DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME, yang telah memberikan Rahmat dan
KaruniaNya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Hakikat
Strategi Dan Pembelajaran”. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen pengampu yang
kami telah memberikan tugas makalah, petunjuk kepada penulis sehingga termotivasi dalam
menyelesaikan Makalah lni.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam
hal sistematika maupun teknik penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca makalah ini, sebagai masukan yang berharga, tentunya
untuk meningkatkan kemampuan dalam menyusun makalah di masa yang akan datang.
Demikianlah makalah ini, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya, bagi pembaca umumnya, dalam memberikan informasi tentang membangun masa
depan yang berkelanjutan.
Tim Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
komponen, dan tujuan dari belajar. penulis dan pembaca lebih memahami dan mengerti
tentang hakikat belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
4
sehingga kini dia selalu menggunakan metode yang disesuaikan untuk mencakup
semua siswa untuk belajar.
5. Perubahan Bersifat Aktif
Hal ini berarti bahwa perubahan yang terjadi pada individu akibat belajar diperoleh
dari kegiatan aktif individu tersebut untuk mendapatkan hasil dari perubahan
tersebut.
6. Perubahan yang bersifat permanen
Hasil belajar merupakan hasil yang permanen. Jadi orang dikatakan belajar jika dia
memperoleh perubahan tingkah laku yang sifatnya permanen (bertahan lama).
Misalnya seorang mahasiswa yang belajar tentang komputer, kemudian dia bisa
mengoperasikan komputer. Kemampuan tersebut selanjutnya bertahan untuk waktu
yang lama.
7. Perubahan yang terjadi berarah atau bertujuan
Seseorang dikatakan belajar jika ia sadar, termasuk dikatakan sadar jika ia punya
tujuan. Jadi belajar harus terarah untuk meraih tujuan. Misalnya seseorang yang
belajar bermain bola, ia punya tujuan agar mahir bermain sepak bola atau punya
kehidupan yang sehat.
8. Perubahan perilaku secara keseluruhan
Maksudnya adalah bahwa hasil dari belajar mempengaruhi perubahan secara
keseluruhan individu. Tidak hanya pengetahuannya yang berubah, tetapi juga
keterampilan dan sikapnya.
2.2 Komponen –Komponen Belajar
1. Komponen Kurikulum (Belajar)
a. Tujuan
Perumusan tujuan belajar diperlukan untuk meningkatkan kemampuan
siswa sebagai anggota masyarakat, dalam mengadakan hubungan timbal
balik dengan lingkungan sosial, budaya dan lingkungan sekitarnya.
b. Konten
Konten atau isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yang meliputi bahan kajian dan
mata pelajaran. Isi kurikulum adalah mata pelajaran pada proses belajar
5
mengajar, seperti pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang
diasosiasikan dengan mata pelajaran.
c. Aktivitas belajar
Aktivitas belajar dapat didefinisikan sebagai berbagai aktivitas yang
diberikan pada pembelajar dalam situasi belajar mengajar. Aktivitas belajar
ini di desain agar memungkinkan siswa memperoleh muatan yang
ditentukan, sehingga berbagai tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
Berkaitan dengan aktivitas belajar, harus diperhatikan pula strategi belajar
mengajar yang efektif, yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Pengajaran expository
Pengajaran expository atau penjelasan rinci ini melibatkan
pengiriman informasi dalam arah tunggal, dari satu sumber ke
pembelajar. Contoh dari pengajaran ini adalah ceramah,
demonstrasi, tugas membaca dan presentasi audio visual.
2) Pengajaran interaktif
Pada hakikatnya, pengajaran ini sama dengan pengajaran
expositotry. Perbedaannya, dalam pengajaran interaktif terdapat
dorongan yang disengaja ketika terjadi interaksi antara guru dan
pembelajar, yang biasanya berbentuk pemberian pertanyaan. Pada
dasarnya, dalam pendekatan ini pembelajaran lebih aktif, dan
keterampilan berpikir ditingkatkan melalui unsur interaktif.
