Anda di halaman 1dari 38

KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK

Sri Sulistyowati
Program Studi Akuntansi
FE - Unissula
ETIKA AKUNTANSI

Prinsip – prinsip Etika


Peran Akuntan Profesional

Perilaku Etika Akuntansi

EKSPEKTASI MASYARAKAT
(PEMAKAI JASA AKUNTAN) ATURAN – ATURAN
(KODE ETIK AKUNTAN)
KODE ETIK AKUNTAN

Pengertian Etika :
Etika Profesi akuntansi adalah yaitu suatu ilmu yang
membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh
yang dapat di pahami oleh pikiran manusia terhadap
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai seorang akuntan.
Arens memberikan definisi etika sebagai serangkaian prinsip
atau nilai moral.
Kode etik ini merupakan kewajiban para akuntan untuk
melaksanakan tanggjungjawab Profesionalnya kepada public,
pemakai jasa akuntan, dan rekan sebagai landasan dasar
perilaku etika dan perilaku profesionalnya.
 Aturan Etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan
Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik
(IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAI-
KAP maupun yang bukan anggota IAI-KAP) yang
bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).
 Dalam hal staf profesional yang bekerja pada satu
KAP yang bukan anggota IAI-KAP melanggar Aturan
Etika ini, maka rekan pimpinan KAP tersebut
bertanggung jawab atas tindakan pelanggaran
tersebut.
Definisi/Pengertian
• 1. Klien adalah pemberi kerja (orang atau badan), yang
mempekerjakan atau menugaskan seseorang atau lebih
anggota IAI - KAP atau KAP tempat Anggota bekerja
untuk melaksanakan jasa profesional. Istilah pemberi
kerja untuk tujuan ini tidak termasuk orang atau badan
yang mempekerjakan Anggota.
• 2. Laporan Keuangan adalah suatu penyajian data
keuangan termasuk catatan yang menyertainya, bila ada,
yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sumber
daya ekonomi (aktiva) dan atau kewajiban suatu entitas
pada saat tertentu atau perubahan atas aktiva dan atau
kewajiban selama suatu periode tertentu sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis
akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
• Data keuangan lainnya yang digunakan
untuk mendukung rekomendasi kepada
klien atau yang terdapat dalam dokumen
untuk suatu pelaporan yang diatur dalam
standar atestasi dalam penugasan atestasi,
dan surat pemberitahuan tahunan pajak
(SPT) serta daftar-daftar pendukungnya
bukan merupakan laporan keuangan.
Pernyataan, surat kuasa atau tanda tangan
pembuat SPT tidak merupakan pernyataan
pendapat atas laporan keuangan.
• 3. Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu
bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh
izin sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan yang berusaha di bidang pemberian jasa
profesional dalam praktik akuntan publik.
• 4. IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) adalah wadah
organisasi profesi akuntan Indonesia yang diakui
pemerintah.
• 5. Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen
Akuntan Publik (IAI-KAP) adalah wadah organisasi
para akuntan Indonesia yang menjalankan profesi
sebagai akuntan publik atau bekerja di Kantor
Akuntan Publik.
• 6. Anggota adalah semua anggota IAI-KAP.
• 7. Anggota Kantor Akuntan Publik (anggota KAP)
adalah anggota IAI-KAP dan staf professional (baik
yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan
anggota IAI-KAP) yang bekerja pada satu KAP.
• 8. Akuntan Publik adalah akuntan yang memiliki
izin dari Menteri Keuangan untuk menjalankan
praktik akuntan publik.
• 9. Praktik Akuntan Publik adalah pemberian jasa
profesional kepada klien yang dilakukan oleh
anggota IAI-KAP yang dapat berupa jasa audit, jasa
atestasi, jasa akuntansi dan review, perpajakan,
perencanaan keuangan perorangan, jasa pendukung
litigasi dan jasa lainnya yang diatur dalam standar
profesional akuntan publik.
• 100. INDEPENDENSI, INTEGRITAS DAN
OBJEKTIVITAS
• 101. Independensi.
• Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu
mempertahankan sikap mental independen di dalam
memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam
Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan
oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus
meliputi independen dalam fakta (in facts) maupun
dalam penampilan (in appearance).
• 102. Integritas dan Objektivitas.
• Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus
mempertahankan integritas dan objektivitas, harus
bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest)
dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material
(material misstatement) yang diketahuinya atau
mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya
kepada pihak lain.
 200. STANDAR UMUM DAN PRINSIP AKUNTANSI.
 201. Standar Umum.
 Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi
yang terkait yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang
ditetapkan IAI:
 A. Kompetensi Profesional. Anggota KAP hanya boleh melakukan
pemberian jasa profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan
dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional.
 B. Kecermatan dan Keseksamaan Profesional. Anggota KAP wajib
melakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan
keseksamaan profesional.
 C. Perencanaan dan Supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan
mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa
profesional.
 D. Data Relevan yang Memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data
relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi kesimpulan
atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.
 202. Kepatuhan terhadap Standar.
 Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa
auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultansi
manajemen, perpajakan atau jasa profesional
lainnya, wajib mematuhi standar yang dikeluarkan
oleh badan pengatur standar yang ditetapkan oleh
IAI.
 203. Prinsip-Prinsip Akuntansi.
 Anggota KAP tidak diperkenankan:
