Anda di halaman 1dari 67

1.

Tryaningtyas P 201650576
2. Putri Andini 201650586
3. Dania Rachma 201650587
4. Vilia Natalia 201650312
5. Citra Vidya 201650573
6. Lisa Yustia 201650581
7.Dyah Ayu S 201650564

KODE ETIK PROFESI


AKUNTAN PUBLIK

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Seksi 100. Prinsip – Prinsip Dasar Etika

100.1Tanggungjawab profesi akuntan publik tidak hanya


melindungi kepentingan klien tetapi juga kepentingan publik
berdasarkan prinsip dasar dan etika profesi akuntan publik.
100.2Kode etik terdiri dari dari :
Bagian A : kerangka konseptual
Memberikan adanya pedoman terhadap prinsip dasar etika
100.3Bagian B : gambaran atau ilustrasi
Menggambarkan situasi pada penerapan kerangka konseptual
Seksi 100. Prinsip – Prinsip Dasar Etika
100.4 Prinsip – prinsip etika dasar
a. Prinsip Integritas : praktisioner harus tegas dan jujur dalam menjalin hubungan
professional dan bisnis dalam melaksanakan pekerjaannya.
b. Prinsip objektivitas : praktisioner tidak boleh bersifat subjektif
c. Prinsip kompetensi : praktisioner wajib memliki pengetahuan dan keahlian pada tingkat
tertentu dan yang diprasyaratkan secara berkelanjutan
d. Prinsip kerahasiaan : praktisioner wajib menjaga informasi dari hubungan
profesionalnya dengan klien
e. Prinsip prilaku professional : praktisioner wajib mematuhi hukum dan peraturan yang
berlaku
Seksi 100. Prinsip – Prinsip Dasar Etika
Pendekatan Kerangka Konseptual
100.5 Setiap praktisioner dalam mencegah terjadinya ancaman tersebut harus
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menangani setiap ancaman berdasarkan prinsip
dan etika dasar, dengan tujuan melindungi kepentingan publik, tidak hanya peraturan
yang dapat bersifat subjektif.
100.6 Setiap praktisioner harus dapat mengevaluasi setiap ancaman yang ada
100.7 Setiap praktisioner harus memperhatikan faktor kualitatf dan kuantitatif dalam
mempertimbangkan suatu ancaman
100.8 Praktisioner mungkin saja dapat melanggar suatu ketentuan dalam kode etik
100.9 Bagian B yang memberikan ilustrasi dalam bentuk contoh – contoh pencegahan
yang harus dipatuhi berdasarkan kerangka konseptual yang ada.
Seksi 100. Prinsip – Prinsip Dasar Etika
ANCAMAN DAN PENCEGAHAN
100.10 Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh berbagai situasi.
Ancaman tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:
a.) Ancaman Kepentingan pribadi, yaitu ancaman yang terjadi sebagai akibat dari
kepentingan keuangan maupun kepentingan lainnya dari praktisi maupun anggota keluarga
langsung atauanggota keluarga dekat dari praktisi.
b.) Ancaman Telaah Pribadi, yaitu ancaman yang terjadi ketika pertimbangan yang diberikan
sebelumnya harus dievaluasi kembali oleh praktisi yang bertanggungjawab atas
pertimbangan tersebut.
c.) Ancaman Advokasi, yaitu ancaman yang terjadi ketika praktisi menyatakan sikap atau
pendapat mengenai suatu hal yang dapat mengurangi objektivitas selanjutnya dari praktisi
tersebut.
d.) Ancaman Kedekatan, yaitu ancaman yang terjadi ketika praktisi terlalu bersimpati
terhadap kepentingan pihak lain akibat dari kedekatan hubungannya dan;
e.) Ancaman Intimidasi, yaitu ancaman yang terjadi ketika praktisi ditangani untuk bersikap
Seksi 100. Prinsip – Prinsip Dasar Etika
100.11 Pencegahan yang dapat menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya
ketingkat yang dapat diterima dapat diklarifikasikan sebagai berikut :
a.) Pencegahan yang dibuatolehprofesi, perundang-undangan, atauperaturan, dan;
b.) Pencegahandalamlingkungankerja.
100.12 Pencegahan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan, atau peraturan
mencakup antara lain :
a.) Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman untuk memasuki profesi.
b.) Persyaratan pengembangan dan pendidikan professional berkelanjutan.
c.) Peraturan tata kelola perusahaan.
d.) Standar profesi.
e.) Prosedur pengawasan dan pendisiplinan dari organisasi profesi atau regulator.
f.) Penelaahan eksternal oleh pihak ketiga yang diberikan kewenangan hukum atas laporan,
komunikasi, atau informasi yang dihasilkan oleh praktisi.
Seksi 100. Prinsip – Prinsip Dasar Etika
100.13 Bagian B dari Kode Etik ini membahas pencegahan dalam lingkungan kerja.
100.14 Pencegahan tertentu dapat meningkatkan kemungkinan untuk mengidentifikasi atau menghalangi
perilaku yang tidak sesuai dengan etika profesi.
100.15 Sifat pencegahan yang diterapkan sangat beragam, tergantung dari situasinya.
PENYELESAIAN MASALAH YANG TERKAIT DENGAN ETIKA PROFESI
100.16 Dalam mengevaluasi kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi, praktisi mungkin diharuskan
untuk menyelesaikan masalah dalam penerapan prinsip dasar etika profesi.
100.17 Ketika memulai proses penyelesaian masalah yang terkait dengan etika profesi, baik secara formal
maupun informal, setiap praktisi baik secara individu maupun bersama-sama dengan koleganya, harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a.) Fakta relevan.
b.) Masalah etikap rofesi yang terkait.
c.) Prinsip dasar etika profesi yang terkait dengan masalah etika profesi yang dihadapi.
d.) Prosedur internal yang berlaku.
e.) Tindakan alternatif.
Seksi 100. Prinsip – Prinsip Dasar Etika
100.18 Jika masalah etika profesi yang signifikan tidak dapat diselesaikan, maka
praktisi dapat meminta nasihat profesional dari organisasi profesi yang relevan atau
penasihat hukum untuk memperoleh pedoman mengenai penyelesaian masalah etika
profesi yang terjadi tanpa melanggar prinsip kerahasiaan.
100.19 Jika setelah mendalami semua kemungkinan yang relevan, masalah
etika profesi tetap tidak dapat diselesaikan, maka praktisi harus menolak untuk
dikaitkan dengan hal yang menimbulkan masalah etika profesi tersebut.
SEKSI 110 PRINSIP INTEGRITAS
110.1 Prinsip integritas mewajibkan setiap praktisi untuk tegas, jujur dan adil
dalam hubungan profesional dan hubungan bisnisnya.
110.2 Praktisi tidak boleh terkait dengan laporan, komunikasi, atau informasi
lainnya yang diyakini terdapat :
a.Kesalahan yang material atau pernaytaan yang menyesatkan ;
b.Pernyataan atau informasi yang diberikan secara tidak hati-hati; atau
c.Penghilangan atau penyembunyian yang dapat menyesatkan atas informasi yang
seharusnya diungkapkan.
110.3 Praktisi tidak melanggar paragraf 110.2 dari Kode Etik ini jika ia memberikan
laporan yang dimodifikasi atas hal-hal yang diatur dalam paragraf 110.2
tersebut.
SEKSI 120 PRINSIP OBJEKTIVITAS
120.1 Prinsip objektivitas mengharuskan praktisi untuk tidak membiarkan subjektivitas,
benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari pihak-pihak lain memengaruhi
pertimbangan profesional atau pertimbangan bisnisnya.
PRINSIP KOMPETENSI SERTA SIKAP KECERMATAN DAN KEHATI-HATIAN PROFESIONAL
Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian professional mewajibkan setiap
Praktisi untuk:
a.Memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan
b.Menggunakan kemahiran profesionalnya dengan saksama
SEKSI 140 PRINSIP KERAHASIAAN
Prinsip kerahasiaan mewajibkan setiap praktisi untuk tidak melakukan tindakan-tindakan sebagai
berikut:
a.Mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan
hubungan bisnis kepada pihak di luar KAP atau jaringan KAP tempatnya bekerja tanpa adanya
wewenang khusus
b.Menggunakan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan
hubungan bisnis untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga.
140.2 Setiap praktisi harus tetap menjaga prinsip kerahasiaan
140.3 Setiap praktisi harus menjaga kerahasiaan informasi yang diungkapkan oleh calon klien atau
pemberi kerja.
140.4 Setiap praktisi harus mempertimbangkan pentingnya kerahasiaan informasi tenaga kerja
dalam KAP atau jaringan KAP tempatnya bekerja.
140.5 Setiap praktisi harus menerapkan semua prosedur yang dianggap perlu untuk memastikan
terlaksanaannya prinsip kerahasiaan oleh mereka yang bekerja di bawah wewenangnya
140.6 Kebutuhan untuk mematuhi prinsip kerahasiaan terus berlanjut, bahkan setelah berakhirnya
SEKSI 140 PRINSIP KERAHASIAAN
140.7 Di bawah ini merupakan situasi yang mungkin mengharuskan praktisi untuk mengungkapkan
informasi yang bersifat rahasia atau ketika penggukapan tersebut tepat:
a)Pengungkapan yang diperbolehkan oleh hukum dan disetujui oleh klien atau pemberi kerja.
b)Pengungkapan yang diharuskan oleh hukum, sebagai contoh:
c)Pengungkapan yang terkait dengan kewajiban professional untuk mengungkapkan, selama tidak
dilarang oleh ketentuan hukum
140.8 Dalam memutuskan untuk mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia, setiap praktisi
harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a) Dirugikan tidaknya kepentingan semua pihak, termasuk pihak ketiga, jika klien atau pemberi
kerja mengizinkan pengungkapan informasi oleh Praktisi
b) Diketahui tidaknya dan didukung tidaknya semua informasi yang relevan. Ketika fakta atau
kesimpulan tidak didukung bukti atau ketika informasi tidak lengkap, pertimbangan professional
harus dingunaklan untuk menentukan jenis pengungkapan yang harus dilakukan dan
c) Jenis komunikasi yang diharapkan dan pihak yang dituju. Setiap praktisi harus memastikan tepat
tidaknya pihak yang dituju dalam komunikasi tersebut.
SEKSI 150 PRINSIP PERILAKU
PROFESSIONAL
150.1 Prinsip perilaku professional mewajibkan setiap Praktisi untuk mematuhi setiap
ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku
150.2 Dalam memasarkan dan mempromosikan diri dan pekerjaannya, setiap Praktisi tidak
boleh merendahkan martabat profesi.
AKUNTAN PUBLIK YANG BERPRAKTIK MELAYANIN PUBLIK

Setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani


public tidak boleh terlibat dalam setiap bisnis, pekerjaan,
atau aktivitas yang mengurangi atau dapat mengurangi
integritas, obyektivitas atau reputasi yang baik dari profesi
dan suatu hasil yang tidak sesuai dengan prinsip dasar
etika profesi.
ANCAMAN DAN PENGAMANAN

Ancaman dikelompokkan menjadi :


1. Ancaman Kepentingan pribadi
2. Ancaman Telaah pribadi
3. Ancaman Advokasi
4. Ancaman Kedekatan
5. Ancaman Intimidasi

Pengamanan dikelompokkan menjadi :


1. Pengamanan – pengamanan yang dibuat oleh
profesi, perundang-undangan, atau peraturan
2. Pengamanan-pengamanan yang dibuat di
lingkungan kerja
PENERIMAAN KLIEN
Sebelum menerima klien baru, setiap Akuntan Publik yang berpraktik
melayani public harus menentukan apakah penerimaan klien
tersebut dapat menimbulkan berbagai ancaman kepatuhan terhadap
prinsip dasar etika profesi. Berbagai ancaman potensial terhadap
integritas atau perilaku professional, dapat terjadi dari berbagai
permasalahan yang dipertatanyakan masyarakat terkait dengan
suatu klien.

PENERIMAAN PERIKATAN
Pengamanan yang dilakukan :
1. Menggunakan tenaga ahli ketika diperlukan
2. Memperoleh pengetahuan yang relevan ats industri atau hal
pokok
3. menugaskan staf dalam jumlah yang memadai dengan berbagai
kompetensi yang sesuai kebutuhan
4. Menyetujui suatu jangka waktu yang realistis untuk melaksanakan
suatu perikatan
BENTURAN KEPENTINGAN Identifikasi :
1. Sifat dari kepentingan dan
Ancaman tersebut terjadi ketika : hubungan yang relevan antara
1. Akuntan publik tersebut para pihak yang terlibat
memberikan jasa profesional yang 2. Sifat dari jasa tersebut dan
berhubungan dengan suatu implikasinya bagi para pihak yang
permasalahan tertentu untuk dua terkait.
klien atau lebih yang berbagai
kepentingannya saling Beberapa faktor :
berbenturan. 1. Sifat dari jasa professional yang
2. Terjadinya benturan antara dilakukan
kepentingan Akuntan Publik 2. Ukuran dari kantor
tersebut terkait dengan suatu 3. Ukuran dan sifat dari klien
permasalahan tertentu dan
kepentingan klien yang Mengevaluasi :
menggunakan jasa professional 1. Signifikansi atas kepentingan atau
yang berkaitan dengan hubungan yang terkait
permasalahan tersebut. 2. Signifikansi berbagai ancaman yang timbul
karena pelaksanaan jasa professional dan
jasa lain
Pendapat kedua

Situasi ketika Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik


melayani publik diminta untuk memberikan pendapat
kedua mengenai penerapan akuntansi, auditing,
pelaporan, atau standar-standar atau prinsip-prinsip lain
untuk suatu keadaan atau transaksi-transaksi tertentu oleh
atau atas nama suatu perusahaan atau suatu entitas yang
saat ini bukan merupakan klien dapat menimbulkan
berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar
etika profesi.
Imbalan dan bentuk remunerasi
lain

Ketika melakukan negosiasi mengenai jasa profesional yang akan


diberikan, setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani
publik dapat mengajukan penawaran imbalan yang dipandang
sesuai.

Keberadaan dan signifikansi dan i setiap ancaman bergantung pada


beberapa faktor seperti besaran imbalan yang diajukan dan jasa
yang diberikan berdasarkan imbalan tersebut.
Imbalan yang bersifat kontinjen banyak digunakan untuk perikatan
non-asurans tertentu. Dalam keadaan tertentu, imbalan kontinjen
tersebut dapat menimbulkan ancaman kepatuhan terhadap prinsip
dasar etika profesi. Imbalan kontinjen tersebut dapat menimbulkan
ancaman kepentingan pribadi terhadap prinsip objektivitas.

Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi dan berbagai


pengamanan harus diterapkan, ketika diperlukan, untuk
menghilangkan atau mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai
pada suatu tingkat yang dapat diterima
Pemasaran Jasa Profesional
Ketika Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik mencoba
mendapatkan pekerjaan baru melalui iklan atau berbagai bentuk
pemasaran lain, kemungkinan terdapat ancaman kepatuhan terhadap
prinsip dasar etika profesi.

Setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik tidak
boleh menyebabkan reputasi profesi rusak ketika memasarkan jasa
profesional. Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik
tersebut harus bersikap jujur dan dapat dipercaya, serta tidak:
(a) membuat pernyataan yang berlebihan atas jasa yang ditawarkan,
kualifikasi yang dimilki. atau pengalaman yang diperoleh; atau
(b) membuat pernyataan yang merendahkan atau melakukan
perbandingan yang tidak didukung bukti terhadap hasil pekerjaan Akuntan
Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik lain.
Hadiah dan keramahtamahan

Setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik maupun
anggota keluarga inti atau anggota keluarga dekatnya mungkin saja ditawari
hadiah atau bentuk keramahtamahan lainnya dan klien. Tawaran tersebut
dapat menimbulkan ancaman kepatuhan terhadap prinsip dasar etika
profesi.
Keberadaan dan signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada sifat,
nilai, dan maksud dan i pemberian. Ketika pemberian hadiah atau
keramahtamahan dan i pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai
dan rasional, mempertimbangkan semua fakta dan keadaan spesifik, akan
menyimpulkan bahwa pemberian tersebut tidak berarti dan tidak memiliki
konsekuensi apa pun, maka Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik
melayani publik dapat menyimpulkan bahwa pemberian tersebut merupakan
hal wajar dalam praktik bisnis tanpa adanya maksud tertentu untuk
memengaruhi pengambilan keputusan atau untuk memperoleh informasi
tertentu.
Penyimpanan Aset-aset klien

Setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik tidak boleh mengambil
tanggung jawab atas penyimpanan uang dan aset-aset lainnya milik klien, kecuali
diizinkan secara hukum, dan jika demikian, maka kepatuhan terhadap setiap kewajiban
hukum berlaku bagi setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik
tersebut ketika menyimpan aset-aset klien.
Suatu penanganan atas aset-aset klien menimbulkan berbagai ancaman kepatuhan
terhadap prinsip dasar etika profesi, misalnya, terdapat ancaman kepentingan pribadi
terhadap prinsip perilaku profesional dan mungkin pula ancaman kepentingan pribadi
terhadap prinsip objektivitas timbul dan penanganan aset-aset klien.
Objektivitas – Semua jasa profesional

Setiap Akuntan Publik atau CPA yang berpraktik melayani publik harus menentukan ketika memberikan jasa
profesional apapun apakah terdapat berbagai ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip objektivitas sebagai
akibat adanya kepentingan dalam, atau hubungan dengan, klien atau direktur, komisaris, pejabat atau para
karyawan klien.
Setiap Akuntan Publik yang memberikan jasa asurans harus independen terhadap klien asurans tersebut.
lndependensi dalam pemikiran (independence of mind) dan independensi dalam penampilan (independence in
appearance) sangat dibutuhkan untuk memungkinkan Akuntan Publik untuk menyatakan pendapat, atau
memberikan kesan adanya pernyataan pendapat, secara tidak bias dan bebas dani benturan kepentingan atau
pengaruh pihak lain.
.
Independensi – Perikatan Audit dan Perikatan Reviu

Seksi ini membahas mengenai persyaratan-persyaratan independensi untuk perikatan audit dan
perikatan reviu, yang keduanya merupakan perikatan asurans, pada jasa tersebut setiap
Akuntan Publik menyatakan suatu simpulan atas laporan keuangan.
Dalam keadaan tertentu yang melingkupi berbagai perikatan audit ketika laporan audit
mencakup suatu pembatasan atas penggunaan dan peredaran serta sepanjang kondisi tertentu
yang disyaratkan terpenuhi
Dalam seksi ini terdapat istilah:
(a) "audit", "tim audit", "perikatan audit", "klien audit", dan "Iaporan audit" mencakup reviu, tim
reviu, perikatan reviu, klien reviu, dan laporan reviu; dan
(b) "Kantor" mencakup Kantor Akuntan Publik dan jaringan Kantor, kecuali dinyatakan lain.
lndependensi mencakup:
(a) independensi dalam pemikiran; independensi dalam pemikiran merupakan sikap mental yang
memungkinkan pernyataan pemikiran yang tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat mengganggu
pertimbangan profesional, yang memungkinkan seorang individu untuk memiliki integritas dan
bertindak secara objektif, serta menerapkan skeptisisme profesional.
(b) independensi dalam penampilan; penghindaran fakta dan keadaan yang sangat signifikan
sehingga pihak ketiga yang memiliki informasi yang memadai dan rasional besar kemungkinan
menyimpulkan, dengan mempertimbangkan semua fakta dan keadaan tertentu, bahwa integritas,
objektivitas, atau skeptisisme profesional dan i Kantor, atau setiap personel tim audit telah
berkurang.

Pendekatan kerangka konseptual tersebut harus diterapkan oleh setiap Akuntan Publik dalam:
(a) mengidentifikasi ancaman terhadap independensi;
(b) mengevaluasi signifikansi dan i ancaman yang teridentifikasi; dan
(c) menerapkan pengamanan, ketika diperlukan, untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima.
ENTITAS DENGAN AKUNTABILITAS PUBLIK
Entitas berkepentingan publik:
a) Semua entitas yang terdaftar di pasar modal, dan
b) Setiap entitas yang :
i. ditetapkan oleh peraturan atau perundang-undangan sebagai
entitas berkepentingan publik
ii. Diwajibkan oleh peraturan atau perundang-undangan untuk
diaudit

DOKUMENTASI
Menyediakan bukti keputusan profesional dari Akuntan Publik dalam
membuat kesimpulan mengenai kepatuhan terhadap persyaratan
indeependensi.

PERIODE PERIKATAN
Dimulai ketika tim audit memulai jasa audit dan berakhir ketika laporan audit
diterbitkan. Ketika perikatan bersifat berulang, perikatan berakhir pada saat
mana yang paling akhir, pemberian dari salah satu pihak bahwa hubungan
profesional telah dihentikan atau penerbitan laporan audit final.
KEPENTINGAN KEUANGAN
Kepentingan Kepemilikan Keuangan pada klien audit menimbulkan ancaman kepentingan
pribadi. Signifikansi nya mengacu pada:
- Sifat hubungan antara personel tim audit dengan anggota keluarga dekat yang memiliki
hubungan
- Materialitas dari kepentingan keuangan tersebut
Contoh dari pengamanan:
- Anggota keluarga melepaskan sesegera mungkin kepentingan keuangan atau melepas
sebagian sehingga kepentingan keuangan tidak lagi material
- Menugaskan akuntan publik untuk menelaah pekerjaan personel dari tim audit tsb
- Mengeluarkan personel tsb dari tim audit
HUBUNGAN BISNIS
Suatu hubungan bisnis yang erat antara kantor, atau personel tim audit, atau anggota
keluarga inti personel tim audit dengan klien audit atau manajemen nya. Hal ini dapat
menimbulkan ancaman kepentingan pribadi/intimidasi.
Contoh:
- Memiliki kepentingan keuangan pada satu ventura bersama klien atau seorang pemilik
sebagai pengendali, direktur,komisaris,pejabat yg bertindak sebagai pelaksana kegiatan
manajerial tingkat atas
- Pengaturan menggabungkan satu/lebih jasa/produk dari kantor dengan klien dan
memasarkan paket tsb dengan menggunakan kedua pihak
- Pengaturan pengedaran/pemasaran yang mencakup kantor mengedarkan/memasarkan
produk/jasa klien auditnya atau sebaliknya.
HUBUNGAN KELUARGA DAN PRIBADI
Hub keluarga dan pribadi antara salah satu personel dalam tim audit dengan
direktur, komisaris, pejabat, atau pegawai tertentu (yang posisinya memberikan
pengaruh signifikan thd penyusunal laporan keuangan atau catatan akuntansi
yang akan diberi opini) dari klien audit dapat menimbulkan ancaman
kepentingan pribadi, kedekatan, dan intimidasi.

Contoh pengamanan:
- Mengeluarkan personel tsb dari tim audit
- Pengaturan tanggung jawab dalam tim audit untuk mengurangi potensi
pengaruuh dalam perikatan audit
- Menugaskan akuntan publik untuk menelaah pekerjaan audit yang relevan
tsb
HUBUNGAN KERJA DENGAN KLIEN
Independensi akan dianggap berkurang jika mantan personel dalam tim audit tsb
bergabung dengan klien audit sbg direktur, komisaris, pejabat, atau karyawan yang
berpengaruh.
Kecuali rekan tsb telah berhenti dari kunci perikatan audit dan entitas telah menerbitkan
lap keu yang telah diaudit mencakup periode tidak kurang dari 12 bulan dan rekan tsb
bukan lagi bagian dari tim audit yang berhubungan dengan audit laporan keuangan tsb.

