Anda di halaman 1dari 20

PERAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS JASA ASURANSI


DAN JASA NON ASURANSI
Disusun Oleh :

Fika Tresnasari Kusnandar


40121100040

PROGRAM STUDI AKUTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

B. Perumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

A. Pengertian Kepribadian.............................................................................3

B. Perbedaan Temperamen, Watak, Dan Kepribadian..................................4

C. Mengukur Kepribadian..............................................................................5

D. Keluarga Sebagai Pembentuk Utama Kepribadian...................................6


E. Aspek-Aspek Kepribadian........................................................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................8

A. Kesimpulan................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah merupakan hasil
pengembangan berkelanjutan standar profesional akuntan publik yang dimulai
sejak tahun 1973. Pada tahap awal perkembangannya, standar ini disusun oleh
suatu komite dalam organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang diberi
nama Komite Norma Pemeriksaan Akuntan. Standar yang dihasilkan oleh
komite tersebut diberi nama Norma Pemeriksaan Akuntan. Sebagaimana
tercermin dari nama yang diberikan, standar yang dikembangkan pada saat itu
lebih berfokus ke jasa audit atas laporan keuangan historis. Perubahan pesat
yang terjadi di lingkungan bisnis di awal dekade tahun sembilan puluhan
kemudian menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan mutu jasa
audit atas laporan keuangan historis, jasa atestasi, dan jasa akuntansi dan
review.

Di samping itu, tuntutan kebutuhan untuk menjadikan organisasi


profesi akuntan publik lebih mandiri dalam mengelola mutu jasa yang
dihasilkan bagi masyarakat juga terus meningkat. Respon profesi akuntan
publik terhadap berbagai tuntutan tersebut diwujudkan dalam dua keputusan
penting yang dibuat oleh IAI pada pertengahan tahun 1994 : (1) perubahan
nama dari Komite Norma Pemeriksaan Akuntan ke Dewan Standar
Profesional Akuntan Publik dan (2) perubahan nama standar yang dihasilkan
dari Norma Pemeriksaan Akuntan ke Standar Profesional Akuntan Publik
(http://www.himakaunitri.com diakses tanggal 25/1/2017). Standar
Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai
pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa
bagi akuntan publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar
Profesional Akuntan PublikInstitut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI)

1
2

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian dan Ruang Lingkup Undang Undang Akuntan
Publik?
2. Standar Profesional Akuntan Publik?
3. Kode Etik Profesional Akuntan Publik?
4. Jasa Yang Dapat Diberikan Akuntan Publik?
5. Peran Akuntan Publik Dunia Bisnis dan Pemerintahan?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Pengertian dan Ruang Lingkup Undang Undang Akuntan
Publik
2. Mengetahui Standar Profesional Akuntan Publik
3. Memahami Kode Etik Profesional Akuntan Publik
4. Mengetahui dan Memahami Jasa Yang Dapat Diberikan Akuntan Publik
5. Menjelaskan Peran Akuntan Publik Dunia Bisnis dan Pemerintahan
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Undang-Undang Akuntan Publik

Akuntan Publik tersebut mempunyai peran terutama dalam


peningkatan kualitas dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan
keuangan suatu entitas. Dalam hal ini Akuntan Publik mengemban
kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini atas laporan keuangan suatu
entitas. Dengan demikian, tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini
atau pernyataan pendapatnya atas laporan atau informasi keuangan suatu
entitas, sedangkan penyajian laporan atau informasi keuangan tersebut
merupakan tanggung jawab manajemen. Undang-Undang Akuntan Publik
diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011

Sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia usaha, dalam era
globalisasi perdagangan barang dan jasa, kebutuhan pengguna jasa Akuntan
Publik akan semakin meningkat, terutama kebutuhan atas kualitas informasi
keuangan yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Dengan demikian, Akuntan Publik dituntut untuk
senantiasa meningkatkan kompetensi dan profesionalisme agar dapat
memenuhi kebutuhan pengguna jasa dan mengemban kepercayaan publik.
Meskipun Akuntan Publik berupaya untuk senantiasa memutakhirkan
kompetensi dan meningkatkan profesionalisme agar dapat memenuhi
kebutuhan pengguna jasa, kemungkinan terjadinya kegagalan dalam
pemberian jasa Akuntan Publik akan tetap ada. Untuk melindungi kepentingan
masyarakat dan sekaligus melindungi profesi Akuntan Publik, diperlukan
suatu undang-undang yang mengatur profesi Akuntan Publik.

Sampai saat terbentuknya Undang-Undang ini, di Indonesia belum ada


undang-undang yang khusus mengatur profesi Akuntan Publik. Undang-
undang yang ada adalah Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang

4
5

Pemakaian Gelar Akuntan (Accountant) (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 1954 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 705). Pengaturan mengenai profesi Akuntan Publik dalam
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tersebut sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan yang ada pada saat ini dan tidak mengatur hal-hal yang
mendasar dalam profesi Akuntan Publik.

Oleh karena itu, disusunlah Undang-Undang tentang Akuntan Publik


yang mengatur berbagai hal mendasar dalam profesi Akuntan Publik, dengan
tujuan untuk:

1. melindungi kepentingan publik;


2. mendukung perekonomian yang sehat, efisien, dan transparan;
3. memelihara integritas profesi Akuntan Publik;
4. meningkatkan kompetensi dan kualitas profesi Akuntan Publik; dan
5. melindungi kepentingan profesi Akuntan Publik sesuai dengan standar dan
kode etik profesi.

Undang-Undang ini mengatur antara lain:

1. lingkup jasa Akuntan Publik;


2. perizinan Akuntan Publik dan KAP;
3. hak, kewajiban, dan larangan bagi Akuntan Publik dan KAP;
4. kerja sama antar-Kantor Akuntan Publik (OAI) dan kerja sama antara
KAP dan Kantor Akuntan Publik Asing (KAPA) atau Organisasi Audit
Asing (OAA);
5. Asosiasi Profesi Akuntan Publik;
6. Komite Profesi Akuntan Publik;
7. pembinaan dan pengawasan oleh Menteri;
8. sanksi administratif; dan
9. ketentuan pidana.
6

Undang-Undang ini mengatur hak eksklusif yang dimiliki oleh


Akuntan Publik, yaitu jasa asurans yang hanya dapat dilakukan oleh Akuntan
Publik. Dalam rangka perlindungan dan kepastian hukum bagi profesi
Akuntan Publik, juga diatur mengenai kedaluwarsa tuntutan pidana dan
gugatan kepada Akuntan Publik.
Di samping mengatur profesi Akuntan Publik, Undang-Undang ini
juga mengatur KAP yang merupakan wadah bagi Akuntan Publik dalam
memberikan jasa profesional. Hal yang mendasar mengenai pengaturan KAP
antara lain mengenai perizinan KAP dan bentuk usaha KAP. Salah satu
persyaratan izin usaha KAP adalah memiliki rancangan sistem pengendalian
mutu sehingga dapat menjamin bahwa perikatan profesional dilaksanakan
sesuai dengan SPAP. Sementara itu, pengaturan mengenai bentuk usaha KAP
dimaksudkan agar sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik, yaitu
independensi dan tanggung jawab profesional Akuntan Publik terhadap hasil
pekerjaannya.

B. Standar Profesional Akuntan Publik

1. Standar Auditing

Standar auditing merupakan suatu panduan audit atas laporan


keuangan historis. Didalamnya terdapat 10 standar yang secara rinci dalam
bentuk pernyataan standar auditing (PSA). PSA ini berisi tentang ketentuan-
ketentuan dan panduan utama yang harus diikuti oleh akuntan publik dalam
melaksanakan perikatan audit. Audit atas laporan keuangan historis
merupakan jasa tradisional yang disediakan oleh profesi akuntan publik
kepada masyarakat, di dalam standar auditing ini terdapat 10 standar auditing
yang terbagi menjadi standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar
pelaporan. Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing yang mana
berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan standar
berkaitan dengan suatu kriteria ukuran mutu kinerja tindakan tersebut. Berikut
7

akan dipaparkan tentang standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia
1. Standar Umum
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
c. Dalam melaksanaan aufit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
mengggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus disupervisi dengan semestinya.
b. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian
yang akan dilakukan. 3
c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit.
3. Standar Pelaporan
a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
b. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan jika ada
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan peride berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
c. Pengungkapan infomatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam lapran auditor.
d. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
8

pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara


keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan.
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan maka
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada dan tingkat tanggungjawab
yang dipikul oleh auditor.

C. Kode Etik Profesional Akuntan Publik

Kode Etik Profesi Akuntan Publik (sebelumnya disebut Aturan


EtikaKompartemen Akuntan Publik )KEPAP adalah aturan etika yang
harusditerapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia dan staf
profesional (baik anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja
pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).Kode Etik Profesi Akuntan Publik Kode
Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian: Prinsip Etika, Aturan Etika,
dan, Interpretasi Aturan Etika
1. Prinsip Etika
a. Tanggung jawab profesi: Dalam melaksanakan tanggung jawabnya
sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan
pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukannya.
b. Kepentingan Publik Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa
bertindak dalam kerangka
c. Integritas, Untuk memelihara clan meningkatkan kepercayaan publik,
Setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan
integritas setinggi mungkin.
d. Objektivitas, Setiap anggota harus menjaga obyektivitas dan bebas dari
benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
e. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional, Setiap anggota harus
melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehatihatian, kompetensi clan
ketekunan, Berta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan
pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan
9

untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat


dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik,
legislasi dan teknik yang paling mutakhir.
f. Kerahasiaan; Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi
yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh
memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan,
kecuali bila ada hak atau kiewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
g. Perilaku Profesional; Setiap Anggota harus berperilaku yang konsisten
dalam reputasi profesi yang baik clan menjauhi tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesi.
h. Standar Teknis; Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya
sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.
2. Aturan Etika
a. Independensi, Integritas, Obyektivitas
a) Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu
mempertahankan sikap mental independen didalam memberikan jasa
profesional sebagaimana diatur dalam standar profesional akuntan
publik yang ditetapkan oleh IAI. Integritas dan Objectivitas; Dalam
menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan
integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan
(conflict of interst) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji
material (material misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan
(mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.
b) Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
1) Standar Umum
a) Kompetensi profesional. Anggota KAP hanya boleh melakukan
pemberian jasa profesional yang secara layak (reasonable)
diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional.
10

b) Kecermatan dan keseksamaan profesional. Anggota KAP wajib


melakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan
keseksamaan profesional.
c) Perencanaan dan supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan
dan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan
pemberian jasa profesional.
d) Data relevan yang memadai. Anggota KAP wajib memperoleh
data relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak
bagi simpulan atau rekomendasi sehubungan dengan
pelaksanaan jasa profesionalnya.
2) Prinsip Akuntansi Anggota KAP tidak diperkenankan:
Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan
keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau,; Menyatakan
bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang
harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut
memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan
atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang
ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI.
c) Tanggung Jawab kepada Klien
Informasi Klien yang Rahasia, Anggota KAP tidak diperkenankan
mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari
klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk:
1) Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai
dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip
akuntansi.
2) Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk
mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti
panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang
kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.
11

3) Melarangrevi ew praktik profesional (review mutu) seorang anggota


sesuai dengan kewenangan IAI atau
4) Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau
pemberian komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan
yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegasan disiplin anggota.

d) Tanggungjawab kepada Rekan Seprofesi


Tanggung jawab kepada Rekan Seprofesi
1) Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan
perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan
seprofesi.
2) Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik
pendahulu bila akan mengadakan perikatan (engagement) audit
menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang
sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta
tujuan yang berlainan.
3) Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis
permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai.
4) Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikataan atestasi
yang jenis atestasi dan periodenya sama dengan perikatan yang
dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali
apabila perikatan tersebut dilaksanakan untuk memnuhi ketentuan
perundang-undangan atau peraturan yang dibuat oleh badan yang
berwenang.
e) Tanggungjawab dan Praktik Lain
Perbuatan dan Perkataan yang Mendiskreditkan
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau
mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi Iklan, Promosi, dan
Kegiatan Pemasaran Lainnya
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan
mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran
12

dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra


profesi.
3. Interpretasi Etika
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh
Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari
anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam
penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya.

D. Jasa Yang Dapat Diberikan Akuntan Publik

Seorang akuntan publik tidak hanya sekedar bekerja menghitung dan


mengotak-atik angka saja, tapi akuntan publik juga diharuskan mempunyai
kemampuan untuk mengelola bisnis dan klien. Handal Matematika itu
penting, tapi bagi seorang akuntan publik, bersikap jujur, teratur, dapat
diandalkan, menjadi komunikator yang baik, serta memiliki keterampilan
tertulis dan verbal merupakan bakat yang wajib dimiliki.

Hal ini dikarenakan akuntan publik bisa menjadi faktor penentu


mengenai kesehatan keuangan sebuah bisnis. Dengan mencatat dan melacak
data keuangan, akuntan publik bekerja untuk membantu mengetahui arus kas,
pendapatan, dan pengeluaran yang berdampak langsung pada operasi bisnis.
Lantas, apa saja macam-macam jasa yang biasanya ditawarkan oleh akuntan
publik? Berikut beberapa di antaranya.

1. Pembukuan; Pembukuan adalah tugas dasar yang biasanya dilakukan oleh


akuntan publik untuk mengawasi dan memastikan keakuratan data
keuangan sebuah bisnis. Jenis layanan yang satu ini melibatkan pencatatan
keuangan akun, dengan mendokumentasikan berbagai data-data transaksi
seperti laba, rugi, arus kas, dan lain sebagainya untuk keperluan internal.
2. Tax Accounting;Seperti namanya, tax accounting adalah spesialisasi di
bidang akuntansi perpajakan, di mana akuntan publik akan bertugas untuk
menangani, mencatat, mengkalkulasi, menganalisa, dan membuat strategi
13

pajak yang berkaitan dengan transaksi keuangan perusahaan. Dengan


demikian tax accounting tujuan untuk meminimalkan kewajiban pajak
perusahaan bisa tercapai tanpa perlu melanggar undang-undang peraturan
perpajakan atau pedoman laporan keuangan.
3. Auditing; Auditing bertujuan untuk memeriksa pemborosan keuangan,
penipuan, dan kesalahan dalam praktik manajemen yang menyimpang dari
standar akuntansi yang sudah ditetapkan. Akuntan publik akan memeriksa
apakah sebuah bisnis berjalan sesuai berdasarkan hukum dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kesalahan atau
kecurangan dalam penyusunan laporan keuangan.
4. Akuntansi Forensik; Jasa ini menawarkan layanan dalam melacak dana
hilang atau ketidakcocokan dalam proses akuntansi yang mungkin muncul
di sepanjang laporan keuangan. Dengan akuntansi forensik, akuntan publik
akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk membantu Anda
jika ada kemungkinan terjadinya tuduhan penipuan, penggelapan pajak,
atau masalah keuangan lainnya
5. Peninjauan; Peninjauan merupakan penilaian berdasarkan laporan
pembukuan atau catatan keuangan perusahaan dengan menggunakan
prosedur analisis tertentu, misalnya seperti membandingkan catatan
pembukuan dengan laporan sebelumnya untuk mengalkulasikan berbagai
rasio keuangan. Karena ruang lingkup jasa peninjauan tidak sedetail audit,
biasanya layanan ini hanya akan memberikan analisis dan rekomendasi
berdasarkan temuan dalam catatan keuangan saja.

E. Peran Akuntan Publik Dunia Bisnis Dan Pemerintahan

Akuntan publik juga disebut sebagai akuntan independen atau auditor


eksternal. Akuntan publik memberikan jasa melalui kantor akuntan publik
(KAP), baik berbentuk perseorangan, persekutuan perdata, atau firma. Peran
utama akuntan publik adalah sebagai pihak yang meningkatkan kualitas
informasi keuangan bagi pengambil keputusan. Oleh karena itu, akuntan
14

publik harus memiliki kompetensi profesional, independensi, dan dapat


dipercaya.

