Anda di halaman 1dari 170

OUTLOOK

PSAK 2022
WEBINAR NASIONAL - UKRIDA
20 Mei 2022
Agenda
01
Perkembangan
Standar Akuntansi

02 Update PSAK

03
Overview SAK EP

04
Diskusi

2
2
Disclaimer

• Materi dalam slide didasarkan pada SAKEP,


pada saat slide ini diperesentasikan.
• Materi dalam slide ini merupakan materi
pengajaran semata dan bukan ditujukan
untuk memberikan saran atas transaksi
tersebut. Perlakuan akuntansi akan sangat
dipengaruhi oleh lingkungan atau keadaan
transaksi tersebut.
• Jika terdapat perbedaan antara materi ini
dengan apa yang dalam standar terkini
maka yang berlaku adalah ketentuan dalam
standar.
• Beberapa contoh, penjelasan lebih lanjut
atas standar merupakan pendapat pribadi
pembicara dan tidak berkaitan dengan
perusahaan atau tempat kerja pembicara.
Perkembangan
Standar Akuntansi
Keuangan
Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable
(representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun
• Sebagai dasar Auditor dalam memberikan opini audit.
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan
kepada masing-masing pengguna

Laporan Keuangan bertujuan umum yang relevan dan reliable sehingga dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

5
Informasi Perusahaan
Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk
membantu dalam pengambilan keputusan.
• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan
• Informasi dapat bersifat mandatory (diharuskan regulasi) atau informasi voluntary (sukarela)
• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena berkurangnya
asymmetry information

Informasi perusahaan
• Laporan keuangan,
• Laporan Tahunan (Annual Report),
• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Report) standar diterbitkan GRI – Tripple bottom line
• Laporan Terintegrasi (Integrated Report) – Laporan ringkas dan menekankan pada value creation
(EVA), strategi perusahaan. IIRC merumuskan standar penyusunan laporan keuangan terintegrasi.
• International Sustainability Standard Board (ISSB) menerbitkan (ED) IFRS S1 General Requirement
for Disclosure of Sustainability – Related Financial Information and IFRS S2 Climate – Related
Disclosure

6
6
Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja, perubahan posisi keuangan
suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan
pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS).

Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak
wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan dihasilkan dari sistem akuntansi yang dikembangkan oleh entitas

7
Perkembangan Standar Akuntansi
Update
Pra PAI Konvergensi PSAK sd 2014
1973 IFRS sd 2010 Eff 1 Jan
Eff 1 Jan 2012 2015

8 Desember 2008
Komitmen mendukung IFRS sebagai
standar akuntansi keuangan global
2020 PSAK 74
Kontrak Asuransi

PAI Update
Harmonisasi PSAK sd 2018 Update PSAK
1974 IAS 1994-2007 Eff 1 Jan 2020 Eff sd 1 Jan
2025

Adopsi IAS mulai SAK ETAP SAK EP


SAK EMKM
PSAK 1994
Eff 1 Jan 2011 Eff 1 Jan 2017 Eff 1 Jan 2025

8
Standar Akuntansi di Indonesia
PRIV
AT
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – PSAK  berbasis IFRS

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat – SAKEP – eff 1 Januari 2025 (30 Juni 2021)

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM

Standar Akuntansi Syariah Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi


• Mengatur transaksi Syariah nonlaba ISAK 35 (PPSAK 13 – PSAK 45 Dicabut)
• Pelaporan organisasi Syariah • Nama laporan berbeda
• Diterapkan bersamaan dengan PSAK / SAK • Komponen laporan berbeda
ETAP / EMKM tergantung entitasnya. • Memperhatikan ketentuan PSAK 1 Penyajian
Laporan Keuangan

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), PP 71 tahun 2010, digunakan untuk entitas Pemerintah Pusat
dan Daerah dalam menyusun laporan keuangan. Standar berbasis Akrual, dengan referensi utama
IPSAS / International Public Sector Accounting Standards.

PEMER
INTAH
9
Standar Akuntansi Keuangan
Kerangka Konseptual
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
• PSAK 74 Kontrak Asuransi
• PSAK 73 Sewa
• dll

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan


• ISAK 35 Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba
• ISAK 16 Konsesi Jasa – Grantor
• dll
Buletin Teknis
• Bultek 11 Revaluasi Aset Tetap; Bultek 12 Akuntansi Transaksi Repo Syariah; Bultek 10
Penerapan Anuitas dalam Murabahan; Bultek 10 Transisi ISAK 27; Bultek 9 Penerapan Metode
Anuitas dalam Murabahan,
• dll
Standar selain PSAK
• SAK Syariah
• SAK ETAP diganti dengan SAK Entitas Privat (SAKEP)
• SAK EMKM

10
Karakteristik IFRS
Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan merupakan adopsi dari
International Financial Reporting Standard (IFRS)

IFRS menggunakan “Principles Base “ :


Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit
penerapan prinsip tersebut.
Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi
mencerminkan realitas ekonomi.
Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian
sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif
IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan bisnis dan kebutuhan
informasi para pengguna konsekuensinya PSAK akan dinamis berubah mengikuti IFRS.

Standard IFRS terdiri dari dua: Standar lama yang masih menggunakan nama IAS (International Accounting
Standard) dan Standar baru atau revisi IAS dengan menggunakan nama IFRS.

11
Standar Akuntansi Internasional
• Standar Akuntansi internasional yang saat ini menjadi acuan / referensi:
• IFRS International Financial Reporting Standard – IASB, standard setter under IFAC
• IPSAS International Public Sector Accounting Standard – IPSASB standard setter for public entity
under IFAC
• SFAS Statement Financial Accounting Standard / Concept (US GAAP) – FASB. Standard ruled
based and more detailed.
• International Public Sector Accounting Standard
• Dikembangkan dari IFRS
• Memodifikasi IFRS baik major dan minor untuk disesuaikan dengan entitas publik
• Mengembangkan standar yang khusus hanya untuk entitas public – ex: revenue without performance
obligation, service benefit
• Dunia menuju standar akuntansi global
• Joint Project IASB dan FASB untuk mengurangi perbedaan. Convergence  one set global
accounting standard.
• IFAC membentuk International Sustainability Standard Board (ISSB) menerbitkan (ED) IFRS terkait
dengan Sustainability.
12
Perubahan PSAK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal PSAK 72
Pendapatan dari Kontrak Pelanggan menggantikan PSAK 23 Pendapatan Sewa dan PSAK 73
Sewa menggantikan PSAK 30 Sewa

PSAK Revisi / Amandemen


• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan, klarifikasi pengukuran
yang tidak signifikan.
• Contoh:
• PSAK 24 (Revisi 2015) gain loss aktuaria  OCI
• PSAK 16 (2016) dampak dari PSAK 69

PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope) yang hanya
bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan
signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Dampak dari perubahan PSAK lain

13
13
Pengaturan PSAK
PSAK terkait Pengaturan Pengaturan Penyajian dan
PSAK terkait Pelaporan
Transaksi dan Konsep Pengungkapan LK
• PSAK 1 Penyajian Laporan • PSAK 22 Kombinasi Bisnis • PSAK 13 Properti Investasi
Keuangan • PSAK 8 Peristiwa setelah Tanggal • PSAK 14 Persediaan
• PSAK 2 Laporan Arus Kas Neraca • PSAK 16 Aset Tetap
• PSAK 3 Laporan Interim • PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, • PSAK 19 Aset Tak Berwujud
• PSAK 4 Laporan Keuangan Perubahan Estimasi dan Kesalahan • PSAK 24 Imbalan Kerja
Tersendiri • PSAK 48 Penurunan Nilai • PSAK 57 Provisi, Kontijensi
• PSAK 65 Konsolidasi • PSAK 56 Laba per lembar saham • PSAK 58 Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual
• PSAK 5 Segmen • PSAK 68 Nilai Wajar • PSAK 55, 60, 71 Instrumen Keuangan
• PSAK 38 Restrukturisasi Entitas • PSAK 69 Agrikultur
Sepengendali • PSAK 66 Pengaturan Bersama
• PSAK 63 Hiperinflasi • PSAK 15 Investasi Asosiasi dan Ventura Bersama
• PSAK 67 Pengungkapan investasi pada entitas lain
• PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah
• PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan
• PSAK 73 Sewa
• PSAK 53 Imbalan Berbasis Saham
• PSAK 64 Evaluasi dan Explorasi Sumber Daya Mineral
• PSAK 74 Kontrak Asuransi

14
14
SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewan
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporan
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan

13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai


Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah

15
Ref: SAK ETAP 15
Ruang lingkup SAK ETAP

• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang:
 Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
 Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal
• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
 Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan
pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di
pasar modal; atau
 Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat,
seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana
dan bank investasi.
• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas
berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan
Rakyat (BPR)
• Efektif 1 Jan 2025 digantikan dengan SAK Entitas Privat

16
Ref: SAK ETAP
ISI SAK ENTITAS PRIVAT (SAKEP)
BAB ISI BAB ISI
1 Entitas Privat 19 Kombinasi Bisnis dan Goodwill
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 20 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 21 Provisi dan Kontijensi - lampiran pedoman dan pengukuran
4 Laporan Posisi Keuangan 22 Liabiltias dan Ekuitas - lampiran contoh akuntansi penerbit
Click icon to add picture
5 Laporan Penghasilan Komprehensif dan Laporan Laba Rugi 23 Pendapatan - lampiran contoh pengakuan pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba rugi dan 24 Hibah Permerintah
Saldo Laba
7 Laporan Arus Kas 25 Biaya Pinjaman
8 Catatan atas Laporan Keuangan 26 Pembayaran Berbasis Saham
9 Laporan Keuangan Konsolidasian dan LK Tersendiri 27 Penurunan Nilai Aset
10 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan 28 Imbalan Kerja
11 Instrumen Keuangan Dasar 29 Pajak Penghasilan
12 Isu terkait Instrumen Keuangan Lain 30 Penjabaran Valuta Asing
13 Persediaan 31 Hiperinflasi
14 Investasi pada Entitas Asosiasi 32 Peristiwa setelah akhir Periode Pelaporan
15 Investasi pada Ventura Bersama 33 Pengungkapan Pihak Berelasi
16 Properti Investasi 34 Aktivitas Khusus
17 Aset Tetap 35 Ketentuan Transisi
18 Aset Tak Berwujud selain Goodwill Lam A – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
LAM B Daftar Istilah
Lam C – Penyesuaian terhadap SAK dan SAK EMKM
Ilustrasi, table persyaratan penyajian dan pengungkapan,
Perbedaan IFRS dan IFRS for SME.

Ref: SAK Entitas Privat 17


OVERVIEW PERUBAHAN SAKEP
• SAKEP Adopsi dari IFRS for SME’s (2015) dan PSAK adopsi dari IFRS
• Lebih sederhana dari SAK namun lebih komprehensif dari SAK ETAP.
• Penambahan pengaturan
• Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri
• Instrumen Keuangan Dasar dan Isu terkait Instrumen Keuangan Lain
• Kombinasi Bisnis dan Goodwiil
• Hibah Pemerintah
• Pembayaran Berbasis Saham
• Penurunan nilai Aset
• Hiperlinflasi
• Aktivitas Khusus: Agrikultur, Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral; Perjanjian
Konsesi Jasa
• Pengaturan berubah:
• Aset tetap; properti investasi, sewa, penghasilan komprehensif lain
• Pajak penghasilan, investasi pada asosiasi dan pengendalian bersama
• Pengaturan PSAK yang tidak ada dalam SAK EP
• Segmen, laporan keuangan interim, laba per lembar saham, nilai wajar.
• Perusahaan yang telah menggunakan standar yang lebih kompleks tidak boleh berganti
menggunakan SAK EP
18
Ref: Materi PPT Public Hearing SAK Entitas Privat
Beberapa Perbedaan PSAK dan SAK EP

• Konsep sewa menggunakan ketentuan dalam PSAK 30 Sewa bukan PSAK 73.
• Instrumen Keuangan pengaturannya lebih sederhana mengikuti PSAK 55 tidak
sekomplek PSAK 71 Instrumen Keuangan. Pengungkapan lebih sederhana.
• Kerangka konseptual SAK EP diatur dalam bab konsep pervasif
• Beban bunga selama pembangunan aset tetap tidak boleh dikapitalisasi, berbeda dengan
PSAK 26 Bunga Pinjaman
• Pendapatan menggunakan ketentuan dalam PSAK 23 Pendapatan tidak seperti PSAK 72
• Aset tak berwujud hanya menggunakan model biaya, tidak menggunakan model
revaluasi.
• Definisi pengendalian dalam pengaturan kombinasi bisnis dan laporan keuangan
konsolidasi berbeda.

Ref: SAK ETAP 19


RUANG LINGKUP SAK EMKM

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA VIII 8 Desember


2016

Isi Standar

• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab  isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi contoh jurnal
penyesuaian kas menjadi akrual  bukan bagian dari standar

Ref: SAK EMKM 20


RUANG LINGKUP SAK EMKM

Standar digunakan untuk entitas mikro, kecil dan menengah

• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro, kecil, dan
menengah sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, selama dua tahun berturut-
turut.

