sebagai Coach/Pembimbing dan Mentor dari Peserta Orientasi Nilai dan Etika Pemerintahan
bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja:
Nama : Vitalis Bau Mau, S.Pd.,Gr
NIP : 19690221 202221 1 002
Pangkat/Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Bahasa Indonesia
Telah menyetujui Rancangan Inovasi Pelayanan Publik sebagai berikut:
1. Terwujudnya SMA Negeri Lasiolat yang mampu menghasilkan generasi unggul, beriman,
berkarakter, berbudaya global dan peduli lingkungan;
2. Meningkatkan perilaku religius dalam diri peserta didik;
3. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan;
4. Membudayakan budaya disiplin, toleransi, saling menghargai dan gotong royong
5. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah.
6. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri Lasiolat
7. Melaksanakan urusan tata usaha.
Fungsi
1. Membina peserta didik SMA Negeri Lasiolat;
2. Membina peserta didik untuk unggul dalam prestasi akademik dan nonakademik;
3. Membentuk generasi yang takut akan Tuhan dalam menjalankan tugas dan karyanya;
4. Mengembangkan minat dan bakat peserta didik;
5. Menumbuhkan karakter peserta didik yang cinta lingkungan dan kebersihan
6. Memberdayakan potensi internal dan eksternal untuk mewujudkan SDM yang mampu
bersaing terhadap perkembangan zaman.
7. Melaksanakan pembelajaran berorientasi pada pembelajaran abad 21
8. Membudayakan literasi dan numerasi.
9. Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah berbasis digital
III. Uraian Tugas Peserta
Jabatan Peserta: Ahli Pertama Guru Bahasa Indonesia
Tugas guru Bahasa Indonesia tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi mampu menggali potensi
peserta didik, berperan sebagai fasilitator, dinamisator dalam proses pendidikan, dan memiliki
kemampuan dalam penanaman karakter peserta didik.
Adapun uraian tugas saya sebagai guru Bahasa Indonesia adalah:
1. Membuat Perangkat Pembelajaran
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di Kelas
3. Melakukan asesmen/penilaian hasil belajar
4. Melaksanakan perbaikan/pengayaan
5. Melaksanakan tugas tambahan sebagai Wakasek Kurikulum dan Bendahara BOS
IV. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu/Permasalahan
Berdasarkan uraian tugas dan hasil pengamatan penulis pada SMA Negeri Lasiolat, penulis
menemukan beberapa isu atau permasalahan sebagai berikut:
1. Kurangnya kreativitas guru dalam penyiapan media pembelajaran;
2. Kurangnya minat belajar peserta didik SMA Negeri Lasiolat pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia;
3. Rendahnya keterampilan berbicara peserta didik SMA Negeri Lasiolat;
4. Rendahnya ketelitian peserta didik dalam menulis secara baik dan benar;
Tabel 1
Uraian Tugas, Isu dan Deskripsi Isu
No. Uraian Tugas Isu Deskripsi Isu Data/Bukti
1. Menyusun perangkat Kurangnya kreativitas guru Program pembelajaran merupakan arah untuk mencapai Nilai daya serap siswa rendah, di
pembelajaran dalam memilih media tujuan dalam rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam bawah KKM
pembelajaran. proses pembelajaran. Namun sampai saat ini penyusunan
pelaksanaan pembelajaran belum memperhatikan tujuan
pembelajaran yang menjadi acuan untuk menentukan jenis
materi, metode dan media pembelajaran sehingga
menyebabkan kurangnya minat belajar peserta didik kelas X,
1. XI dan XII pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
2. Melaksanakan kegiatan Kurangnya minat belajar Asesmen formatif memiliki peran penting dalam proses Proses belajar mengajar yang terjadi
Belajar Mengajar peserta didik kelas X dan XI pembelajaran. Berikut adalah beberapa alasan mengapa selama ini di SMA Negeri Lasiolat
dan XII pada mata menggunakan asesmen formatif yang variatif: masih bersifat monoton dan tidak
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Murid
Pelajaran Bahasa Indonesia. menyenangkan sehingga berdampak
2. Memberikan Umpan Balik
3. Tidak Berisiko Tinggi (Low Stake) pada kurangnya minat belajar siswa
4. Dilakukan Bersamaan dengan Pembelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa
5. Menggunakan Metode Sederhana Indonesia.
Jadi, dengan memanfaatkan asesmen formatif yang variatif,
kita dapat lebih efektif dalam memahami dan meningkatkan
proses pembelajaran.
Pada Kurikulum Merdeka, guru diharapkan untuk lebih
banyak mengutamakan asesmen formatif, untuk mendapatkan
umpan balik dan mengetahui perkembangan murid. Namun
berdasarkan hasil pengamatan selama ini, guru masih
menggunakan formatif yang tidak variatif seperti masih
menggunakan kertas sehingga menyebabkan rendahnya
minat belajar peserta didik khususnya mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Oleh karena itu, melalui asesmen formatif dengan maksud
mengukur kemampuan berbicara dan menulis peserta didik
SMA Negeri Lasiolat pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. Karena itu, sebuah permasalahan serius yang perlu
ditangani serius oleh guru kepada siswa sehingga pada
gilirannya bisa meningkatkan prestasi belajar siswa dan
minat belajar dengan memperhatikan aspek-aspek Bahasa
Indonesia.
3. Melakukan tugas Rendahnya Penggunaan Penggunaan Media Pembelajaran Audiovisual Untuk Secara umum, peserta didik kelas X,
tambahan sebagai Media Pembelajaran Meningkatkan Kemampuan Berbicara dan Menulis peserta XI dan XII masih kesulitan dalam
Wakasek Kurikulum Audiovisual Bahasa didik SMA Negeri Lasiolat pada Mata Pelajaran Bahasa menerapkan kedua komponen Bahasa
Indonesia merupakan permasalahan yang memerlukan
dan Bendahara BOS Indonesia dalam itu dalam menyampaikan ide dan
perhatian serius. Hal ini bisa dilihat ketika guru memberikan
meningkatkan keterampilan tugas tertentu untuk dikerjakan baik di rumah maupun di gagasan pada saat ulangan atau
Berbicara dan Menulis sekolah lewat ulangan dan lain sebagainya, seolah-olah sudah kegiatan lainnya di sekolah atau pada
Peserta Didik SMA Negeri membudaya di dalam diri peserta didik. Terbukti bahwa saat pembelajaran di kelas
Lasiolat pada Mata dalam setiap mengerjakan tugas yang diberikan selalu berlangsung.
Pelajaran Bahasa Indonesia. menggunakan Bahasa-bahasa gaul atau Bahasa kren.
Misalnya menulis kata yang selalu ditulis dengan singkat
menjadi yg dan sebagainya. Jika hal ini dibiarkan maka
menjadi pekerjaan berat bagi guru Bahasa Indonesia untuk
menapis kikis sehingga tidak ada lagi sampah Bahasa dalam
penulisan Bahasa Indonesia. Kedua komponen bahasa ini
memiliki peran penting dalam dunia komunikasi baik di
sekolah maupun di luar sekolah dalam kehidupan sehari-
hari.
V. Analisis Isu Prioritas / Masalah Prioritas
Berdasarkan isu pada Tabel 1, guna menentukan isu prioritas, berikut penulis
melakukan analisis isu dengan menggunakan Uji APKL sebagaimana terlihat pada Tabel
2 di bawah ini.
Tabel 2
Analisis Isu dengan Uji APK
No Isu/Masalah A P K L JUMLAH PRIORITAS
1 Kurangnya kreativitas guru dalam
penyiapan media pembelajaran; 4 4 4 5 17 II
Keterangan :
Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat mengidentifikasi masalah dan mencari solusi
yang tepat guna membangkitkan kembali minat belajar siswa pada masa mendatang.
b. Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi
menggunakan video
Guru berdiskusi dengan peserta
didik terkait materi
Guru mengadakan asesmen
formatif menggunakan media
pembelajaran audiovisual. Adapun
langkah-langkah sebagai berikut
dapat dilihat melalui tutorial
berikut :
Guru memberikan apresiasi
c. Kegiatan Penutup
Guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
menanyakan tentang materi yang
belum dipahami
Guru memberikan evaluasi
terhadap hasil belajar anak
Siswa dan guru berdoa
mengucapkan salam
5 Melakukan 1. Melakukan evaluasi menggunakan 1. Lembaran instrumen penilaian Akuntabel:
4. evaluasi instrumen kemajuan berbicara dan 2. Hasil refleksi bersama peserta Tanggung jawab, Mendahulukan
menulis didik. kepentingan publik
2. Melakukan refleksi terhadap 3. Dokumen hasil belajar peserta Kolaboratif :
pembelajaran yang dilakukan didik Membangun kerjasama yang
3. Menganalisis hasi belajar peserta didik (dokumentasi berupa foto) sinergis
Berorientasi pelayanan:
Memberikan pelayanan
prima demi kepuasan
masyarakat
6 Menyusun 1. Mengumpulkan semua bukti 1. Adanya bukti pelaksanaan project Akuntabel:
laporan inovasi pelaksanaan project inovasi pelayanan inovasi pelayanan public Bertanggung jawab atas
pelayanan publik public yang sudah dilakukan 2. Adanya draft laporan kepercayaan yang diberikan
2. Menyusun laporan 3. Catatan konsultasi dengan kepala Kolaboratif:
3. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah dan pembimbing Membangun kerjasama yang
sekolah 4. Laporan hasil project inovasi sinergis
4. Finalisasi laporan project inovasi pelayanan public yang sudah di Harmonis:
pelayanan publik setujui Saling peduli dan menghargai
perbedaan
IX. Jadwal Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Publik
I II III IV I II III IV
5. Melakukan evaluasi