Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA
DAN MENULIS PESERTA DIDIK SMA NEGERI LASIOLAT
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PELATIHAN ORIENTASI PENGENALAN NILAI DAN ETIKA INSTANSI


PEMERINTAH BAGI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

NAMA : VITALIS BAU MAU, S.Pd., Gr


NIPPPK : 19690221 202221 1 002
UNIT KERJA : SMA NEGERI LASIOLAT
JABATAN : AHLI PERTAMA -GURU BAHASA INDONESIA
ANGKATAN : XLII
NOMOR PRESENSI : 49

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
MARET 2024
LEMBARAN PERSETUJUAN

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:


1 Nama : Stefanus Seo, S. Fil, MPA
NIP : 19800205 201101 1 003
Pangkat/Golongan : Penata, III/c
Jabatan : Widyaiswara Ahli Muda

2 Nama : Drs. Tibertius Kutu


NIP : 19660108 199512 1 003
Pangkat/Golongan : Pembina Tingkat I - IV/a
Jabatan : Kepala Sekolah SMA Negeri Lasiolat

sebagai Coach/Pembimbing dan Mentor dari Peserta Orientasi Nilai dan Etika Pemerintahan
bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja:
Nama : Vitalis Bau Mau, S.Pd.,Gr
NIP : 19690221 202221 1 002
Pangkat/Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Bahasa Indonesia
Telah menyetujui Rancangan Inovasi Pelayanan Publik sebagai berikut:

Judul Rancangan Kegiatan

“Penggunaan Media 1. Melapor kepada kepala sekolah tentang rencana


Pembelajaran Audiovisual Untuk kegiatan
2. Menyusun modul ajar
Meningkatkan Kemampuan 3. Menyusun rencana assesmen formatif untuk mengukur
Berbicara Dan Menulis Peserta tingkat kemampuan berbicara dan menulis peserta
Didik SMA Negeri Lasiolat Pada didik pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Mata Pelajaran Bahasa 4. Melaksanakan proses pembelajaran di kelas
Indonesia’’ 5. Melakukan evaluasi
6. Menyusun laporan inovasi pelayanan publik

Atambua, 21 Maret 2024


Mentor

Drs. Tibertius Kutu Stefanus Leo, S.Fil, MPA


NIP. 19660108 199512 1 003 NIP. 19800205 201101 1 003
RANCANGAN INOVASI PELAYANAN PUBLIK

I. Nama Lembaga/Unit Kerja:


SMA Negeri Lasiolat
II. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Adapun tugas dari unit kerja SMA Negeri Lasiolat;
 Tugas
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT) pendidikan jalur sekolah, secara garis besar memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :

1. Terwujudnya SMA Negeri Lasiolat yang mampu menghasilkan generasi unggul, beriman,
berkarakter, berbudaya global dan peduli lingkungan;
2. Meningkatkan perilaku religius dalam diri peserta didik;
3. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan;
4. Membudayakan budaya disiplin, toleransi, saling menghargai dan gotong royong
5. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah.
6. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri Lasiolat
7. Melaksanakan urusan tata usaha.

