PENDAHULUAN
terutama di sekolah dasar. Pada kurikulum yang berlaku sekarang ini dikenal
sebelumnya demi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia, seperti saat ini yang
studi Bahasa Indonesia, diantaranya mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak lagi
termasuk dalam mata pelajaran wajib yang diberikan untuk semua jurusan. Bidang
studi Bahasa Indonesia termasuk dalam mata pelajaran yang diujikan pada ujian
nasional. Siswa banyak tidak acuh dan pasif belajar, siswa malas mengerjakan
1
latihan dan pekerjaan rumah dengan asal-asalan, kurang bertanya apabila tidak
mengerti dalam mengerjakan latihan. Hal ini menyebabkan pada rendahnya hasil
Selatan, di antaranya :
namun hasil belajar belum menunjukan hasil yang memuaskan. Sebagai pendidik
media pembelajaran atau alat peraga yang dapat memotivasi siswa sehingga
aktifitas dan hasil belajar Bahasa Indonesia dapat ditingkatkan sehingga siswa
yang dipelajari dan dapat dengan mudah menerima pelajaran yang diajarkan.
Selatan”
2
B. Identifikasi Masalah
2. Sulit bagi siswa memahami konsep dalam mengerjakan soal-soal latihan dan
PR.
C. Pembatasan Masalah
1. Materi pelajaran yang dilaksanakan terbatas tentang pokok bahasan orde baru,
memahami konsep.
D. Perumusan Masalah
Pembelajaran Picture and Picture dapat Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
E. Tujuan Penelitian
3
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa kelas 5 SDSN Kebagusan 03 Pagi dengan menggunakan media atau
F. Kegunaan Penelitian
Bahasa Indonesia.
4. Bahan masukan khususnya bagi guru bidang study Bahasa Indonesia untuk
BAB II
4
KERANGKA TEORITIS
pengalaman / pengetahuan yang telah ada pada otak, oleh masuknya informasi
Belajar Bahasa Indonesia bisa berhasil bila proses belajarnya baik yaitu
Menurut Moh. Uzer USDn (1995, hal 5), “belajar diartikan sebagai proses
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antar individu
dengan lingkungannya”. Jadi belajar harus melalui satu proses yang dirancang
sedemikian sehingga informasi baru yang masuk pada otak benar-benar menjadi
berarti suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi
dengan sumber belajar yang dapat berupa buku, lingkungan, guru, atau sesama
teman.”
mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku baik aspek
(affektif), misalnya dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari ragu-ragu menjadi
yakin, dari tidak baik menjadi baik dan sebagainya. Perubahan ini terjadi
5
disebabkan adanya interaksi dengan lingkungannya. Menurut pendapat Sikun
moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung
pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Dimana guru dituntut untuk dapat
6
Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia ditandai oleh sejumlah
unsur yaitu tujuan pembelajaran siswa dan guru, bahan pelajaran, metoda
pengajaran dan evaluasi yang semuanya harus saling berintegrasi dan saling
Indonesia. Pada hakekat nya pembelajaran Bahasa Indonesia adalah proses yang
Dari pengertian tersebut jelas kiranya bahwa unsur pokok dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia adalah guru sebagai salah satu perancang proses, proses yang
pelaksana kegiatan belajar, dan Bahasa Indonesia sebagai objek yang dipelajari
Pola tingkah laku manusia yang tersusun menjadi satu model sebagai
Menurut Herman Hudoyo (1988, hal 6), ”seseorang akan lebih mudah
mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari apa yang telah diketahui orang itu”.
7
Karena itu untuk mempelajari sustu materi Bahasa Indonesia yang baru,
belajar yang berbeda. Bahkan pada situasi tertentu masih memerlukan media
tidak mudah dilupakan sehingga menjadi pola dalam berfikir dan bertindak.
alat atau media dalam pembelajaran. Sebagai seorang guru Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia. Namun tidaklah berarti bahwa setiap konsep Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia itu dapat berupa benda nyata dan dapat pula berupa gambar
atau diagram.
dalam pembelajaran berupa gambar dan model. Dalam penelitian ini media yang
digunakan adalah dalam bentuk media atau alat peraga yaitu menampilkan
8
gambar-gambar Presiden Suharto, surat perintah 11 Maret, Chart sebab-sebab
jatuhnya orde baru, krisis ekonomi dan tuntutan reformasi presiden BJ Habibi dan
Gusdur.
dalam tujuan yang harus dicapai dalam proses komunikasi yaitu siswa menjadi
Menurut Moh. Uzer USDn (1996, hal 31) media pendidikan dapat
kemampuan bahasa.
E. Kerangka Konseptual
9
Untuk memperbaiki hasil belajar Bahasa Indonesia peran guru sangat
penting dalam memilih strategi mengajar yang tepat, sehingga siswa mudah
membuat siswa lebih aktif belajar dengan cara menyajikan pelajaran dengan
mempergunakan media atau alat peraga. Bagi siswa yang belum berhasil dalam
F. Hasil Belajar
yang diterapkan dapat dicapai siswa. Hasil belajar yang diperoleh siswa
mengemukakan ada lima tipe hasil belajar, yaknih (a) kemahiran intelektual
kognitif), (d) sikap, dan (e) keterampilan motorik. (Bloom, Kratwohl dan Anita
Harrow, mengemukakan ada tiga tipe hasil belajar, yakni (a) kognitif, (b) afektif,
dan (c) psikomotor. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,
dan merupakan hubungan hirarki. Jadi ada tipe hasil belajar yang digunakan
Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksudkan adalah hasil belajar
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
11
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang disingkat dengan
PTK. Menurut Lutfian Almash (1998, hal 2) PTK adalah “suatu bentuk penelitian
professional.”
siklus”. Pada setiap siklus terdapat suatu rencana yang dikerjakan untuk
berikut:
1. Rencana (Plan)
orde baru, runtuhnya dan lahirnya reformasi dalam usaha meningkatkan motivasi
dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SDSN Kebagusan 03 Pagi,
pelaksanaan pengajarannya:
pelajaran sebelumnya.
12
c) Penerapan : Kegiatan siswa diskusi kelompok dan penyampaian
hasil diskusi
Rencana tindakan:
pelaksanaan pembelajaran
2. Tindakan (Action)
13
Guru mengamati pekerjaan siswa sambil memperbaiki jawaban siswa
3. Pengamatan (Observation)
a. Aktivitas Siswa
b. Hasil Tes
soal-soal latihan.
c. Refleksi
14
Melalui pengamatan dapat pula dilihat motivasi dan kegairahan siswa
B. Subjek Penelitian
2009/2010. Penulis memilih kelas V karena kelas ini bukan kelas unggul tapi
C. Instrumen
1. Tes proses yaitu tes dilakukan setiap selesai mengadakan suatu tindakan atau
15
3. Lembaran observasi untuk mencatat bagaimana hasil:
pelajaran.
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2009 / 2010 dimulai
2. Siklus I dilaksanakan hari Rabu tanggal 9 November 2009 dan hari Selasa
E. Hipotesa
Sebagai hipotesa dalam penelitian ini adalah jika kepada siswa diberikan
bahan pelajaran dengan mengunakan media atau alat peraga dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SDSN Kebagusan 03
Pagi.
PENILAIAN
16
F. Tekhnik Analisi Data
1. Data hasil ulangan harian setelah pemberian tindakan dianalisi dengan mencari
x=
∑x
n Dimana: x = Nilai rata-rata hasil
ulangan harian
n = Jumlah siswa
berikut:
17
Persentase siswa yang membuat latihan :
18
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Siklus Pertama
1 . Perencanaan Tindakan
2 . Pelaksanaa Tindakan
3 . Hasil Pengamatan
4 . Refleksi
Pada siklus pertama terdiri atas dua kali pertemuan yang merupakan
pelaksanaan rencana pengajaran no. 1 dan 2 seperti tersebut pada bab sebelumnya.
1. Deskripsi Data
dalam penggunaan gambar atau alat peraga / chart diperoleh data seperti tabel 2
berikut:
Rata
h % h %
A. Pendahuluan
70.
1 Membuat PR 22 65 26 76 6
10.
19
79 82 9
B. Kegiatan Inti
Memperhatikan uraian
2 memahami materi 16 47 21 62 4
Siswa yang bertanya 27.
a. Bercanda 6 18 3 9 2
16.
b. Keluar 6 18 5 15 2
26.
rangkuman pelajaran 24 71 28 82 5
2. Analisis Data
Dari data tabel 3 siswa yang beraktifitas setelah diberi tindakan ternyata
ada peningkatan, walaupun peningkatan itu dalam taraf rendah. Aktifitas siswa
% menjadi 76 %
20
b. Siswa yang menanyakan PR hasilnya sangat kurang yaitu dari 9 % menjadi 12
yaitu dari 18 % menjadi 9 % dan siswa yang keluar kelas yaitu dari 18 %
menjadi 15 %
21
d. Banyaknya siswa bercanda, keluar, dan mencontoh saat mengerjakan latihan
motivasi dan aktifitas siswa belum mencapai hasil yang memuaskan diantaranya:
menanyakan PR.
Pada siklus kedua ini motivasi dan aktifitas siswa yang belum memuaskan,
penulis akan memperbaiki dengan menggunakan media atau alat peraga / chart
22
B. Siklus Kedua
1 . Perencanaa Tindakan
2 . Pelaksanaan Tindakan
3 Hasil Pengamatan
4 . Refleksi
Pada siklus kedua terdiri atas dua kali pertemuan yang merupakan
1. Deskripsi Data
dalam penggunaan gambar atau alat peraga / chart diperoleh data seperti tabel 3
berikut :
Rat
a-
No. Aspek yang diobservasikan
Pertemuan 1 Pertemuan 2 rata
Jumla Jumla
h % h %
A. Pendahuluan
91.
1 Membuat PR 30 88 32 94 2
23
14.
2 memahami materi 26 76 28 82 4
Siswa yang bertanya 30.
a. Bercanda 2 6 2 6 9
4.
b. Keluar 3 9 0 - 4
11.
rangkuman pelajaran 29 85 33 97 2
2. Analisis Data
Dari data tabel 4 siswa yang beraktifitas setelah diberi tindakan ternyata
ada peningkatan, walaupun peningkatan itu dalam taraf rendah. Aktifitas siswa
% menjadi 94 %
24
c. Siswa yang membawa buku paket hasilnya menunjukkan adanya peningkatan
76 % menjadi 82 %
b. Adanya penurunan persentase jumlah siswa yang bercanda (5,9 %), keluar
25
4. Hasil Tes Akhir Siklus
masa orde baru, runtuhnya orde baru dan terjadinya reformasi. Jumlah siswa yang
mampu mendapat nilai > =7.0 sebanyak 26 orang dari 34 orang siswa atau 76.4
Dilihat dari akhir etst akhir sudah cukup baik, walaupun belum memenuhi
tuntutan kurikulum. Namun hasil belajar dengan menggunakan media atau alat
Tabel 5 : Menunjukkan Hasil Tes Setiap Siklus dan Hasil Tes Akhir Siklus
C. Pembahasan
bagain depan, maka pada bagian ini akan dibahas penemuan tersebut.
1. Keaktifan siswa
masyarakat pada masa orde baru, runtuhnya orde baru dan terjadinya reformasi.
26
Sehingga keaktifan siswa dapat meningkat. Tabel 6 berikut ini menyajikan
1 alat peraga
Mengerjakan LKS dengan
47% 62%
2 memahami materi
Siswa yang bertanya waktu
29% 32%
3 mengerjakan LKS
4. Kurang memperhatikan
a. Bercanda 18% 9%
b. Keluar 18% 15%
5 Siswa yang mencontoh 29% 24%
C. Penutup
Siswa yang mencatat
71% 82%
rangkuman pelajaran
berikut:
27
Keaktifan siswa menanyakan PR meningkat 3 %
ke 82%
b. Adanya penurunan persentase siswa yang bercanda 9%, siswa yang keluar
waktu belajar turun 3 % dan siswa yang mencontoh saat mengerjakan latihan
turun 5%
kepada siswa, setiap kali pertemuan pada setiap sikulus. Adanya peningkatan
materi 11%
3. Hasil Belajar
dengan penggunaan media atau alat peraga, maka diberikan tes setiap selesai satu
28
siklus dan tes akhir siklus yang merupakan ulangan harian II seperti dapat di lihat
1. Persentase hasil belajar siswa kedua siklus meningkat 20.6 % sedangkan rata-
rata hasil belajar siklus kedua naik dari 6.6 menjadi 7.6
rata-rata 7.6 dan persentase siswa yang berhasil mendapat nilai di atas 76.5 %
Dari pengamatan hasil belajar siswa terlihat pada lampiran IV bahwa pada
siklus pertama 8 orang siswa yang memperoleh nilai di bawah angka 6, pada
siklus kedua ada 6 orang, sedangkan pada tes akhir hanya 2 orang yang
siklus pertama ke siklus kedua bahwa ada 20 orang dari 34 orang siswa yang
nilainya meningkat. Seperti meningkatnya dari 5.7 menjadi 7 dan 6.5 menjadi 8.
