AKUNTANSI BIAYA I
Disusun Oleh :
2020/2021
Standar Akuntansi
I. Pengertian Standar Akuntansi
Pengertian Standar Akuntansi Keuangan atau SAK adalah sebuah standar atau
landasan baku akan praktik akuntansi yang digunakan di Indonesia. Standar baku ini
mengatur proses pembuatan, penyusunan, dan penyajian laporan keuangan di
Indonesia. SAK berisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAS IAI), serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah
pengawasannya.
Fungsi Standar Akuntansi Keuangan
1. Untuk keseragaman laporan keuangan.
2. Memudahkan akuntan dalam penyusunan laporan keuangan.
3. Mempermudah auditor dan pembaca laporan keuangan untuk memahami dan
membandingkan laporan keuangan dengan entitas yang berbeda-beda.
2 Kerangka Dasar Memungkinkan penilaian aktiva tetap Sama seperti IFRS, PSAK memberikan
berwujud dan tidak berwujud alternatif penggunaan nilai wajar untuk
menggunakan nilai wajar. Laporan menilai kembali aktiva tetap berwujud
keuangan disajikan dengan basis true dan tidak berwujud. Laporan keuangan
and fair (IFRS Framework par 46) disajikan dengan basis “fairly stated”
(kerangka dasar par 46)
3 Pernyataan Entitas harus membuat pernyataan Entitas tidak harus membuat
eksplisit tentang kepatuhan akan pernyataan kepatuhan akan SAK
kepatuhan akan
standar IFRS
standar
4 Prinsip Ketetapan Tidak diatur secara khusus kapan Dianjurkan agar entitas menyajikan
entitas menyajikan laporan keuangan laporan keuangan paling lama 4 bulan
Waktu
setelah tanggal neraca
(Timeliness)
5 Basis Standar Menganut standar akuntansi berbasis Menganut standar akuntansi berbasis
prinsip untuk meningkatkan aturan.
transparansi, akuntabilitas, dan
keterbantingan laporan keuangan
antar entitas secara global.
Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi
• Penyusun standar akuntansi keuangan Syariah dalam pelaksanaan tugasnya
• Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi
syariah yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah
• Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum
• Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar
akuntansi keuangan syariah.
Perbedaan lainya adalah seperti dibawah ini:
• Aktiva dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian,
yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar),
sedangkan di dalam konsep Islam barang-barang pokok dibagi menjadi
harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock), selanjutnya
barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang.
• Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba
dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram,
sedangkan dalam konsep syariah dibedakan antara laba dari aktivitas
pokok dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang
berasal dari transaksi, juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber
yang haram jika ada, laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk
mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal.
• Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika
adanya jual-beli, sedangkan konsep syariah memakai kaidah bahwa laba
itu akan ada ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai
barang.
4. SAK – EMKM
SAK-EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas
mikro, kecil, dan menengah. Standar ini ditujukan untuk digunakan oleh entitas
yang tidak atau belum mampu memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur
dalam SAK ETAP. Hal ini dikarenakan masih banyaknya UMKM di Indonesia
yang belum mampu untuk membuat serta menyusun laporan keuangan yang
sesuai dengan SAK yang berlaku.
SAK EMKM merupakan standar akuntansi keuangan yang lebih sederhana
dibandingkan dengan SAK ETAP karena mengatur transaksi yang umum
dilakukan oleh EMKM. Dasar pengukurannya murni menggunakan biaya
historis, sehingga EMKM cukup mencatat aset dan liabilitas sebesar biaya
perolehannya
Kriteria UMKM Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
UMKM, dijelaskan beberapa kriteria EMKM sebagai berikut:
A. Usaha Mikro, kriterianya adalah:
• Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
• Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000
B. Usaha Kecil, kriterianya adalah :
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000 sampai dengan paling
banyak Rp500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000 sampai
dengan paling banyak Rp2.500.000.000
C. Usaha Menengah, kriterianya adalah :
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000 sampai dengan paling
banyak Rp10.000.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000 sampai
dengan paling banyak Rp50.000.000.000.
5. SAP
Standar akuntansi yang digunakan oleh Instansi Pemerintahan dalam menyusun
laporan keuangan menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
SAP ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 dan digunakan
sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan Pemerintah, baik Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah Daerah, dengan adanya SAP diharapkan dapat
menjamin transparansi, partisipasi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
negara sehingga terwujudnya pemerintah yang baik dan bersih.
