2015
IFRS terbaru:
• IAS 41 Agriculture Amandemend (efektif 1 Januari 2016)
• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016)
• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018)
• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1
Januari 2018)
• IFRS 16 Leases (efektif 1 Januari 2019)
Pembahasan IASB:
• Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts
• Amandemen Conceptual Framework
• Penyesuaian IFRS lain
28
PSAK 2015
ISAK 30 Pungutan
29
PSAK 2015
PSAK 69 Agrikultur efektif 1 Jan 2018
30
ED PSAK 2016
ED Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan;
31
ED PSAK 2016 - DES
ED Amandemen terhadap PSAK 62:
Kontrak Asuransi - ED PSAK 71:
Instrumen Keuangan dengan PSAK 62:
Kontrak Asuransi
32
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis
dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi
produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologi (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui
proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Setelah panen biaya perolehan persediaan.
33
PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak
Pengakuan
• Pengakuan atas item yang disyaratkan SAK dan tidak mengakui jika tidak
memenuhi SAK
• Pengakuan saat diterbitkan surat keterangan
Pengukuran pada Pengakuan Awal
• PSAK 25 nilai perolehan aset pada saat kesalahan terjadi
• Opsi PSAK 70 - Nilai pada surat keterangan
35
PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak
Penyesuaian
• Piutang, provisi, utang terkait dengan pajak yang tidak diakui akibat tax amnesty
dihapuskan laba rugi
Penyajian
• PSAK 25 – sesuai klasifikasi aset
• Opsi PSAK 70 Aset pengampunan pajak sesuai karakteristik aset Aset lancar atau
tidak lancar / liabilitas jangka pendek / jangka panjang
• Jika tidak dapat diklasifikasikan Aset Lancar dan Liabilitas jangka panjang
• Reklasifikasi jika dilakukan pengukuran kembali sesuai dengan SAK
Pengungkapan
37
Contoh 2
• Entitas melakukan pengampunan pajak dengan melaporkan
aset pajak berupa:
– tanah 50 miliar
– Bangunan 100 miliar
• Nilai tersebut material dari keseluruhan aset entitas.
• Diketahui tanah dan bangunan tersebut diperoleh awal tahun 2010
dengan harga 30miliar dan 80miliar. Uang tebusan yang dibayar sebesar
3miliar.
• Beban akan diakui sebesar 3miliar
• Jika mengikuti PSAK 25 maka akan diakui nilai tanah sebesar 30miliar dan
nilai bangunan sebesar 80miliar. Akumulasi depresiasi dihitung sd 2015
(misal 40 tahun) = 80/40 *6= 12. Selisih akan diakui dalam saldo laba.
Laporan keuangan tahun 2014 dan 2015 disajikan kembali.
Tanah 30
Bangunan 80
Akumulasi depresiasi 12
Saldo laba 98
38
Contoh 3
• Jika mengambil opsi khusus maka Entitas akan mengakui aset saat terbit
surat keterangan sebesar:
Aset TA - Tanah 50
Aset TA - Bangunan 100
Tambahan modal disetor 150
Beban pengampunan 3
Kas 3
Jika pada Desember 2016 entitas menilai kembali ternyata nilainya 60 dan
120 maka akan dibuat jurnal penyesuaian dan dilakukan reklasifikasi.
Tanah 60
Bangunan 120
Aset TA - Tanah 50
Aset TA - Bangunan 100
Tambahan modal disetor 30
Jika penilaian kembali dilakukan 2017 maka laporan keuangan 2016 disajikan
kembali dan dilakukan reklasifikasi.
39
SAK EMKM
Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan bukan bagian standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi contoh jurnal
penyesuaian kas menjadi akrual bukan bagian dari standar
SAK EMKM
. .
• Bab 1 Ruang Lingkup • Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama
• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive • Bab 11 Aset Tetap
• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan • Bab 12 Aset Takberwujud
• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan • Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
• Bab 5 Laporan Laba Rugi • Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan • Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing
Kesalahan • Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan • Bab 18 Tanggal Efektif
• Bab 9 Persediaan
Ruang Lingkup
Pengukuran
• Menggantikan PSAK 55
• Direncanakan Efektif 1 Januari 2019
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen
keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk
memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran
pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan
Menggunakan klasifikasi boleh
metode jika terjadi
expected perubahan
losses dalam bisnis model
perhitungan penurunan nilai aset keuangan
44
PSAK 71 Instrumen Keuangan
45
ED Kerangka Konseptual
BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM
• Pendahuluan
• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum
• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta perubahan
sumber daya dan klaim
BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN
• Untuk ditambahkan
• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep pemeliharaan modal
dan penetapan laba
46
AMANDEMEN PSAK 2015
Amandemen PSAK Tanggal Efektif
Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang 1 Januari 2017
Prakarsa Pengungkapan
Amandemen PSAK 15:Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura 1 Januari 2016
Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi
Amandemen PSAK 16:Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang 1 Januari 2016
Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
47
PENYESUAIAN PSAK 2015
Amandemen PSAK Tanggal Efektif
Amandemen PSAK 24:Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti 1 Januari 2016
: Iuran Pekerja
48
PENERBITAN ISAK 2015
ISAK Baru Tanggal Efektif
49
PENYESUAIAN PSAK 2015
Penyesuaian Tahunan 2015 merupakan hasil adopsi dari Annual Improvements cycle
2010 – 2012 dan Annual Improvements cycle 2011 – 2013. Penyesuaian Tahunan pada
dasarnya merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-
scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru
ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
50
PENYESUAIAN PSAK 2015
51
IFRS 9 Financial Instrument
• Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh diterapkan lebih dahalu
52
IFRS 15 Revenue Recognition
• Joint project between IASB and FASB,
• Establishes a single, comprehensive framework for revenue recognition.
• To be applied consistently across transactions, industries and capital markets, and
will improve comparability in the ‘top line’
• IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15: IAS 11 Construction contracts, IAS 18
Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes, IFRIC 15 Agreements for the
Construction of Real Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31
Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services.
• A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if all the following
conditions are met: [IFRS 15:9]
– the contract has been approved by the parties to the contract;
– each party’s rights in relation to the goods or services to be transferred can be
identified;
– the payment terms for the goods or services to be transferred can be identified;
– the contract has commercial substance; and
– it is probable that the consideration to which the entity is entitled to in exchange for
the goods or services will be collected
IFRS 15 Revenue Recognition
The framework five steps
Identify the contract(s) with the customer
55
IFRS – ED Conceptual Framework
CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL
REPORTING
56
TERIMA KASIH