 Fungsi
1. Membina peserta didik SMA Negeri Lasiolat;
2. Membina peserta didik untuk unggul dalam prestasi akademik dan nonakademik;
3. Membentuk generasi yang takut akan Tuhan dalam menjalankan tugas dan karyanya;
4. Mengembangkan minat dan bakat peserta didik;
5. Menumbuhkan karakter peserta didik yang cinta lingkungan dan kebersihan
6. Memberdayakan potensi internal dan eksternal untuk mewujudkan SDM yang mampu
bersaing terhadap perkembangan zaman.
7. Melaksanakan pembelajaran berorientasi pada pembelajaran abad 21
8. Membudayakan literasi dan numerasi.
9. Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah berbasis digital
III. Uraian Tugas Peserta
Jabatan Peserta: Ahli Pertama Guru Bahasa Indonesia
Tugas guru Bahasa Indonesia tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi mampu menggali potensi
peserta didik, berperan sebagai fasilitator, dinamisator dalam proses pendidikan, dan memiliki
kemampuan dalam penanaman karakter peserta didik.
Adapun uraian tugas saya sebagai guru Bahasa Indonesia adalah:
1. Membuat Perangkat Pembelajaran
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di Kelas
3. Melakukan asesmen/penilaian hasil belajar
4. Melaksanakan perbaikan/pengayaan
5. Melaksanakan tugas tambahan sebagai Wakasek Kurikulum dan Bendahara BOS
IV. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu/Permasalahan
Berdasarkan uraian tugas dan hasil pengamatan penulis pada SMA Negeri Lasiolat, penulis
menemukan beberapa isu atau permasalahan sebagai berikut:
1. Kurangnya kreativitas guru dalam penyiapan media pembelajaran;
2. Kurangnya minat belajar peserta didik SMA Negeri Lasiolat pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia;
3. Rendahnya keterampilan berbicara peserta didik SMA Negeri Lasiolat;
4. Rendahnya ketelitian peserta didik dalam menulis secara baik dan benar;

Deskripsi isu, dapat disimak pada pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1
Uraian Tugas, Isu dan Deskripsi Isu
No. Uraian Tugas Isu Deskripsi Isu Data/Bukti
1. Menyusun perangkat Kurangnya kreativitas guru Program pembelajaran merupakan arah untuk mencapai Nilai daya serap siswa rendah, di
pembelajaran dalam memilih media tujuan dalam rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam bawah KKM
pembelajaran. proses pembelajaran. Namun sampai saat ini penyusunan
pelaksanaan pembelajaran belum memperhatikan tujuan
pembelajaran yang menjadi acuan untuk menentukan jenis
materi, metode dan media pembelajaran sehingga
menyebabkan kurangnya minat belajar peserta didik kelas X,
1. XI dan XII pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
2. Melaksanakan kegiatan Kurangnya minat belajar Asesmen formatif memiliki peran penting dalam proses Proses belajar mengajar yang terjadi
Belajar Mengajar peserta didik kelas X dan XI pembelajaran. Berikut adalah beberapa alasan mengapa selama ini di SMA Negeri Lasiolat
dan XII pada mata menggunakan asesmen formatif yang variatif: masih bersifat monoton dan tidak
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Murid
Pelajaran Bahasa Indonesia. menyenangkan sehingga berdampak
2. Memberikan Umpan Balik
3. Tidak Berisiko Tinggi (Low Stake) pada kurangnya minat belajar siswa
4. Dilakukan Bersamaan dengan Pembelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa
5. Menggunakan Metode Sederhana Indonesia.
Jadi, dengan memanfaatkan asesmen formatif yang variatif,
kita dapat lebih efektif dalam memahami dan meningkatkan
proses pembelajaran.
Pada Kurikulum Merdeka, guru diharapkan untuk lebih
banyak mengutamakan asesmen formatif, untuk mendapatkan
umpan balik dan mengetahui perkembangan murid. Namun
berdasarkan hasil pengamatan selama ini, guru masih
menggunakan formatif yang tidak variatif seperti masih
menggunakan kertas sehingga menyebabkan rendahnya
minat belajar peserta didik khususnya mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Oleh karena itu, melalui asesmen formatif dengan maksud
mengukur kemampuan berbicara dan menulis peserta didik
SMA Negeri Lasiolat pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. Karena itu, sebuah permasalahan serius yang perlu
ditangani serius oleh guru kepada siswa sehingga pada
gilirannya bisa meningkatkan prestasi belajar siswa dan
minat belajar dengan memperhatikan aspek-aspek Bahasa
Indonesia.
3. Melakukan tugas Rendahnya Penggunaan Penggunaan Media Pembelajaran Audiovisual Untuk Secara umum, peserta didik kelas X,
tambahan sebagai Media Pembelajaran Meningkatkan Kemampuan Berbicara dan Menulis peserta XI dan XII masih kesulitan dalam
Wakasek Kurikulum Audiovisual Bahasa didik SMA Negeri Lasiolat pada Mata Pelajaran Bahasa menerapkan kedua komponen Bahasa
Indonesia merupakan permasalahan yang memerlukan
dan Bendahara BOS Indonesia dalam itu dalam menyampaikan ide dan
perhatian serius. Hal ini bisa dilihat ketika guru memberikan
meningkatkan keterampilan tugas tertentu untuk dikerjakan baik di rumah maupun di gagasan pada saat ulangan atau
Berbicara dan Menulis sekolah lewat ulangan dan lain sebagainya, seolah-olah sudah kegiatan lainnya di sekolah atau pada
Peserta Didik SMA Negeri membudaya di dalam diri peserta didik. Terbukti bahwa saat pembelajaran di kelas
Lasiolat pada Mata dalam setiap mengerjakan tugas yang diberikan selalu berlangsung.
Pelajaran Bahasa Indonesia. menggunakan Bahasa-bahasa gaul atau Bahasa kren.
Misalnya menulis kata yang selalu ditulis dengan singkat
menjadi yg dan sebagainya. Jika hal ini dibiarkan maka
menjadi pekerjaan berat bagi guru Bahasa Indonesia untuk
menapis kikis sehingga tidak ada lagi sampah Bahasa dalam
penulisan Bahasa Indonesia. Kedua komponen bahasa ini
memiliki peran penting dalam dunia komunikasi baik di
sekolah maupun di luar sekolah dalam kehidupan sehari-
hari.
V. Analisis Isu Prioritas / Masalah Prioritas
Berdasarkan isu pada Tabel 1, guna menentukan isu prioritas, berikut penulis
melakukan analisis isu dengan menggunakan Uji APKL sebagaimana terlihat pada Tabel
2 di bawah ini.
Tabel 2
Analisis Isu dengan Uji APK
No Isu/Masalah A P K L JUMLAH PRIORITAS
1 Kurangnya kreativitas guru dalam
penyiapan media pembelajaran; 4 4 4 5 17 II

2 Kurangnya minat belajar peserta


didik kelas X dan XI dan XII pada 5 4 4 5 I
mata Pelajaran Bahasa Indonesia. 18

3 Rendahnya penggunaan Bahasa


Indonesia dalam meningkatkan
4 4 4 5 17 II
keterampilan berbicara peserta
didik SMA Negeri Lasiolat.
4 Rendahnya penggunaan Bahasa
Indonesia dalam meningkatkan
4 4 4 5 17 II
keterampilan Menulis peserta
didik SMA Negeri Lasiolat.
5

Keterangan :

A :Aktual 5 : Sangat APKL


P :Problematik 4 : APKL
K :Kekhalayakan 3 : Cukup APKL
L : Layak 2 : Kurang APKL
1 : Tidak APKL
Berdasarkan hasil analisis APKL diatas, maka yang menjadi Masalah Prioritas adalah:
“Penggunaan Media Pembelajaran Audiovisual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara
dan Menulis Peserta Didik SMA Negeri Lasiolat Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. ‘’

VI. Penyebab Isu/Permasalahan


Faktor-faktor yang dapat menyebabkan rendahnya penggunaan Bahasa Indonesia peserta didik
adalah kurangnya ketelitian peserta didik dalam berbicara, membaca, menulis dan menyimak
sehingga mempengaruhi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berikut adalah
beberapa faktor yang perlu dipahami oleh para pendidik dan orang tua:
1. Metode Pengajaran yang Tidak Menarik: Metode pengajaran yang monoton atau
kurang interaktif dapat mengurangi minat belajar siswa. Ketika siswa hanya menjadi
penonton tanpa kesempatan berpartisipasi aktif, minat mereka bisa meredam. Oleh karena
itu, penting untuk menerapkan metode yang menarik dan memungkinkan keterlibatan
siswa dalam proses belajar-mengajar terutama dalam penggunaan Bahasa Indonesia dalam
meningkatkan keterampilan berbicara, membaca, menulis dan menyimak atau
mendengarkan.
2. Kurangnya Keterlibatan Siswa: Siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran cenderung
memiliki minat belajar yang rendah. Keterlibatan siswa dalam kelas, baik melalui diskusi,
proyek, atau teknologi, sehingga dari semuanya itu bisa memicu peserta didik untuk dapat
meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia dalam meningkatkan keterampilan berbicara,
membaca, menulis dan menyimak.
3. Kondisi Lingkungan Belajar yang Tidak Memadai : Faktor-faktor lingkungan seperti
kebisingan di kelas, fasilitas yang kurang memadai, atau tempat belajar yang tidak
nyaman bisa menjadi penyebab rendahnya minat belajar siswa terutama penggunaan
Bahasa Indonesia dalam meningkatkan keterampilan Keterlibatan siswa dalam kelas, baik
melalui diskusi, proyek, atau tek meningkatkan keterampilan berbicara, membaca,
menulis dan menyimak peserta didik SMA Negeri Lasiolat pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia

Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat mengidentifikasi masalah dan mencari solusi
yang tepat guna membangkitkan kembali minat belajar siswa pada masa mendatang.

VII. Gagasan Proyek Inovasi Pelayanan Publik


Guna menyelesaikan isu prioritas yang diangkat, maka diajukan gagasan pemecahan isu yakni
“Penggunaan Media Pembelajaran Audiovisual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara
Dan Menulis Peserta Didik Sma Negeri Lasiolat Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia’’

VIII. Metode (Kegiatan dan Tahapan) PelaksanaanProyek Inovasi Pelayanan Publik


Guna mewujudkan gagasan, serta menyelesaikan isu prioritas yang ada, maka perlu dilakukan
upaya pemecahan isu melalui suatu inovasi tertentu, sebagai metode penyelesaian masalah
yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan, sebagaimana termuat pada Tabel
3.
Tabel 3
Kegiatan dalam Pelaksanaan Proyek Inovasi Pelayanan Publik
No Kegiatan Tahapan Out Put/Hasil Kerja Keterkaitan dengan Nilai Dasar
dan Etika ASN (BerAKHLAK)
1 2 3 4
1 Melapor kepada 1. Meminta waktu/kesediaan dari 1. Scrennsot WA Akuntabel :
kepala sekolah kepala sekolah untuk bertemu 2. Rancangan projet inovasi Tanggung jawab, mendahulukan
tentang rencana 2. Menyampaikan gagasan 3. Catatan, masukan, saran dari kepentingan publik
kegiatan 3. Melakukan konsultasi gagasan kepala sekolah Kolaboratif:
dengan kepala sekolah 4. dokumentasi foto pertemuan Membangun kerjasama yang
4. Meminta persetujuan kepala sinergis
sekolah untuk melakukan kegiatan Harmonis:
Saling peduli dan menghargai
pendapat

1. Mengumpulkan referensi 1. Daftar referensi Kompeten:


2 Menyusun 2. Menyusun Draft modul ajar 2. Draff RPP Terus belajar dan mengembangkan
perangkat Mengkaji ATP 3. Catatan, masukan kepala sekolah kapabilitas
pembelajaran Mengidentifikasi materi Akuntabel :
pelajaran Tanggung jawab, Mendahulukan
Menentukan tujuan kepentingan publik
Menentukan alokasi waktu Kolaboratif:
Mengembangkan kegiatan Membangun kerjasama yang
pembelajaran sinergis
Menentukan sumber belajar Harmonis:
Menentukan asesmen formatif Saling peduli dan menghargai
menggunakan audiovisual pendapat
Konsultasi bersama evaluator Adaptif:
Cetak Terus berinovasi dan antusias
dalam menghadapi perubahan
3 Menyusun 1. Mencari referensi 1. Daftar referensi Kompeten:
rencana assesmen 2. Menyusun asesmen dengan 2. Kartu huruf Terus belajar dan mengembangkan
formatif menggunakan audiovisual 3. Catatan, masukan kapabilitas
menggunakan 3. Konsultasi bersama rekan kerja foto Adaptif:
audiovisual Terus berinovasi dan antusias
dalam menghadapi perubahan

4 Melaksanakan a. Kegiatan Pendahuluan 1. Tersedianya alat peraga yang Kompeten:


Kegiatan Guru mengucapkan salam akan digunakan dalam proses Terus belajar dan mengembangkan
pembelajaran Guru menanyakan khabar siswa pembelajaran kapabilitas.
Berdoa yang dipimpin oleh salah 2. Terlaksananya proses Kolaboratif:
satu siswa pembelajaran Membangun kerjasama yang
Presensi 3. Adanya catatan evaluasi sinergis.
Guru memberikan kesempatan 4. Agar siswa tetap semangat dan Harmonis:
kepada siswa untuk membaca terus memahami materi yamg Saling peduli dan menghargai
selama 15 menit untuk telah dipelajari pendapat.
meningkatkan literasi
Ice Breaking
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran

b. Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi
menggunakan video
Guru berdiskusi dengan peserta
didik terkait materi
Guru mengadakan asesmen
formatif menggunakan media
pembelajaran audiovisual. Adapun
langkah-langkah sebagai berikut
dapat dilihat melalui tutorial
berikut :
Guru memberikan apresiasi
c. Kegiatan Penutup
Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
menanyakan tentang materi yang
belum dipahami
Guru memberikan evaluasi
terhadap hasil belajar anak
Siswa dan guru berdoa
mengucapkan salam
5 Melakukan 1. Melakukan evaluasi menggunakan 1. Lembaran instrumen penilaian Akuntabel:
4. evaluasi instrumen kemajuan berbicara dan 2. Hasil refleksi bersama peserta Tanggung jawab, Mendahulukan
menulis didik. kepentingan publik
2. Melakukan refleksi terhadap 3. Dokumen hasil belajar peserta Kolaboratif :
pembelajaran yang dilakukan didik Membangun kerjasama yang
3. Menganalisis hasi belajar peserta didik (dokumentasi berupa foto) sinergis
Berorientasi pelayanan:
Memberikan pelayanan
prima demi kepuasan
masyarakat
6 Menyusun 1. Mengumpulkan semua bukti 1. Adanya bukti pelaksanaan project Akuntabel:
laporan inovasi pelaksanaan project inovasi pelayanan inovasi pelayanan public Bertanggung jawab atas
pelayanan publik public yang sudah dilakukan 2. Adanya draft laporan kepercayaan yang diberikan
2. Menyusun laporan 3. Catatan konsultasi dengan kepala Kolaboratif:
3. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah dan pembimbing Membangun kerjasama yang
sekolah 4. Laporan hasil project inovasi sinergis
4. Finalisasi laporan project inovasi pelayanan public yang sudah di Harmonis:
pelayanan publik setujui Saling peduli dan menghargai
perbedaan
IX. Jadwal Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Publik

No. Kegiatan Maret April

I II III IV I II III IV

1. Melapor kepada kepala sekolah tentang


rencana kegiatan

2 Menyusun perangkat pembelajaran

3 Menyusun rencana assesmen formatif


menggunakan audiovisual

4. Melaksanakan Kegiatan pembelajaran

5. Melakukan evaluasi

6. Menyusun laporan inovasi pelayanan


publik

Anda mungkin juga menyukai