Puji Syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas rahmat-Nya makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya . Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
Bapak Dosen Pengampu Drs. Nahor Manahat Simanungkalit M.Si yang telah memberikan
bimbingannya .
Penyusunan critical jurnal review ini merupakan tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah di Jurusan Pendidikan Geografi FIS Universitas Negeri
Medan dan harapannya dapat menjadi bahan referensi untuk ke depannya .
Dalam tugas critical jurnal review ini , penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak
kekurangan oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan
penulis juga mengharapkan kritik , saran serta masukan yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini .
Kata Pengantar...............................................................................1
Daftar Isi.........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................3
Rumusan Masalah..........................................................................3
Tujuan.............................................................................................3
BAB II RINGKASAN
Identitas Jurnal................................................................................4
Ringkasan Materi
A. Jurnal 1................................................................................5
B. Jurnal 2................................................................................7
BAB III KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................11
Saran..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Critical Jurnal Review yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan dan
perbandingan yang akan penulis lakukan pada dua Jurnal dengan materi Jurnal yaitu
“Dampak kondisi Geologi dan Geomorfologi terhadap aktivitas masyarakat Jawa tengah
dan Yogyakarta” , dan “ Kondisi Geologi dan Geomorfologi kaitannya dengan Degradasi
lingkungan di kota Semarang “. Penulis juga menyertakan ringkasan dari masing-masing
jurnal , dimana kedua jurnal ini memiliki judul yang hampir sama dalam pembahasannya .
Dalam mengkritik jurnal tersebut maka penulis dapat mengetahui perbedaan antara kedua
jurnal . Dan juga mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jurnal .
Pembuatan Critical Jurnal Review ini bertujuan untuk memenuhi tugas individu KKNI .
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya .
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan Critical Jurnal Review ini adalah :
TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan Critical Jurnal Review ini adalah untuk
dapat memberikan informasi dari setiap jurnal serta dapat dipahami oleh pembaca secara
mendalam, mengenai setiap jurnal tersebut melalui isi ringkasan yang diikuti oleh
kelemahan dan kelebihan dari setiap jurnal .
BAB II RINGKASAN
Identitas Jurnal
Jurnal 1 :
Jurnal 2 :
A . Jurnal 1
Aspek sosial merupakan suatu tindakan yang dihasilkan oleh aktifitas masyarakat Yang
berhubungan dengan alam disekelilingnya yang meliputi faktor budaya dan Kebudayaan,
politik, ekonomi dan sosial. Hasil dari aktifitas masyarakat menyebabkan Adanya
keberagaman melalui aspek sosial, yang saaat ini kerap terjadi di berbagai wilayah
Indonesia, khususnya wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Masalah
Keberagaman aktifitas masyarakat tidak hanya melalui aspek fisik seperti geologi dan
Geomorfologi suatu wilayah namun, aspek sosial juga menjadi faktor utama sebagai tolak
ukur untuk dijadikan perbandingan keberagaman aktifitas masyarakat di zaman yang serba
canggih saat ini.
Aktifitas masyarakat yang tidak terkendali merupakan permasalahan sosial yang cukup
rumit untuk diselesaikan secara tuntas seperti halnya hasil dari aktifitas masyarakat berupa
pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan penduduk bumi yang cukup tinggi merupakan
suatu permasalahan yang cukup rumit dan sulit untuk diselesaikan secara tuntas (Fahmi,
2018). Keberagaman aktifitas masyarakat dipengaruhi oleh bentang lahan (aspek fisik).
Aspek fisik yang tidak mendukung akan menyebabkan permasalahan ekonomi dan budaya.
Permasalahan ekonomi dan budaya yang akan menciptakan elemen Baru suatu
ketimpangan ekonomi dan budaya dalam masyarakat.
Bentang lahan merupakan gabungan dari bentuk lahan. Bentuk lahan merupakan
Kenampakan tunggal, seperti bukit atau lembah sungai. Masyarakat pesisir adalah
Sekelompok orang yang tinggal didaerah pesisir yang sumber kehidupan perekonomiannya
terletak di pemanaatan sumber daya laut dan pasir. Golongan masyarakat pesisir yang
dianggap paling memanfaatkan hasil laut dan potensi wilayah perairan dan wilayah pesisir
untuk menyambung hidup adalah nelayan (Kusnadi, 2016). Sebagai negara maritim yang
Sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya dari bidang perikanan. Karena
Indonesia merupkan negara maritim, maka sebagian besar masyarakat Indonesia bermata
Pencaharian sebagai nelayan, dan nelayan merupakan sumber penghasilan utama wilayah
Pesisir pantai.
Pantai merupakan sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah
pesisir laut atau bagian daratan yang tersekat dengan laut. Masyarakat pesisir
memanfaatkan ekosistem darat dan laut yang ada di wilayah pesisir dan pantai. Wilayah
Parangtritis merupakan wilayah pesisir yang luas. Potensi yang ada di kawasan karst
Seringkali belum dapat dimaksimalkan karena sangat kurangnya kajian mengenai kawasan
Ini. Kurangnya pengetahuan dan anggapan bahwa kawasan karst hanya cocok untuk
Pertambangan terkadang menyebabkan munculnya benturan antara kepentingan ekonomi
dengan ekologi.
Menurut Sutikno (2010) kemanfaatan kawasan karst secara garis besar dapat
Dikelompokkan menjadi tiga yaitu kemanfaatan dalam bidang ekonomi, sosial budaya dan
Ilmu pengetahuan. Desa Bledug Kuwu memiliki banyak potensi yang masih belum tergali.
Beberapa potensi yang menarik yang ada di Desa Bledug Kuwu di antaranya dari segi
Kerajinan atau keterampilan masyarakatnya. Hasil kreativitas masyarakat Bledug Kuwu
sebenarnya ada beberapa, tetapi masih kurangnya penguasaan strategi pemasaran
menyebabkan tidak tersebar luasnya hasil produk mereka. Jika mereka bisa menguasai
Strategi pemasaran, mereka akan terbantu dalam hal perekonomiannya. Menurut Sutopo
(2018), pariwisata Bledug Kuwu ini sangat memiliki potensi untuk dikembangan dan
dipasarkan sebagai obyek wisata yang mampu mendatangkan nilai tambah bagi Kabupaten
Grobogan dan jika ditangani dengan sepenuh hati dengan mencoba sentuhan investasi,
maka menambah sumber pendapatan dan PAD Kabupaten Grobogan.
Desa Nglanggeran merupakan salah satu kantung kemiskinan di Kabupaten Gunung Kidul.
Menurut Hary (2016), menyatakan bahwa kesiapan masyarakat ditinjau dari tingkat
Pendidikan, pengetahuan serta tingkat keterlibatan masyarakat menunjukkan bahwa
masyarakat cukup siap menghadapi potensi dampak yang muncul, serta telah mampu
memaksimalkan potensi berupa peluang ekonomi yang tercipta di Desa Nglanggeran.
Masyarakat di daerah sekitar pegunungan Kendeng merupakan masyarakat yang sebagian
besar berprofesi sebagai petani, pedagang, pekebun, dan lain lain. Diadakannya penelitian
Ini dengan tujuan untuk mengetahui dampak keberadaan kondisi geologi dan Geomorfologi
terhadap aktifitas masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Adanya kondisi Geologi dan
geomorfologi di suatu wilayah pasti akan membawa pengaruh terhadap Aktifitas
masyarakatnya, karena setiap aktifitas masyarakat dilakukan melihat kondisi alam sekitar,
hasil dari aktifitas masyarakat akan memunculkan bentang kebudayaan yang Berbeda-beda
di setiap daerahnya maka dari itu, pemerintah dan lembaga kemasyarakatan harus saling
bekerjasama untuk mempertahankan kebudayaan-kebudayaan yang hampir punah di
negara Indonesia, khususnya kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Pemetaan sosial diarahkan untuk menggali kebutuhan yang ada dalam Yogyakarta atau
komunitas sebelum memutuskan program apa yang cocok dan pantas dilaksanakan dalam
suatu masyarakat (Satria, 2014). Pengklasifikasian pemetaan sosial di desa Nlanggeran
daerah pegunungan karst termasuk ke dalam desa agraris karena sebagian Besar
wilayahnya dimanfaatkan untuk daerah pertanian. Sedangkan menurut tingkat
Perkembangannya, masyarakat diisi daerah perbukitan atau lipatan ini masuk ke dalam
Desa swadaya dimana kehidupan penduduknya masih bergantung pada alam, tingkat
Pendidikan masih tergolong rendah dan produktivitas penduduk yang masih rendah. Di
daerah Nglanggeran tepatnya sekitar gunung api purba desanya masih kurang tertata
sedikit lagi dan lebih sedikit sudah bagus, karena pada waktu kami melakukan observasi
masih ada rumah yang letaknya menyebar. Dari kondisi pola keruangan desa di Nlanggeran
membuktikan bahwa pola keruangan desa Nlanggeran masih perlu renovasi dan perhatian
dari pemerintah sekitar dan lembaga masyarakat sekitar.