3) Pengajaran atau diskusi kelompok kecil
Karakteristik pokok dari strategi ini melibatkan pembagian kelas ke
dalam kelompok-kelompok kecil yang bekerja relatif bebas, untuk
mencapai suatu tujuan. Peran guru berubah, dari seorang pemberi
pengetahuan menjadi koordinator aktivitas dan pengarah informasi.
4) Pengajaran inkuiri atau pemecahan masalah
Ciri utama strategi ini adalah aktifnya pembelajar dalam penentuan
jawaban dari berbagai pertanyaan serta pemecahan masalah.
Pengajaran inkuiri biasanya melibatkan pembelajaran dengan
6
aktivitas yang dilaksanakan secara bebas, berpasangan atau dalam
kelompok yang lebih besar.
5) Strategi belajar mengajar lainnya
Strategi belajar mengajar lain yang relatif lebih baru adalah
cooperatif learning, community service project, mastered learning,
dan project approach.
d. Sumber
Sumber atau resources yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
▪ Buku dan bahan tercetak
▪ Perangkat lunak komputer
▪ Film dan kaset video
▪ Kaset
▪ Televisi dan proyektor
▪ CD ROM interaktif, dan masih banyak lagi
e. Evaluasi
Evaluasi atau penilaian dilakukan secara bertahap, berkesinambungan, dan
bersifat terbuka. Dari evaluasi ini dapat diperoleh keterangan mengenai
kegiatan dan kemajuan belajar siswa, dan pelaksanaan kurikulum oleh guru
dan tenaga kependidikan lainnya. Dalam pelaksanaan evaluasi ini, terdapat
banyak instrumen pengukuran yang dapat dipergunakan oleh pendidik,
antara lain:
▪ Tes standar
▪ Tes buatan guru
▪ Sampel hasil karya
▪ Tes lisan
▪ Observasi sistematis
▪ Wawancara
▪ Kuesioner
▪ Daftar cek dan skala penilaian
▪ Kalkulator anekdotal
7
▪ Sosiogram dan pelaporan
2. Komponen pembelajaran
Sebagai suatu sistem, kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen
yang meliputi tujuan, peserta didik, pendidik, bahan pelajaran, kegiatan belajar
mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi.
4.1 Tujuan
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang
bernilai normatif. Dengan perkataan lain, dalam tujuan terdapat sejumlah
nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik. Tujuan adalah komponen
yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya seperti bahan
pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan
alat evaluasi. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Akhirnya, guru tidak bisa mengabaikan masalah
perumusan tujuan bila ingin memprogramkan pengajaran.
4.2 Peserta Didik
Dalam undang-undang No. 2 Tahun 1989 anak didik disebut peserta didik.
Pserta didik merupakan seseorang yang harus mengembangkan diri. Pada
sisi lain peserta didik memperoleh pengaruh, bantuan yang memungkinkan
peserta didik mampu berdiri sendiri atau bertanggung jawab sendiri.
4.3 Pendidik
Pendidik adalah orang yang diserahi tanggung jawab mendidik. Guru di
sekolah memperoleh tanggung jawab mendidik dari pemerintah atau
lembaga pendidikan lainnya yang juga punya tanggung jawab.
4.4 Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses
belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan
berjalan. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni
penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan
pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi
yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya (disiplin keilmuannya).
8
Sedangkan bahan pelajaran pelengkap atau penunjang adalah bahan
pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar
dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok.
Biasanya aktivitas anak didik akan berkurang bila bahan pelajaran yang
guru berikan tidak atau kurang menarik perhatiannya, disebabkan cara
mengajar yang mengabaikan prinsip-prinsip mengajar, seperti apersepsi dan
korelasi, dan lain-lain. Dengan demikian, bahan pelajaran merupakan
komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan adalah
inti dalam proses belajar mengajar yang akan disampaikan kepada anak
didik.
