Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN STRATEGI

“BCG MATRIKS OPERATOR SELULER”

DOSEN : RIA MARGININGSIH, S.E., M.BA

DISUSUN OLEH :

1. Indrawan Eko Putranto 41183403160004

2. Amelia Intan 41183403160009

3. Miftahurrahmah Salamah Asyah 41183403160107

4. Ade Dea 41183403160171

PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI

2018
ANALISA BCG MATRIKS OPERATOR SELULER

BCG Matrix merupakan tools manajemen untuk menentukan Strategi utama pada
Matching Stage (tahap 2). Boston Consulting Group (BCG) adalah perusahaan konsultan
manajemen swasta yang berbasis di Boston, ini merupakan pertumbuhan pangsa pasar yang
dikembangkan dan dipopulerkan oleh seorang manajemen konsultan terkemuka. Metode
analisis Boston Consulting Group (BCG) merupakan metode yang digunakan dalam menyusun
suatu perencanaan unit bisnis strategic dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi
keuntungan perusahaan (Kotler, 2002).

Matriks BCG memungkinkan organisasi multidivisi untuk mengelola portofolio


bisnisnya dengan mempertimbangkan posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan
industri dari masing-masing divisi relatif terhadap divisi lain dalam organisasi. Posisi pangsa
pasar relatif (relative market share) didefinisikan sebagai rasio dari pangsa pasar satu divisi
tertentu terhadap pangsa pasar yang dimiliki oleh pesaing terbesar dalam industri tersebut.
Pangsa pasar relatif dapat ditentukan menggunakan rumus berikut: Semakin tinggi nilai pangsa
pasar suatu perusahaan, semakin besar proporsi pasar yang dikendalikannya.

Posisi pangsa pasar relatif


diberikan pada sumbu x dari matriks
BCG. Titik tengah dari sumbu x
biasanya dibuat 0,50 atau sama
dengan divisi yang memiliki separuh
pangsa pasar dari perusahaan
pemimpin dalam industri.Sumbu y
menggambarkan tingkat pertumbuhan
industri dalam penjualan yang diukur
dalam bentuk persentase.

Persentase tingkat pertumbuhan


pada sumbu y dapat berkisar antara
-20 hingga +20 %, dengan 0,0 sebagai
titik tengah. Angka kisaran ini pada sumbu x dan y seringkali digunakan, tetapi angka lainnya
dapat dibuat bila dianggap sesuai untuk organisasi tertentu. Untuk mengetahui tingkat
pertumbuhan industri (market growth rate) dapat digunakan rumus berikut: Industri dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi menunjukkan ketersediaan pangsa pasar yang meluas, dan
terdapat banyak peluang untuk mereguk keuntungan.

Di Indonesia, sat ini tercatat ada 4


operator seluler besar yang memimpin
menggunakan teknologi berbasis GSM
yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia
Seluler Tbk. (Telkomsel), PT. Indonesian
Satellite Corporation Tbk. (Indosat
Ooredoo), PT Hutchison Tri ‘3’ Indonesia
(Tri ‘3’) dan PT. XL Axiata, Tbk.
Telkomsel dengan menguasi Market Share
45%, Tri 14.40% dan Indosat Ooredoo
21,6%. sedangkan XL 14%.

Kepuasan pelanggan atau pengguna adalah persepsi pengguna bahwa harapannya telah
terpenuhi atau terlampaui. Terpenuhinya kebutuhan dari jasa yang diberikan dapat
menimbulkan penilaian bahwa harapannya telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya
(Kotler & Keller, 2009:164). Kepuasan pengguna (User Satisfaction) memegang peranan
penting dalam kesuksesan dari sebuah perusahaan untuk dapat bersaing.

Kepuasan pengguna merupakan aset yang penting bagi perusahaan karena dapat digunakan
sebagai indikator atas loyalitas pelanggan dan pendapatan perusahaan dimasa mendatang. Oleh
karena itu perusahaan telekomunikasi telah menggunakan startegi tertentu agar dapat terus
bersaing dengan operator lain karena kepuasan dari pengguna juga merupakan salah satu aspek
penting yang memberikan efek positif yang sangat besar pada perusahaan dan dapat
menciptakan loyalitas yang terus meningkat dari pengguna operator seluler .

Costumer Number Operator Seluler Telkomsel

Sumber: Annual Report Telkomsel dan http://www.sinyal.co.id/ 2016


Dari tabel diatas terlihat customer number atau total pengguna Telkomsel pada table selama 3
tahun dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 operator seluler Telkomsel terus mengalami
kenaikan jumlah customer number atau jumlah pelanggan dan di tahun 2016 operator
Telkomsel juga berhasil mendapatkan pelanggan dengan jumlah sebesar 153.6 juta pelanggan,
yang mana dari tahun-tahun sebelumnya jumlah pelanggan operator Telkomsel terus
meningkat dari tahun ke tahun.

Customer Number Operator Seluler Indosat Ooredoo

Sumber: Annual Report Indosat Ooredoo dan http://www.sinyal.co.id/ 2016

Dari tabel diatas terlihat customer number atau total pengguna Indosat Ooredoo pada tabel
selama 3 tahun terakhir dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 operator seluler Indosat
Ooredoo terus mengalami kenaikan jumlah customer number atau jumlah pelanggan dan di
tahun 2016 operator Indosat Ooredoo juga berhasil mendapatkan pelanggan dengan jumlah
sebesar 70 juta pelanggan, yang mana Indosat Ooredoo berhasil untuk mendapatkan dan juga
mengajak para pelanggan beralih pada operator Indosat Ooredoo dan dilihat dari tahun-tahun
sebelumnya jumlah pelanggan operator Indosat Ooredoo terus meningkat dari tahun ke tahun.

Customer Number Operator Seluler 3 Hutchison (Tri)

Sumber : www.selular.id/news/telco/ 2015 dan www.beritasatu.com/ 2016

Dari tabel diatas terlihat customer number atau total pengguna ‘3’ Hutchison (Tri) pada tabel
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 operator seluler ‘3’ Hutchison (Tri) terus
mengalami kenaikan jumlah customer number atau jumlah pelanggan, di tahun 2016 operator
‘3’ Hutchison (Tri) juga berhasil mendapatkan pelanggan dengan jumlah sebesar 56,5 juta
pelanggan, yang mana ‘3' Hutchison (Tri) berhasil untuk mendapatkan dan juga mengajakn
para pelanggan beralih pada operator ‘3’ Hutchison (Tri).

Customer Number Operator Seluler XL Axiata

Sumber: Annual Report XL dan http://www.sinyal.co.id/ 2016

Dari tabel diatas terlihat customer number atau total pengguna XL Axiata pada tabel 1.5 selama
3 tahun terakhir dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 operator seluler XL Axiata terus
mengalami kenaikan jumlah customer number atau jumlah pelanggan dan di tahun 2016
operator XL Axiata juga berhasil mendapatkan pelanggan dengan jumlah sebesar 42,5 juta
pelanggan, yang mana XL Axiata berhasil untuk mendapatkan dan juga mengajakn para
pelanggan beralih pada operator XL Axiata dan dilihat dari tahun-tahun sebelumnya jumlah
pelanggan operator XL Axiata terus meningkat dari tahun ke tahun.

Nah informasi ini dapat kita gunakan untuk mengisi sumbu x yang di dalamnya terdapat
relative market share.

Berikutnya untuk sumbu y, kita mengukur pertumbuhan Pasarnya. Bagaimana


mengukurnya? Kalau Perusahaannya itu Go Public.. anda bisa menghitung Kapitalisasi
Pasarnya.. dengan melakukan penghitungan kapitalisasi pasar (harga per lembar saham *
jumlah saham beredar) dari tahun- ke tahun. Sedangkan Pada perusahaan yang belum go
pubilc.. maka anda dapat melihat data penjualanya dari tahun ke tahun. Dengan demikian anda
dapa menghitung Prosentasi kenaikanya. Atau kalian dapat menggunakan Regressi untuk
mengetahui validitas pertumbuhan pasar dengan menggunakan data penjualanya.
Bedasarkan hasil dari tabel diatas, tabel menunjukkan operator seluler XL Axiata
mengalami penurunan dalam growth average pada tahun 2015 dan mengalami sedikit kenaikan
pada tahun 2016 walaupun berdasarkan hasil kesimpulan pada tabel sebelumnya menunjukkan
bahawa keempat operator seluler mengalami peningkatan dalam customer growth. Penurunan
ini disebabkan karena user pada operator XL-Axiata sudah mulai meninggalkan layanan-
layanan seperti pesan suara dan pesan singkat atau SMS. Sektor pesan suara menurun sekitar
9% dalam hal pendapatan, sedangkan layanan SMS mereka menurun sebesar 4%. Saat ini user
lebih mengutamakan penggunaan paket data untuk kebutuhan komunikasi daripada
menggunakan voice dan SMS. (Sumber : http://www.xl.co.id/ 2015) yang perlu kalian ingat,
BCG itu adalah Tools Management yang hasilnya tergantung dari penggunannya. Tidak mesti
sama sama lain, tentang nilainya yang keluar. Tetapi kebanyakan pengguna yang akurat
penghitunganya maka akan menunjukkan range yang sama pada hasilnya.

Dari data yang sudah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa posisi keempat
operataor seluler tersebut berada pada :

1. Tanda tanya (Question Mark) Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar
relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat.
Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis
ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat
divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar,
atau pengembangan produk) atau menjualnya.

XL dan Tri termasuk dalam posisi ini.


2. Bintang (Star) Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka
panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan
pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi
seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat
posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan
memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang
untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke
belakang, dan orizontal, enetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk,
dan joint venture erupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.

Telkomsel sebagai pemimpin pasar menempat posisi star. Dan Indosat yang
menempati posisi kedua memiliki peluang yang sangat baik untuk bersaing menjadi
pemimpin pasar.

3. Sapi perah (Cash Cow) Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar
relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut
sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali
diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah
saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk
mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau
diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang
kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau divestasi lebih
sesuai untuk diterapkan.

4. Anjing (Dog) Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang
rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh.
Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan
eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan
retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi
yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali,
setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu
bertahan dan menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai