Anda di halaman 1dari 25

JASA – JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA

DOSEN :
MUHAMMAD HADNAN, SE. M.Ak.

DISUSUN OLEH :
43219110060 - Vicky Riana
43219110076 - Vanny Widhiadini
43219110142 - Ahmad Fuadi
43219110149 - Vibria Rezki Ananda
43219110174 - Bunga Asia
43219110231 - Tiara Maylia
43219110281 - Supriyono
43219110309 - Rudi Dharmawan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa Penulis
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan Penulis berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Penulis
sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Penulis. Untuk itu
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 28 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar _________________________________________________ ii


Daftar Isi ______________________________________________________ iii
Bab I Pendahuluan ______________________________________________ 1
Bab II Pembahasan
A. Kantor Akuntan Publik ___________________________________ 2
B. Struktur Kantor Akuntan Publik ____________________________ 3
C. Profesi Akuntan Publik __________________________________ 4
D. Standar Profesi Akuntan Publik ____________________________ 8
E. Jasa Kantor Akuntan Publik ______________________________ 9
Bab III Kesimpulan & Saran
A. Kesimpulan _______________________________________________ 19
B. Saran ____________________________________________________ 20
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi ini masyarakat dihadapkan oleh kondisi yang berubah total,
persaingan semakin tajam, teknologi yang makin cepat berubah dan manusia harus
adaptif dan responsif pada lingkungan bisnis yang semakin transparan dan terbuka.
Mengingat peranan dan fungsi jasa akuntansi serta makin berkembangnya
perekonomian negara-negara di dunia dalam era globalisasi. Perkembangan profesi
akuntan mempunyai hubungan erat dengan tata nilai dan budaya yang berkembang
di tengah masyarakat. Hal ini mengakibatkan profesi akuntan tidak bisa lepas dari
perkembangan yang terjadi di negeri ini. Oleh karena itu, profesi akuntan dituntut untuk
mendapatkan tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan. Untuk itu perlu
kesiapan yang menyangkut professional profesi mutlak diperlukan.
Akuntan publik dalam menjalankan profesinya diatur oleh kode etik profesi. Di
Indonesia dikenal dengan nama Kode Etik Akuntan Indonesia. Di samping itu dengan
adanya kode etik, masyarakat akan dapat menilai sejauh mana seorang auditor telah
bekerja sesuai dengan standar-standar etika yang telah ditetapkan oleh profesinya.
Keberadaan seorang akuntan publik saat ini bisa dibilang semakin diperhitungkan.
Hampir setiap perusahaan membutuhkan akuntan publik, apalagi untuk perusahaan
yang berbentuk perseroan terbatas dan sifatnya terbuka. Kebutuhan profesi akuntansi
publik ini semakin meningkat dan banyak dicari.
Profesi akuntan publik memiliki tugas untuk memberikan jasa sebagai profesional
dan telah memiliki izin negara untuk bisa melakukan praktek sebagai akuntan swasta
untuk bekerja secara independen. Ketentuan untuk bisa menjalankan jasa sebagai
akuntan publik telah diatur dalam Undang-Undang RI No.5 tahun 2011 yaitu mengenai
Akuntan Publik diwajibkan untuk bisa menjadi anggota dari Ikatan Akuntan Publik
Indonesia (IAPI) yang menjadi wadah resmi dan diakui oleh Pemerintah Indonesia.
Jasa akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu negara.
Ditintajau dari fungsinya, jasa akuntansi berfungsi untuk meningkatkan transparasi
laporan keuangan yang diperlukan oleh pelaku ekonomi dalamdunia usaha sebagai
pedoman dalam pengambilan keputusanekonomi. Laporan keuangan yang disajikan
hendaknya dapat memenuhi keperluan yaitu dapat memberikan informasi secara
lengkap, dapat dipercayadan mencerminkan keadaan secara tepat dan netral

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KANTOR AKUNTAN PUBLIK


Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak dibidang
jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan, dan audit
laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Kantor akuntan publik atau KAP
adalah tempat untuk para akuntan publik ini bekerja dan menjalankan tugasnya.
Kantor akuntan publik ini adalah badan usaha atau sebagai wadah bagi para akuntan
publik untuk bisa memberikan jasanya. Jumlah kantor akuntan publik dari tahun ke
tahun tentunya semakin bertambah seiring dengan perkembangan perekonomian dan
bisnis. Di tahun 1979 kantor akuntan publik besar yang ada di Indonesia jumlah ada
delapan.
Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor, secara ideal
di dalam menjalankan profesinya, seorang auditor hendaknya memperhatikan prinsip
dasar good governance dalam KAP tersebut. Auditor juga harus menaati aturan etika
profesi. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak
ditentukan oleh tingkat kompetensi, profesionalisme juga komitmen terhadap bidang
yang ditekuninya.
Audit atas semua laporan keuangan yang bertujuan umum di Indonesia dilakukan
oleh kantor akuntan publik (KAP) kecuali atas organisasi pemerintah tertentu. Hal legal
terhadap audit diberikan kepada kantor akuntan publik oleh menteri keuangan. Kantor
akuntan publik juga memberikan jasa lain klien, seperti jasa pajak dan konsultasi.
KAP menyediankan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jasa-
jasa tambahan yang biasannya diberikan oleh KAP meliputi jasa akuntansi dan
pembukuan, jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen. KAP terus
mengembangkan produk dan jasa terbarunnya, termasuk perencanaan keuangan,
penilaian usaha, akuntansi forensic, audit internal yang disubkotrakkan (outsourcing)
serta jasa penasehat teknologi informasi

2
B. STRUKTUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Sesuai dengan PMK 17/2008, terdapat dua struktur organisasi bagi KAP
1. Perusahaan perseorangan (Proprietorship). Hanya kantor dengan pemilik
tunggal yang dapat beroprasi dalam bentuk ini. Semua kantor dengan pemilik
tunggal diorganisasikan dalan bentuk ini (Proprietorship).
2. Persekutuan Firma, yang dibentuk dan didirikan oleh paling sedikit 2 orang
dan/atau 75% dari seluruh sekutu adalah akuntan publik. Masing masing sekutu
disebut sebagai Rekan dan salah seorang sekutu sebagai Pemimpin Rekan.
3. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik yang
diatur dalam undang undang.
Izin usaha Kantor Akuntan Publik dikeluarkan oleh Menteri Keuangan.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam mengajukan permohonan izin usaha atas
Kantor Akuntan Publik meliputi :
 Izin usaha KAP diberikan oleh Menteri.
 Syarat untuk mendapatkan izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagai berikut:
a. mempunyai kantor atau tempat untuk menjalankan usaha yang berdomisili
di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Badan untuk KAP yang berbentuk
usaha persekutuan perdata dan firma atau Nomor Pokok Wajib Pajak
Pribadi untuk KAP yang berbentuk usaha perseorangan;
c. Mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang tenaga kerja profesional pemeriksa
di bidang akuntansi;
d. Memiliki rancangan sistem pengendalian mutu;
e. Membuat surat pernyataan dengan bermeterai cukup bagi bentuk usaha
perseorangan, dengan mencantumkan paling sedikit:
 Alamat Akuntan Publik;
 Nama dan domisili kantor; dan
 Maksud dan tujuan pendirian kantor;
f. memiliki akta pendirian yang dibuat oleh dan dihadapan notaris bagi bentuk
usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b, huruf c,
atau huruf d, yang paling sedikit mencantumkan:

3
 Nama Rekan;
 Alamat Rekan;
 Bentuk usaha;
 Nama dan domisili usaha;
 Maksud dan tujuan pendirian kantor;
 Hak dan kewajiban sebagai Rekan; dan
 Penyelesaian sengketa dalam hal terjadi perselisihan di antara Rekan.

C. PROFESI AKUNTAN PUBLIK


Tugas akuntan publik sendiri adalah untuk mengaudit laporan keuangan, audit
pajak, menganalisa laporan keuangan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akuntan publik adalah mereka
yang telah mengantongi izin negara untuk membuka praktek sebagai akuntan swasta
sehingga bisa memberikan jasa akuntansi kepada perusahaan dan mendapatkan
bayaran tertentu (public accountant). Seorang akuntan publik juga harus bisa
memastikan jika tidak ada manipulasi, penyelewengan, atau penyalahgunaan sumber
daya pada suatu perusahaan maupun lembaga. Akuntan Publik Harus bisa
mengendalikan juga mengarahkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara
efektif. Memberikan laporan atas kepemilikan sumber daya yang telah dimiliki oleh
suatu entitas. Bisa memberikan keputusan yang terkait dengan sumber daya,
termasuk dalam melakukan identifikasi terhadap keputusan yang rumit juga
menetapkan tujuan serta sasaran entitas.
Perihal perizinan mengenai menjadi seorang Akuntan Publik juga telah diatur
dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011. Berikut ini adalah hal yang perlu
dipenuhi jika ingin mendapatkan izin untuk menjadi akuntan publik diantaranya adalah:
1. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
2. Domisili di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI)
3. Memiliki sertifikat sebagai tanda sudah lulus ujian profesi sebagai akuntan publik
yang sah
4. Memiliki pengalaman praktek untuk memberikan jasa sebagaimana yang
dimaksud pada Pasal 3
5. Tidak pernah mendapatkan sanksi administratif berupa dicabutnya izin sebagai
akuntan publik

