Anda di halaman 1dari 94

1.

Tujuan
2. Pendahuluan
3. Keterterapan
4. Prinsip dasar etika profesi
5. Ancaman dan pencegahan
6. Penunjukan praktisi, Kantor Akuntan Publik (KAP) atau jaringan
KAP
7. Benturan kepentingan
8. Pendapat kedua
9. Imbalan jasa profesional dan bentuk remunerasi lainnya
10. Pemasaran jasa profesional
11. Penerimaan hadiah atau bentuk keramah-tamahan lainnya
12. Penyimpanan aset milik klien
13. Independensi dalam perikatan asurans
14. Perkembangan Kode Etik Akuntan Profesional (Code of Ethics for
Professional Accountans) (CEPA) yang diterbitkan oleh
International Ethics Standards Board For Accountans (IESBA).
Memberikan suatu gambaran secara garis besar
mengenai prinsip dasar etika profesi dan
kerangka konseptual untuk penerapan prinsip
tersebut.

Memberikan suatu gambaran tentang penerapan


kerangka konseptual atas prinsip dasar etika
profesi dalam situasi tertentu, terutama yang
terkait dengan aspek independensi.
Bersumber dari CEPA Code of Ethics for Professional
Accountans yang ditetapkan oleh the International Ethics
Standards Board of Accountans (IESBA) (untuk akuntan
profesional yang berpraktik d publik).

Berbasis prinsip dan terdiri dari dua bagian :


Bagian A (prinsip dasar etika profesi dan kerangka
konseptual untuk penerapan prinsip tersebut).
Bagian B (ilustrasi mengenai penerapan kerangka
konseptual tersebut pada situasi tertentu; bukan
merupakan suatu daftar lengkap).
The IESBA Code Kode Etik
Part A established the Part A diadopsi menjadi
fundamental principles of bagian A prinsip Dasar Etika
professional ethics for Profesi
professional accountans and
provides a conceptual
framework for applying those
principles;
:Parts B and C
mengilustrasikan bagaimana
kerangka konseptual diterapkan
dalam situasi tertentu
Part B diadopsi menjadi
Part B applies to Bagian B- Aturan Etika
professional accountans in Profesi
public practice.
Part C tidak diadopsi.
Part C applies to
professional accountans in
business.
Setiap individu (Praktisi) dalam KAP atau jaringan KAP,
baik yang merupakan anggota Institut Akuntan Publik
Indondesia (IAPI) maupun yang bukan merupakan
anggota IAPI, yang memberikan jasa profesional meliputi
jasa asurans dan jasa selain asurans seperti yang
tercantum dalam standar profesi dan kode etik profesi.
Anggota IAPI yang tidak berada dalam KAP atau Jaringan
KAP dan tidak memberikan jasa profesional seperti tersebut
diatas tetap harus mematuhi dan menerapkan Bagian A.
Merupakan aturan minimum.
Tetap tunduk perundang-undangan, ketentuan hukum, atau
peraturan lainnya yang terikat.
Berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011.
Integritas Integrity

Objektivitas
Kompetensi serta
kecermatan dan
ETHICS
kehati-hatian
profesional
Kerahasiaan
Perilaku profesional
Setiap praktisi harus tegas, jujur dan adil dalam menjalin
hubungan profesional dan hubungan bisnis dalam
melaksanakan pekerjaannya
Praktisi tidak boleh terkait dengan laporan, komunikasi, atau
informasi lainnya yang diyakininya terdapat :
Kesalahan yang material atau pernyataan yang
menyesatkan
Pernyataan atau informasi yang diberikan secara tidak
hati-hati; atau
Penghilangan atau penyembunyian yang dapat
menyesatkan atau informasi yang seharusnya
diungkapkan.
Setiap praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas,
benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak
layak (undue influence) dari pihak-pihak lain
mempengaruhi pertimbangan profesional atau
pertimbangan bisnis nya.

Setiap praktisi harus menghindari setiap hubungan yang


bersifat subjektif atau yang dapat mengakibatkan
pengaruh yang tidak layak terhadap pertimbangan
profesionalnya.
Setiap Praktisi wajib untuk
Memelihara pengetahuan dan keahlian
profesionalnya pada suatu tingkatan yang
dipersyaratkan secara berkesinambungan, sehingga
klien atau pemberi kerja dapat menerima jasa
profesional yang diberikan secara kompeten; dan

Menggunakan kemahiran profesionalnya dengan


seksama sesuai dengan standar profesi dan kode etik
profesi yang berlaku dalam memberikan jasa
profesionalnya.
Setiap Praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi
yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan
profesional dan hubungan bisnisnya, serta tidak
boleh mengungkapkan informasi tsb kepada pihak
ketiga tanpa persetujuan klien atau pemberi kerja,
kecuali:
Terdapat kewajiban untuk mengungkapkan sesuai
ketentuan hukum atau peraturan lain yang berlaku
Terdapat kewajiban profesional untuk mengungkapkan,
selama tidak dilarang ketentuan hukum (misal reviu
mutu)
Kebutuhan untuk mematuhi prinsip kerahasiaan terus
berlanjut, bahkan setelah berakhirnya hubungan praktisi
dengan klien atau pemberi kerja
Contoh
Saat berbincang mengenai masalah keuangan, seorang
teman memberitahu cara cepat kaya, yang melibatkan
investasi pada suatu perusahaan IT yang merupakan klien
audit KAP anda. Anda tahu bahwa perusahaan tersebut
sedang dalam kesulitan keuangan yang parah, dan
kemungkinan besar menyebabkan kebangkrutan.
Apa yang harus anda lakukan???

Anda harus tidak menyatakan informasi terkait


entitas tersebut.
Informasi berkaitan dengan klien merupakan
informasi rahasia dan tidak boleh digunakan
untuk keuntungan sendiri atau pihak lain.
Informasi tidak boleh diungkapkan tanpa
persetujuan klien, kecuali ada kewajiban hukum
atau profesi untuk membuka informasi
Setiap Praktisi wajib mematuhi hukum dan peraturan
yang berlaku dan harus menghindari semua tindakan
yang dapat mendiskreditkan profesi.
Hal ini mencakup setiap tindakan yang dapat
mengakibatkan terciptanya kesimpulan yang negatif oleh
pihak ketiga yang rasional dan memiliki pengetahuan
mengenai semua informasi yang relevan, yang dapat
menurunkan reputasi profesi, misal:
Membuat pernyataan yang berlebihan mengenai jasa
profesional yang dapat diberikan, kualifikasi yang dimiliki,
atau pengalaman yang telah diperoleh;
Membuat pernyataan yang merendahkan atau melakukan
perbandingan yang tidak didukung bukti terhadap hasil
pekerjaan Praktisi lain.
Kode Etik menggunakan pendekatan kerangka
konseptual (conceptual framework approach)
Ancaman kepatuhan Praktis terhadap prinsip dasar
etika tergantung pada situasi yang dihadapi.
Situasinya sangat beragam, sehingga tidak
mungkin menejelaskan setiap situasi yang dapat
menimbulkan ancaman.
Sifat perikatan dan penugasan perikatan dapat
berbeda-beda
Pencegahan yang diterapkan dapat berbeda
Pendekatan kerangka konseptual
1. Mengevaluasi setiap ancaman terhadap kepatuhan
pada prinsip dasar etika;
2. Memperhatikan faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif
dalam mempertimbangkan signifikansi suatu ancaman
yang potensial; jika suatu ancaman merupakan
ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak
signifikan:
3. Menerapkan pencegahan yang tepat atas setiap
ancaman yang diidentifikasi, atau jika dapat
menerapkan pencegahan, ia harus menolak menerima
perikatan, menghentikan jasa profesional atau bahkan
mengundurkan diri dari perikatan.
Catatan:
Kepatuhan pada prinsip dasar dapat diancam oleh berbagai
keadaan dan hubungan.
Sifat dan signifikansi ancaman dapat berbeda, antara lain
tergantung pada:
Apakah ancaman timbul dalam kaitannya dalam
pemberian jasa pada suatu klien audit dan
Apakah klien audit tsb merupakan entitas dengan
kepentingan publik (public interest entity),
Kepada suatu klien asurans yang bukan klien audit, atau
Kepada suatu klien non-asurans.
Prinsip Dasar Etika =

Kecermatan dan
Perilaku
integritas Objektivitas kehati-hatian & Kerahasiaan
kompetensi Profesional

Terapkan prinsip dasar kepada :

Identifikasi Implementasi
ancaman pencegahan
Ancaman
1. Kepentingan pribadi
2. Telaah pribadi
3. Advokasi
4. Kedekatan, dan
5. intimidasi
Pencegahan
1. Dibuat oleh profesi, perundang-undangan, atau
peraturan,
2. Dalam lingkungan kerja (tingkat institusi dan tingkat
perikatan), dan
3. Diterapkan oleh klien.
Ancaman advokasi (advocacy threats)
Terjadi ketika Praktisi menyatakan sikap atau pendapat mengenai suatu hal
yang dapat mengurangi objektivitas selanjutnya dari Praktisi tersebut.
Ancaman kedekatan (familiarity threats)
Terjadi ketika Praktisi terlalu bersimpati terhadap kepentingan pihak lain
sebagai akibat kedekatan hubungannya.
Ancaman intimidasi (intimidation threats)
Terjadi ketika Praktisi dihalangi untuk bersikap objektif

Ancaman kepentingan pribadi (self interest threats)


Akibat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Praktisi maupun
anggota keluarga langsung atau angggota keluarga dekat dari Praktisi.
Ancaman telaah pribadi (self review threats)
ketika pertimbangan yang diberikan sebelumnya harus dievaluasi oleh
Praktisi yang bertanggung jawab atas pertimbangan tsb.
Ketika memulai proses penyelesaian masalah terkait etika
profesi (formal atau informal), setiap Praktisi (scr individu
atau bersama-sama) harus mempertimbangkan :
Fakta yang relevan;
Masalah etika profesi yang terkait
Prinsip dasar etika profesi yang terkait dengan
masalah etika profesi yang dihadapi;
Prosedur internal yang berlaku; dan
Tindakan alternatif.
a) Penunjukan Praktisi, KAP, atau jaringan KAP.
b) Benturan kepentingan.
c) Pendapat kedua.
d) Imbalan jasa profesional dan bentuk remunerasi lainnya.
e) Pemasaran jasa profesional.
f) Penerimaan hadiah atau bentuk keramah-tamahan lainnya.
g) Penyimpanan aset milik klien.
h) Objektivitas- semua jasa profesional.
i) Independensi dalam perikatan asurans:
- konsep independensi.
- Periode independensi.
- Ancaman dalam perikatan asurans.
Penerimaan Klien :
Sebelum menerima suatu klien baru, setiap Praktisi harus
mempertimbangkan potensi terjadinya ancaman terhadap
kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi yang diakibatkan oleh
diterimanya klien tersebut. Ancaman potensial terhadap integritas
atau perilaku profesional antara lain dapat terjadi dari isu-isu yang
dapat dipertanyakan yang terkait dengan klien (pemilik,
manajemen, atau aktivitasnya).
Pencegahan yang tepat mencakup antara lain :
a) Memperoleh pemahaman tentang klien, pemilik, manajer,
serta pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan
kegiatan bisnis perusahaan, atau
b) Memastikan adanya komitmen dari klien untuk meningkatkan
praktik tata kelola perusahaan atau pengendalian internalnya.
Perikatan yang berulang: keputusan untuk menerima harus
ditelaah secara berkala.
Penerimaan perikatan:
Setiap Praktisi hanya boleh memberikan jasa
profesionalnya jika memilik kompetensi untuk
melaksanakan perikatan tersebut.
Sebelum menerima perikatan, setiap Praktisi harus
mempertimbangkan setiap ancaman terhadap kepatuhan
pada prinsip dasar etika profesi yang dapat tejadi dari
diterimanya perikatan tersebut.
Sebagai contoh, ancaman kepentingan pribadi terhadap
kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian
profesional dapat terjadi ketika tim perikatan tidak memiliki
kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan perikatan
dengan baik.
Penerimaan perikatan (lnjt):
Setiap Praktisi harus mengevaluasi signifikansi setiap
ancaman yang diidentifikas dan, jika ancaman tersebut
merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas
tidak signifikan, maka pencegahan yang tepat harus
diterapkan untuk menghilangkan ancaman tersebut atau
menguranginya ke tingkat yang dapat diterima. Pencegahan
tersebut mencakup antara lain:
Memperoleh pemahaman yang memadai mengenai sifat
dan kompleksitas kegiatan bisnis klien, persyaratan
perikatan, serta tujuan, sifat dan lingkup pekerjaan yang
akan dilakukan.
Memperoleh pengetahuan yang relevan mengenai
industri atau hal pokok dari perikatan,
Penerimaan perikatan (lnjt):
Pencegahan tersebut mencakup antara lain (lanjutan) :
Memiliki pengalaman mengenai peraturan atau
persyaratan pelaporan yang relevan.
Menugaskan jumlah staf yang memadai dengan
kompetensi yang diperlukan.
Menggunakan tenaga ahli jika dibutuhkan.
Menyetujui jangka waktu perikatan yang realistis untuk
melaksanakan perikatan.
Mematuhi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
yang dirancang sedemikian rupa untuk memastikan
diterimanya perikatan hanya bila perikatan tersebut dapat
melaksanakan secara kompeten.
Penerimaan perikatan (lnjt):
Tidak diperkenankan melaksanakan perikatan (dengan jenis,
periode & kerangka pelaporan) yang sama yang telah dilakukan
oleh Praktisi lain sebelumnya, dengan pengecualian tertentu.
Perubahan dalam penunjukan:
Komunikasi antara Praktisi pengganti dengan Praktisi Pendahulu.
Setiap Praktisi Pendahulu harus menjaga prinsip kerahasiaan.
Lingkup informasi mengenai hal-hal yang dapat dan harus
didiskusikan oleh Praktisi Pendahulu dengan Praktisi Pengganti
ditentukan oleh sifat perikatan serta hal-hal sebagai berikut:
Persetujuan dari klien untuk melakukan komunikasi tersebut,
atau
Ketentuan hukum, peraturan, atau kode etik profesi yang terkait
dengan koumikasi dan pengungkapan tersebut.
Persetujuan klien.
Ancaman :
Setiap Praktisi harus mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk mengidentifikasi setiap situasi yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan, karena situasi tersebut
dapat menimbulkan ancaman terhadap kepatuhan pada
prinsip dasar etika profesi.
Contoh ancaman terhadap objektivitas:
Persaingan secara langsung antara Praktisi dengan klien.
Kerjasama usaha atau kerjasama sejenis lainnya dengan
pesaing utama klien.
Pemberian jasa profesional untuk klien-klien yang
kepentingan nya saling berbenturan atau kepada klien-
klien yang sedang saling berselisih.
Pencegahan utama:
a) Memberitahukan klien mengenai setiap kepentingan atau
kegiatan bisnis KAP atau jaringan KAP yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan, dan memperoleh
persetujuan dari klien untuk melanjutkan hubungan dengan klien
berdasarkan kondisi tersebut, atau
b) Memberitahukan semua pihak yang relevan yang
teridentikifikasi mengenai pemberian jasa profesional oleh
Praktisi kepada dua atau lebih klien yang kepentingannya saling
berbenturan, dan memperoleh persetujuan dari klien-klien
tersebut untuk melanjutkan hubungan dengan mereka
berdasarkan kondisi tersebut, atau
c) Memberitahukan klien mengenai pemberian jasa profesional
oleh Praktisi secara tidak eksklusif untuk suatu klien (sebagai
contoh, tidak bertindak secara eksklusif untuk suatu industri atau
jasa tertentu), dan memperoleh persetujuan dari klien untuk
bertindak demikian.
Pencegahan tambahan :
a) Penggunaan tim perikatan yang terpisah untuk klien-klien
yang kepentingannya saling berbenturan,
b) Penetapan prosedur untuk mencegah akses informasi
oleh pihak yang tidak berhak,
c) Penetapan pedoman yang jelas bagi anggota tim
perikatan mengenai keamanan dan kerahasiaan data;
d) Penggunaan perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani
oleh setiap rekan dan staf KAP atau jaringan KAP, dan
e) Penelaahan secara berkala atas penerapan pencegahan
oleh pejabat senior KAP atau jaringan KAP yang tidak
terlibat dalam perikatan.
Ancaman :
Fakta yang tidak sama.