Contoh pengamanan:
- Mengubah rencana audit
- Menugaskan personel yang memiliki pengalaman yang cukup
- Menugaskan akuntan publik untuk menelaah pekerjaan mantan personel bagian dari
tim audit tsb
PERNAH BEKERJA PADA KLIEN AUDIT
Berbagai ancaman akan timbul jika suatu keputusan atau pekerjaan yang
dilakukan oleh personel tim audit yang dapat memberikan pengaruh yg
signifikan terhadap penyusunan catatan akuntansi klien atau laporan
keuangan yang akan diberi opini oleh kantor audit pada periode
sebelumnya.

Signifikansi setiap ancaman akan bergantung pada factor-factor seperti:


a) Posisi yang dijabat oleh personel tersebut di klien
b) Lamanya waktu sejak individu tersebut tidak bekerja pada klien
c) Peran personel tersebut dalam audit.
RANGKAP JABATAN SEBAGAI DIREKTUR,
KOMISARIS, ATAU PEJABAT PDA KLIEN AUDIT
Jika terdapat rekan atau karyawan dari kantor yang merangkap jabatan
sebagai direktur, komisaris, atau pejabat pada klien audit, maka berbagai
ancaman telaah pribadi dan kepentingan pribadi akan timbul sangat
signifikan sehingga tidak ada berbagai pengamanan yang dapat
mengurangi berbagai ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang
dapat diterima. Dengan demikian rekan atau karyawan Kantor tersebut tidak
boleh merangkap jabatan sebagai direktur, komisaris, atau pejabat pda klien
audit.
HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA PERSONEL SENIOR (TERMASUK
ROTASI REKAN PERIKATAN) DENGAN KLIEN AUDIT.
Berbagai ancaman kepentingan pribadi timbul ketika menugaskan personel senior yang sama pada suatu perikatan audit
untuk suatu jangka waktu yang lama. Ancaman tersebut akan bergantung pada factor-factor seperti:
a) Lamanya personel tersebut sebagai bagian dari tim audit tersebut
b) Peran personel tersebut dalam suatu tim audit
c) Struktur suatu kantor
d) Sifat perikatan audit
e) Apakah tim manajemen klien berubah
f) Apakah sifat atau kompleksitas masalah akuntansi dan pelaporan klien berubah.

Contoh pengamanan:
a) Merotasi personel senior dari tim audit tersebut
b) Menugaskan Akuntan Publik yang tidak bergabung dalam tim audit untuk melakukan penelaahan atas pekerjaan
personel senior tersebut
c) Dilakukan penelaahan mutu secara regular baik secara internal atau eksternal terhadap perikatan tersebut.
KETENTUAN PEMBERIAN JASA NON-ASURANS KEPADA KLIEN
AUDIT
Suatu jasa non-asuran yang diberikan kepada klien audit tidak dianggap mengurangi
independensi kantor ketika klien audit tersebut menjadi entitas dengan akuntabilitas public
jika:
a) Jasa non-asurans sebelumnya mematuhi ketentuan dalam Seksi ini yang berkaitan
dengan klien audit yang bukan entitas dnegan akuntabilitas public
b) Jasa-jasa yang dilarang dalam Seksi ini bagi klien audit yang merupakan entitas
dengan akuntabilitas public dihentikan sebelum atau sesegera mungkin setelah klien
audit tersebut menjadi entitas dengan akuntabilitas publik.
c) Kantor menerapkan berbagai pengamanan yang diperlukan untuk menghilangkan atau
mengurangi sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima dari setiap ancaman
terhadap independensi yang timbul dari jasa tersebut.
Tanggung Jawab Manajemen
Suatu Kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab manajemen dari klien
audit karena akan menimbulkan berbagai ancaman yang signifikan. Untuk
menghindari risiko pengambilalihan tanggung jawab manajemen ketika
memberikan jasa non-asurans kepada klien audit, Kantor harus yakin bahwa
manajemen membuat semua pertimbangan dan keputusan yang merupakan
tanggung jawab manajemen tersebut.

Jasa-Jasa bersifat Administrasi


Jasa-jasa bersifat administrative meliputi membantu klien dalam kegiatan rutin
atau tuga mekanis klien tersebut dalam pelaksanaan kegiatan operasional.
Penyediaan jasa tersebut pada umumnya tidak menimbulkan suatu ancaman
terhadap independensi. Namun demikian setiap signifikansi ancaman yang
timbul harus dievaluasidan berbagai pengamanan harus diterapkan.
Jasa Audit Internal
Ruang lingkup dan tujuan dari kegiatan audit internal sangat beragam dan
begantung pada struktur entitas serta persyaratan dari manajemen dan
penanggung jawab tata kelola. Kegiatan audit internal dapat mencakup:
a) Pemantauan pengendalian internal
b) Pemeriksaan informasi keuangan dan operasional
c) Penelaahan atas aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dari kegiatan
operasional termasuk kegiatan non keuangan dari suatu entitas
d) Penelaahan ketaatan terhadap hokum, regulasi, dan persyaratan
ketentuan eksternal lain.
Jasa Sistem TI
Jasa yg berkaitan dengan system teknologi informasimeliputi perancangan
atau penerapan system perangkat keras atau lunak. Sistem tersebut
mengumpulkan sumber data, membentuk bagian dari pengendalian internal
atas laporan keuangan, atau menghasilkan informasi yang berdampak pada
catatan akuntansi atau laporan keuangan.
Jasa Penunjang Litigasi
Jasa penunjang litigasi dapat mecakup kegiatan seperti bertindak sebagai
seorang saksi ahli, perhitungan estimasi kerugian, atau jumlah lainnya yang
dapat menjadi utang atau piutang sebagai hasil dari litigasi. Jasa tersebut
dapat menimbulkan suatu ancaman telaah pribadi atau ancaman advokasi.
Jasa Hukum
Jasa hukum mencakup bidang yang luas termasuk pemberian jasa korporasi
dan komersial kpd klien, seperti litigasi, bantuan hukum untuk merger dan
akuisisi, serta bantuan kepada bagian hukum klien.
Jasa Perekrutan
Pemberian jasa perekrutan bagi klien audit dapat menimbulkan ancaman
kepentingan pribadi, kedekatan atau intimidasi. Signifikansi setiap ancaman
akan bergantung pada factor sebagai berikut:
a) Sifat dari bantuan yang diminta
b) Peran dari orang yang akan direkrut
Dalam kasus apapun, Kantor tidak boleh mengambil alih tanggung jawab
manajemen, termasuk bertindak sebagai negosiator atas nama klien dan
keputusan perekrutan tetap berada pada klien.
IMBALAN-IMBALAN
Besaran Relatif Imbalan 290.215
Ketika total imbalan dari suatu klien audit
mencerminkan sebagian besar pendapatan kantor
yang menerbitkan opini auit, maka terjadi
ketergantungan pada klien tersebut dan
kekhawatiran akan hilangnya klien tersebut dapat
menumbulkan ancaman kepentingan pribadi atau
ancaman intimidasi. Signifikasi ancaman tersebut
bergantung pada faktor-seperti:
a. Struktur organisasi
b. Apakah kantor telah mapan atau baru berdiri; dan
c. Signifikasi klien bagi kantor tersebut baik secara
kualitatif dan/atau kuantitatif
Signifikasi dari setiap ancaman tersebut harus dievaluasi
dan beragai pengamanana harus diterapkan ketika
diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi
ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang dapat
diterima. Beberapa contoh dari pengamanan tersebut
termasuk:
a. Mengurangi ketergantungan pada klien audit tersebut
b. Penelaahan pengendalian mutu dari pihak eksternal;
atau
c. Berkonsulyaso dengan pihak ketiga, seperti IAPI atau
Akuntan Publik mengenao pertimbangan-pertimbangan
audit yang penting.
IMBALAN-IMBALAN
Klien Audit merupakan Entitas dengan Akuntabilitas Publik (290.17)
Jika klien audit merupakan sebuah entitas dengan
akuntabilitas publik dan selama dua tahun berturut-turut
total imbalan dari klien audit tersebut dan entitas
berelasinya (sebagaimana dalam paragraf 290.27)
mencerminkan lebih dari 15% dari seluruh total imbalan
yang diterima oleh kantor yang menerbitkan opini atas
laporan keuangan klien, kantor tsb harus
mengungkapkannya kepada penanggung jawab tata
kelola klien audit, dan menerapkan pengamanan yang
dipilih tersebut.
a. Sebelum penerbitan opini audit pada tahun kedua
laporan keuangan, akuntan publik yang bukan personel
dari kantor yang memberikan opini atas laporan
keuangan tersebut, melakukan suatu penelaahan
pengendalian mutu perikatan atau IAPI melakukan
suatu penelaahan pengendalian mutu perikatan, atau
b. Setelah penerbitan opini audit atas laporan keuangan
tahun kedua tersebut, dan sebelum penerbitan opini
audit atas laporan keuangan tahun ketiga, akuntan
publik yang bukan personel dari Kantor yang
menerbitkan opini atas laporan keuangan tersebut atau
IAPI melakukan suatu penelaahan penelaahan mutu
terhadap audit tahun kedua tersebut yang setara
dengan penelaahan pengendalian mutu perikatan.
IMBALAN-IMBALAN
Imbalan Telah Lewat Jatuh Tempo 290.218
Suatu ancaman kepentingan pribadi dapat timbul jika imbalan yang telah jatuh
tempo dari klien audit belum dibayar untuk jangka waktu yang lama, etrutama jika
sebagian besar imbalan belum dibayar sebelum penerbitan laporan audit untuk
tahun berikutnta. Pada umumnya kantor diharapkan untuk mengharuskan
pembayuaran imbalan tersebut sebelum laporan audit diterbitkan. Untuk
pengamanan sebagai bentuk mengurangi ancaman adalah dengan cara
menugaskan akuntan publik yang tidak terlibat dalam perikatan audit tersebut
untuk memberikan saran atau menelaah pekerjaan yang dilakukan tersebut dapat
dianggap setara dengan suatu pinjaman kepada klien tersebut, apakah tepat bagi
kantor untuk ditunjuk kembali atau melanjutkan perikatan audit.
IMBALAN-IMBALAN
Imbalan Kontijen 290.219-290.222
Imbalan kontijen merupakan imbalan yang dihitung berdasarkan suatu basis yang
dirtentukan diawal yang dikaitkan dengan hasil dari suatu transaksi atau pekerjaan
yang dilakukan suatu kantor. Imbalan kontijen yang dibebankan secara langsung atau
tidak langsung, misalnya melalui perantara, oleh kantor sehubungan dengan suatu
perikatan audit akan menimbulkan suatu ancaman kepentingan pribadi yang sangat
signifikan sehingga tidak ada pengamanan yang dapat mengurangi ancaman tersebut
sampai pada suatu tingkat yang dapat diterima. Oleh karena itu diperukan sebuah
pengamanan untuk mengurangi ancaman tersebut sampai pada suatu tingkat yang
dapat diterima:
a. Menugaskan akuntan publik menelaah pekerjaan audit terkait atau memberikan
saran yang diperlukan; atau
b. Penggunaan personel profesional yang bukan merupakan bagian dari tim audit
untuk melakukan jasa non-asurans
KEBIJAKAN EVALUASI DAN KOMPENSASI

Suatu ancaman kepentingan pribadi timbul ketika seorang personel dari tim audt
dievaluasi atau diberikan kompensasi berdasarkan pada jasan non-asurans terhadap
klien audit. Signifikasi ancaman ini akan bergantung pada:
a. Proporsi evaluasi atau kompensasi kinerja individual yang didasarkan pada jasa
tersebut
b. Peran individu tersebut dalam tim audit
c. Apakah keputusan promosi dipengaruhi oleh penjualan jasa tersebut.
Signifikasi ancaman terbut harus dievaluasi dan jika ancaman tersebut tidak berada
pada suatu tingkat yang dapat diterima maka kantor tersebut harus mengubah
kompensasi atau proses evaluasi terhadap individu tersebut atau menerapkan
pengamanan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut sampai pada
suatu tingkat yang dapat diterima.
a. Memindahkan personel tersebut dari tim audit.
b. Menugaskan akuntan publik untuk menelaah
pekerjaan personel tim audit tsb.
HADIAH KERAMAHTAMAHAN (290.225)

Penerimaan hadiah atau keramahtamahan dari klien audit dapat menimbulkan


ancaman kepentingan pribadi dan ancaman kedekatan. Jika suatu kantor atau seorang
personel dari tim audit menerima hadiah atau keramahtamahan, kecuali nilainya kecil
dan tidak berdampak, ancaman yang timbul sangat signifikan sehinggatdk ada
berbagai pengamanan yang adapat mengurangi ancaman-ancaman tersebut sampai
pada suatu tingkat yang dapay diterima. Oleh karena itu, suatu kantor atau seorang
personel tidak boleh menerima hadiah atau keramahtamahan tersebut.
LITIGASI ATAU ANCAMAN LITIGASI (290.226)

Ketika litigasi terjadi, hubungan antara personel dari tim audit dengan klien audit harus
digambarkan dengan keterbukaan dan pengungkapan secara lengkap mengenai
semua aspek dari operasi bisnis klien. Ketika berada dalam posisi yang berlawanan
(tim audit dan klien) karena litigasi atau ancaman litigasi, akan berdampak pada
kesediaan manajemen untuk memberikan pengungkapan yang lengkap, maka timbul
ancaman kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi. Signifikasi bergantung pada
faktor-faktor seperti:
a. Materialitas litigasi; dan
b. Apakah litigasi terkait dengan perikatan audit sebelumnya.
Untuk meminimalisir ancaman tersebut dapat ditangani dengan:
a. Jika litigasi tersebut melibatkan seorang personel dari tim audit, mengeluarkan
personel tersebut dari tim audit
b. Mengugaskan akuntan publik untuk menelaah pekerjaan tesrebut
STRUKTUR DAN SEKSI (291.1-291.3)

Seksi ini menjelaskan persyaratan independensi untuk perikatan


asurans yang bukan merupakan perikatan audit atau reviu. Perikatan
asurans dirancang untuk meningkatkan tingkat kepercayaan pengguna
terhadap hasil evaluasi atau pengukuran atau hal pokok dibandingkan
dengan kriteria.
SUATU PENDEKATAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK
INDEPENDENSI (291.4-291.11)

Tujuan seksi ini adalah untuk membantu kantor dan personel tim
asurans dalam penerapan pendekatan kerangka konseptual yang
dijelaskan pada bagian di bawah ini untuk pemerolehan dan
pemeliharaan independensi.
PERIKATAN-PERIKATAN ASURANS (291.12-291.16)

Sebagaimana dijelaskan dalam kerangka perikatan asurans, pada


suatu perikatan asurans akuntan publik menyatakan suatu kesimpulan
yang dirancang untuk meningkatkan tingkat kepercayaan dari para
pengguna yang dituju (selain pihak penanggung jawab) mengenai hasil
evaluasi atau pengukuran dari suatu hal pokok dibandingkan dengan
kriteria yang ditetapkan.
PERIKATAN ASURANS BERBASIS ASERSI (291.17-291.19)

Dalam perikatan asurans berbasis asersi, para personel tim asurans


dan kantor harus independen terhadap klien asurans (pihak
penanggung jawab dari informasi hal pokok, dan yang mungkin
bertanggung jawab atas hal pokok tersebut). Persyaratan-persyaratan
independensi tersebut melarang hubungan tertentu antara para
personel dan tim asurans dan direktur, komisaris, atau pejabat dan
individu dalam klien yang dalam posisi dapat memberikan pengaruh
signifikan terhadap hal pokok tersebut.
PERIKATAN ASURANS PELAPORAN LANGSUNG (291.20)

Dalam perikatan asurans pelaporan langsung, para personel dalam tim


asurans dan kantor harus bersifat independen dari klien asurans (pihak
penanggung jawab atas hal pokok).
BERBAGAI PIHAK PENANGGUNG JAWAB

Penentuan ketentuan perlu mempertimbangkan :


1. Materialitas dari informasi hal pokok tersebut yang menjadi tanggung jawab
dari pihak penanggung jawab tersebut
2. Tingkat kepentingan public yang berkaitan dengan perikatan tersebut
DOKUMENTASI (291.29)

Dokumentais menyediakan bukti atas pertimbangan akuntan publik


dalam membuat kesimpulan terkait dengan kepatuhan terhadap
persyaratan independensi. Ketiadaan dokumentasi bukan menjadi
suatu penentu apakah kantor mempertimbangkan permasalahan
tertentu atau apakah kantor tersebut independen.
PERIODE PERIKATAN

Independesi dari suatu klien asurans harus baik selama periode


perikatan. Periode perikatan dimulai ketika tim asurans
diterbitkan.
Terdapat ancaman terhadap indepedensi:
• Hubungan keuangan atau hubungan bisnis dengan klien
asurans selama atau setelah periode namun sebelum
penerimaan perikatan asurans.
• Jasa jasa yan diberikan sebelumnya kepada klien asurans
tersebut
PELANGGARAN TERHADAP SUATU
KETENTUAN SEKSI INI
• Ketika pelanggaran teridentifikasi pada seksi ini maka kantor
harus menghentikan, atau menghilangkan dan mengvaluasi
signifikan dari pelanggaran tersebut dampaknya terhadap
objektivitas dan kemampuan kantor untuk menerbitkan laporan
asurans. Dan kantor harus menggunakan pertimbangan
profesional, besar kemungkinan akan menyimpulkan bahwa
objektivitas kantor tersebut menurun dan karena itu kantor
tersebut tidak dpt menerbitkan laporan asurans.
PENERAPAN PENDEKATAN KERANGKA KONSEPTUAL
UNTUK INDEPENDENSI

• Suatu kantor dan para personel dalam tim asurans harus


megevaluasi impilkasi keadaan dan hubungan yang serupa
namun berbeda, dan menentukan berbagai pengaman. Dan
dapat diterapkan ketika diperlukan untuk menghilangkan atau
mengurangi berbagai ancaman tersebut terhadap independsi
sampai pada suatu tingkat yang diterima.
KEPENTINGAN KEUANGAN

Memiliki kepentingan keuangan pada klien dapat menimbulkan


ancaman. Signifikansi ancamana tersebut bergantung kepada:
• Peran dari individu yang memiliki kepentingan keuangan
• Apakah kepentingan keuangan tsb bersifat langsung/ tidak
langsung
• Materialitas dari kepentingan keuangan tsb.
PINJAMAN DAN JAMINAN

• Setiap personel dalam tim asurans, etiap anggota keluraga


intinya, maupun kantor tidak boleh menerima pinjaman atau
jaminan yang diberikan oleh klien asurans karen dapat
menimbulkan suatu ancaman terhadap independesi.
HUBUNGAN BISNIS

Suatu hubungan yang erat antara kantor, personel dalam tim


asurans atau keluarga intinya dengan klien asurans dapat
menimbulkan ancaman independesi
Contoh: memiliki kepentingan keuangan pada suatu ventura
bersama klien atau pemegang saham pengendali, direktur,
komisaris, pejabat, atau individu lain yang bertindak sebagai
manajemen senior pada klien tsb.
HUBUNGAN KERJA DENGAN KLIEN
ASURANS
Ancaman kedekatan atau ancaman intimidasi dapat timbul jika direktur,
komisaris, atau pejabat pada klien asurans, atau karyawan pada suatu
posisi dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap informasi hal
pokok dari suatu perikatan asurans, pernah menjadi personel dalam tim
asurans atau rekan kerja kantor.

HUBUNGAN YANG BERLANGSUNG LAMA ANTARA PERSONEL


SENIOR DENGAN KLIEN SENIOR
Terdapat beberapa faktor seperti:
• Lamananya individu tsb sebagai tim asurans
• Peran individu tersebut dalam tim asurans
• Struktur kantor
PERNAH BEKERJA PADA KLIEN ASURANS
Hal ini personel tim asurans sebelumnya menjabata sebagai
dikrektur, komisaris, atau karyawan. Maka dapat menimbulkan
permasalahan.

RANGKAP JABATAN SEBAGAI DIREKTUR, KOMISARIS, ATAU


PEJABAT KLIEN ASURANS
Jika ancaman telaah pribadi dan anacaman kepentingan pribadi
timbul sangat signifikan sehingga tidak terdapat pengaman yang
dapat mengurangi berbagai ancaman. Dengan kata lain tidak boleh
menjabat sebagai komisaris, direktur dan pejabat lainnya pada klien
asurans.
KETENTUAN PEMBERIAN JASA NON –
ASURANS KEPADA SUATU KLIEN ASURANS

Pemberian jasa non-asurans dapat menimbulkan ancaman


terhadap independensi kantor tersebut atau personal dalam tim
asurans. Berbagai ancaman paling sering timbul adalah ancaman
telaah pribadi, ancaman kepentingan pribadi, dan ancaman
advokasi.

Tanggung Jawab Manajemen


Tanggung jawab tersebut mencakup kegiatan pengendalian,
kepemimpinan dan pengarahan suatu entitas, termasuk membuat
keputusan penting terkait dengan pemrolehan, penempatan, dan
pengendalian sumber daya manusia, keuangan teknologi, sumber
daya fisik dan tidak beruwujud
IMBALAN - IMBALAN

• Imbalan – besaran relatif


Ketika imbalan tsb mencerminkan sebagian besar pendapatan kantor yang
menimbulkan ketergantungan kepada suatu klien maka akan muncul
kekhawatira mengenai munculnya kehilangan klien tersebut menimbulkan
suatu ancaman kepentingan pribadi dan ancaman intimidasi

• Imbalan Kontinjen
Imbalan yang ditentukan berdasarkan suatu basis yang ditentukan diawal
yang dikaitkan dengan hasil dari suatu transaksi atau pekerjaan yang
dilakukan oleh kantor. Imbalan tersebut tidak disebut kontinjen jika imbalan
tersebut ditetapkan oleh pengadilan atau otoritas publik.
We Create
Option Type
Professional I hope and I believe that this Template will your Time, Money and
Reputation. You can simply impress your audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Presentation
Example Text : Get a modern
PowerPoint Presentation that
Option Type
I hope and I believe that this Template will your Time, Money and
is beautifully designed. I hope
Reputation. You can simply impress your audience and add a unique zing
and I believe that this Template
and appeal to your Presentations.
will your Time, Money and
Reputation.

Option Type
I hope and I believe that this Template will your Time, Money and
Reputation. You can simply impress your audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.

Option Type
I hope and I believe that this Template will your Time, Money and
Reputation. You can simply impress your audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Infographic Style

S W O T

S W O T
STRENGTHS WEAKNESS OPPORTUNITIES THREATS
You can simply impress You can simply impress You can simply impress You can simply impress
your audience and add your audience and add your audience and add your audience and add
a unique zing and a unique zing and a unique zing and a unique zing and
appeal to your appeal to your appeal to your appeal to your
Presentations. Presentations. Presentations. Presentations.

Anda mungkin juga menyukai