4
6. Tidak pernah ada tindak pidana kejahatan yang memiliki ancaman hukuman
pidana penjara selama 5 tahun atau lebih
7. Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntansi Publik yang sudah ditetapkan oleh
Menteri dan tidak sedang dalam pengampunan
Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti
organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi
ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai
pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi
adalah sebagai berikut:
1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam
melaksanakan keprofesiannya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya
dalam profesi itu.
3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh
masyarakat/pemerintah.
4. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya
sebagai kepercayaan masyarakat.
5. Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak
disebut sebagai salah satu profesi.
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang
diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar
akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan
bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis
besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan
independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.
Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang
termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada
kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan
publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari
Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan

5
(audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa
penyusunan sistem manajemen.
2. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan
manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai
dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah
menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak
eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan,
menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga
pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi,
melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun
kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.

Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan
(IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan
hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu :
1. Tanggung jawab profesi
Bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam
semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan publik
Akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam
kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

6
3. Integritas
Akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan
kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut
dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4. Obyektifitas
Dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota
IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-
hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat
yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh
manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan
praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.
6. Kerahasiaan
Akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan
informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban
profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku profesional
Akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten
selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesinya.
8. Standar teknis
Akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi
standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya
dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan
prinsip integritas dan obyektifitas.

D. STANDAR PROFESI AKUNTAN PUBLIK


Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai
pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi

7
Akuntan Publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional
Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI).

Tipe Standar Profesional


1. Standar Auditing
2. Standar Atestasi
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
4. Standar Jasa Konsultansi
5. Standar Pengendalian Mutu
Kelima standar profesional di atas merupakan standar teknis yang bertujuan untuk
mengatur mutu jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik di Indonesia.

Pernyataan Standar Auditing (PSA)


PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang
tercantum didalam standar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman
utama yang harus diikuti oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan audit.
Kepatuhan terhadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh
anggota IAPI. Termasuk didalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng
(IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap
ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam PSA. Dengan demikian, IPSA
memberikan
jawaban atas pernyataan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang
dimuat dalam PSA sehingga merupakan perlausan lebih lanjut berbagai ketentuan
dalam PSA. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh anggota IAPI, sehingga
pelaksanaannya bersifat wajib.
Setiap pelaksanaan audit yang dilakukan oleh perusahaan atau auditor tentu saja
berpegang pada standar dan ketentuan yang ada. Setidaknya ada 10 standar yang
kemudian membentuk sebuah Pernyataan Standar Auditing (PSA). Standar-standar
tersebut hadir dalam upaya agar hasil dari audit benar-benar berimbas pada
kemanfaatan untuk perusahaan. Adapun beberapa standar tersebut, antara lain:
 Suatu hal yang mengharuskan keahlian atau competence
 Tidak terpengaruh atau independence
 Tingkat keprofesionalan atau due professional care

8
 Adequate planning dan proper supervision
 Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern
 Bukti audit yang kompeten
 Harus sesuai dengan prinsip akuntansi atau financial statements presented in
accordance
 Harus konsisten atau consistency in the application
 Isi laporan harus dipandang mencakup semua hal dan memadai
 Expression of opinion atau pendapat yang sesuai

E. JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK


1. Assurance Service
Assurance service adalah jasa profesional independen yang mampu
meningkatkan mutu informasi atau konteksnya, untuk kepentingan para pengambil
keputusan.
Auditing adalah salah satu jasa kunci yang termasuk dalam lingkup luas
assurance service. Kenyataannya, jasa audit telah menjadi dasar dimana lingkup yang
lebih luas dari jasa atestasi dan assurance service sedang dikembangkan. Salah satu
kunci tersebut adalah konsep independensi. Para pengguna jasa sangat
mengandalkan independensi Akuntan Publik serta dapat menarik manfaaat yang
bernilai dari kenyataan bahwa Akuntan Publik bersifat tidak memihak dan objektif.
Konsep jasa profesional meliputi aplikasi pertimbangan profesional, yang
merupakan ciri unik yang dibawa oleh Akuntan Publik dalam perikatan. Meskipun
kemajuan teknologi informasi dapat mempercepat pengumpulan atau analisis data,
namun teknologi tersebut tidak dapat menggantikan pertimbangan profesional
seorang praktisi.
Assurance service dapat meningkatkan mutu informasi atau konteksnya, Special
Committee On Assurance Service dari AICPA mengatakan bahwa “mutu” meliputi
konsep-konsep kegunaan keputusan. assurance service ,meningkatkan mutu
informasi dengan cara meningkatkan keandalan atau relevansinya. Komite khusus
tersebut memberikan definisi keandalan dan relevansi sebagai berikut :
 keandalan meliputi penyajian yang jujur, netralitas, dan konsistensi antar
periode.

