Anda di halaman 1dari 12

KASUS ETIKA DALAM PRAKTIK SEKTOR PUBLIK YANG PERNAH TERJADI

DAN PELANGGARAN ETIKA SERTA RISIKO TUNTUNAN HUKUM

OLEH :

MIFTAHUL FUJI AMALIA BURHAN

(A031201119)

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022
Pengertian Akuntansi Sektor Publik

Dari berbagai buku Anglo Amerika, Akuntansi Sektor Publik diartikan sebagai
mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi
publik. Dari berbagai buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut
akuntansi pemerintah. Dan di berbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi
keuangan publik. Berbagai perkembangan terakhir sebagai dampak keberhasilan
penerapan accrual base di Selandia Baru pemahaman ini berubah, akuntansi sektor
publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Dana masyarakat diartikan
sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat bukan individual, yang biasanya dikelola
oleh organisasi-organisasi sektor publik, dan juga pada proyek-proyek kerjasama
sektor publik dan swasta. Akuntansi Sektor Publik dapat didefinisikan sebagai
mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana
masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di
bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun
pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Intinya organisasi sektor
publik adalah organisasi-organisasi yang menggunakan dana masyarakat, sehingga
perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat, dan mempunyai karakter yang
menunjukkan variasi sosial, ekonomi, politik, dan karakteristik menurut undang
undang.

1. Organisasi sektor publik dapat dibatasi dengan organisasi-organisasi yang


menggunakan dana masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggung
jawaban ke masyarakat. Di Indonesia, Akuntansi Sektor Publik mencakup
beberapa bidang utaman, yaitu :
a. Akuntansi Pemerintah Pusat
b. Akuntansi Pemerintah Daerah
c. Akuntansi Parpol dan LSM
d. Akuntansi yayasan
e. Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan
f. Akuntansi Tempat Peribadatan
2. Aktivitas yang mendekatkan diri ke pasar tidak pernah ditujukan untuk
memindahkan organisasi sektor publik ke sektor swasta.

Profesi Akuntan Sektor Publik


Profesi akuntan dengan disiplin akuntansinya dianggap oleh Anglo Amerika sangat
mempengaruhi pertumbuhan bisnis di seluruh dunia. Beberapa negara, seperti Rusia
dan negara Eropa Timur, yang dulunya tidak terpengaruh, mulai mengalami
perubahan yang signifikan dalam bidang akuntansi. Selayaknya suatu bidang ilmu,
kekuatan terbesar akuntansi adalah kelemahan utamanya. Uang merupakan alat
tukar penengah dan sumber kekayaan, sehingga akuntan dibayar untuk
mengembangkan kekayaan orang lain. Keterkaitan profesi ini dengan mata rantai
uang yang telah menyebabkan penyebaran yang cepat ke berbagai organisasi.
Awalnya profesi akuntansi dimunculkan dalam suatu organisasi Institute of Chartered
Accountans yang didirikan pada tahun 1880. Perkembangan ini diperkuat oleh
lembaga The Corporate Treasurers and Accounting Institute pada tahun 1885. Dua
lembaga ini merupakan bentukan pemerintah daerah. Namun demikian tujuan
sebenarnya adalah mempresentasikan akuntansi di perusahaan kota praja.

Di Inggris pada akhir abad 19, perusahaan didirikan oleh pemerintah kota praja untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Proses pelayanan ini menjadi sektor publik
terbesar, di luar sektor pertahanan dan keamanan. Akuntansi di pemerintah daerah
atau kota praja disebut “akuntansi sektor publik”. Di pertengahan abad ke 12, dengan
pertimbangan efisiensi, perusahaan kota praja disatukan dalam industri nasional dan
sistem pelayanan nasional.

Berdirinya Ikatan Akuntan Indonesia mulai memunculkan Kompartemen Akuntan


Sektor Publik. Kompartemen ini mewadahi para pekerja di bidang akuntansi dan
akuntan yang bekerja di organisasi sektor publik. Proses pengembangan profesi
akuntansi sektor publik sangat dipengaruhi oleh :

a. Kapasitas dan tujuan kebijakan ekonomi, sehingga aspek budaya, sosial politik
ekonomi menjadi dominan.
b. Orientasi pengelolaan organisasi sektor publik akan mengubah arah
pengembangan organisasi akuntansi.
c. Kunci pemcahan permasalahan akuntansi sektor publik adalah
penyerderhanaan yang logis untuk menciptakan kompleksitas bidang
akuntansi sektor publik.
Kode Etik Akuntan Publik Terdiri dari :

1. Prinsip Etika
a. Tanggung Jawab Profesi
Anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
b. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka.
c. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi
mungkin
d. Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
e. Kompetensi dan Kehati-hatian profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan
kehatihatian, kompetensi clan ketekunan.
f. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.
g. Perilaku Profesional
Setiap Anggota harus berperilaku yang konsisten dalam reputasi profesi
yang baik clan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
h. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan
standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan
keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunya kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan objektivitas.
2. Aturan Etika
a. Independensi, Integritas, Obyektivitas
Independensi : anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap
mental independen didalam memberikan jasa profesional. Sikap mental
independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in fact)
maupun dalam penampilan (in appearance).
Integritas dan Objectivitas: anggota KAP harus mempertahankan integritas
dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan dan tidak boleh
membiarkan faktor salah saji material yang diketahuinya atau mengalihkan
pertimbangannya kepada pihak lain.
b. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
Standar Umum :
• Kompetensi profesional. Anggota KAP hanya boleh melakukan
pemberian jasa profesional yang secara layak (reasonable)
diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional.
• Kecermatan dan keseksamaan profesional. Anggota KAP wajib
melakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan
keseksamaan profesional.
• Perencanaan dan supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan
mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberi jasa
profesional.
• Data relevan yang memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data
relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi
simpulan atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan jasa
profesionalnya.

Prinsip Akuntansi (Anggota KAP tidak diperkenankan) :

• Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan


keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
• Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material
yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut
memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan
atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang
ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI. Dalam
keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuat
penyimpangan seperti diatas. Dalam kondisi tersebut, anggota KAP
dapat tetap mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota KAP
dapat menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkan
apabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan cara
mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya (bila
praktis) serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang
berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.
c. Tanggung Jawab Kepada Klien
Informasi Klien yang Rahasia Anggota KAP tidak diperkenankan
mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien.
Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk :
• Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai
dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip
akuntansi.
• Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk
mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti
panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang
kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.
• Melarang review praktik profesional (review mutu) seorang anggota
sesuai dengan kewenangan IAI atau
• Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau
pemberian komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan
yang dibentuk IAI – KAP dalam rangka Penegasan disiplin anggota
d. Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi
• Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan
perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan
seprofesi. Komunikasi Antar akuntan Publik
• Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik
pendahulu bila akan mengadakan perikatan (engagement) audit
menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang
sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta
tujuan yang berlainan.
• Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis
permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai.
Perikatan Atestasi
• Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikataan
atestasi yang jenis atestasi dan periodenya sama dengan perikatan
yang dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali
apabila perikatan tersebut dilaksanakan untuk memnuhi ketentuan
perundang-undangan atau peraturan yang dibuat oleh badan yang
berwenang
e. Tanggungjawab dan Praktik Lain
Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan
• Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau
mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi. Iklan, Promosi,
dan Kegiatan Pemasaran Lainnya
• Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan
mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi
pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak
merendahkan citra profesi.
3. Interprestasi Etika
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh
Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari
anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam
penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya.
Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai
Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan
interpretasi baru untuk menggantikannya.

Akuntan Publik dilarang melakukan ketiga hal tersebut :

1. Dilarang memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan (general audit)
untuk klien yang sama berturut-turut untuk kuran waktu lebih dari 3 tahun. Hal
ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kolusi antaran Akuntan Publik
dengan klien yang merugikan pihak lain.
2. Apabila akuntan publik tidak dapat bertindah independen terhadap pemberi
penugasan (klien) maka dilarang untuk memberikan jasa.
3. Akuntan publik dilarang merangkap jabatan yang tidak diperbolehkan oleh
ketentuan perundang-undangan/organisasi profesi, seperti sebagai pejabat
negara, pimpinan atau pegawai pada instansi pemerintah, Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau swasta, atau
badan hukum lainnya, kecuali yang diperbolehkan seperti jabatan sebagai
dosen perguruan tinggi yang tidak menduduki jabatan struktural dan atau
komisaris atau komite yang bertanggung jawab kepada komisaris atau
pimpinan usaha konsultansi manajemen.

Kasus Enron Dalam Kaitannya Dengan Pelanggaran Etika Dalam Praktik


Akuntansi Sektor Publik

Enron adalah perusahaan di Amerika Serikat yang bergerak di bidang energi. Enron
merupakan perusahaan dari penggabungan antara Inter North (penyalur gas alam
melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada
tahun 1985 oleh Kenneth Lay. Enron memiliki cakupan bisnis yang luas, diantaranya
adalah listrik, gas alam, pulp, kertas, komunikasi, dll.

Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2002. kebangkrutan


perusahaan tersebut menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Hal ini bisa dilihat dari
beberapa fakta yang cukup mencengangkan seperti:

- Pada tahun 2001 sebelum kebangkrutannya masih membukukan pendapatan


US$ 100 milliar, ternyata tiba-tiba melaporkan kebangkrutan kepada otoritas
pasar modal. Nilai kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 milliar.
Sementara itu, pelaku pasar modal kehilangan US$ 32 milliar dan ribuan
pegawai Enron harus menangisi amblasnya dana pensiun mereka tidak kurang
dari US$ 1 milliar.
- Saham Enron terjun bebas hingga berharga US$ 45 sen. Padahal sebelumnya
pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar.

Enron dicurigai telah melakukan praktek window dressing yaitu dengan cara
penundaan pencatatan piutang karena kasnya digunakan untuk kepentingan pribadi,
misal ada piutang dari pihak A, pihak B, pihak C. Pelunasan dari pihak A ditunda
pencatatannya sampai terjadi pelunasan dari pihak B. Baru kemudian piutang piutang
pihak A dicatat di rekening perusahaan.Manajemen Enron telah menggelembungkan
(mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah
US$ 1,2 miliar. Belakangan diketahui bahwa auditor Enron, Arthur Andersen kantor
Hudson, telah ikut membantu proses rekayasa keuangan tingkat tinggi itu.

Masalah Audit :

Dalam hal ini, Arthur Andersen LPP salah satu firma akuntansi di Amerika Serikat
telah melakukan pelanggaran etika dalam pelaksanaan pengauditan. Hal ini dapat
dibuktikan dengan hal – hal berikut :

Adanya praktik discrimination of information/unfair discrimination, terlihat dari


tindakan dan perilaku yang tidak sehat, pelanggaran terhadap norma
etika corporate governance dan corporate responsibility oleh manajemen
perusahaan.
Adanya penyesatan informasi. Dalam kasus Enron misalnya, Enron maupun
Arthur Andersen mengetahui tentang praktek akuntansi dan bisnis yang tidak
sehat. Tetapi demi mempertahankan kepercayaan dari investor dan publik
kedua belah pihak merekayasa laporan keuangan.
Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan publik tidak hanya melakukan
manipulasi laporan keuangan,dan menghancurkan dokumen-dokumen penting
yang berkaitan dengan kasus Enron.

Dampak Akibat Kasus Enron dan KAP Arthur Andersen

Adapun dampak dari kasus ini adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para


investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang
dilakukan perusahaan publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public
Company Accounting Oversight Board) yang bertugas
2. Mendaftar KAP yang mengaudit perusahaan publik
3. Menetapkan atau mengadopsi standar audit, pengendalian
mutu, etika, independensi dan standar lain yang berkaitan dengan audit
perusahaan publik.
4. Menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan disciplinary hearings, dan
mengenakan sanksi jika perlu.
5. Melaksanakan kewajiban lain yang diperlukan untuk meningkatkan standar
professional di KAP
6. Meningkatkan ketaatan terhadap SOX, peraturan-peraturan PCAOB, standar
professional, peraturan pasar modal yang berkaitan dengan audit perusahaan
publik.

Perubahan-perubahan yang ditentukan dalam Sarbanes-Oxley Act

a. Untuk menjamin independensi auditor, KAP dilarang memberikan jasa non


audit kepada perusahaan yang diaudit. Berikut jasa non audit yang dilarang
1. Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.
2. Desain dan implementasi sistem informasi keuangan.
3. Jasa appraisal dan valuation
4. Opini fairness
5. Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen
6. Broker, dealer, dan penasihat investasi
b. Membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan
sebelum melakukan audit
c. Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan
jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
d. KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee yang
menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan.
e. KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief accounting officer,
controller klien sebelumnya bekerja di KAP tersebut dan mengaudit klien
tersebut setahun sebelumnya.

Tindakan Enron yang mengandung pelanggaran Etika dalam Praktik Akuntansi


Sektor Publik, antara lain :

1. Pelanggaran terhadap Prinsip Integritas


Enron menyajikan informasi yang menyesatkan tentang kondisi keuangan
perusahaan dan KAP Arthur Andersen sebagai akuntan publik membiarkan
praktik akuntansi yang tidak sehat tersebut terjadi.
2. Pelanggaran terhadap Prinsip Objektivitas
- Demi tujuan menjaga kepercayaan investor, Enron dan KAP Arhut
Andersen merekayasa laporan keuangan sejah tahun 1985 sampai dengan
Enron menjadi hancur berantakan. Hubungan kerjasama yang telah terjalin
begitu lama dengan Enron membuta Enron dan KAP Arthur Andersen
kehilangan objektivitasnya.
- Adanya indikasi keterlibatan petinggi Gedung putih dalam kasus Enron
menimbulkan tekanan bagi KAP Arthur Andersen untuk mengungkapkan
apa yang sebenarnya terjadi pada Enron.
3. Pelanggaran terhadap Prinsip Profesional Competence dan Due Care
Arthur Andersen selaku pimpinan KAP tidak melakukan supervisi terhadap
partnernya, David Duncan yang bertindak sebagai penanggung jawab audit
Enron. Sehingga pelanggaran-pelanggaran kode etik yang dilakukan parternya
berakibat rusaknya reputasi Athur Andersen.
4. Pelanggaran terhadap Prinsip Confidentially
KAP Arthur Andersen telah melakukan tindakan yang tidak etis dengan
menghancurkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus
Enron sehingga menghambat proses peradilan.
5. Pelanggaran terhadap Prinsip Professional Behavior
Enron dan KAP Arthur Andersen melakukan outsourcing atas fungsi internal
audit dalam perusahaan dimana kepala internal audit, direktur keuangan, dan
sebagian besar staf akunting Enron berasal dari KAP Arthur Andersen, padahal
KAP Arthur Andersen sendiri adalah auditor eksternal dari Enron. Hal ini dapat
mengakibatkan terciptanya kesimpulan yang negatif oleh pihak ketiga yang
rasional dan memiliki pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan,
yang dapat menurunkan reputasi profesi.
Daftar Pustaka

Sophia Ririn. (2013) ‘Etika Dalam Praktek Akuntansi Sektor Publik’, Scribd.com, p.
11. Available at: https://www.scribd.com/document/171348760/11-Etika-
Dalam-Praktek-Akuntansi-Sektor-Publik.

Pelanggaran Etika Profesi Akuntan Sektor Publik’ (2016) duniaku.site.


duniaku.site/2016/02/pelanggaran-etika-profesi-akuntan.html

(AAIPI, 2020)Kode Etik Profesi Akuntan Publik, Kode Etik Akuntan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai