DAFTAR ISI.................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
B. Perumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
A. Pengertian Kepribadian.............................................................................3
C. Mengukur Kepribadian..............................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian dan Ruang Lingkup Undang Undang Akuntan
Publik?
2. Standar Profesional Akuntan Publik?
3. Kode Etik Profesional Akuntan Publik?
4. Jasa Yang Dapat Diberikan Akuntan Publik?
5. Peran Akuntan Publik Dunia Bisnis dan Pemerintahan?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Pengertian dan Ruang Lingkup Undang Undang Akuntan
Publik
2. Mengetahui Standar Profesional Akuntan Publik
3. Memahami Kode Etik Profesional Akuntan Publik
4. Mengetahui dan Memahami Jasa Yang Dapat Diberikan Akuntan Publik
5. Menjelaskan Peran Akuntan Publik Dunia Bisnis dan Pemerintahan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia usaha, dalam era
globalisasi perdagangan barang dan jasa, kebutuhan pengguna jasa Akuntan
Publik akan semakin meningkat, terutama kebutuhan atas kualitas informasi
keuangan yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Dengan demikian, Akuntan Publik dituntut untuk
senantiasa meningkatkan kompetensi dan profesionalisme agar dapat
memenuhi kebutuhan pengguna jasa dan mengemban kepercayaan publik.
Meskipun Akuntan Publik berupaya untuk senantiasa memutakhirkan
kompetensi dan meningkatkan profesionalisme agar dapat memenuhi
kebutuhan pengguna jasa, kemungkinan terjadinya kegagalan dalam
pemberian jasa Akuntan Publik akan tetap ada. Untuk melindungi kepentingan
masyarakat dan sekaligus melindungi profesi Akuntan Publik, diperlukan
suatu undang-undang yang mengatur profesi Akuntan Publik.
4
5
1. Standar Auditing
akan dipaparkan tentang standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia
1. Standar Umum
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
c. Dalam melaksanaan aufit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
mengggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus disupervisi dengan semestinya.
b. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian
yang akan dilakukan. 3
c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit.
3. Standar Pelaporan
a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
b. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan jika ada
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan peride berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
c. Pengungkapan infomatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam lapran auditor.
d. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
8
miliar ke atas harus memiliki laporan keuangan diaudit. Bagi wajib pajak,
bantuan akuntan publik berguna untuk mencegah pembayaran pajak yang
tidak seharusnya terutang dan meminimalkan sengketa pajak. Bagi otoritas
pajak, keterlibatan akuntan publik di sini diharapkan meminimalkan
praktik manipulasi, korupsi, dan kolusi perpajakan.
4. Pemeriksa Keuangan Pemerintah; Dalam fungsi kontrol terhadap tata
kelola keuangan negara, akuntan publik berperan sebagai mitra kerja dari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai pemeriksa keuangan
pemerintah di tingkat pusat maupun daerah. Penunjukan akuntan publik
sebagai mitra kerja BPK didasari keterbatasan auditor BPK untuk
memeriksa seluruh laporan keuangan pemerintahan pusat dan daerah.
5. Fasilitator Bisnis; Akuntan publik juga berperan untuk memfasilitasi
potensi aktivitas bisnis. Melalui laporan keuangan yang diaudit, pelanggan
dapat memiliki dasar dalam mempertimbangkan hubungan bisnisnya
dengan perusahaan.
6. Mewujudkan Perkonomian yang Sehat; Profesi Akuntan Publik
merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa atestasi/asurans.
Akuntan Publik tersebut mempunyai peran terutama dalam peningkatan
kualitas dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan suatu
entitas. Laporan yang diaudit menjadi dasar pengambilan keputusan
berbagai pihak, sehingga profesi akuntan publik memiliki peranan sangat
penting dalam mendukung terwujudnya perekonomian yang sehat, efisien,
dan transparan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau pernyataan
pendapatnya atas laporan atau informasi keuangan suatu entitas, sedangkan
penyajian laporan atau informasi keuangan tersebut merupakan tanggung
jawab manajemen. Undang-Undang Akuntan Publik diatur dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2011
Didalamnya terdapat 10 standar yang secara rinci dalam bentuk
pernyataan standar auditing (PSA). PSA ini berisi tentang ketentuan-ketentuan
dan panduan utama yang harus diikuti oleh akuntan publik dalam
melaksanakan perikatan audit. Audit atas laporan keuangan historis
merupakan jasa tradisional yang disediakan oleh profesi akuntan publik
kepada masyarakat, di dalam standar auditing ini terdapat 10 standar auditing
yang terbagi menjadi standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar
pelaporan. Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing yang mana
berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan standar
berkaitan dengan suatu kriteria ukuran mutu kinerja tindakan tersebut. Berikut
akan dipaparkan tentang standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Kode Etik Profesi Akuntan Publik Kode Etik Ikatan Akuntan
Indonesia terdiri dari tiga bagian: Prinsip Etika, Aturan Etika, dan, Interpretasi
Aturan Etika Jasa yang dapat diberikan seorang akuntan publik adalah,
pembukuan, tax accounting, Auditing, Akuntansi Forensik, dan Peninjauan.
Dan peran akuntan publik adalah memberikan jaminan informasi, membantu
pertimbangan sektor pasar modal, membantu perpajakan, pemeriksa keuangan
pemerintahan, fasilitator bisnis, Mewujudkan perekonomian yang sehat.
16
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2011