DISUSUN OLEH:
ABDULLAH HANIF M
RIMA ANGELIA
LATAR BELAKANG
Setiap profesi memiliki sebuah etika atau kode etik yang
harus dipatuhi. Dengan adanya setiap tindakan atau
perbuatan yang akan dilakukan harus dipikirkan terlebih
dahulu agar dalam bertindak semena-mena. Oleh karena itu
perlu adanya pembahasan mengenai etika khususnya
berhubungan dengan profesi akuntansi.
ACCOUNTING AS A PROFESSION:
CHARACTERISTICS OF A PROFESSION
Commission on Standards of Education and Experience mengeluarkan
laporan yang mencantumkan tujuh karakteristik profesi berikut:
1. Kumpulan pengetahuan khusus
2. Proses Pendidikan formal yang diakui untuk memperoleh pengetahuan
khusus
3. Standar kualifikasi professional yang mengatur penerimaan profesi
4. Standar perilaku yang mengatur hubungan praktisi dengan client,
kolega, dan Masyarakat
5. Pengakuan status
6. Penerimaan tanggungjawab sosial yang melekat pada suatu pekerjaan
untuk kepentingan umum
7. Organisasi yang ditunjukkan untuk memajukan kewajiban sosial
kelompok.
Akuntansi merupakan disiplin ilmu rumit yang memerlukan studi formal untuk
menjadi ahli. Untuk menjadi akuntan public bersetrifikat biasanya memerlukan gelar
sarjana akuntansi, serta lulus Certified Public Accountant (CPA) yang ketat. Seperti
profesi lainnya seorang akuntan juga memiliki kelompok professional yang
didedikasikan untuk melayani client mereka. Keanggotaan yang berkelanjutan
memerlukan kepatuhan terhadap standar perilaku kelompok, termasuk persyaratan
untuk bertindak demi kepentingan terbaik client.
HUEBNUR MENGUNTIP EMPAT KARAKTERISTIK PROFESSIONAL:
Professional terlibat dalam suatu Panggilan profesi dalam prakteknya Dalam menerapkan pengetahuan Praktisi harus memiliki semangat
panggilan yang berguna untuk memerlukan pengetahuan seorang tersebut, praktisi harus kesetiaan terhadap rekan-rekan
membangkitkan antusiasme pihak ahli. meninggalkan pandangan komersial praktisi, suka menolong demi tujuan
praktisi. yang egois dan selalu mengingat bersama, dan tidak boleh
keunyungan client. membiarkan tindakan tidak
profesional apa pun
mempermalukan seluruh profesinya
Sebagai seorang professional akuntan memiliki tiga
kewajiban sebagai berikut :
·Kompeten dan mengetahui seni dan ilmu akuntansi
·Mendahulukan kepentingan client diatas kepentingan
pribadi, menghindari godaan untuk mengambil
keuntungan dari client.
·Melayani kepentingan umum.
THE PRACTITIONER SHOULD POSSESS A
SPIRIT OF LOYALTY TO FELLOW
PRACTITIONERS, OF HELPFULNESS TO
THE COMMON CAUSE THEY ALL
PROFESS, AND SHOULD NOT ALLOW
ANY UNPROFESSIONAL ACTS TO BRING
HAME UPON THE ENTIRE PROFESSION.
Huebner ’ s last characteristic
ACCOUNTING CODES OF CONDUCT
Akuntan memiliki tanggung jawab untuk menyajikan yang paling jujur dan akurat gambar keuangan suatu organisasi.
Sebagai auditor, mereka memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi gambar akuntan lain dan membuktikan
kebenaran dan keakuratannya. Dengan demikian, akuntan mencapai tujuan profesinya - untuk memenuhi kebutuhan
klien atau perusahaan tempat mereka bekerja, atau untuk melayani kepentingan terbaik dari pemegang saham /
stakeholders yang berhak untuk jujur representasi dari status keuangan organisasi.
AICPA PROFESSIONAL CODE OF CONDUCT
Kode AICPA memiliki tujuan dan cakupannya. Diadopsi dari paduan dan
aturan kepada semua anggota yang berada dalam praktek public, industry,
dan Pendidikan dalam melaksanakan tugas mereka. Tujuannya kemudian
adalah untuk memandu dan ruang lingkupnya mencakup semua akuntan
public bersetrifikat yang merupakan anggota AICPA. Hal ini membuktikan
bahwasanya kode etik tersebut menjadi dasar prinsip perilaku etis dan
professional untuk akuntan.
CODE PRINCIPLES
Ada enam prinsip sebagai berikut:
·Prinsip I - anggota harus menerapkan penilaian profesional dan moral yang peka dalam semua tanggung jawab mereka
kegiatan
·Prinsip II - Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak sedemikian rupa akan melayani kepentingan publik,
menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen terhadap profesionalisme.
·Prinsip III - Untuk menjaga dan kepercayaan publik yang lebih luas, anggota harus melakukan semua tanggung jawab
profesional dengan rasa tertinggi integritas.
·Prinsip IV - Seorang anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam melaksanakan
tanggung jawab profesional.
·Prinsip V - Seorang anggota harus memperhatikan teknis profesinya dan stKitar etika, berupaya terus-menerus untuk
meningkatkan kompetensi dan kualitas layanan, dan melaksanakan tanggung jawab profesional untuk yang terbaik
kemampuan anggota.
·Prinsip VI - Seorang anggota dalam praktik publik harus mematuhi Prinsip Pedoman Perilaku Profesional dalam
menentukan ruang lingkup dan sifat layanan yang akan diberikan.
CRITICISMS OF THE
CODE OF CONDUCT
Prinsip-prinsip kode, diambil secara keseluruhan, menetapkan kerangka
kerja pendekatan etis akuntan untuk profesi akuntansi. Namun, para
kritikus mengatakan, bahwa prinsip-prinsip tersebut memiliki setidaknya
dua kekurangan: (1) terlalu luas dan amorf; dan (2) mereka tidak memiliki
sanksi. Prinsip pertama, misalnya, berbunyi, “Dalam menjalankan
tanggung jawabnya sebagai profesional, anggota [AICPA] harus
menerapkan penilaian profesional dan moral yang sensitif dalam semua
aktivitas mereka. Pernyataan itu juga luas, kritik berpendapat, karena
tidak ada yang bertindak sebagai CPA dalam semua kegiatan, dan terlalu
amorf karena tidak secara spesifik mendefinisikan profesional yang
"sensitif" terkait penilain.
THE RULES OF THE CODE OF CONDUCT
Rule 203
Rules 202
Rules 201
Accounting principle
Kepatuhan terhadap standar
General Standart
LATAR BELAKANG
Berisi tentang aturan yang bertanggung jawab akuntan kepada client. Section 300 berfokus pada area spesifik
kerahasiaan dan biaya yang tidak terduga.