Anda di halaman 1dari 34

UPAYA PENEGAKAN ETIKA PROFESI

Tugas Mata Kuliah

Etika Bisnis dan Profesi

Oleh :

Dennis Setya Puspitasari (210810301036)

Nugrahaini Mahardikawati (210810301069)

Syafiq Rifqi Robiansyah (210810301071)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2022/2023
Surat Pernyataan Integritas Penyusunan Resume

Yang membuat pernyataan di bawah ini :


1. Dennis Setya Puspitasari / 210810301036
2. Nugrahaini Mahardikawati / 210810301069
3. Syafiq Rifqi Robiansyah / 210810301071

Dengan ini kami menyatakan bahwa :


1. Kami mengerjakan sendiri dan tidak bertindak curang dalam penyusunan resume
ini yang berguna untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi.
2. Apabila kami terbukti melanggar Surat Pernyataan yang telah kami tanda tangani,
maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang
telah dibuat oleh Ibu Septarina Prita Dania S.

Demikianlah Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya, dan kepada yang berkepentingan untuk
menjadikan maklum.

Jember, 10 November 2022


Ketua Kelompok,

Nugrahaini Mahardikawati
210810301069

2
PENDAHULUAN

Etika dapat memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan


masyarakat luas. Akuntan mungkin memiliki standar etika tersendiri sebagai bentuk
akuntabilitas terhadap profesinya. Tidak dapat disangkal bahwa keberadaan Certified
Public Accountant (CPA) sangat penting untuk kelangsungan usaha yang sehat,
khususnya di Indonesia. Hasil penelitian, analisis dan opini auditor atas laporan
keuangan perusahaan sangat menentukan dasar pertimbangan dan keputusan semua
pihak dan masyarakat yang menggunakannya. Peran akuntan lainnya termasuk
perantara dalam menyajikan untuk memfasilitasi kegiatan bisnis perusahaan mungkin
terlibat, klien menyelidiki hubungan saat ini dan masa depan dengan perusahaan, dan
pemerintah dalam menyelidiki hubungan bisnis, atau untuk memberikan izin untuk
kegiatan bisnis oleh karyawan perusahaan.

Oleh karena itu, Menteri Keuangan Indonesia yaitu Sri Mulyani Indrawati telah
menerbitkan beleid baru terkait Akuntan Publik (AP) tersebut, dimana kebijakan
tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 17/PMK.01/2008
tentang Jasa Akuntan Publik. Adanya PMK tersebut merupakan penyempurnaan
Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 423/KMK.06/2002 dan KMK No.
359/KMK.06/2006 yang dianggap sudah tidak memadai. Kemudian latar belakang
disusunnya peraturan tersebut di antaranya karena adanya perubahan asosiasi profesi
AP. Pada awalnya, setiap AP berhimpun dalam naungan Ikatan Akuntan Indonesia -
Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP). Namun, sekarang berada di bawah naungan
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Kemudian, selain adanya PMK 17 yang
mengatur tentang Jasa Akuntan Publik terdapat juga UU Nomor 5 Tahun 2011 yang
juga mengatur mengenai Akuntan Publik yang menjelaskan mengenai dapat
memberikan jasa asuransi seperti jasa audit atas informasi keuangan historis, jasa
review atas informasi keuangan historis dan jasa asuransi lainnya. Selain itu, Akuntan
Publik dapat memberikan jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan,
dan manajemen. Dengan demikian, topik ini sangat menarik untuk dibahas karena kita
sebagai mahasiswa Akuntansi akan dapat memahami bagaimana caranya menjamin
mutu koordinasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan audit. Hal ini bertujuan
dalam mendorong efektivitas tindak lanjut temuan hasil audit serta konsistensi
penyajian laporan hasil audit yang bermanfaat bagi pemakainya sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap laporan dan kinerja perusahaan.

3
PEMBAHASAN

PMK 17

Ketentuan Umum

Akuntan merupakan seseorang yang berhak menyandang gelar atau sebutan


akuntan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Akuntan publik adalah
akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana
telah diatur dalam Peraturan Kementerian Keuangan. Kantor akuntan publik adalah
yang disingkat KAP merupakan badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri
sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam memberikan jasanya. Cabang kantor
akuntan publik atau disebut dengan Cabang KAP merupakan kantor yang dibuka oleh
KAP untuk memberikan jasa Akuntan Publik yang dipimpin oleh salah satu Rekan KAP
yang bersangkutan. Kantor akuntan publik asing atau dapat disingkat dengan KAPA
merupakan badan usaha jasa profesi di luar negeri yang memiliki izin dari otoritas di
negara yang bersangkutan untuk melakukan kegiatan usaha paling sedikit di bidang
audit umum atas laporan keuangan. Organisasi audit asing atau disingkat dengan OAA
merupakan organisasi di luar negeri yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-
undangan di negara yang bersangkutan, yang anggotanya terdiri dari badan usaha
jasa profesi yang melakukan kegiatan usaha paling sedikit di bidang audit umum atas
laporan keuangan.

Atestasi merupakan pernyataan pendapat atau pertimbangan seseorang yang


independen dan kompeten terkait dengan apakah asersi dari entitas usaha sesuai
dengan semua kriteria material yang telah ditetapkan. Laporan audit independen
merupakan laporan yang ditandatangani oleh akuntan publik yang memuat pernyataan
pendapat atau pertimbangan akuntan publik mengenai apakah asersi dari entitas
usaha sesuai dengan semua kriteria material yang telah ditetapkan. Institusi akuntan
publik Indonesia atau disingkat dengan IAPI merupakan asosiasi profesi akuntan publik
yang diakui oleh pemerintah. Pemimpin atau pemimpin rekan adalah akuntan publik
yang memimpin KAP. Pemimpin cabang KAP merupakan akuntan publik yang
bertugas memimpin pada cabang KAP. Rekan adalah akuntan publik atau seseorang
yang bertindak sebagai sekutu pada KAP yang berbentuk usaha persekutuan. Domisili
merupakan tempat kedudukan akuntan publik, KAP atau cabang KAP dalam suatu
wilayah kota atau kabupaten. Standar profesional akuntan publik atau dapat disingkat
dengan SPAP merupakan panduan teknis yang wajib dipatuhi oleh akuntan publik

4
dalam memberikan jasanya. Menteri merupakan Menteri Keuangan Republik
Indonesia. Sekretaris jenderal merupakan Sekretaris jenderal Departemen keuangan.
Pusat pembinaan akuntan dan jasa penilai atau dapat disingkat dengan PPAJP
merupakan pusat pembinaan akuntan dan jasa penilai sekretariat jenderal,
departemen keuangan. Kepala pusat merupakan sebutan dari kepada PPAJP.

Bidang Jasa

Pada bagian pertama jenis jasa akuntan publik dan KAP adalah atestasi yang
meliputi jasa audit umum atas laporan keuangan, jasa pemeriksaan atas laporan
keuangan prospektif, jasa pemeriksaan atas informasi keuangan proforma, jasa review
atas laporan keuangan dan jasa atestasi lainnya sesuai yang dijelaskan dalam SPAP.
Jasa-jasa tersebut hanya dapat diberikan oleh akuntan publik. Akuntan publik dan KAP
bisa juga memberikan jasa audit lainnya dan jasa yang berkaitan dengan akuntansi,
keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi yang sesuai dengan
kompetensi akuntan publik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pada bagian kedua pembatasan masa pemberian jasa yaitu pemberian jasa
audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama
6 tahun buku berturut-turut dan seorang akuntan publik paling lama 3 tahun buku
berturut-turut. Akuntan publik dapat menerima kembali penugasan audit umum untuk
klien setelah 1 tahun tidak memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien
tersebut. Jasa audit umum atas laporan keuangan dapat diberikan kepada klien yang
sama melalui KAP setelah 1 tahun buku tidak diberikan jasa kepada klien tersebut.
Walaupun KAP melakukan perubahan komposisi akuntan publiknya maka KAP
tersebut tetap diberlakukan pembatasan maksimal 6 tahun memberikan jasa kepada
klien yang sama. KAP yang melakukan perubahan komposisi jumlah akuntan
publiknya menjadi 50% atau lebih berasal dari KAP yang telah menyelenggarakan
audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas diberlakukan sebagai kelanjutan
KAP asal akuntan publik dan tetap melakukan pembatasan penyelenggaraan audit
umum atas laporan keuangan. Pendirian atau perubahan nama KAP yang komposisi
akuntan publiknya adalah 50% atau lebih berasal dari KAP yang telah
menyelenggarakan audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas diberlakukan
sebagai kelanjutan KAP asal akuntan publik dan tetap melakukan pembatasan
penyelenggaraan audit umum atas laporan keuangan.

Akuntan Publik

5
Pada bagian pertama Menteri berhak untuk memberikan izin kepada akuntan
untuk menjadi akuntan publik. Pemberian izin ditetapkan oleh sekretaris jenderal atas
nama menteri. Untuk mendapatkan izin, ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi oleh akuntan berupa permohonan tertulis terhadap sekretaris jenderal u.p.
kepala pusat dengan persyaratan: memiliki nomor register negara untuk akuntan,
memiliki sertifikat tanda kelulusan ujian sertifikasi akuntan publik (USAP) yang
diselenggarakan oleh IAPI maksimal 2 tahun sejak sertifikat terbit dan jika melebihi
wajib untuk menyerahkan bukti telah mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan
(PPL) dengan paling sedikit 60 satuan kredit PPL (SKP) dalam 2 tahun terakhir,
memiliki pengalaman praktik di bidang audit umum atas laporan keuangan paling
sedikit 1000 jam dalam 5 tahun terakhir dan paling sedikit 500 jam di antaranya
memimpin perikatan audit umum yang disahkan oleh pemimpin KAP, bertempat tinggal
di wilayah Republik Indonesia dengan dibuktikan KTP atau bukti lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, memiliki NPWP, tidak pernah dikenakan
pencabutan izin akuntan publik, dan membuat surat permohonan, melengkapi formulir,
membuat surat pernyataan tidak merangkap jabatan, dan membuat surat bermaterai
yang berisi menyatakan bahwa data yang diberikan adalah benar. Izin akuntan publik
diterbitkan 20 hari kerja sejak permohonan izin diterima secara lengkap. Permohonan
izin akuntan publik dinyatakan tidak lengkap disampaikan melalui pemberitahuan
tertulis oleh kepala pusat dalam jangka waktu 10 hari kerja sejak permohonan diterima.
Pemohon dapat melengkapi kembali persyaratan yang tidak lengkap paling lama 3
bulan sejak pemberitahuan. Jika tidak melengkapi persyaratan yang tidak lengkap,
maka permohonan dibatalkan dan dapat mengajukan kembali permohonannya. Selain
itu, akuntan publik dalam memberikan jasanya wajib memiliki KAP dan paling lama 6
bulan sejak izin akuntan publik diterbitkan dan juga akuntan publik yang
mengundurkan diri dari KAP wajib mempunyai KAP paling lama 6 bulan sejak
pengunduran diri. Jika dalam waktu 6 bulan tidak mempunyai KAP, maka sekretariat
jenderal atas nama Menteri dapat mencabut izin akuntan publiknya.

Pada bagian kedua penghentian pemberian jasa akuntan publik untuk


sementara waktu atas permintaan sendiri dan mengajukan permohonan penghentian
pemberian jasa akuntan publik untuk sementara waktu kepada sekretariat jenderal dan
sekretariat jenderal juga yang memberikan persetujuan. Permohonan persetujuan
tersebut diajukan oleh akuntan publik yang bersangkutan secara tertulis dengan
melampirkan: surat rekomendasi dari KAP bagi akuntan publik yang menjadi rekan
pada KAP, alamat lengkap selama menjalani penghentian sebagai akuntan publik,

6
jangka waktu penghentian sementara, pernyataan dari IAPI bahwa tidak sedang
menjalani review dari IAPI, tidak menerima pengaduan dari pihak yang berkaitan
dengan jasa yang telah diberikan, juga tidak sedang menjalani sanksi dari IAPI dan
juga membuat surat permohonan dan melengkapi formulir. Sekretariat jenderal berhak
menolak permohonan jika, tidak melampirkan persyaratan dengan lengkap, sedang
diperiksa oleh sekretariat jenderal atau diadukan oleh pihak lainnya, diberikan sanksi
peringatan sebanyak 2 kali dalam jangka waktu 48 bulan terakhir, sedang menjalani
kewajiban yang harus dilakukan berdasarkan rekomendasi sekretaris jenderal dan juga
sedang menjalani sanksi pembekuan izin. Persetujuan penghentian pemberian jasa
akuntan publik diterbitkan 20 hari kerja sejak permohonan diterima, jika permohonan
tidak lengkap maka akan diberitahukan tertulis dalam jangka waktu 10 hari sejak
permohonan diterima, dan memiliki waktu paling lama 3 bulan untuk melengkapi
persyaratan sejak pemberitahuan, jika sampai 3 bulan tidak dipenuhi maka pemohon
harus mengajukan ulang permohonannya. Persetujuan penghentian pemberian jasa
akuntan publik diberikan paling lama 5 tahun. Akuntan publik yang akan mengakhiri
masa penghentian pemberian jasa akuntan publik kembali wajib mengajukan
permohonan secara tertulis kepada sekretaris jenderal dengan melampirkan dokumen:
bukti telah mengikuti PPL paling sedikit 30 SKP untuk periode 1 tahun sebelum masa
penghentian pemberian jasa, bukti keanggotaan IAPI yang masih berlaku, bukti
domisili, membuat surat permohonan, mengisi formulir, dan membuat surat
pernyataan. Menteri berwenang mencabut izin akuntan publik yang tidak mengajukan
permohonan sampai berakhirnya masa penghentian pemberian jasa akuntan publik.
Sekretaris jenderal atas nama menteri menetapkan pencabutan izin akuntan publik.
Permohonan persetujuan untuk penghentian pemberian jasa akuntan publik hanya
dapat diajukan kembali paling singkat 5 tahun sejak berakhirnya persetujuan
penghentian pemberian jasa akuntan publik sebelumnya.

Pada bagian ketiga pengaktifan izin akuntan publik yang dikenakan sanksi
pembekuan izin Menteri yang memiliki kewenangannya dan ditetapkan oleh Sekretaris
Jenderal. Akuntan publik yang dikenakan sanksi pembekuan izin, apabila masa
pembekuan tersebut telah berakhir dan akan memberikan jasanya kembali wajib untuk
mengajukan permohonan kepada sekretaris jenderal dengan persyaratan: mengikuti
PPL, berdomisili di wilayah Republik Indonesia dengan dibuktikan oleh KTP atau bukti
lainnya, tidak pernah mengundurkan diri dari anggota IAPI, membuat surat
permohonan, melengkapi formulir persetujuan, membuat surat pernyataan tidak
merangkap jabatan dan membuat surat pernyataan bahwa data yang disampaikan

7
adalah benar. Akuntan publik yang dikenakan sanksi pembekuan izin dilarang
memberikan jasa-jasa yang telah disebutkan di atas. Permohonan persetujuan
diajukan paling singkat 20 hari sebelum berakhirnya masa sanksi pembekuan izin
akuntan publik dan persetujuan diterbitkan dalam waktu 20 hari kerja sejak
permohonan diterima secara lengkap, permohonan yang tidak lengkap akan
diberitahukan secara tertulis dalam waktu 10 hari kerja, pemohon dapat melengkapi
kembali persyaratan dalam jangka waktu 3 bulan, dan jika melebihi jangka waktu 3
bulan maka dapat mengajukan permohonan baru.

Pada bagian keempat pengunduran diri dan tidak berlakunya izin, akuntan
publik dapat mengajukan pengunduran diri kepada Menteri, Menteri memberikan
persetujuan pengunduran diri dan ditetapkan oleh sekretaris jenderal, permohonan
pengunduran diri disampaikan secara tertulis kepada sekretaris jenderal dengan
persyaratan: membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh yang bersangkutan,
membuat surat pernyataan mengenai penyelesaian perikatan profesional antara
akuntan publik dengan kliennya, menyerahkan surat izin asli akuntan publik, membuat
surat permohonan, dan melengkapi formulir. Sekretaris jenderal menolak permohonan
apabila: sedang diperiksa oleh sekretaris jenderal atau diadukan oleh pihak lain, telah
dikenakan sanksi peringatan sebanyak 2 kali dalam jangka waktu 48 bulan terakhir,
sedang menjalani kewajiban yang harus dilakukan berdasarkan rekomendasi
sekretaris jenderal, atau sedang menjalani sanksi pembekuan izin. Persetujuan atas
permohonan diterbitkan dalam waktu 20 hari kerja yang ditetapkan oleh sekretaris
jenderal, jika persyaratan permohonan tidak lengkap maka akan diberitahukan dalam
waktu 10 hari kerja secara tertulis, pemohon dapat melengkapi persyaratan dalam
jangka waktu 3 bulan dan jika melebihi waktu 3 bulan maka pemohon dapat
mengajukan permohonannya kembali. Izin akuntan publik dinyatakan tidak berlaku
apabila yang bersangkutan meninggal dunia, dalam hak akuntan publik memiliki KAP
berbentuk badan usaha perseorangan, maka izin usaha KAP dinyatakan tidak berlaku.

Kantor Akuntan Publik

Pada bagian pertama mengenai Bentuk Badan Usaha yaitu dalam Pasal 16
menjelaskan bahwa Badan usaha KAP dapat berbentuk Perseorangan (hanya dapat
didirikan dan dijalankan oleh seorang Akuntan Publik yang sekaligus bertindak sebagai
pemimpin) dan Persekutuan (persekutuan perdata atau persekutuan firma yang hanya
dapat didirikan oleh paling sedikit 2 orang Akuntan Publik, dimana masing-masing

8
sekutu merupakan rekan dan salah seorang sekutu bertindak sebagai Pemimpin
Rekan), persekutuan dapat didirikan dan dijalankan apabila paling kurang 75% dari
seluruh sekutu adalah Akuntan Publik.

Pada bagian kedua mengenai Perizinan yaitu dalam Pasal 17, 18, dan 19
menjelaskan bahwa Menteri berwenang memberikan izin usaha KAP dan ditetapkan
oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri. Untuk mendapatkan izin usaha KAP yang
berbentuk badan usaha perseorangan ataupun persekutuan maka Pemimpin KAP
mengajukan permohonan tertulis kepada Sekretaris Jenderal u.p. Kepala Pusat
dengan memenuhi berbagai persyaratan. Izin usaha KAP diterbitkan dalam jangka
waktu 20 hari kerja sejak permohonan izin diterima secara lengkap yang disampaikan
melalui pemberitahuan tertulis oleh Kepala Pusat, dalam jangka waktu 10 hari kerja
sejak permohonan diterima. Apabila kelengkapan persyaratan tidak dipenuhi, maka
permohonan baru dapat kembali diajukan pemohon dengan memenuhi persyaratan.