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam:
memperhatikan uraian guru saat menggunakan media atau alat peraga dan
kedua, dimana jumlah siswa yang mencapai nilai besar sama dari 7, pada
siklus pertama 55.9 % dan akhir siklus 76.4 %. Sedangkan rata-rata hasil
belajar terjadi peningkatan, yakni dari 6.6 pada siklus I menjadi 7.0 pada
siklus II.
30
Tes akhir menunjukkan hasil yang memuaskan dengan rata-rata 7.6 dan
ssiwa yang memperoleh nilai sama dan lebih dari 7 adalah 76.4%.
B. Saran-saran
SDSN Kebagusan 03 Pagi dengan penggunaan media atau alat peraga pada
Indonesia.
diantaranya memperbesar perhatian siswa dan cocok digunakan bagi siswa yang
belajarnya pasif, acuh, pemalas, kurang perhatian dan siswa yang sukar
31
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Kuswanto dkk. (1996). Bahasa Indonesia Nasional Dan Umum 3. Solo: Tiga
Serangkai
Bonjol.
Cetakan ke 2. Jakarta:
Umum
Rosdakarya
32
Lampiran I
33
Lampiran II
34
Lampiran III
Soal – Soal
Kelas :V
Waktu : 45 Menit
1. Suatu tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan UUD 1945
c. Reformasi d. Golkar
e. P3
35
e. Lahirnya KAMI
a. Membubarkan KAMI.
5. Tugas kabinet Ampera meliputi dua hal (Dwi Darma) yaitu stabilitas:
36
1. Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap US$
1998 adalah:
a. 1, 2, 5 b. 2, 3, 4
c. 4, 3, 2 d. 1, 3, 5
e. 4, 3, 2
7. Pada akhir tahun 1997 terjadi krisis di beberapa negara Asia, berbeda halnya
e. Krisis Agama
pemerintahan presiden:
a. Gusdur
c. Sukarno
d. BJ. Habibie
37
e. Suharto
9. Hal-hal di bawah ini merupakan latar belakang runtuhnya Orde Baru di bidang
politik, kecuali:
10. Pada 21 Mei 1998 pukul 10.00 WIB, presiden Suharto secara resmi:
38
12. Berikut adalah tuntutan mahasiswa terhadap pemerintah pada bulan April dan
e. Otonomi daerah
13. Pada 12 Mei 1998 terjadi demontrasi besar-besaran oleh mahasiswa Trisakti di
c. Semanggi d. Trisakti
e. Jakarta Gate.
14. Agenda reformasi yang di suarakan mahasiswa sampai saat ini ada belum
terlaksana diantaranya:
39
15 Republik Indonesia tidak akan pernah maju atau menyamai Negara lain apabila
Indonesia tidak mengindahkan salah satu agenda reformasi yang paling utama,
yaitu:
negri
Wahid
e. Amien Rais
17. Langkah pertama Bj. Habibie setelah menduduki jabatan presiden adalah
membentuk Kabinet:
e. Reformasi
40
18. Persoalan di bawah ini terjadi pada masa pemerintahan Bj. Habibie, kecuali :
Aceh dll
19. Masalah yang sangat besar pada masa pemerintahan Gusdur adalah
e Yudikatif
20. Masa pemerintan Gusdur di warnai dengan masalah yang paling rumit salah
a. Brunai Gate
b. Bali Gate
41
LAPORAN PENELITIAN
Oleh:
NIP : 131076515
JAKARTA SELATAN
2010
42
HALAMAN PENGESAHAN
Mengesahkan,
i
43
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehasdirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Selatan”.
Kebagusan 03 Pagi.
sebagai referensi.
penelitian ini.
44ii
Dalam penelitian ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan, karena itu saran dan kritik dari pembaca kami harapkan.
Penulis
iii
45