Di Susun Oleh:
Kelompok 2
Desna Dwi Pratiwi – 1934031018
Nadila Karamina – 1934031027
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
2021
1|Profesi Akuntan Publik
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya dalam
kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberi nikmat dan karunia oleh-Nya. Di dalam
pembahasan makalah ini bertajuk seperti yang tertera dicover, dengan itu kami berfokus
dalam materi seperti yang akan kita bahas nanti.
Makalah yang tersusun ini sebagai tugas mata kuliah Penganggaran, dengan berbekal
apa yang ada dalam buku pembahasan yang telah kami ambil dari beberapa sumber.
Selanjutnya kami banyak berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Penganggaran, dan juga kepada rekan-rekan semuanya yang telah ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Selanjutnya kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini bukanlah sesuatu
yang terjadi begitu sempurna, masih banyak kekurangan yang memang itu adalah dari kami
sendiri, harapan kami rekan-rekan untuk memberikan kritikan atau saran yang bersifat
membangun. Akhirnya kami ucapkan terimakasih.
Penulis
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................2
C. TUJUAN MASALAH..................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. SIFAT KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AKUNTANSI PUBLIK.................2
B. TIPE-TIPE KANTOR AKUNTAN............................................................................2
C. AKTIVITAS DAN STUKTUR AKUNTAN PUBLIK..............................................2
D. FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK..........2
E. STANDAR AUDIT YANG BERLAKU UMUM.......................................................2
F. STANDAR DAN PRAKTIK PENGENDALIAN MUTU DALAM PROFESI
AKUNTAN....................................................................................................................2
G. TEKNOLOGI INFORMASI MEMPENGARUHI PENGENDALIAN INTERN. 2
H. DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PROSES AUDIT.............2
BAB III......................................................................................................................................2
PENUTUP.................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................2
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun beberapa permasalahan yang dirumuskan di dalam makalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sifat kantor Akuntan Publik dan Akuntansi Publik?
2. Apa saja tipe-tipe kantor Akuntan Publik?
3. Apa saja aktivitas dan bagaimana stuktur Akuntan Publik?
4. Apa saja fungsi-fungsi organisasi profesional Akuntan Publik?
5. Bagaimana standar Audit yang berlaku umum?
6. Bagaimana standar dan praktik pengendalian mutu dalam profesi Akuntan?
7. Bagaimana teknologi informasi mempengaruhi pengendalian intern?
8. Apa saja dampak teknologi informasi terhadap proses Audit?
PEMBAHASAN
10 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k
akungtan publik dan praktiknya serta memegang peran utama dalam
pengembangan klien.
11 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k
State Societies of Certified Public Accountants (Masyarakat CPA
Negara Bagian), Masyarakat CPA Negara bagain menjalankan fungsinya
melalui sejumlah kecil staf yang bekerja penuh waktu serta melalui berbagai
komite yang terdiri para anggota sendiri.
Badan –Badan yang Menetapkan Standar Akuntansi, Financial
Accounting Standards Board (FASB= Dewan Standar Akuntansi Keuangan)
serta Governmental Accounting Standards Board(GASB)= Dewan Standar
Akuntansi pemerintahan) adalah badan-badan independen yang menetapkan
standar sektor swasta. Fungsi utamanya adalah mengembangkan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) bagi setiap entitas bisnis dan
nirlaba, entitas Negara bagian dan lokal.
Organisasi Sektor Publik
State Boards of Accuntancy (Badan Akuntansi Negara Bagian), Badan-
badan negara bagian ini berada di bawah Nasional Badan-Badan Akuntansi
Negara Bagian yang berfungsi mengindentifikasi, meneliti, dan menganalisis
isu-isu besar yang sedang muncul dan berkembang serta dapat
mempengaruhi badan-badan akuntansi negara bagian, memperkuat dan
memelihara komunikasi dengan anggota badan.
Securities and Exchange Commision (Otoritas Pasar Modal di A.S.),
Berfungsi untuk mengatur peredaran saham yang ditawarkan untuk dijual
kepada publik dan selanjutnya mengatur perdagangan surat-surat berharga
melalui bursa efek tidak resmi.
Internal Reveneu Service (Kantor Pajak di A.S.), Fungsinya bertanggung
jawab untuk mengelola dan menegakkan perundangan pajak federal.
12 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k
untuk memberikan pedoman yang berarti bagi praktisi akuntan publik, akan tetapi
menyajikan kerangka kerja atau acuan yang membuat AICPA dapat memberikan
interprestasi.
Sepuluh standar auditing dibagi menjadi tiga kelompok: (1) standar umum, (2) standar
pekerjaan lapangan. Dan (3) standar pelaporan. Standar umum mengatur syarat-syarat diri
auditor; standar pekerjaan lapangan mengatur mutu pelaksanaan auditing; dan (3) standar
pelaporan. Standar umum mengatur syarat-syarat diri auditor; standar pekerjaan lapangan
mengatur mutu pelaksanaan auditing, dan standar pelaporan memberikan panduan bagi
auditor dalam mengkomunikasikan hasil auditnya melalui laporan audit kepada pemakai
informasi keuangan standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia dalam Pernyataan Standar Auditing (PSA) No. 01 (SA Seksi 150) Standar Auditing
berikut ini:
1. Standar Umum
a) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis cukup sebagai auditor.
b) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, indenpendensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor.
c) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
a) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya.
b) Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai entitas erta
lingkungannya, termasuk pengendalian internal, untuk menilai risikp salah saji yang
material dalam laporan keuangan karena kesalahan atau kecurangan, dan selanjutnya
untuk merancang sifat, waktu, serta luas prosedur audit.
c) Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang teoat dengan melakukan prosedur
audit agar memiliki dasar yang layak untuk memberikan pendapat menyangkut
laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar Pelaporan
a) Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
13 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k
b) Auditor dalam laporan auditnya harus mengidentifikasikan mengenai keadaan di
mana prinsip akuntansi tidak secara konsisten diikuti selama periode berjalan
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
c) Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan secara informatif belum memadai,
auditor harus menyatakan dalam laporan audit.
d) Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan, atau menyatakan bahwa pendapat tidak dapat
diberikan. Jika auditor tidak dapat memberikan seuatu pendapat, auditor harus
menyebutkan bukti alasan-alasan yang mendasarinya dalam laporan auditor.
Indenpendensi Semua karyawan yang melibatkan dari Setiap sekutu (partner) dan karyawan
dalam perjanjian kerja harus memenuhi harus mengisi suatu “kuesioner tentang
persyaratan kode etik jabatan dari indenpendensi” setiap tahun, seperti
AICPA. pemilikan saham dan keanggotaan
dalam dewan direksi.
Penugasan Setiap karyawan yang terlibat dalam Penugasan karyawan ditangani oleh
karyawan perjanjian kerja harus memiliki tingkat seorang sekutu (partner) yang mengenal
dalam kontrak pendidikan formal dan keahlian yang klien yang bersangkutan, dan dilakukan
14 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k
kerja memadai. sekurang-kurangnya dua bulan
sebelumnya.
Konsultasi Apabila ada sekutu atau karyawan yang Direktur kantor akuntan bersangkutan
menghadapi kesulitan teknis, prosedur dalam bidang akuntansi dan auditing
yang ada harus sedemikian rupa hingga harus selalu siap untuk dimintai
dapat dipastikan bahwa mereka akan berkonsultasi dan harus sudah
mendapatkan pengarahan-pengarahan menyetujui semua perjanjian kerja
dari tenaga yang cukup ahli. sebelum semuanya terselesaikan.
Supervisi Dalam setiap perjanjian kerja harus Program pemeriksaan yang akan
(pengawasan) ditetapkankebijakan yang mengatur dilaksanakan harus dipelajari dan
sistem pengawasan yang layak pada disetujui oleh seorang sekutu bidang
setiap jenjang kerja. auditing sebelum dilaksanakannya
pemeriksaan yang terinci.
Penerimaan Semua pegawai baru harus mampu Semua calon pegawai harus
karyawan melaksanakan tugas-tugas dengan baik. diwawancarai dan disetujui oleh
seorang partner bidang personalia dan
sekutu lain yang akan membawahi
calon bersangkutan dalam
pekerjaannya.
Pengembangan Setiap karyawan harus mengembangkan Setiap karyawan harus mengikuti
keahlian kemampuan profesionalnya agar dapat pendidikan lanjutan sebanyak 40 jam
melaksanakan tugas-tugasnya dengan dalam setahun ditambah beberapa jam
baik. lagi seperti yang disarankan oleh sekutu
bidang personalia.
Promosi Kebijakan mengenai promosi karyawan Hasil kerja setiap karyawan dalam
jabatan harus diatur sedemikian rupa untuk setiap perjanjian kerja harus selalu
memastikan bahwa karyawan yang dievaluasi dan dicatat dalam laporan
bersangkutan mampu menduduki pribadinya masing-masing.
jabatannya yang baru.
Hubungan Semua calon klien dan klien yang ada Sebelum diterimanya seorang calon
dengan klien saat ini harus selalu dievaluasi untuk klien, suatu formulir evaluasi klien
dengan calon memperkecil kemungkinan terjalinnya mengenal hal-hal seperti komentar dari
klien hubungan dengan manajemen yang auditor yang terdahulu dan evaluasi
kejujurannya diragukan. manajemen, harus selalu diisi terlebih
dahulu.
15 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k
Inspeksi Harus ada kebijakan dan prosedur Sekutu di bidang pengendalian mutu
tertentu untuk memastikan bahwa harus selalu menguji prosedue-prosedur
prosedur yang dimaksudkan untuk pengendalian mutu, setidak-tidaknya
memenuhi kedelapan unsur setiap tahun untuk memastikan bahwa
pengendalian mutu lainnya dijalankan kantor akuntan itu telah menaati semua
secara konsisten. prosedur tersebut dengan baik.
16 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k
d) Pemantauan merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian pada
suatu waktu.
17 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k
Di dalam lingkungan database proses audit akan dipengaruhi oleh luasnya data
dalam database yang digunakan untuk sistem akuntansi. Untuk memahami
lingkungan pengendalian database dan arus transaksi, auditor dapat
mempertimbangkan dampak berikut ini terhadap resiko audit dan perencanaan
audit.
a) DBMS dan aplikasi akuntansi signifikan yang menggunakan database.
b) Standar dan prosedur untuk pengembangan dan pemeliharaan program
aplikasi yang menggunakan database.
c) Fungsi pengelolaan database.
d) Deskripsi pekerjaan, standar dan prosedur bagi individu yang bertanggung
jawab terhadap dukungan teknis desain pengelolaan dan operasi database.
e) Prosedur yang digunakan untuk menjamin integritas, keamanan dan
kelengkapan informasi keuangan yang terdapat didalam database.
f) Ketersediaan fasilitas audit didalam DBMS.
Apabila auditor memutuskan untuk melakukan pengujian pengendalian atau
pengujian substantif berkaitan dengan database system, prosedur audit dapat mencakup
fungsi DBMS. Setelah auditor menggunakan fasilitas yang terdapat pada DBMS, maka ia
perlu mendapatkan kepercayaan penuh yang berkaitan dengan fungsi DBMS secara benar.
Karakteristik dalam database system dapat membuat auditor lebih efektif dengan
melakukan review terhadap aplikasi akuntansi baru sebelum aplikasi tersebut
diimplementasikan bila dibandingkan dengan review yang dilakukan pada waktu aplikasi
tersebut telah dipasang.
18 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pemaparan makalah di atas dapat kami tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sifat kantor akuntan publik dan akuntansi publik, Akuntansi publik mendirikan kantor
akuntan sebagai basis untuk melayani dan memberi jasa para nasabah. Sedangkan
akuntan publik mendirikan kantor akuntan untuk memberikan jasa pelayanan kepada
berbagai unit organisasi yang membutuhkan jasa akuntan, antara lain melakukan
pemeriksaan laporan keuangan. Mereka juga memberi jasa konsultasi manajemen.
2. Tipe-Tipe Kantor Akuntan
a) Kantor Akuntan Publik International
b) Kantor Akuntan Publik Nasional
c) Kantor Akuntan Publik Regional
d) Kantor Akuntan Publik Lokal
e) Group Kantor Akuntan Publik (CPA Firm Group)
3. Aktivitas dan stuktur akuntan publik
a. Aktivitas Kantor Akuntan antara lain; Jasa Atestasi, Penyuluhan Pajak,
Konsultasi Manajemen, dan Jasa Akuntansi Serta Administrasi Pembukuan.
b. Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik antara lain; Auditor Staf, Auditor
Senior, Manajer, dan Rekan (partner).
4. Fungsi-fungsi organisasi profesional akuntan publik
a. Bagian pemeriksaan
b. Bagian konsultasi
c. Bagian perpajakan
d. Bagian penelitian dan pelatihan
5. Standar audit yang berlaku umum adalah standar umum, standar pekerjaan lapangan
dan standar pelaporan
19 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k
6. Standar dan praktik pengendalian mutu dalam profesi akuntan antara lain;
Indenpendensi, Penugasan karyawan dalam kontrak kerja, Konsultasi, Supervisi
(pengawasan), Penerimaan karyawan, Pengembangan keahlian, Promosi jabatan,
Hubungan dengan klien dengan calon klien, dan Inspeksi.
7. Teknologi informsi mempengaruhi pengendalian intern berkenaan dengan keandalan
laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan
efektifitas dan efesiensi operasional.
8. Dampak teknologi informasi terhadap proses audit yaitu lingkungan komputer mikro,
sistem komputer on-line, dan database.
20 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k
DAFTAR PUSTAKA
21 | P r o f e s i A k u n t a n P u b l i k