Dapat digunakan entitas lain jika otoritas mengijinkan entitas


tersebut menyusun laporan keuagnan dengan menggunaan SAK
EMKM

21
Ref: SAK EMKM 21
PENGATURAN SAK EMKM

• Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama


• Bab 11 Aset Tetap
• Bab 1 Ruang Lingkup • Bab 12 Aset Takberwujud
• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive • Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan • Bab 14 Pendapatan dan Beban
• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan • Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 5 Laporan Laba Rugi • Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing
• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan • Bab 18 Tanggal Efektif
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
• Bab 9 Persediaan

22
Ref: SAK EMKM 22
UPDATE
PSAK
PSAK effektif 2018 - 2020

PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018


Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018
ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020
PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020
PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020
ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan Entitas Bertujuan Non Laba – eff 1 Jan 2020
Amendemen PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang
Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama – ef 1 Jan 2020
PSAK effektif setelah 2020
PSAK 74 Kontrak Asuransi eff 1 Jan 2025

SAK Entitas Privat eff 1 Jan 2025

Amendemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Hasil sebelum Penggunaan yang Diintensikan

Penyesuaian tahunan 2020 (PSAK 1, 13, 48, 66 dan ISAK 16) – eff 2023

ISAK 36: Inteprestasi atas Interaksi antara Ketentuan Mengenai Hak atas Tanah dalam PSAK 16 dan 73.– eff 1 Jan
2020
Amandemen PSAK 50, 60 dan 71 – Reformasi Acuan Bunga – eff 1 Jan 2020

Amendemen PSAK 73 Sewa tentang Konsesi Sewa terkait Covid-19 - Eff 1 Jan 2020
Amandemen PSAK 1: Penyajian laporan keuangan tentang klasifikasi liabiitas jangka pendek atau Jangka Panjang
eff 1 Jan 2023
Amendemen PSAK 22 Kombinasi Bisnis tentang Referensi ke Kerangka Konseptual ini mengklarifikasi
interaksi antara PSAK 22, PSAK 57, ISAK 30 dan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan.
Amandemen PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi tentan kontrak yan yang merugi MEMENUHI
KONTRAK – 1 JAN 2022
Penyesuian 2020 (PSAK 69, 73, 71) – Eff 1 Jan 2022
Press Realase

Pencabutan Atas Buletin Teknis 2: Akuntansi untuk Pembiayaan Bersama Atas Fasilitas
Kredit

Dampak Pandemi Covid 19 terhadap Penerapan PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode


Pelaporan dan PSAK 71 Instrumen Keuangan

Dampak Pandemi Covid 19 terhadap Penerapan PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar

Dampak Pandemi Covid 19 terhadap Penerapan ISAK 102 Penurunan Nilai Piurang
Murabahah.
Amandemen PSAK
Amendemen PSAK 71: Instrumen Keuangan, Amendemen PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran, Amendemen PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan, Amendemen PSAK 62:
Kontrak Asuransi dan Amendemen PSAK 73: Sewa tentang Reformasi Acuan Suku Bunga Tahap 2

Amendemen PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan terkait pengungkapan kebijakan


akuntansi. - eff. 1 Jan 2023

Amendemen PSAK 25 tentang Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
terkait definisi estimasi akuntansi. - eff. 1 Jan 2023

Amendemen PSAK 46 Pajak Penghasilan tentang Pajak Tangguhan terkait Aset dan Liabilitas yang
timbul dari Transaksi Tunggal - 1 Jan 2023

Penyesuaian Tahunan 2021. Penyesuaian Tahunan 2021 mencakup penyesuaian untuk: PSAK
1: Penyajian Laporan Keuangan; PSAK 13: Properti Investasi; PSAK 48: Penurunan Nilai Aset, PSAK
66: Pengaturan Bersama, ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa.

Amendemen PSAK 74: Kontrak Asuransi tentang Penerapan Awal PSAK 74 dan PSAK 71 Informasi


Komparatif 
PSAK 69
PSAK 69 Agrikultur
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis
oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis
tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar
tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang menghasilan produk agrikultur
merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen) merupakan aset biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
• pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
• Setelah panen  biaya perolehan persediaan.
Tanaman Produktif –Amandemen PSAK 16 Aset Tetap

Tanaman produktif (bearer plants) adalah tanaman hidup yang:


• digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur;
• diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari
satu periode; dan
• memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai
produk agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental
(incidental scrap).

• Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan aset tetap yang dikonstruksi
sendiri sebelum berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan
sesuai dengan intensi manajemen.
• “Konstruksi” mencakup aktivitas yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman
produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan
sesuai dengan intensi manajemen.
ISAK 35
SEKTOR PUBLIK

PEMERINTAH
SAP*
 Akuntansi
Keuangan

 Akuntansi
AKUNTANSI SEKTOR Manajemen
PADA PUBLIK
 Sistem
Informasi
NON PEMERINTAH** Akuntansi
(ENTITAS NON LABA)
SAK + ISAK 35

• Standar Akuntansi Keuangan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan:


• Standar Akuntansi Internasional : Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
• * Pemerintah  Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)
• ** Entitas Non Pemerintah menggunakan PSAK / SEKEP (SAK ETAP) dan ISAK 35 menggantikan
PSAK 45 Pelaporan Organisasi Nirlaba

32
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan 35

 Penyajian laporan keuangan entitas berorientasi non laba disusun dengan


memperhatikan persyaratan, struktur laporan dan persyaratan minimal yang
diatur dalam PSAK 1. (par 09)
 Entitas berorientasi non laba dapat membuat penyesuaian deskripsi yang
digunakan untuk beberapa pos dalam laporan keuangan. Misal: pembatasan
sumber daya (par 10)
 Entitas berorientasi non laba dapat membuat penyesuaian deskripsi yang
digunakan atas laporan keuangan. Misal: Judul laporan perubahan aset neto,
bukan laporan laba rugi, untuk mencerminkan fungsi yang lebih sesuai dengan isi
laporan keuangan. (par 11)
 Entitas berorientasi nonlaba tetap mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan
dalam menyajikan laporan keuangan termasuk catatan atas LK, sehingga tidak
mempengaruhi kualitas informasi yang disajikan dalam LK.

33
Contoh Ilustrasi

 Laporan Posisi Keuangan


 Menyajian pos penghasilan komprehensif pada bagian aset neto tanpa
pembatasan
 Menyajikan pos penghasilan komprehensif lain secara tersendiri
 Laporan Penghasilan Komprehensif
 Kolom tunggal
 Menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aset neto
 Laporan Perubahan Aset Neto
 Laporan Arus kas Komponen Laporan Keuangan
(PSAK 45)
 Catatan atas Laporan Keuangan • Laporan Aktivitas
• Laporan Posisi Keuangan
• Laporan Arus Kas
• Catatan atas Laporan Keuangan

34
PSAK 71
Instrumen Keuangan PSAK 50, 71, 60
Instrumen Keuangan

IAS 32 IFRS 9 IFRS 7

PSAK 50 PSAK 71 PSAK 60


• Definisi instrumen keuangan • Definisi dan klasifikasi  Tingkat pengungkapan
(penyajian) (pengukuran) berdasarkan kelas
• Pemisahan liabilitas dan • Derivatif melekat  Signifikansi instumen
ekuitas • Pengakuan dan penghentian terhadap kinerja
• Instrumen keuangan majemuk. pengakuan  Sifat dan cakupan risiko –
• Saham treasuri, bunga, • Pengukuran awal, pengukuran kualitatif & kuantitatif
dividen, kerugian/keuntungan selanjutnya, reklasifikasi,  Analisis sensitivitas
• Saling hapus atas aset dan penurunan nilai.
liabilitas • Lindung Nilai
36
Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 50
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Kontrak diselesaikan
Instrumen ekuitas
Kas Hak kontraktual dengan instrumen
entitas lain
ekuitas entitas

Liabilitas keuangan
kontrak yang diselesaikan dengan
Kewajiban kontraktual
instrumen ekuitas entitas

Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi
dengan seluruh kewajibannya

Referensi: PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian 37


Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai:


 aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
 liabilitas keuangan atau
 instrumen ekuitas entitas lain.
 Aset Keuangan  Liabilitas Keuangan
 Kas  Kewajiban kontraktual:
 Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain • untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain
 Hak kontraktual: kepada entitas lain; atau
• untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari • untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas
entitas lain; atau keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang
• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas berpotensi tidak menguntungkan entitas;
lain dengan kondisi berpotensi untung; atau  kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan
 Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan
instrumen ekuitas entitas entitas dan merupakan suatu:
• nonderivatif • non derivatif; atau
• derivatif • derivatif

 Ekuitas
 Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya

Referensi: PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian 38


PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan

• Entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan


untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja
keuangan.
• Pengungkapan hirarki nilai wajar (PSAK 68)
 Tingkat 1 harga kuotasi pasar atau nilai kontrak terkini
 Tingkat 2 Input selain harga kuotasian namun dapat diobservasi
 Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
• Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
• Pengungkapan kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan proses
pengelolaan risiko)
• Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)

Referensi: PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan 39


PSAK 71 Instrumen Keuangan
• PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan per 1 Januari 2016
yang efektif 1 Januari 2018.
• PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung
nilai.
• PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, namun PSAK 71 belum mengganti seluruh ketentuan dan
persyaratan yang ada di PSAK 55.
• Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71 memperkenankan entitas
untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 71 atau PSAK 55 secara
keseluruhan
• PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK 55 untuk
macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71.
• Amandemen terhadap PSAK Lain
• Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020.
• Penerapan dini diperkenankan.

40
Ringkasan Perubahan Pokok
PSAK 71 Instrumen Keuangan

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.


• Klasifikasi amortized cost dan fair value (FVPL & FVOCI)
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk memperoleh
arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas
pokok – SPPI Solely payment from principles & interest)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset


keuangan

Memperbaiki model akuntansi hedging

41

41
PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Perubahan format mengikuti IFRS:


• Bab 1 Tujuan
• Bab 2 Ruang Lingkup
• Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
• Bab 4 Klasifikasi
• Bab 5 Pengukuran
• Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
• Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Perbedaan dengan IAS
• Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations,
• Ketentuan transisi

42
Pengakuan Awal

Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi
keuangan, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah satu pihak dalam
ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

Pada saat entitas pertama kali mengakui aset keuangan, entitas tersebut
mengklasifikasikannya sebagai aset keuangan diamortisasi dan aset keuangan
diukur dengan nilai wajar

Ketika entitas pertama kali mengakui liabilitas keuangan, entitas tersebut


mengklasifikasikan sebagai liabilitas diamortisasi dan liabilitas diukur dengan
nilai wajar.

43
Referensi: PSAK 71 Instrumen Keuangan
Klasifikasi – Instrumen Keuangan
Aset keuangan
 Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi - (Financial asset at Fair
Value through Profit and Loss-FVTPL)
• Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Penghasilan Komprehensif Lain
(Financial asset at Fair Value through Other Comphrehensive Income -FVOCI)
• Aset Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi - (Financial asset at
Amortised Cost - AmC)

Liabilitas keuangan
 Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi - (Financial liabilities
at Fair Value through Profit and Loss-FVTPL)
• Liabilitas Keuangan yang diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi - (Financial liabilities at
Amortised Cost - AmC)

Derivatif melekat
• Kontrak hibrida dengan aset keuangan sebagai kontrak utama
• Kontrak lainnya

44
Klasifikasi: Aset Keuangan

Kategori Pengukuran
 Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55

PSAK 71 PSAK 55
• FVTPL • FVTPL
• Biaya perolehan diamortisasi • Loan and Receivable
• HTM
• FVOCI
Perubahan signifikan • FVOCI
dalam mengklasifikasikan aset keuangan

Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan diperkirakan tidak sering terjadi

• FVTPL = Fair value to profit and loss


• FVOCI = Fair value to other comprehensive Income
• HTM = Held to Maturiy

45
Instrumen Keuangan – Klasifikasi
Instrumen utang (termasuk kontrak hybrid) Derivatives Ekuitas

Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga


MEMENUHI
GAGAL
Diperdagangkan
Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual
BM 2: Tidak
BM 1: arus kas Tidak
arus kas Kontraktual dan memenuhi
kontraktual menjual BM 1 dan
BM 2 Opsi FVOCI dipilih
Memilih opsi nilai wajar
Ya
Tidak Ya Tidak
Tidak
Biaya perolehan FVOCI FVOCI*
Diamortisasi (with recycling) FVTPL
(tanpa recycling)

*Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan awal 46
PENGUKURAN

Pengukuran awal

Pengukuran selanjutnya aset keuangan

Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan

Pengukuran biaya perolehan diamortisasi

Penghapusan

Penurunan nilai
47

47
Pengukuran Awal

Instrumen Keuangan

FVTPL Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi*

Nlai Wajar Nilai wajar ditambah Biaya Transaksi terkait


langsung dengan perolehan
(Biaya Transaksi  expense) (Biaya Transaksi  capitalized)

* Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan signifikan


diakui sebesar harga transaksi
48
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Instrumen Keuangan

Kategori Laba Rugi OCI PSAK 55


Biaya perolehan Seluruh keuntungan dan kerugian -
diamortisasi
Instrumen utang Bunga, kerugian penurunan nilai, Keuntungan/
pada FVOCI keuntungan/kerugian selisih kurs, kerugian lainnya
keuntungan/kerugian saat pelepasan
Instrumen Dividen (kecuali) jelas merupakan Keuntungan/
ekuitas* pada pemulihan atas sebagian biaya perolehan kerugian
FVOCI (investasi) perubahan nilai
wajar
FVTPL Seluruh keuntungan dan kerugian -
* Pengukuran dengan metode biaya perolehan tidak diperkenankan

49
Suku Bunga Efektif
• Suku bunga yang menyamakan antara nilai
awal aset dengan nilai kini dari pembayaran
yang diterima di masa mendatang.
• Nilai awal aset keuangan termasuk biaya
transaksi dan biaya lain terkait dengan
perolehan/penerbitan aset/liabilitas
keuangan
• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan
suku bunga yang ditetapkan.
• Suku bunga efektif digunakan untuk
menghitung amortisasi premium atau diskon

50
Perubahan utama Penurunan Nilai dari PSAK 55
PSAK 55 PSAK 71

Tipe model Kerugian yang telah terjadi Kerugian ekspektasian


(incurred loss) (expcedted loss)

Jumlah model Beberapa Satu

Ruang lingkup
Diperluas
Investasi dalam Penurunan nilai diakui untuk Tidak ada penurunan nilai yang
instrumen investasi pada instrumen ekuitas diakui untuk instrumen ekuitas
ekuitas yang diklasifikasikan sebagai AFS*

Pertimbangan
(judgement) Meningkat
* AFS – Available for sale

51
51
Ruang Lingkup Penurunan Nilai

Dalam ruang lingkup Di luar ruang lingkup


• Aset keuangan yang merupakan instrumen utang yang • Investasi dalam instrumen
diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI ekuitas.
(misalnya: piutang dagang, instrumen utang).
• Komitmen pinjaman dan
• Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak diukur jaminan yang diterbitkan
pada FVTPL. yang diukur pada FVTPL.
• Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang masuk • Instrumen keuangan
dalam ruang lingkup PSAK 71 (yang tidak diukur pada lainnya yang diukur pada
FVTPL). FVTPL.
• Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30.
• Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72.

52
Pendekatan umum

Berpindah kategori Kerugian


Kerugian Jika risiko kredit dari aset keuangan telah kredit
kredit meningkat signifikan sejak pengakuan awal
ekspektasian
ekspektasian
sepanjang
12 bulan Kembali umurnya
Jika kondisi di atas tidak lagi terpenuhi

• Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut:
• Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau
• Kerugian kredit sepanjang umurnya.
• Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan risiko kredit
secara signifikan sejak pengakuan awal.

53
Penurunan nilai – model baru
Kejadian masa lalu

Informasi
Kondisi sekarang
yang
dicakup
Perkiraan kondisi ekonomi
masa depan

• Pada umumnya, seluruh aset keuangan “membawa” penyisihan kerugian.


• Tidak diperlukan pemicu (trigger) untuk mengakui penurunan nilai
• Lebih banyak pertimbangan.
• Satu model untuk seluruh instrumen keuangan dalam ruang lingkup PSAK 71.

