Anda di halaman 1dari 27

KASUS 2

PERIKATAN AUDIT DENGAN KLIEN BARU DAN


KEWAJIBAN HUKUM AUDITOR

NAMA :
1. Habib Hamdani
2. Muhamad Ridho
SOAL DISKUSI

SOAL 1
Permasalahan mengenai materialitas dihadapi oleh KAP Umar dan Rekan dalam
kaitannya dengan opini audit tahun 2009 atas laporan keuangan milik PT Maju Makmur. Mengacu kepada
SA Seksi 312, bagaimanakah seharusnya seorang auditor mengevaluasi materialitas suatu hal dalam
perikatan audit yang spesifik? Apakah saudara bisa meyakini bahwa penurunan nilai dari bangunan toko
keenam milik PT Maju Makmur di Sidoarjo berdampak material pada posisi Laporan Keuangan PT Maju
Makmur?

Dalam mengevaluasi apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, auditor harus
menggabungkan semua salah saji yang tidak dikoreksi oleh entitas tersebut sedemikian rupa, sehingga
memungkinkannya untuk mempertimbangkan apakah laporan keuangan secara keseluruhan telah
disajikan salah secara material dalam hubungannya dengan jumlah individual, subtotal, atau jumlah
keseluruhan dalam laporan keuangan. Pertimbangan yang bersifat kualitatif juga mempengaruhi
kesimpulan yang diambil oleh auditor dalam menentukan materialitas salah saji.

Ya, karena dalam laporan audit KAP Umar dan Rekan disebutkan bahwa nilai atas bangunan sekitar
640.000.000 sampai 800.000.000 . Padahal dalam laporan keuangan tertera 1.488.000.000 .
SOAL 2
Jika Langgeng Santoso tidak memberikan izin kepada Adi Susilo untuk melakukan diskusi dengan
auditor terdahulu, tindakan apa yang dapat dilakukan oleh Adi Susilo?

Auditor pengganti harus meminta izin dari calon klien untuk meminta
keterangan dari auditor pendahulu sebelum penerimaan final perikatan tersebut.
Kecuali sebagaimana yang diperkenankan oleh Kode Etik Akuntan Indonesia,
seorang auditor dilarang untuk mengungkapkan informasi rahasia yang diperolehnya
dalam menjalankan audit tanpa secara khusus memperoleh persetujuan dari klien. Oleh
karena itu, auditor pengganti harus meminta persetujuan calon klien agar mengizinkan
auditor pendahulu untuk memberikan jawaban penuh atas permintaan keterangan
dari auditor pengganti. Apabila calon klien menolak memberikan izin kepada
auditor pendahulu untuk memberikan jawaban atau membatasi jawaban yang boleh
diberikan, maka auditor pengganti harus menyelidiki alasan-alasan dan
mempertimbangkan pengaruh penolakan atau pembatasan tersebut dalam
memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan dari calon klien tersebut.

Sumber: https://dokumen.tips/documents/psa-no-16-komunikasi-antara-auditor-pendahulu-dgn-auditor-
pengganti-sa-seksi.html
SOAL 3
Jika Adi Susilo telah mendapat informasi dari KAP Umar dan Rekan bahwa
Langgeng Santoso dan staffnya kurang memiliki integritas, tindakan apa yang
kemudian seharusnya dilakukan dan alasan mengapa tindakan tersebut yang
dilakukan?

KAP dapat menilai resiko dari calon klien dengan lebih teliti dan KAP juga bisa untuk menaikkan nilai
materialitas sehingga nilai resiko lebih kecil.
SOAL 4
Apa tujuan dilakukannya peer review? Mengapa peer review penting untuk untuk dilakukan? Apa yang
diperiksa oleh tim yang melakukan peer review?

Tujuan dilakukannya peer review adalah untuk menentukan serta melaporkan apakah KAP tersebut
telah menyusun kebijakan dan prosedur yang memadai dan melaksanakannya.

Peer review penting dilakukan karena merupakan upaya untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan
yang dapat meningkatkan indepedensi

Hal-hal yang diperiksa oleh tim yang melakukan peer review adalah Independensi, integritas, dan
obyektivitas;Manajemen Kepegawaian;Penerimaan dan kelanjutan klien serta penugasan;Kinerja
penugasan;dan Pemantauan.
SOAL 5
Apa tujuan dari dokumentasi audit, dan data umum apa yang harus ada pada berkas permanen dan
berkas tahun berjalan ?

Tujuan umum dari dokumentasi audit yaitu:


1. Dasar bagi perancanaan audit berikutnya
2. Catatan mengenai bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
3. Data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat
4. Dasar bagi penelaahan oleh supervisor dan partner

Data Umum Berkas Permanen yg mana dapat digunakan beberapa tahun:


1. Buku Pedoman Akuntansi
2. Notulen Rapat
3. Akte Pendirian

Data Umum Berkas Tahun Berjalan yang dapat digunakan tahun berjalan:
1. Rincian Piutang
2. Rincian Persediaan
3. Rincian Utang
4. Rincian Biaya Sumber : http://gemar-
5. Rekonsiliasi Bank akuntansi.blogspot.com/2016/04/dokumentasi-
6. Neraca Saldo audit.html
7. Berita Acara Kas Opname
SOAL 6
KAP Umar dan Rekan menyebutkan bahwa Langgeng Santoso tidak memahami sepenuhnya tujuan audit
yang dilakukan. Menurut SA 311, kewajiban apa yang dimiliki oleh KAP AS&R untuk memastikan kliennya
memahami fungsi audit (lihat juga dari sudut pandang etika profesi!)? Prosedur audit tambahan apa yang
harus dilakukan jika PT Maju Makmur menjadi perusahaan publik?

KAP AS&R harus melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk memperoleh tambahan
informasi tentang tujuan audit yang akan dilaksanakan sehingga auditor dapat mengantisipasi dan
memberikan perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan yang dipandang perlu.
Dalam kode etik 302 (Aturan Etika Kompartemen AP) berkaitan dengan fee audit profesional, KAP AS&R
perlu menjelaskan bahwa besarnya fee dapat bervariasi tergantung antara lain: risiko penugasan,
kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut,
struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. AS&R juga harus
menjelaskan bahwa KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang
dapat merusak citra profesi atau dengan kata lain menerima fee yang terlalu murahan yang diberikan oleh
Langgeng Santoso.
Prosedur audit tambahan jika PT Maju Makmur ingin go publik adalah dengan penjelasan kepada PT Maju
Makmur bahwa entitasnya harus memenuhi segala persyaratan dalam pasar modaldan dokumen-
dokumen lain yang diperlukannya.

Sumber: https://alengwee.files.wordpress.com/2011/10/sa-seksi-311.pdf
SOAL 7
Langgeng Santoso tampaknya tidak suka mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar untuk aktivitas audit. Haruskah
Adi Susilo menyarankan untuk melakukan review atas laporan keuangan saja dibandingkan mengaudit laporan keuangan
Maju Makmur? Apakah perbedaan antara review atas laporan keuangan dengan audit? Apakah yang menjadi dampak
finansial dari audit yang dilakukan pada PT Maju Makmur jika berubah menjadi perusahaan publik?

Ya, jika klien dalam hal ini Langgeng Santoso merasa keberatan atas fee audit, maka KAP AS&R dapat menyarankan
untuk melakukan review saja atas laporan keuangan. Karena seorang auditor tidak dapat memaksakan kehendaknya
untuk mengaudit jika memang klien tidak bersedia menerima segala aturan dalam perikatan dan penugasan.
Review atas Laporan Keuangan yaitu pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan
dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus
dilakukan atas laporan keuangan. Sedangkan Audit yaitu suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi
bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dampak financial dari audit yang dilakukan oleh PT Maju Makmur jika menjadi perusahaan publik yaitu PT MAJU
MAKMUR akan mendapatkan kepercayaan lebih dari pihak investor dalam bentuk penanaman modal lewat pembelian
saham sehingga rencana ekspansi PT Maju Makmur kedepannya dapat tercapai dengan mudah karena modal yang
cukup.

Sumber : http://jtanzilco.com/blog/detail/596/slug/perbedaan-audit-review-dan kompilasilaporan-keuangan


SOAL 8
Adi Susilo harus memberikan rekomendasi untuk partner yang menjadi anggota
komite review sebagai bahan pertimbangan perikatan audit antara KAP AS&R dengan PT Maju
Makmur. Jika saudara dimisalkan menjadi Adi Susilo, apa yang akan saudara rekomendasikan?

Jika saya menjadi Adi Susilo, saya akan merekomendasikan kepada partner yang menjadi anggota
komite review sebagai bahan pertimbangan yaitu:
1) Partner dapat mengevaluasi integritas manajemen PT Maju Makmur.
2) Mengidentifikasi keadaan khusus dan risiko luar biasa.
3) Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit. Ini juga terkait pertimbangan
kebutuhan seorang yang ahli.
4) Menilai independensi terkait dengan hubungan tim yang akan mengaudit dan
individu di PT Maju Makmur
5) Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran profesionalnya dengan
kecermatan dan kesesakmaan.
6) Membuat surat perikatan audit yang lengkap dan detail termasuk terkait fee
SOAL LATIHAN
Soal 1
Lampiran 2.a
KAP Adi Susilo dan Rekan
ANALISIS KEWAJIBAN HUKUM POTENSIAL

Klien Potensial : PT. Maju Makmur


Tipe Perikatan : Audit atas Laporan Keuangan
Formulir Diisi Oleh :Arief Effendy Tanggal:
(1) Apakah klien potensial merupakan perusahaan pribadi atau perusahaan publik?
= Perusahaan pribadi
(2) Evaluasi kewajiban potensial pada klien sebagai konsekuensi yang timbul jika
perikatan diterima oleh KAP AS&R.
= Kewajiban klien yaitu menerima atas pengaturan atau perencanaan audit yang telah diatur dan
disepakati
(3) Buatlah daftar pihak ketiga yang saat ini memiliki hubungan finansial dengan klien
potensial yang laporan keuangannya diharapkan dapat dilihat. Pihak tersebut disebut
primary and foreseen beneficiaries.
= Perusahaan Samsang sebagai produsen barang elektronik dan Bank sebagai kreditur
(4) Diskusikan kemungkinan bahwa pihak ketiga lain terlibat dalam suatu posisi dimana
mereka dapat mengakses laporan keuangan klien potensial. Pihak tersebut disebut
foreseeable beneficiaries.
= Pihak ketiga lain yang dapat mengakses laporan keuangan dari PT Maju Makmur adalah ketujuh
pemegang saham lainnya
(5) Evaluasi kewajiban hukum yang dapat timbul berkaitan dengan pihak ketiga baik
yang saat ini maupun yang potensial, ketika KAP AS&R menerima perikatan audit.
= PT Maju Makmur harus menunjukkan bukti terkait adanya pihak ketiga baik yang saat ini maupun
yangpotensial

Lampiran 2.b
KAP Adi Susilo dan Rekan
INFORMASI DARI AUDITOR PENDAHULU
Klien Potensial : PT Maju Makmur
Formulir Diisi Oleh : Arief Effendy
Auditor pendahulu : KAP Umar dan Rekan
Tanggal Wawacara :
(1) Diskusikan evaluasi auditor pendahulu mengenai integritas manajemen klien potensial.
= Langgeng Santoso dan rekan kerja memiliki integritas yang tinggi namun kurang paham akan
tujuan auditor dan memilki argumen berbeda terhadap auditor
(2) Apakah auditor pendahulu mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan manajemen
perusahaan mengenai prinsip akuntansi, prosedur audit, atau masalah signifikan yang
serupa? Jika iya, deskripsikan dengan lengkaap mengenai ketidaksetujuan tersebut!
= Iya. Langgeng Santoso tidak setuju mengenai saran KAP Umar dan Rekan terhadap revaluasi
aset pada toko keenam di sidoarjo dengan argumennya
Bagaimanakah pemahaman auditor pendahulu mengenai alasan penggantian auditor?
= KAP Umar dan Rekan menyatakan bahwa Langgeng Santoso kurang puas terhadap opini yang
diberikan dan adanya perbedaan argumen menyebabkan alasan pergantian auditor.
(4) Apakah auditor pendahulu memberikan indikasi permasalahan audit terntentu yang
signifikan terkait dengan klien potensial tersebut?
= Selain permasalaan revaluasi aset adapun Langgeng Santoso merasa keberatan dengan fee yang
harus dibayarkan.
(5) Apakah ada indikasi permasalahan dengan auditor pendahulu dalam pemberian izin
melakukan proses review dokumentasi audit potensial klien tahun sebelumnya? Jika
”iya”, jelaskan.
= Iya. Indikasi permasalahan terletak pada auditor pendahulu memberikan opini wajar dengan
pengecualian yang harus menjadi fokus untuk auditor yang menanganinya sekarang.
(6) Apakah auditor pendahulu memberikan keterbatasan respon dalam hal apapun itu?
= Tidak, KAP Umar dan Rekan memberikan respon dan informasi yang baik.
Soal 2
1. Struktur Pengendalian Internal
Struktur pengendalian intern dapat digunakan untuk mengecek ketelitian dan dapat dipercayainya
data akuntansi. Kuat dan lemahnya struktur pengendalian intern merupakan indikator utama untuk
menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan.

2. Bukti Fisik
Bukti fisik banyak dipakai dalam verifikasi saldo berwujud terutama kas dan persediaan. Bukti ini
banyak diperoleh dalam perhitungan aktiva berwujud. Pemeriksaan langsung auditor secara fisik
terhadap aktiva merupakan cara yang paling objektif dalam menentukan kualitas aktiva yang
bersangkutan.

3. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar, merupakan sumber data untuk membuat laporan
keuangan. Oleh karena itu, bukti catatan akuntansi merupakan objek yang diperiksa dalam audit
laporan keuangan.

4.Konfirmasi
Konfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi langsung dari pihak
ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang unsur tertentu yang berdampak terhadap
asersi laporan keuangan. Konfirmasi merupakan bukti yang sangat tinggi reliabilitasnya karena berisi
informasi yang berasal dari pihak ketiga secara langsung dan tertulis.
5.Bukti Dokumenter
Bukti dokumenter antara lain meliputi notulen rapat, faktur penjualan, rekening koran bank, dan
bermacam-macam kontrak. Reliabilitas bukti dokumenter tergantung sumber dokumen, cara
memperoleh bukti, dan sifat dokumen itu sendiri. Sifat dokumen mengacu tingkat kemungkinan
terjadinya kesalahan atau kekeliruan yang mengakibatkan kecacatan dokumen.

6. Bukti Surat Pernyataan Tertulis


Surat pernyataan tertulis merupakan pernyataan yang ditandatangani seorang individu yang
bertanggungjawab dan berpengatahuan mengenai rekening, kondisi, atau kejadian tertentu. Bukti
suatu pernyataan tertulis dapat berasal dari manajemen atau organisasi klien maupun sumber
eksternal termasuk bukti dari spesialis. Representasi tertulis yang dibuat oleh manajemen
merupakan bukti yang berasal dari organisasi klien. Surat pernyataan konsultan hukum klien, ahli
teknik yang berkaitan dengan kegiatan teknik operasional organisasi klien merupakan bukti yang
berasal dari pihak ketiga.

7. Penghitungan Kembali sebagai Bukti Matematis


Bukti matematis diperoleh auditor melalui penghitungan kembali oleh auditor. Penghitungan yang
di auditor merupakan bukti audit yang bersifat kuantitatif dan matematis. Bukti ini dapat
digunakan untuk membuktikan ketelitian catatan akuntansi klien.
8. Bukti Lisan
Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia sehingga ia
mempunyai kesempatan untuk mengadakan pengajuan pertanyaan lisan. Masalah yang dapat
ditanyakan antara lain meliputi kebijakan akuntansi, lokasi dokumen dan catatan, pelaksanaan
prosedur akuntansi yang tidak lazim, kemungkinan adanya utang bersyarat maupun piutang yang
sudah lama tidak ditagih. Jawaban atas pertanyaan yang dinyatakan merupakan bukti lisan. Bukti
lisan harus dicatat dalam kertas kerja audit.

9. Bukti Analitis dan Perbandingan


Bukti analitis meliputi perbandingan atas pos-pos tertentu antara laporan keuangan tahun berjalan
dengan laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya. Perbandingan ini dilakukan untuk meneliti
adanya perubahan yang terjadi, dan untuk menilai penyebabnya. Bukti-bukti ini dikumpulkan pada
awal audit untuk menentukan objek pemeriksaan yang memerlukan pemeriksaan yang lebih
mendalam.

http://abiargam.blogspot.com/2012/12/bukti-audit-serta-prosedur-dan.html
Soal 3
Laporan Auditor Independen

PT Maju Makmur
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Maju Makmur tanggal 31 Desember 2010 serta
laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen
perusahaan.Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit kami. Laporan keuangan PT Maju Makmur tanggal 31 Desember 2009 diaudit oleh
auditor independen lain yang laporannya bertanggal 31 Maret 2010 berisi pendapat wajar dengan
pengecualian atas laporan keuangan tersebut, atas laporan keuangan tersebut pula dicantumkan
paragraf penjelasan yang mengungkapkan bahwa auditor independen lain tersebut menemukan
adanya ketidaksesuaian atas pengakuan nilai investasi berupa properti toko perusahaan yang
berkedudukan di Sidoarjo sebesar Rp 1.488.000.000,00 dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku di Indonesia.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai
untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semuahal yang material, posisi keuangan PT Maju Makmur tanggal 31 Desember 2010, dan hasil
usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

Tanda tangan
Arif Effendi
Nomor izin akuntan publik
Nomor izin kantor akuntan publik

31 Maret 2011
Soal 4

Dampak dari Sarbox pada KAP AS&R:


Seksi 201 mengatur jasa di luar ruang lingkup praktik auditor; yaitu melanggar hukum bagi sebuah
kantor akuntan publik yang memberikan jasa non audit kepada emiten bersangkutan, yang mencakup:
1. Jasa pembukuan dan jasa lain yang terkait dengan laporan keuangan dan akuntansi klien audit.
2. Desain sistem informasi keuangan dan pemasangannya.
3. Apraisal atau jasa penilaian lain
4. Jasa aktuaria
5. Outsourcing jasa audit internal
6. Fungsi manajemen atau personalia
7. Menjadi pialang, penasehat investasi atau jasa konsultasi investasi perbankan
8. Jasa hukum dan jasa tenaga ahli lainnya yang tidak terkait dengan audit.
9. Jasa lain yang ditentukan oleh PCAOB

syarat-syarat tambahan agar KAP bisa terdaftar diantaranya:


a. mempunyai izin Akuntan Publik dari Menteri Keuangan;
b. tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang keuangan;
c. memiliki akhlak dan moral yang baik;
d. wajib menaati kode etik yang ditetapkan oleh Institut Akuntan PublikIndonesia (IAPI)
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturanperundang-undangan di bidang Pasar Modal;
e. wajib menaati standar profesi yang ditetapkan oleh Institut Akuntan PublikIndonesia (IAPI)
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturanperundang-undangan di bidang Pasar Modal;
f. wajib menerapkan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan olehIkatan Akuntan
Indonesia (IAI) dan praktek akuntansi keuangan yang lazimberlaku di Pasar Modal;
g. wajib bersikap independen, objektif, dan profesional dalam melakukankegiatan di bidang
Pasar Modal;
h. telah menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI);
i. tidak bekerja rangkap dalam jabatan apapun pada Kantor Akuntan lain danatau pada Pihak
yang memperoleh izin, persetujuan, dan pendaftaran dariBapepam dan LK, serta Pihak yang
mengajukan Pernyataan Pendaftaranatau yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif,
kecuali:
1) komisaris Bursa Efek; dan
2) dosen pada perguruan tinggi yang tidak menduduki jabatan sebagaipimpinan, pengurus atau jabatan
yang setara di perguruan tinggi.
j. wajib memiliki keahlian di bidang Pasar Modal. Persyaratan keahliantersebut dipenuhi
melalui program Pendidikan Profesi yangdiselenggarakan oleh Forum Akuntan Pasar Modal-Institut
Akuntan PublikIndonesia (FAPM-IAPI) dengan jumlah paling kurang 30 (tiga puluh) satuankredit profesi
dalam satu kali keikutsertaan;
k. wajib secara terus menerus mengikuti pendidikan profesi lanjutan di bidangakuntansi Pasar
Modal dan peraturan perundang-undangan di bidang PasarModal yang diselenggarakan oleh Forum
Akuntan Pasar Modal-InstitutAkuntan Publik Indonesia (FAPM-IAPI) paling kurang 5 (lima) satuan
kreditprofesi setiap tahun;
l. berkedudukan sebagai rekan pada Kantor Akuntan Publik yang memenuhipersyaratan
sebagai berikut;
1) memiliki izin usaha dari Menteri Keuangan dan dipimpin oleh Akuntanyang telah memiliki izin
Akuntan Publik dari Menteri Keuangan dantelah terdaftar di Bapepam dan LK;
2) menerapkan paling tidak 2 (dua) jenjang pengendalian (supervisi) dalammelakukan
pemeriksaan yaitu Rekan yang bertanggung jawab untukmenandatangani laporan dan pengawas
menengah yang melakukanpengawasan terhadap staf pelaksana;
3) memiliki dan menaati pedoman pengendalian mutu yang merupakanstandar yang berlaku pada
Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan,yang antara lain memuat:
a) pedoman penerimaan dan penolakan klien;
b) kepastian mutu dan kebijakan etika;
c) pedoman manajemen risiko;
d) pengendalian mutu penugasan;
e) pedoman independensi Akuntan dan Kantor Akuntan Publik(KAP);
f) prosedur audit dan non audit; dan
g) penelaahan mutu.
4) telah menjadi anggota Forum Akuntan Pasar Modal-Institut AkuntanPublik Indonesia (FAPM-
IAPI);
5) sanggup menjalani review yang dilakukan oleh Bapepam dan LKterhadappelaksanaan
pekerjaan pemeriksaan dan pengendalian mutupada Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan;
dan
6) bagi Kantor Akuntan Publik yang hanya memiliki 1 (satu) orang Rekanyang terdaftar di Bapepam
dan LK, untuk dapat melaksanakan kegiatandi Pasar Modal wajib membuat surat perjanjian kerja
sama denganKantor Akuntan Publik lain tentang pengalihan tanggung jawab apabilaAkuntan yang
bersangkutan berhalangan untuk melaksanakantugasnya, dengan ketentuan bahwa Kantor
Akuntan Publik lain tersebutmempunyai Rekan yang sudah terdaftar di Bapepam dan LK.
KAP AS&R harus memenuhi persyaratan ini jika dia ingin menjadi KAP yang secara sah dapat
mengaudit laporan keuangan perusahaan yang go publik
Soal 5

Untuk menjadi perusahaan publik, tentu saja ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Antara lain
secara garis besar :

1. Perusahaan merupakan badan hukum yang sah dan telah mentaati peraturan pemerintah selama
ini, termasuk mengantongi izin usaha, izin domisili, membayar pajak, dll
2. Perusahaan telah mencapai skala usaha tertentu atau relatif cukup besar yang menyangkut
perputaran uang lebih dari ratusan miliar rupiah. Hal ini dapat dibuktikan misalnya Kapasitas
produksi, aktualisasi pesanan yang diterima, jumlah aset, nilai penjualan konkret, dll.
3. Perusahaan menunjukan kinerja yang baik berdasarkan bukti-bukti konkrit yang diperlihatkan
dalam bentuk berbagai materi. Misalnya laporan keuangan, neraca, pencatatan positif rekening
dibank, dll.
4. Perusahaan harus Untung, harus!, masa mau bangrut cari suntikan modal dari publik.
5. Perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan sehat oleh auditor publik.
6. Perusahaan tidak melanggar aturan Departemen Tenaga Kerja dalam pengelolaan sumber daya
manusia.
7. Perusahaan taat membayar pajak,
8. Mempunyai reputasi baik, serta bermasa depan cemerlang.
9. Ada pihak yang memberi jaminan terhadap perusahaanyang akan go public, yaitu sebuah institusi
legal yang direstui Bapepam ( Badan Pengawas Pasar Modal)
Masalah yang harus diwaspadai perusahaan dalam mengambil keputusan menjadi
perusahaan publik :
1. Berbagi Kepemilikan
Maksudnya adalah perusahaan akan menjadi perusahaan terbuka dan otomatis saham yang akan
dilepas ke pasar modal menyebabkan perusahaan menjadi perusahaan yang kepemilikannya
menjadi milik bersama
2. Laporan keuangan yang bermanfaat
Laporan harus bisa dipertanggungjawabkan dan harus bisa memberi kejelasan kepada seluruh
stakeholder dan stockholder
3. GCG
Bagaimana perusahaan mengatur seluruh operasional perusahaan agar bermanfaat bagi seluruh
karyawan dan juga lingkungan kerja.
RISET KELOMPOK

Soal 1

Peer Review adalah suatu penelaahan kembali atas pekerjaan auditor dan operasi yang
dilakukan oleh suatu KAP oleh sesama auditor. Tujuan dilakukannya peer review adalah untuk
menentukan serta melaporkan apakah KAP tersebut telah menyusun kebijakan dan prosedur yang
memadai dan melaksanakannya. Peer review penting dilakukan karena merupakan upaya untuk
meningkatkan mutu hasil pemeriksaan yang dapat meningkatkan indepedensi. 5 unsur pengendalian
mutu yaitu (1) Independensi, integritas, dan obyektivitas, (2) Manajemen Kepegawaian, (3) Penerimaan
dan kelanjutan klien serta penugasan, (4) Kinerja penugasan, dan (5) Pemantauan.

Tipe pengujian yang dilakukan menggunakan On Site Quality Review, tipe ini dipilih karena KAP yang
akan direview diasumsikan memberikan pelayanan jasa audit atas laporan keuangan tahunan klien
Soal 2

PERTIMBANGAN AWAL TENTANG MATERIALITAS


Auditor melakukan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas dalam perencanaan auditnya.
Penentuan materialitas ini, yang seringkali disebut dengan materialitas perencanaan, mungkin dapat
berbeda dengan tingkat materialitas yang digunakan pada saat pengambilan kesimpulan audit dan
dalam mengevaluasi temuan audit karena (1) keadaan yang melingkupi berubah (2) informasi
tambahan tentang klien dapat diperoleh selama berlangsungnya audit.
Berbagai faktor yang mempengaruhi pertimbangan:
1. Materialitas lebih merupakan konsep yang relative bukannya absolute
2. Sejumlah dasar pertimbangan diperlukan untuk mengevaluasi tingkat materialitas
3. Faktor-faktor kualitatif pun mempengaruhi tingkat materialitas.
Contoh: nilai-nilai yang melibatkan kecurangan seringkali dianggap lebh penting daripada sejumlah nilai
yang sama tetapi yang diakibatkan oleh kekeliruan yang tidak disengaja karena perbuatan kecurangan
tersebut merefleksikan kejujuran serta realibilitas manajemen atau karyawan lain yang terlibat.
Soal 5

Tanggung Jawab Hukum Akuntan Publik


Dalam hal terjadinya pelangaran yang dilakukan oleh seorang Akuntan Publik dalam memberikan
jasanya, baik atas temuan-temuan bukti pelanggaran apapun yang bersifat pelanggaran ringan
hingga yang bersifat pelanggaran berat, berdasarkan PMK No. 17/PMK.01/2008 hanya dikenakan
sanksi administratif, berupa: sanksi peringatan, sanksi pembekuan ijin dan sanksi pencabutan ijin
seperti yang diatur antara lain dalam pasal 62, pasal 63, pasal 64 dan pasal 65.

Penghukuman dalam pemberian sanksi hingga pencabutan izin baru dilakukan dalam hal seorang
Akuntan Publik tersebut telah melanggar ketentuan-ketentuan yang diatur dalam SPAP dan
termasuk juga pelanggaran kode etik yang ditetapkan oleh IAPI, serta juga melakukan pelanggaran
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berhubungan dengan bidang jasa yang
diberikan, atau juga akibat dari pelanggaran yang terus dilakukan walaupun telah mendapatkan
sanksi pembekuan izin sebelumya, ataupun tindakan-tindakan yang menentang langkah
pemeriksaan sehubungan dengan adanya dugaan pelanggaran profesionalisme akuntan publik.

Alasan hubungan auditor dengan kewajiban hokum semakin meningkat:


Salah satu alasan yang paling mendasari adalah kurangnya independensi auditor dalam
menyajikan kualitas jasa audit. Dimungkinkan auditor semakin banyak terlibat kewajiban hokum
karena tidak mampu mempertahankan independensinya dalam memberikan jasa audit.

Anda mungkin juga menyukai