9
 relevansi meliputi dapat dipahami, dapat dibandingkan dengan entitias lain
dan digunakan , dan kelengkapan.
Assurance service berbeda dengan jasa audit pada satu hal kunci tertentu. Jasa audit
fokus pada informasi yang terdapat dalam laporan keuangan.
Assurance service bukan hanya berkaitan dengan laporan keuangan, namun
juga berkaitan dengan lingkup luas yang informasi yang digunakan oleh para
pengambil keputusan. Akhirnya, pengambilan keputusan menjadi objek utama dalam
definisi tentang jasa. Assurance service dimaksudkan untuk memberikan manfaat bagi
para pengambil keputusan.Para pengambil keputusan mungkin tidak harus
merupakan klien. Sebaliknya, jasa audit dan atestasi terutama dimaksudkan untuk
memberikan manfaat bagi para pengguna jasa pihak ketiga
Jasa Assurance dapat disediakan oleh profesi akuntan publik atau berbagai
profesi lain. Contoh jasa assurance yang disediakan oleh profesi lain adalah jasa
pengujian berbagai produk oleh organisasi konsumen (Non profit organization), jasa
pemeringkatan televisi (television rating), dan lain-lain.
Profesi Akuntan Publik menyediakan jasa assurance mengenai informasi
Laporan Keuangan historis kepada masyarakat. Jasa ini dikenal dengan jasa Audit. Di
Amerika jasa assurance yang juga disediakan oleh profesi akuntan publik adalah jasa
undian dan jasa kontes, meliputi prakiraan keuangan. Dewasa ini kebutuhan
masyarakat akan jasa assurance tentang pengendalian web site semakin meningkat,
dan profesi akuntan publik dapat memenuhi kebutuhan ini.
a. Jasa Atestasi
Salah satu tipe jasa assurance yang disediakan profesi akuntan publik
adalah jasa atestasi. Jasa Atestasi adalah jasa yang diberikan oleh profesi
akuntan publik dimana profesi akuntan publik akan mengeluarkan laporan
tertulis yang menyatakan kesimpulan atas keandalan asersi tertulis yang
dibuat dan ditanggungjawabi pihak lain.
Sedangkan asersi adalah suatu pernyataan yang dibuat oleh satu
pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain.
Laporan Keuangan (LK) historis adalah asersi manajemen. Manajemen
menyatakan bahwa LK sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima
umum (PABU). Ada tiga jenis jasa Atestasi :

10
 Audit Atas Laporan Keuangan
Dalam pengertian luas, audit adalah kegiatan evaluasi terhadap
suatu organisasi, mulai dari sistem, proses, hingga produknya.
Pelaksanaan audit biasanya dilakukan oleh pihak auditor yang
kompeten, bersifat objektif, dan tidak memihak. Secara umum, tujuan
dari audit itu sendiri yaitu untuk memverifikasi bahwa data yang
dievaluasi oleh audit telah berjalan sesuai standar, regulasi, dan
praktik yang berlaku.
Sementara dalam dunia bisnis, audit lebih dikenal dalam
perannya sebagai laporan keuangan yang dilakukan oleh akuntan
publik dalam menilai layak tidaknya suatu penyajian laporan keuangan
yang telah dibuat perusahaan dengan mengacu pada prinsip
akuntansi yang berlaku secara sah. Beberapa ahli juga telah
mengeluarkan pendapatnya dalam mengulas definisi audit secara
lebih mendalam.
Tujuan utama dari aktivitas audit keuangan yakni untuk
mengetahui informasi mengenai persediaan, harga yang telah
ditetapkan, serta jumlah aset perusahaan telah benar adanya atau
sesuai dengan keadaan dan kejadian yang sebenarnya. Agar dapat
lebih memahami tujuan dari audit, berikut adalah aspek-aspek yang
menjadi tujuannya tersebut.
i. Kelengkapan
Disebut sebagai tujuan audit, sebab kelengkapan dapat menjadi
faktor untuk meyakinkan seluruh peristiwa transaksi benar-benar
sudah tercatat dan telah dimasukkan dalam jurnal secara aktual.
ii. Ketetapan
Ketepatan sebagai tujuan audit yakni untuk memastikan
transaksi maupun saldo perkiraan telah tercatat berdasarkan
perhitungan jumlah dan pengklasifikasian yang tepat.
iii. Eksitensi
Eksistensi sebagai tujuan audit yakni untuk memastikan bahwa
semua kewajiban dan aset yang tercatat memiliki waktu dan
tanggal tertentu atau tidak bersifat fiktif.

11
iv. Penilain
Penilaian sebagai tujuan audit yakni untuk memastikan bahwa
prinsip-prinsip yang diterapkan telah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku secara umum.
v. Klasifikasikan
Penilaian sebagai tujuan audit yakni untuk memastikan bahwa
prinsip-prinsip yang diterapkan telah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku secara umum.
vi. Pisah Batas
Disebut sebagai tujuan audit, sebab pisah batas dapat
memastikan bahwa transaksi yang dekat dengan tanggal neraca
telah dicatat dalam periode yang tepat. Hal ini menjadi cukup
penting sebab tidak jarang terjadi kesalahan dalam pencatatan
transaksi, terutama yang mendekati akhir periode akuntansi.
vii. Pengungkapan
Pengungkapan dalam hal ini dimaksudkan untuk memastikan
bahwa saldo akun beserta seluruh persyaratan pengungkapan
yang saling berhubungan telah disajikan dan dijelaskan secara
wajar dalam laporan keuangan dan isi catatan kaki laporan
tersebut.
Setiap pelaksanaan audit yang dilakukan oleh perusahaan atau
auditor tentu saja berpegang pada standar dan ketentuan yang ada.
Setidaknya ada 10 standar yang kemudian membentuk sebuah
Pernyataan Standar Auditing (PSA). Standar-standar tersebut hadir
dalam upaya agar hasil dari audit benar-benar berimbas pada
kemanfaatan untuk perusahaan. Adapun beberapa standar tersebut,
antara lain:
i. Suatu hal yang mengharuskan keahlian atau competence
ii. Tidak terpengaruh atau independence
iii. Tingkat keprofesionalan atau due professional care
iv. Adequate planning dan proper supervision
v. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern
vi. Bukti audit yang kompeten

12
vii. Harus sesuai dengan prinsip akuntansi atau financial
statements presented in accordance
viii. Harus konsisten atau consistency in the application
ix. Isi laporan harus dipandang mencakup semua hal dan
memadai
x. Expression of opinion atau pendapat yang sesuai
Dalam penerapannya dalam dunia bisnis, audit terbagi kedalam
beberapa jenis. Pembagian jenis-jenis audit dimaksudkan untuk
menentukan tujuan atau sasaran yang akan dicapai oleh auditor
secara lebih terperinci dan sesuai sasaran. Ada beberapa jenis audit
jika ditinjau dari sudut pandang yang berbeda. Salah satunya yakni
berdasarkan opini auditor yang termuat dalam bentuk laporan. Berikut
adalah beberapa jenis opini auditor, khususnya opini auditor terhadap
audit keuangan.
i. Opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
Jenis opini ini diberikan oleh auditor tanpa suatu keberatan
apapun atas ikhtisar keuangan yang disajikan oleh pihak
manajemen. Laporan ini dibuat jika terdapat keadaan, seperti:

- Seluruh bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul dan


tercukupi
- Telah mengikuti standar umum yang telah berlaku
- Auditor telah menjalankan tugasnya, sehingga
memungkinkan untuk bisa memastikan kinerja lapangan
telah berjalan sesuai ketentuan.
- Laporan keuangan telah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku secara umum di Indonesia dan ditetapkan
secara konsisten pada laporan-laporan sebelumnya.
- Tidak adanya ketidakpastian yang cukup berarti (no
material uncertainties) tentang perkembangan kedepan
yang belum bisa diprediksi sebelumnya atau dipecahkan
secara memuaskan.

13
ii. Opini penolakan (disclaimer opinion)
Jenis opini ini merupakan bentuk penolakan untuk memberikan
pendapat atas ikhtisar keuangan yang dibuat oleh manajemen.
Pemicunya dapat berupa adanya pembatasan luas pemeriksaan
atau adanya ketidakpastian tentang kuantitas suatu perkiraan.
iii. Opini tidak wajar (adverse opinion)
Pendapat yang diberikan auditor dalam menyatakan
ketidaksetujuannya atas ikhtisar keuangan oleh pihak
manajemen dapat diklasifikasikan kedalam opini tidak wajar. Hal
ini dapat disebabkan oleh keyakinan auditor bahwa ikhtisar
keuangan yang ada sebenar-benarnya tidak layak.

 Review Laporan Keuangan


Banyak perusahaan non publik yang menerbitkan LK kepada
berbagai pemakai, tetapi tidak bersedia membiayai audit atas LK tsb.
Dalam kondisi seperti ini akuntan publik dapat membantu
menyediakan jasa review. Audit dan review berbeda dalam hal
luasnya pemeriksaan dan jaminan keakuratan. Audit dilaksanakan
dengan pemeriksaan skala luas untuk mengumpulkan bahan bukti
memadai dalam rangka memberikan jaminan yang tinggi atas
keakuratan LK.
Jasa review (review service ) terutama terdiri dari permintaan
keterangan dari manajemen entitas serta analisis komporatif atas
informasi keuangan. Lingkup jasa ini kurang signifikan dibandingkan
dengan jasa audit atau jasa pemeriksaan.Tujuan review adalah untuk
memberikan "keyakinan negatif" sebagai lawan dari pernyataan positif
yang diberikan pada suatu audit. Dengan demikian, daripada
menyatakan "telah menyajikan secara wajar sesuai dengan GPAP",
suatu laporan yang dibuat review laporan keuangan akan menyatakan
bahwa pe-review, " tidak mendapatkan adanya modifikasi material
yang harus dibuat dalam laporan keuangan agar sesuai dengan
GAAP". Kadang-kadang jasa ini dilakukan atas laporan interim
perusahaan publik dan laporan Tahunan perusahaan non publik.

14
 Jasa Atestasi Lainnya
Kantor Akuntan Publik, dewasa ini, mengembangkan jasa-jasa baru,
misalnya atestasi atas LK prospektif (prakiraan dan proyeksi), data
statistik atas hasil-hasil investasi untuk organisasi seperti reksa dana,
karakteristik perangkat lunak komputer
b. Jasa Assurans Lainnya
Jasa Assurans Lainnya Aktiviatas Jasa
Pengendalian atas risiko yang Menilai proses dalam praktik
berhubungan dengan investasi, investasi perusahaan untuk
mencakup kebijakan yang terkait mengidentifikasi dan menentukan
dengan derivatif efektivitas proses tersebut.
Mystery shopping Melakukan pembelian secara
anonim untuk menilai upaya tenaga
penjualan yang berhadapan
dengan pelanggan dan prosedur
yang mereka ikuti.
Penilaian risiko pengumpulan, Menilai risiko keamanan dan
pendistribusian, dan penyimpanan pengendalian yang berkaitan
informasi digital dengan data elektronik, mencakup
memadainya peyimpanan
pendukung dan di luar lokasi.
Penilaian risiko kecurangan dan Membuat profil risiko kecurangan
dindakan ilegal dan menilai kecukupan sistem dan
kebijakan perusahaan dalam
mencegah serta mendeteksi
kecurangan dan tindakan ilegal.
Kepatuhan pada kebijakan dan Menelaah transaksi antara rekanan
prosedur perdagangan dagang untuk menyakinkan bahwa
transaksi tersebut sesuai dengan
perjanjian; mengidentifikasi risiko
dalam perjanjian.
Kepatuhan pada perjanjian royalti Menilai apakah royalti yang
hiburan dibayarkan kepada seniman,

15
pengarang, dan lainnya sesuai
dengan perjanjian royalti.
Sertifikasi ISO 9000 Membuat sertifikasi yang
menyatakan bahwa perusahaan
telah memenuhi standar
pengendalian mutu ISO 9000, yang
membantu menyakinkan produk
perusahaan bermutu tinggi.
Audit lingkungan Menilai apakah kebijakan dan
praktik perusahaan memastikan
bahwa perusahaan tersebut
memenuhi standar dan hukum
lingkungan.

2. Jasa Non Assurance


Jasa non assurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang
didalamnya tidak diberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau
bentuk lain opini pribadi. Jenis jasa non atestasi yang dihasilkan oleh akuntan publik
berkaitan dengan akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi, dan perpajakan. Jasa-
jasa ini tidak dapat diberikan oleh KAP yang sama dengan yang melaksanakan audit.
Hal tersebut dihindari karena alasan independensi. Sebuah KAP tidak mungkin
memeriksa hasil pekerjaannya sendiri. Hal tersebut dapat mengurangi keandalan
laporan keuangan perusahaan di mata pemakai laporan keuangan. Menurut Abdul
Halim (2015:21) Ada tiga jenis jasa non atestasi yang diberikan suatu kantor akuntan
publik, yaitu
a. Jasa Akuntansi
Jasa akuntansi dapat diberikan melalui aktivitas pencatatan, penjurnalan,
posting, jurnal penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan klien (jasa
kompilasi) serta perancangan sistem akuntansi klien. Dalam memberikan
jasa akuntansi, praktisi yang melakukan jasa tersebut bertindak sebagai
akuntan perusahaan. Dalam memberikan jasa akuntansi, akuntan tidak
menyatakan pendapat.

16
b. Jasa Perpajakan
Jasa perpajakan meliputi pengisian surat laporan pajak, dan perencanaan
pajak. Selain itu dapat juga bertindak sebagai penasehat dalam masalah
perpajakan dan melakukan pembelaan bila perusahaan yang menerima
jasa sedang mengalami permasalahan dengan kantor pajak.
c. Jasa Konsultasi Lainnya
 Jasa Penyusunan Produk Keuangan Daerah, BLU/BLUD, dan BUMD.
Akuntan Publik akan memberikan jasa secara profesional
berdasarkan kebutuhan Pemerintah Daerah yang memerlukan respon
segera yang berhubungan dengan Penyusunan Produk Pengelolaan
Keuangan Daerah, BLU/BLUD, dan BUMD sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bidang pengelolaan keuangan negara/daerah
dan praktek terbaik (the best practice). Jasa ini meliputi antara lain:
Penyusunan Perda Pengelolaan Keuangan Daerah, Perkada Sistem
Akuntansi Berbasis Akrual, Perkada Sistem Akuntansi Berbasis
Akrual Pemerintahan Daerah,Perkada Sistem Pengelolaan Barang
Daerah, Peraturan Direksi BUMD tentang Tata Cara Pengadaan
Barang dan Jasa, Sistem dan Prosedur Akuntansi BLU/BLUD,
Regulasi Penerapan PPK BLUD, dan lainnya.
 Jasa Pendampingan dan Riviu Bidang Pengelolaan Keuangan
Daerah, BLU/BLUD dan BUMD.
Akuntan Publik akan memberikan jasa pendampingan/asistensi
kepada Pemerintah Daerah, BLU/BLUD, dan BUMD dalam mengelola
keuangan daerah melalui riviu, telaahan, dan saran/rekomendasi
terhadap laporan keuangan dan rancangan produk sebelum
disampaikan kepada pihak eksternal.
 Jasa Moderator dan Narasumber Bimbingan TeknisBidang
Pengelolaan Keuangan Daerah, BLU/BLUD, BUMD.
Untuk jenis jasa ini, fungsi Akuntan Publik akan memberikan jasa
sebagai moderator seminar/lokakarya/workshop/FGD, menjadi
narasumber dan memberikan bimbingan teknis (bimtek) terkait
akuntansi, keuangan, dan manajemen sektor publik baik Pemerintah
Daerah, DPRD, SKPD, BLU, dan BUMD

17
 Jasa Pemberian Saran Profesional (Advisory Services).
Untuk jenis jasa ini, fungsi Akuntan Publik adalah mengembangkan
temuan, kesimpulan, dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan
diputuskan oleh klien. Contoh jenis jasa ini adalah review operasional
dan i, analisis terhadap suatau sistem akuntansi, dan pemberikan
bantu dalam proses perencanaan penilaian kinerja entitas.
 Studi Kelayakan Usaha & Pengembangan Usaha (Feasibility Study &
Business Development).
Untuk jenis jasa ini, fungsi Kantor Akuntan Publik adalah untuk
menyediakan jasa yang berhubungan dengan jasa studi kelayakan
usaha, analisis kemungkinan penggabungan usaha atau akuisisi,
merger, dan model pengembangan usaha lainnya.
 Jasa Penyediaan Staf dan Jasa Informasi Lainnya (Staff Available
Service & Others Information Service).
Untuk jenis jasa ini, fungsi Kantor Akuntan Publik adalah menyediakan
staf yang memadai (dalam hal kompetensi dan jumlah) dan
kemungkinan jasa pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang
ditentukan oleh klien. KAP akan bekerja di bawah pengarahan klien
sepanjang keadaan mengharuskan demikian. Sedangkan penyediaan
jasa informasi lainnya seperti penyiapan dan penyediaan jasa
penilaian (appraisal), penyediaan informasi untuk mendapatkan
pendanaan, dan jasa pengalokasian dana untuk investasi.
 Jasa Lainnya
i. Perancangan Merger meliputi audit laporan keuangan,
pembuatan neraca, pendampingan proses perancangan merger,
penyusunan manual sistem akuntansi dan keuangan setelah
merger.
ii. Pelatihan Sumber Daya Manusia
iii. Business Planning dan Jasa-jasa Manajemen lainnya
iv. Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah, dll

18
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kebutuhan akan jasa audit terhadap laporan keuangan perusahaan dari akuntan
publik semakin banyak dibutuhkan. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu dari jasa
akuntan publik akan semakin meningkat bila akuntan publik tersebut melaksanakan
tugas audit secara profesional. Peran auditor bagi perusahaan sangat penting karena
membantu perusahaan untuk meningkatkan keterandalan dan kualitas laporan
keuangan sehingga pihak-pihak yang berkepentingan akan membuat keputusan yang
tepat dengan didasarkan informasi yang handal. Auditor dituntut selalu bekerja
sebagai seorang yang ahli dibidangnya dan professional. Dari materi di atas dapat di
ambil kesimpulan :
1. KAP menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jasa-
jasa tambahan yang biasannya diberikan oleh KAP meliputi jasa akuntansi dan
pembukuan, jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen.
2. Sesuai dengan PMK 17/2008, terdapat dua struktur organisasi bagi KAP yaitu
Perusahaan perseorangan (Proprietorship) dan Persekutuan (partnership)
3. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan menjadi Akuntan Publik (Public
Accountants), Akuntan Intern (Internal Accountant) Akuntan Pemerintah
(Government Accountants) dan Akuntan Pendidik
4. Jasa-jasa yang diberikan oleh kantor akuntan publik adalah Assurance Service,
Jasa Akuntansi dan Kompilasi, Jasa Atestasi, Jasa Audit, Jasa Pemeriksaan,
Jasa Review, Jasa-Jasa Lainnya (jasa teknologi, konsultasi manajemen,
perencanaaan keuangan)
5. Standar profesi akuntan public di indonesia ada 5 yaitu Standar Auditing,
Standar Atestasi, Standar Jasa Akuntansi dan Review, Standar Jasa
Sebagai akuntan publik tentu saja diharapkan bisa dengan baik melakukan tugas
karena menyangkut hal-hal penting yang akan diaudit maupun mengecek berbagai
laporan agar sesuai dengan yang diharapkan.

19
B. SARAN
1. Untuk kantor akuntan publik yang telah menerapkan service quality dalam
perusahaanya sebaiknya lebih meningkatkan dan memperhatikan lagi service
quality yang dimiliki.Perbaikan dan peningkatan dapat dilakukan dengan
meningkatkan fasilitas, perlengkapan yang dimiliki.
2. Customer satisfaction memiliki pengaruh terhadap peningkatan competitive
advantage, oleh karena ini perlu bagi kantor akuntan publik untuk
memperhatikan hal ini.
3. Untuk dapat bertahan dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks,
perusahaan perlu membangun competitive advantage. Hal ini juga berlaku
untuk kantor akuntan publik. Agar bisa mempertahankan competitive
advantage, KAP memerlukan peranan dari service quality yang memiliki
peranan cukup penting.

20
DAFTAR PUSTAKA

Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2014). Auditing and assurance services an
integrated approach. Boston: Pearson Education Limited.

Arens, A. A., Elder, R. J., Beasly, M. S., & Jusuf, A. A. (2011). Jasa Audit dan
Assurance (Pendekatan Terpadu Aplikasi Indonesia). Jakarta: Salemba Empat.

Boynton, W. C., Johnson, R. N., & Kell, W. G. (2011). Modern Auditing. Jakarta:
Erlangga.

butuhakuntan.com. (2020, Juli 13). Peran Akuntan Publik. Retrieved from


butuhakuntan.com: https://butuhakuntan.com/peran-akuntan-publik/

Gie. (2020, April 01). Ingin Menjadi Akuntan Publik? Ketahui Lebih Jauh Peran
Akuntan Publik. Retrieved from accurate.id:
https://accurate.id/akuntansi/menjadi-akuntan-publik/

Halim, A. (2015). Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). Yogyakarta: UPP


STIM YKPN.

Hery. (2017). Auditing Dan Asurans: Integrated and Comprehensive Edition


(Pemeriksaan Akuntansi Berbasis Standar Audit Internasional). Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hery. (2021). Istilah - Istilah Akuntansi Dan Auditing. Jakarta: Grasindo.

Islahuzzaman. (2012). Istilah-Istilah Akuntansi Dan Auditing. Jakarta: Bumi Aksara.

Messier, W., Glover, S. M., & Prawitt, D. F. (2014). Auditing and assurance service a
systematic approach William F Messler, Jr Steven M.Glover Douglas F. Prawit.
Boston: Irwin/McGraw-Hill.

Nindita, C., Siregar, & Purnama, S. V. (2012). Analisis pengaruh ukuran kantor akuntan
publik terhadap kualitas audit di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 91-
104.

Prajitno, S. (2012). Faktor Faktor yang mempengaruhi kinerja akuntan publik di


Jakarta. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 181-192.

Rafinska, K. (2020, September 22). Kantor Akuntan Publik: Jenis Jasa dan Praktiknya
di Indonesia. Retrieved October 28, 2021, from Online-Pajak.com:
https://www.online-pajak.com/seputar-pajak/kantor-akuntan-publik

Republik Indonesia. (2011). Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan


Publik.

21
Services Provided by CPA Firms. (n.d.). Retrieved October 28, 2021, from iEduNote:
https://www.iedunote.com/cpa-firms-services

Tim Edusaham. (2020, Desember 18). Pengertian Akuntan Publik: Tugas, Peranan,
Jasa, & Standar Pelaporan. Retrieved October 27, 2021, from edusaham.com:
https://www.edusaham.com/2019/06/pengertian-akuntan-publik.html

22

Anda mungkin juga menyukai