54
Model Umum Penurunan
Nilai
Penurunan kualitas kredit sejak pengakuan awal (tidak absolut risiko kredit)

Pengakuan penurunan nilai:

Kerugian Ekspektasian Kerugian Ekspektasian Kerugian Ekspektasian


12 bulan sepanjang umurnya sepanjang umurnya

Pendapatan bunga/laba:

Dasar Bruto Dasar Bruto Dasar Neto

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3


Performing Under - Performing Non - Performing
Kualitas Kredit Baik Kualitas Kredit Kurang Kualitas Kredit
Baik Memburuk

55
Perhitungan Penurunan Nilai
Perhitungan ECL PSAK 71 akan berdampak pada strategi yang akan dilakukan oleh entitas
sebagai berikut:
𝑷𝑫 × 𝑳𝑮𝑫 × 𝑬𝑨𝑫
[Expected credit losses = exposure at default 𝑬𝑪𝑳=
* 𝒏
probability of default * loss given default] (𝟏+ 𝑬𝑰𝑹)
Strategi Collecton menjadi lebih cepat saat tunggakan
PD
Kriteria penerima pinjaman diperketat

Menjaga Loan-to-value (LTV) sesuai risk appetite


ECL LGD
Eksekusi agunan lebih cepat setelah default

Off-Balance: Memberikan plafond secukupnya sesuai


kebutuhan nasabah
EAD
On-balance: Risk sharing dengan sindikasi pinjaman

Source: Rosita Uli Sinaga 2019


56
Praduga 30 hari
Risiko kredit telah meningkat secara signifikan sejak
pengakuan awal jika pembayaran kontraktual telah
tertunggak lebih dari 30 hari.
• Diasumsikan sebagai titik terakhir di mana kerugian kredit
ekspektasian sepanjang umur diakui:
• Delinquency merupakan salah satu lagging indicator.
• Kenaikan signifikan dalam risiko kredit biasanya terjadi
sebelum aset menunggak.
• Jika tersedia informasi yang lebih bersifat forward-looking
(misalnya, atas dasar suatu portofolio aset) maka
informasi tersebut harus digunakan.

57
Pendekatan pengukuran ganda – menerapkan
definisi gagal bayar
• Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan
hutang.
• Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko
kredit secara internal atas instrumen yang relevan.
• Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika
memungkinkan.
• Diterapkan secara konsisten.
Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa peristiwa gagal bayar
tidak terjadi sebelum aset keuangan 90 hari menunggak.

58
PSAK 72
PSAK yang Digantikan PSAK 72

PSAK 23: Pendapatan

PSAK 34: Kontrak Konstruksi,

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,

ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan.

PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.

60
PSAK 72

Standar

Lampiran A - Daftar Istilah

Lampiran B – Pedoman Penerapan

Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transasi

Contoh Ilustratif

Lampiran D – Penyesuaian terhadap Pernyataan Lain

61
PSAK 72

PSAK 72 merupakan adopsi


IFRS 15 Revenue from Standar ini bersifat principles
contracts with customers: based
effective 2018.

Standar komprehensif
karena mengatur semua
jenis pendapatan yang
Joint project dengan IASB
terkait dengan kontrak
dan FASB (US GAAP)
pelanggan sehingga
menghilangkan pengaturan
dalam standar yang lain
PSAK 72

Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup
Pengakuan
• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak,
• Identifikasi kewajiban pelaksanaan
• Identifikasi penyelesaian kewajiban pelaksanaan (sepanjang
waktu atau waktu tertentu).
Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan dan perubahan atas harga
transaksi
Biaya Kontrak
• Biaya inkremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan
penurunan nilai
Penyajian
Pengungkapan
63
Tahapan Pengakuan Pendapatan

1 Mengidentifikasikan Kontrak dengan Pelanggan


Pengakuan
2 Mengidentifikasikan Kewajiban Pelaksanaan

3 Menentukan Harga Transaksi


Pengukuran
Mengalokasikan harga transaksi terhadap
4
kewajiban pelaksanaan

Mengakui pendapatan ketika (selama) entitas


5 Pengakuan
menyelesaikan Kewajiban Pelaksanaan

64
Identifikasi
Kontrak
Mengidentifikan Kontrak – Par 9

Entitas mencatat kontrak dengan pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:
a) para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak (secara tertulis, lisan atau sesuai dengan
praktik bisnis pada umumnya) dan berkomitmen untuk melaksanakan kewajiban mereka
masing-masing;
b) entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau jasa yang akan dialihkan;
c) entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau jasa yang akan dialihkan;
d) kontrak memiliki substansi komersial (yaitu risiko, waktu, atau jumlah arus kas masa depan
entitas diperkirakan berubah sebagai akibat dari kontrak); dan
e) kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi haknya dalam pertukaran
barang atau jasa yang akan dialihkan ke pelanggan.
Dalam mengevaluasi apakah kolektibilitas terjadi, entitas mempertimbangkan kemampuan dan intensi
pelanggan untuk membayar jumlah imbalan ketika jatuh tempo.

65
Identifikasi
Kontrak
Tidak terdapat kontrak dan Kontrak tidak terlaksana

• Tidak terdapat suatu kontrak, jika setiap pihak


dalam kontrak memiliki hak yang dapat
Tidak Terdapat dipaksakan secara sepihak untuk mengakhiri
Kontrak kontrak yang tidak terlaksana penuh (wholly
unperformed contract) tanpa adanya
kompensasi kepada pihak lain.

• Kontrak tidak terlaksana penuh jika kedua


kriteria berikut terpenuhi:
• entitas belum mengalihkan barang atau
Kontrak tidak jasa yang dijanjikan kepada pelanggan; dan
terlaksana • entitas belum menerima, dan belum
berhak menerima, imbalan apapun dalam
pertukaran dengan barang atau jasa yang
dijanjikan

66
Identifikasi
Kontrak
Tidak memenuhi kontrak – Menerima
Imbalan

Kontrak tidak memenuhi kriteria paragraph 9 dan entitas menerima imbalan dari
pelanggan, maka imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan jika salah satu
kriteria terpenuhi:
• entitas tidak memiliki sisa kewajiban untuk mengalihkan barang atau jasa
kepada pelanggan dan seluruh, atau secara substansial seluruh, imbalan yang
dijanjikan pelanggan telah diterima entitas dan tidak dapat dikembalikan; atau
• kontrak telah diakhiri dan imbalan yang diterima dari pelanggan tidak dapat
dikembalikan.

67
Kombinasi
Kontrak
Kombinasi Kontrak

Entitas
mengombinasikan kontrak dinegosiasikan sebagai satu
paket dengan tujuan komersial tunggal;
dua atau lebih kontrak
sebagai kontrak
tunggal jika satu atau
lebih kriteria berikut jumlah imbalan yang dibayarkan dalam
satu kontrak bergantung pada harga atau
terpenuhi: pelaksanaan dari kontrak lain; atau

barang atau jasa yang dijanjikan dalam


kontrak (atau beberapa barang atau jasa
yang dijanjikan dalam setiap kontrak)
merupakan kewajiban pelaksanaan
tunggal sesuai dengan paragraf 22-30.

68
Modifikasi
Kontrak
Modifikasi Kontrak

• Modifikasi kontrak adalah perubahan dalam ruang lingkup atau


harga kontrak (atau keduanya) yang disetujui oleh para pihak dalam
kontrak.
• Entitas mencatat sebagai kontrak terpisah jika kondisi berikut
terpenuhi:
• ruang lingkup kontrak meningkat karena penambahan barang
atau jasa yang bersifat dapat dibedakan (distinct); dan
• harga kontrak meningkat oleh sejumlah imbalan yang
mencerminkan harga jual berdiri sendiri (stand-alone selling
prices).

69
Modifikasi
Kontrak
Modifikasi Kontrak – tidak terpisah

• Entitas mencatat barang atau jasa yang dijanjikan yang belum dialihkan pada
tanggal modifikasi kontrak dengan cara di bawah ini yang dapat diterapkan:
• Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak tersebut
merupakan penghentian kontrak yang ada dan menciptakan kontrak baru,
jika sisa barang atau jasa bersifat dapat dibedakan dari barang atau jasa yang
dialihkan pada atau sebelum tanggal modifikasi kontrak.
• Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak tersebut
merupakan bagian dari kontrak yang ada jika sisa barang atau jasa bersifat
tidak dapat dibedakan. Oleh karena itu, menjadi bagian dari kewajiban
pelaksanaan tunggal yang dipenuhi sebagiannya pada tanggal modifikasi
kontrak.

70
Kewajiban
Pelaksanaan

Mengidentifikan Kewajiban Pelaksanaan


• Pada awal kontrak, entitas menilai barang atau jasa yang dijanjikan
dalam kontrak dengan pelanggan dan mengidentifikasi sebagai
kewajiban pelaksanaan,setiap janji untuk mengalihkan kepada
pelanggan baik:
a) suatu barang atau jasa (atau sepaket barang atau jasa) yang
bersifat dapat dibedakan; atau
b) serangkaian barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan
yang secara substansial sama dan memiliki pola pengalihan
yang sama kepada pelanggan (lihat paragraf 23).

71
Kewajiban
Pelaksanaan
Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan

Janji kontrak dengan pelanggan


• Kontrak umumnya secara eksplisit menyatakan barang
atau jasa yang dijanjikan untuk dialihkan kepada
pelanggan.
• Akan tetapi, kewajiban pelaksanaan tidak terbatas pada
barang atau jasa yang secara eksplisit dinyatakan dalam
kontrak.
Barang atau jasa bersifat dapat dibedakan
dapat berbentuk:
• Penjualan barang yang diproduksi; yang dibeli
• Pelaksanaan tugas
• Penyediaan jasa; jasa pengaturan
• Pembagian hak kepada barang dan jasa, dll
72
Harga
Transaksi
Pengukuran

Ketika (atau selama)


kewajiban pelaksanaan
diselesaikan, entitas
mengakui pendapatan atas
sejumlah harga transaksi
(yang tidak termasuk
estimasi atas imbalan
variabel yang dibatasi)
yang dialokasikan terhadap
kewajiban pelaksanaan.

73
Harga
Transaksi
Pengukuran

Menentukan harga transaksi

• Imbalan Variabel
• Liabilitas Pengembalian
• Estimasi Pembatasan Imbalan Variabel
• Penentuan kembali Imbalan Variabel
• Keberadaan Komponan Pendanaan Signifikan dalam Kontrak
• Imbalan Non Kas
• Uang Imbalan kepada Pelanggan

Mengalokasikan harga transaksi terhadap


kewajiban Pelaksanaan

Perubahan dalam harga transaksi

74
Penyelesaian
Kewajiban
Pelaksanaan

Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan


• Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas
menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dengan mengalihkan barang
atau jasa yang dijanjikan (yaitu aset) kepada pelanggan.
• Aset dialihkan ketika (atau selama) pelanggan memperoleh
pengendalian atas aset.
sepanjang waktu
atau
Pada awal kontrak
entitas menentukan
apakah entitas
menyelesaikan
kewajiban
pelaksanaan suatu waktu
tertentu

75
Penyelesaian
Kewajiban
Pelaksanaan

Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan

Penyelesaian kewajiban

• Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Sepanjang


Waktu
• Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan pada Waktu
Tertentu

Pengukuran Kemajuan terhadap


Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan
secara penuh
• Metode Pengukuran Kemajuan
• Pengukuran Kemajuan yang Rasional

76
Penyelesaian
Kewajiban
Pelaksanaan

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan


Sepanjang Waktu (Performance Obligation Over
Time)
Entitas mengalihkan pengendalian barang atau jasa sepanjang waktu 
menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dan mengakui pendapatan sepanjang
waktu, jika satu dari kriteria berikut terpenuhi:
a. pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat yang
disediakan oleh kinerja entitas saat entitas melaksanakan kewajiban
pelaksanaannya tersebut (lihat paragraf PP03-PP04);
b. kinerja entitas menciptakan atau meningkatkan aset (sebagai contoh,
pekerjaan dalam proses) yang dikendalikan pelanggan sebagai aset yang
diciptakan atau ditingkatkan (lihat paragraph PP05); atau
c. kinerja entitas tidak menciptakan suatu aset dengan penggunaan alternatif
terhadap entitas dan entitas memiliki hak atas pembayaran yang dapat
dipaksakan atas kinerja yang telah diselesaikan sampai saat ini

77
Penyelesaian
Kewajiban
Pelaksanaan

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Sepanjang


Waktu (Performance Obligation at a Point of Time)

• Jika kewajiban pelaksanaan tidak diselesaikan sepanjang waktu, maka entitas


menyelesaikan kewajiban pelaksanaan pada waktu tertentu.
• Untuk menentukan waktu tertentu dimana pelanggan memperoleh pengendalian
atas aset yang dijanjikan dan entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan, entitas
mempertimbangkan persyaratan pengendalian.
• Sebagai tambahan, entitas mempertimbangkan indikator pengalihan pengendalian,
yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada, hal berikut:
a. Entitas memiliki hak kini atas pembayaran aset
b. Pelanggan memiliki hak kepemilikan legal atas aset
c. Entitas telah mengalihkan kepemilikan fisik atas aset
d. Pelanggan memiliki risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan aset
e. Pelanggan telah menerima aset

78
Penyelesaian
Kewajiban
Pelaksanaan

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan


Sepanjang Waktu (Performance Obligation at a

Point of Time)
Pengendalian mencakup kemampuan untuk mencegah entitas lain mengarahkan
penggunaan atas, dan memperoleh manfaat dari, aset.
• Manfaat atas aset adalah arus kas potensial (arus masuk atau penghematan arus
keluar) yang dapat diperoleh secara langsung atau tidak langsung dalam berbagai
cara, seperti dengan:
• menggunakan aset untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa
(termasuk jasa publik);
• menggunakan aset untuk meningkatkan nilai aset lain;
• menggunakan aset untuk menyelesaikan liabilitas atau mengurangi beban;
• menjual atau mempertukarkan aset;
• menjaminkan aset untuk perolehan pinjaman; dan
• memiliki aset.