B . Jurnal 2
Posisi geografi Kota Semarang sebagai ibukota Propinsi Jawa Tengah, terletak di pantai
Utara Jawa Tengah tepatnya pada garis 6º, 5’ – 7º, 10’ Lintang Selatan dan 110º, 35’ Bujur
Timur. Sedang Luas wilayah mencapai 37.366.838 Ha atau 373,7 Km². Letak geografi Kota
Semarang dalam koridor Pembangunan Jawa Tengah merupakan simpul-simpul empat
pintu gerbang, yaitu koridor utara Dimana posisi geografi Kota Semarang sebagai ibukota
Propinsi Jawa Tengah terletak di pantai Utara Jawa, koridor Selatan ke arah kota-kota
dinamis seperti Kabupaten Magelang, Surakarta yang dikenal dengan koridor Merapi –
Merbabu, koridor Timur ke arah Kabupaten Demak/Grobogan dan Barat menuju Kabupaten
Kendal.
Didalam perkembangan pertumbuhan Jawa Tengah kota Semarang sangat berperan,
terutama Dengan adanya pelabuhan, jaringan transport darat (jalur kereta api dan jalan)
serta transport udara Merupakan potensi bagi simpul transport Regional Jawa Tengah.
Posisi lain yang tak kalah penting Adalah hubungan dengan luar jawa, Semarang sebagai
pusat wilayah nasional bagian tengah dengan Aktivitas utama industri, perdagangan,
pendidikan dan pariwisata. Sebagian besar area industri dan Komersial dibangun pada
dataran pantai dengan elevasi antara 0 – 8°.
Jurnal 1 :
Kelebihan :
Jurnal 1 :
- Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar
belakang dari permasalahan , sampai menjelaskan materi step by step.
- Kata yang digunakan dalam jurnal bersifat baku dan sesuai dengan kamus
EYD bahasa Indonesia .
- Langkah-langkah pembuatan jurnal ini sesuai dengan kaidah pembuatan
penulisan jurnal .
- Memaparkan sumber Jurnal yang valid dan memaparkan halaman jurnal
- Menyertakan cover dan judul Jurnal secara jelas sehingga dapat membuat
pembaca mengetahui isi jurnal dari judul Jurnal tanpa harus membaca secara
keseluruhan isi dari jurnal .
Jurnal 2 :
Kemuktahiran Jurnal
Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesuai dengan perkembangan ilmu ,
penggunaan contoh-contoh di dalamnya terkin/aktual , dan menggunakan rujukan baru .
Jurnal ini dikatakan mutakhir karena jurnal ini merupakan jurnal buatan tahun 2013 dan
2019 yang kurun waktunya kurang dari 10 tahun terakhir . Selain itu jurnal ini juga sesuai
dengan perkembangan ilmu , yaitu ilmu pendidikan dikalangan peserta didik atau
mahasiswa . Karena tiap mahasiswa memiliki pemahaman yang berbeda dan terus
berubahubah sesuai dengan kemajuan zaman , maka dikembangkanlah jurnal mengenai
topik bahasan tersebut , maka dari itu jurnal ini dikatakan mutakhir .
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Masing- masing tempat penelitian memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam proses penulisan ini .
Kesulitan yang ditemui penulis dalam tahap analisis level teks adalah sulitnya mendapatkan
frame media yang sesuai , karena dalam tahapan ini sangat diperlukan kecermatan serta
ketelitian yang sangat tinggi agar hasil yang didapatkan bisa benar-benar sesuai dengan apa
yang terdapat di teks . Selanjutnya dalam proses pengumpulan data penulis pada awalnya
mengalami kesulitan dalam mendapatkan teks berita yang diteliti , namun pada akhirnya
penulis bisa menganalisis teks tersebut .
Dengan saat terbuka Penulis mengharapkan masukan , saran atau kritik yang membangun
dari para pembaca maupun Bapak Dosen agar penulis dapat memperbaiki analisis jurnal ini
di waktu yang akan datang .
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI
Amaluddin, L., Ikhsan, F., Sejati, A., & Mutiana, M. (2019). Identification Of Huntete
Beach Tourism Object In Kulati Village East Tomia Sub-Disctrict Wakatobi
Regency. Geosfera Indonesia, 3(3), 43-49. Doi:10.19184/geosi.v3i3.8688.
Nurdin, E. A., Ikhsan, F. A., Apriyanto, B., & Kurnianto, F. A. (2018). Demographic
Factors Influence On Population Added In Sumbersari Jember
District. GEOSFERA INDONESIA, Journal of Geography, 2(1), 60-66.
Rochadi, Baskoro. 2004. Geomorfologi Kota Semarang, Makalah Seminar UNDIP, Semarang.
Sihwanto, Sukrisno, 2000. Peta Pengendalian Pengambilan Air Tanah. DGTL, Bandung.