Disusun Oleh:
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas mini project mata kuliah Sistem Informasi Akuntasi . Penulisan makalah
ini merupakan tugas dalam mata kuliah Sistem Informasi Akuntasi di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Dalam penyelesaian makalah ini, jika ada kesalahan secara teknis dari segi penulisan maupun
dengan materi yang dimuat, kami memohon maaf. Kami menerima saran dan kritik untuk tugas
mini book ini mengingat kemampuan yang kami miliki.
Kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian tugas mini
project. Khususnya terhadap anggota kelompok dan Dosen Pengampu mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mini book.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Bab 2 Pembahasan
A. Stuktur Organisasi
B. Desain Sistem Informasi Akuntansi
C. Desain Siklus-Siklus
Bab 3 Penutup
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan berkaitan dengan sistem informasi. Sistem informasi ini berguna
untuk menunjang keefisienan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu, sistem
informasi berguna untuk mengolah data-data pada perusahaan untuk selanjutnya dijadikan
sebagai informasi yang material. Suatu perusahaan agar dapat berkembang dan bertahan
terus diperlukan pengelolaan usaha yang baik dan harus berusaha mengembangkan
aktivitasnya. Pengelolaan yang baik dalam hal ini meliputi bidang keuangan, sumber
daya manusia, produksi dan pemasaran. Pengelolaan yang baik juga tidak lepas dari
pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan untuk mengendalikan entitas
bisnisnya.
Setiap perusahaan juga tidak lepas dari aktivitas-aktivitas bisnis yang dilakukan
didalamnya. Aktivitas-aktivitas tersebut menjadikan suatu kebiasaan dalam menjalani
bisnis dan menjadikan suatu siklus. Dalam perusahaan, pada umumnya terdapat 2 siklus
yang umum di setiap perusahaan. Yaitu siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. Selain
dua itu, terdapat juga siklus produksi dan siklus manajemen sumber daya manusia dan
penggajian.
Salah satu perusahaan yang menggunakan siklus-siklus dan sistem informasi dalam
menunjang usahanya adalah Undertribe Clothing. Undertribe Clothing adalah sebuah
perusahaan yang membuat dan memproduksi kaos, hoodie, coach jacket dan tas yang
berdesain original buatan clothing itu sendiri. Undertribe clothing ini berdiri pada 23
Desember 2018. Latar belakang dibuatnya clothing ini karena adanya kesadaran untuk
meningkatkan produk lokal di mata dunia dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari
hari. Pada clothing ini terdapat 1 owner dan 4 Karyawan yang terdiri dari bagian keuangan,
marketing, produksi, dan desain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka rumusan masalah pada makalah
ini adalah :
1. Bagaimana stuktur organisasi di Undertribe Clothing?
2. Bagaimana desain sistem informasi akuntansi di Undertribe Clothing?
3. Bagaimana desain siklus-siklus pada Undertribe Clothing?
4. Bagaimana pengendalian internal di Undertribe Clothing?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian pada makalah ini adalah untuk mengetahui
stuktur organisasi, desain sistem informasi akuntansi, desain siklus-siklus, dan pengendalian
internal pada Undertribe Clothing.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Stuktur Organisasi
OWNER
Pada perusahaan ini terdapat 1 Owner dan 4 Karyawan yang memiliki tugas sebagai berikut :
1. Owner
Owner merupakan orang yang memiliki perusahaan ini. Pada Undertribe Clothing owner
juga merupakan pemilik modal tunggal. Pada Undertribe Clothing, owner memiliki tuga
untuk memutuskan kebijakan mana yang sesuai dengan perusahaan. Misalnya, dalam
pembagian gaji, pemilihan waktu produksi, dan jumlah yang akan diproduksi.
2. Bagian Produksi
Bagian ini secara umum bertugas untuk membuat barang untuk berjalannya perusahan.
Tetapi karena Undertribe Clothing masih merupakan perusahaan kecil, mereka
menggunakan jasa vendor untuk memproduksi barang-barang yang mereka jual. Jadi
pada bagian produksi bertugas sebagai Pencari vendor, penghubung antar perusahaan dan
vendor, bertanggungjawab atas barang yang sudah diproduksi di vendor dan bagian
pengiriman barang ke pelanggan.
3. Bagian Keuangan
Bagian keuangan pada Undertribe Clothing bertugas sebagai pengatur keuangan
perusahaan, mengeluarkan biaya untuk produksi, menyimpan dana dari pelanggan dan
membuat laporan keuangan per season. Pada Undertribe Clothing, diberlakukan
kebijakan pembuatan laporan keuangan per-season.
4. Bagian Marketing
Bagian marketing pada Undertribe Clothing bertugas untuk memasarkan produk-produk
yang sudah diproduksi baik secara online dan offline. Secara online, pemasaran dilakukan
di media sosial dan di situs penjualan online. Sedangkan jika secara offline, pemasaran
dilakukan melalui mulut ke mulut.
5. Bagian Desain
Bagian desain bertugas untuk membuat desain dari produk-produk yang akan diproduksi
disetiap seasonnya.
B. Desain Sistem Informasi Akuntansi
VENDOR
PEMBAYARAN
VENDOR
SISTEM INFORMASI
KARYAWAN AKUNTANSI BAGIAN KEUANGAN
GAJI UNDERTRIBE CLOTHING
PEMBAYARAN
PELANGGAN
PELANGGAN
1. Penjelasan
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambilan
keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur dan intruksi, data, perangka lunak,
infrastuktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan.
Desain diatas merupakan desai sistem informasi akuntansi di Undertribe Clothing.
Pada perusahaan tersebut belum menggunakan teknologi yang komplek dalam berjalannya
perusahaan tersebut karena masih tergolong perusahaan baru dan masih berskala kecil.
Pada sistem tersebut berguna untuk mengumpulkan data-data yang didapatkan untuk
selanjutnya diolah menjadi suatu informasi yang dapat digunakan owner untuk mengambil
keputusan untuk kerberlanjutannya perusahaan. Data-data yang didapat dari setiap subjek
bisnis yang ada dikumpulkan oleh perusahaan untuk selanjutnya dibuat informasi berupa
laporan untuk pengembangan perusahaan kedepannya.
Sistem yang digunakan oleh Undertribe Clothing masih tergolong sederahana.
Misalnya untuk laporan keuangan atau laporan kegiatan perusahaan menggungganan MS
Word dan MS Excel. Untuk pengendalian internalnya masih menggunakan cara manual,
karena yang dikendalikan hanya sedikit. Alat bantu pengendalian bias berupa line, wa atau
telepon. Pemasaran juga menggunakan bantuan media sosial dan situs jualan online.
2. Tampilan Input, Proses, dan Output
Makalah ini tidak dilengkapi contoh dari Input, Proses, dan Output dari sistem
informasi akuntansi yang digunakan oleh Undertribe Clothing. Karena pemilik clothing
tidak memberikan contoh tetapi memberikan gambaran atas hal tersebut. Selain itu, pemilik
menggangap perusahaan masih berskala kecil jadi dalam pengolahan datanya belum
sempurna atau apa adanya. Penyimpananya juga masih terpisah-pisah. Beriku merupakan
gambaran Input, Proses, dan Output perusahaan :
Surat Pesanan
MULAI A
B
Surat Pesanan
A
Menerima
Barang
Selesai
2. Siklus Pengeluaran Kas
Siklus Pengeluaran adalah serangkaian aktivitaas bisnis dan operasi pemrosesan
informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan pembelian serta pembayaran
barang dan jasa. Pada siklus ini melibatkan bagian produksi, keuangan dan vendor. Di
Undertribe Clothing, barang didesain oleh pihak clothing dan diproduksi oleh pihak vendor.
Jadi bahan baku dan penunjang barang sudah disediakan dan sudah ditanggung oleh pihak
vendor. Produksi hanya dilakukan pada awal season sebelum akhirnya barang dipasarkan
ke public.
Pembayaran ke pihak vendor dengan sistem uang muka. 50% dari seluruh biaya
produksi dibayarkan diawal dan sisanya dibayarkan saat barang sudah jadi. Pada saat
terjadinya retur, vendor akan mengembalikan uang sebesar harga barang yang diretur
tersebut.
Berikut bagan alir siklus pengeluaran kas di Undertribe Clothing,
Mulai
B C
A
Desain
Melakukan Membuat
pengecekan surat
pemesanan
Daftar Mencari
Vendor Vendor
Mengirim Bukti Pesanan
dana uang
muka
Melakukan kontak
dan perjanjian
dengan pihak C
Bukti Pengiriman
vendor
Dana Uang Muka
N Bukti Pengiriman
Dana Uang Muka
Surat Pesanan
D e
B
Melalukan
A produksi
Melakukan
Pelunasan
Pengecekan Melalukan
barang pengiriman
barang
Bukti Pelunasan
Ya Tidak
E
Permintaan
pelunasan Melakuka
N
biaya n retur
produksi Selesai
Pengembalian
F
dana
D E
Menerima
pengembalian
dana F
3. Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan
informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan pembuatan produk. Pada
Undertribe Clothing, Produksi dilakukan per-season. Season tersebut ditentukan kapan
mulainya oleh owner. Produksi dilakukan oleh pihak vendor dan desain barang dibuat oleh
bagian desain pada clothing ini. Produksi akan dilakukan kembali jika season sebelumnya
sudah selesai atau barang yang diproduksi sebelumnya telah habis.
