Anda di halaman 1dari 3

1.

Akuntan publik
a. Pengertian Akuntan Publik
Akuntan publik adalah seseorang akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri
keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik. Ketentuan mengenai akuntan
publik di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik. Setiap akuntan publik wajib menjadi
anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang diakui oleh
pemerintah. Untuk menjadi seorang akuntan publik, harus memenui syarat sebagai
berikut :
1) Memiliki nomor Register Negara untuk Akuntan
2) Memiliki sertifikat tanda lulus USAP
3) Apabila tanggal kelulusan USAP telah melewati masa 2 tahun, maka wajib
menyerahkan bukti telah mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)
paling sedikit 60 Satuan Kredit PPL (SKP) dalam 2 tahun terakhir
4) Berpengalaman praktik di bidang audit umum atas laporan keuangan paling
sedikit 1000 jam dalam 5 tahun terakhir dan paling sedikit 500 jam diantaranya
memimpin dan/atau mensupervisi perikatan audit umum, yang disahkan oleh
Pemimpin/Pemimpin Rekan KAP
5) Berdomisili di wilayah Republik Indonesia yang dibuktikan dengan KTP atau
bukti lainnya.
6) Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP)
7) Tidak pernah dikenakan sanksi pencabutan izin akuntan public
8) Membuat surat permohonan, melengkapi formulir permohonan izin, serta
membuat surat pernyataan tidak merangkap jabatan
b. Kantor Akuntan Publik
Akuntan publik dalam memberikan jasanya wajib memiliki Kantor Akuntan Publik
(KAP) paling lama 6 bulan sejak izin akuntan publik diterbitkan. Jika kurang dari 6
bulan maka akan dicabut izinnya.
c. Bidang Jasa
1) Jasa atestasi, yaitu jasa yang memiliki fungsi atau tugas melakukan pemeriksaan
atas laporan keuangan prospektif, pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan
proforma, review atas laporan keuangan, dan jasa audit serta atestasi lainnya.
2) Jasa non-atestasi, yang mencakup jasa yang berkaitan dengan akuntansi,
keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan dan konsultasi.
d. Bentuk Badan Usaha
1) Perseorangan, hanya dapat didirikan dan dijalankan oleh seorang akuntan publik
yang sekaligus menjadi pimpinan,
2) Persekutuan perdata / firma, dapat didirikan oleh paling sedikit 2 orang akuntan
publik, dimana salah satunya ada yang menjadi pemimpin dan yang lain menjadi
rekan.
e. Perizinan
Izin usaha KAP dikeluarkan oleh Menteri Keuangan. KAP yang berbentuk badan
perseorangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Memiliki izin akuntan publik
2) Menjadi anggota IAPI
3) Mempunyai paling sedikit 3 orang auditor dengan tingkat pendidikan formal
bidang akuntansi paling rendah Diploma III dan paling sedikit 1 orang
diantaranya memiliki register Negara untuk akuntan
4) Memiliki NPWP
5) Memiliki rancangan sistem pengendalian mutu KAP yang memenuhi SPAP
6) Domisili pemimpin KAP sama dengan domisili KAP
7) Memiliki bukti kepemilikan atau sewa kantor dan menunjukkan kantor terisolasi
dari kegiatan lain
8) Membuat surat permohonan, melengkapi formulir permohonan izin usaha, dan
membuat surat pernyataan ber materai.

Untuk KAP berbentuk badan usaha persekutuan, harus memenuhi syarat-syarat lain
sebagai berikut :

1) Memiliki NPWP KAP


2) Memiliki perjanjian kerjasama yang disahkan oleh notaris
3) Memiliki surat izin akuntan publik bagi Pemimpin Rekan dan Rekan
4) Memiliki tanda keanggotaan IAPI yang masih berlaku
5) Memiliki surat persetujuan dari seluruh rekan KAP atas penunjukan salah satu
rekan menjadi pemimpin KAP
6) Memiliki bukti domisili Pemimpin Rekan dan Rekan KAP

2. Profesionalisme
a. Definisi Profesionalisme
Menurut Arens, dkk (2003) istilah professional berarti tanggung jawab untuk
berperilaku yang lebih dari sekedar tanggung jawab yang telah dibebankan kepadanya
dan lebih dari sekedar mematuhi Undang-Undang dan peraturan masyarakat. Sebagai
seorang professional, akuntan publik mengakui tanggung jawab terhadap masyarakat,
terhadap klien, dan terhadap rekan seprofesi, termasuk untuk berperilaku terhormat.
Akuntan publik yang professional adalah orang yang memiliki pendidikan dan
pengalaman berpraktik sebagai auditor independen. Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No : 423/KMK.06/2002 tentang jasa akuntan public menetapkan
dalam bab V pasal 24 mengenai pembinaan akuntan publik, dimana seorang akuntan
publik dalam menjalankan tugasnya wajib berpedoman pada SPAP, Kode Etik
Akuntan Indonesia, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Messier (2005), profesionalisme didefinisikan secara luas, mengacu pada
perilaku, tujuan, atau kualitas yang membentuk karakter atau memberi ciri suatu
profesi atau orang-orang professional. Seluruh profesi menyusun aturan atau kode
etik yang mendefinisikan perilaku etika (professional) bagi anggota profesi tersebut.

b. Cara menjadi seorang professional


Menjadi seorang professional bukanlah pekerjaan yang mudah, untuk mencapainya
perlu usaha yang keras dan memiliki keterampilan khusus, serta harus memenuhi
beberapa syarat berikut :
1) Menguasai pekerjaan
2) Mempunyai loyalitas
3) Mempunyai integritas
4) Mampu bekerja keras
5) Mempunyai visi yang jelas
6) Mempunyai komitmen
7) Mempunyai motivasi

3. Kode etik professional


- Kode perilaku professional AICPA
Menurut Messier/Glover/Prawitt (2005) kode perilaku professional AICPA terdiri
atas 2 bagian, yaitu :
1) Prinsip – prinsip perilaku professional
2) Aturan perilaku (digunakan untuk menentukan standart minimum)

Anda mungkin juga menyukai