Bukti yang tidak memadai.

Pencegahan :
Meminta persetujuan dari klien untuk menghubungi Praktisi
yang memberikan pendapat pertama,
Menjelaskan mengenai keterbatasan pendapat yang
diberikan kepada klien, dan
Memberikan salinan pendapat kepada Praktisi yang
memberikan pendapat pertama.
Fee yang rendah
Tidak mengatur imbalan minimun.

Praktisi dapat mengusulkan jumlah imbalan jasa profesional


yang dipandang sesuai.
Fakta terjadinya jumlah imbalan jasa profesional yang
diusulkan oleh Praktisi yang satu lebih rendah dari Praktisi
yang lain bukan merupakan pelanggaran terhadap kode etik
profesi.
Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika
profesi dapat saja terjadi dari besaran imbalan jasa
profesional yang diusulkan.
Signifikansi ancaman akan tergantung dari beberapa faktor,
seperti besaran imbalan jasa profesional yang diusulkan,
serta jenis dan lingkup jasa profesional yang diberikan.
Fee yang rendah (lnjt)
Pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan
diterapkan untuk menghilangkan ancaman tersebut atau
menguranginya ke tingkat yang dapat diterima.
Pencegahan tersebut mencakup antara lain :
Membuat klien menyadari persyaratan dan kondisi
perikatan, terutama dasar penentuan besaran imbalan
jasa profesional, serta jenis dan lingkup jasa profesional
yang diberikan.
Mengalokasikan waktu yang memadai dan menggunakan
staf yang kompeten dalam perikatan tersebut.
Fee kontinjen
Imbalan yang bersifat kontinjen (contingent fee) untuk jasa
profesional selain asurans. Signifikansi ancaman tersebut
akan tergantung dari beberapa faktor sebagai berikut :
sifat perikatan;
Rentang besaran imbalan jasa profesional yang
dimungkinkan;
Dasar penetapan besaran imbalan jasa profesional;
Ada tidaknya penelaahan hasil pekerjaan oleh pihak
ketiga yang independen.
Fee kontinjen (lnjt)
Signifikansi setiap ancaman harus dievaluasi, pencegahan
yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk
menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke
tingkat yang dapat diterima. Pencegahan tersebut
mencakup antara lain:
Perjanjian tertulis dengan klien yang dibuat dimuka
mengenai dasar penentuan imbalan jasa profesional.
Pengungkapan kepada pihak pengguna hasil pekerjaan
Praktisi mengenai dasar penentuan imbalan jasa
profesional.
Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.
Penelaahan oleh pihak ketiga yang objektif terhadap hasil
pekerjaan Praktisi.
Imbalan rujukan (refferal fee) tidak diperbolehkan, kecuali
jika telah diterapkan pencegahan yang tepat:
i. Mengungkapkan kepada klien mengenai perjanjian
pembayaran atau penerimaan imbalan rujukan
kepada Praktisi lain atas suatu perikatan.
ii. Memperoleh persetujuan di muka dari klien
mengenai penerimaan komisi dari pihak ketiga atas
penjualan baranag atau jasa kepada klien.
Bersikap jujur
Tidak boleh :
(i) Mendiskreditkan profesi,
(ii) Membuat pernyataan yang berlebihan atas jasa
profesional yang dapat diberikan, kualifikasi yang
dimiliki, atau pengalaman yang telah diperoleh,
(iii) Membuat pernyataan yang merendahkan atau
melakukan perbandingan yang tidak didukung bukti
terhadap hasil pekerjaan Praktisi lain.
Jika tidak jelas, konsultasi dengan organisasi profesi.
Praktisi maupun anggota keluarga langsung dan anggota
keluarga dekatnya mungkin saja ditawari suatu hadiah atau
bentuk keramah-tamahan lainnya (hospitality) oleh klien.
Penerimaan pemberian tersebut dapat menimbulkan
ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar kode etik
profesi.
Signifikansi ancaman sangat beragam, tergantung dari sifat,
nilai, dan maksud dibalik pemberian tersebut.
Hanya diperbolehkan jika pemberian tersebut disimpulkan
oleh pihak ketiga (yang rasional dan memiliki pengetahuan
mengenai semua informasu yang relevan) sebagai
pemberian yang secara-jelas-tidak-signifikan.
Tidak diperbolehkan, kecuali jika diperbolehkan oleh ketentuan
hukum.
Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang tepat.
Pencegahan sebagai berikut:
Menyimpan aset tersebut secara terpisah dari aset KAP atau
jaringan KAP, atau aset pribadinya;
Menggunakan aset tersebut hanya untuk tujuan telaah
ditetapkan;
Setiap saat siap mempertanggungjawabkan saet tersebut
kepada individu yang berhak atas aset tersebut, termasuk
seluruh penghasilan, deviden, atau keuntungan yang dihasilkan
dari aset tersebut; dan
Mematuhi semua ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku
sehubungan dengan penyimpanan dan pertanggungjawaban
aset tersebut.
Waspada terhadap keterkaitan aset tersebut dengan kegiatan
ilegal.
Dalam memberikan jasa profesionalnya, setiap
Praktisi harus mempertimbangkan ada tidaknya
ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar
objektivitas yang dapat terjadi dari adanya
kepentingan dalam, atau hubungan dengan, klien
maupun direktur, pejabat, atau karyawannya.
Keberadaan ancaman terhadap objektivitas ketika
memberikan jasa profesional akan tergantung
dari kondisi tertentu dan sifat dari perikatan yang
dilakukan oleh Praktisi.
Setiap Praktisi harus mengevaluasi signifikansi setiap
ancaman yang diidentifikasi, pencegahan antara lain :
Mengundurkan diri dari tim perikatan.
Menerapkan prosedur penyeliaan yang memadai.
Menghentikan hubungan keuangan atau hubungan bisnis
yang dapat menimbulkan ancaman.
Mendiskusikan ancaman tersebut dengan manajemen
senior KAP atau jaringan KAP.
Mendiskusikan ancaman tersebut dengan pihak klien
yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan.
Konsep independensi
Periode perikatan
Ancaman dan pencegahan
Imbalan jasa profesional
Litigasi atau ancaman litigasi
Independensi dalam pemikiran (independence of mind):
Sikap mental yanga memungkinkan pernyataan pemikiran
yang tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat
mengganggu pertimbangan profesional, yang
memungkinkan seorang individu untuk memiliki integritas
dan bertindak secara objektif, serta menerapkan
skeptisisme profesional.
Independensi dalam penampilan (independence of
appearance): Sikap yang menghindari tindakan atau situasi
yang dapat menyebabkan pihak ketiga meragukan
integritas, objektivitas, atau skeptisisme profesional dari
anggota tim asurans, KAP, atau jaringan KAP
Suatu entitas yang berada dalam atau dimiliki oleh suatu Jaringan
dapat berupa KAP (yang dapat berbentuk perusahaan
perseorangan (sole practitioner), persekutuan (partnership),atau
koperasi jasa audit) atau Jaringan KAP.
Jaringan: Suatu struktur yang lebih besar yang dibentuk dengan
tujuan untuk melakukan kerjasama diantara entitas-entitas dalam
struktur tersebut dan secara jelas: (i) berbagi pendapatan atau
beban; (ii) memiliki kepemilikan, pegendalian, atau manajemen
bersama; (iii) memiliki kebijakan prosedur pengendalian mutu
bersama; (iv) memiliki strategi bisnis bersama; (v) menggunakan
nama merek (brand name) bersama; atau (vi) berbagi sumber
daya profesional secara signifikan.
Jaringan KAP : Entitas yang bukan merupakan KAP tetapi berada
dalam atau dimiliki suatu jaringan. Entitas tersebut dapat berupa
kantor konsultan atau kantor penasihat hukum.
Setiap KAP yang berada dalam suatu jaringan dan setiap jaringan
KAP wajib menjaga independensinya terhadap klien audit laporan
keuangan dari setiap KAP yang berada dalam jaringan tersebut.
Suatu jaringan dapat juga tercipta melalui pembentukan suatu
struktur yang lebih besar dengan tujuan untuk melakukan kerja
sama dan seluruh enititas dalam struktur tersebut berbagi sumber
daya profesional tersebut mencakup:
Sistem bersama yang memungkinkan semua entitas yang
berada dalam struktur tersebut untuk bertukar informasi, seperti
data klien, tagihan, dan catatan waktu kerja;
Rekan dan staf;
Departemen teknis untuk berkonsultasi mengenai isu, transaksi,
atau kejadian yang berhubungan dengan hal teknis atau industri
tertentu dalam perikatan asurans;
Metode atau pedoman audit; dan
Pelatihan dan fasilitas pelatihan.
Wajib menjaga independensi selama periode perikatan,
yang dimulai sejak dilaksanakannya perikatan dan berakhir
ketika laporan asurans diterbitkan.
Khusus untuk perikatan yang berulang, berakhirnya periode
perikatan ditentukan oleh terjadinya lebih akhir salah satu
dari peristiwa di bawah ini:
(i) Salah satu pihak yang mengadakan perikatan
memberitahukan berakhirnya hubungan profesional
diantara mereka, atau
(ii) Ketika laporan asurans final diterbitkan.
1) Kepentingan keuangan pada klien asurans
2) Pinjaman dan penjaminan yang diberikan oleh, serta
simpanan yang ditempatkan pada, klien asurans
3) Hubungan bisnis yang dekat dengan klien asurans
4) Hubungan keluarga dan hubungan pribadi dengan klien
asurans
5) Mutasi personil KAP dan personil klien asurans
6) Rangkap jabatan personil KAP sebagai direktur atau
pejabat klien asurans
7) Keterikatan yang cukup lama antara personil senior KAP
dengan klien asurans
8) Pemberian jasa selain asurans kepada klien asurans
Melibatkan KAP, Jaringan KAP, dan Prakitisi, termasuk keluarga
langsungnya (suami atau istri atau orang yang menjadi
tanggungan) dan keluarga dekatnya (orangtua, anak, atau
saudara kandung yang bukan merupakan keluarga langsung).
Ancaman kepentingan pribadi timbul ketika :
(i) Terdapat kepentingan keuangan, baik :
(a) langsung, maupun
(b) Tidak langsung yang material, pada klien asurans
(termasuk klien audit laporan keuangan),
(ii) Terdapat kepentinga keuangan yang material pada entitas
yang mengendalikan klien audit laporan keuangan, dan
(iii) Program manfaat pensiun KAP atau jaringan KAP memiliki
kepentingan keuangan pada klien audit laporan keuangan.
Ketiganya tidak diperbolehkan, kecuali bila ancaman dapat
dihilangkan atau dikurangi ke tingkat yang dapat diterima.
Pelanggaran yang tidak sengaja atas seksi ini yang berkaitan
dengan kepentingan keuangan pada klien asurans tidak akan
mengurangi independensi anggota tim asurans, KAP, atau
Jaringan KAP selama :
KAP dan Jaringan KAP telah menetapkan kebijakan dan
prosedur yang mengharuskan seluruh tenaga profesionalnya
untuk segera mungkin melaporkan kepada KAP setiap
pelanggaran yang terjadi sebagai akibat dari pembelian,
warisan, atau pemerolehan kepentingan keuangan lainnya pada
klien asurans;
Sesegera mungkin KAP dan Jaringan KAP memberitahukan
tenaga profesioanl yang bersangkutan untuk melepaskan
kepentingan keuangan yang menyebabkan ancaman tersebut;
dan
Sedini mungkin melepaskan kepentingan keuangan setelah
teridentifikasinya ancaman atau mengeluarkan tenaga
profesional yang bersangkutan dari tim asurans.
Setiap KAP harus mempertimbangkan pencegahan yang
dapat diterapkan ketika terjadi pelanggaran atas seksi ini
secara tidak sengaja yang berkaitan dengan kepentingan
keuangan pada klien asurans. Pencegahan tersebut
mencakup antara lain:
Melibatkan Praktisi lainnya yang tidak terlibat dalam
perikatan asurans untuk menelaah hasil pekerjaan yang
telah dilakukan oleh anggota tim asurans; atau
Tidak melibatkan personil yang bersangkutan dalam
setiap pengambilan keputusan penting yang berkaitan
dengan perikatan asurans.
Melibatkan KAP, Jaringan KAP, dan Praktisi,
termasuk
Keluarga langsungnya (suami atau istri atau orang yang
menjadi tanggungan) dan
Keluarga dekatnya (orangtua, anak, atau saudara
kandung yang bukan merupakan keluarga langsung).
Menimbulkan ancaman kepentingan pribadi.
Tidak diperbolehkan, kecuali bila :
(i) Pinjaman atau penjaminan (simpanan) tersebut diberikan
oleh (ditempatkan pada) klien asurans yang merupakan bank
atau institusi sejenis melalui prosedur, kondisi dan
persyaratan yang lazim, dan jumlah pinjaman tersebut tidak
material bagi KAP dan klien asurans,
(ii) Dalam hal pinjaman diberikan kepada klien asurans yang
bukan merupakan bank atau institusi sejenis, atau dalam hal
penjaminan pinjaman diberikan kepada klien asurans,
jumlahnya tidak material, baik bagi anggota tim asurans atau
KAP maupun klien asurans, atau
(iii) Dalam hal diterima pinjama dari, atau diterima penjaminan
atas pinjaman dari, klien asurans yang bukan merupakan
bank atau institusi sejenis, jumlahnya tidak material, baik bagi
anggota tim asurans atau KAP maupun klien asurans.
Menimbulkan ancaman kepentingan pribadi dan ancaman
intimidasi.
Contoh :
(i) Memiliki kepentingan keuangan yang material pada
suatu usaha patungan (joint venture),
(ii) Melakukan perjanjian untuk menggabungkan satu atau
lebih jasa atau produk dari KAP dengan klien asurans,
serta memasarkan paket jasa atau produk tersebut
dengan menggunakan nama bersama,
(iii) Melakukan perjanjian distribusi dan KAP bertindak
sebagai distributor dari produk atau jasa yang
dihasilkan oleh klien asurans, atau sebaliknya.
Tidak diperbolehkan, kecuali bila :
(i) Kepentingan keuangannya tidak material dan
hubungannya tidak signifikan, baik bagi KAP atau
Jaringan KAP maupun klien asurans, atau
(ii) Dalam hal pemberian barang atau jasa dari klien
asurans, jika transaksi dilakukan berdasarkan
prosedur, kondisi, dan persyaratan yang lazim.
Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang
tepat.
Menimbulkan ancaman kepentingan pribadi, kedekatan,
atau intimidasi.
Harus mengevaluasi ancaman dan menerapkan
pencegahan yang tepat. Signifikansi setiap ancaman akan
tergantung dari faktor-faktor sebagai berikut:
Kedudukan anggota keluarga langsung dari anggota tim
asurans pada klien asurans; dan
Peran anggota tim asurans yang bersangkutan dalam
perikatan asurans.
Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
Mengeluarkan anggota tim asurans yang bersangkutan
dari tim asurans;
Mengatur tanggung jawab anggota tim asurans
sedemikian rupa, sehingga anggota tim asurans yang
bersangkutan tidak terlibat dalam hal-hal yang menjadi
tanggung jawab anggota keluarg adekatnya; atau
Menetapkan kebijakan dan prosedur yang mendorong
staf KAP untuk berkomunikasi dengan pejabat senior
KAP mengenai isu independensi dan objektivitas yang
menjadi perhatian mereka.
Pelanggaran yang tidak sengaja atas ketentuan dalam seksi ini yang
terkait dengan hubungan keluarga atau hubungan pribadi tidak
mempengaruhi independensi anggota tim asurans atau KAP selama KAP:
Menetapkan kebijakan dan prosedur yang mengharuskan seluruh
personilnya untuk melaporkan sesegera mungkin kepada KAP
mengenai pelanggaran yang terjadi sebagai akibat dari perubahan
status kepegawaian dari anggota keluarga langsung atau keluarga
dekatnya, atau hubunga pribadi lainnya yang dapat menimbulkan
ancaman terhadap independensi;
Mengatur tanggung jawab tim asurans sedemikian rupa, sehingga
personil KAP yang bersangkutan tidak terlibat dengan hal-hal yang
menjadi tanggung jawab dari personil klien asurans yang mempunyai
hubungan pribadi dengannya, atau jika hal ini tidak dimungkinkan,
mengeluarkan personil KAP yang bersangkutan dari tim asurans; dan
Memberikan perhatian lebih dalam menelaah hasil pekerjaan personil
KAP yang bersangkutan.
Menimbulkan ancaman kepentingan pribadi, telaah pribadi,
kedekatan, atau intimidasi.
Personil KAP yang bergabung dengan klien asurans
(direktur, pejabat, atau karyawan klien asurans yang dalam
kedudukannya memiliki pengaruh langsung dan signifikan
atas informasi hal pokok dari perikatan asurans pernah
menjadi anggota tim asurans atau rekan KAP):
diperbolehkan.
Personil klien asurans yang bergabung dengan KAP
(mantan pejabat, direktur, atau karyawan klien asurans
bergabung dengan KAP dan menjadi Bagian dari tim
asurans): tidak diperbolehkan.
Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang
tepat.
Menimbulkan ancaman pribadi, telaah pribadi, atau
advokasi.
Tidak diperbolehkan.
Sebagai sekretaris perusahaan (corporate secretary):
diperbolehkan selama:
(i) Terbatas pada pekerjaan administratif yang bersifat
rutin dan formal (penyiapan notulen rapat dan
pemeliharaan catatan dan dokumen yang
diwajibkan)(jika diperbolehkan oleh ketentuan hukum
atau peraturan dan praktik profesi yang berlaku), dan
(ii) Manajemen klien asurans bertanggung jawab atas
semua keputusan yang relevan yang dibuat.
Menimbulkan ancaman kedekatan. Ancaman kedekatan
dapat terjadi ketika personil senior yang sama digunakan
dalam perikatan asurans untuk suatu periode yang cukup
lama.
Signifikansi setiap ancaman yang terjadi akan tergantung
dari faktor-faktor sebagai berikut:
Lamanya personil tersebut sebagai anggota tim asurans;
Peran personil tersebut dalam tim asurans;
Struktur KAP; dan
Sifat perikatan asurans.
Pencegahan dalam perikatan audit laporan keuangan untuk
Emiten:
Merotasi personil tersebut dengan mengeluarkannya dari
tim asurans;
Melibatkan Praktisi lainnya yang bukan merupakan anggota
tim asurans untuk menelaah hasil pekerjaan yang teleh
dilakukan oleh personil tersebut atau untuk memberikan
saran yang diperlukan; atau
Melakukan penelaahan mutu internal secara independen.
Ketika klien audit laporan keuangan berubah
menjadi Emiten, ketentan rotasi tersebut dapat
dikecualikan hingga dua tahun berikutnya ketika:
(i) Keberlanjutan dari personil tesebut dalam
perikatan sangat penting, dan
(ii) Rotasi tidak dimungkinan atau bukan
merupakan pencegahan yang tepat sebagai
akibat dari ukuran KAP.
Dalam hal ini, pencegahan yang tepat harus
diterapkan.
Bagaimana bila KAP berukuran kecil?
Rotasi mungkin bukan meupakan pencegahan
yang tepat.
Dalam hal ini, harus diterapkan pencegahan yang
lain, sperti: melibatkan Praktisi lainnya (baik dari
dalam maupun luar KAP) yang bukan merupakan
anggota tim asurans untuk menelaah hasil
pekerjaan yang telah dilakukan atau untuk
memberikan saran yang diperlukan.
a) Jasa penyiapan catatan akuntansi dan laporan keuangan
b) Jasa penilaian
c) Jasa perpajakan
d) Jasa audit internal
e) Jasa sistem teknologi informasi
f) Jasa penugasan sementara
g) Jasa penunjang litigasi
h) Jasa hukum
i) Jasa rekrutmen manajemen senior
j) Jasa keungan korporat
Menimbulkan ancaman telaah pribadi, ketika di kemudian
hari laporan keuangan tersebut diaudit oleh KAP yang
menyiapkannya.
Klien audit laporan keuangan selain Emiten: diperbolehkan
jika bersifat rutin atau mekanis.
Klien audit laporan keuangan yang merupakan Emiten:
tidak diperbolehkan, kecuali bila:
(i) Dalam keadaan darurat, atau
(ii) Merupakan bagian dari suatu perikatan audit laporan
keuangan yang diharuskan (statutory financial
statements audit)
Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang
tepat. Yaitu :
KAP atau Jaringan KAP tidak boleh terlibat dalam fungsi
manajerial atau pengambilan keputusan manajerial.
Klien audit laporan keuangan harus bertanggung jawab
atas hasil pekerjaan KAP atau Jaringan KAP.
Personil KAP atau Jaringan KAP yang memberikan jasa
profesional tersebut tidak boleh terlibat dalam perikatan
audit laporan keuangan.
Menimbulkan ancaman telaah pribadi, ketika KAP atau Jaringan
KAP memberikan jasa penilaian kepada klien audit laporan
keuangan yang selanjtunya akan menjadi dasar penyusunan
laporan keuangan yang akan diaudit oleh KAP tersebut.

Tidak diperbolehkan, kecuali jika:


Penilaian terkait dengan perikatan audit laporan keuangan:
melibatkan hal yang tidak material atas laporan keuangan dan
tingkat subjektivitas yang tidak signifikan.
Penilaian atas informasi hal pokok dari perikatan asurans selain
perikatan audit laporan keuangan.
Penilaian tekait pelaporan surat pemberitahuan pajak kepada
otoritas perpajakan, penghitungan jumlah kewajiban pajak
terhutang, atau perencanaan pajak.
Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang tepat.
Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
Melibatkan Praktisi lainnya yang tidak terlibat dalam tim asurans
untuk menelaah hasil pekerjaan yang telah dilakukan atau untuk
memberikan saran yang telah dilakukan;
Mengonfirmasikan pemahaman dengan klien audit laporan
keuangan mengenai asumsi dan metodologi yang digunakan
dalam penilaian, serta memperoleh persetujuan atas
penggunaannya.
Memperoleh pernyataan dari klien audit laporan keuangan
mengenai tanggung jawabnya atas hasil penilaian yang
dilakukan KAP atau Jaringan KAP; dan
Melakukan suatu pengaturan sedemikian rupa sehingga
personil KAP atau Jaringan KAP yang memberikan jasa
penilaian tidak telibat dalam perikatan audit laporan keuangan.
Umumnya mencakup jasa penelaahan atas
ketaatan perpajakan, perencanaan perpajakan,
pemberian pendapat atas posisi perpajakan
secara formal, dan bantuan dalam penyelesaian
sengketa perpajakan.
Umumnya diperbolehkan karena tidak
mempengaruhi indpendensi.
Menimbulkan ancaman telaah pribadi, ketika KAP atau Jaringan
KAP memberikan jasa audit internal kepada klien audit laporan
keuangan.
Umumnya mencakup :
(i) Perluasan dari jasa audit laporan keuangan yang dilakukan
berdasarkan standar profesi yang berlaku,
(ii) Bantuan dalam pelaksanaan kegiatan audit internal, atau
(iii) Outsourcing personil audit internal.
Untuk butir (i) : diperbolehkan selama tidak bertindak atau
terkesan bertindak sebagai manajemen.
Untuk butir (ii) dan (iii) : diperbolehkan selama adanya pemisahan
yang jelas antara pengelolaan dan pengendalian audit internal
oleh manajemen dengan pelaksanaan audit internal oleh KAP atau
Jaringan KAP.
Pencegahan-pencegahan di bawah ini harus diterapkan
pada setiap situasi untuk mengurangi ancaman ke tingkat
yang dapat diterima, yaitu dengan memastikan terjadinya
hal-hal dibawah ini:
Klien audit laporan keuangan bertanggung jawab atas
kegiatan audit internal serta dalam menetapkan,
memelihara dan memantau sistem pengendalian internal;
Klien audit laporan keuangan menugaskan karyawan
yang kompeten (dengan mengutamakan karyawan pada
tingkat manajemen senior) untuk bertanggung jawab atas
kegiatan audit internal;
Klien audit laporan keuangan, komite audit atau dewan
komisaris memberikan persetujuan atas lingkup, risiko,
dan frekuensi pekerjaan audit internal;
Pencegahan-pencegahan di bawah ini harus diterapkan
pada setiap situasi untuk mengurangi ancaman ke tingkat
yang dapat diterima, yaitu dengan memastikan terjadinya
hal-hal dibawah ini: (lanjutan)
Klien audit laporan keuangan bertanggun jawab untuk
mengevaluasi dan menentukan rekomendasi yang harus
diterapkan dari sejumlah usulan rekomendasi.
Klien audit laporan keuangan mengevaluasi kecukupan
prosedur audit internal yang dilakukan dan temuan yang
diperoleh dari pelaksanaan prosedur tersebut dengan
cara antara lain mendapatkan dan menindaklanjuti
laporan yang diberikan oleh KAP atau Jaringan KAP; dan
Melaporkan temuan dan rekomendasi yang diperoleh dari
pelaksanaan audit internal kepada komite audit atau
dewan komisaris.
Menimbulkan ancaman telaah pribadi, ketika KAP atau
Jaringan KAP memberikan jasa profesional kepada klien
audit laporan keuangan yang melibatkan perancangan dan
penerapan sistem teknologi infomasi keuangan yang
digunakan untuk menghasilkan informasi yang selanjutnya
menjadi bagian dari laporan keuangan.
Umumnya melibatkan perancangan dan penerapan sistem
tekonologi informasi keuangan.
Diperbolehkan selama tidak melaksanakan fungsi
manajemen.
Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang tepat,
yaitu memastikan klien audit laporan keuangan untuk:
Megakui tanggung jawabnya dalam menetapkan dan memantau
sistem pengendalian internal;
Menugaskan karyawan yang kompeten (dengan mengutamakan
karyawan pada tingkat manajemen senior) untuk bertanggung
jawab atas setiap keputusan manajemen yang terkait dengan
perancangan dan penerapan sistem perangkat keras dan
perangkat lunak;
Membuat semua keputusan manajemen yang terkait dengan
proses perancangan dan penerapan sistem teknologi informasi;
Mengevaluasi kecukupan dan hasil dari perancangan dan
penerapan sistem tersebut; dan
Bertanggung jawab atas pengoperasian sistem perangkat keras
dan perangkat lunak serta data yang digunakan dalam atau
dihasilkan oleh sistem tersebut.
Menimbulkan ancaman telaah pribadi jika personil tersebut
berada pada suatu kedudukan yang dapat mempengaruhi
penyiapan akun-akun atau laporan keuangan klien audit
laporan keuangan.
Diperbolehkan selama:
(i) Tidak membuat keputusan manajemen,
(ii) Tidak menyetujui atau menandatangani perjanjian atau
dokumen serupa lainnya, dan
(iii) Tidak melaksanakan suatu tindakan berdasarkan
pertimbangan sendiri yang mengikat klien audit laporan
keuangan.
Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang
tepat. Pencegahan tersebut antara lain:
Tidak memperbolehkan personil KAP atau Jaringan KAP
yang terlibat dalam penugasan yang bersifat sementara
tersebut terlibat dalam perikatan audit laporan keuangan;
dan
Memastikan klien audit laporan keuangan bertanggung
jawab dalam mengarahkan dan menyelia kegiatan yang
dilakukan oleh personil KAP atau Jaringan KAP tersebut.
Menimbulkan ancaman telaah pribadi ketika jasa
profesional tersebut mencakup estimasi hasil keputusan
yang akan tejadi yang dapat mempengaruhi jumlah-jumlah
atau pengungkapan dalam laporan keuangan.
Umumnya mencakup menjadi saksi ahli, menghitung
estimasi kerugian atau jumlah piutang atau hutang yang
timbul dari litigasi atau sengketa hukum lainny, dan
membantu pengelolaan dan pemerolehan kembali dokumen
yang terkait dengan perselisihan atau litigasi.
Diperbolehkan jika, kecuali jika melibatkan kegiatan yang
mewaikili klien audit laporan keuangan dalam membuat
keputusan manajerial.
Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang
tepat. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
Menetapkan kebijakan dan prosedur yang melarang
personil yang terlibat dalam pemberian jasa profesional
tersebut untuk mewakili klien audit lapoan keuangan
dalam membuat keputusan manajerial;
Melibatkan Paktisi lainnya yang tidak telibat dalam
perikatan audit laporan keuangan untuk melaksanakan
jasa profesional tersebut; atau
Melibatkan pihak-pihak lain yang relevan, seperti tenaga
ahli independen.
Menimbulkan ancaman telaah pribadi dan ancaman
advokasi.
Merupakan jasa profesional yang disediakan oleh tenaga
profesional yang diperkenankan untuk berpraktik di
pengadilan atau yang memiliki pelatihan hukum yang
dipersyaratkan dalam berpraktik.
Mencakup pemberian jasa seperti bantuan dalam hal yang
terkait dengan perjanjian (contract support), litigasi,
penggabungan usaha dan akuisisi, serta bantuan sebagai
penasihat hukum internal perusahaan.
Tidak diperbolehkan, kecuali jika tidak mempunyai
pengaruh yang material atas laporan keuangan.
Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang
tepat. Pencegahan tersebut mencakup antara lain:
Menentukan kebijakan dan prosedur yang melarang
personil KAP atau Jaringan KAP yang memebrerikan jasa
profesional tersebut mewakili klien audit laporan
keuangan dalam membuat keputusan manajerial; atau
Menggunakan tenaga profesional lainnya yang tidak
terlibat dalam perikatan assurance untuk melaksanakan
jasa profesional tersebut.
Menimbulkan ancaman kepentingan pribadi, kedekatan,
dan intimidasi.
Umumnya mencakup penelaahan atas kualifikasi
profesional para pelamar, pemberian saran mengenai
kesesuaian para pelamar dengan posisi yang tesedia, dan
menyusun daftar pelamar yang terpilih untuk diwawancarai
berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh
klien asurans sebelumnya.
Diperbolehkan selama tidak membuat keputusan
manajemen dalam menentukan pelamar yang terpilih.
Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang
tepat.
Menimbulkan ancaman telaah pribadi dan ancaman advokasi.
Tidak diperbolehkan, dalam hal mempromosikan, menawarkan,
atau menjadi penjamin emisi efek dalam suatu penawaran umum
saham bagi klien asurans, serta mewakili klien asurans dalam
menyetujui suatu persyaratan transaksi atau melakukan suatu
transaksi.
Diperbolehkan, dalam hal membantu klien asurans dalam:
(i) Mengembangkan strategi korporat,
(ii) Mengidentifikasi atau memperkenalkan klien asurans kepada
penyedia dana yang sesuai dengan kebutuhan nya, dan
(iii) Memberikan saran mengenai struktur pendanaan dan
menganalisis dampak akuntansi yang dapat terjadi dari
usulan transaksi pendanaan tersebut.
Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang
tepat yang mencakup antara lain:
Menetapkan kebijakan dan prosedur yang melarang
personil KAP atau jaringan KAP yang memberikan jasa
profesional tersebut untuk mewakili klien assurance
dalam membuat keputusan manajerial;
Menggunakan tenaga profesional lainnya yang tidak
terlibat dalam perikatan assurance untuk melaksanakan
profesional tersebut; dan
Menetapkan kebijakan dan prosedur yang melarang KAP
atau Jaringan KAP untuk mewakili klien assurance dalam
menyetujui suatu persyaratan transaksi atau melakukan
suatu transaksi.
Ancaman kepentingan pribadi atau ancaman advokasi timbul
ketika:
Proporsi jumlah imbalan yang diperoleh dari suatu klien
demikian signifikan dibandingkan dengan jumlah
keseluruhan imbalan yang diperoleh KAP atau Jaringan
KAP.
Proporsi jumlah imbalan yang diperoleh oleh seorang rekan
dari suatu klien demikian signifikan dibandingkan dengan
jumlah keseluruhan imbalan yang diperoleh oleh rekan
tersebut.
Imbalan belum terlunasi untuk jangka waktu yang cukup
lama: mengesankan pinjaman.
Besaran imbalan secara signifikan lebih rendah dari jumlah
yang dikenakan oleh KAP pendahulu atau yang ditawarkan
oleh KAP lain.
Imbalan yang bersifat kontijen: tidak diperbolehkan untuk
semua jasa yang diberikan kepada klien asurans.
Ancaman kepentingan pribadi dan ancaman kedekatan
dapat terjadi ketika anggota tim asurans, KAP, atau
Jaringan KAP menerima hadiah atau bentuk keramah-
tamahan lainnya dari klien asurans.
Ancaman tersebut demikian signifikan, sehingga tidak ada
satupun pencegahan yang dapat mengurangi ancaman
tersebut ke tingkat yang dapat diterima, kecuali jika nilai
hadiah atau bentuk keramah-tamahan lainnya tersebut
secara jelas tidak signifikan.
Oleh karena itu, satu-satunya tindakan yang tepat adalah
dengan menolak untuk menerima hadiah atau bentuk
keramah-tamahan lainnya tersebut.
Menimbulkan ancaman kepentingan pribadi atau ancaman intimidasi.
Signifikansi ancaman tergantung dari:
(i) Materialitas litigasi,
(ii) Sifat perikatan asuranas; dan
(iii) Terkait tidaknya litigasi dengan perikatan asurans sebelumnya.
Harus mengevaluasi signifikansi ancaman dan menerapkan pencegahan
yang tepat untuk mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat
diterima, seperti:
(i) Mengungkapkan lingkup dan sifat litigasi kepada pihak klien asurans
yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan,
(ii) Mengeluarkan personil KAP atau Jaringan KAP yang terlibat dalam
litigasi dari tim asurans, atau
(iii) Melibatkan Praktisi lainnya yang tidak terlibat dalam perikatan
asurans untuk menelaah hasil pekerjaan yang telah dilakukan atau
memberikan saran yang diperlukan.
Pada bulan juli 2009 IESBA menerbitkan CEPA
yang telah direvisi yang memberikan klarifikasi
lebih lanjut kepada seluruh akuntan profesional
tentang hal-hal tertentu.
Secara signifikan membuat ketentuan mengenai
independensi bagi auditor independen.
Berlaku efektif sejak tanggal 1 januari 2011
dengan penerapan lebih dini diperbolehkan.
Konvensi penulisan.
Pendekatan kerangka dasar konseptual.
Ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar
etika.
Struktur independensi.
Independensi dalam perikatan reviu.
Klarifikasi tertentu atas aturan independensi.
Public interest entities (PIEs).
Dokumentasi.
Merger dan akuisi.
Rekan audit utama (key audit partner).
Tanggung jawab manajemen.
Jasa perpajakan.
Jasa keuangan korporat.
Ketentuan yang terkait dengan PIEs:
Employment cooling-off period bagi rekan audit utama dan
pimpinan rekan (atau setaranya):
Sebagai direktur atau pejabat di klien audit yang merupakan

PIE.
Sebagai karyawan di klien audit yang merupakan PIE dengan
kedudukan yang dapat mempengaruhi penyiapan catatan
akuntansi atau penyusunan laporan keuangan.
cooling off period:
Rekan audit utama: Satu opini audit yang mencakup suatu

periode yang tidak kurang dari 12 bulan, yang di dalamnya


rekan tersebut bukan merupakan bagian dari tim audit.
Pimpinan rekan (atau setaranya): satu tahun.
Ketentuan yang terkait dengan PIEs (lanjutan):
Rotasi rekan audit:
Dirotasi setelah tujuh tahun.

Tidak boleh sebagai bagian dari tim perikatan atau rekan

audit utama selama dua tahun.


Dalam kasus yang sangat jarang, pengecualian
diperkenankan jika:
Keberlanjutan rekan audit merupakan hal yang sangat
penting terhadap kualitas audit.
Keterbatasan jumlah rekan audit dengan keahlian yang
relevan, selama disetujui oleh regulator independen dan
regulator tersebut telah menyediakan pencegahan
alternatif.
Ketentuan yang terkait dengan PIEs (lanjutan):
Jasa selain asurans yang tidak boleh diberikan kepada
PIEs:
Jasa akuntansi dan pembukuan.

Jasa penghitungan pajak (tax calculation).

Jasa audit internal.

Jasa penilaian.

Jasa perancangan atau implementasi sistem teknologi

informasi.
Jasa rekrutmen.
Imbalan jasa profesional yang bersifat kontijen.
Evaluasi dan kompensasi.
Imbalan jasa profesional- besaran yang relatif.
Penggunaan dan distribusi laporan akuntan yang
terbatas.

Anda mungkin juga menyukai