Anda di halaman 1dari 32

PELAPORAN KORPORAT

Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas


Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

By : Kelompok 1

Grace (55518120007)
Evy Yulianti (55518120011)
Ryan (55518120049)
TOPIC
Overview atas conceptual framework dalam
pelaporan keuangan entitas komersial, entitas
publik/pemerintah, ETAP, dan Entitas yang
berlandaskan Syariah

Materi

Perbedaan standar
Kasus akuntansi untuk ETAP dan
IFRS

Perbedaan standar akuntansi


untuk ETAP dan IFRS

Contoh Laporan Keuangan ETAP


Pengunaan conceptual framework dalam pelaporan
keuangan
 Menurut FASB, conceptual framework merupakan suatu konstitusi, suatu sistem yang
koheren dari hubungan antara tujuan dan
Menurut FASB, conceptual framework merupakan suatu konstitusi, suatu sistem yang
fundamental yang dapat mendorong standar yg
koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental
yang dapat mendorong standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan

konsisten dan
Tujuannya adalah yang
memberikan menjelaskan
petunjuk sifat,yangfungsi
dalam menyelesaikan perselisihan serta
meningkat selama keterbatasan
proses penyusunan standar denganakuntansi
mempersempit keuangan dan
pertanyaan, apakah standar telah nsesuai dengan kerangka konseptual ataukah tidak. 
laporan keuangan
 Tujuannya adalah memberikan petunjuk dalam menyelesaikan perselisihan yang meningkat
selama proses penyusunan standar dengan mempersempit pertanyaan,apakah standar
telah sesuai dengan kerangka konseptual ataukah tidak. 
Perbedaan di antara conceptual framework dalam pelaporan
keuangan entitas komersial, entitas publik/pemerintah, ETAP,
dan entitas berlandaskan syariah

Standar
Akuntansi

SAK
SAK SAS SAP
ETAP
SAK SAK ETAP
Tujuan KDPPLK digunakan sebagai acuan:
Tidak ada laporan laba-rugi komprehensif
Komite penyusun standar akuntansi
keuangan Penilaian untuk aset tetap, menggunakan harga
perolehan
Penyusun laporan keuangan
Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak
Auditor tangguhan
Para pemakai laporan keuangan
Kerangka dasar
 Tujuan laporan keuangan
Karateristik kualitatif
Definisi
Konsep modal dan pemeliharaan modal
SAS
SAP
Pengenalan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

Pengertian Tujuan Manfaat


Untuk
Standar akuntansi Mempermudah
menyederhanakan
yang diperuntukkan penyusunan laporan
standar akuntansi
khusus untuk entitas keuangan bagi
bagi Usaha Kecil
tanpa akuntabilitas Usaha Kecil dan
dan Menengah
publik Menengah (UKM)
(UKM)
Perbedaan SAK ETAP dengan IFRS
SAK ETAP IFRS
• Lebih sederhana • Lebih rumit
• Cenderung menggunakan basis stewardship dan • Cenderung menggunakan prinsip relevan
prinsip reliability
• Mengatur mengenai pajak tangguhan
• Tidak mengatur pajak tangguhan
• Menggunakan metode langsung dan tidak
• Hanya menggunakan metode tidak langsung untuk
laporan arus kas
langsung untuk laporan arus kas

• Menggunakan cost model untuk investasi ke • Menggunakan metode ekuitas untuk investasi
asosiasi ke asosiasi
• Menggunakan metode ekuitas untuk anak • Menggunakan metode ekuitas untuk anak
perusahaan dan tidak dikonsolidasikan perusahaan dan tidak dikonsolidasikan
Penerapan Standar Akuntansi Untuk ETAP
Penelitian mengenai penerapan SAK ETAP
 UKM/Koperasi hanya melakukan pencatatan akuntansi sederhana, dan tidak menerapkan SAK
ETAP
 Entitas telah menerapkan ETAP tetapi belum menyeluruh
 UKM belum membuat laporan keuangan yang lengkap seperti yang diatur dalam SAK ETAP
 Koperasi masih menggunakan PSAK 27 untuk beberapa hal
Penelitian mengenai kesuksesan penerapan SAK ETAP
 Laporan keuangan seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sudah memadai karena SAK
ETAP memeberikan kontribusi besar terhadap kualitas laporan keuangan.
 Entitas yang tidak tergolong UKM tetapi memenuhi persyaratan ETAP juga menerapkan
SAK ETAP, karena mempermudah pelaporan keuangannya sesuai SAK ETAP
Penerapan SAK ETAP Pada Laporan
Keuangan – “Neraca”

disajikan aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu

Penyajiannya dapat dibuat dengan mengklasifikasi aset lancar dan aset


tidak lancar, kewajiban jangka pendek dan jangka panjang

Pos-pos yang tercakup minimal seperti kas dan setara kas, piutang usaha
dan piutang lain-lain, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak
berwujud, utang usaha dan utang lainnya, aset dan kewajiban pajak,
kewajiban diestimasi dan ekuitas
Penerapan SAK ETAP Pada Laporan
Keuangan – “Laporan Laba Rugi”
Disajikan laporan laba rugi yang menunjukkan kinerja keuangan pada
periode tersebut

