Anda di halaman 1dari 10

RMK AKUNTANSI KEPERILAKUAN

“DAMPAK KEPERILAKUAN TERHADAP PERSYARATAN PELAPORAN”


DAN
“KOMUNIKASI INFORMASI AKUNTANSI”

Disusun Oleh :

Diyah Eri Rafikasari (F0317037)

Fadillah Ahmad Fauzi (F0317041)

S-1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2019/2020
BAB 16

DAMPAK KEPERILAKUAN TERHADAP PERSYARATAN PELAPORAN

16.1 PERSYARATAN PELAPORAN

Esensi dari proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi
keuangan atau manajemen karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengonsumsi
sumber daya. Informasi yang disampaikan adalah cara paling umum untuk melakukan
pengendalian. Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan oleh beraneka ragam
individu dan organisasi. Manajer berhak mengharuskan bawahannya melaporkan informasi
aspek tertentu, kemudian perusahaan yang dimiliki public diwajibkan secara ekstensif
melaporkan kepada bapepam dan LK serta public mengenai status keuangan dan
operasinya. Sementara badan pemerintah pusat atau daerah diwajibkan melaporkan
beragam masalah keuangan dan dikenakan sanksi untuk setiap ketidakpatuhan.

16.2 PENGARUH PERSYARATAN PELAPORAN TERHADAP PERILAKU

Dalam memahami pengaruh persyaratan pelaporan terhadap perilaku, manajemen


perlu mengantisipasi penggunaan informasi sebagai pengaruh perhatian.

a. Antisipasi Penggunaan Informasi


Semakin informasi yang dilaporkan mencerminkan sesuatu yang dapat
dikendalikan pengirim maka semakin besar kemungkinan perilaku pengirim
memodifikasinya untuk mengarah ke tujuan yang diharapkan. Ketika banyak factor
di luar perilaku pengirim memengaruhi suatu hasil, pengirim kemungkinan besar
tidak mengubah perilakunya karena 2 alasan, yaitu:
1. Pengirim mungkin tidak mengetahui bagaimana untuk berperilaku guna
mencapai hasil informasi yang diinginkan.
2. Sering ada kemungkinan menyalahkan factor-faktor lain atas hasil yang dicapai
ketika pengirim ditanyakan mengenai hal itu.
Dalam bagian ini kita akan membahas:
1. Prediksi Pengirim Mengenai Penggunaan Pemakai
Kadang pelapor merasa pasti mengenai informasi akan digunakan
penerima, tapi jika orang meminta informasi secara tidak eksplisit maka hal ini
akan menjadi kesulitan bagi pelapor untuk menebak untuk apa laporan
digunakan. Kemungkinan besar akan mendasari prediksi mereka bagaimana
informasi digunakan dalam situasi serupa.
2. Insentif atau Hukuman
Kekuatan dan sifat kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu
paling besar kemungkinan bahwa pengirim akan merubah informasinya.
3. Penentuan Waktu
Agar persyaratan pelaporan dapat mengubah perilaku pengirim maka
terlebih dahulu harus mengetahui persyratan pelaporan tersebut setelah
bertindak. Jika persyaratan pelaporan hanya terjadi setelah pengirim bertindak
maka tidak ada kesempatan mengubah perilaku masa lalu.
4. Strategi Respons Iterasi
Ketika persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi paling murah yaitu:
a. Terus berperilaku seperti biasa
b. Melaporkan yang sejujurnya mengenai perilaku tersebut
c. Menunggu respons dari penerima.
Kemungkinan pelapor merubah perilakunya daam menanggapi pelaporan
bergantung pada:
a. Seberapa jelas apa yang diinginkan oleh penerima untuk terjadi
b. Seberapa jelas untuk apa informasi tersebut digunakan penerima
c. Penghargaan atau sanksi yang diberikan penerima kepada pengirim
d. Penghargaan atau sanksi manakah ayang akan digunakan penerima
e. Seberapa besar perubahan dalam perilaku pada suatu dimensi dapat
memengaruhi kinerja dimensi lain.
b. Pengarah Perhatian
Suatu persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pengirim mengubah
perilakunya, mungkin karena informasi memiliki suatu cara untuk mengarahkan
perhatian pada bidang-bidang yang berkaitan dengan yang dapat mengarah pada
perubahan perilaku.
16.3 DAMPAK PERSYARATAN PELAPORAN
a. Akuntansi Keuangan
Prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (PABU) dapat memengaruhi perilaku
korporasi.Hawkins membahas dampak terhadap kebijakan operasi manajer mengenai
prinsip akuntansi untuk pajak tangguhan, kredit, translasi mata uang asing, laba per
saham, konsolidasi, laba atau rugi pos luar biasa, ekuivalen saham biasa, dan sewa guna
usaha.
b. Akuntansi Perpajakan
Persyaratan pelaporan umumnya rumit dan menurunkan peluang untuk berbuat
curang tanpa memperoleh hukuman. Pada 1985 usaha mengharuskan catatan yang
terperinci atas pengurangan beban bisnis menjadi contoh paling baru dan paling
kontroversial mengenai pengaruh persyaratan pelaporan. Catatan yang lebih rinci
sebenarnya tidak perlu dilaporkan, tapi pembayar dan penyusun laporan pajak
diharuskan untuk melaporkan bahwa catatan tersebut disimpan dan diperiksa.
c. Akuntansi Sosial
Akuntansi sosial merupakan bidang yang relatif baru dan sering mengalami konflik
dengan kriteria kinerja yang sudah ada lebih mapan maka sangat penting
menggabungkan persyaratan pelaporan dengan pedoman keperilakuan dan sanksi untuk
ketidakpatuhan yang sangat eksplisit.
d. Akuntansi Manajemen
Manajemen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal yang bersifat
keuangan, operasional, sosial, atau kombinasi kepada bawahannya, tetapi hanya sedikit
data yang tersedia bagi public karena data tersebut jarang dilaporkan di luar organisasi.
16.4 PENILAIAN DAMPAK PADA PENGIRIM INFORMASI
Banyak cara menilai dampak persyaratan pelaporan terhadap pengirim informasi,
yaitu pengambilan keputusan deduktif yang melibatkan pemikiran secara hati-hati
mengenai persyaratan pelaporan akan interaksi dengan kekuatan motivasional lainnya guna
membentuk perilaku manajer. Metode lain yaitu dengan menanyakan kepada pelapor
mengenai perilaku mereka (survei).
BAB 17
KOMUNIKASI INFORMASI AKUNTANSI

17.1 TEORI KOMUNIKASI


Komunikasi adalah proses pertukaran informasi di antara dua atau lebih system yang
ada dalam lingkungan yang normal. Pada pola akuntansi, individu yang berurusan bisnis
biasanya bertukar informasi keuangan yang bila diinterpretasikan bahwa hal tersebut
memberi pengaruh pada operaasional organisasi di masa depan dan dalam pengambilan
keputusan.
17.2 MODEL KOMUNIKASI
a. Lasswell’s Model
Model Lasswell’s adalah salah satu model dari komunikasi paling awal
dikembangkan oleh Harold Lasswell:
Konteks Umum Konteks Akuntansi
Siapa? (Who?) Seorang akuntan
Mengatakan apa? (says what?) Menyajikan laporan keuangan
Dalam saluran yang mana? (in which Secara tertulis
channel?)
Kepada siapa? (to whom?) Kepada pengguna internal dan eksternal
Dengan dampak apa? (with what effect?) Bertujuana memberi data yang reliabel,
relevan, dan tepat waktu untuk pengambilan
keputusan
b. The Shannon-Weaver Model
Model Shannon-Weaver adalah pengembangan lebih lanjut dari model Lasswell
karena membedakan sumber informasi, pemancar, penerima, dan tujuan. Model ini juga
menggambarkan gangguan yang mungkin terdapat dalam komunikasi menggunakan
perantara.
Pesan Sinyal Sinyal diterima Pesan
Sumber Pemancar Penerima Tujuan
informasi

Ganngguan
Dalam konteks akuntansi sumber informasi, dapat juru tulis (clerk); pemancar,
seorang pengendali; penerima, seseorang yang mendapat laporan keuangan atau akuntan,
dan tujuan utamanya adalah pengguna atau klien. Kelemahan model ini adalah tidak
adnya gagasan mengenai feedback atau terlihat komunikasi searah.
c. Berlo’s SMCR Model
Model SMCR adalah model komunikasi yang dikemukakan oleh David Berlo.
Memiliki kelemahan komunikasi satu arah dan bahkan tidak memperlihatkan gangguan
dalam komunikasi. Namun model ini menggambarkan factor spesifik yang
memengaruhi ketepatan dalam komunikasi. Model SMCR sangat baik untuk perusahaan
multinasional, yang harus mempertimbangkan kultur dan system sosial dari pelanggan.
S M C R
Source Message Channel Receiver
Kemampuan Unsur Melihat Kemampuan
Komunikasi Komunikasi
Sikap Struktur Mendengar Sikap
Pengetahuan Perlakuan Menyentuh Pengetahuan
Sistem Sosial Isi Mencium Sistem Sosial
Budaya Sandi Merasakan Budaya
d. The Westley-MacLean Model
Model Westley-MacLean adalah mode komunikasi yang menggambarkan
bagaimana cara individu atau organisasi memutuskan pesan mana yang dikomunikasikan
dan bagaimana mereka memodifikasi atau menghapus bagian-bagian pesan tersebut
selama proses komunikasi.
e. Model Penyatuan Komunikasi
E. Roger dan D. L. Kincaid mengkritik model komunikasi terdahulu karena
merasa ada tujuan bias yang timbul, yaitu:
1. Model komunikasi hanya satu arah.
2. Menggambarkan hanya ada kebergantungan dari satu pihak.
3. Kecenderungan focus pada tujuan komunikasi, bukan pada interaksinya.
4. Kecenderungan focus pada pesan itu sendiri dengan mengorbankan waktu terjadinya.
5. Kcenderungan menganggap fungsi utama komunikasi adalah persuasuf bukan
pemahaman bersama, mufakat, dan aksi bersama.
6. Kecenderungan melihat efek dari komunikasi pada psikologis individual bukan
sebagai efek sosial dan hubungan antarindividu.
7. Kepercayaan akan mekanisme yang datang dari satu arah bukan dari komunikasi
yang timbul dari dua arah.
Model penyatuan komunikasi menekankan pada kesatuan aksi dan informasi.
Semua informasi adalah konsekuen dari tindakan.
17.3 VARIABEL YANG MEMENGARUHI KOMUNIKASI AKUNTANSI
Tujuan pemahaman atas model komunikasi adalah membantu pengorganisasian factor-
faktor yang b erpengaruh dalam pengomunikasian informasi akuntansi. Telaah membahas
factor-faktor yang berubah dan hubungannya saat proses komunikasi terjadi.
a. Source
1. Kredibilitas Sumber
Kredibilitas sumber adalah karakteristik dari sumber yang dirasakan oleh
penerima, yang merupakan bagian dari image yang mungkin sangat bervariasi di
antara komunikasi yang berbeda. Biasanya image tercipta sebelum sumber dan
penerima berinteraksi. Kredibilitas berasal dari 3 faktor:
a. Kewenangan (authoritative) adalah seberapa reliabel, qualified, kecerdasan,
atau keahlian yang dirasakan dari sumber.
b. Kepercayaan (trustworthiness) adalah seberapa aman, jujur, baik,
menyenangkan, dan menarik yang dirasakan dari sumber.
c. Kedinamisan (dynamism) adalah seberapa agresif, kuat, tegas, dan enerjik yang
dirasakan dari sumber.
2. Kesamaan Antara Sumber dan Penerima
Komunikasi yang efektif lebih mudah apabila terdapat kesamaan antara sumber
dari penerima. Tingkat kesamaan atau perberdaan ditentukan melalui 2 faktor, yaitu
kesamaan objek atau demografi dan kesamaan kognitif. Dalam konteks akuntansi,
diharapkan akuntan lebih sensitif dengan masalah ini, untuk lebih mengerti latar
belakang pengguna laporam keuangan agar komunikasi lebih efektif.
b. Pesan-Pesan (Message)
Berlo mengidentifikasi lima elemen dari pesan yang sebaiknya dipertimbangkan
untuk menganalisis komunikasi, yaitu: isi, organisasi atau struktur, sandi, perlakuan,
unsur dari pesan. Diasumsikan yang dimaksud isi dari komunikasi mengenai material
keuangan dan informasi mengenai kebijakan manajemen. Elemen dari pesan adalah
kata, kalimat, paragraph, angka, statistic, tabel, dan grafik yang lain.
1. Organisasi Pesan
Cara terbaik mengatur pesan bergantung pada tempat informasi tersebut
digunakan. Selain itu, juga bergantung pada latar belakang pendengar seperti
pendidikan, kemampuan membuat sangkalan, dan harapan akan tanggapan akan
membantu memahami bagaimana membentuk pesan secara optimal.
Penyempaian pesan pada komunikasi tentang laporan keuangan juga dipengaruhi
oleh penempatan hal yang material pada suatu presentasi. Terdapat 3 strategi:
klimaks, yaitu informasi yang penting disajikan di awal, antiklimaks, yaitu
informasi yang penting disajikan di akhir, pola piramida, yaitu informasi penting
disajikan di tengah. Hasil penelitian menunjukkan yang paling efektif adalah
penyampaian klimaks,
Agar pesan tersampaikan dengan baik, pembicara perlu mempertimbangkan sikap
pendengar.Humor juga menjadi cara yang baik di awal untuk mendapat perhatian
pendengar.
2. Perlakuan Pesan
Penekanan, penyorotan pembaca akan lebih mendapatkan pemahaman dan
ingatan yang baik. Dokumen yang mudah dibaca juuga akan mendapat pemahaman
yang baik pula. Klare mengungkapkan aturan spesifik menghasilkan dokumen yang
mudah dibaca:
1. Kata yang lebih sering diulang dan familier meningkatkan kemudahan dibaca.
2. Semakin singkat kata-kata membuat semakin mudah dan dapat dibaca.
3. Pemakaian kata saling terkait sebaiknya digunakan.
4. Kalimat dasar lebih baik digunakan dadripada kalimat abstrak.
5. Penggunaan kata kerja aktif lebih meningkatkan pemahaman.
6. Penggunaan kata ganti dan anaphora harus dibatasi.
7. Kalimat harus singkat.
8. Klausa harus singkat, struktur kalimat harus sederhana.
9. Bunyi aktif lebih mudah dimengerti daripadad bunyi pasif.
10. Kalimat afirmatif lebih mudah dimengeryi daripada kalimat negative.
11. Kalimat pernyataan lebih mudah diingat daripada kalimat tanya.
12. Kalimat yang menuntut pemahaman yang mendalam oleh pembaca lebih baii
dihindari.
13. Kalimat majemuk bertingkat lebih sulit dipahami daripada kalimat sederhana
atau tunggal.
Parameter yang harus diinvetigasi secara khusus untuk materi keuangan
meliputi: (1) kompleksitas struktur dan materi, (2) keabstrakan, (3) konsep-
konsep baru,(4) perlunya latar belakang pengetahuan, (5) beban kerja selama
pembacaan, (6) waktu yang diperlukan, (7) sensitivitas gangguan luar, dan (8)
isi memori jangka panjang.
c. Saluran (Channel)
Dalam penentuan salurann komunikaski perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
1. Dimensi Perbedaan Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi adalah sarana transmisi informasi. W. Schramm
mengategorikan atau membedakan saluran pada enam dimensi.
a. Indra yang dipengaruhi
b. Kesempatan untuk umpan balik
c. Jumlah kendali penerima
d. Jenis pengodean pesan
e. Kekuatan menggandakan
f. Kelestarian pesan
2. Efek Sosial dari Media
a. Media memiliki kekuatan untuk memfokuskan perhatian dan menimbulkan
diskusi antarpersonal secara langsung.
b. Media memberikan status.
c. Komunikasi tatap muka lebih efektif untuk persuasi daripada menggunakan
media audiovisual.
d. Kombinasi komunikasi tatap muka dan dengan penggunaan media cenderung
lebih efektif daripada komunikasi dengan saluran tunggal.
e. Banyak efek sosial bergantung pada audience yang spesifik pada suatu titik
waktu tertentu.
f. Audience menggunakan media secara berbeda.
d. Penerima (Receiver)
1. Analisis Audience
Analisis perlu dilakukan untuk mengetahui yang dibutuhkan audience. Kemudian
mengidentifikasi demografi dan tingkat keahlian penerima, feedback harus
diperoleh dari penerima sebelum laporan dipresentasikan.
2. Analisis Jaringan
Analisis jaringan memberikan grafik atau sosiogram dari struktur komunikasi dan
mendefinisikannya sebagai isolate, group member, liaison, tree node. Inti dari
analisis jaringan adalah melihat peran setiap komponen pada struktur organisasi
pada perannya dalam organisasi. Secara umum, organisasi yang baik tidak terdapat
sekat melalui sosiogram, tetapi justru terdapat integrasi yang baik.
e. Umpan Balik
Umpan balik adalah pesan yang dikirim oleh penerima kepada sumber sebagai
respons dari pesan yang telah diterimanya. Hal ini memungkinkan pertukaran gagasan.
Untuk tercipta umpan balik yang baik maka diperlukan mekanisme unpan balik yang
baku.

Anda mungkin juga menyukai