Anda di halaman 1dari 12

1

KEWAJIBAN HUKUM

PENEGAKAN HUKUM

Kegagalan untuk mengikuti peraturan kode etik bisa menghasilkan dikeluarkan dari AICPA.
Dikeluarkan dari AICPA karena sebuah pelanggaran peraturan diterbitkan dalam Laporan Berkala
Akuntan Publik, sebuah terbitan yang dikirimkan kepada semua anggota AICPA.

Selain peraturan kode etik, anggaran rumah tangga AICPA memberikan skors otomatis atau
dikeluarkan dari AICPA untuk tuduhan sebuah kejahatan yang bisa dihukum dengan penjara lebih dari 1
tahun dan untuk beragam kejahatan yang berhubungan dengan pajak.

Tindakan oleh Divisi Etika Profesional AICPA

Divisi Etika Profesional AICPA bertanggung jawab untuk menyelidiki pelanggaran lain atas Kode
dan menentukan tindakan disiplin.

Ada dua tingkatan utama tindakan disiplin. Untuk yang tidak terlalu serius, dan barangkali
pelanggan tidak sengaja, divisi ini membatasi disiplin hingga persyaratan perbaikan atau tindakan
korektif.

Tindakan oleh Dewan Akuntansi Negara Bagian

Hadirnya peraturan kode etik, serupa dengan milik AICPA, hal itu telah diterpkan oleh Dewan
Akuntansi dari seluruh 50 negara bagian Amerika Serikat. Karena setiap Negara bagian memberikan
lisensi praktek seorang praktisi individual sebagai akuntan public, pelanggaran penting dari kode etik
Dewan Akuntansi Negara bagian bisa menghasilkan kerugian sertifikat akuntan public dan lisensi
praktek. Walaupun jarang terjadi, kerugian itu menggeser praktisi itu dari akuntan public.

Tabel 4- Ikhtisar Peraturan Perilaku


1

PENERAPAN
PERATURAN PERILAKU IKHTISAR PERATURAN
NYA

No. Topik Semua Anggota


Anggota yang
Berpraktek

Fe umb marsyaf
2

bagi Publik

101 Independensi X Seorang anggota yang berpraktek bagi


public harus independent dalam
pelaksanaan jasa profesionalya
sebagaimana yang ditentukan oleh badan-
badan yang dibentuk oleh Dewan.

102 Integritas dan X Dalam melakukan setiap jasa


Obyektivitas profesionalnya, seorang anggota harus
memelihara obyektivitas dan integritas,
terbebas dari konflik antar kepentingan,
dan tidak secara sadar melakukan
kesalahan penyajian data atau
menyerahkan pertimbangannya kepada
pihak lain.

201 Standar Umum X Untuk seluruh jenis jasa, seorang anggota


harus mematuhi standar professional dan
interpretasi berikut ini yang disusun oleh
badan yang dibentuk oleh Dewan ;
(1)hanya melakukan jasa-jasa professional
yang diestimasikan oleh anggota dapat
diselesaikan dengan kompetensi
professional, (2) menjalankan
profesionalisme secara cermat, (3)
perencanaan yang matang dan supervisi
seluruh penugasan, dan (4) memperoleh
data yang relevan dan cukup untuk
mendukung suatu dasar yang pantas bagi
semua kesimpulan/rekomendasi.

202 Kepatuhan X Seorang anggota yang melakukan jasa


pada Standar auditing, review, kompilasi, konsultasi
manajemen, pajak, atau jasa professional
lainnya harus mematuhi standar-standar
yang disusun oleh badan-badan yang
dibentuk oleh Dewan.

203 Prinsip-prinsip X Seorang anggota harus mematuhi standar


Akuntansi pelaporan audit professional yang disusun
oleh badan-badn yang dibentuk oleh
Dewan dalam menerbitkan laporan tentang

Fe umb marsyaf
3

kepatuhan entitas atas prinsip akuntansi


yang berlaku umum.

301 Informasi X Seorang anggota yang berpraktek bagi


Rahasia Klien public tidak boleh mengungkapkan
informasi rahasia klien tanpa persetujuan
khusus dari klien, kecuali entuk empat
situasi khusus yang dinyatakan dalam
Peraturan 301.

302 Contingent Fee X Seorang anggota yang berpraktek bagi


public tidak boleh melakukan praktek demi
suatu contingent fee atas jasa professional
apapun jika ia pun melakukan suatu jasa
audit, review, atau beberpa kompilasi
tertentu atas laporan keuangan bagi klien.
Seorang anggota yang berpraktek bagi
public pun tidak diijinkan untuk
menyiapkan suatu perhitungan pajak
penghasilan asli atau amandemen atau
klaim untk restitusi pajak atas suatu
contingent fee bagi klien manapun.

501 Tindakan X Seorang anggota tidak diijinkan untuk


Tercela melakukan suatu tindakan yang dapat
mencemari kredibilitas profesi.

502 Advertensi dan X Seorang anggota yang berpraktek bagi


bentuk public tidak diperbolehkan untuk
solisitasi menggunakan advertensi atau bentuk
lainnya solsitasi lainnya untuk memperoleh klien
dengan suatu cara yang salah,
menyesatkan, atau menipu. Solsitasi yang
menggunakan kekerasan, melampaui batas,
atau cara-cara yang mengganggu pun tidak
diperkenankan.

503 Komisi dan X Seorang anggota yang berpraktek bagi


referral fee public tidak boleh menerima atau
membayar suatu komisi atau referral bagi
klien manapun jika anggota itu pun
melakukan suatu jasa audit, review, atau
beberpa kompilasi tertentu atas laporan

Fe umb marsyaf
4

keuangan, atau suatu pengujian atas


proyeksi laporan keuangan klien. Untuk
perolehan komisi dan referral fee yang
tidak dilarang, seorang anggota harus
mengungkapkan keberadaan fee-fee
tersebut kepada klien.

505 Bentuk dan X Seorang anggota boleh berpraktek sebagai


Nama akuntan public hanya dalam suatu bentuk
Organisasi organisasi yang diijinkan oleh hukum atau
peraturan Negara bagian yang
karakteristiknya sesuai dengan resolusi
Dewan atau tidak diperkenankan
melakukan praktek akuntan public dengan
suatu nama firma yang dpat menyesatkan.

LEGAL LIABILITY (KEWAJIBAN HUKUM)

Bab ini memusatkan perhatian pada kemampuan hukum bagi kantor akuntan baik secara
konsep maupun tuntutan hukum khusus terhadap para Akuntan Publik.

LINGKUNGAN HUKUM YANG BERUBAH

Mempunyai faktor-faktor pokok :

1. Ada peningkatan kesadaran para pengguna Laporan Keuangan akan tanggung jawab Akuntan
Publik

2. Ada peningkatan kesadaran divisi-divisi Securities & Exchange Commision (SEC) mengenai
dengan kewajibannya melindungi kepentingan para pemegang saham

3. Auditing dan akuntansi semakin kompleks karena ada faktor-faktor seperti meningkatnya
ukuran usaha, globalisasi usaha dan intrik-intrik operasi usaha.

4. Masyarakat menerima tuntutan dari pihak yang terlika melawan siapa saja yang dapat
memberikan kompensasi, tanpa melihat siapa yang salah, bersama beberapa doktrin tentang
kewajiban. Hal ini biasa disebut: konsep kewajiban “deep pocket”

Fe umb marsyaf
5

5. Keputusan pengadilan sipil pada beberapa kasus yang melawan Akuntan Publik yang telah
dipuji-puji, yang telah meyakinkan para pengacara untuk memberikan pelayanan hukum
berdasarkan biaya jasa yang tergantung pada keberhasilan. Kesempatan ini menawarkan
keuntungan terhadap pihak yang terluka bila tuntutannya berhasil, dan menawarkan kerugian
seminimal mungkin bila tuntutannya tidak berhasil

6. Banyak perusahaan Akuntan Publik lebih memilih menyelesaikan maslah hukum mereka di luar
pengadilan untuk menghindari biaya pengadilan yang mahal dan publisitas bukannya
menyelesaikan melalui proses pengadilan

7. Pengadilan mempunyai kesulitan di dalam memahami dan menafsirkan masalah-masalah teknis


akuntansi dan audit.

PERBEDAAN ANTARA KESALAHAN BISNIS, KESALAHAN AUDIT, DAN RISIKO AUDIT

Kesalahan usaha terjadi bila usaha tersebut tidak dapat mengembalikan kepada para peminjam
atau tidak dapat memenuhi harapan para pemegang saham karena keadaan ekonomi atau keadaan
usaha, seperti resesi, pendapat manajemen yang tidak bermutu, atau adanya persaingan yang tidak
terduga dalam industri tersebut. Kasus ekstrim dari kesalahan usaha ini adalah kebangkrutan.

Kesalahan audit terjadi ketika auditor mengeluarkan pendapat audit yang salah karena tidak
memenuhi syarat yang tercantum pada “standar audit yang dapat diterima” (generally accepted
auditing standards / GAAS). Contohnya adalah menunjuk asisten yang bermutu untuk menjalankan
tugas audit sehingga gagal menemukan kesalahan yang dapat ditemukan oleh auditor yang bermutu.

Risiko audit memperlihatkan risiko yang dihadapi auditor yang menyatakan bahwa laporan
keuangan tersebut sudah benar sehingga pendapat auditor yang tidak bermutu sudah diterbitkan, tetapi
pada kenyatannya laporan tersebut ternyata tidak benar dan tingkat materialitasnya tinggi.

KONSEP HUKUM YANG MENYEBABKAN “KEWAJIBAN”

1. Konsep Kehati-hatian (Prudent Person Concept)

Kesepakatan antara profesi akuntan dan Lembaga Hukum bahwa auditor bukanlah penanggung jawab
atau penjamin Laporan Keuangan. Auditor diharapkan melaksanakan audit dengan teliti. Auditor tidak
dapat diharapkan sempurna atau standar kehati-hatian dimana Auditor diharapkan bisa menyelesaikan
tugasnya.Hali ini dikemukakan dalam Cooley on Torts sebagai berikut:

Setiap orang yang menawarkan jasa pelayanan kepada yang lain dan dipekerjakan memiliki kewajiban
untuk menggunakan keahlian dalam pekerjaannya yang didapat dengan hati-hati dan sungguh-sungguh.
Dalam setiap pekerjaan di mana keahlian khusus dibutuhkan, bila seseorang menawarkan jasanya, dia
sudah mengerti bahwa dia sudah diakui keluar sebagai pemegang tingkat keahlian yang biasanya sudah

Fe umb marsyaf
6

dimiliki orang lain pada posisi yang sama, dan bila keinginannya tidak tercapai, ia sudah melakukan
penipuan terhadap setiap orang yang mempekerjakannya dalam hubungannya dengan profesi
publiknya. Tetapi tak seorangpun, baik terlatih maupun tidak, menjalankan tugas yang dia perkirakan
bisa berhasil dan tanpa salah sedikitpun. Dia bertugas dengan semangat dan integrasi yang baik tetapi
tidak dengan “kemungkinann berbuat salah” dan dia bertanggung jawab terhadap atasannya atas
kelalaiannya, itikad buruk, atau ketidakjujuran, tetapi tidak bertanggung jawab atas kerugian karena
penilaian yang salah.

2. Kewajiban atas Tindakan Rekan Lain

Para rekan atau para pemegang saham dalam menghadapi gabungan profesional, bertanggung jawab
bersama-sama untuk mengambil tindakan perdata (civil action) yang ditujukan terhadap setiap pemilik.
Tetapi bila perusahaan ini beroperasi sebagai Limited Liability Partnership (LLP), Limited Liability
Company (LLC), gabungan perusahaan umum, atau perusahaan profesional dengan tanggung jawab
terbatas, tanggung jawab atas tindakan salah satu pemilik tidak berdampak pada harta pribadi pemilik
lain, kecuali pemilik lain langsung terlibat dalam tindakan – tindakan yang dilakukan pemilik yang
menyebabkan kewajiban ini.Para partner juga bertanggung jawab atas pekerjaan orang yang mereka
percayai di bawah hukum perusahaan. Ketiga kelompok yang mungkin sekali harus dipercayai adalah :
para karyawan, perusahaan Akuntansi Publik lain yang terikat untuk mengerjakan sebagian dari
pekerjaannya dan para ahali yang menyiapkan informasi teknis.

3. Tindakan Ada Komunikasi yang Rahasia

Akuntan Publik tidak mempunyai hak menurut hukum adat (common law) untuk menahan informasi
dari pengadilan dengan menyatakan bahwa informasi tersebut rahasia. Seorang Akuntan Publik dapat
menolak untuk beraksi di suatu negara bagian yang memiliki UU Komunikasi rahasia.

4. Syarat-syarat hukum yang berpengaruh terhadap “kewajiban” Akuntan Publik

Perbedaan antara “kewajiban bersama” dan beberapa “kewajiban lain”dan antara “kewajiban terpisah”
dengan “kewajiban proporsional”. Yang akan dijelaskan pada tabel 5-1, karena nilai pengganti antara
kedua dasar ini akan berubah sangat besar dalam menilai kerugian.

Syarat-syarat Hukum yang Menimbulkan Kewajiban para Akuntan Publik

Syarat hukum Deskripsi

1.Syarat-syarat yang berhubungan dengan kelalaian dan penipuan

a. Penipuan biasa ketidak pedulian yang biasa diharapkan dari seorang dalam
Fe umb marsyaf
situasi tertentu. Untuk para Auditor, sudah selayaknya
melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh para
Auditor yang kompeten pada situasi yang sama.
7

2. Syarat-syarat yang berhubungan dengan hukum kontrak

a. Pembatalan kontrak Kesalahan karena satu atau kedua pihak dalam


kontak untuk memenuhi syarat di dalam kontrak.
Contohnya, kesalahan dari perusahaan Akuntan
Publik untuk menerbitkan laporan pajak pada
tanggal yang sudah disetujui.

b. Kewajiban kepada pihak ketiga Pihak ketiga yang tidak mempunyai kerahasiaan
tentang kontrak, tetapi sudah diketahui pihak yang
mempunyai hubungan kontrak dan dimaksudkan
mempunyai beberapa hak dan keuntungan sesuai
kontrak. Contohnya bank yang mempunyai tagihan
pinjaman dalam jumlah besar pada tanggal tutup
buku, dan membutuhkan audit sebagai bagian dari
persetujuan pinjaman

Gambar 5-1 Empat Sumber Utama dari KewajibanHukum Auditor

Sumber “kewajiban” dan contoh klaim yang potensial

Klien – kewajiban klien di bawah Klien menuntut auditor karena tidak dapat
menemukan

Hukum adat (common law) penipuan yang sangat material selama audit

Pihak ketiga – kewajiban kepada Bank menuntut Auditor karena tidak dapat
menemukan

Pihak ketiga di bawah hukum adat bahwa laporan Keuangan Peminjam ternyata salah
dan nilainya sangat material

Fe umb marsyaf

Kewajiban di bawah UU Hukum Kelompok para pemegang saham menuntut auditor


8

Fokus utama pada empat sumber-sumber kewajiban hukum auditor, ke-4 kewajiban ini dibagi sebagai
berikut :

1. Kewajiban terhadap klien

2. Kewajiban terhadap pihak ketiga berdasarkan hukum adat (common law)

3. Kewajiban terhadap pihak ketiga berdasarkan hukum keamanan, dan

4. kewajiban kriminal

KEWAJIBAN TERHADAP KLIEN

Sumber yang paling biasa dari suatu tuntutan terhadap Akuntan Publik adalah dari klien.
Tuntutannya sangat bervariasi termasuk klaim seperti kesalahn menyelesaikan kontrak karena tidak
sesuai dengan tanggal yang disepakati, dan pembatalan dari suatu proses audit yang tidak bertanggung
jawab, kegagalan untuk menemukan kecurangan (pencuri harta perusahaan) dan melanggar syarat-
syarat audit yang kerahasiaannya harus dijaga.

Kantor Akuntan Publik biasanya menggunakan satu atau kombinasi dari empat pembelaan bila ada
tuntutan hukum oleh klien yaitu :

1. Tidak ada kewajiban. Tidak adanya kewajiban untuk melaksanakan jasa berarti bahwa KAP
mengklaim bahwa tidak ada kontrak yang tersirat atau yang tersurat. Misalnya, KAP mengklaim
bahwa kekeliruan itu tidak dapat diungkapkan karena kantornya hanya melakukan jasa
penelaahan, bukan audit.

2. Tidak ada kelalaian dalam pelaksanaan kerja. Untuk pelaksanaan kerja yang tidak mengandung
kelalaian di dalam suatu audit, KAP mengklaim bahwa auditnya itu dilaksanakan sesui dengan
standar GAAS. Suatu audit yang sesuai dengan GAAS mempunyai keterbatasan dan tidak dapat
diandalkan dengan pasti bahwa semua kekeliruan akan ditemukan. Mengharuskan auditor
untuk menemukan kekeliruan dan kerugian yang material, pada dasarnya, sama dengan
menganggap mereka menjadi penjamin ketepatan laporan keungan

3. Kelalaian kontribusi. Pembelaan terhadap kelalaian kontribusi terjadi bila tindakan klien yang
menyebabkan kerugian menjadi dasar bagi kerugian atau mempengaruhi audit sehingga auditor
tidak bisa menemukan sebab dari kerugian yang terjadi. Sebagai contoh keadaan pertama klien
mengklaim bahwa KAP gagal mengungkapkan pencurian unag kas yang dilakukan pegawainya.
Pembelaan auditor terhadap kelalaian kontribusi dapat berupa kalim bahwa KAP tersebut telah
memberitahu manajemen tentang kelemahan sistem pengendalian intern yang memberi
peluang terjadi penipuan itu, tetapi manajemen tidak melakukan perbaikan.

Fe umb marsyaf
9

4. Ketiadaan hubungan timbal balik. Klien harus menunjukan adanya hubungan timbal balik yang
dekat antara pelanggaran auditor terhadap kesungguhan dengan kerugian yang dialami klien.

KEWAJIBAN TERHADAP PIHAK KETIGA MENURUT COMMON LAW (HUKUM ADAT)

1. Doktrin Ultramares

2. Pemakai yang dapat ditentukan sebelumnya.

Umumya, pemakai yang dapat ditentukan sebelumnya merupakan anggota dari


pemakai jasa yang dapat diandalkan oleh auditor dalam hal laporan keuangan.Saat ini tida pendekatan
yang ada adalah :

A. Credit Alliance Credit Alliance vs Arthur Andersen & CO (1986) adalah kasus di New York
dimana pemberi pinjaman menuntut auditor dari salah satu pinjaman, karena telah
mempercayai laporan keungan, yang ternyata menyesatkan. Konsep dasar kerahasiaan
seperti pada kasus Ultramares dan memberlakukan hal-hal sebagai berikut :

a. auditor harus mengetahui dan menyadari bahwa hasil pekerjaanya akan digunakan oleh
penuntut pihak ketiga untuk untuk tujuan khusus dan

b. pengetahuan dan perhatian tersebut harus dilaksanakan dibawah pengarahan auditor.


Kira-kira 15 negara bagian mengikuti beberapa variasi pendekatan ini.

B. Restatement of Torts. Pendekatan yang dilaksanakan oleh sebagian besar negara bagian
adalah untuk menerapkan peraturan yang ada pada Restatement of Torts, suatu gabungan
beberapa prinsip hukum. Syarat Restatement ini adalah pemakai yang sudah diketahui
merupakan anggota dari pemakai yang terbatas dan termasuk dalam group yang dapat
diketahui yang mengandalkan pekerjaan KAP, seperti kreditur, meskipun orang-orang
tersebut tidak dikenal oleh KAP pada saat pelaksanaan audit.

C. Foresseable user.Konsep ini, pemakai harus dapat ditentukan sebelumnya oleh auditor
adalah para pemakai laporan keuangan, yang memiliki hak sama dengan yang memiliki
hubungan kontrak.Dalam keputusannya pengadilan menyatakan bahwa”dalam
melaksanakan audit, auditor tidak berhutang kewajiban apapun terhadap orang lain selain
kliennya dan disebutkan alasan kuat bahwa kewajiban potensial auditor menurut dokrin
foresseable user, benar-benar di luar batas kesalahan yang dapat dibuat.

KEWAJIBAN KRIMINAL

Terdapat beberapa kasus kriminal yang melibatkan akuntan publik. Sekalipun tidak besar dalam
ukuran jumlah, tetapi mempunyai dampak yang merugikan integrasi dan profesi, dan mengurangi
kepercayaan orang. Dari sisi positif, tindakan kriminal memaksa para praktisi untuk sangat peduli dan
menggunakan itikad baik dalam kegiatannya.

Fe umb marsyaf
10

Tindakan kriminal yang menyangkut akuntan publik adalah United States vs Simon yang terjadi
tahun 1969. Kasus ini diikuti oleh tiga kasus. Dalam kasus United States vs Natelli 1975, dua auditor
disalahkan melakukan tindakan kriminal sesuai dengan aturan tahun 1934 oleh karena mensyahkan
laporan keungan National Student Marketing Corporation yang memuat pengungkapan piutang dengan
secara tidak memadai.

United States vs Weiner (1975), tiga auditor dituduh melakukan penipuan saham sehubungan
dengan audit mereka atas Equity Funding Corporation adalah kongromerat keuangan yang laporan
keungannya overstated (lebih saji) karena adanya penipuan oleh manajemen. Penipuan itu sangat luas /
besar begitu tidak memadai, sehingga pengadilan menyimpulkan bahwa auditor seharusnya
memperhatikan penipuan itu dan karena tindakan mereka dinyatakan bersalah.

ESM Government Services vs Alexander Grant & CO (1986), manajemen mengatakan kepada
patner KAP yang mengaudit ESM bahwa laporan keuangan tahun lalu yang telah diaudit mengandung
salah saji yang material, patner setuju untuk tidak mengungkapkannya, bukannya mengikuti standar
profesional karena berharap manajemen dapat menyelesaikan tahun berjalan.

TANGGAPAN PROFESI TERHADAP KEWAJIBAN HUKUM

Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh AICPA dan profesi secara keseluruhan untuk
mengurangi risiko terkena sanksi hukum. Antara lain dengan:

☻ Mencari perlindungan dalam proses pengadilan

☻ Meningkatkan kerja audit sehingga memenuhi permintaan pemakai dengan lebih baik

☻ Mendidik pemakai tentang batas-batas audit

Beberapa aktivitas khusus antara lain:

a. Riset dalam audit. Riset yang dilakukan secara berkesinambungan adalah penting untuk
menemukan cara-cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan seperti
mengungkapkan salah saji atau penipuan oleh manajemen atau karyawan yang tidak
disengaja, menyampaikan hasil audit kepada pemakai laporan, dan meyakinkan bahwa
auditor adalah independen

b. Penetapan standar dan aturan. AICPA harus secara terus menerus menetapkan standar
dan menyesuaikannya agar sejalan dengan kebutuhan audit yang selalu berubah dan
peryataanya lain harus disiarkan, sejalan dengan perubahan kebutuhan masyarakat dan
timbulnya teknologi baru dari pengalaman dan riset.

Fe umb marsyaf
11

c. Menetapkan persyaratan untuk melindungi auditor. AICPA dapat membantu


anggotanya dengan menetapkan persyaratan yang telah diikuti oleh anggotanya yang
termuka. Persyaratan ini tidak boleh bertentangan dengan usaha untuk memenuhi
kebutuhan klien. Contoh dari standar yang ditetapkan oleh auditor adalah SAS 85 (AU
333), persyaratan dibutuhkan surat pernyataan tertulis dari pimpinan mengenai seluruh
audit.

d. Menetapkan persyaratan penelaahan sejawat. Pemeriksaan berkala terhadap cara kerja


dan prosedur perusahaan merupakan satu cara untuk mendidik anggota dan
mengidentifikasi KAP yang tidak memenuhi standar profesi

e. Melawan tuntutan hukum. Adalah penting bagi KAP untuk terus melawan tuntutan yang
kurang berdasar, meskipun dalam jangka pendek, biaya untuk memenangkan perkara
lebih besar dari pada biaya untuk menyelesaikan perkara

f. Pendidikan bagi pemakai laporan keungan. Perlu untuk mendidik investor dan orang lain
yang menggunakan laporan keuangan mengenai maksud pendapat auditor, wawasan,
serta sifat dari pekerjaan auditor.

g. Memberi sanksi kepada anggota karena hasil kerja yang tak pantas. Satu karateristik dari
profesi adalah tanggung jawabnya untuk mengawasi anggotanya sendiri.

MELINDUNGI MASING-MASING AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KEWAJIBAN HUKUM

Seorang auditor yang berpraktek dapat pula mengambil langkah tertentu untuk meringankan
kewajibannya. Beberapa langkah yang diambil adalah sebagai berikut :

a. Hanya berurusan dengan klien yang memiliki integritas. Terdapat kemungkinan besar
mendapatkan masalah hukum jika seorang klien kurang dapat dipercaya dalam
berurusan dengan para pelanggannya, karyawannya, badan pemerintah atau lainnya.
Sebuah KAP membutuhkan serangkaian prosedur untuk menilai integrasi klien dan
harus menarik diri apabila klien tersebut ternyata kurang dapat dipercaya

b. Memperkerjakan staf yang kompeten dan melatih serta mengawasi mereka dengan
pantas. Mengingat risiko yang tinggi, yang dihadapi KAP dalam mengaudit, adalah
penting jika tenaga-tenaga muda ini harus kompeten dan dilatih dengan baik. Juga
diperlukan pengawasan atas pekerjaan mereka oleh ahli yang berpengalaman dan
benar-benar kompeten

c. Mengikuti standar profesi. Suatu perusahaan harus menjalankan prosedur tertentu


untuk meyakinkan bahwa seluruh karyawan perusahaan memahami dan mengikuti SAS,
pendapat dari FASB, kode etik profesi dan pedoman kerja lain

Fe umb marsyaf
12

d. Mempertahankan independensi. Independesi mempunyai arti lebih luas dari sekedar


masalah keungan. Kenyataannya independensi membutuhkan suatu sikap tanggung
jawab yang terpisah dari kepentingan klien.

e. Memahami usaha klien. Kurangnya pemahaman terhadap cara kerja industri dan
operasi klien sering kali menjadi faktor kegagalan auditor untuk mengungkapkan
kekeliruan dalam banyak kasus. Adalah penting bahwa tim audit dididik dalam masalah.

f. Melaksanakan audit yang bermutu. Audit yang bermutu menuntut persyaratan bahwa
bahan bukti yang memadai diperoleh dan pertimbangan yang tepat telah dibuat

g. Mendokumentasikan pekerjaan dengan memadai. Mempersiapkan kertas kerja secara


seksama akan membantu dalam mengendalikan dan melakukan audit yang bermutu.
Kertas kerja yang rapi adalah penting sekali dan sangat diperlukan pada saat seorang
auditor harus menghadapi perkara audit di pengadilan

h. Mendapatkan surat penugasan dan surat peryataan. Kedua surat ini sangat diperlukan
dan memperjelas kewajiban-kewajiban klien dan auditor. Kedua surat ini terutama
sekali bermanfaat dalam perkara hukum antara klien dan auditor, dan juga dalam
perkara-perkara yang menyangkut pihak ketiga

i. Mempertahankan hubungan yang bersifat rahasia. Auditor terikat kepada aturan etika
dan kadang-kadang aturan hukum untuk tidak mengungkapkan masalah klien kepada
orang luar.

j. Perlunya asuransi yang memadai. Penting bagi KAP memiliki perlindungan asuransi
dalam hal tuntutan hukum.

k. Mencari bantuan hukum. Jika masalah serius timbul dalam suatu audit, KAP sebaiknya
menghubungi seorang ahli hukum. Jika timbul tuntutan hukum, auditor harus segera
mendapatkan seorang pengacara yang berpengalaman

l. Pilihan jenis organisasi dengan kewajiban terbatas. Banyak KAP mempunyai perusahaan
profesional, perusahaan dengan kewajiban terbatas atau gabungan beberapa orang
dengan kewajiban terbatas, dengan maksud menyiapkan perlindungan kewajiban
pribadi para pemilik

m. Melatih “rasa tidak percaya / keragu-raguan” yang profesional. Auditor sering


menyajikan informasi yang memunculkan masalah yang tidak dapat mereka kenal.
Auditor perlu untuk berlatih untuk memelihara “rasa tidak percaya” pada tingkat yang
sehat, yang membuat mereka peka terhadap kesalahan pada laporan, sehingga mereka
dapat mengenali kesalahan tersebut.

Fe umb marsyaf

Anda mungkin juga menyukai