Dapat disajikan berdasarkan fungsi atau berdasarkan sifat beban

Minimal pos yang tercantum: pendapatan, beban keuangan, bagian


laba rugi investasi, dan laba rugi neto

Pos luar biasa tidak diperkenankan


Penerapan SAK ETAP Pada Laporan Keuangan
– “Laporan Perubahan Ekuitas”

Pendapatan
dan beban Koreksi
yang diakui kesalahan
langsung
Pengaruh
dalam ekuitas Laba rugi
perubahan
tahun
kebijakan
berjalan
akuntansi
Penerapan SAK ETAP Pada Laporan
Keuangan – “Laporan Arus Kas”
Disajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan

Hanya menggunakan metode tidak langsung pada aktivitas


operasi

Bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan konsisten

Transaksi non-kas tidak diungkapkan


Penerapan SAK ETAP Pada Laporan Keuangan
“Catatan atas Laporan Keuangan”

Informasi relevan Dasar Informasi


Berisi narasi dan yang disyaratkan pengungkapan sumber utama
rincian jumlah dan tidak di SAK dan kebijakan ketidakpastian
ETAP akuntansi estimasi
Persediaan
 Persediaan tidak diterapkan untuk Work in Process (WIP) kontrak konstruksi dan efek tertentu
 mencakup aset untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
 Cost mencakup seluruh biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain
 Persediaan diukur pada nilai yang lebih rendah cost atau NRV
 Teknik pengukuran biaya dapat menggunakan biaya standar atau metode eceran.
 LIFO tidak diperkenankan
 Persediaan diakui sebagai beban pada saat pendapatan terkait diakui
Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Entitas Anak
 Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode cost
 investasi pada anak dengan metode ekuitas, dan tidak dibuat laporan konsolidasian
Pendapatan
a. Pendapatan hasil penjualan barang:
 Risiko dan manfaat signifikan telah dialihkan ke pembeli
 Manfaat ekonomi besar kemungkinan mengalir kepada entitas
 Jumlah pendapatan terukur andal

b. Pendapatan jasa:
 Diakui jika hasil transaksi penyediaan jasa dapat diestimasi secara andal
 Menggunakan metode persentase penyelesaian pada akhir periode pelaporan
Aset Tetap
 aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan yang mencakup harga beli, biaya-biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung
 Jika pembayaran atas perolehan aset ditangguhkan maka diakui setara nilai tunainya dan
diakui beban keuangan
 Revaluasi aset tetap sesuai dengan ketentuan pemerintah diperkenankan
 Metode penyusutan yang dapat digunakan yaitu garis lurus, saldo menurun atau jumlah unit
produksi
 Penurunan nilai diakui pada saat terjadinya
 Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi di
masa depan
Aset Tidak Berwujud
 aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik
 Aset tidak berwujud dapat diakui jika memenuhi prinsip pengakuan
 Aset tidak berwujud pada saat perolehan diukur pada biaya perolehannya
 Rugi penurunan nilai diakui pada saat terjadinya
 Aset tidak berwujud dihentikan pada saat dilepaskan atau tidak ada lagi manfaat ekonomi
masa depan
Sewa Pembiayaan
 Sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan secara substansi seluruh manfaat dan risiko
kepemilikan aset kepada lessee, jika tidak maka sebagai sewa operasi.
 Untuk sewa operasi, bagi lessee: tidak mencatat aset sewaan, mencatat beban sewa secara
straight line
 Untuk sewa operasi, bagi lessor: mencatat aset sewaan (termasuk depresiasi), mencatat beban
sewa secara straight line
Bunga, Royalti dan Dividen
Bunga, Royalti dan Dividen dapat diakui jika memenuhi syarat sebagai berikut:
 Kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir ke entitas
 Dapat diukur andal
 Bunga secara akrual
 Royalti dengan dasar akrual sesuai substansi perjanjian
 Dividen diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran sudah terjadi

Dividen yang diumumkan setelah tanggal laporan tidak boleh diakui sebagai kewajiban pada
akhir periode laporan
Imbalan Kerja
 Diakui sebagai kewajiban dikurangi jumlah yang telah dibayar
 Imbalan kerja diakui sebagai beban, kecuali disyaratkan lain
 Imbalan paska kerja jangka panjang dihitung berdasarkan projected unit credit
 Jika tidak mampu dapat menggunakan yang disederhanakan
Pajak Penghasilan
 Diakui berdasarkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum
dibayar
 Jika terdapat kelebihan bayar maka diakui sebagai aset
 Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran pajak tangguhan
Transaksi dalam Mata Uang Asing
 Transaksi dalam mata uang asing dicatat pada pengakuan awal dengan menggunakan kurs
tunai pada tanggal transaksi
 Pada akhir periode pelaporan, entitas harus melaporkan pos moneter dengan kurs tanggal
neraca
 Pos non moneter yang diukur pada nilai wajar maka dicatat dengan kurs pada tanggal nilai
wajar
 Gain loss diakui pada beban tahun berjalan, gain loss yang terkait langsung dengan transaksi
ekuitas dibebankan ke ekuitas
PT ETAP INDONESIA
NERACA
31 Desember 2014
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

ASET Catatan 2014 2013


ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2.g, 3.a 22,882,568 27,227,785


Aset lancar yang dibatasi penggunaanya 2.g, 3.b 13,184,229 13,063,402
Investasi efek diperdagangkan 2.h, 3.c 16,471,084 16,345,638
Investasi efek tersedia untuk dijual 2.h, 3.c 7,917,364 7,865,323
Bagian lancar investasi efek dimiliki hingga jatuh tempo 2.h, 3.c 3,000,000 -
Piutang usaha - bersih 2.i, 3.d 35,441,128 38,505,553
Kontrak konstruksi 2.j, 3.e 28,905,476 22,654,982
Persediaan 2.k, 3.f 13,117,438 11,235,478
Biaya dibayar dimuka 2.l, 3.g 2,213,915 2,077,210

Jumlah aset lancar 143,133,202 138,975,371

ASET TIDAK LANCAR

Investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak 2.m, 3.h 7,847,095 4,615,795
Investasi pada joint venture 2.n, 3.i 5,000,000 -
Investasi pada efek dimiliki hingga jatuh tempo 2.h, 3.c 6,630,000 9,629,000
Aset tetap - bersih 2.o, 3.j 65,169,272 53,290,817
Properti investasi 2.p, 3.k 13,808,778 13,994,207
Aset tidak lancar lainnya 1,990,319 1,435,237

Jumlah aset tidak lancar 100,445,464 82,965,056

JUMLAH ASET 243,578,666 221,940,427

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
-1-
PT ETAP INDONESIA
NERACA
31 Desember 2014
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 2014 2013


KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Hutang bank 3.l 21,273,888 19,482,093


Hutang usaha 3.m 44,633,921 35,873,553
Hutang pajak 2.f, 3.n 3,384,678 4,573,306
Hutang sewa pembiayaan 2.r, 3.o 263,901 259,325
Biaya yang masih harus dibayar 3.q 17,187,175 14,593,082
Hutang bank jangka panjang jatuh tempo satu tahun 3.l 2,000,000 3,000,000
Pendapatan tangguhan 3.p 5,624,879 1,401,243
Kewajiban lancar lainnya 1,801,992 3,163,968

Jumlah kewajiban jangka pendek 96,170,434 82,346,570

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Hutang bank jangka panjang 3.l 40,000,000 42,000,000


Hutang sewa pembiayaan 2.r, 3.o 980,451 1,244,352
Kewajiban imbalan pascakerja 2.e, 3.r 1,691,782 1,326,436

Jumlah kewajiban jangka panjang 42,672,233 44,570,788

JUMLAH KEWAJIBAN 138,842,667 126,917,358

EKUITAS

Modal saham 3.s 75,000,000 75,000,000


Tambahan modal disetor 3.t 269,230 269,230
Keuntungan belum direalisasi investasi efek tersedia
untuk dijual 2.i, 3.c 108,351 56,274
Saldo laba 29,358,454 19,697,565

JUMLAH EKUITAS 104,736,035 95,023,069

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 243,578,702 221,940,427

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
-2-
PT ETAP INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI
31 Desember 2014
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

Catatan 2014 2013

PENDAPATAN USAHA - BERSIH 2.d, 3.u 289,809,854 265,669,762


BEBAN POKOK USAHA 2.d, 3.v 233,909,412 213,365,768

LABA KOTOR 55,900,442 52,303,994

BEBAN USAHA
Beban penjualan 2.d, 3.w 12,877,148 11,267,700
Beban administrasi & umum 2.d, 3.w 20,111,133 20,661,019

32,988,281 31,928,719

LABA USAHA 22,912,161 20,375,275


PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan bunga 1,462,834 1,494,070
Bagian laba entitas anak untuk operasi dilanjutkan 2,481,300 448,932
Keuntungan investasi efek tertentu 2.h, 3.c 552,476 658,735
Pendapatan dividen 306,724 245,982
Beban keuangan (4,031,906) (3,295,978)
Kerugian selisih kurs (1,242,488) (2,076,317)
Rugi penurunan nilai aset (983,126) (436,921)
Lain-lain bersih 348,137 (804,089)

(1,106,049) (3,765,586)

LABA SEBELUM PAJAK 21,806,112 16,609,689


BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2.f, 3.n (7,808,332) (7,010,728)

LABA BERSIH 13,997,780 9,598,961

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
-3-
PT ETAP INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

Modal Tambahan Keuntungan


Saham Modal Belum Saldo Laba Jumlah
Disetor Direalisasi

Saldo 31 Desember 2012 75,000,000 269,230 - 13,603,207 88,872,437


Dividen - - - (3,504,603) (3,504,603)
Keuntungan belum
direalisasi investasi
efek tersedia untuk dijual - - 56,274 - 56,274
Laba bersih - - - 9,598,961 9,598,961

Saldo 31 Desember 2013 75,000,000 269,230 56,274 19,697,565 95,023,069

Keuntungan belum
direalisasi investasi
efek tersedia untuk dijual - - 52,041 - 52,041
Dividen - - - (4,336,891) (4,336,891)
Laba bersih - - - 13,997,780 13,997,780

Saldo 31 Desember 2014 75,000,000 269,230 108,315 29,358,454 104,735,999

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
-4-
PT ETAP INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

2014 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Laba bersih 13,997,780 9,598,961
Beban pajak penghasilan 7,808,332 7,010,728
Penyusutan 4,796,947 3,861,719
Beban bunga 4,031,906 3,295,978
Rugi penurunan nilai 983,126 436,921
Penyisihan piutang 733,126 436,921
Imbalan pascakerja 365,346 274,369
Selisih kurs yang belum direalisasi 177,605 161,945
Keuntungan efek tersedia untuk dijual (225,446) (318,753)
Pendapatan bunga (1,462,834) (1,494,070)
Bagian laba entitas anak (2,481,300) (448,932)
Perubahan modal kerja:
Aset lancar yang dibatasi penggunaannya (120,827) (306,340)
Piutang usaha 3,064,425 2,817,968
Kontrak konstruksi (6,250,494) (6,141,018)
Persediaan (1,881,960) (2,123,548)
Biaya dibayar dimuka (171,864) (304,205)
Aset lain-lain (555,082) (419,293)
Hutang usaha 8,760,368 6,263,791
Hutang pajak (1,834,975) (457,331)
Biaya yang masih harus dibayar 2,594,093 1,459,308
Pendapatan tangguhan 2,855,114 506,421
Kewajiban lancar lainnya (1,361,976) (1,288,674)
Pembayaran pajak penghasilan (7,161,985) (6,839,951)
Penerimaan bunga 1,462,834 1,494,070
Pembayaran bunga (4,031,906) (3,295,978)
Arus kas bersih yang diperoleh (digunakan) dari
aktivitas operasi 24,090,353 14,181,007

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
-5-
PT ETAP INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

2014 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Perolehan investasi efek tersedia untuk dijual dan dimiliki (1,000,000) (2,000,000)
hingga jatuh tempo
Pelepasan investasi efek tersedia untuk dijual dan dimiliki
hingga jatuh tempo 1,100,000 2,200,000
Perolehan investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak (1,000,000) -
Perolehan investasi pada joint venture (5,000,000) -
Pemerolehan aset tetap (16,489,974) (6,588,321)
Pemerolehan properti investasi - (1,354,328)

Arus kas bersih yang diperoleh (digunakan) dari


aktivitas investasi (22,389,974) (7,742,649)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan pinjaman bank 1,705,254 1,648,720
Pembayaran pinjaman bank (3,000,000) (2,000,000)
Pembayaran dividen (4,336,891) (3,504,603)
Pembayaran sewa pembiayaan (259,325) 151,867

Arus kas bersih yang diperoleh (digunakan) dari


aktivitas pendanaan (5,890,962) (3,704,016)

Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas (4,190,583) 3,023,016


Selisih kurs belum direalisasi kas dan setara kas (154,634) (216,456)
Kas dan setara kas awal tahun 27,227,785 24,421,067
Kas dan setara kas akhir tahun 22,882,568 27,227,785

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
-6-
KESIMPULAN

 SAK ETAP disusun berdasarkan sulit dan rumitnya penerapan SAK IFRS bagi Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) yang pada umumnya adalah Usaha Kecil dan
Menengah (UKM).
 Sementara laporan keuangan ETAP memerlukan laporan audit yang digunakan
untuk mendapatkan dana pembiayaan seperti dari Bank.
 Atas kesadaran banyaknya jumlah usaha kecil dan menengah di Indonesia, maka
Dewan Standar Akuntansi (DSAK IAI) menerbitkan Standar Akuntansi untuk Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tahun 2009.
 Hingga saat ini, SAK ETAP masih dipergunakan sebagai standar penyusunan laporan
keuangan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik.

Anda mungkin juga menyukai