OLEH :
KELOMPOK 5
Nama Anggota :
Etika Umum
Etika umum berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam dilema etis yang
berakibat baik bagi satu pihak tetapi tidak baik bagi pihak lainnya, dengan merumuskan
apa yang baik untuk individu atau masyarakat dan menetapkan sifaf kewajiban atau tugas
sehingga individu-individu memiliki kewajiban terhadap diri sendiri maupun pihak lain.
Berhubung terdapat kesulitan dalam mencapai kesepakatan dikalangan para ahli filsafat
tentang apa yang “baik” dan apa yang menjadi “kewajiban”, maka mereka terbagi
menjadi dua kelompok. Kelompok pertama disebut ethical absolutists yang berpendapat
bahwa ada prinsip universal yang diterapkan pada setiap orang yang tidak berubah
sepanjang masa. Kelompok lain disebut ethical relativists yang berpendapat bahwa
pertimbangan etis ditentukan oleh perubahan kebiasaan dan tradisi yang berlaku dalam
masyarakat di mana mereka hidup.
Berhubung tidak ada seperangkat prinsip universal yang dapat dengan jelas menunjukkan
perilaku yang benar untuk segala situasi, maka para ahli etika mengembangkan suatu
kerangka pengambilan keputusan etika umum. Kerangka tersebut meliputi enam langkah
berikut:
Dapatkan fakta-fakta yang relevan untuk pengambilan keputusan.
Identifikasi masalah etika yang terkait dari fakta-fakta tersebut
Tentukan siapa yang terpengaruh oleh keputusan tersebut dan
bagaimanapengaruhnya.
Identifikasi alternatif-alternatif pengambil keputusan.
Identifikasi konsekuensi dari setiap alternatif.
Tetapkan pilihan etika.
Etika Profesional
Etika profesional lebih luas dari prinsip-prinsip moral. Etika tersebut mencakup prinsip
perilaku untuk orang-orang professional yang dirancang baik untuk tujuan praktis
maupun untuk tujuan idealistis. Oleh karena kode etik professional antara lain dirancang
untuk mendorong perilaku ideal, maka kode etik seyogyanya lebih tinggi dari undang-
undang tetapi dibawah ideal. Dalam kaitannya dengan akuntan publik, kepercayaan klien
dan pemakai laporan keuangan atas kualitas audit dan jasa profesional lainnya sangat
penting artinya. Para praktisi harus menjaga klien agar memandang akuntan publik
sebagai orang atau orang-orang yang kompeten dan tidak bias. Apabila pemakai jasa
berpendapat bahwa akuntan publik tidak melaksanakan jasa yang bermanfaat
(menurunkan risiko informasi),maka nilai laporan audit dan laporan atestasi lainnya akan
menurun dan permintaan akanjasa-jasa tersebut dengan sendirinya akan berkurang pula.
Oleh karena itu menjadituntutan bagi kantor-kantor akuntan publik untuk berperilaku
dengan tingkatprofesionalitasnya yang tinggi.
a. Bagian A
Berisi prinsip dasar etika professional yang terdiri atas :
- Seksi 100 prinsip-prinsip dasar etika profesi
- Seksi 110 prinsip integritas
- Seksi 120 prinsip obyektif
- Seksi 130 prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian
professional
- Seksi 140 prinsip kerahasiaan
- Seksi 150 prinsip perilaku professional
b. Bagian B
Berisi aturan etika profesi yang terdiri atas :
- Seksi 200 ancaman dan pencegahan
- Seksi 210 penunjukan praktisi,KAP, atau jaringan KAP
- Seksi 220 benturan kepentingan
- Seksi 230 pendapat kedua
- Seksi 240 imbalan jasa professional dan bentuk remunerasi lainnya
- Seksi 250 pemasaran jasa professional
- Seksi 260 penerimaan hadiah atau bentuk keramah-tamahan lainnya
- Seksi 270 penyimpanan asset milik klien
- Seksi 280 obyektivitas semua jasa professional
- Seksi 290 independensi dalam perikatan assurance
PRINSIP DASAR
5. INDEPENDENSI
Independensi merupakan sikap dari dalam diri auditor yang tidak mudah
dipengaruhi dan bebas dari tekanan pihak manapundalam mengambil keputusan dan
menjalankan tugasnya sehingga dapatmemberikan nilai tambah bagi laporan keuangan
yang disajikan oleh manajemen.
a. Pendekatan Konseptual Atas Independensi
Anggota tim assurance,KAP, atau jaringan KAP harus menerapkan kerangka
kerja konseptual yang terdapat dalam kode etik sesuai dengan situasi yang
dihadapinya. Contoh-contoh yang diberikan dalam seksi ini bertujuan untuk
memberikan ilustrasi mengenai penerapan kerangka kerja konseptual, dan bukan
merupakan suatu daftar lengkap mengenai setiap situasi yang dapay menimbulkan
ancaman terhadap independensi
b. Ilustrasi Ancaman-Ancaman Terhadap Independensi Dalam Perikatan Assurance dan
pencegahannya
- Kepentingan keuangan
- Pinjaman dan penjamin yang diberikan oleh klien assurance, serta simpanan
yang ditempatkan pada klien assurance
- Hubungan bisnis yang delat dengan klien assurance
- Hubungan keluarga dan hubungan pribadi dengan klien assurance
- Personil KAP yang bergabung dengan klien assurance
- Personil klien assurance yang bergabung dengan KAP
Rangkap jabatan personil KAP sebagai direktur atau pejabat klien assurance
Keterkaitan yang cukup lama antara personil senior KAP dengan klien assurance
Imbalan jasa professional
DAFTAR PUSTAKA
Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Edisi II/Al.Haryono Jusup.-Ed-. Yogyakarta,
Bagian Penerbitan Sekoleh Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.2011 xxii
Sukrisno Agoes. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksa Akuntan Oleh Akuntan public Buku 1
Edisi 5.