79
Penyelesaian
Kewajiban
Pelaksanaan

Pengukuran kemajuan terhadap


penyelesaian kewajiban – sepanjang waktu
• Untuk setiap kewajiban pelaksanaan yang diselesaikan sepanjang waktu entitas mengakui
pendapatan dengan mengukur kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan.
• Tujuan pengukuran kemajuan: untuk menggambarkan kinerja entitas dalam mengalihkan
pengendalian atas barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan.
• Entitas menerapkan metode tunggal atas pengukuran kemajuan untuk setiap kewajiban
pelaksanaan yang diselesaikan sepanjang waktu dan entitas menerapkan metode tersebut
secara konsisten terhadap kewajiban pelaksanaan serupa dan dalam keadaan serupa.
• Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas mengukur kembali kemajuan terhadap
penyelesaian kewajiban pelaksanaan secara penuh yang diselesaikan sepanjang waktu.
• Metode pengukuran kemajuan sesuai dengan sifat barang dan jasa:

Metode output
Metode input
80
Biaya Kontrak

Biaya Kontrak

Biaya inkremental atas


Perolehan Kontrak

Biaya Pemenuhan
Kontrak

Amortisasi dan
Penurunan Nilai

81
Penyajian

Penyajian
• Ketika salah satu pihak dalam kontrak telah melaksanakan, entitas
menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan sebagai:
• aset kontrak  (kewajiban > imbalan diterima), atau
• liabilitas kontrak  (kewajiban < imbalan diterima)
bergantung pada hubungan antara kinerja entitas dan pembayaran
pelanggan.
• Entitas menyajikan hak tanpa syarat terhadap imbalan secara terpisah
sebagai piutang.

82
Pengungkapan
Pengungkapan
Tujuan persyaratan pengungkapan adalah agar entitas mengungkapkan informasi
yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami sifat,
jumlah, waktu dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak
dengan pelanggan

Untuk mencapai tujuan tersebut, entitas mengungkapkan


informasi kualitatif dan kuantitatif tentang seluruh hal berikut:

pertimbangan signifikan
dan perubahan dalam
aset yang diakui dari
pertimbangan, yang
kontrak dengan biaya untuk memperoleh
dibuat dalam
pelanggan; atau memenuhi kontrak
menerapkan Pernyataan
dengan pelanggan.
ini terhadap kontrak
tersebut dan;

83
83
Pengungkapan

Pengungkapan

Aset yang Diakui dari


Pertimbangan
Biaya untuk
Kontrak dengan Signifikan dalam
Memperoleh atau
Pelanggan Penerapan
Memenuhi Kontrak
Pernyataan Ini
dengan Pelanggan
• Pemisahan Pendapatan • Menentukan Waktu
• Saldo Kontrak Penyelesaian Kewajiban
• Kewajiban Pelaksanaan Pelaksanaan
• Harga Transaksi yang • Menentukan harga
Dialokasikan terhadap Sisa transaksi dan jumlah yang
Kewajiban Pelaksanaan dialokasikan untuk
kewajiban pelaksanaan

84
PSAK 73
Pokok Perubahan PSAK 73

Sewa
PSAK 73 Sewa efektif 1 Januari 2020 boleh diterapkan lebih dahalu, menggantikan PSAK 30
Sewa dan ISAK terkait sewa termasuk ISAK 8 Transaksi yang mengandung sewa.
• Perubahan terjadi dari sisi Penyewa (lessee)
• Sewa kecuali jangka pendek (kurang dari setahun) atau asset yang disewa bernilai rendah,
akan diakui sebagai asset hak guna dan liabilitas sewa.
• Untuk Pesewa (Lessor), sewa diklasifikasikan berdasarkan sewa operasi dan sewa pembiayaan.
Standar memberikan pedoman indikator agar diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
• Ketentuan transasi :
• Retrospektif sesuai PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi.
• Modifikasi:
• Saldo awal 1/1/2020 dan penyesuaian saldo laba
• Saldo awal 1/1/2020 sebesar kontrak sewa tersisa dan tanpa penyesuaian saldo laba.
• Tidak ada ketentuan baru dalam perpajakan terkait PSAK 73 sehingga:
• pajak akan mengikuti ketentuan pajak
• akuntansi akan mengikuti PSAK 73, sehingga muncul perbedaan akuntansi dan pajak.

86
Pokok Perubahan
PSAK 73 Sewa -
Penyewa
Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas

Aset / / Right of Use Aset / Aset Hak Guna = nilai kini dari pembayaran
sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi keuangan

Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan laporan laba rugi


komprehensif

87
PSAK 73 SEWA
PSAK yang digantikan

ISAK 8 Penentuan Apakah


ISAK 23 Sewa Operasi –
PSAK 30 Sewa suatu Perjanjian
Insentif
Mengandung suatu Sewa

ISAK 24 Evaluasi Substansi


Beberapa Transaksi yang
ISAK 25 Hak atas Tanah
Melibatkan Bentuk Legal
Sewa

88
STANDAR
• Tujuan; Ruang Lingkup
• Pengecualian Pengakuan
• Mengidentifikasi Sewa
• Masa Sewa
• Penyewa
• Pesewa
• Transaksi Jual dan Sewa Balik

STRUKTUR LAMPIRAN

STANDAR • A. Daftar istilah, B. Pedoman Penerapan, C. Tanggal Efektif


dan Ketentuan Transisi, D. Amandemen terhadap PSAK

CONTOH ILUSTRASI

DASAR KESIMPULAN

89
PSAK 73 SEWA

Tujuan Standar

• menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atas


sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal khususnya untuk penyewa.

Pokok Pengaturan

• Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right-of-use assets) dan


liabilitas sewa. Pengecualian:
• sewa jangka-pendek dan
• sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilai-rendah.
• Pesewa mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan
dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda.

90
PENGECUALIAN
PENGAKUAN
Penyewa dapat memilih untuk tidak menerapkan persyaratan dalam
paragraf 22–49 untuk: (par 6)
• sewa jangka-pendek; dan
• sewa yang aset pendasarnya bernilai-rendah (sebagaimana dideskripsikan dalam
paragraf PP03–PP08).

Jika menerapkan opsi pengecualian  beban sewa diakui sebagai beban


baik dengan dasar garis lurus, sitematik lain yang merepresentasikan pola
manfaat penyewa.

Entitas penyewa yang mencatat sewa sebagai sewa jangka pendek, akan
mempertimbangkan sebagai sewa baru jika:
• terdapat modifikasi sewa; atau
• terdapat perubahan masa sewa

91
Pengecualian Sewa

• Sewa jangka pendek


• Kurang dari atau sama dengan 12 bulan
(<=) dan tidak mengandung opsi beli
• Sewa aset bernilai rendah
Pengecualian – • Aset pendasar tidak memiliki
ketergantungan atau interalasi dengan aset
Pedoman lain
• Rendah secara absolut (IFRS US$5.000),
Aplikasi tanpa memperhatikan materialitas
• Ketika aset baru bernilai material, maka
penilaian dari aset baru
• Jika aset disubsewakan maka tidak
memenuhi aset bernilai rendah
• Contoh laptop, HP, furniture

92
Indentifikasi Sewa

IDENTIFIKASI SEWA
Suatu kontrak merupakan, atau mengandung sewa jika kontrak tersebut
memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian
selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan (PP09-PP31).

• Jangka waktu dapat dideskripsikan sebagai jumlah penggunaan aset misal unit
produksi.
• Entitas menilai kembali kontrak jika syarat dan ketentuan kontrak berubah

SEWA VS JASA
Sewa PENGENDALIAN Jasa
Mengarahkan
Penggunaan dan
secara substantial
Pelanggan memperoleh manfaat Pemasok

93
Indentifikasi Sewa
Identifikasi Kontrak Mengandung Sewa
Tidak
Apakah terdapat aset identifikasian

Ya

Apakah memiliki hak untuk mendapatkan secara substantial seluruh manfaat Tidak
ekonomik dari penggunaan aset

Ya
Pelanggan
Apakah ada yang memiliki hak untuk mengarahkan bagaimana dan tujuan apa Pemasok
aset digunakan

Tidak keduanya dan untuk tujuan apa


Aset digunakan telah ditetapkan

Ya Apakah pelanggan memiliki hak untuk mengoperasikan aset dan pemasok tidak
memiliki hak untuk mengubah instruksi tersebut

Tidak

Apakah pelanggan mendesain aset dengan sebelumnya menetapkan Tidak


bagaimana aset digunakan
Ya
Kontrak tidak
Kontrak mengandung sewa mengandung sewa
94
Indentifikasi Sewa

Memisahkan komponen sewa


Penyewa
• Entitas mencatat masing-masing komponen sewa dalam kontrak sebagai sewa secara terpisah dari komponen nonsewa dari
kontrak, kecuali entitas menerapkan cara praktis.
• Penyewa mengalokasi imbalan dalam kontrak ke komponen sewa berdasarkan harga tersendiri relatif komponen sewa dan
harga tersendiri agregat dari komponen nonsewa.
• Harga tersendiri  harga yang akan dibebankan oleh pesewa, atau pemasok serupa, kepada entitas, secara terpisah.
• Jika harga tersendiri tidak tersedia,  penyewa mengestimasi dengan memaksimalkan penggunaan informasi yang dapat
diobservasi.
• Cara praktis, penyewa dapat memilih, berdasarkan kelas aset pendasar, untuk tidak memisahkan komponen nonsewa dari
komponen sewa, dan memilih mencatat sebagai komponen sewa tunggal.
• Penyewa tidak menerapkan cara praktis untuk derivatif lekatan yang memenuhi kriteria PSAK 71.
• Kecuali cara praktis diterapkan, penyewa mencatat komponen nonsewa dengan menerapkan Pernyataan relevan lainnya.

Pesewa
• Untuk kontrak yang mengandung komponen sewa dan tambahan satu atau lebih komponen sewa atau nonsewa, pesewa
mengalokasi imbalan dalam kontrak dengan menerapkan PSAK 72: paragraf 73–90.

95
Masa Sewa

Masa Sewa

Entitas menentukan masa sewa sebagai


periode sewa yang tidak dapat dibatalkan,
dan juga:
(a) periode yang dicakup oleh opsi
untuk memperpanjang sewa jika
penyewa cukup pasti untuk
mengeksekusi opsi tersebut; dan
(b) periode yang dicakup oleh opsi
untuk menghentikan sewa jika
penyewa cukup pasti untuk tidak
mengeksekusi opsi tersebut.

96
Penyewa

Akuntansi Penyewa

Pada tanggal permulaan,


Pengakuan penyewa mengakui aset hak-
guna dan liabilitas sewa.

Pengukuran Awal Pada tanggal permulaan, penyewa


Aset Hak Guna mengukur aset hak-guna pada biaya
perolehan.

97
Penyewa

Biaya Perolehan Aset Hak Guna


• jumlah pengukuran awal liabilitas sewa, (par 26);
• pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan,
dikurangi dengan insentif sewa yang diterima;
• biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh penyewa; dan
• estimasi biaya yang akan dikeluarkan oleh penyewa dalam membongkar
dan memindahkan aset pendasar, merestorasi tempat di mana aset
berada atau merestorasi aset pendasar ke kondisi yang disyaratkan oleh
syarat dan ketentuan sewa, kecuali biaya-biaya tersebut dikeluarkan untuk
menghasilkan persediaan. Penyewa dikenai kewajiban atas biaya-biaya
tersebut baik pada tanggal permulaan atau sebagai konsekuensi dari telah
menggunakan aset pendasar selama periode tertentu.

98
Penyewa

● Pada tanggal permulaan, penyewa


mengukur liabilitas sewa pada nilai kini
pembayaran sewa yang belum dibayar
pada tanggal tersebut.

● Pembayaran sewa didiskontokan dengan


Pengukuran Awal menggunakan suku bunga implisit dalam
sewa, jika suku bunga tersebut dapat
Liabilitas Sewa ditentukan.

● Jika suku bunga tersebut tidak dapat


ditentukan, maka penyewa menggunakan
suku bunga pinjaman inkremental
penyewa.
99
Penyewa

Pembayaran Sewa
Pembayaran sewa meliputi:
• pembayaran tetap (termasuk pembayaran tetap secara-substansi sebagaimana dideskripsikan
dalam paragraf PP42), dikurangi dengan piutang insentif sewa;
• pembayaran sewa variabel yang bergantung pada indeks atau suku bunga yang pada awalnya
diukur dengan menggunakan indeks atau suku bunga pada tanggal permulaan (sebagaimana
dideskripsikan dalam paragraf 28);
• jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan oleh penyewa dalam jaminan nilai residual;
• harga eksekusi opsi beli jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut (dinilai
dengan mempertimbangkan faktor yang dideskripsikan dalam paragraf PP37–PP40); dan
• pembayaran penalti karena penghentian sewa, jika masa sewa merefleksikan penyewa
mengeksekusi opsi untuk menghentikan sewa.
Pembayaran dapat berupa: sewa variabel yang bergantung pada indeks atau suku bunga acuan 
pembayaran bervariasi yang merefleksikan harga sewa pasar.

100
Penyewa

Pengukuran
Selanjutnya Aset Hak
Guna
Setelah tanggal permulaan,
penyewa mengukur aset hak-guna
dengan menerapkan model biaya,
kecuali entitas menerapkan model
pengukuran lain yang dideskripsikan
dalam paragraf 34 dan 35.

101
Penyewa

Model Biaya
Model Biaya
Penyewa mengukur aset hak-guna pada biaya perolehan:
• dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai; dan
• disesuaikan dengan pengukuran kembali liabilitas sewa yang ditetapkan dalam paragraf 36(c).

 Penyewa menerapkan persyaratan penyusutan dalam PSAK 16 dalam menyusutkan aset hak-guna,
dengan mempertimbangkan persyaratan:
 Jika sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada penyewa pada akhir masa sewa atau jika biaya perolehan
merefleksikan penyewa akan mengeksekusi opsi beli, maka penyewa menyusutkan aset hak-guna dari
tanggal permulaan hingga akhir umur manfaat aset pendasar.
 Jika tidak, maka penyewa menyusutkan aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga tanggal yang lebih
awal antara akhir umur manfaat aset hak-guna atau akhir masa sewa.
 Penyewa menerapkan PSAK 48 untuk menentukan apakah aset hak-guna mengalami penurunan nilai dan
mencatat kerugian penurunan nilai.

102
Penyewa

Model Pengukuran Lainnya


• Jika penyewa menerapkan model nilai wajar sesuai PSAK 13: untuk aset
properti investasinya, maka penyewa juga menerapkan model nilai wajar
untuk aset hak-guna yang memenuhi definisi properti investasi dalam
PSAK 13: Properti Investasi.

• Jika aset hak-guna terkait dengan kelas aset tetap di mana penyewa
menerapkan model revaluasi sesuai PSAK 16: Aset Tetap, maka penyewa
dapat memilih untuk menerapkan model revaluasi tersebut untuk seluruh
aset hak-guna yang terkait dengan kelas aset tetap tersebut.

