BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut Hiererra (2014), Kebutuhan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat,
persaingan yang ketat, serta pertumbuhan dunia usaha menuntut dukungan penggunaan teknologi
mutakhir yang kuat dan andal. Dalam konteks ini, keberhasilan organisasi akan sangat
dipengaruhi oleh kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
Teknologi informasi merupakan suatu jaringan informasi yang akan membantu perusahaan dan
entrepreneur yang saling berhubungan dan bekerja bersama.
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat cepat sejalan dengan kemajuan
peradaban manusia. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) meliputi perkembangan
infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi
komunikasi atau jaringan (Laudon, 2006). Menurut Naniek Noviari 2007, Perkembangan
akuntansi yang menyangkut Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berbasis komputer dalam
menghasilkan laporan keuangan akan mempengaruhi praktik pengauditan. Kemajuan Teknologi
Informasi juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Kemajuan software audit
memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer. Akuntan merupakan profesi yang aktivitasnya
banyak berhubungan dengan Teknologi Informasi. Perkembangan SIA dan proses audit sebagai
akibat dari adanya kemajuan Teknologi Informasi dan perkembangan akuntansi akan
memunculkan peluang bagi akuntan. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh akuntan yang
mempunyai pengetahuan memadai tentang SIA dan audit berbasis komputer. Sebaliknya,
akuntan yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang SIA dan audit berbasis
komputer akan tergusur posisinya karena tidak mampu memberikan jasa yang diperlukan oleh
klien ataupun perusahaan.
Menurut Oktavia (2015), Auditor dalam melaksanakan audit, tidak hanya harus
mengembangkan kemampuan konseptual mereka berkaitan dengan teknik audit yang selama ini
digunakan, namun juga kemampuan mereka untuk mengaplikasikan teknik-teknik tersebut.
Dalam masa perkembangan teknologi seperti sekarang, komputer mempunyai peranan besar
dalam proses audit. Saat ini, hampir semua transaksi akuntansi dikerjakan dengan komputer
sehingga pengolahan data audit juga harus terkomputerisasi agar lebih memudahkan para auditor
untuk menganalisanya. Para auditor, baik itu auditor internal maupun auditor eksternal dapat
menggunakan piranti komputer (teknologi informasi) sebagai bagian dari prosedur audit mereka
untuk memproses data terutama yang berkaitan dengan sistem informasi auditan. Pemahaman
auditor akan teknologi informasi dan pengendalian yang berkaitan dengan teknologi informasi
tersebut membantu mereka untuk lebih mendalami tentang sistem informasi yang relevan untuk
pelaporan keuangan beserta kendala-kendalanya.
Guna menilai tingkat kesesuaian penyajian laporan keuangan, seorang auditor harus
mengevaluasi internal control dan memperoleh bukti-bukti, yaitu segenap informasi yang bias
diperoleh untuk menentukan tingkat kesesuaian tersebut dalam laporan auditing, serta sumber-
sumber lain yang dimungkinkan dan dibenarkan (Islahuzzaman, 2014).
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, makalah ini dibuat dengan
judul, “Dampak teknologi informasi terhadap proses audit”.
Sebagaimana makalah pada umunya, makalah ini terdiri dari antara lain :
BAB 1 : Pendahuluan
Di dalam bab Pendahuluan terdapat uraian mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan makalah, serta sistematika penulisan.
Di dalam bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan tema makalah ini.
Pada bab ini berisikan pembahasan mengenai dampak teknologi informasi dalam proses
audit serta contoh kasus yang disajikan.
BAB 4 : Kesimpulan
TINJAUAN PUSTAKA
Jika sistem TI gagal, organisasi dapat lumpuh karena tidak mampu mendapatkan
kembali informasi atau menggunakan informasi yang tidak andal karena kesalahan
pemrosesan. Risiko ini meningkatkan kemungkinan salah saji yang material dalam laporan
keuangan. Risiko khusus pada sistem TI meliputi:
1. Pengendalian Umum
a. Administrasi Fungsi TI Sikap dewan direksi dan managemen senior tentang TI
mempengaruhi arti penting TI yang dirasakan dalam suatu organisasi. Pengawasan,
alokasi sumber daya, dan keterlibatannya dalam setiap keputusan kunci TI
memberikan isyarat pentingnya TI.
b. Pemisahan Tugas-tugas TI Sebagai respons terhadap risiko menggabungkan
tanggung jawab penyimpanan tradisional, otorisasi, dan administrasi ke dalam
fungsi TI, organisasi yang dikendalikan dengan baik memisahkan tugas-tugas kunci
dalam TI. Sebagai contoh, tugas-tugas TI harus dipisahkan untuk mencegah personil
TI mengotorisasi dan mencatat transaksi untuk menutupi pencurian aktiva.
c. Pengembangan Sistem Pengembangan sistem meliputi:
Membeli perangkat lunak atau mengenbangkan sendiri perangkat lunak itu
di kantor (in-house) yang memenuhi kebutuhan organisasi. Kunci untuk
mengimplementasikan perangkat lunak yang tepat adalah melibatkan tim
dari personil TI maupun personil non-TI, termasuk para pemakai utama
perangkat lunak itu dan auditor internal.
Menguji semua perangkat lunak guna memastikan bahwa perangkat lunak
baru itu kompatibel dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang ada,
serta menentukan apakah perangkat keras dan perangkat lunak itu dapat
menangani volume transaksi yang diinginkan.
d. Keamanan Fisik dan Online Pengendalian fisik atas komputer dan pembatasan
online ke perangkat lunak serta file data terkait mengurangi risiko dilakukannya
perubahan yang tidak diotorisasi ke program dan penggunaan program serta file
yang tepat.
e. Backup dan Perencanaan Kontinjensi Untuk mencegah hilangnya data selama
mati listrik, banyak perusahaan mengandalkan sumber tenaga cadangan atau backup
atau generator sendiri. Untuk bencana yang lebih serius, organisasi memerlukan
backup yang terinci dan rencana kontinjensi seperti menyimpan semua salinan
perangkat lunak dan file data yang sangat penting untuk mengoutsourcing
perusahaan yang berspesialisasi dalam mengamankan penyimpanan data tersebut.
Backup dan rencana kontinjensi juga harus mengidentifikasi perangkat keras
altermatif yang dapat digunakan untuk memroses data perusahaan.
f. Pengendalian Perangkat Keras Pengendalian ini sudah dipasang dalam peralatan
komputer pleh pabrik pembuatnya untuk mendeteksi dan melaporkan kegagalan
peralatan.
2. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi dirancang untuk setiap aplikasi perangkat lunak dan
dimaksudkan untuk membantu perusahaan memenuhi enam tujuan audit yang terkait
dengan transaksi. Pengendalian aplikasi yang dilakukan oleh personil klien disebut
pengendalian manual. Keefektifan pengendalian manual bergantung pada kompetensi
orang-orang yang melaksanakan pengendalian itu dan kemahiran mereka ketika
melaksanakannya. Pengendalia yang dilakukan oleh komputer disebut pengendalian
otomatis. Karena sifat pemrosesan komputer, pengendalian otomatis, jika dirancang
secara tepat, akan menghasilkan operasi pengendalian yang konsisten. Pengendalian
aplikasi terdiri dari tiga kategori:
Pengendalian input dirancang untuk memastikan bahwa informasi yang
dimasukkan ke dalam komputer sudah diotorisasi, akurat, dan lengkap. Untuk
sistem TI yang mengelompokkan semua transaksi yang serupa ke dalam batch,
penggunaan total batch keuangan, total hash, dan total perhitungan record akan
membantu meningkatkan keakuratan serta kelengkapan input.
Pengendalian pemrosesan mencegah dan mendeteksi kesalahan ketika data
transaksi diproses. Pengendalian umum, terutama pengendalian yang
berhubungan dengan pengembangan sistem dan keamanan, merupakan
pengendalian yang sangat penting guna meminimalkan kesalahan. Pengendalian
pemrosesan aplikasi khusus sering diprogram ke dalam perangkat lunak untuk
mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi kesalahan pemrosesan.
Pengendalian ouput berfokus pada mendeteksi kesalahan setelah pemrosesan
diselesaikan, bukan pada mencegah kesalahan. Pengendalian output yang paling
penting adalah review kelayakan data oleh seseorang yang memahami output
itu.
Dibawah ini adalah contoh penggunaan perangkat lunak audit yang telah tergeneralisir:
BAB 4
KESIMPULAN
Hal yang perlu diperhatikan oleh auditor adalah saat suatu entitas banyak menggunakan
data secara elektronik, auditor harus mempunyai keyakinan atas validitas data yang ada.Auditor
juga harus fokus pada masalah keamanan dengan memeriksa dan mengidentifikasi sumber
data.Pengendalian internal untuk mencegah penipuan dan penyalahgunaan informasi juga harus
diperhatikan. Software audit umum merupakan suatu software yang digunakan untuk mengambil
dan menganalisa data. Software ini didesain untuk menyajikan audit dan analisis statistik yang
lebih spesifik.
Software audit umum mensyaratkan pengujian keseluruhan data yang ada sehingga
auditor lebih memilih menggunakan prosedur audit manual dengan menggunakan sampling atas
transaksi keuangan daripada menguji keseluruhan data yang ada karena cara ini lebih cepat dan
lebih murah. Sistem pertukaran data elektronik menuntut auditor untuk menggunakan prosedur
audit yang tepat untuk memastikan kecukupan dan efektivitas pengendalian internal klien
mereka. Sistem juga membutuhkan kontrol yang memadai yang dapat mendeteksi kesalahan
dengan cepat dan mengambil tindakan dengan segera karena transaksi terjadi secara terus
menerus.Pengamanan yang tepat sangat dibutuhkan dalam sistem ini.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang berjalan dengan cepat, auditor harus terus
mengikuti perkembangan teknologi tersebut dan dampaknya pada sistem pengolahan data.
Auditor juga harus mampu menyusun prosedur audit yang sejalan dengan perkembangan
teknologi yang ada karena suatu saat transaksi akuntansi mungkin hanya akan disajikan dalam
bentuk elektronik tanpa dokumentasi dalam bentuk kertas. Penggunaan perdagangan secara
elektronik juga akan mengubah transaksi bisnis. Oleh karena itu, auditor mempunyai tantangan
lebih besar di masa depan berkaitan dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi informasi
sehingga auditor harus berpacu untuk meningkatkan integritasnya terutama berkaitan dengan
penggunaan teknologi informasi.
Daftar Pustaka
Hiererra, 2014, Continuous Audit : Implementasi dan Pengendalian berbasis teknologi informasi
dalam menjalankan fungsi audit yang lebih efektif dan efisien, Comtech, Jakarta
Laudon, K.C., Jane P. Laudon. 2004. Management Information Systems. 8th edition. New Jersey :
Prentice- Hall, Inc
Oktavia, Ika. 2015. Peranan Teknologi Informasi Dalam Audit. Bhirawa Vol.2. Sragen