 (1) menyatakan pendapat atau memberikan
penegasan bahwa laporan keuangan atau data
keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
(2) menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya
modifikasi material yang harus dilakukan terhadap
laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut
memuat penyimpangan yang berdampak material
terhadap laporan atau data secara keseluruhan dari
prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan
pengatur standar yang ditetapkan IAI. Dalam keadaan
luar biasa, laporan atau data mungkin memuat
penyimpangan seperti tersebut diatas. Dalam kondisi
tersebut anggota KAP dapat tetap mematuhi ketentuan
dalam butir ini selama anggota KAP dapat
menunjukkan bahwa laporan atau data akan
menyesatkan apabila tidak memuat penyimpangan
seperti itu, dengan cara mengungkapkan penyimpangan
dan estimasi dampaknya (bila praktis), serta alasan
mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang berlaku
umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.
• 300. TANGGUNG JAWAB KEPADA
KLIEN
• 301. Informasi Klien yang Rahasia.
• Anggota KAP tidak diperkenankan
mengungkapkan informasi klien yang
rahasia, tanpa persetujuan dari klien.
Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk :
• (1) membebaskan anggota KAP dari
kewajiban profesionalnya sesuai dengan
aturan etika kepatuhan terhadap standar
dan prinsip-prinsip akuntansi
 (2) mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan
cara apapun untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku seperti panggilan resmi
penyidikan pejabat pengusut atau melarang
kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan
peraturan yang berlaku
 (3) melarang review praktik profesional (review
mutu) seorang Anggota sesuai dengan kewenangan
IAI atau
 (4) menghalangi Anggota dari pengajuan pengaduan
keluhan atau pemberian komentar atas penyidikan
yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP
dalam rangka penegakan disiplin Anggota.
• Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan
review diatas, tidak boleh memanfaatkannya
untuk keuntungan diri pribadi mereka atau
mengungkapkan informasi klien yang harus
dirahasiakan yang diketahuinya dalam
pelaksanaan tugasnya. Larangan ini tidak
boleh membatasi Anggota dalam pemberian
informasi sehubungan dengan proses
penyidikan atau penegakan disiplin
sebagaimana telah diungkapkan dalam butir
(4) di atas atau review praktik profesional
(review mutu) seperti telah disebutkan dalam
butir (3) di atas.
• 302. Fee Profesional.
• A. Besaran Fee
• Besarnya fee Anggota dapat bervariasi
tergantung antara lain : risiko penugasan,
kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat
keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya
KAP yang bersangkutan dan pertimbangan
profesional lainnya.
• Anggota KAP tidak diperkenankan
mendapatkan klien dengan cara menawarkan
fee yang dapat merusak citra profesi.
• B. Fee Kontinjen
• Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk
pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa
adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada
temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee
tergantung pada temuan atau hasil tertentu
tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika
ditetapkan oleh pengadilan atau badan
pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar
penetapan adalah hasil penyelesaian hukum
atau temuan badan pengatur.
• Anggota KAP tidak diperkenankan untuk
menetapkan fee kontinjen apabila penetapan
tersebut dapat mengurangi indepedensi.
• 400. TANGGUNG JAWAB KEPADA
REKAN SEPROFESI
• 401. Tanggung jawab kepada rekan
seprofesi.
• Anggota wajib memelihara citra profesi,
dengan tidak melakukan perkataan dan
perbuatan yang dapat merusak reputasi
rekan seprofesi.
• 402. Komunikasi antar akuntan publik.
• Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan
akuntan publik pendahulu bila menerima
penugasan audit menggantikan akuntan
publik pendahulu atau untuk tahun buku
yang sama ditunjuk akuntan publik lain
dengan jenis dan periode serta tujuan yang
berlainan.
• Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi
secara tertulis permintaan komunikasi dari
akuntan pengganti secara memadai.
• Akuntan publik tidak diperkenankan
menerima penugasan atestasi yang jenis
atestasi dan periodenya sama dengan
penugasan akuntan yang lebih dahulu
ditunjuk klien, kecuali apabila penugasan
tersebut dilaksanakan untuk memenuhi
ketentuan perundang-undangan atau
peraturan yang dibuat oleh badan yang
berwenang.
 500. TANGGUNG JAWAB DAN PRAKTIK LAIN
 501. Perbuatan dan perkataan yang
mendiskreditkan.
 Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan
dan/atau mengucapkan perkataan yang
mencemarkan profesi.
 502. Iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.
 Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik
diperkenankan mencari klien melalui pemasangan
iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan
pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan
citra profesi.
• 503. Komisi dan Fee Referal.
• A. Komisi
• Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau
barang atau bentuk lainnya yang diberikan atau
diterima kepada/dari klien/pihak lain untuk
memperolah penugasan dari klien/pihak lain.
Anggota KAP tidak diperkenankan untuk
memberikan/menerima komisi apabila
pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat
mengurangi independensi.
• B. Fee Referal (Rujukan).
• Fee referal (rujukan) adalah imbalan yang
dibayarkan/diterima kepada/dari sesama penyedia
jasa profesional akuntan publik.
• Fee referal (rujukan) hanya diperkenankan bagi
sesama profesi.
• 504. Bentuk Organisasi dan Nama KAP.
• Anggota hanya dapat berpraktik akuntan
publik dalam bentuk organisasi yang
diizinkan oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan atau yang
tidak menyesatkan dan merendahkan
citra profesi.
ILUSTRASI PRINSIP-PRINSIP ETIKA YANG DISARANKAN

Berikut ini adalah enam nilai dasar etika mengenai perilaku etika oleh Josephson
Institute:
Kepercayaan (trustworthiness) mencakup kejujuran, integritas, realibilitas, dan
loyalitas.
Penghargaan (respect) mencakup gagasan seperti kesopanan (civility),
kesopansantunan (courtesy), harga diri, toleransi, dan penerimaan.
Pertanggungjawaban(responsibility) berarti bertanggung jawab atas tindakan
seseorang serta melakukan pengendalian diri.
Kesepadanan (fairness) dan keadilan mencakup isu - isu tentang kesejajaran,
sikap tidak memihak, proposionalitas, keterbukaan, serta perlindungan hukum.
Perhatian (caring) berarti secara sungguh -sungguh memperhatikan
kesejahteraan sesamanya termasuk di dalamnya adalah tindakan yang selalu
memperhatikan kepentingan sesama serta menunjukkan perbuatan baik.
Kewarganegaraan (citizenship) termasuk di dalamnya adalah kepatuhan pada
undang- undang serta melaksanakan kewajiban sebagai warga negara agar
proses dalam masyarakat berjalan dengan baik
Peran Akuntan Profesional
Akuntan adalah penasihat bisnis independen. Akuntan dapat
menawarkan berbagai layanan. Akuntan dapat didaftarkan auditor, dapat
mengatur sistem akuntan klien, bisa menjadi penasihat pada
perencanaan pajak, atau detektor penipuan dan penggelapan, dapat
melakukan penganggaran dan analisis laporan keuangan, menyarankan
klien pada keputusan pembiayaan, memberikan pengetahuan khusus
dan dapat membantu menjaga etika lingkungan.
Perilaku Etika dalam Profesi Akuntansi
Akuntansi sebagai profesi dan peran akuntansi Kepentingan utama profesi
akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa
akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan
etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua
anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas
kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus
menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang
tinggi.
EKSPEKTASI PUBLIK
Masyarakat umumnya mempersepsikan akuntan sebagai orang yang
profesional dibidang akuntansi. Ini berarti bahwa mereka mempunyai
suatu kepandaian yang lebih dibandingkan dengan orang awam
Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntansi Publik
Setiap akuntan publik sebagai bagian anggota Institut Akuntan Indonesia maupun
staff profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang
bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP) harus menerapkan Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik atau sekarang disebut sebagai Kode Etik Profesi
Akuntan Publik dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemberi jasa. Kode Etik Ikatan
Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota,
baik yang berpraktik sebgaai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada
instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan
tanggung jawab profesionalnya.

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari:


1.Prinsip Etika, memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur
pelaksanaan pemberi jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh
Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota.
2.Aturan Etika, disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota
Himpunan yang bersangkutan.
3. Interprestasi Aturan Etika, merupakan interprestasi yang dikeluarkan oleh Badan
yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan
pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan
Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerap
annya.
KODE PERILAKU PROFESIONAL
Kode perilaku profesional dapat dikatakan sebagai pedoman umum yang mengikat dan
mengatur setiap anggota serta sebagai pengikat suatu anggota untuk bertindak. Kode
perilaku profesional diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat atas kualitas
pelayanan yang diberikan oleh profesi. Kode perilaku profesi terdiri dari prinsip-prinsip,
peraturan etika, interprestasi atas aturan etika dan kaidah etika.

Selanjutnya ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk di buat. Beberapa
alasan tersebut adalah( Adams,dkkdalam Ludigo,2007):

a. Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim organisasional sehingga
individu –individudapatberperilakusecaraetis.
b.Kontroletis di perlukankarena system legal dan pasar tidak cukup mampu mengarahkan
perilaku oragnisasi untuk mempertimbangkan dampak moral dalam setiap keputusan
bisnis.
c.Perusahaan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai sebuah
profesi,dimana kode etik merupakan salah satu penandanya.
d.Kode etik dapat juga di pandang sebagi upaya menginstitusionalisasikan moral dan
nilai-nilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi bagian dari budaya
perusahaan dan membantu sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya tersebut.
e.Kode etik merupakan sebuah pesan.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Prinsip-prinsip yang membentuk kode perilaku profesi sudah ditentukan dan dipegang teguh oleh
profesi tersebut. Sebagai contoh terdapat prisip-prinsip kode etik menurut lembaga-lembaga yang
mengaturnya, antara lain;

Menurut IFAC (The Inrernational Federation of Accountants), seorang profesi dituntut


memiliki berbagai sikap seperti :
1.Integritas,
2.Objektivitas,
3.Kompetensi profesional dan Kesungguhan,
4.Kerahasiaan,
5.Perilaku Profesional,

Menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia), seorang profesi dituntut memiliki berbagai sifat seperti :
1.Tanggung Jawab
2.Kepentingan Publik
3.Integritas
4.Objektivitas
5.Kompetensi dan kehati-hatian
6.Kerahasiaan
7.Perilaku Profesional
8.Prinsip Etika Profesi
KODE ETIK AKUNTANSI INDONESIA
Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Akuntan Indonesia. Kode etik
ini mengikat para anggota Ikatan Akuntan Indonesia dan dapat dipergunakan oleh
seluruh akuntan di Indonesia.
Penegakkan kode etik di Indonesia diawasi oleh:
• Kantor Akuntan Publik
• Unit Peer-Review Kompartemen Akuntan Publik-IAI
• Badan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan Publik-IAI
• Dewan Pertimbangan Profesi IAI
• Departemen Keuangan RI
• BPKP
• Anggota dan Pimpinan KAP

RUU KODE ETIK AKUNTANSI INDONESIA


Departemen Keuangan RI melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) no. 17
tahun 2008 bertindak mengawasi kegiatan akuntan publik, khusunya mengatur kode
etik. Peraturan ini mewajibkan akuntan dalam melaksanakan tugas selalu berdasarkan
pada SPAP (Standar Profesi Akuntansi Publik) beserta kode etiknya sesuai standar
internasional. Misalkan standar dalam auditing menggunakan International Auditing
Standard.
TANGGUNGJAWAB HUKUM AKUNTAN
Pengertian Akuntan Publik:
Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin
untuk memberikan jasa sesuai ketentuan yang berlaku, sedangkan
Kantor Akuntan Publik adalah badan usaha yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia dan telah mendapatkan izin
usaha dari pihak yang berwenang. Mengingat pengguna jasa
profesi Akuntan Publik / KAP tidak hanya klien (pemberi
penugasan), namun juga pihak-pihak lain yang terkait, seperti
pemegang
saham, Pemerintah, investor, kreditor, Pajak, otoritas bursa,
Bapepam-LK, publik (masyarakat umum) serta pemangku
kepentingan (stake holder) lainnya, maka jasa profesi akuntan
publik harus dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan tersebut.
AKUNTAN PUBLIK

Kode Etik Akuntan Tanggungjawab Akuntan

TERDAPAT
PENYELEWENGAN KODE
ETIK DALAM PROSES
PEMBERIAN JASA AKAN
MENDAPATKAN SANKSI

PEMAKAI JASA AKUNTAN


Kewajiban Akuntan Publik
Terdapat 5 (lima) kewajiban Akuntan Publik dan KAP yaitu,
 Bebas dari kecurangan (fraud),ketidakjujuran dan kelalaian serta menggunakan
kemahiran jabatannya (due professional care) dalam menjalankan tugas profesinya.
 Menjaga kerahasiaan informasi / data yang diperoleh dan tidak dibenarkan
memberikan informasi rahasia tersebut kepada yang tidak berhak. Pembocoran rahasia
data / informasi klien kepada pihak ketiga secara sepihak merupakan tindakan tercela.
 Menjalankan PSPM04-2008 tentang Pernyataan Beragam (Omnibus Statement) Standar
Pengendalian Mutu (SPM) 2008 yang telah ditetapkan oleh Dewan Standar Profesional
Akuntan Publik (DSPAP) Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), terutama SPM Seksi 100
tentang Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (SPM-KAP).
 Mempunyai staf / tenaga auditor yang profesional dan memiliki pengalaman yang
cukup. Para auditor tersebut harus mengikuti Pendidikan Profesi berkelanjutan
(Continuing Profesion education) sebagai upaya untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan dalam bidang audit dan proses bisnis (business process). Dalam rangka
peningkatan kapabilitas auditor, organisasi profesi mensyaratkan pencapaian poin (SKP)
tertentu dalam kurun / periode waktu tertentu. Hal ini menjadi penting, karena auditor
harus senantiasa mengikuti perkembangan bisnis dan profesi audit secara terus menerus.
 Memiliki Kertas Kerja Audit (KKA) dan mendokumentasikannya dengan baik. KKA tersebut
merupakan perwujudan dari langkah-langkah audit yang telah dilakukan oleh auditor
dan sekaligus berfungsi sebagai pendukung (supporting) dari temuan-temuan audit (audit
evidence) dan opini laporan audit (audit report). KKA sewaktu-waktu juga diperlukan
dalam pembuktian suatu kasus di sidang pengadilan.
TUNTUTAN HUKUM DAN TANGGUNGJAWAB AKUNTAN PUBLIK
Saat ini sudah dikeluarkan Undang-Undang Akuntan Publik Nomor 5 Tahun 2011 yang
salah satu pasalnya menyebutkan akuntan public bisa dikenakan sanksi pidana jika
terbukti lalai dalam menjalankan tugasnya dan terbukti terlibat tindak pidana. Bapepam
LK dan PPAJP Departemen Keuangan pun membuat berbagai aturan, antara lain
menyangkut indepensi akuntan publik, pembatasan jangka waktu pemberian jasa audit (3
tahun untuk Akuntan Publik dan 6 tahun untk KAP yang memiliki lebih dari satu partner ).

Akuntan publik bisa dituntut secara hukum oleh klien jika tidak bisa memenuhi kontrak yang
dibuat dengan klien atau tidak hati-hati (lalai) dalam memberikan jasa profesionalnya.
Tuntutan hukum juga bisa terjadi karena business failure, audit failure, dan audit risk.
 Business Failure terjadi manakala perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya
atau tidak bisa memenuhi harapan investor karena kondisi ekonomi atau bisnis yang
memberatkan.
 Audit Failure terjadi manakala akuntan public memberikan opini yang salah karena
gagal mematuhi apa yang diatur dalam standar auditing.
 Audit Risk adalah risiko bahwa akuntan public menyimpulkan bahwa laporan
keuangan disajikan secara wajar dan memberikan opini Wajar Tanpa
Pengecualian padahal dalam kenyataannya laporan keuangan mengandung salah saji
material. Tanggung jawab hukum akuntan publik terjadi jika timbul kelalaian atau
akuntan publik tersangkut Fraud.
Tingkat Jenis Pelanggaran
• Ordinary Negligence (kesalahan ringan, manusiawi, tidak sengaja) ini
merupakan pelanggaran ringan.
• Gross Negligence (kesalahan agak berat, harusnya tidak terjadi jika
auditor menerapkan due professional care).
• Constructive Fraud (pelanggaran berat, akuntan public terlibat secara
langsung atau tidak langsung membantu dalam fraud yang dilakukan
manajemen).
• Fraud (pelanggaran sangat berat, akuntan public secara sadar terlibat
bersama manajemen dalam melakukan fraud).
Tuntutan Hukum Di Indonesia bisa berasal dari :
 Klien
 (Calon) investor
 Bapepam –LK
 PPAJP-DepartemenKeuangan
 Bank Indonesia
 Pengguna Laporn Keuangan

Sanksi yang diberikan PPAJP-Departemen Keuangan bisa dalam bentuk


peringatan tertulis, penghentian sementara pemberian jasa akuntan publik atau,
usulan kepada Menteri Keuangan untuk pencabutan izin praktik akuntan
publik tergantung berat atau ringannya pelanggaran.

Sanksi yang diberikan Bapepam-LK dalam bentuk peringatan tertilis,


larangan pemberian jasa dipasar modal.Pihak lainnya (klien, investor
BI,pengguna laporan keuangan) bisa mengajukan tuntutan hukum
kepengadilan jika merasa dirugikan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan akuntan publik untuk menghindari
tuntutan hukum antara lain :
• Jangan sembarangan menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas
• Pilih audit staf yang qualified dan memiliki integritas
• Pertahankan independensi (in fact, in appearance, and in mind)
• Patuhi standar auditing, kode etik akuntan publik
• Miliki system pengendalian mutu
• Pahami betul bisnis klien
• Lakukan audit yang berkulitas
• Dukung laporan audit dengan kertas kerja yang lengkap
• Untuk setiap penugasan harus ada kontrak kerja (engagaement letter)
• Dapatkan surat pernyataan langganan sebelum mengeluarkan audit report
• Jaga data confidential klient
• Jika memungkinkan asuransikan jasa professional yang diberikan
• Jika memungkinkan miliki penasihat hukum
• Terapkan sikap skeptic yang professional
Selain itu Ikatan Profesi (IAI, IAPI) juga bisa membantu anggotannya dengan cara:
 Menyediakan pelatihan bagi anggotanya melalui PPL dengan biaya yang
reasonable
 Menerapkan peer review
 Mengupdate standar auditing dan aturan etika
 Melakukan research dibidang auditing
 Melakukan lobby ke regulator untuk mencegah undang-undang dan
peraturan yang merugikan anggota
 Memberikan edukasi kepada pengguna laporan keuangan
 Berikan sanksi yang tegas untuk anggota yang melakukan pelanggaran
Selesai.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai