Kepatuhan Terhadap Kode Etik, Prinsip Dasar Etika, dan Kerangka Kerja Konseptual
Namun, demikian konsultasi semacam itu membebaskan Anggota dari tanggung jawabnya
untuk menggunakan pertimbangan professional dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik
menyelesaikan konflik tersebut, kecuali dilarang oleh peraturan perundang-undangan,
untuk menyelesaikan diri dari permasalahan yang memunculkan konflik.
Subseksi 112-Objektivitas
P112.1 Anggota harus mematuhi prinsip objektivitas yang mensyaratkan Anggota
untuk tidak mengompromikan pertimbangan profesional atau bisnis karena adanya
bias, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak semestinya dari pihak lain.
P112.2 Anggota tidak boleh melakukan aktivitas profesional jika suatu keadaan
atau hubungan terlalu memengaruhi pertimbangan profesionalnya atas aktivitas
tersebut.
Subseksi 114-Kerahasiaan
P114.1 Anggota harus mematuhi prinsip kerahasiaan, yang mensyaratkan Anggota
untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan
profesional dan bisnis. Anggota harus:
(a) Mewaspadai terhadap kemungkinan pengungkapan yang tidak disengaja,
termasuk dalam lingkungan sosial, dan khususnya kepada rekan bisnis dekat,
anggota keluarga inti, atau keluarga dekat;
(b) Menjaga kerahasiaan informasi di dalam Kantor atau organisasi tempatnya
bekerja;
(c) Menjaga kerahasiaan informasi yang diungkapkan oleh calon klien atau
organisasi tempatnya bekerja;
Mengevaluasi Ancaman
P120.7 Anggota harus mengevaluasi apakah ancaman tersebut berada pada level
yang dapat diterima
120.7-A1 Level yang dapat diterima adalah level ketika pihak ketiga yang rasional
dan memiliki informasi yang memadai menyimpulkan bahwa Anggota mematuhi
prinsip dasar etika.
P120.9 Jika Anggota menyadari adanya informasi baaru atau perubahan atas fakta
dan keadaan yang munkin menyebabkan ancaman telah hilang atau turun sampai
pada level yang dapat diterima, maka Anggota harus mengevaluasi ulang dan
selanjutnya mengatasi ancaman tersebut.
Mengatasi Ancaman
120.10-A1 Terdapat beberapa situasi ketika ancaman hanya dapat diatasi dengan
menolak atau mengakhiri aktivitas professional tertentu. Hal tersebut terjadi karena
keadaan yang memunculkan ancaman tidak dapat dihilangkan dan pengamanan
tidak dapat diterapkan untuk menurunkan ancaman sampai pada level yang dapat
diterima.
Pengamanan
Pertimbangan untuk Perikatan Audit, Perikatan Reviu, dan Perikatan Asurans Lain
Independensi
(b) Independensi dalam penampilan - penghindaran fakta dan keadaan yang sangat
signifikan sehingga pihak ketiga yang rasional dan memiliki informasi yang memadai,
besar kemungkinan akan menyimpulkan bahwa integritas, objektivitas, atau
skeptisisme profesional dari Kantor, atau anggota tim audit atau tim asurans, telah
dikompromikan.
Skeptisisme Profesional
120.13-A1 Anggota yang berpraktik melayani public disyaratkan untuk menerapkan
skeptisisme professional ketika merencanakan dan melakukan perikatan audit,
perikatan reviu, dan perikatan asurans lainnya
120.13-A2 Dalam audit atas laporan keuangan, kepatuhan terhadap prinsip dasar
etika, baik secara individual dan kolektif, mendukung penerapan skeptisisme
professional, seperti yang ditunjukkan dalam contoh berikut:
a) Bersikap lugas dan jujur ketika mengemukakan perhatian atas suatu posisi yang
diambil oleh klien; dan
(b) Melakukan permintaan keterangan tentang informasi yang tidak konsisten dan
mengumpulkan bukti audit lanjutan untuk mengatasi perhatian tentang pernyataan
yang mungkin salah atau menyesatkan secara material agar dapat membuat
keputusan berdasarkan informasi yang cukup tentang tindakan yang tepat dalam
keadaan tersebut. Dengan demikian, Anggota menunjukkan penilaian kritis
berdasarkan bukti audit yang berkontribusi terhadap penerapan skeptisisme
profesional.
(a) Mengakui keadaan atau hubungan, seperti kedekatan dengan klien, yang
mungkin mengompromikan pertimbangan profesional atau bisnis; dan
(a) Menerapkan pengetahuan yang relevan pada industri dan aktivitas bisnis klien
tertentu untuk mengidentifikasi secara tepat risiko salah saji yang material;
(b) Merancang dan melakukan prosedur audit yang tepat; dan
(c) Menerapkan pengetahuan yang relevan ketika menilai secara kritis apakah bukti
audit telah cukup dan tepat dalam keadaan tersebut. Dengan demikian, perilaku
Anggota tersebut berkontribusi terhadap penerapan skeptisisme profesional.