Basis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
1. SAP Berbasis Kas
Basis Akuntansi yang digunakan dengan laporan keuangan pemerintah
adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan
dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti pendapatan diakui
pada saat kas di terima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh
entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening
Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan (PP No.71 tahun 2010).
2. SAP berbasis Akrual
SAP Berbasis Akrual, yaitu SAP yang mengakui pendapatan, beban,
aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta
mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan
pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD.
Basis Akrual untuk neraca berarti aset, kewajiban, dan ekuitas dana
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau
kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa
memerhatikan saat uang kas dan setara kas di terima atau di bayar (PP No.71
tahun 2010).
Perbandingan Standar Akuntansi
Aspek Yang
Diperbandin PSAP PSAK-IFRS SAK-Syariah SAK-ETAP
gkan
Menjadi acuan bagi: Menjadi acuan bagi: Menjadi acuan bagi: Tidak dijelaskan
1. Penyusun standar 1. Penyusun standar 1. Penyusun standar secara rinci
2. Penyusun laporan 2. Penyusun laporan 2. Penyusun laporan
Tujuan keuangan keuangan keuangan
Konsep Dasar 3. Pemeriksa/auditor 3. Pemeriksa/ 3. Pemeriksa/ auditor
4. Para pengguna laporan auditor 4. Para pengguna
keuangan 4. Para pengguna laporan keuangan
laporan keuangan
Para pengguna laporan Para pengguna Para pengguna laporan Tidak dijelaskan
keuangan adalah: laporan keuangan keuangan adalah: secara rinci
1. Masyarakat adalah: 1. Investor
2. Wakil rakyat, lembaga 1. Investor 2. Pemilik dana
pengawas, dan 2. Karyawan 3. Pemilik dana
lembaga pemeriksa 3. Pemberi Syariah
Pengguna 3. Pihak yang memberi pinjaman 4. Pemilik dana titipan
laporan donasi, investasi, dan 4. Pemasok dan 5. Pembayardan pene
keuangan pinjaman. kreditur rima zakat, dan
4. Pemerintah 5. Pelanggan sejenisnya
6. Pemerintah 6. Pengawas Syariah
7. Masyarakat 7. Karyawan
8. Pemasok dan mitra
usaha lainnya
9. Pelanggan
10. Pemerintah
11. Masyarakat
Asumsi dasar yang Asumsi dasar yang Asumsi dasar yang Asumsi dasar yang
digunakan adalah: digunakan adalah: digunakan adalah: digunakan adalah:
1. Kemandirian entitas 1. Dasar akrual 1. Dasar akrual 1. Penyajian wajar
2. Kesinambungan 2. Kelangsungan 2. Kelangsungan 2. Kepatuhan
usaha usaha usaha terhadap standar
3. Keterukuran dalam 3. Kelangsungan
satuan uang usaha
4. Frekuensi
Asumsi dasar pelaporan
5. Penyajian yang
konsisten
6. Informai
komparatif
7. Materialitas dan
Agregasi
1. Relevan 1. Dapat dipahami 1. Dapat dipahami 1. Dapat dipahami
2. Andal 2. Relevan 2. Relevan 2. Relevan
3. Dapat dibandingkan 3. Keandalan 3. Keandalan 3. Materialitas
4. Dapat dipahami 4. Dapat 4. Dapat dibandingkan 4. Keandalan
Karakteristik dibandingkan 5. Substansi
Kualitatif mengungguli bentuk
6. Pertimbangan
sehat
7.Kelengkapan
8.Dapat
dibandingkan
Laporan keuangan: Laporan keuangan: Laporan keuangan: Laporan keuangan:
https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/standar-akuntansi-keuangan
https://www.jurnal.id/id/blog/perbedaan-sak-dan-ifrs/
https://www.jojonomic.com/blog/ifrs-dan-psak/
https://accurate.id/akuntansi/psak-adalah/
https://accurate.id/akuntansi/sak-etap/
https://www.cermati.com/artikel/pentingnya-memahami-psak-pernyataan-standar-
akuntansi-keuangan
https://www.academia.edu/39857340/Perbedaan_dan_Persamaan_Empat_Pilar_Sta
ndar_Akuntansi_di_Indonesia