Pada bagian ketiga mengenai Cabang KAP pada Pasal 20, 21, 22, dan 23
menjelaskan bahwa Cabang KAP hanya dapat dibuka oleh KAP yang berbentuk badan
usaha persekutuan dengan nama yang sama dengan nama KAP yang dipimpin oleh
seorang Akuntan Publik yang merupakan Rekan KAP yang bersangkutan dan dapat
dibuka di seluruh wilayah Republik Indonesia. Menteri berwenang memberikan izin
pembukaan Cabang KAP yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri.
Izin pembukaan Cabang KAP sebagaimana dimaksud diterbitkan dalam jangka waktu
20 hari kerja sejak permohonan izin diterima secara lengkap. Apabila permohonan izin
pembukaan dinyatakan tidak lengkap disampaikan melalui pemberitahuan tertulis oleh
Kepala Pusat, dalam jangka waktu 10 hari kerja sejak permohonan diterima, jika
kelengkapan persyaratan tidak dipenuhi, maka permohonan tidak dapat diproses dan
pemohon dapat kembali mengajukan permohonan baru dengan memenuhi
persyaratan.

Pada bagian keempat mengenai Penggunaan Nama Kantor dalam Pasal 24


menjelaskan bahwa KAP berbentuk badan usaha perseorangan menggunakan nama
Akuntan Publik yang bersangkutan dan dilarang menggunakan singkatan atau
penggalan nama. Bagi KAP yang berbentuk badan usaha persekutuan penambahan
kata dan Rekan di belakang nama KAP hanya dapat diperkenankan apabila jumlah
Akuntan Publik pada KAP yang bersangkutan lebih banyak dari jumlah Akuntan Publik
yang namanya tercantum sebagai nama KAP, dapat mempertahankan nama Akuntan

9
Publik yang telah mengundurkan diri atau meninggal dunia sebagai nama KAP
sepanjang mendapat persetujuan tertulis yang disahkan dengan Akta Notaris.

Pada bagian kelima mengenai Pengaktifan Kembali Izin KAP dan Izin
Pembukaan Cabang KAP yang Dikenakan Sanksi Pembekuan dalam Pasal 25 dan 26
menjelaskan bahwa Menteri berwenang memberikan persetujuan kepada Kantor
Akuntan Publik atau Cabang KAP untuk memberikan jasa setelah berakhirnya masa
pembekuan izin yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri. KAP
atau Cabang KAP yang dikenakan sanksi pembekuan izin, apabila masa pembekuan
tersebut telah berakhir dan akan memberikan jasanya kembali, pemimpin atau
pemimpin rekan KAP wajib mengajukan permohonan persetujuan untuk memberikan
jasa kembali.

Kerja sama dengan KAPA atau OAA

Pada bagian pertama mengenai Kerja sama dan Pencantuman Nama dalam
Pasal 27 menjelaskan bahwa KAP hanya dapat mencantumkan nama KAPA atau OAA
pada nama kantor, kepala surat, dokumen, dan media lainnya setelah mendapat
persetujuan Sekretaris Jenderal atas nama Menteri. Penulisan huruf pada nama KAPA
atau OAA dilarang melebihi besarnya huruf nama KAP tersebut dan persetujuan
pencantuman nama KAPA atau OAA hanya diberikan jika sudah memenuhi berbagai
ketentuan yang berlaku. Sekretaris Jenderal atas nama Menteri berwenang
membatalkan persetujuan pencantuman nama KAPA atau OAA apabila KAP tidak lagi
memenuhi ketentuan, KAPA dicabut izin usahanya oleh negara asal KAPA, OAA
bubar; atau KAP dicabut izin usahanya. Persetujuan pencantuman nama KAPA atau
OAA dinyatakan tidak berlaku, apabila izin usaha KAP dinyatakan tidak berlaku.

Pada bagian kedua mengenai Persetujuan Pencantuman Nama KAPA atau


OAA dalam pasal 28 dan 29 menjelaskan bahwa permohonan untuk mendapatkan
persetujuan pencantuman nama KAPA atau OAA diajukan secara tertulis oleh
Pemimpin atau Pemimpin Rekan kepada Sekretaris Jenderal u.p. Kepala Pusat
dengan memenuhi berbagai persyaratan dan perjanjian yang telah berlaku.
Persetujuan pencantuman nama KAPA atau OAA diterbitkan dalam jangka waktu 20
hari kerja sejak permohonan izin diterima secara lengkap. Permohonan dinyatakan
tidak lengkap disampaikan melalui pemberitahuan tertulis oleh Kepala Pusat dalam
jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan diterima. Apabila kelengkapan

10
persyaratan tidak dipenuhi, maka permohonan baru dapat kembali diajukan pemohon
dengan memenuhi persyaratan yang berlaku.

Pembinaan dan Pengawasan

Pada bagian pertama dalam Pasal 30 dijelaskan bahwa Menteri melakukan


pembinaan dan pengawasan terhadap Akuntan Publik dan KAP yang dilakukan oleh
Sekretaris Jenderal dan dapat meminta pendapat atau masukan dari IAPI dan/atau
pihak yang terkait. Kemudian, mengenai Pembinaan dalam Pasal 31 sampai Pasal 51
menjelaskan bahwa Akuntan Publik wajib menandatangani Laporan Auditor
Independen dan/atau laporan hasil pemberian jasa lainnya dengan mencantumkan
Nomor Izin Akuntan Publik (NIAP) dan Nomor Izin Usaha KAP yang bersangkutan
dicantumkan pada Laporan Auditor Independen di lembar opini berdasarkan tanggal
penerbitannya dalam KAP atau Cabang KAP. Akuntan Publik wajib berdomisili di
wilayah Republik Indonesia dan menjadi anggota IAPI. Kemudian, Akuntan Publik
wajib mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) yang diselenggarakan
dan/ atau yang diakui oleh IAPI dan PPAJP. KAP wajib menyampaikan dengan
lengkap kepada Sekretaris Jenderal u.p. Kepala Pusat laporan tahunan seperti laporan
kegiatan usaha; laporan keuangan KAP; dan laporan realisasi program kerja Tenaga
Asing, serta juga KAP yang mempekerjakan tenaga asing juga wajib menyampaikan
laporan kepada pihak yang berwenang. Akuntan Publik dan/atau KAP bertanggung
jawab atas seluruh jasa yang diberikan dan dilarang memiliki atau menjadi rekan lebih
dari satu KAP.

Pada bagian kedua mengenai Pengawasan terdapat beberapa pasal yaitu


dalam Pasal 52 sampai Pasal 57 menjelaskan bahwa dalam melakukan pengawasan,
Sekretaris Jenderal melakukan pemeriksaan secara berkala dan dapat meminta
pendapat atau masukan dari IAPI dan/atau pihak yang terkait. Dalam melaksanakan
tugasnya, pemeriksa wajib memperlihatkan surat tugas kepada Akuntan Publik
dan/atau Pemimpin atau Pemimpin Rekan atau Pemimpin Cabang KAP yang
diperiksa, serta wajib merahasiakan hal-hal atau informasi yang diperoleh selama
pemeriksaan maupun hasil pemeriksaan kepada pihak lain yang tidak berhak dan tidak
berwenang. Akuntan Publik, KAP, dan/atau Cabang KAP yang diperiksa wajib
memperlihatkan dan meminjamkan kertas kerja, laporan, dan dokumen lainnya serta
memberikan keterangan yang diperlukan dalam pemeriksaan kepada pemeriksa.
Akuntan Publik dan/atau Pemimpin atau Pemimpin Rekan atau Pemimpin Cabang

11
KAP yang diperiksa dapat memberikan tanggapan tertulis atas simpulan sementara
hasil pemeriksaan sebelum pembahasan. Hasil pembahasan dituangkan dalam risalah
pembahasan hasil pemeriksaan yang ditandatangani oleh pemeriksa, Akuntan Publik
dan/atau Pemimpin atau Pemimpin Rekan atau Pemimpin Cabang KAP yang
diperiksa. Pemeriksa wajib membuat berita acara pemeriksaan dan wajib
ditandatangani oleh Akuntan Publik dan/atau Pemimpin atau Pemimpin Rekan atau
Pemimpin Cabang KAP yang diperiksa. Sekretaris Jenderal menyampaikan laporan
hasil pemeriksaan kepada Akuntan Publik dan/atau Pemimpin atau Pemimpin Rekan
atau Pemimpin Cabang KAP yang diperiksa paling lama 60 hari sejak pemeriksaan
berakhir.

Pada bagian ketiga mengenai Asosiasi Profesi terdapat beberapa pasal yaitu
Pasal 58 sampai Pasal 61 yang menjelaskan bahwa Asosiasi Profesi Akuntan Publik
yang diakui oleh Pemerintah adalah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yang wajib
melaporkan rencana penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)
kepada Sekretaris Jenderal u.p. Kepala Pusat yang paling sedikit mencakup silabus
dan metode PPL yang akan dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun pada setiap akhir bulan
Oktober sebelum periode penyelenggaraan PPL. Ujian Sertifikasi Akuntan Publik
(USAP) diselenggarakan oleh IAPI. Kemudian, IAPI menyusun dan menetapkan SPAP
dan Menteri u.p. Sekretaris Jenderal melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
SPAP itu.

Sanksi

Pemberian sanksi terhadap para pelanggar ketentuan baik itu KAP maupun
seorang Akuntan Publik maka akan dijatuhi hukuman sesuai dalam Pasal 62-76.
Pelanggaran terhadap Peraturan Menteri Keuangan No. 17 ini akan dikenakan sanksi
peringatan, pembekuan izin, atau pencabutan izin terhadap pelanggar baik itu kepada
Akuntan Publik, KAP, atau Cabang KAP. Sanksi tersebut akan ditetapkan oleh
Sekretaris Jenderal atas nama Menteri dan diberikan tanpa harus berurutan. Sanksi ini
akan berlaku sejak tanggal ditetapkan. Perlu diketahui juga bahwa, sanksi peringatan
dan sanksi pembekuan izin dapat disertai dengan suatu kewajiban atau rekomendasi
tertentu. Pengenaan sanksi dilakukan berdasarkan berat ringannya pelanggaran, yaitu,
sanksi peringatan dikenakan terhadap pelanggaran ringan, sanksi pembekuan izin
dikenakan terhadap pelanggaran berat, atau sanksi pencabutan izin dikenakan

12
terhadap pelanggaran sangat berat. Kriteria mengenai pelanggaran secara detail telah
dicantumkan dalam pasal 63 ayat 2 hingga 4.

Pemberian sanksi pembekuan dalam peraturan ini diatur dalam pasal 67-68.
Sanksi pembekuan izin dikenakan paling tinggi 24 (dua puluh empat) bulan dan paling
banyak 2 kali. Namun, jika Akuntan Publik, KAP, dan/atau Cabang KAP telah
dikenakan sanksi pembekuan izin yang kedua, terhadap pelanggaran berat berikutnya
dikenakan sanksi pencabutan izin. Akuntan Publik dan KAP yang dalam jangka waktu
paling lama 6 (enam) bulan sejak berakhirnya masa pembekuan izin tidak melakukan
pengajuan permohonan persetujuan untuk memberikan jasa kembali, juga akan
dikenakan sanksi pencabutan izin (Pasal 68 Ayat 1 dan 2). Selain itu, jika cabang KAP
yang dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak berakhirnya masa
pembekuan izin pembukaan Cabang, tidak melakukan pengajuan permohonan
persetujuan untuk memberikan jasa kembali, dikenakan sanksi pencabutan izin
pembukaan Cabang. Apabila KAP dan/atau cabang KAP setelah masa pengenaan
sanksi pembekuan izin berakhir akan ditutup, maka pemimpin atau pemimpin rekan
wajib memenuhi persyaratan yang telah diatur dalam hukum yang ada.

Dalam jangka waktu paling lama 6 bulan KAP juga harus melaporkan jika pihak
KAP telah bubarnya dan/atau putusnya hubungan dengan KAPA atau OAA. Jika hal ini
tidak dilakukan maka akan dikenakan sanksi pembekuan izin. Sanksi ini akan diberikan
kepada KAP dan Pemimpin, atau Pemimpin Rekan KAP. Sehingga, menindaklanjuti
ketentuan di atas maka jika izin cabang KAP akan dibekukan apabila izin usaha KAP
yang bersangkutan dibekukan, dicabut apabila izin usaha KAP yang bersangkutan
dicabut, dicabut apabila KAP yang bersangkutan menutup kegiatan usahanya, atau
dicabut apabila KAP menutup kegiatan cabang KAP yang bersangkutan. Disisi lain,
menurut pasal 71 dalam peraturan ini dijelaskan bahwa jika izin usaha KAP yang
berbentuk perseorangan, akan dibekukan apabila izin Akuntan Publik yang
bersangkutan dibekukan, dicabut apabila izin Akuntan Publik yang bersangkutan
dicabut, ataupun dicabut apabila Akuntan Publik yang bersangkutan menjalani
penghentian pemberian jasa. Sanksi pembekuan ini juga berlaku terhadap KAP yang
berbentuk persekutuan apabila izin Akuntan Publik seluruh rekan KAP yang
bersangkutan dibekukan. Ketika izin usaha KAP dibekukan, maka izin Akuntan Publik,
Pemimpin, atau Pemimpin rekan KAP juga akan dibekukan.

13
Apabila sanksi pembekuan izin sudah dikenakan kepada Akuntan Publik
menurut pasal 72 dilarang untuk memberikan jasa dan menjadi Pemimpin Rekan atau
Pemimpin Cabang. Disisi lain, jika KAP sedang dikenakan sanksi pembekuan izin
maka dilarang untuk memberikan jasa dan mengajukan permohonan penutupan KAP.
Ketika Akuntan Publik dikenakan sanksi pembekuan sesuai pasal 74 maka mereka
wajib mengikuti PPL paling sedikit berjumlah 30 (tiga puluh) SKP dalam periode 1
(satu) tahun terakhir sebelum berakhirnya masa pembekuan izin dengan paling sedikit
berjumlah 15 (lima belas) SKP di antaranya di bidang auditing dan akuntansi dan
paling sedikit berjumlah 4 (empat) SKP berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan
Akuntan Publik. Serta, tidak dibebaskan dari tanggung jawab atas jasa-jasa yang telah
selesai diberikan.

Proses pengenaan sanksi kepada akuntan publik diatur dalam pasal 75 dalam
peraturan menteri keuangan ini bahwa seorang Akuntan Publik dapat dijatuhi sanksi
peringatan apabila Akuntan Publik yang bersangkutan mendapat sanksi peringatan
keanggotaan dari IAPI. Sementara, sanksi pembekuan izin apabila Akuntan Publik
yang bersangkutan mendapat sanksi pembekuan keanggotaan dari IAPI. Dan, sanksi
pencabutan izin apabila Akuntan Publik yang bersangkutan mendapat sanksi
pemberhentian keanggotaan dari IAPI. Setiap Akuntan Publik dan/atau KAP dapat
dikenakan sanksi tersebut jika dikenakan sanksi oleh instansi pemerintah. Namun, hal
tersebut tidak menghapuskan kewenangan Menteri untuk melakukan pemeriksaan
terhadap Akuntan Publik dan/atau KAP yang bersangkutan apabila terdapat keberatan
dari masyarakat terhadap sanksi yang dikenakan dan/atau terdapat informasi yang
layak untuk ditindaklanjuti. Setiap sanksi yang diberikan baik berupa sanksi
pembekuan, pencabutan izin, maupun sanksi peringatan Akuntan Publik, KAP atau
Cabang KAP diumumkan kepada masyarakat.

Ketentuan Peralihan

Ketentuan ini diatur dalam peraturan ini khususnya pada pasal 77 hingga 80
yang mana menyebutkan bahwa Permohonan izin Akuntan Publik, izin usaha KAP,
dan izin Cabang KAP yang telah diajukan sebelum ditetapkannya Peraturan Menteri
Keuangan ini, namun belum memperoleh izin, wajib diajukan kembali sesuai dengan
persyaratan yang diatur dalam ketentuan Peraturan Menteri Keuangan ini. KAP dan
Cabang KAP wajib menyesuaikan komposisi auditor sesuai ketentuan yang berlaku
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak Peraturan Menteri Keuangan ini ditetapkan.

14
KAP wajib menyesuaikan penulisan huruf dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak
berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini. Selain itu menurut pasal 78, jika KAP
yang telah memperoleh persetujuan pencantuman nama KAPA atau OAA bersama-
sama nama KAP pada saat berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, dinyatakan
telah memperoleh persetujuan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan ini. Akuntan
Publik yang telah memperoleh persetujuan pemberhentian jasa Akuntan Publik untuk
sementara waktu, yang masih berlaku pada saat berlakunya Peraturan Menteri
Keuangan ini dinyatakan telah memperoleh persetujuan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan ini. Setiap jenis pengenaan sanksi baik dari keputusan yang lama
meskipun sudah terdapat ketentuan yang baru maka sesuai pasal 78 ayat (3) tetap
diberlakukan.

Ketentuan Penutup

Sebagaimana yang telah diatur dalam pasal 81 peraturan ini Akuntan Publik,
Kantor Akuntan Publik dan Cabang Kantor Akuntan Publik yang telah memiliki izin
yang masih berlaku pada saat berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini dinyatakan
telah memperoleh izin berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan ini. Akuntan yang
telah memiliki Sertifikat tanda lulus USAP pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini
ditetapkan, dinyatakan tetap diakui berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan ini.
Dengan berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, maka semua pihak dilarang
memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam ketentuan dalam peraturan ini apabila
tidak memenuhi ketentuan yang ada. Namun, dikecualikan bagi pemeriksa Badan
Pemeriksa Keuangan yang memberikan jasa dalam lingkup kewenangannya dan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga, berdasarkan
pasal 82 diketahui bahwa sejak berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini,
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
359/KMK.06/2003 dinyatakan tidak berlaku lagi. PMK ini akan mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan peraturan ini. Upaya yang dilakukan agar setiap pihak mengetahui
maka akan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

UU AP

Ketentuan Umum

15
Akuntan publik merupakan seseorang yang telah memperoleh izin untuk
memberikan jasa. Akuntan publik asing merupakan warga negara asing yang telah
memperoleh izin berdasarkan hukum di negara yang bersangkutan untuk memberikan
jasa sekurang-kurangnya jasa audit atas informasi keuangan historis. Asosiasi profesi
akuntan publik merupakan organisasi profesi akuntan publik yang bersifat nasional.
Asosiasi profesi akuntan adalah organisasi profesi akuntan yang bersifat nasional.
Kantor akuntan publik atau yang disingkat KAP merupakan badan usaha yang didirikan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha
berdasarkan UU tentang Akuntan Publik. Organisasi audit Indonesia atau disingkat
OAI merupakan organisasi di Indonesia yang merupakan jaringan kerja sama antar
KAP.

Kantor akuntan publik asing atau disingkat KAPA merupakan badan usaha
yang berdasarkan hukum negara KAPA berkedudukan dan melakukan kegiatan usaha
sekurang-kurangnya di bidang jasa audit atas informasi keuangan historis. Organisasi
audit asing yang disingkat OAA merupakan organisasi di luar negeri yang didirikan
berdasarkan peraturan perundang-undangan di negara yang bersangkutan yang
anggotanya terdiri dari badan usaha jasa profesi yang melakukan kegiatan usaha
sekurang-kurangnya dibidang jasa audit atas informasi keuangan historis. Pihak
terasosiasi merupakan rekan KAP yang tidak menandatangani laporan pemberian
jasa, pegawai KAP yang terlibat dalam pemberian jasa atau pihak lain yang terlibat
langsung dalam pemberian jasa. Rekan merupakan sekutu KAP yang berbentuk usaha
persekutuan. Standar profesional akuntan publik atau SPAP merupakan acuan yang
diterapkan menjadi ukuran mutu yang wajib dipatuhi oleh akuntan publik dalam
pemberian jasanya. Menteri yang dimaksud merupakan Menteri yang bertugas dan
bertanggung jawab di bidang keuangan. Wilayah kerja akuntan publik meliputi wilayah
negara kesatuan republik Indonesia.

Bidang Jasa

Pada bagian pertama akuntan publik memberikan jasa asuransi yang meliputi
jasa audit atas laporan keuangan historis, jasa review atas informasi keuangan historis,
dan jasa asuransi lainnya. Jasa asuransi hanya bisa diberikan oleh akuntan publik.
Selain jasa asuransi, akuntan publik dapat memberikan jasa lainnya yang berkaitan
dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan. Pada bagian kedua pemberian jasa audit oleh akuntan publik dan KAP atas

16
informasi keuangan historis suatu klien untuk tahun buku yang berturut-turut dapat
dibatasi dalam jangka waktu tertentu. Ketentuan mengenai pemberian jasa audit atas
informasi keuangan historis diatur dalam peraturan pemerintah.

Perizinan Akuntan Publik

Pada bagian pertama izin menjadi akuntan publik diberikan oleh Menteri. Izin
tersebut berlaku selama 5 tahun sejak tanggal ditetapkan dan dapat diperpanjang.
Apabila masa berlaku izin akuntan publik telah berakhir dan tidak memperoleh
perpanjangan izin, yang bersangkutan tidak lagi menjadi akuntan publik dan tidak
dapat memberikan jasa asuransi. Pada bagian kedua untuk mendapat izin menjadi
akuntan publik, seseorang harus memenuhi syarat: memiliki sertifikat tanda lulus ujian
profesi akuntan publik yang sah, berpengalaman praktik memberikan jasa, berdomisili
di wilayah negara kesatuan republik Indonesia, memiliki NPWP, tidak pernah dikenai
sanksi administrasi berupa pencabutan izin akuntan publik, tidak pernah dipidana yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindakan pidana kejahatan
yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih, menjadi anggota asosiasi
profesi akuntan publik yang ditetapkan oleh Menteri dan tidak dalam berada
pengampunan. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara perizinan
diatur dalam peraturan Menteri. Pada bagian ketiga perizinan akuntan publik asing
dapat melakukan permohonan kepada Menteri apabila telah ada perjanjian saling
pengakuan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah negara dari akuntan publik
asing tersebut.

Untuk mendapatkan izin akuntan publik, akuntan publik asing harus memenuhi:
berdomisili di wilayah negara kesatuan republik Indonesia, memiliki NPWP, tidak
dalam pengampunan, tidak pernah dipidana, mempunyai kemampuan berbahasa
Indonesia, mempunyai pengetahuan di bidang perpajakan dan hukum dagang di
Indonesia, berpengalaman praktik dalam bidang penugasan asuransi yang dinyatakan
dalam suatu hasil penilaian oleh asosiasi profesi akuntan publik, sehat jasmani dan
rohani yang dinyatakan oleh dokter di Indonesia, ketentuan lain sesuai dengan
perjanjian saling pengakuan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara
dari akuntan publik asing. Akuntan publik asing yang telah memiliki izin akuntan publik
tunduk pada UU Akuntan publik. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan Menteri.
Pada bagian keempat perpanjangan izin akuntan publik diberikan oleh Menteri. Untuk
perpanjangan izin, akuntan publik harus mengajukan permohonan tertulis kepada

17
Menteri dengan persyaratan: berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia,, menjadi anggota asosiasi profesi akuntan publik yang ditetapkan oleh
Menteri, tidak berada dalam pengampunan dan menjaga kompetensi melalui pelatihan
profesional berkelanjutan. Pengajuan perpanjangan izin, akuntan publik harus
mengajukan paling lambat 60 hari sebelum jangka waktu 5 tahun berakhir. Akuntan
publik yang hingga masa waktu berakhir tidak melakukan perpanjangan maka akan
mendapat sanksi administrasi berupa denda.

Menteri harus menerbitkan perpanjangan izin akuntan publik paling lambat 30


hari setelah: persyaratan lengkap, persyaratan lengkap dan sanksi administrasi berupa
denda telah dibayar bagi akuntan publik yang terlambat mengajukan perpanjangan
izin, jika Menteri tidak menerbitkan perpanjangan izin akuntan publik dalam waktu 30
hari, maka izin akuntan publik dinyatakan telah diperpanjang. Akuntan publik yang
tidak mengajukan permohonan perpanjangan izin setelah 5 tahun dapat mengajukan
permohonan izin baru dengan memenuhi ketentuan. Ketentuan lebih lanjut diatur
dalam peraturan Menteri. Pada bagian kelima penghentian pemberian jasa asuransi
untuk sementara waktu, pengunduran diri, dan tidak berlakunya izin. Akuntan publik
dapat mengajukan permohonan penghentian pemberian jasa asuransi untuk
sementara waktu dengan persetujuan diberikan oleh Menteri. Jangka waktu
penghentian pemberian jasa asuransi untuk sementara waktu paling lama sampai
masa berlakunya izin. Dalam masa penghentian tersebut akuntan publik tidak dapat
memberikan jasa asuransi. Ketentuan lainnya diatur dalam peraturan Menteri. Akuntan
publik dapat mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai akuntan publik atas
persetujuan yang diberikan oleh Menteri. Akuntan publik yang telah mengundurkan diri
dapat mengajukan permohonan izin akuntan publik setelah 1 tahun terhitung tanggal
persetujuan pengunduran diri. Syarat untuk mengajukan kembali permohonan izin
akuntan publik seperti yang telah dijelaskan dan dalam jangka waktu 5 tahun.
Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan pemerintah. Izin akuntan publik
dinyatakan tidak berlaku apabila akuntan publik meninggal dunia atau izinnya tidak
diperpanjang. Izin akuntan publik dicabut ketika: mengajukan permohonan
pengunduran diri, dikenai sanksi administrasi berupa pencabutan izin, dipidana yang
telah mempunyai kekuatan hukum yang diancam pidana penjara 5 tahun atau lebih,
berada dalam pengampunan, menyampaikan dokumen palsu atau yang dipalsukan
atau pernyataan yang tidak benar saat pengajuan permohonan izin akuntan publik.

Kantor Akuntan Publik

18
Pada bagian pertama bentuk usaha KAP dapat berbentuk usaha perseorangan,
persekutuan perdata, firma, atau bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik
profesi akuntan publik yang diatur dalam Undang-Undang. Menteri menetapkan bentuk
usaha tersebut sebagai bentuk usaha KAP. Pada bagian kedua pendirian dan
pengelolaan KAP berbentuk usaha perseorangan hanya dapat didirikan dan dikelola
oleh 1 orang akuntan publik dengan kewarganegaraan Indonesia. KAP yang berbentuk
usaha selain perseorangan dapat didirikan dan dikelola paling sedikit 2/3 dari seluruh
rekan merupakan akuntan publik. KAP tersebut hanya dapat dipimpin oleh akuntan
publik yang kewarganegaraan Indonesia yang merupakan rekan KAP dan berdomisili
sesuai dengan domisili KAP. Dalam hal rekan terdapat yang kewarganegaraan asing
pada KAP, jumlah rekan yang kewarganegaraan asing pada KAP paling banyak 1/5
dari seluruh rekan KAP.

Pada bagian ketiga rekan non-akuntan publik pada KAP harus mendaftar
kepada Menteri. Pendaftarannya dilakukan secara tertulis dengan syarat:
berpendidikan paling rendah sarjana strata 1 (S-1) atau setara, berpengalaman kerja
paling sedikit 5 tahun di bidang keahlian yang mendukung profesi akuntan publik,
berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki NPWP, telah
mengikuti pelatihan etika profesi akuntan publik yang diselenggarakan oleh asosiasi
profesi akuntan publik, dan tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap dengan ancaman pidana 5 tahun atau lebih. Ketentuan lainnya
diatur dalam peraturan Menteri. Rekan non akuntan publik dilarang: menjadi rekan di 2
KAP atau lebih, merangkap sebagai pejabat negara, pimpinan atau pegawai pada
Lembaga pemerintahan, Lembaga negara, atau Lembaga lainnya yang dibentuk
dengan peraturan perundang-undangan atau jabatan lain yang mengakibatkan
benturan kepentingan, menandatangani dan menerbitkan laporan hasil pemberian jasa
melalui KAP.

Menteri membatalkan status terdaftar rekan non-akuntan publik dalam: tidak


berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dijatuhi hukuman pidana
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap selama 5 tahun atau lebih, menjadi
rekan pada 2 KAP atau lebih, merangkap jabatan sebagai pejabat negara, pimpinan
atau pegawai pada Lembaga pemerintahan, Lembaga negara, atau Lembaga lainnya
yang dibentuk dengan peraturan perundang-undangan, jabatan lainnya yang
mengakibatkan benturan kepentingan, dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap karena melakukan pelanggaran pada UU Akuntan Publik, dan

19
menandatangani dan menerbitkan laporan hasil pemberian jasa melalui KAP. Rekan
non-akuntan publik yang statusnya dibatalkan Menteri tidak diperkenankan untuk
mendaftar kembali dalam hal yaitu dijatuhi hukuman pidana yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap selama 5 tahun atau lebih, dijatuhi hukuman pidana yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan pelanggaran pada UU Akuntan
Publik, menandatangani dan menerbitkan laporan hasil pemberian jasa. Pada bagian
keempat tenaga profesional asing, KAP yang mempekerjakan tenaga profesional asing
harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan. Komposisi tenaga kerja profesional asing yang dipekerjakan pada
KAP paling banyak 1/10 dari seluruh tenaga kerja profesional untuk masing-masing
tingkat jabatan pada KAP yang bersangkutan.

Pada bagian kelima izin usaha KAP diberikan oleh Menteri dengan syarat untuk
mendapatkan izin adalah sebagai berikut: mempunyai kantor atau tempat untuk
menjalankan usaha yang berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
memiliki NPWP Badan untuk KAP yang berbentuk usaha persekutuan perdata dan
firma atau NPWP pribadi untuk KAP yang berbentuk usaha perseorangan, mempunyai
paling sedikit 2 orang tenaga kerja profesional pemeriksa di bidang akuntansi, memiliki
rancangan sistem pengendalian mutu, membuat surat pernyataan dengan bermaterai
cukup bagi bentuk usaha perseorangan, dengan mencantumkan paling sedikit alamat
akuntan publik, nama dan domisili kantor, maksud dan tujuan pendirian kantor,
memiliki akta pendirian yang dibuat di hadapan notaris bagi bentuk usaha persekutuan
perdata atau firma yang paling sedikit berisi: nama rekan, alamat rekan, bentuk usaha,
nama dan domisili usaha, maksud dan tujuan pendirian kantor, hak dan kewajiban
sebagai rekan, dan penyelesaian sengketa dalam hal perselisihan antara rekan.
Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan Menteri.

Pada bagian keenam pendirian cabang kantor akuntan publik dapat didirikan
dan dikelola oleh KAP yang berbentuk usaha persekutuan perdata dan firma, cabang
KAP hanya dapat dipimpin oleh 1 orang akuntan publik yang kewarganegaraan
Indonesia yang merupakan rekan pada KAP dan berdomisili sesuai dengan domisili
cabang KAP. Pemimpin cabang KAP tidak boleh dirangkap oleh pemimpin cabang lain
pada KAP atau pemimpin KAP. Pada bagian ketujuh izin pendirian cabang kantor
akuntan publik diberikan oleh Menteri, syarat untuk mendirikan izin adalah sebagai
berikut: mempunyai kantor atau tempat untuk menjalankan usaha cabang yang
berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia, memiliki NPWP badan cabang KAP,

20
memiliki paling sedikit 2 orang tenaga profesional pemeriksa di bidang akuntansi,
membuat kesepakatan tertulis dari seluruh rekan mengenai pendirian cabang yang
disahkan oleh notaris. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan Menteri.

Pada bagian kedelapan pencabutan dan tidak berlakunya izin usaha kantor
akuntan publik dicabut dalam hal: pemimpin KAP mengajukan permohonan
pencabutan izin usaha KAP, KAP dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin
usaha KAP, izin akuntan publik pada KAP yang berupa perseorangan dicabut, izin
seluruh rekan akuntan publik pada KAP dicabut, domisili KAP berubah atau terdapat
dokumen palsu atau yang dipalsukan atau pernyataan yang tidak benar diberikan pada
saat mengajukan permohonan izin usaha KAP. Izin usaha KAP dinyatakan tidak
berlaku dalam hal: izin akuntan publik pada KAP yang berbentuk perseorangan
dinyatakan tidak berlaku atau izin seluruh rekan akuntan publik pada KAP dinyatakan
tidak berlaku. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan Menteri.

Pada bagian kesembilan pencabutan dan tidak berlakunya izin pendirian


cabang kantor akuntan publik dicabut dalam hal: izin usaha KAP dicabut, tidak terdapat
pemimpin cabang KAP selama 180 hari, pemimpin KAP mengajukan permohonan
pencabutan izin pendirian cabang KAP, cabang KAP dikenai sanksi administratif
berupa pencabutan izin pendirian cabang KAP, domisili cabang KAP berubah, atau
terdapat dokumen palsu atau dipalsukan atau terdapat pernyataan tidak benar yang
diberikan saat pengajuan permohonan izin pendirian cabang KAP. Izin pendirian
cabang KAP dinyatakan tidak berlaku jika izin usaha KAP tidak berlaku. Ketentuan
lebih lanjut diatur dalam peraturan Menteri. Ketentuan lebih lanjut mengenai penentuan
domisili akuntan publik dan KAP diatur dalam peraturan Menteri.

Hak, Kewajiban, dan Larangan

Pada bagian pertama hak akuntan publik untuk: memperoleh imbalan jasa,
memperoleh perlindungan hukum sepanjang telah memberikan jasa sesuai dengan
SPAP dan memperoleh informasi data dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan
pemberian jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pada
bagian kedua kewajiban akuntan publik dan kantor akuntan publik, akuntan publik
wajib berhimpun dalam asosiasi profesi akuntan publik yang ditetapkan oleh Menteri,
berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bagi akuntan publik
yang menjadi pemimpin KAP atau pemimpin cabang KAP wajib berdomisili sesuai
dengan domisili KAP atau cabang KAP, mendirikan atau menjadi rekan pada KAP

21
dalam waktu 180 hari sejak izin akuntan publik diterbitkan atau sejak mengundurkan
diri dari suatu KAP, melaporkan secara tertulis pada Menteri paling lambat 30 hari
sejak menjadi rekan KAP, mengundurkan diri dari KAP, atau merangkap jabatan yang
tidak dilarang dalam Undang-Undang, menjaga kompetensi melalui pelatihan
profesional berkelanjutan dan berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, dan
mempunyai integritas yang tinggi. Akuntan publik dalam memberikan jasanya wajib:
melalui KAP, mematuhi dan melaksanakan SPAP dan kode etik profesi serta peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan jasa yang diberikan, membuat kertas
kerja dan bertanggung jawab atas kertas kerja tersebut. Ketentuan mengenai syarat
dan tata cara pelaporan serta pelatihan profesional berkelanjutan diatur dalam
peraturan Menteri. Selain itu, akuntan publik bertanggung jawab atas jasa yang
diberikan.

KAP atau cabang KAP wajib: mempunyai paling sedikit 2 orang tenaga kerja
profesional pemeriksa di bidang akuntansi, mempunyai kantor atau tempat untuk
menjalankan usaha, memiliki dan menjalankan sistem pengendalian mutu, dan
memasang nama lengkap kantor pada bagian depan kantor. KAP yang mempunyai
rekan warga negara asing atau mempekerjakan negara asing wajib menugaskan rekan
atau pegawai untuk menyusun dan menjalankan program pengembangan profesi
akuntan publik dan dunia Pendidikan akuntansi secara cuma-cuma. KAP wajib
menyampaikan secara lengkap dan benar paling lambat setiap akhir bulan April
kepada Menteri: laporan kegiatan usaha dan laporan keuangan untuk tahun takwim
sebelumnya, laporan program dan realisasi tahunan program pengembangan profesi
akuntan publik dan dunia Pendidikan akuntansi bagi KAP. KAP wajib melaporkan
secara tertulis kepada Menteri: perubahan susunan rekan, perubahan pimpinan KAP
dan pemimpin cabang KAP, perubahan domisili pemimpin KAP dan pemimpin cabang
KAP, perubahan alamat KAP, berakhirnya kerja sama dengan KAPA atau OAA,
pencabutan izin KAPA yang melakukan kerja sama dengan KAP oleh otoritas negara
asal KAPA atau pembubaran OAA yang melakukan kerja sama dengan KAP.
Ketentuan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Menteri.

Dalam pemberian jasa asuransi, akuntan publik dan KAP wajib menjaga
independensi serta bebas dari benturan kepentingan. Benturan kepentingan yang
dimaksud apabila: akuntan publik atau pihak terasosiasi mempunyai kepentingan
keuangan atau memiliki kendali yang signifikan pada klien atau memperoleh manfaat
ekonomis dari klien, akuntan publik atau pihak terasosiasi memiliki hubungan

22
kekeluargaan dengan pimpinan, direksi, pengurus, atau orang yang menduduki posisi
kunci di bidang keuangan dan akuntansi pada klien, akuntan publik memberikan jasa
dan jasa lainnya dalam periode yang sama atau untuk tahun buku yang sama.
Ketentuan lebih lanjut diatur dalam peraturan Menteri setelah berkonsultasi dengan
komite profesi akuntan publik. Akuntan publik dan atau terasosiasi wajib menjaga
kerahasiaan informasi yang diperoleh dari klien. Kewajiban dikecualikan apabila
digunakan untuk pengawasan oleh Menteri. Menteri wajib menjaga kerahasiaan
informasi yang diperolehnya dari akuntan publik dan pihak terasosiasi sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.

Pada bagian ketiga larangan akuntan publik dan kantor akuntan publik, akuntan
publik dilarang: memiliki atau menjadi rekan pada lebih dari 1 KAP, merangkap
sebagai pejabat negara, pimpinan atau pegawai pada Lembaga pemerintahan,
Lembaga negara, atau Lembaga lainnya yang dibentuk dengan peraturan perundang-
undangan, atau jabatan lainnya yang mengakibatkan benturan kepentingan,
memberikan jasa untuk jenis jasa pada periode yang sama yang tidak dilaksanakan
oleh akuntan publik lain, kecuali untuk melaksanakan ketentuan undang-undang dan
peraturan pelaksanaannya, memberikan jasa dalam masa pembekuan izin,
memberikan jasa melalui KAP yang sedang dikenai sanksi administrasi berupa
pembekuan izin, memberikan jasa selain jasa melalui KAP, melakukan tindakan yang
mengakibatkan kertas kerja atau dokumen lain yang berkaitan dengan pemberian jasa
tidak dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, menerima jasa bersyarat, menerima
atau memberikan komisi, melakukan manipulasi, membantu melakukan manipulasi,
dan memalsukan data yang berkaitan dengan jasa yang diberikan.

Larangan merangkap jabatan dikecualikan bagi akuntan publik yang


merangkap sebagai pimpinan atau pegawai pada Lembaga Pendidikan bidang
akuntansi dan Lembaga yang dibentuk dengan undang-undang untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawab untuk kepentingan profesi di bidang akuntansi. KAP
dilarang: melakukan kerja sama dengan KAPA atau OAA yang telah melakukan kerja
sama dengan KAP lain, mencantumkan nama KAPA atau OAA yang status terdaftar
KAPA atau OAA tersebut pada Menteri dibekukan atau dibatalkan, memiliki rekan non-
akuntan publik yang tidak terdaftar pada Menteri, membuka kantor dalam bentuk lain,
kecuali bentuk kantor cabang, dan membuat iklan yang menyesatkan. Akuntan publik
dan KAP dilarang mempekerjakan atau menggunakan jasa pihak terasosiasi yang
tercantum pada daftar orang tercela dalam pemberian jasa.

23
Penggunaan Nama Kantor Akuntan Publik

KAP yang berbentuk usaha perseorangan harus menggunakan nama dari


akuntan publik yang mendirikan dan mengelola KAP. KAP yang berbentuk usaha
selain perseorangan harus menggunakan nama salah satu atau beberapa akuntan
publik yang merupakan rekan pada KAP tersebut. Ketentuan lebih lanjut mengenai
penggunaan nama diatur lebih lanjut dalam peraturan Menteri setelah mendapat
pertimbangan dari asosiasi profesi akuntan publik.

Kerja sama Kantor Akuntan Publik

Pada bagian kesatu mengenai Kerja sama Antar Kantor Akuntan Publik
terdapat beberapa pasal di dalamnya yaitu Pasal 33 dan Pasal 34 dijelaskan bahwa
KAP dapat melakukan kerja sama dengan KAP lainnya untuk membentuk suatu
jaringan yang disebut OAI yang pembuatannya dituangkan dalam akta pendirian yang
dibuat oleh notaris dalam bahasa Indonesia yang paling sedikit memuat tujuan, hak
dan kewajiban, program pendidikan dan pelatihan bagi anggota, dan pendirian OAI
bersifat berkelanjutan. KAP yang merupakan anggota OAI dapat mencantumkan nama
OAI bersama-sama dengan nama KAP.

Pada bagian kedua mengenai Kerja Sama Kantor Akuntan Publik dengan
Kantor Akuntan Publik Asing atau Organisasi Audit Asing yang di dalamnya terdiri dari
Pasal 35 sampai Pasal 37 dijelaskan bahwa KAP dapat melakukan kerja sama dengan
KAPA atau OAA dan dapat mencantumkan nama KAPA atau OAA bersama-sama
dengan nama KAP setelah mendapat persetujuan Menteri. KAPA atau OAA yang
namanya sudah dicantumkan oleh KAP tidak dapat digunakan lagi oleh KAP lainnya.
Menteri mencabut persetujuan pencantuman nama KAPA atau OAA apabila kerja
sama antara KAP dengan KAPA atau OAA berakhir, status terdaftar dibekukan atau
dibatalkan.

Pada bagian ketiga mengenai Pendaftaran, Pembekuan, dan Pembatalan


Status Terdaftar Kantor Akuntan Publik Asing atau Organisasi Audit Asing terdapat
beberapa pasal di dalamnya yaitu Pasal 38 sampai Pasal 40 menjelaskan bahwa
KAPA yang namanya akan dicantumkan dengan nama KAP harus mengajukan
permohonan pendaftaran kepada Menteri dengan berbagai persyaratan yang berlaku.
Menteri membekukan status terdaftar OAA apabila KAP yang bekerja sama dengan
OAA dikenai sanksi administratif berupa pembekuan izin. KAPA atau OAA yang status

24
terdaftarnya pada Menteri dibatalkan tidak dapat mengajukan kembali permohonan
pendaftaran.

Biaya Perizinan

Terdapat beberapa pasal di dalamnya yaitu Pasal 41 dan Pasal 42 yang


menjelaskan bahwa biaya dikenakan untuk memperoleh izin Akuntan Publik;
memperpanjang izin Akuntan Publik; memperoleh izin usaha KAP; memperoleh izin
pendirian cabang KAP; memperoleh persetujuan pencantuman nama KAPA atau OAA
bersama-sama dengan KAP; dan memperoleh persetujuan pendaftaran KAPA.
Penerimaan biaya tersebut merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Asosiasi Profesi Akuntan Publik

Hal ini terdapat dalam Pasal 43 dan Pasal 44 yang menjelaskan bahwa
Akuntan Publik berhimpun dalam wadah Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang hanya
boleh terdiri dari satu untuk menjalankan kewenangan sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang ini. Asosiasi Profesi Akuntan Publik tersebut harus memenuhi
beberapa kriteria yang berlaku. Asosiasi Profesi Akuntan Publik berwenang untuk
menyusun dan menetapkan SPAP; menyelenggarakan ujian profesi akuntan publik;
menyelenggarakan pendidikan profesional berkelanjutan; dan melakukan review mutu
bagi anggotanya.

Komite Profesi Akuntan Publik

Terdapat beberapa pasal yang mengatur yaitu dalam Pasal 45 sampai Pasal 48
yang menjelaskan bahwa Menteri membentuk Komite Profesi Akuntan Publik yang
beranggotakan 13 orang terdiri dari unsur-unsur yaitu di antaranya Kementerian
Keuangan, Asosiasi Profesi Akuntan Publik, Asosiasi Profesi Akuntan, Badan
Pemeriksa Keuangan, Otoritas pasar modal, Otoritas perbankan, Akademisi akuntansi,
Pengguna jasa akuntan publik, Kementerian Pendidikan Nasional, Dewan Standar
Akuntansi Keuangan, Dewan Standar Akuntansi Syariah, Dewan SPAP, dan Komite
Standar Akuntansi Pemerintah.

Anggota Komite Profesi Akuntan Publik diangkat oleh Menteri untuk jangka
waktu 3 tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 masa periode berikutnya. Selain itu,
keanggotaan Komite Profesi Akuntan Publik tersebut bersifat kolegial. Ketua Komite
Profesi Akuntan Publik ditetapkan dari unsur pemerintah dan wakil ketua ditetapkan

25
dari unsur Asosiasi Profesi Akuntan Publik. Komite Profesi Akuntan Publik bertugas
memberikan pertimbangan terhadap kebijakan pemberdayaan, pembinaan, dan
pengawasan Akuntan Publik dan KAP; penyusunan standar akuntansi dan SPAP; dan
hal-hal lain yang diperlukan berkaitan dengan profesi Akuntan Publik. Untuk
mendukung pelaksanaan tugas tersebut maka Komite Profesi Akuntan Publik dibantu
oleh sekretariat.

Pembinaan dan Pengawasan

Pada pembinaan dan pengawasan ini terdapat beberapa pasal di dalamnya


antara lain yaitu Pasal 49 yang menjelaskan bahwa Menteri berwenang melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap Akuntan Publik, KAP, dan cabang KAP.
Kemudian, tentang pembinaan diatur dalam Pasal 50 yang menjelaskan bahwa dalam
melakukan pembinaan Menteri berwenang:

a. Menetapkan peraturan atau keputusan yang berkaitan dengan pembinaan


Akuntan Publik, KAP, dan cabang KAP.
b. Menetapkan kebijakan tentang SPAP, ujian profesi akuntan publik, dan pendidikan
profesional berkelanjutan.
c. Melakukan tindakan yang diperlukan terkait dengan: SPAP, penyelenggaraan
ujian sertifikasi profesi akuntan publik, dan pendidikan profesional berkelanjutan,
untuk melindungi kepentingan publik.

Kemudian, terkait pengawasan yang terdapat dalam Pasal 51 menjelaskan


bahwa dalam melakukan pengawasan, Menteri melakukan pemeriksaan terhadap
Akuntan Publik, KAP, dan/atau cabang KAP. Menteri dapat menunjuk pihak lain untuk
dan atas nama Menteri untuk melakukan pemeriksaan, Menteri berwenang untuk
meminta keterangan, informasi dan/atau dokumen kepada Pihak Terasosiasi; dan
meminta keterangan, informasi dan/atau dokumen kepada asosiasi profesi. Akuntan
Publik, KAP, dan/atau cabang KAP dilarang menolak atau menghindari pemeriksaan
dan menghambat kelancaran pemeriksaan dan wajib memperlihatkan dan
meminjamkan kertas kerja, laporan dan dokumen lainnya serta memberikan
keterangan yang diperlukan termasuk kertas kerja yang berkaitan dengan nasabah
penyimpan dan simpanannya pada bank. Kemudian, pada Pasal 52 dijelaskan bahwa
Menteri mencantumkan Pihak Terasosiasi dalam daftar orang tercela, dalam hal Pihak
Terasosiasi :

26
a. Menolak memberikan keterangan dan/atau memberikan keterangan atau dokumen
palsu atau yang dipalsukan dalam rangka pemeriksaan.
b. Melanggar ketentuan.
c. Dikenai pidana karena melakukan pelanggaran atas Undang-Undang ini.
d. Dijatuhi pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan
tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih.