1. Memberikan Jaminan Informasi; Peran akuntan public yang utama adalah


memberikan keyakinan atas kualitas informasi keuangan, dengan
memberikan pendapat yang independen atas kewajaran penyajian
informasi dalam laporan keuangan. Laporan keuangan yang telah diaudit
oleh akuntan publik akan menjadi dasar bagi investor atau kreditor untuk
pengambilan keputusan. Terdapat harapan bahwasannya laporan yang
telah diaudit tersebut bebas dari kesalahan atau manipulasi. Dengan
demikian, akuntan publik di sini juga berperan sebagai pelindung
kepentingan publik.
2. Membantu Pertimbangan Investor Pasar Modal; Saat ini semakin banyak
masyarakat yang berinvestasi di pasar modal. Untuk bisa menentukan
emiten mana yang memiliki potensi, investor saham harus memahami
keadaan usaha perusahaan dan posisi keuangan perusahaan. Hal ini
dilakukan guna meminimalisir resiko investasi. Oleh karena itu, informasi
keuangan yang terpercaya menjadi penting, dan peran akuntan publik
menjadi dibutuhkan.Dalam pasar modal terdapat tuntutan pendapatan
wajar (unqualified) terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang akan
menerbitkan saham baru (initial public offering). Pendapat wajar artinya
laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang ditetapkan oleh IAI tanpa suatu catatan atau kekurangan.
3. Membantu Sektor Perpajakan; Akuntan publik memiliki peran penting
untuk mengamankan penerimaan negara dari pajak demi kelangsungan
pembangunan. Akuntan publik berperan untuk memeriksa apakah laporan
keuangan yang disampaikan wajib pajak telah sesuai. Kewajiban laporan
keuangan diaudit sudah diatur bagi perusahaan yang memiliki aset
dan/atau peredaran usaha paling sedikit Rp50 miliar oleh UU No 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas. Selain itu, Peraturan Pemerintah No 64
Tahun 1999 mewajibkan perusahaan (tidak hanya PT) dengan omzet Rp25
15

miliar ke atas harus memiliki laporan keuangan diaudit. Bagi wajib pajak,
bantuan akuntan publik berguna untuk mencegah pembayaran pajak yang
tidak seharusnya terutang dan meminimalkan sengketa pajak. Bagi otoritas
pajak, keterlibatan akuntan publik di sini diharapkan meminimalkan
praktik manipulasi, korupsi, dan kolusi perpajakan.
4. Pemeriksa Keuangan Pemerintah; Dalam fungsi kontrol terhadap tata
kelola keuangan negara, akuntan publik berperan sebagai mitra kerja dari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai pemeriksa keuangan
pemerintah di tingkat pusat maupun daerah. Penunjukan akuntan publik
sebagai mitra kerja BPK didasari keterbatasan auditor BPK untuk
memeriksa seluruh laporan keuangan pemerintahan pusat dan daerah.
5. Fasilitator Bisnis; Akuntan publik juga berperan untuk memfasilitasi
potensi aktivitas bisnis. Melalui laporan keuangan yang diaudit, pelanggan
dapat memiliki dasar dalam mempertimbangkan hubungan bisnisnya
dengan perusahaan.
6. Mewujudkan Perkonomian yang Sehat; Profesi Akuntan Publik
merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa atestasi/asurans.
Akuntan Publik tersebut mempunyai peran terutama dalam peningkatan
kualitas dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan suatu
entitas. Laporan yang diaudit menjadi dasar pengambilan keputusan
berbagai pihak, sehingga profesi akuntan publik memiliki peranan sangat
penting dalam mendukung terwujudnya perekonomian yang sehat, efisien,
dan transparan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau pernyataan
pendapatnya atas laporan atau informasi keuangan suatu entitas, sedangkan
penyajian laporan atau informasi keuangan tersebut merupakan tanggung
jawab manajemen. Undang-Undang Akuntan Publik diatur dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2011
Didalamnya terdapat 10 standar yang secara rinci dalam bentuk
pernyataan standar auditing (PSA). PSA ini berisi tentang ketentuan-ketentuan
dan panduan utama yang harus diikuti oleh akuntan publik dalam
melaksanakan perikatan audit. Audit atas laporan keuangan historis
merupakan jasa tradisional yang disediakan oleh profesi akuntan publik
kepada masyarakat, di dalam standar auditing ini terdapat 10 standar auditing
yang terbagi menjadi standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar
pelaporan. Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing yang mana
berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan standar
berkaitan dengan suatu kriteria ukuran mutu kinerja tindakan tersebut. Berikut
akan dipaparkan tentang standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Kode Etik Profesi Akuntan Publik Kode Etik Ikatan Akuntan
Indonesia terdiri dari tiga bagian: Prinsip Etika, Aturan Etika, dan, Interpretasi
Aturan Etika Jasa yang dapat diberikan seorang akuntan publik adalah,
pembukuan, tax accounting, Auditing, Akuntansi Forensik, dan Peninjauan.
Dan peran akuntan publik adalah memberikan jaminan informasi, membantu
pertimbangan sektor pasar modal, membantu perpajakan, pemeriksa keuangan
pemerintahan, fasilitator bisnis, Mewujudkan perekonomian yang sehat.

16
17
18

DAFTAR PUSTAKA
Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai