Anda di halaman 1dari 4

SEJUMLAH PROBLEMATIKA TERSTRUKTUR DALAM KURIKULUM BAHASA

INDONESIA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

OUTLINE ARTIKEL

Disusun Oleh:

Ayuning Tyas Syifaus Syauqiah 08020220047

DOSEN PEMBIBIMBING

Siti Rumilah, S.Pd., M.Pd.

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2021

i
Outline

Sejumlah Problematika terstruktur dalam Kurikulum Bahasa Indonesia

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


 Penggunaan dan pembelajaran bahasa Indonesia saat ini.
 Pentingnya meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1.
1.3 Tujuan Penulisan
1.
1.4 Manfaat Penulisan

BAB II Landasan Teori

2.1 Hakikat pembelajaran bahasa


 Tiga kerangka konsep dalam pembelajaran bahasa;
1. Metode : berisi perencanaan secara menyeluruh dalam penyajian materi pelajaran,
2. Teknik : berupa berbagai macam cara untuk menyajikan pelajaran dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran,
3. Pendekatan : meliputi pendekatan komunikatif dan pendekatan integratif (tematis).
 Standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs, SMA/MA,
dan program kebahasaan.
 Komponen-komponen yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan belajar mengajar yakni
tujuan, siswa dan guru, bahan atau materi pelajaran, metode, media pembelajaran dan
evaluasi.

2.2 Kurikulum bahasa dan sastra Indonesia


 Model kurikulum yang diterapkan di Indonesia;
1. Kurikulum Terpusat (Sentralisasi)
Terdiri dari 5 jenis kurikulum, yaitu (1) kurikulum1950-an, (2) kurikulum 1975, (3)
kurikulum 1984, (4) kurikulum 1994, dan (5) kurikulum 2004 (Burhan, 1971; Samani,

11
2005). Kurikulum tersebut muatannya tergolong masih sederhana juga tujuan
pengajarannya masih bersifat umum.
2. Kurikulum Otonomi (Disentralisasi)
Terdiri dari kurikulum tahun 2000-an atau yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi atau KBK, lalu disempurnakan lagi dengan hadirnya kurikulum
Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP).
3. Kurikulum 2013
Merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum 2006 atau
KTSP. Dalam Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia digunakan sebagai
sarana untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan menalar.

2.3 Idealisme dan fakta pembelajaran sastra di era globalisasi


 Perbandingan antar kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia dan proporsi
pembelajaran sastra yang meprihatinkan.
 Realitas pembelajaran bahasa saat ini seperti:
1. Pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung monoton dan membosankan.
2. Sikap malas siswa untuk belajar bahasa Indonesia.
3. Munculnya gejala bahasa di luar kelas yang semakin menyudutkan pembelajaran
bahasa Indonesia.
4. Sikap inferior atau rendah hati siswa dalam menggunakan bahasa Indoneisa yang baik
dan benar.

2.4 Problematika pembelajaran bahasa Indonesia


1. Terlalu luasnya tujuan pengajaran sastra.
2. Sarana penunjang yang kurang memadai.
3. Minimnya guru sastra yang professional.
4. Pembagian alokasi waktu yang tidak seimbang.

2.5 Solusi praktis untuk mengatasi problematika-problematika yang ada


1. Proses pembelajaran harus bertumpu pada siswa, bukan guru.
2. Belajar bahasa hanya menekankan pada kompetensi berbahasa siswa bukan yang lainnya.
3. Materi pelajaran harus disederhanakan agar tidak membosankan.
4. Porsi kreativitas guru dalam pembelajaran harus lebih besar lagi.

11
5. Evaluasi belajar yang dapat diukur siswa.
6. Menerapkan metode pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik dan menyenangkan.

11

Anda mungkin juga menyukai