4.5 Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala
sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. Inilah
sistem pengajaran yang dikehendaki dalam pengajaran dengan pendekatan
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dalam pendidikan modern. Kegiatan
belajar mengajar pendekatan CBSA menghendaki aktivitas anak didik
seoptimal mungkin.Dalam kegiatan belajar mengajar guru sebaiknya
memperhatikan perbedaan individual anak didik yaitu pada aspek biologis,
intelektual, dan psikologis. Pemahaman terhadap ketiga aspek tersebut akan
merapatkan hubungan guru dengan anak didik, sehingga memudahkan
melakukan pendekatan mastery learning dalam mengajar.
4.6 Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh
guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
setelah pengajaran berakhir. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak
harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya
menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak
membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Prof. Dr. Winarno
9
Surakhmad, M. Sc. Ed, mengemukakan lima macam faktor yang
mempengaruhi penggunaan metode mengajar sebagai berikut :
1. Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya.
2. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya.
3. Situasi yang berbagai-bagai keadaannya.
4. Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya.
5. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.
4.7 Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai
tujuan pengajaran. Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat dan alat
bantu pengajaran. Yang dimaksud dengan alat adalah berupa suruhan,
perintah, larangan, dan sebagainya. Sedangkan alat bantu pengajaran adalah
berupa globe, papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagram, slide,
video, dan sebagainya. Ahli lain membagi alat pendidikan dan pengajaran
menjadi alat material dan non material. Alat material termasuk alat bantu
audiovisual di dalamnya. Sebagai alat bantu dalam pendidikan dan
pengajaran, alat material (audiovisual) mempunyai sifat sebagai berikut:
1) Kemampuan untuk meningkatkan persepsi.
2) Kemampuan untuk meningkatkan pengertian.
3) Kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
4) Kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau
pengetahuan hasil yang dicapai.
5) Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).
4.8 Sumber Pelajaran
Sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal
untuk belajar seseorang. Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan
bahan/materi untuk menambah ilmu pengetahuan yng mengandung hal-hal
baru bagi si pelajar.Drs. Sudirman N, dkk mengemukakan macam – macam
sumber belajar sebagai berikut :
a) Manusia (people)
10
b) Bahan (materials)
c) Lingkungan (setting)
d) Alat dan perlengkapan (tool and equipment)
e) Aktivitas (activities)
Aktivitas sebagai sumber belajar biasanya meliputi :
- Tujuan khusus yang harus dicapai oleh siswa.
- Materi (bahan pelajaran) yang harus dipelajari.
- Aktivitas yang harus dilakukn oleh siswa untuk mencapai
tujuan pengajaran.
4.9 Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa inggris, yaitu evaluation. Menurut Wand
dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu. Tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi,
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan umum dari evaluasi adalah
untuk mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid
dalam mencapai tujuan yang diharapkan.Tujuan khusus dari evaluasi adalah
merangsang kegiatan siswa, menemukan sebab-sebab kegagalan atau
kemajuan, memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan,
perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan, memperoleh bahan
laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang tua dan
lembaga pendidikan.
11
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Belajar merupakan kunci yang paling utama dari setiap kegiatan pendidikan, jadi dapat
diartikan bahwa tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. belajar dianggap
menjadi suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai
disiplin Ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan.
adapun ciri ciri dari belajar yaitu perubahan yang didasari dan disengaja (intensional),
fungsional, berarah, positif, berkesinambungan permanen dan bersikap keseluruhan.
Adapun komponen yang digunakan adalah komponen kurikulum dan komponen
pembelajaran.
4.2 Saran
Adapun makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas strategi pembelajaran, oleh karena
itu kiranya makalah kami ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca dan kami
selaku penulis makalah. Kiranya makin banyak buku dan jyrnal pendukung strategi
pembelajaran.
12
DAFTAR PUSTAKA
HARIOWIJAYANTO_MATHEMATICEDUCATION
https://a410080251.wordpress.com/konsep-strategi-belajar-mengajar/hakikat-ciri-dan-
komponen-belajar-mengajar/
UNPAS http://repository.unpas.ac.id/12953/5/BAB%20II%20PDF.pdf
13
14