Sanksi

Seorang akuntan atau KAP yang telah melakukan pelanggaran terhadap kode
etik akuntan maka, tentunya mereka akan mendapatkan sanksi yang telah diatur di
dalam Undang-Undang Akuntan Publik Nomor 5 tahun 2011 dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 17 tahun 2008. Sanksi merupakan sebuah hukuman atau tindakan
paksaan yang diberikan karena yang bersangkutan gagal mematuhi hukum, aturan,
atau perintah, sebagaimana didefinisikan oleh Black's Law Dictionary Seventh Edition
sebagai berikut: A penalty or coercive measure that results from failure to comply with
a law, rule, or order (a sanction for discovery abuse). Pemberian sanksi merupakan
upaya penegakan etika profesi. Di dalam pedoman hukum tersebut sudah dijelaskan
secara terperinci mengenai beberapa saksi yang diberikan kepada pelanggar kode
akuntan. Berdasarkan UU Akuntan Publik No. 5 Tahun 2011 pasal 53 ayat (1)
pengenaan sanksi administratif kepada Akuntan Publik, KAP, dan/atau cabang KAP
dikarenakan pihak tersebut telah melakukan pelanggaran atas ketentuan administratif
yang telah dijelaskan pada ayat 2 di pasal tersebut. Berikut merupakan beberapa
ketentuan administratif yang telah dilanggar oleh pihak Akuntan Publik, KAP, dan/atau
cabang KAP:

a. Ketentuan mengenai pembatasan pemberian jasa audit atas informasi keuangan


historis diatur dalam Peraturan Pemerintah. (UU AP No. 5 Tahun 2011 Pasal 4).
b. Akuntan Publik dapat mengajukan perpanjangan izin hingga masa berlaku izin
berakhir (UU Akuntan Publik No. 5 Tahun 2011 Pasal 8 ayat (4).
c. Akuntan Publik tidak dapat memberikan jasa asuransi (UU Akuntan Publik No. 5
Tahun 2011 Pasal 9 ayat (4).
d. Ketentuan mengenai pendirian dan pengelolaan (UU Akuntan Publik No. 5 Tahun
2011 Pasal 13).
e. Ketentuan tenaga kerja profesional dalam KAP (UU Akuntan Publik No. 5 Tahun
2011 Pasal 17).

27
f. Ketentuan pendirian cabang KAP (UU Akuntan Publik No. 5 Tahun 2011 Pasal
19).
g. Ketentuan mengenai beberapa kewajiban Akuntan Publik dan KAP (UU Akuntan
Publik No. 5 Tahun 2011 Pasal 25, Pasal 27, Pasal 28 ayat (1), Pasal 29 ayat (1),
Pasal 32).
h. Ketentuan larangan bagi Akuntan Publik dan KAP (UU Akuntan Publik No. 5
Tahun 2011 Pasal 30 ayat (1), Pasal 31).
i. Dan berapa ketentuan lainnya Pasal 34 ayat (3) dan ayat (4), Pasal 35 ayat (5)
dan ayat (6), atau Pasal 51 ayat (4) dan ayat (5).

Sanksi ini akan dikenakan kepada Akuntan Publik, KAP, dan/atau cabang KAP
oleh Menteri. Sanksi administratif tersebut dapat berupa: rekomendasi untuk
melaksanakan kewajiban tertentu; peringatan tertulis; pembatasan pemberian jasa
kepada suatu jenis entitas tertentu; pembatasan pemberian jasa tertentu; pembekuan
izin; pencabutan izin; dan/atau denda. Namun dalam hal ini, pengenaan denda dapat
diberikan tersendiri atau bersamaan dengan pengenaan sanksi administratif lainnya.
Pengenaan sanksi ini akan diatur dalam Peraturan Pemerintah. Berdasarkan pasal 54
ini penerimaan denda merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Ketentuan Pidana

Berdasarkan ketentuan pidana yakni pada Pasal 55-57 seorang Akuntan Publik
akan dikenakan sanksi pidana jika melakukan manipulasi, membantu melakukan
manipulasi, dan/atau memalsukan data yang berkaitan dengan jasa dan/atau
menghilangkan data atau catatan pada kertas kerja atau tidak membuat kertas kerja
yang berkaitan dengan jasa sehingga tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya
dalam rangka pemeriksaan oleh pihak yang berwenang maka akan dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Jika, setiap orang yang memberikan
pernyataan tidak benar atau memberikan dokumen palsu atau yang dipalsukan untuk
mendapatkan atau memperpanjang izin Akuntan Publik dan/atau untuk mendapatkan
izin usaha KAP atau izin pendirian cabang KAP dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah). Apabila seorang yang bukan Akuntan Publik, tetapi menjalankan profesi
Akuntan Publik dan bertindak seolah-olah sebagai Akuntan Publik dipidana dengan
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan pidana denda paling banyak

28
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Namun, jika hal ini dilakukan oleh korporasi
maka pidana yang dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda paling sedikit
Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp 3.000.000.000,00 (tiga
miliar rupiah). Apabila tidak dapat membayar denda, pihak yang bertanggung jawab
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 6 (enam)
tahun. Kedaluwarsa Tuntutan atau Gugatan Seorang Akuntan Publik menurut pasal 58
UU ini yang melakukan perbuat.

Kedaluwarsa Tuntutan atau Gugatan

Seorang Akuntan Publik menurut pasal 58 UU ini yang melakukan perbuatan


pelanggaran dibebaskan dari tuntutan pidana apabila perbuatan yang dilakukan telah
lewat dari 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal laporan hasil pemberian jasa. Selain
itu, apabila perbuatan yang dilakukan telah lewat dari 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal laporan hasil pemberian jasa maka dibebaskan dari gugatan terkait dengan
pemberian jasa.

Ketentuan Peralihan

Menurut ketentuan peralihan ini yakni pada pasal 59 maka Undang-Undang ini
akan mulai berlaku kepada Akuntan Publik, KAP, dan cabang KAP yang telah memiliki
izin Akuntan Publik, KAP, dan cabang KAP yang masih berlaku dinyatakan tetap
berlaku. Akuntan Publik yang telah memiliki izin Akuntan Publik yang masih berlaku
harus memperbarui (registrasi ulang) izin Akuntan Publiknya dalam waktu paling lama
1 (satu) tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini dengan menyampaikan dokumen
berupa surat keterangan domisili dan Nomor Pokok Wajib Pajak. Permohonan izin
Akuntan Publik, izin usaha KAP dan/atau izin pendirian cabang KAP yang telah
diajukan dan sedang dalam proses, harus diajukan kembali sesuai dengan persyaratan
yang diatur dalam Undang-Undang ini. Sertifikat tanda lulus ujian profesi yang telah
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) atau Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI) dinyatakan masih berlaku untuk memenuhi persyaratan memperoleh izin
Akuntan Publik sesuai ketentuan yang lama sampai ada ketentuan yang baru. Rekan
non-Akuntan Publik yang telah menjadi rekan pada suatu KAP dalam waktu paling
lama 1 (satu) tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini harus mendaftar sebagai
Rekan non-Akuntan Publik dengan menyampaikan dokumen sesuai ketentuan yang
berlaku.

29
Selain itu, KAPA atau OAA yang namanya telah dicantumkan bersama-sama
dengan nama KAP harus mendaftar dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak
berlakunya Undang-Undang ini. KAP harus menyesuaikan komposisi tenaga kerja
profesional dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak berlakunya Undang-Undang
ini. Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang telah diakui oleh Menteri ditetapkan kembali
dengan Keputusan Menteri sebagai Asosiasi Profesi Akuntan Publik untuk
menjalankan kewenangan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini. SPAP
yang ditetapkan oleh Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang telah diakui oleh Menteri
dinyatakan tetap berlaku.

Ketentuan Penutup

Pada ketentuan penutup ini terdiri dari pasal 60-62. Di dalamnya telah
disebutkan bahwa Undang-Undang ini mulai berlaku ketika Ketentuan Pasal 4 dan
Pasal 5 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan
(“Accountant”) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 103,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 705) dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku dan selama tidak bertentangan serta belum ada peraturan pelaksanaan
yang baru berdasarkan Undang-Undang ini, dinyatakan masih berlaku. Dalam pasal 61
ini juga dijelaskan bahwa semua Peraturan Pemerintah sebagai peraturan
pelaksanaan Undang-Undang ini ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun sejak Undang-
Undang ini diundangkan. Semua Peraturan Menteri sebagai peraturan pelaksanaan
Undang-Undang ini ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini
diundangkan. Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan yakni pada
3 Mei 2011. Supaya setiap pihak mengetahui Undang-Undang ini maka ditempatkan
pada Lembaran Negara Republik Indonesia.

30
31
KESIMPULAN

Kode etik merupakan landasan dari profesi yang tengah dijalankan, terutama
bagi akuntan. Banyak peraturan yang telah memuat ketentuan-ketentuan yang
berkaitan dengan seluruh operasional Akuntan Publik, KAP, maupun Cabang KAP.
Pelanggaran dan penyimpangan yang tak terlihat yang dilakukan oleh seseorang akan
menimbulkan dampak bagi pihak-pihak yang terkait baik pelaku maupun korban yang
tidak bersalah. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyimpangan
dan pelanggaran tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak pemerintah
untuk menegakkan etika profesi ini adalah melalui diterbitkannya PMK No.
17/PMK.01/2008 dan UU Nomor 5 Tahun 2011.

Pada kedua peraturan tersebut telah diatur mengenai keseluruhan operasional


Akuntan Publik, KAP, maupun Cabang KAP mulai dari proses perizinan pendirian
hingga proses pembubaran. Selain itu, juga telah dijelaskan mengenai berbagai sanksi
yang dapat dikenakan terhadap pelaku pelanggaran. Dimana sanksi-sanksi tersebut
tentunya dapat berupa sanksi pidana, administrasi, maupun denda. Pemberian sanksi
yang telah diatur dalam kedua hukum ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan,
ketertiban, profesi akuntan.

32
DAFTAR PUSTAKA

Permatasari, Erizka. 2021. “Mengenal Sanksi Hukum Pidana, Perdata, dan


Administratif”.
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4be012381c490/mengenal-
sanksi-hukum-pidana--perdata--dan-administratif/, Diakses pada tanggal 9
November 2022 pukul 21.30 WIB.

Pemerintah Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008


Tentang Jasa Akuntan Publik. Jakarta: Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2011. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 20011 Tentang Akuntan


Publik. Jakarta: Sekretariat Negara

Kusumastuti. 2013. Pengaruh motivasi dan Pengetahuan UU.5 Tahun 2011 Tentang
Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntan. Jurnal Nominal. Vol. 2 No 2.

Petrus Moningka. 2011. Dampak Disahkannya UU No. 5 Tahun 2011 Terhadap


Profesi Akuntan Publik. Journal of Business and Economics. Vol. 10 No 2.

33
34

Anda mungkin juga menyukai