103
Penyewa

Pengukuran Selanjutnya Liabilitas


Sewa
• Setelah tanggal permulaan, penyewa mengukur liabilitas sewa dengan:
• meningkatkan jumlah tercatat untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa;
• mengurangi jumlah tercatat untuk merefleksikan sewa yang telah dibayar;
dan
• mengukur kembali jumlah tercatat untuk merefleksikan penilaian kembali
atau modifikasi sewa yang ditetapkan dalam paragraf 39–46, atau untuk
merefleksikan pembayaran sewa tetap secara-substansi revisian (lihat paragraf
PP42).
• Bunga atas liabilitas sewa pada masing-masing periode adalah jumlah yang menghasilkan
suku bunga periodik yang konstan atas sisa saldo liabilitas sewa.
• Penyewa mengakui dalam laba rugi, kecuali biaya tersebut sudah termasuk dalam jumlah
tercatat aset lain dengan menerapkan Pernyataan lain yang relevan:
• bunga atas liabilitas sewa; dan
• pembayaran sewa variabel yang tidak termasuk dalam pengukuran liabilitas
sewa pada periode di mana kejadian atau kondisi yang memicu pembayaran
tersebut terjadi.
104
Penyewa

Penilaian kembali liabilitas sewa


• Penyewa mengakui jumlah pengukuran kembali liabilitas sewa sebagai
penyesuaian terhadap aset hak-guna.
• Jika jumlah tercatat aset hak-guna berkurang menjadi nol dan masih terdapat
pengurangan dalam pengukuran liabilitas sewa, maka penyewa mengakui sisa
jumlah pengukuran kembali dalam laba rugi.
• Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan pembayaran
sewa revisian menggunakan tingkat diskonto revisian, jika:
• terdapat perubahan masa sewa, penyewa menentukan pembayaran sewa
revisian berdasarkan masa sewa revisian; atau
• terdapat perubahan pada penilaian atas opsi untuk membeli aset pendasar,
dinilai dengan mempertimbangkan kejadian dan keadaan yang dideskripsikan
dalam paragraf 20–21 dalam konteks opsi beli. Penyewa menentukan
pembayaran sewa revisian untuk merefleksikan perubahan dalam jumlah
terutang dalam opsi beli.
105
Penyewa

Penilaian kembali liabilitas sewa


• Penyewa menentukan tingkat diskonto revisian sebagai:
• suku bunga implisit dalam sewa untuk sisa masa sewa, jika tingkat diskonto revisian tersebut
dapat ditentukan; atau
• suku bunga pinjaman inkremental penyewa pada tanggal penilaian kembali, jika suku bunga
implisit dalam sewa tidak dapat ditentukan.
• Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisian, jika:
• terdapat perubahan dalam jumlah yang diperkirakan akan dibayar dalam jaminan nilai residual.
• terdapat perubahan pembayaran sewa masa depan sebagai akibat dari perubahan indeks atau
suku bunga yang digunakan untuk menentukan pembayaran tersebut. Penyewa mengukur
kembali liabilitas sewa untuk merefleksikan pembayaran sewa revisian tersebut hanya ketika
terdapat perubahan dalam arus kas (yaitu ketika terdapat penyesuaian pembayaran sewa).
Penyewa menentukan pembayaran sewa revisian untuk sisa masa sewa berdasarkan pembayaran
kontraktual revisian.
• Penyewa menggunakan tingkat diskonto yang tidak berubah, kecuali perubahan pembayaran sewa berasal dari
perubahan dalam suku bunga mengambang. Penyewa menggunakan tingkat diskonto revisian yang
merefleksikan perubahan dalam suku bunga.
106
Penyewa

Modifikasi Sewa
• Penyewa mencatat modifikasi sewa sebagai sewa terpisah jika:
• modifikasi meningkatkan ruang lingkup sewa dengan menambahkan hak untuk
menggunakan satu aset pendasar atau lebih; dan
• imbalan sewa meningkat sebesar jumlah yang setara dengan harga tersendiri untuk
peningkatan dalam ruang lingkup dan penyesuaian yang tepat pada harga tersendiri
tersebut untuk merefleksikan kondisi kontrak tertentu.
• Untuk modifikasi sewa yang tidak dicatat sebagai sewa terpisah, pada tanggal efektif
modifikasi sewa, penyewa:
• mengalokasikan imbalan kontrak modifikasian dengan menerapkan paragraf 13–16;
• menentukan masa sewa dari sewa modifikasian dengan menerapkan paragraf 18–19; dan
• mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan pembayaran sewa revisian
menggunakan tingkat diskonto revisian. Tingkat diskonto revisian ditentukan dengan
menggunakan suku bunga implisit dalam sewa untuk sisa masa sewa, jika dapat ditentukan;
atau suku bunga pinjaman inkremental penyewa pada tanggal efektif modifikasi, jika suku
bunga implisit dalam sewa tidak dapat ditentukan.

107
Penyewa

• Untuk modifikasi sewa yang tidak dicatat sebagai


sewa terpisah, penyewa mencatat pengukuran
kembali liabilitas sewa dengan:
• menurunkan jumlah tercatat aset hak-guna
untuk merefleksikan penghentian parsial atau
penuh sewa untuk modifikasi sewa yang

Modifikasi Sewa menurunkan ruang lingkup sewa. Penyewa


mengakui dalam laba rugi setiap laba rugi yang
terkait dengan penghentian parsial atau penuh
sewa tersebut.
• membuat penyesuaian terkait dengan aset hak-
guna untuk seluruh modifikasi sewa lainnya.

108
Penyewa

Penyajian – Posisi Keuangan


Penyewa menyajikan dalam laporan posisi keuangannya, atau mengungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangannya:
• aset hak-guna secara terpisah dari aset lainnya.
• Jika penyewa tidak menyajikan aset hak-guna secara terpisah dalam laporan
posisi keuangan, maka penyewa:
• menyajikan aset hak-guna dalam pos yang sama dengan pos yang
digunakan untuk menyajikan aset pendasar serupa jika aset tersebut
dimiliki; dan
• mengungkapkan pos mana dalam laporan posisi keuangan yang mencakup
aset hak-guna tersebut.
• liabilitas sewa secara terpisah dari liabilitas lain.
• Jika penyewa tidak menyajikan liabilitas sewa secara terpisah dalam laporan
posisi keuangan, maka penyewa mengungkapkan pos mana dalam laporan
posisi keuangan yang mencakup liabilitas tersebut.
109
Penyewa

Penyajian – Laba Rugi dan


Laporan Arus Kas
• Persyaratan penyajian aset hak guna terpisah tidak diterapkan pada aset hakguna yang
memenuhi definisi properti investasi, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai
properti investasi.
• Dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, disajikan:
• beban bunga atas liabilitas sewa
• beban penyusutan untuk aset hak-guna.
• Beban bunga atas liabilitas sewa merupakan komponen biaya keuangan, di mana PSAK 1:
Penyajian Laporan Keuangan paragraf 82(b) mensyaratkan untuk disajikan secara terpisah
• Dalam laporan arus kas, penyewa mengklasifikasikan:
• pembayaran kas untuk bagian pokok liabilitas sewa dalam aktivitas pendanaan;
• pembayaran kas untuk bagian bunga liabilitas sewa dengan menerapkan persyaratan dalam PSAK
2: Laporan Arus Kas untuk pembayaran bunga; dan
• pembayaran sewa jangka-pendek, pembayaran sewa aset bernilai rendah, dan pembayaran sewa
variabel yang tidak termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa dalam aktivitas operasi.

110
Pengungkapan

Tujuan pengungkapan adalah agar penyewa dapat mengungkapkan


informasi dalam catatan atas laporan keuangan, serta informasi yang
diberikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan laporan
arus kas, yang memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk
menilai dampak sewa terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas penyewa.

Penyewa mengungkapkan informasi tentang sewanya dalam catatan atas


laporan keuangan atau bagian terpisah dalam laporan keuangannya.
Penyewa tidak perlu menduplikasi informasi yang telah disajikan di bagian
lain dalam laporan keuangan, jika informasi tersebut telah tercakup melalui
referensi silang dalam catatan tunggal atau bagian terpisah tentang sewa.

111
Penyewa

Pengungkapan – par 53
Penyewa mengungkapkan jumlah berikut ini untuk periode pelaporan:
a. beban penyusutan untuk aset hak-guna berdasarkan kelas aset pendasar;
b. beban bunga atas liabilitas sewa;
c. beban yang terkait dengan sewa jangka-pendek yang dicatat dengan menerapkan
paragraf 06. Beban ini tidak termasuk beban yang terkait dengan sewa dengan masa
sewa 1 tahun atau kurang;
d. beban yang terkait dengan sewa aset bernilai-rendah yang dicatat dengan menerapkan
paragraf 06. Beban ini tidak termasuk beban yang terkait dengan sewa jangka-pendek
atas aset bernilai-rendah yang ada dalam paragraf 53(c);
e. beban yang terkait dengan pembayaran sewa variabel yang tidak termasuk dalam
pengukuran liabilitas sewa;
f. pendapatan dari mensubsewakan aset hak-guna;
g. total pengeluaran kas untuk sewa;
h. penambahan aset hak-guna;
i. keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi jual dan sewabalik; dan
j. jumlah tercatat aset hak-guna pada akhir periode pelaporan berdasarkan kelas aset
pendasar. 112
Penyewa

Pengungkapan
• Sebagai tambahan, penyewa mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif
tambahan tentang aktivitas sewanya, Informasi tambahan ini dapat meliputi, namun tidak
terbatas pada informasi yang dapat membantu pengguna laporan keuangan untuk menilai:
a. sifat aktivitas sewa penyewa;
b. pengeluaran kas masa depan yang berpotensi memberikan dampak kepada penyewa
yang tidak terefleksikan dalam pengukuran liabilitas sewa. Ini termasuk dampak yang
timbul dari:
i. pembayaran sewa variabel;
ii. opsi perpanjangan dan opsi penghentian;
iii. jaminan nilai residual;
iv. sewa yang belum dimulai oleh penyewa yang telah berkomitmen.
c. pembatasan atau perjanjian yang timbul dari sewa; dan
d. transaksi jual dan sewa-balik
• Penyewa yang mencatat sewa jangka-pendek atau sewa aset bernilai-rendah dengan
menerapkan paragraf 06 mengungkapkan fakta tersebut.

113
Pesewa
AKUNTANSI PESEWA & SALES &
LEASED BACK
Pengaturan Akuntansi Pesewa dan Sales and leased back 
tidak berubah dari PSAK 30 Sewa

KLASIFIKASI

Pesewa mengklasifikasi masing-masing sewanya baik sebagai sewa operasi atau


sewa pembiayaan.

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika mengalihkan secara substansial


seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset pendasar. Sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
pendasar.

114
PSAK 74
PSAK 74 Kontrak Asuransi
• Menetapkan prinsip yang komprehensif untuk pengakuan, penyajian dan pengungkapan
01 kontrak asuransi dan menggantikan PSAK 62 Kontrak Asuransi, PSAK 28 Akuntansi untuk
Asuransi Umum dan PSAK 36 Akuntansi untuk Asuransi Jiwa. Adopsi dari IFRS 17 Insurance
Contracts efektif per 1 Januari 2023
• PSAK 74 memperkenalkan Building Block Approach (BBA) yang dimodifikasi untuk kontrak
02 asuransi dengan fitur partisipasi langsung, digambarkan sebagai Variabel Fee Approach.
Terdapat simplikasi jika kriteria tertentu dipenuhi dengan menggunakan Premium Allocation
Approach (PPA)

• Menggunakan asumsi saat ini untuk memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas
03 masa depan dan secara eksplisit akan mengukur biaya ketidakpastian tersebut. Pengukuran
menggunakan suku bunga pasar
• PSAK 74 Berlaku 1 Januari 2025 dan penerapan dini diijinkan.
04 • Diterapkan secara retrospektif kecuali tidak praktis dalam hal ini menggunakan pendekatan
retrospektif dimodifikasi atau pendekatan nilai wajar.
• Perubahan standar membawa perubahaan signifikan pada dana, proses dan sistem dan
05 membutuhkan koordinasi lebih besar antara banyak fungsi bisnis: keuangan, aktuaria, teknologi
informasi
Ref: Materi Reguler Discussion Accounting Series IAI – DE PSAK 74 Kontrak Asuransi
17/9/2020– 116
Perbedaan PSAK 62 dan PSAK 74
PSAK 62 PSAK 74
Perlakuan yang beragam pada jenis kontrak Praktek akuntansi akan konsisten untuk setiap kontrak
perusahaan dan negara asuransi di semua perusahaan. Ada model pengukuran
umum (GMM) / BBA

Perhitungan liabilitas untuk kontrak berdurasi panjang Perhitungan liabilitas diupdate setiap kali sehingga
bersifat statis (mis. asumsi tidak berubah) asumsi-asumsi yang digunakan merefleksikan kondisi
ekonomi terkini
Tingkat diskonto berdasarkan perkiraan yang tidak Tingkat diskonto merefleksikan karakteristik dari
mencerminkan risiko ekonomi (misalnya tarif berbasis cashflows pada setiap kontrak asuransi
asset)

Perhitungan liabilitas tidak memperhitungkan efek Perhitungan liabilitas selalu memperhitungkan efek time
time value of money (e.g. non-life insurance contracts) value of money

Kurang memperhatikan nilai ekonomi dari “embedded Pengukuran merefleksikan probabilitas yang mungkin
option dan guarantees” terjadi

IFRS 4 / PSAK 62 merupakan standar sementara – PSAK 74 Standar Definitif


117
Ref: Materi Webinar Penerapan PSAK 74 Kontrak Asuransi dalam Perhitungan Aktuaria – PPPK
Materi: Junaidi Amin – Penerapan PSAK 74 dalam Perspektif Aktuaris
Perbandingan LK IFRS 4 dan IFRS 17
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

118
Ref: Materi Webinar Penerapan PSAK 74 Kontrak Asuransi dalam Perhitungan Aktuaria – PPPK
Materi: Sensi Wondabio – Implementation Issues in Insuransi Industry – 23 Juni 2021
Perbandingan LK IFRS 4 dan IFRS 17
Laporan Posisi Keuangan

119
Ref: Materi Webinar Penerapan PSAK 74 Kontrak Asuransi dalam Perhitungan Aktuaria – PPPK
Materi: Sensi Wondabio – Implementation Issues in Insurani Industry – 23 Juni 2021
Komponen PSAK 74
Pengukuran dan Model Aktuaria / Transisi, presentasi dan
Kebijakan Akuntansi
Solusi terintegrasi pengungkapan

Model pengukuran
Definisi dan Pengukuran Transisi
Cakupan
Ekspektasi arus kas

Pengukuran Pengungkapan
Biaya yang dapat diatribuskan
Pemisahan Awal dan
selanjutnya Tingkat Diskonto Interaksi PSAK
71 dan PSAK 73
Nilai waktu dari opsi dan jaminan
Pengakuan Kontrak yang
merugi / onerous Penyesuaian risiko non Penyajian
contract keuangan (Risk Adjustment)
Level Communication
Agregasi Reasuransi Marjin jasa kontraktual (Contract
Service Margin (CSM) with Investor

Ref: Materi Reguler Discussion Accounting Series IAI – DE PSAK 74 Kontrak Asuransi
17/9/2020– 120
Overview PSAK 74

Recognition Measurement Presentation

 Eligibilitas PSAK 74  General Measurement Model (GMM)  Pemisahan antara kontrak


Pemisahn komponen yang tidak o Pemisahan Fulfillment Cash Flows; asuransi dan kontrak
terasuk kontrak asuransi maupun Expected CF, Discounting dan Risk reasuransi baik untuk asset
kombinasinya Adjusment. maupun liability
o CSM (Contract Service Margin)  Insurance revenue dan
 Level of Aggregation memastikan profit diakui sesuai Insurance service expenses
dengan jangka waktu kontrak tidak termasuk komponen
 Mengidentifikasi kontrak o Loss Component harus diakui diawal investasi, pengembalian uang
asuransi yang memiliki premi, dan pembayaran
kesesuaian dalam satu  Premium Allocation Approach (PAA)
hutang polis.
kelompok o Periode kontrak maks satu tahun
 Mencegah terjadinya o Perusahaan mengharapkan PAA
offsetting antara kontrak yang akan menghasilkan liabilitas yang
profitable dan onerous tidak berbeda secara material
dengan GMM
 Pendekatan Biaya Variabel / variable
Fee Approach (“VFA”)
Ref: Materi Reguler Discussion Accounting Series IAI – DE PSAK 74 Kontrak Asuransi
17/9/2020–
Level Aggregation – Identifikasi Portofolio
Portfolio = Sekelompok kontrak asuransi
1 Portofolio (a) Memiliki risiko yang mirip
(b) Dikelola secara bersama
Awal kontrak

2 Kontrak tidak merugi saat awal Penilaian berdasarkan atas:


(a) Kemungkinan perubahan asusi (PAA:
kontrak
Kontrak merugi fakta dan keadaan) yang mana, bila
saat awal kontrak Kontra Tidak ada terjadi dapat menyebabkan kontrak-
menguntungkan kemunginan kontrak tersebut menjadi onerous.
lainnya menjadi
(b) Menggunakan informasi internal terkait
onerous
perubahan dari nilai asumsi (konsisten
dengan internal reporting)
3 Cohorts tahunan Diperbolehkan hanya untuk
mengelompokkan kontrak-kontrak yang di-
Rugi diakui di PnL
CSM diakui dan di-released
issue dalam jangka waktu tidak lebih dari 1
pada saat awal tahun jaraknya
sepanjang periode kontrak asuransi
kontrak

Penilaian dilakukan saat awal kontrak. Tidak ada penilaian subsequent

Ref: Materi Reguler Discussion Accounting Series IAI – DE PSAK 74 Kontrak Asuransi
17/9/2020–
OVERVIEW
SAKEP
Pilar Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

SAK Entitas Privat


 Menggantikan SAK ETAP
TIER 2  Adopsi dari IFRS
TIER 1 SAK TIER 2 TIER 3 SAK for SMEs (2015)
SAK ENTITAS SAK ETAP EMKM
 Lebih sederhana dari SAK,
PRIVAT
lebih komprehensif dari SAK
ETAP
KERANGKA KONSEPTUAL

PSAK Syariah
(Untuk entitas yang memiliki transaksi Syariah)

Referensi: Materi Webinar SAK for Academic,FEBUI, 27 Agustus 2021 124


JUDUL ENTITAS PRIVAT

‘Entitas Privat’  Negasi ‘Entitas Publik’

Tidak menggunakan Penggunakan kata ‘tanpa akuntabilitas publik’ dapat


menimbulkan kesalah pahaman (yakni bahwa
SAK ETAP (Revisi) 
entitas dengan ukuran kecil pasti tidak memiliki
akuntabilitas terhadap publik)

Referensi: Materi Webinar SAK for Academic,FEBUI, 27 Agustus 2021


Pengguna SAKEP
+
SAK Entitas Privat Entitas yang memiliki akuntabilitas
diterapkan oleh pubilk dapat menggunakan SAKEP
jika mendapatkan otoritas berwenang
seluruh Entitas Privat membuat regulasi yang mengizinkan
penggunakan SAKEP

Entitas yang sebelumnya telah menyusun laporan keuangan


berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang lebih
kompleks dari SAK Entitas Privat tidak diperkenankan
menggunakan SAKEP

Referensi: Materi Webinar SAK for Academic,FEBUI, 27 Agustus 2021


SIMPLIFIKASI SAKEP
• Simplifikasi:
• Menghilangkan topik yang tidak relevan bagi entitas privat, misalnya laba per
saham, laporan keuangan interim, dan segmen operasi.
• Menyederhanakan opsi kebijakan akuntansi, sehingga entitas privat akan
mengikuti kebijakan akuntansi tunggal untuk transaksi, peristiwa atau kondisi
tertentu. Misalnya, properti investasi diukur dengan model nilai wajar jika tanpa
biaya atau upaya yang berlebihan. Jika memerlukan biaya atau upaya yang
berlebihan, maka menggunakan model biaya. 
• Penyederhanaan beberapa prinsip pengakuan dan pengukuran.
• Pengungkapan yang lebih sedikit. 
• Penggunaan bahasa yang lebih sederhana.
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)
• SAKEP masih memerlukan professional judgement namun tidak sebanyak
untuk PSAK – IFRS.

Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020 127


Manfaat SAKEP

Peningkatan Peningkatan
kualitas laporan Komparabilitas
keuangan laporan keuangan

Mempermudah
Akses Pendanaan

Referensi: Dengar Pendapat SAK EP, 31 Agustus 2020


1
ENTITAS PRIVAT
RUANG LINGKUP
• Entitas privat adalah entitas yang:
• Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
• Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal
• Memiliki akuntabilitas publik jika:
• Instrumen utang atau ekuitasnya diperdagangnkan di pasar public atau entitas sedanga dalam
proses menerbitkan instrument tersebut (bursa domestic, asing, over the counter, pasar local
dan regional)
• Entitas menguasai aset dalam kapasitas fidusia bagi suatu kelompok pihak luar yagn beragam
sebagai usaha utamanya (sebagian besar bank, union kredit (koperasi simpan pinjam), asuransi,
broker/diler sekuritas, reksa dana dan bank investasi).
• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik dapat menggunakan SAK EP jika otoritas berwenang
membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK EP.
• Entitas anak yang entitas induknya menggunakan SAK atau merupakan bagian dari kelompok
konsolidasian yang menggunakan SAK, tidak dilarang menggunakan SAK EP untuk laporan
keuangan tersendirinya jika entitas anak tersebut memenuhi persyaratan dalam par 1.2 dan 1.5a.
Jika LK dideskripsikan patuh pada SAK EP, harus memenuhi seluruh ketentuan dalam SAK EP.

129
KONSEP DAN PRINSIP 2
PERVASIF (1)
KERANGKA KONSEPTUAL
KERANGKA KONSEPTUAL KONSEP PERVASIF
• Pendahuluan • Ruang Lingkup
• Karakteristik kualitatif yang • Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan
Berguna • Posisi Keuangan –asset, liabilitas dan ekuitas. Item penghasilan
• Laporan Keuangan dan Entitas komprehensif lain yang diakui sebagai komponen ekuitas terpisah.
Pelapor (tujuan, periode, • Kinerja – laporan penghasilan komprehensif dalam satu atau dua laporan
perspektif dalam LK dan asumsi keuangan.
kelangsungan usaha) • Pengakuan aset, liabilitas, penghasilan dan beban  manfaat ekonomi akan
• Unsur-unsur laporan keuangan mengalir ke entitas dan dapat diukur secara andal.
• Pengakuan dan penghentian • Pengukuran aset, liabilitas, penghasilan dan beban  biaya historis dan nilai
pengakuan wajar
• Pengukuran (dasar pengukuran, • Prinsip pengakuan dan pengukuran pervasive
informasi yang disediakan, factor • Dasar Akrual
yang dipertimbangkan, • Pengakuan dalam laporan keuangan – total penghasilan komprehensif dan
pengukuran ekuitas, Teknik laba rugi
pengukuran) • Pengukuan dan pengakuan awal – historis kecual standar mensyaratkan
• Penyajian dan Pengungkapan pengukuran awal dengan dasar lainnya seperti nilai wajar
• Konsep Modal dan Pemeliharaan • Pengukuran selanjutnya – aset dan liabilitas keuangan; aset non keuangan;
Modal liabilitas selain liabilitas keuangan (jumlah untuk menyelesaikan).
• Saling hapus

130
KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (2) 2
KERANGKA KONSEPTUAL

Pengaturan PSAK SAK ETAP SAKEP


Tujuan LK • Menyediakan informasi • Menyajikan informasi yang • Menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja dan arus kas
keuangan tentang entitas bermanfaat bagi sebagian untuk pengambilan keputusan ekonomi
pelapor yang berguna untuk besar pengguna untuk • LK menunjukkan penatagunaan stewardship of
investor saat ini dan investor pengambilan keputusan management – akuntabilitas manajemen (accountability of
potensial, pemberi pinjaman, ekonomi management) atas sumber daya yang dipercayakan
dan kreditor lainnya dalam kepadanya.
membuat keputusan tentang
penyediaan sumber daya
kepada entitas.

Karakteristik • Karakteristik fundamental: • Dapat dipahami • Karakteristik kualitatif:


Kualitatif • Relevan • Relevan • Keterpahaman
• Representasi tepat • Materialitas  jika • Relevansi (mengevaluasi masa lalu, seakarang dan masa
• Karakteristik peningkat mempengaruhi keputusan depan)
•Keterbandingan • Keandalan • Materialitas
•Keterverifikasian • Substansi mengungguli bentuk • Keandalan (substansi mengungguli bentuk, prudensi,
•Ketepatwaktuan Pertimbangan sehat lengkap)
•Keterpahaman Kelengkapan • Keterbandingan

• Kendala biaya pelaporan • Ketepatwaktuan
• Dapat dibandingkan • Keseimbangan manfaat dan biaya
keuangan • Tepat waktu • Biaya dan upaya berlebihan – biaya tambahan dan upaya
• Keseimbangan antara biaya dan tambahan melebihi manfaat yang diterima pengguna
manfaat laporan keuangan (undue cost or effort)

131
KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (3) 2

Pengaturan PSAK SAK ETAP SAKEP


Posisi Keuangan dan • Penyajian laporan • Tidak mengatur • Posisi keuangan
Kinerja Keuangan posisi keuangan awal penghasilan • Aset
periode komparatif komprehensif • Liabilitas (kewajiban legal dan konstruktif)
• Ekuitas (modal, saldo laba/rugi, saldo
penghasilan/beban komprehensif lain
• Kinerja
• Penghasilan – pendapatan dan keuntungan
• Beban – beban dan kerugian
• Total penghasilan komprehensif dan laba rugi

Pengakuan Aset, • Penjelasannya sifatnya • Pengakuan jika memenuhi definisi dan memenuhi kriteria
Liabilitas, Penghasilan umum tidak spesifik manfaat ekonomi akan mengalir dari atau ke luar entitas
dan Beban dan dapat diukur dengan andal.

Pengukuran Aset, • Penjelasan • Dua dasar pengukuran yang digunakan adalah biaya
Liabilitas, Penghasilan pengukuran sifatnya historis dan nilai wajar
dan Beban umum tidak spesifik

132
2
KONSEP DAN PRINSIP PERVASIF (4)

Pengaturan PSAK SAK ETAP SAKEP


Prinsip Pervasif • Pengaturan dalam • Persyaratan • Persyaratan pengakuan dan pengukuran mengikuti
kerangka konseptual pengakuan dan konsep pervasive dalam SAK
• Hirarki diatur dalam pengukuran • Jika tidak ada pengaturan menggunakan hirarki
PSAK 25 mengikuti konsep sesuai bab 10
pervasif dalam SAK • Hirarki pertama pengaturan khusus dalam SAK,
• Jika tidak ada hirarki kedua ketentuan dalam bab konsep pervasif
pengaturan
menggunakan
hirarki

Dasar akrual • Akrual kec. arus kas • Akrual kec. arus kas • Akrual kecuali arus kas

133
2
KONSEP PERVASIF (5)

Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP


Pengakuan dalam • Memenuhi definisi • Memenuhi definisi • Aset
Laporan Keuangan dan dapat diukur dan dapat diukur • Manfaat ekonomi mengalir dan biaya diukur dengan
dengan andal dengan andal andal
• Aset kontijensi tidak diakui, kecuali jika manfaat ekonomi
hampir pasti  dapat diakui
• Liabilitas
• Ketika memiliki kewajiban, kemungkinan besar akan
mengalihkan sumber daya, pengukuran dapat
diandalkan.
• Liabilitas kontijensi tidak diakui kecuali dalam kombinasi
bisnis

134
2 KONSEP PERVASIF (6)
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Dasar • Pengukuran • Biaya historis • Pengukuran awal pada biaya historis, kecuali mensyaratkan
Pengukuran menjelaskan konsep • Nilai wajar pengakuan awal dengan dasar lain seperti nilai wajar.
umum berbagai • Pengukuran selanjutnya:
pengukuran yang • Instrumen keuangan:
diperkenankan • Biaya perolehan diamortisasi: asset dan liabilitas keuangan dasar
• Pengaturan • Nilai wajar melalui laba rugi: saham di bursa efek dengan nilai
mengikuti standar wajar andal (tanpa upaya)
• Nilai wajar melalui laba rugi: asset dan liabilitas keuangan non
dasar
• Aset non keuangan
• Biaya historis (NRV, recoverable amount)
• Nilai wajar: investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama,
property investasi, aset biologis, produk agrikultur dan asset
tetap.
Saling Hapus • Tidak saling hapus • Tidak saling • Tidak saling hapus kecuali disyaratkan
kecuali disyaratkan hapus kecuali • Pengukuran asset seccara neto dengan penilaian penyisihan
disyaratkan bukan saling hapus.
• Jika aktivitas normal tidak terkait dengan pembelian dan
penjualan asset, maka entitas melaporkan keuntungan dan
kerugian pelepasan asset dengan cara mengurangi hasil dari
pelepasan dengan jumlah tercatat.

135
3
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1)

SAK SAK ETAP SAKEP


• Laporan Keuangan • Pengaturan • Tanggung jawab laporan keuangan
• Tujuan laporan keuangan dalam penyajian • Penyajian wajar
• Laporan keuangan lengkap satu bab • Kepatuhan terhadap SAKEP
• Tanggung jawab • Pengaturan • Kelangsungan Usaha
• Karakteristik umum tersendiri untuk • Frekuensi Pelaporan
• Struktur dan Isi masing-masing • Konsistesi Penyajian
• Laporan posisi keuangan laporan • Informasi Komparatif
• Laporan laba rugi dan penghasilan • Materialitas dan Agregasi
komprehensif lain • Laporan Keuangan Lengkap – lima laporan
• Laporan perubaha ekuitas dengan penghasilan komprehensif dengan dua
• Lapaoran arus kas pilihan.
• Catatan atas laporan keuangan • Identifikasi laporan keuangan
• Penyajian informasi yang tidak disyaratkan oleh
Standar ini

136
3
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (2)

Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP


Komponen • Sama seperti SAKEP • Neraca • Laporan Posisi Keuangan (4)
SAKEP dan ETAP • Laporan laba rugi • Laporan penghasilan komprehensif
dalam bab • Laporan perubahan ekuitas (satu atau dua laporan) – (5)
tersendiri (boleh tidak ada jika perubahan • Laporan perubahan ekuitas dan
hanya dari dividen dan laba) Laporan laba rugi dan saldo laba (6)
• Lap arus kas (tidak langsung) • Lap arus kas (langsung / tidak
• Catatan atas laporan keuangan langsung) – (7)
• Catatan atas laporan keuangan (8)
Informasi • Komparatif • Informasi komparatif periode • Informasi kuantitatif
komparatif tambahan sebelumnya harus diungkapkan • Informasi kualitatif (relevan)
• Penyajian posisi
keuangan
komparatif awal
periode sajian
Tidak disyaratkan • Pengaturan • Tidak ada pengaturan • Informasi segmen, LPS dan laporan
segmen, LPS dan keuangan interim
interim

137
4&5
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (3)
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Laporan Posisi • PSAK 1 – penyajian • Tidak diatur • Tambahan minimum line item: asset dan liabilitas keuangan,
Keuangan kembali LK awal beberapa line item asset biologis, investasi pada asosiasi dan pengendalian
periode komperatif terkait konsolidasi bersama, pajak tangguhan, kepentingan non pengendali
dan aktivitas khusus • Utang usaha pada pemasok, pihak berelasi, pendapatan
ditangguhkan dan akrual
• Saham yang dimiliki untuk diterbitkan berdasarkan opsi atau
kontrak
• Pengungkapan asset atau kelompok aset / liabilitas yang akan
dijual

Laporan • Pengaturan • Tidak diatur • Laba rugi : pendapatan, keuntungan, beban, kerugian
Penghasilan penghasilan penghasilan • Penghasilan komprehensif lain
Komprehensif komprehensif lain komprehensif • Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dari kegiatan usaha
untuk instrumen di luar negeri
keuangan PSAK 71 • Nilai wajar instrumen keuangan lindung nilai
• Keuntungan / kerugian aktuarial
• Surplus revaluasi aset tetap
• Pemisahan yang akan direklasifikasi dan tidak direklasifikasi
dalam laba rugi pada periode selanjutnya
• Analisis beban berdasarkan fungsi, pengungkapan biaya
penjualan secara terpisah.

138
6&7
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (4)

Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP


Laporan • PSAK 1 • Jika perubahan ekuitas dari • Perubahan ekuitas
perubahan laba dan dividen boleh • Total penghasilan komprehensif
ekuitas digabung menjadi Laporan • Komponen ekuitas, dampak dari penerapan retrospektif
Laba Rugi dan Saldo Laba • Setiap komponen ekuitas rekonsiliasi jumlah tercatat
awal dan akhir, serta perubahan dari laba rugi,
penghasilan komprehensif lain, dividen, saham treasuri.
• Kriteria penggabungan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba jika
perubahan karena laba rugi, pembayaran dividen dan
penerapan retrospektif
Laporan arus • PSAK 2 • Metode tidak langsung • Metode langsung atau metode tidak langsung
kas • Metode • Aktivitas: operasi, investasi, pendanaan
langsung dan • Pengaturan bunga dan dividen, alternative penyajian
tidak langsung • Bunga dan pajak disajikan secara terpisah dan pengaturan
• Bunga, klasifikasinya.
dividen • Informasi terpisah yang timbul dari pajak penghasilan
• Transaksi non kas investasi dan pendanaan diungkapkan
dalam LK.
• Pengungkapan lain

139
8
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (5)

Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP


Catatan atas • Pengaturan • Pengaturan pada bab 9 • Catatan atas LK
Laporan pada PSAK 1 • Dasar penyusunan laporan keuangan  dasar
Keuangan pengukuran dan kebijakan akuntansi lain yang digunakan
• Mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh Standar
dan tidak disajikan di bagian manapun LK
• Menyediakan informasi yang tidak disajikan di bagian
manapun dalam LK tetapi informasi tersebut relevan
untuk pemahaman LK
• Informasi tentang pertimbangan selain yang melibatkan
estimasi
• Sumber ketidapastian estimasi

140
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LK 9
TERSENDIRI
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
LK Konsolidasian • Pengaturan PSAK • Tidak ada • LK konsolidasian disusun atas entitas yang memiliki pengendalian atas
dan Tersendiri 22 dan PSAK 4 pengaturan entitas lain
• Tidak ada • Pengecualian konsolidasi – dimiliki dengan intensi dijual
pengaturan LK • Pengendalian adalah kekuatan untuk mengatur kebijakan keuangan
Kombinasian dan kebijakan operasi entitas untuk memperoleh manfaat dari
aktivitasnya.
• EBK (Entitas Bertujuan Khusus) dikonsolidasikan jika substansi
hubungan mengindikasikan bahwa EBK dikendalikan.
• Penjelasan pengendalian saat kepemilikan < 50%; keberadaan saham
konversi.
• Prosedur konsolidasi: eliminasi transaksi intrakelompok; tanggal
pelaporan, kebijakan akuntansi yang seragam
• LK tersendiri sebagai informasi tambahan
• LK kombinasian merupakan LK lengkap dua atau lebih entitas
sepengendali. (19.2 seluruh entitas atau bisnis kombinasi pada
akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama baik sebelum atau
setelah kombinasi bisnis dan pengendaliannya tidak bersifat
sementara)

141
10
KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI, KESALAHAN
Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP
Tidak ada standar Pengaturan • Manajemen • Kebijakan akuantnsi merupakan prinsip, dasar, konvensi, peraturan
khusus terkait dalam PSAK 25 mempertimbangkan dan praktik tertentu yang diterapkan dalam penyusunan dan
transaksi persyaratan dan panduan penyajian LK
dalam PSAK non ETAP serta • Hirarki kebijakan akuntansi
pengaturan terkini badan • Pengaturan spesifik – jika ada standar
penyusun standar. • Jika tidak ada pengaturan spesifik, manajemen menggunakan
pertimbangan dalam mengembangkan dan menerapkan kebijakan
akuntansi:
• Persyaratan dan pedoman dalam SAKEP yang serupa;
• Konsep dan prinsip pervasive
• SAK yang berhubungan dengan masalah serupa
• Tambahan kondisi ketika sulit membedakan perubahan tersebut
perubahan kebijakan akuntansi atau estimasi maka perubahan
tersebut diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
Perubahan Transisi atau • Sama • Wajib: mengikuti ketentuan transisi, jika tidak ada ketentuan transisi
kebijakan Retrospektif diterapkan secara retrospektif
akuntansi • Sukarela  menghasilan informasi yang andal dan lebih relevan 
diterapkan secara retrospektif
Perubahan Prospektif • Sama • Prospektif
estimasi
Koreksi kesalahan Retrospektif • Sama • Retrospektif

142
INSTRUMEN KEUANGAN 11

Pengaturan SAK SAK ETAP SAKEP


Instrumen • Pengaturan dalam PSAK • Klasifikasi berdasarkan • Opsi penerapan instrumen keuangan mengikuti:
keuangan 71 HTM, FVPL, AFS
• Klasifikasi amortized,  Pengaturan instrumen keuangan dasar dalam bab 11
FVPL dan FVOCI dan Bab 12 Isu terkait instrumen keuangan lain
• Penurunan nilai dengan
ECL  Persyaratan pengakuan dan pengukuran PSAK 55 eff 1
Januari 2018 dan persyaratan pengungkapan dalam
Bab 11 dan 12
• Klasifikasi pengaturan instrumen keuangan dasar dan
instrumen keuangan lainnya
• Pengukuran pada saat pengakuan awal dan pengukuran
selanjutnya.
• Penurunan nilai dan penghentian pengakuan
• Lindung nilai

143
INSTRUMEN KEUANGAN DASAR (1) 11

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Lingkup • Tidak diatur • Ruang lingkup
 Kas
 Instrumen utang, piutang, deposito
 Komitmen untuk menerima pinjaman yang tidak dapat diselesaikan
secara neto dengan kas ketika komitmen dilaksanakan.
 Investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi menjadi
saham biasa tanpa opsi jual atau saham preferen tanpa opsi jual
Pengukuran awal • Tidak diatur  Harga transaksi (termasuk biaya transaksi)
Pengukuran • Diatur  Instrumen utang – biaya perolehan diamortisasi dengan suku bunga
selanjutnya efektif
 Komitmen untuk menerima pinjaman – biaya perolehan
 Investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham
biasa tanpa opsi jual atau saham preferen tanpa opsi jual:
 Nilai wajar melalui laba rugi – saham diperdagangkan secara publik
atau nilai wajar dapat diukur dengan andal tanpa biaya atau upaya
berlebihan
 Biaya perolehan dikurangi penurunan nilai – seluruh bentuk investasi
lainnya

144
INSTRUMEN KEUANGAN DASAR (2) 11

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Penurunan nilai • Pengaturan untuk • Untuk instrumen keuangan yang diukur dengan Biaya perolehan dan biaya
piutang perolehan diamortisasi
• Incurred loss – berdasarkan bukti obyektif

Hirarki nilai wajar • Tidak diatur  Kutipan harga di pasar aktif


 Harga transaksi terakhir atau harga instrumen serupa di pasar aktif
 Teknik penilaian jika pasar tidak aktif

145
INSTRUMEN KEUANGAN LAIN 12

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Lingkup • Tidak diatur • Selain instrument keuangan dasar, investasi entitas anak yang diatur
dalam bab lain.
• Misal saham, derivatif

Pilihan kebijakan • Tidak diatur  SAKEP bab 11 dan 12


 PSAK 55 pengakuan dan pengukuran, SAKEP pengungkapan
Pengukuran awal • Tidak diatur  Nilai wajar

Pengukuran • Tidak diatur  Nilai wajar dan perubahannya melalu laba rugi, kecuali:
selanjutnya  Instrumen lindung nilai di penghasilan komprehensif lain
 Instrumen ekuitas yang tidak diperdagangkan secara publik dan yang
nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal (undue cost or effort)
dan kontrak yang terkait dengan instrumen tersebut yang jika
dilaksanakan akan mengakibatkan penyerahan instrumen tersebut,
diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

146
PERSEDIAAN 13

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Persediaan • Secara umum sama • Pengecualian persediaan untuk:
• aset biologis
• Persediaan yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual melalui laba rugi yang dimiliki oleh (a) produsen agrikultur
dan kehutanan dan mineral (b) pialang dan pedagang komoditas
• Untuk persediaan komoditas menambahkan ketentuan biaya lain

Pengukuran awal • Biaya perolehan: biaya pembelian + biaya konversi + biaya lain terkait
• Alokasi fixed overhead: kapasitas normal
• Produk agrikultur saat panen = nilai wajar – estimasi biaya penjualan
Rumus biaya • FIFO dan weighted average

Pengukuran • Baya perolehan atau nilai realisasi neto mana yang lebih rendah
selanjutnya

147
14
INVESTASI PADA ASOSIASI

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Ketentuan • Asosiasi dan Ventura Bersama • Entitas investasi adalah entitas yang mana investor memiliki
metode biaya pengaruh signifikan dan bukan anak atau ventura bersama
• Pengukuran investasi pada asosiasi dan ventura Bersama dengan:
• Model biaya
• Metode ekutas
• Metode nilai wajar
• Pengukuran dengan nilai wajar maka perubahan nilai wajar diakui
dalam laba rugi atau menggunakan model biaa jika nilai wajat tidak
dapat diukur secara andal tanpa biaya dan upaya berlebih.
• Penyajian sebagai asset tidak lancar
• Penyajian kebijakan akuntansi, nilai wajar investasi jika
menggunakan metode ekuitas, operasi dihentikan

148
15
INVESTASI PADA VENTURA BERSAMA

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Ketentuan • Asosiasi dan Ventura Bersama • Pengaturan dalam LKK konsolidasian atan LK investor yang bukan
metode biaya induk tetapi memliki kepentingan venture dalam satu atau lebih
ventura Bersama.
• Pengendalian besama adalah persetujuan kontraktual untuk
berbagi pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi dan ada hanya
ketika keputusan keuangan dan operasi strategis terkait dengan
aktifitas tersebut mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat
dari seluruh pihak yang berhagi pengendalian.
• Pengendalian Bersama operasi dan aset
• Aset yang dikendaian dan liabilitas yang terjadi
• Beban yang terjadi dan bagian penghasilan
• Pengendalian Bersama entitas, ventura Bersama yang melibatkan
pendirian suatu perseroan terbatas, persekutan atau badan usaha
di mana setiap venture memiliki kepentingan:
• Model biaya
• Metode ekutas
• Metode nilai wajar

149
PROPERTI INVESTASI, ASET TETAP DAN ASET TAK 16,17,
18
BERWUJUD
Pengaturan SAK ETAP SAKEP
Properti Investasi • Tidak ada pengaturan • Pengaturan lebih detil pengukuran pada pengakuan awal
nilai wajar pengukuran selanjutnya dan pengungkapan.
• Dapat menggunakan model nilai wajar dalam laba rugi atau mode
biaya

Aset tetap • Tidak ada pengaturan • entitas dapat memilih model biaya atau model revaluasi sebagai
model revaluasi kebijakan akuntansi untuk kelas aset tetapnya.
• Perlakuan atas peningkatan (penurunan) nilai tercatat aset tetap
akibat revaluasi serta pengungkapan terkait aset tetap yang
menggunakan model revaluasi
Aset tak berwujud • Tidak diatur • ATB dapat muncul karena akuisisi terpisah, bagian dari kombinasi
selain Goodwill penurunan nilai binsis, hibah pemerintah dan pertukaran aset
• Pengeluaran atas aktivitas internal untuk AT penelitian dan
pengembangan diakui diakui sebagai beban
• Model biaya dalam pengukuran setelah perolehan awal yaitu nilai
perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi
penurunan nilai.

150
KOMBINASI BISNIS DAN GOODWILL 19

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Penerapan • Tidak ada pengaturan • Kombinasi bisnis adalah penyatuan entitas atau bisnis yang
terpisah menjadi satu entitas pelaporan.
• Pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih
binsis lain.
• Biaya kombinasi bisnis adalah nilai wajar asset yang diberikan
sebagai imblaan atas pengendalian dan biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam kombinasi bisnis.
• Goodwill setelah perolehan awal diukur sebesar harga perolehan
dikurangi:
• Akumulasi amortisasi: jika umr manfaat goodwill tidak dapat
ditentukan, berdasarkan estimasi terbaik manajemen, tidak
boleh melebihi sepuluh tahun
• Akumulais penurunan nilai: mengikuti bab 27

151
SEWA 20

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Ruang lingkup • Kriteria sewa dengan • Penegasan ruang lingkup sewa termasuk perjanjian yang secara substansi
rule based mengandung sewa.
• Ketentuan sewa operasi dan pembiayaan berlaku juga utuk penyewa
• Kriteria sewa pembiayaan: sewa mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat suatu asset. Terdapat 5 indikasi ditambah 3 indikasi
tambahan.
• Pengecualian ruang lingkup penerapan sewa dengan menambahkan
indikator situasi di mana suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan
• Pengaturan detil sewa pembiayaan, sewa operasi dan transaksi jual dan
sewa balik dalam laporan keuangan pesewa.

152
PROVISI DAN KONTIJENSI 21

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Persyaratan • Persyaratan provisi dan kontijensi • Mengatur pengakuan liabilitas kontijensi pihak
diakuisisi dalam kombinasi bisnis.
• Aset kontijensi tidak diakui, namun jika manfaat
ekonomi dapat dipastikan, maka aset tersebut
bukan aset kontijensi, namun sebagai asset.

153
LIABILITAS DAN EKUITAS 22

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Liabilitas dan ekuitas • Hanya mengatur ekuitas dan tidak • Klasifikasi instrumen keuangan sebagai liabilitas atau
komprehensif ekuitas
• Pengaturan penjualan opsi, hak dan waran, kapitalisasi
saham, penerbitan saham bonus atau pemecahan
saham, pengakhiran liabilitas keuangan dengan
instrumen ekuitas, serta kepentingan nonpengendali dan
transaksi dalam saham pada entitas anak yang
dikonsolidasikan.
• Saham treasuri, tidak boleh mengakui keuntungan dan
kerugian dalam LR atas transaksi TS.

154
PENDAPATAN (1) 23

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Pengaturan • Tidak ada pengaturan • Jenis pendapatan :
untuk konstruksi • penjualan barang (baik diproduksi oleh entitas untuk tujuan penjualan
atau dibeli untuk dijual kembali);
• penyediaan jasa;
• kontrak konstruksi - kontraktor;
• penggunaan oleh pihak lain atas aset entitas yang menghasilkan bunga,
royalti atau dividen.

Penjualan barang • Kriteria pengakuan


• entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara
signifikan kepada pembeli;
• entitas tidak memiliki keterlibatan manajerial yang berlanjut sampai pada
tingkatan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atau pengendalian
efektif atas barang yang dijual;
• jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
• kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi akan
mengalir ke entitas; dan
• biaya yang telah atau akan terjadi dalam kaitannya dengan transaksi dapat
diukur secara andal.

155
PENDAPATAN (2) 23

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Penjualan jasa • Kriteria pengakuan :
• jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
• kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomik terkait dengan transaksi akan
mengalir kepada entitas;
• tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur
secara andal; dan
• biaya yang terjadi untuk transaksi dan biaya penyelesaian transaksi dapat diukur
secara andal.

Pendapatan konstruksi • Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka entitas mengakuiJ
pendapatan kontrak dan biaya kontrak atas kontrak konstruksi sebagai pendapatan
dan beban yang merujuk ke tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir
periode pelaporan metode persentase penyelesaian).
• Metode yang dapat mengukur pelaksanaan pekerjaan:
• proporsi biaya yang terjadi untuk pekerjaan yang dilaksanakan hingga saat ini
dibandingkan dengan total biaya estimasian. Biaya yang terjadi dari pekerjaan
yang dilaksanakan hingga saat ini tidak termasuk biaya yang terkait dengan
aktivitas masa depan, seperti bahan baku atau pembayaran di muka.
• survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
• penyelesaian suatu proporsi fisik dari transaksi jasa atau pekerjaan kontrak.

156
PENDAPATAN (3) 23

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Pendapatan bunga, • Kriteria pengakuan :
royalti dan dividen • Kemungkinan besar manfaat ekonomik yang terkait dengan transaksi akan
mengalir kepada entitas; dan
• jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
• Pendapatan bunga dengan dasar berikut:
• bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif sebagaimana
dideskripsikan dalam paragraf 11.15 – 11.20;
• royalti diakui dengan menggunakan dasar akrual sesuai dengan substansi dari
perjanjian yang relevan; dan
• dividen diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran
ditetapkan.
Lampiran • Tidak ada • Lampiran contoh pengakuan pendapatan berdasarkan prinsip dalam bab 23
• Bill and hold
• Barang dikirim tergantung pada kondisi: instalasi dan inspeksi; persetujuan
pembeli telah menegosiasikan hak terbatas atas pengembalian; penjualan
konsinyasi; cash and delivery sales; layaway
• Penjualan cicilan
• Penjualan konstruksi real estate
• Penjualan dengan penghargaan loyalitas pelanggan
• dll

157
HIBAH PEMERINTAH 24

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Hibah Pemerintah • Tidak ada pengaturan • Hibah pemerintah adalah bantuan dalam bentuk pengalihan
sumber daya.
• Hibah pemerintah tidak termasuk bantuan yang tidak dapat
ditentukan nilainya atau yang tidak dapat dibedakan dengan
transaksi perdagangan normal.
• Hibah diakui sebagai penghasilan ketika jumlah hibah telah
dapat diterima.
• Jika hibah mensyaratkan kondisi, maka kondisi harus
terpenuhi.
• Pengungkapan atas bantuan pemerintah, yang memberikan
manfaat ekonomi spesifik pada suatu entitas dan entitas
memenuhi syarat tersebut.

158
BUNGA PINJAMAN PEMERINTAH 25

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Bunga pinjaman • Beban peiode berjalan • Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lain yang ditanggung
entitas sehubungan dengan peminajaman.
• Bunga mencakup beban bunga yang dihitung dengan metode
bunga efektif, beban bunga sewa pembiayaan, selisih kurs dan
pinjaman mata uang asing selama diperlakukan sebagai
penyesaian atas biaya bunga.
• Pengakuan sebagai beban dalam laba rugi.

159
PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM 26

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Pembayaran berbasis • Tidak ada pengaturan • Pembayaran berbasis saham dapat dilakukan dalam bentuk
saham kas atau instrumen ekuitas.
• Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan
dengan kas mencakup hak atas kenaikan harga saham, jika
terjadi perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
• Entitas mengakui barang atau jasa dalam transaksi
pembayaran berbasis saham ketika entitas memperoleh
barang atau jasa tersebut.

160
PENURUNAN NILAI ASET 27

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Penurunan nilai • Pengaturan sederhana • Prinsip umum penurunan nilai aset selain yang telah diatur khusus:
aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti investasi dengan
nilai wajar, aset biologis, kontrak konstruksi.
• Pengaturan penurunan nilai persediaan dan non persediaan.
• Penurunan nilai persediaan: perhitungan per item atau lini produk,
pembalikan diperkenankan sebagas penurunan nilai orisinal.
• Penurunan nilai selain persediaan: prinsip umum, indicator
penurunan, pengakuan dan pengukuran.
• Penurunan nilai adalah selisih nilai tercat dengan nilai terpulihkan
(nilai tertinggi nilai pakai dan nilai wajar).
• Pengakuan dan pengukuran kerugian penurunan nilai unit
penghasil kas,
• Pengaturan untuk tambahan untuk penurunan nilai goodwill,
• Pemulihan kerugian nilai termasuk ketika jumlah terpulihkan
diestimasi untuk unit penghasil kas, goodwill.

161
IMBALAN KERJA 28

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Imbalan kerja • Pengaturan imbalan kerja jangka • Imbakan kerja adalah imbalan yang diberikan sebagai
pendek dan panjang. pertukaran atas jasa pekerja.
• Pengaturan imbalan kerja untuk • Imbalan jangka pendek: pengakuan pada saat jasa telah
masing-masing jenis imbalan diberikan, cuti berbayar jangka pendek, program bagi laba
bonus.
• Program pasca kerja dibedakan iuran pasti dan imbalan
pasti.
• Liabilitas imbalan pasti = selisih nilai sekarang kewajiban
imbalan pasti dikurangi nilai wajar aset program.
• Kerugian/keuntungan aktuaria – penghasilan komprehensif
lain
• Perubahan program diakui dalam laba rugi
• Imbalan kerja jangka Panjang, diukur nilai neto nilai kini
kewajiban imbalan dikurangi nilai wajar aset program.
• Pengakuan pesangon dalam laba rugi

162
PAJAK PENGHASILAN 29

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Pajak penghasilan • Pajak berdasarkan peraturan • Pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan.
perpajakan  pajak kini • Pajak kini adalah pajak atas penghasilan laba ken apajak
pada periode berjalan atau periode lalu berdasarkan
peraturan perpajakan
• Pajak tangguhan adalah pajak penghasilan terutang atau
dapat dipupihkan pada periode mendatang, umumnya
sebagai hasil entitas memulihkan atau menyelesaikan asset
dan liabilitas tercatat atau muncul karena rugi fiskan yang
boleh dikompensasi atau kredit pajak yang belum
dimanfaatkan.
• Saling hapus pajak kini dan pajak tangguhan

163
PENJABARAN MATA UANG ASING 30

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Mata uang • Mata uang • Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama di
fungsional fungsional = mata mana entitas beroperasi - (primary economic environment).
uang pelaporan • Pelaporan pada pengakuaan awal mencatat transaksi dalam mata uang
asing dengan menggunakan mata uang fungsional.
• Penjabaran pada akhir periode pelaporan untuk item moneter
menggunakan kurs penutup; item nonmoneter menggunakan kurs tanggal
transaksi dan item non moneter yagn diukur dengan nilai wajar
menggunakan kurs saat nilai wajar ditentukan.
• Selisih kurs atas transaksi dan penjabaran saldo akhir diakui dalam laba rugi
• Selisih kurs pada item moneter dari Investasi neto usaha di luar negeri
diakui dalam laba rugi, investasi dalam laporan keuangan konsolidasi, selisih
kurs diakui dalam penghasilan komprehensif lain (tidak diakui dalam LR
ketika dilepaskan).
• Mengatur investasi neto dalam kegiatan usaha di luar negeri dan
penjabaran kegiatan usaha luar negeri dalam mata uang penyajian entitas

164
HIPERINFLASI 31

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Hiperinflasi • Tidak ada pengaturan • Penyusunan LK dalam kondisi mata uang fungsionalnya
merupakan mata uang hiperinflasi.
• Ekonomi inflasi indikatornya: tingkat kumulatif inflasi dalam
3 tahun mendekatai atau lebih dari 100%, memilih
menyimpan dalam bentuk aset moneter, hilangnya daya
beli, suku bunga upah dan harga dikaitkan dengan indeks
harga.
• Jumlah dalam LK yang mata uang fungsionalnya hiperinflasi
dinyatakan dalam unit pengukuran terikini akhir periode
pelaporan, termasuk laporan keuangan komparatif.
• Prosedur penyajian posisi keuangan menggunakan nilai
wajar tanggal pelaporan.
• Jika tidak lagi hiperinflasi maka jumlah dalam mata uang
penyajian terakhir sebagai dasar untuk jumlah tercata dalam
laporan keuangan periode selanjutnya.

165
PERISTIWA SETELAH AKHIR PERIODE PELAPORAN 32

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Peristiwa setelah • Tidak ada pengaturan • Peristiwa setelah periode pelaporan: seluruh peristiwa
akhir periode terbaru ketika laporan keuangan diotorisasi untuk terbit,
pelaporan walaupun peristiwa tersebut terjadi setelah pengumuman
publik atas laba rugi atau informasi keuangan lainnya.
• Peristiwa yang memberikan bukti atas adanya kondisi
pada akhir periode pelapporan – peristiwa penyesuai
• Peristiwa yang mengidikasikan timbulnya kondisi
setelah akhir periode pelaporan – peristiwa non
penyesuai
• Menambahkan contoh peristiwa nonpenyesuai yang dibuat
pengungkapannya antara lain tentang kombinasi bisnis
signifikan, penerbitan atau pembelian kembali utang atau
instrumen ekuitas entitas, dan perubahan tarif pajak atau
peraturan perpajakan yang berpengaruh signifikan pada
aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan.

166
PENGUNGKAPAN PIHAK BERELASI 33

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Persyaratan • Pengungkapan pihak • Pihak berelasi adalah pihak atau entitas yang berelasi dengan
pengungkuapan memiliki hubungan entitas yang penyusun laporan keuangan (entitas pelapor).
istimewa • Bukan pihak berelasi, dua entitas dengna memiliki manajemen
kunci sama, dua venturere berbagi pengendalian atas suatu
ventura Bersama, pelanggan, penyandang dan.
• Pengungkapan dilakukan atas:
• hubungan
• Transaksi dengan pihak berelasi
• Mengecualikan persyaratan pengungkapan
• kekuasaan pemerintah yang mempunyai
• pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh
signifikan terhadap entitas pelapor dan
• entitas lain yang merupakan pihak berelasi karena
pemerintah yang sama mempunyai pengendalian,
pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan terhadap
entitas pelapor dan entitas lain tersebut.

167
AKTIVITAS KHUSUS 34

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Hal lain yang tidak • Tidak ada pengaturan  Agrikultur
diatur dalam SAK ETAP  Pengakuan aset biologis sebesar nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual pada pengakuan awal dan tanggal
pelaporan keuangan.
 Pengakuan dan pengukuran produk agrikultur pada titik
panen sebesar nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
 Eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral - operator
 Biaya ekspolrasi dan evaluasi diakui pada biaya perolehan
 Diuji penurunan nilai ketika fakta dan kondisi
mengindikasikan nilai tercapat melebihi nilai terpulihkan.
 Perjanjian konsesi jasa - operator
 Model aset keuangan
 Model aset takberwujud

168
KETENTUAN TRANSISI 35

Pengaturan SAK ETAP SAKEP


Ketentuan Transisi • Pengaturan berbeda  Penerapan ketentuan transasisi terlepas standar sebelumnya apa.
 Adopsi pertama kali
 Prosedur penyusunan LK pada tanggal transisi
 Pengakuan aset dan liabilitas sesuai SAK EP
 Penyesuaian diakui dalam saldo laba
 Penerapan secara retrospektif
 Penerapan pengecualian
 Pengungkan: transisi ke SAK Entitas Privat; rekonsiliasi

169
Dwi Martani - +6281318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
http://dwimartani.com

170

Anda mungkin juga menyukai