Berikut Siklus Produksi di Undertribe Clothing,
MULAI
A
DESAIN
MELAKUKAN
DATA
MEMBUAT PRODUKSI
VENDO
DESAIN MENCARI
R
VENDOR
MELAKUKAN
KONTAK MENGIRIM
DENGAN HASIL
DESAIN VENDOR DAN PRODUKSI
MEMBUAT
PESANAN
SURAT PESANAN
MENERIMA
BARANG
PRODUKSI
SELESAI
4. Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia dan Penggajian
Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia dan Penggajian adalah serangkaian
aktivitas bisnis dan operasi pengolahan data terkait yang terus menerus berhubungan
denfan mengelola kemapuan pegawai secara efektif. Pada siklus ini, kami hanya akan
membahas siklus penggajian karena undertribe clothing belum pernah melakukan
perekrutan orang dari awal terbentuk. Clothing ini terdiri dari 4 bagian dan 1 owner.
Sistem Penggajian yang sekarang diterapkan oleh undertribe clothing dengan
sistem berdasarkan laba yang diterima per masa produksi/season. Karena clothing ini dalam
masa pengembangan, maka para karyawan mau menerima berapa saja gaji yang diterima.
Mereka mementingkan berjalannya dan berkembanganya clothing ini terlebih dahulu.
Berikut Siklus Penggajian di Undertribe Clothing,
MULAI LAPORAN
KEUANGAN
MEMBUAT
LAPORAN
KEUANGAN
KEPUTUSAN
BESARNYA GAJI
LAPORAN
KEUANGAN
RINCIAN GAJI
KARYAWAN
A A
PEMBAGIAN
GAJI
KARYAWAN
D. Analisis Pengendalian Internal
Pengendalian Internal adalah Proses dan prosedur yang dijalankan untuk menyedikan
jaminan memadai bahwa tujuan pengendalian dipenuhi. Pengendalian internal adalah sebuah
proses karena ia menyebar ke seluruh aktivitas pengoperasian perusahaan dan merupakan
bagian integral dari aktivitas manajemen. Pengendalian Internal disuatu perusahaan diperlukan
untuk menjamin berjalannya perusahaan sesuai dengan tujuan dan tidak adanya penyimpangan
yang berarti.
Di Undertribe Clothing, Pengendalian Internal dilakukan dengan cara sederhana dan
belum adanya alat pembantu untu mengendaliannya. Menurut pengakuan owner, pengendalian
yang dilakukan dilakukan oleh ia sendiri. Dengan hanya adanya 4 karyawan dan skala
perusahaan yang kecil, lebih mudah untuk mengendalikannya. Perekrutan karyawan dilakukan
dengan cara merekrut orang terpercaya owner untuk diajak kerja Bersama. Selanjutnya owner
membagi tugas perorang untuk dijadikan tanggung jawab masing-masing orang. Dari
keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa owner sudah menerapkan Pengendalian Preventif
(mencegah masalah sebelum timbul). Langkah-langkah yang dilakukan owner diambil untuk
mencegah adanya masalah pada kemudian hari.
Di Undertribe Clothing diterapkan sistem kepercayaan. Para karyawan di perusahaan
ini ditanamkan visi yang sama, yaitu membesarkan nama Undertribe Clothing. Hal ini
ditunjukan dari sikap mereka menerima gaji berapa saja karena yang terpenting nama
Undertribe Clothing dapat dikenal masyarakat luas.
Pengendalian yang lainnya yang dilakukan oleh owner adalah Sentralisasi wewenang.
Semua keputusan diputuskan dan memerlukan ijin dari owner. Di sini owner dan pimpinan
perusahaan merupakan orang yang sama. Sentralisasi wewenang membuar owner dapat
mengawasi dan mengetahui setiap aktivitas yang terjadi dalam perusahaanya.
Pendokumentasian kegiatan bisnis yang tidak terstuktur dapat memberikan efek buruk
kepada perusahaan. Dari uraian yang sudah dibahas, dikatakan bahwa pendokumentasian
belum tersimpan dengan baik dan tidak terstuktur. Hal ini dapat membuat pengendalian internal
yang buruk dan dapat terjadinya kehilangan atau kecurangan dapat kegiatan bisnis tersebut.
Berdasarkan Analisis Pengendalian Internal yang telah dilakukan, ditemukan kelebihan
dan kekurangan sebagai berikut :
1. Kelebihan
a. Pengawasan yang menyuluruh dari pemilik usaha.
b. Pembagian tugas karyawan yang teratur.
c. Hubungan antara pemilik usaha selaku pengawas pada karyawan.
d. Sentralisasi wewenang membuat pengembangan berserta perencanaan dari
beragam kegiatan bisnis lebih terintegrasi.
2. Kekurangan
a. Dokumentasi kegiatan bisnis yang tidak terstuktur dan tidak tersimpan dengan
baik.
b. Pengendalian Internal yang masih sederhana.
BAB 3
KESIMPULAN
Eka Oktaviani. 2009. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. AMAPHARM. Makalah
Dede Adrian. 2007. Analisis Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Pada PT Sunan Rubber
Palembang. Makalah
Romney, Marshall dan Paul Steinbart. 2014. Accounting Information System 13th edition.
Jakarta:Salemba