Anda di halaman 1dari 26

AKTIVITAS PERTAMBANGAN

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Geografi Ekonomi

Dosen Pengampu :

1. Drs. Edy Haryono, M.Si.

2. Dian Utami, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 2 (Kelas A):

Eka Hariyati (2013034013)


Fitriani (2013034045)
Ika Angelita (2013034051)
Ani Septia Hapsari (2053034003)
Bangkit Agung Permadi (2063034001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dan tugas
ini tepat pada waktunya dengan judul “AKTIVITAS PERTAMBANGAN”

Tujuan Kami membuat makalah ini adalah agar Kami dapat mengetahui
dengan jelas bagaimana materi Aktivitas Ekonomi Manusia Secara Keruangan,
yaitu Aktivitas Pertambangan dan tujuan yang paling utama bagi Kami untuk
membuat makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Geografi Ekonomi.

Selanjutnya, dalam penulisan Makalah ini Kami sudah berusaha seoptimal


mungkin untuk menyusun secara sistematis sesuai dengan ketentuan dalam
penulisan yang berlaku. Dengan terwujudnya makalah ini Kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si. dan Ibu Dian Utami, S.Pd., M.Pd.selaku
dosen pengampu yang telah memberikan banyak petunjuk dan dorongan
dalam melaksanakan tugas ini.
2. Rekan-rekan Program studi Pendidikan geografi yang telah membantu dan
memberikan dukungan semangat dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu,
Kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari Bapak Drs.
Edy Haryono, M.Si. dan Ibu Dian Utami, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu dan
para pembaca makalah ini.

Bandar Lampung, 25 April 2022


Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
1.3. Tujuan ................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 4
2.1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas pertambangan ..... 4
2.2. Jenis, karakteristik dan persebaran aktivitas pertambangan ................ 7
2.3. Klasifikasi bahan tambang berdasarkan fungsinya............................ 13
2.4. Persebaran aktivitas pertambangan ...................................................... 15
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 20
3.1. Kesimpulan .......................................................................................... 20
3.2. Saran .................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan


Mineral dan Batubara menyebutkan dalam pasal satu (1) yang dimaksud
pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan paska
tambang.

Pertambangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha tambang


dengan tujuan mendapatkan barang tambang dan keuntungan dari hasil tambang.
Sebagaimana diketahuhi secara luas, bahwa pertambangan dilakukan di Indonesia
atas persetujuan atau kebijakan, pertambangan adalah usaha yang legal sejauh
dilandasi oleh peraturan perundang-undangan. Dari segi ekologi dan
kemasyarakatan, pertambangan sering menimbulkan konfik, baik dengan
masyarakat dengan pengusaha tambang (pemegang izin) maupun antara
masyarakat dengan pemerintah (termaksud pemerintah daerah) dalam hal tambang
(Siti Maimuna, 2012:Bagian 2)

Pertambangan merupakan salah satu sumber daya alam (SDA) yang


terkandung di dalam bumi. Salah satu sektor yang menyumbang devisa negara yang
dominan adalah sektor pertambangan. Sektor ini menyumbang 36% dari
pendapatan negara pada tahun 2008 (Kementerian ESDM, 2009) Indonesia
merupakan negara yang memiliki potensi pertambangan yang sangat baik dan
melimpah, dengan keberadaan sumber daya alam yang melimpah ini pengeloaan
secara optimal perlu dilakukan untuk di manfaatkan semaksimal mungkin bagi
perbaikan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.

Elsam (2003) menyatakan bahwa kehadiran perusahaan tambang disuatu


daerah niscaya akan membawa kemajuan terhadap warga disekitarnya.berdiri atau

1
beroprasinya sebuah pertambangan disuatu daerah akan menghadirkan kehidupan
yang lebih sejahtera, keamanan yang terjamin, dan kehidupan sosial yang lebih
baik. Pemikiran demikian didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan
pertambangan merupakan agen perubahan sosial ekonomi bagi masyarakat di
sekitar lokasi pertambangan.

Kegiatan penambangan ekonomi mampu mendatangkan secara keuntungan.


Keuntungan tersebut diantaranya mendatangkan devisa dan menyediakan tenaga
kerja. Namun keuntungan ekonomi yang didapat tidak sebanding dengan kerusakan
lingkungan akibat kegiatan pertambangan yang syarat dengan eksplorasi dan
eksploitasi sumber daya alam (Hasibuan, 2006).

Aktivitas Pertambangan dilakukan dengan tujuan ekonomi, khususnya


untuk kesejahtreraan masyarakat, terutama masyarakat di daerah penambangan
dilakukan. Pertambangan dianggap cukup "memakmurkan" masyarakat, maka
pertambangan adalah pilihan kebijakan pemerintah daerah untuk dilakukan demi
tercapainya tujuan itu.

Segala bentuk aktivitas pertambangan merupakan salah satu aktivitas


manusia dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di bumi. Tentu saja
aktivitas tersebut tidak akan terlepas dari akan adanya dampak negatif yang
ditimbulkan. Pasir merupakan salah satu bahan atau material tambang yang
berperan penting dalam kegiatan pembangunan infrastruktur berupa pembangunan
jalan, pembangunan bangunan hingga perumahan.

Pertambangan mampu meningkatkan produktivitas dalam kegiatan


ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Pembangunan sumber daya
manusia dalam rangka memperbaiki pendapatan, pertambangan mampu
menyediakan lapangan kerja baru untuk masuk dalam sektor pertambangan. Hal ini
dapat mengurangi tingkat pengangguran dan menambah pendapatan untuk
memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, pada makalah ini
penulis akan membahas mengenai materi Aktivitas Ekonomi Manusia Secara
Keruangan, yaitu Aktivitas Pertambangan.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas pertambangan?
2. Apa saja Jenis, karakteristik dan persebaran aktivitas pertambangan?
3. Bagaimana Klasifikasi bahan tambang berdasarkan fungsinya?
4. Bagaimana Persebaran aktivitas pertambangan?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penulisan ini adalah untuk


mengetahui:

1. Dapat memberikan pemahaman mengenai Faktor-faktor yang berpengaruh


terhadap aktivitas pertambangan.
2. Dapat memberikan pemahaman mengenai Jenis, karakteristik dan
persebaran aktivitas pertambangan.
3. Dapat memberikan pemahaman mengenai Klasifikasi bahan tambang
berdasarkan fungsinya.
4. Dapat memberikan pemahaman mengenai Persebaran aktivitas
pertambangan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas pertambangan

2.1.1 Faktor yang mempengaruhi Kinerja Pertambangan

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari pertambangan adalah


transportasi laut. Transportasi laut memiliki peran yang cukup vital untuk
mendistribusikan Hasil tambang kepulau lain. Bagi perusahaan pertambangan
sangat penting untuk mebangun mitra dengan perusahaan transportasi laut.
Perusahaan pertambangan akan kesulitan untuk melakukan distribusi Hasil
tambang jika tidak terdapat transportasi laut. Bagaimana perusahaan
transportasi laut ikut mempengaruhi kinerja pertambangan.

1) Memiliki Kinerja yang Maksimal

Perusahaan transportasi laut yang dirancang khusus untuk mengangkut


Hasil tambang dapat membantu perusahaan tambang untuk mendistribusikan
bahan tambang secara aman. Karena mereka telah dibekali dengan
pengalaman dan edukasi seputar pelayaran.

Termasuk dalam menjalin kerjasama dengan pelabuhan khusus untuk


bongkar muat Hasil tambang. Pelabuhan untuk bongkar muat Hasil tambang
pun tidak dapat dilakukan sembarangan. Terdapat beberapa jalur dan
pelabuhan yang telah dikhususkan untuk bahan tambang. Hal ini tentu lebih
diketahui oleh perusahaan transportasi laut untuk bahan tambang.

2) Kapal yang Digunakan Sesuai Standar untuk bahan/hasil tambang

Tidak semua kapal dapat digunakan untuk membawa bahan tambang.


Tentunya dibutuhkan jenis kapal dan mesin kapal yang tepat. PT Batulicin
Nusantara Maritim memperhatikan hal tersebut dengan menyediakan berbagai
jenis kapal. PT BNM merupakan perusahaan transportasi laut untuk bahan

4
tambang. Memiliki kinerja yang berkualitas dan tersedia empat jenis kapal.
Diantaranya kapal tongkang, kapal tunda, dan kapal LCT. Usia kapal dan mesin
pun memiliki rata-rata 3 tahun penggunaan.

3) Legalitas Secara Hukum Lebih Mudah Didapatkan

Perusahaan transportasi laut telah memiliki perlindungan secara hukum dan


izin resmi dari dinas perhubungan. Karena itu jika anda ingin membangun mitra
dengan perusahaan transportasi laut, maka sebaiknya perhatikan legalitas
perusahaan tersebut.

Hal ini sangat penting untuk menjaga keamanan dari bahan tambang dan
menghindari kejahatan ketika melakukan pelayaran. Dengan memilliki izin
secara hukum tentunya proses bongkar muat bahan tambang dipelabuhan juga
akan semakin mudah. Sinergitas antara perusahaan kapal dengan pelabuhan
sangat penting untuk menjaga agar hasil tambang dapat terdistribusikan dengan
aman.

2.1.2 Faktor Pemilihan Metoda Penambangan


1) Karakteristik spasial dari endapan

Faktor-faktor ini bisa jadi merupakan determinan terpenting, sebab sangat


mempengaruhi dalam pemilihan suatu daerah akan ditambang dengan tambang
terbuka atau bawah tanah, laju produksi, pemilihan metoda penanganan
material dan lay-out tambang dari cebakan.

2) Kondisi Geologi dan Hidrogeologi

Karakteristik geologi dari mineral dan batuan induknya sangat


mempengaruhi pemilihan metoda penambangan, khususnya dalam pemilihan
antara metoda selektif atau tidak. Hidrologi mempengaruhi sistem drainase dan
pompa yang diperlukan. Sedangkan mineralogi mempengaruhi cara pengolahan
mineral.

5
3) Sifat-sifat Geoteknik (mekanika tanah dan batuan)

Sifat-sifat Geoteknik (mekanika tanah dan batuan) untuk bijih dan batuan
sekelilingnya. Sifat mekanis dari material endapan dan batuan sekitarnya
merupakan faktor kunci dalam pemilihan peralatan pada tambang terbuka (pada
tambang bawah tanah hal ini berpengaruh pula pada kelas metoda yang dipilih
unsupported, supported, atau caving)

4) Konsiderasi Ekonomi

Faktor-faktor ini akan mempengaruhi hasil, investasi, aliran kas, masa


pengembalian dan keuntungan

5) Faktor Teknologi

Pesatnya perkembangan teknologi pada pengolahan dan pengiriman data


pada awalnya lebih banyak digunakan pada kegiatan pertambangan. Membuat
operasional tambang menjadi dua kali lipat lebih efisien. Operasional kerja pada
setiap proses kegiatan tambang menjadi dasar sebuah inovasi manufaktur untuk
menciptakan kehidupan yang lebih aman secara berkelanjutan.

Pada setiap proses kegiatan pertambangan, perusahaan tambang selalu


berusaha menggunakan teknologi terkini untuk bisa menjangkau aset-aset vital,
meningkatkan efisiensi dan produksi dan tentunya menekan serendah mungkin
dampak buruk terhadap lingkungan.

Sensor elektronik saat ini juga sudah sangat canggih, untuk bisa menemukan
deposit mineral dalam kondisi yang sangat tidak mendukung sekalipun.
Sehingga memungkinan kegiatan pengeboran yang jauh lebih dalam dari
sebelumnya.

Mereka yang bergelut pada dunia pertambangan adalah orang-orang yang


memahami teknologi digital. Hal ini tentunya membuka divisi jenis baru dalam
sektor pertambangan dengan kemampuan spesial masing-masing seperti,
mekanik, data system dan software manager, ahli sistem informasi geografis
hingga operator drone dan kendaraan tanpa awak.

6
Penggunaan teknologi canggih dan modern juga sangat berperan dalam
pengaplikasian fasilitas pertambangan. Bidang konstruksi misalnya, dengan
menggunakan peralatan dan fasilitas teknologi tinggi, mampu meningkatkan
efisiensi produksi perusahaan. Penggunaan perangkat lunak dengan teknologi
canggih juga sangat membantu para karyawan mengerjakan tugas.

6) Faktor Lingkungan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa
faktor lingkungan menjadi hal terpenting di dalam dunia pertambangan.
Pasalnya, Indonesia dikarunia Tuhan sumber daya alam yang sangat
melimpah, dalam pemanfaatannya tetap harus memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup sesuai dengan kaidah-kaidah pertambangan yang baik.

2.2 Jenis, karakteristik dan persebaran aktivitas pertambangan

2.2.1 Jenis Pertambangan di Indonesia


1. Barang tambang menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 1967

Dengan banyaknya kekayaan alam yang melimpah, maka perlu diatur


sebuah regulasi untuk menggolongkan jenis-jenis kekayaan bahan tambang
Indonesia. Menurut UU No.11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Pertambangan, bahan galian dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1) Bahan galian golongan A, yaitu bahan galian strategis. Bahan galian


strategis digolongkan untuk kepentingan pertahanan, keamanan negara,
dan perekonomian negara. Contoh bahan galian strategis adalah minyak
bumi, batubara, gas alam.
2) Bahan galian golongan B, yaitu bahan galian vital. Bahan galian vital
digolongkan untuk dapat menjamin hajat hidup orang banyak; Contoh
bahan galian vital adalah besi, mangan, bauksit, tembaga, timbal, seng,
emas, platina, perak.

7
3) Bahan galian C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk golongan A dan
B. Contoh bahan galian C adalah nitrat, fosfat, asbes, talk, grafit, pasir
kuarsa, kaolin, feldspar, marmer, pasir.

2. Menurut UU No. 4/2009, Usaha pertambangan dikelompokkan atas


pertambangan mineral, dan pertambangan batubara. Pertambangan
mineral digolongkan atas:
1) Pertambangan Mineral Radioaktif
2) Pertambangan Mineral Logam
3) Pertambangan Mineral Bukan Logam
4) Pertambangan Batuan

3. Pengaturan mengenai penggolongan bahan galian pada UU No.


4/2009 dijelaskan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara di Pasal 2 ayat 2:

Pertambangan mineral dan batubara sebagaimana dimaksud


dikelompokkan ke dalam 5 (lima) golongan komoditas tambang:

• Mineral radioaktif meliputi: radium, thorium, uranium, monasit, dan


bahan galian radioaktif lainnya
• Mineral logam meliputi: litium, berilium, magnesium, kalium, kalsium,
emas,tembaga, perak, timbal, seng, timah, nikel, mangaan, platina,
bismuth,molibdenum, bauksit, air raksa, wolfram, titanium, barit,
vanadium, kromit,antimoni, kobalt, tantalum, cadmium, galium, indium,
yitrium, magnetit, besi,galena, alumina, niobium, zirkonium, ilmenit,
khrom, erbium, ytterbium,dysprosium, thorium, cesium, lanthanum,
niobium,neodymium, hafnium,scandium, aluminium, palladium,
rhodium, osmium, ruthenium, iridium,selenium, telluride, stronium,
germanium, dan zenotin.

8
• Mineral bukan logam meliputi: intan, korundum, grafit, arsen, pasir
kuarsa,fluorspar, kriolit, yodium, brom, klor, belerang, fosfat, halit,
asbes, talk, mika,magnesit, yarosit, oker, fluorit, ball clay, fire clay,
zeolit, kaolin, feldspar, bentonit,gipsum, dolomit, kalsit, rijang, pirofilit,
kuarsit, zirkon, wolastonit, tawas, batukuarsa, perlit, garam batu, clay,
dan batu gamping untuk semen
• Batuan meliputi: pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah
diatome,tanah serap (fullers earth), slate, granit, granodiorit, andesit,
gabro, peridotit,basalt, trakhit, leusit, tanah liat, tanah urug, batu apung,
opal, kalsedon, chert,kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan,
gamet, giok, agat, diorit, topas,batu gunung quarry besar, kerikil galian
dari bukit, kerikil sungai, batu kali, kerikilsungai ayak tanpa pasir, pasir
urug, pasir pasang, kerikil berpasir alami (sirtu),bahan timbunan pilihan
(tanah), urukan tanah setempat, tanah merah (laterit),batu gamping, onik,
pasir laut, dan pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam atau
unsur mineral bukan logam dalam jumlah yang berarti ditinjau darisegi
ekonomi pertambangan.
• Batubara meliputi bitumen padat, batuan aspal, batubara, dan gambut

4. Berdasarkan sifat dan lokasi bahan galian, kegiatan penambangan


dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1) Penambangan Terbuka

Penambangan terbuka merupakan jenis eksploitasi barang tambang


dengan cara membongkar lapisan tanah atau batuan. Tujuannya untuk bisa
mengambil suatu jenis bahan galian karena lokasinya dekat dengan
permukaan bumi.

2) Penambangan Tertutup

Pertambangan tertutup merupakan proses pengambilan suatu jenis


barang tambang dengan membuat sumur atau terowongan ke dalam lapisan
batuan. Hal ini dilakukan karena lokasi barang tambang jauh di perut bumi
sehingga perlu dilakukan penambangan tertutup.

9
3) Pengeboran

Pengeboran merupakan jenis penambangan yang dilakukan terhadap


bahan galian yang sifatnya gas atau cair.Contoh penambangan yang
dilakukan dengan pengeboran yaitu penambangan gas bumi dan minyak
bumi.

Sumber daya mineral (endapan bahan galian) memiliki sifat khusus


dibandingkan dengan sumber daya yang lain, yaitu “wasting asset” atau “non
renewable resource” yang artinya bila endapan bahan galian tersebut ditambang di
suatu tempat, maka bahan galian tersebut “tidak akan tumbuh”atau tidak dapat
diperbaharuhi kembali, atau dengan kata lain industri pertambangan merupakan
“industri dasar tanpa daur”, oleh karena itu di dalam mengusahakan industri
pertambangan selalu berhadapan dengan sesuatu yang “serba terbatas”, baik lokasi,
jenis, jumlah maupun mutu bahan galiannya, Keterbatasan ini ditambah lagi lagi
dengan usaha usaha meningkatkan “keselamatan kerja”serta “menjaga kelestarian
lingkungan hidup”, Jadi di dalam mengelola sumber daya mineral yang tepat
diperlukan penerapan sistem penambangan yang sesuai dan tepat, baik ditinjau dari
segi teknismaupun ekonomis, agar memperolehnya dapat optimal.

2.2.2 Karakteristik Industri Pertambangan Indonesia


1) Bahan galian sekali ditambang habis (wasting asset),
2) Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharuhi (non renewable
resoorces).
3) Memerlukan modal besar,
4) Periode pra produksi yang panjang,
5) Beresiko tinggi,
6) Mendorong pertumbuhan ekonomi,
7) Mempunyai dampak terhadap lingkungan,
8) Ketidakpastian hukum,
9) Otonomi daerah,
10) Euforia Reformasi,
11) Menyebabkan perubahan bentang alam dan tata ruang

10
Pentingnya penerapan kegiatan industri dan/atau pembangunan yang berbasis
lingkungan, perlu disadari oleh setiap elemen bangsa, karena persoalan lingkungan
merupakan permasalahan bersama. Pada dasarnya, karena sifatnya yang tidak
dapat diperbaharui tersebut pengusahan pertambangan selalu mencari cadangan
terbukti (proven reserves) baru. Cadangan terbukti berkurang dengan produksi dan
bertambah dengan adanya penemuan. Ada beberapa macam resiko di bidang
pertambangan, yaitu resiko geologi (eksplorasi) yang berhubungan
dengan ketidakpastian penemuan cadangan (produksi), resiko teknologi
yang berhubungan dengan ketidakpastian biaya, resiko pasar yang berhubungan
perubahan harga dan resiko kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan
perubahan pajak dan harga domestic. Resiko-resiko tersebut berhubungan dengan
besaran yang mempengaruhi keuntungan usaha, yaitu produksi, harga, biaya dan
pajak usaha yang mempunyai resiko lebih tinggi menuntut pengembalian
keuntungan (rate of return) yang lebih tinggi.

2.2.3 Persebaran aktivitas tambang

Indonesia merupakan negara dominan dalam industri pertambangan global,


dengan produksi komoditas penting seperti batu bara, tembaga, emas, timah,
bauksit, dan nikel. Indonesia juga terus menjadi salah satu pengekspor batubara
termal terbesar di dunia.

11
Berikut bahan tambang yang ditemukan di setiap daerah di Indonesia:

1. Sumatra

Pulau Sumatra kaya akan hasil tambang, yakni minyak bumi, emas, perak, batu
bara, mangan, gas alam, belerang, platina, timah, bauksit, granit, tembaga, bijih
besi, dan batu kapur.

2. Jawa dan Nusa Tenggara

Pulau Jawa dan Nusa Tenggara juga menyimpan potensi kekayaan alam,
berupa batu kapur, marmer, emas, perak, mangan, belerang, bijih besi, batu bara,
gypsum, fosfat, minyak bumi, gas alam dan timah hitam.

3. Kalimantan

Pulau Kalimantan terkenal sebagai salah satu Pulau “Terkaya” di dunia akan
sumber daya alamnya. Komoditas tambang yang utama di pulau ini adalah minyak
bumi, intan, bauksit, aluminium, nikel, batu bara, bijih besi, emas, perak, mangan,
gas alam, perunggu, belerang, dan gypsum.

4. Sulawesi dan Maluku

Sulawesi dan Maluku juga memiliki kekayaan tambang yang banyak dicari
manufaktur baterai saat ini, yakni Nikel. Selain itu bahan tambang di Sulawesi
meliputi: emas, perak, tembaga, granit, batu kapur, timah hitam, gypsum, belerang,
marmer, minyak bumi, bijih besi, dan mangan.

5. Papua

Daerah di ujung timur Negara kita, namun menyimpan kekayaan alam terbesar
di Indonesia. Papua terkenal akan hasil tambang logam mulia yang melimpah, yakni
emas, nikel, tembaga, marmer, minyak bumi, alumunium dan batu bara.

12
2.3 Klasifikasi bahan tambang berdasarkan fungsinya
1. Bahan tambang golongan A

Bahan tambang golongan ini merupakan bahan tambang strategis, yang


artinya bahan tambang tersebut berperan penting untuk pertahanan dan
keamanan negara serta untuk menjamin perekonomian negara. Contoh bahan
tambang ini adalah :

➢ Batu bara
Batubara adalah salah satu bahan bakar yang mendukung industri
alumunium. Sangat bermanfaat. Bahan ini dapat kita peroleh sebagai hasil
sampingan dari proses oksidasi besi pada aktivitas industri baja. Manfaat
batubara ini akan mendukung proses pengolahan oksidasi besi yang akan
menghasilkan panas yang tinggi.
➢ Minyak bumi
Minyak bumi atau petroleum - bahan bakar fosil yang merupakan bahan
baku untuk bahan bakar minyak, bensin dan banyak produk-produk kimia
- merupakan sumber energi yang penting karena minyak memiliki
persentase yang signifikan dalam memenuhi konsumsi energi dunia.
➢ Gas alam
Gas alam adalah sumber energi yang berasal dari fosil tanaman, hewan,
dan mikroorganisme yang tersimpan di bawah tanah selama ribuan bahkan
jutaan tahun. Kegunaan utama gas alam antara lain untuk produksi bahan
bakar dan juga amonia atau komponen utama dalam pembuatan pupuk.
➢ Nikel
Nikel adalah hasil tambang berupa logam putih keperakan yang banyak
digunakan untuk membuat baja tahan karat. Logam ini juga sering
digunakan untuk campuran dengan bahan lainnya agar lebih kuat menahan
suhu ekstrim dan lingkungan korosif.
➢ Aspal
Aspal adalah bahan hidro Karbon yang bersifat melekat (adhesive),
berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan Viskoelastis. Aspal
sering disebut bitumen, bitumen merupakan bahan pengikat pada
Campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis perkerasan lentur.

13
2. Bahan tambang golongan B

Bahan tambang golongan ini merupakan bahan tambang vital, yang artinya
bahan tambang tersebut dapat menjamin hajat hidup orang banyak atau penting
bagi kehidupan banyak orang. Contoh bahan tambang ini adalah :

➢ Emas
Emas adalah adalah logam mulia bersifat lunak dan mudah ditempa yang
biasanya menjadi bahan perhiasan atau harta benda berharga. Selain itu,
emas adalah instrumen investasi yang populer dan terpercaya dari masa ke
masa.
➢ Perak
Perak merupakan barang tambang yang juga termasuk dalam golongan
logam mulia. Barang tambang satu ini juga bisa diolah menjadi perhiasan
seperti emas.
➢ Tembaga
Tembaga adalah salah satu jenis logam yang terkenal dengan keunggulan
sifatnya, yang mana termasuk logam ulet dan dapat ditempa secara mudah.
Selain itu, logam ini memiliki sifat konduksi panas dan listrik yang sangat
baik. Bahkan termasuk bahan yang tahan terhadap segala korosi dan
mikroba.

3. Bahan tambang golongan C

Bahan tambang golongan ini merupakan bahan tambang yang tidak


termasuk golongan A dan B, bahan tambang ini dikelola oleh masyarakat dan
digunakan untuk keperluan dan kepentingan industri. Contoh bahan tambang
ini adalah :

➢ Gypsum
Gypsum merupakan salah satu jenis mineral dengan kadar kalsium yang
tinggi. Mineral ini memiliki berbagai manfaat dalam sektor kehidupan
seperti sebagai bahan obat-obatan, produk kecantikan, hingga material
bangunan.

14
➢ Batu kapur
Batuan berwarna putih, jika dibakar dapat digunakan sebagai campuran
bahan bangunan yang sebagian besar terdiri atas kalsium karbonat.

2.4 Persebaran aktivitas pertambangan

Pertambangan adalah Kegiatan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan


industri pertambangang mulai dari prospeksi, eksplorasi, evaluasi, penambangan,
pengolahan, pemurnia, pengangkutan sampai dengan pemasaran.
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,
penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian
(mineral, batubara, panas bumi, migas).

Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi


mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam bumi. Penambangan adalah proses
pengambilan material yang dapat diekstraksi dari dalam bumi. Tambang adalah
tempat terjadinya kegiatan penambangan.

Menurut UU Minerba No.4 Tahun 2009, Pertambangan adalah sebagian


atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan
pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.

2.4.1 Potensi dan Persebaran Barang Tambang

Setelah sebelumnya kita memahami mengenai pengertian dari bahan


tambang, selanjutnya kita akan membahas jenis-jenis barang tambang yang paling
berpotensi di Indonesia berikut ini.

• Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan salah satu barang tambang yang didapat dari sumur
minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Cara menemukan lokasi sumur-

15
sumur minyak ini dengan melalui proses eksplorasi yang meliputi studi geologi,
analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi
lainnya. Minyak bumi utamanya digunakan untuk menghasilkan berbagai macam
bahan bakar, dan minyak tanah. Selain itu, minyak mentah yang akan melalui
proses penyulingan (distilasi), dapat menjadi beberapa komoditas. Diantaranya
yakni aspal, parafin, pelumas, dan juga bahan bakar gas.

Fakta minyak bumi Daerah-daerah yang menjadi sumur minyak di Indonesia


cukup tersebar, yakni Kilang Dumai di Provinsi Riau, Kilang Balongan di Jawa
Barat, Kilang Cilacap dan Cepu di Jawa Tengah, Kilang Balikpapan di
Kalimantan Timur, dan Kilang Kasim di Papua Barat.

• Batu Bara

Batu bara merupakan barang tambang yang penting dalam pemenuhan energi
dalam kehidupan kita. Listrik yang mengaliri setiap rumah, dihasilkan melalui
PLTU dengan bahan bakar batu bara. Bahan tambang ini terbentuk dari endapan
organisme yang telah mati. Proses endapan tumbuhan tersebut tidak sebentar,
prosesnya sendiri menghabiskan jutaan tahun. Oleh sebab itu, batu bara
digolongkan sebagai bahan bakar fosil. Manfaat utama dari batu bara antara lain
sebagai sumber tenaga pembangkit listrik. Di Indonesia, batu bara merupakan
potensi energi tambang yang sangat besar.

Pada tahun 2016, tercatat cadangan batu bara Indonesia sebanyak hampir 25
miliar ton, dan kapasitas produksi hingga 502 juta ton per tahun. Dengan potensi
tersebut, batu bara bisa menjadi cadangan energi hingga 243 tahun kedepan.
Lokasi tambang batu bara di Indonesia juga cukup tersebar. Yakni ada di Maluku
Utara, Jawa, Sulawesi, Papua, Sumatra, dan yang terbesar di Kalimantan.

• Besi

Salah satu logam yang terbuat dari unsur Ferrum (fe) ini sangat banyak
fungsinya bagi kehidupan. Besi dibuat dengan bahan dasar bijih besi yang

16
ditambang dari alam, lalu diolah hingga dapat digunakan sesuai fungsinya. Besi
merupakan unsur yang paling umum dapat ditemukan di Bumi. Jumlahnya sangat
banyak bahkan menurut perhitungan, besi adalah unsur keempat terbesar pada
kerak bumi. Besi biasanya digunakan dalam proses membangun gedung, rumah,
atau bangunan lainnya. Hampir seluruh proses dalam konstruksi membutuhkan
besi, seperti seng, pagar, palu, linggis, dan paku merupakan alat berbahan besi.
Selain itu, besi juga dibutuhkan dalam proses pembuatan baja. Potensi yang bisa
didapat dari bijih besi yakni menjadi pasir besi, besi primer, dan besi laterit.

Indonesia cukup kaya sumber daya alamnya akan bijih besi karena kondisi
struktur geologi Indonesia yang mendukung. Daerah dengan kandungan bijih besi
di Indonesia cukup merata persebarannya. Provinsi dengan aktivitas
penambangan terbesar berada di Kalimantan Selatan. Sementara pertambangan
skala kecil lainnya banyak dilakukan di daerah Kalimantan Barat, Jambi, Riau,
Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara.

• Emas dan Perak

Kedua bahan tambang ini tergolong sebagai logam mulia karena unsurnya
yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Emas dan perak juga telah
bertahun-tahun dianggap sebagai simbol kemakmuran. Selain sebagai perhiasan,
emas dan perak juga diterima sebagai logam yang menggantikan alat pembayaran
yang sah. Karena sifatnya yang tahan terhadap korosi dan oksidasi, jumlah kedua
unsur logam mulia ini relatif tidak berkurang di bumi. Hal ini yang membuat
emas dan perak dianggap sebagai logam bernilai tinggi. Harganya yang seiring
waktu terus meningkat, juga menjadikan emas sebagai media berinvestasi yang
diminati banyak orang.

Indonesia menjadi salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam
terkhusus emas. Indonesia memiliki tambang yang terkenal yakni Tambang
Grasberg di Mimika, Papua. Menurut The Global Economy, Jumlah produksi
emas di Indonesia juga sangat besar bahkan di urutan 7 dunia. Pada tahun 2018,
Indonesia menghasilkan sebanyak 135 ton emas murni.

17
Indonesia saat ini memiliki lima tambang emas terbesar yang menyumbang
produksi emas nasional dan dunia. Tambang-tambang tersebut antara lain adalah
tambang Grasberg di Papua, Tambang Gunung Dompu di NTB, Tambang
Gunung Pongkor di Jawa Barat, Tambang Martabe di Sumatera Utara dan satu
lokasi potensial yang sedang tahap eksplorasi yakni di Sumbawa. Tahukah kamu,
baru-baru ini juga ditemukan “gunung emas” di Blok Wabu yang dikatakan
memiliki potensi kandungan emas lebih besar dari Tambang Grasberg.

• Marmer

Marmer merupakan batuan kristalin kasar yang berasal dari batu kapur atau
dolomit. Batu mengkilap ini banyak difungsikan sebagai bahan dekoratif untuk
rumah dan bangunan mewah. Bagian rumah yang dapat menggunakan marmer
antara lain dinding, lantai, atap dan jenis selubung lainnya. Batu marmer sering
dipilih sebagai hiasan baik untuk hunian maupun monumen. Hal ini karena
sifatnya yang dapat tembus cahaya. Selain itu batuan marmer juga mempunyai
manfaat tinggi untuk menyerap cat. Batu marmer juga mempunyai tekstur yang
lembut sehingga mudah dipahat.

Di Indonesia sendiri, tambang batuan marmer tersebar di beberapa daerah.


Daerah pertama sekaligus penghasil marmer terbesar saat ini ada Bone, Maros,
Enrekang, Sulawesi Selatan. Lalu ada di Lampung, Aceh, Sumatra Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Selain sebagai bahan untuk material bangunan dan
dekorasi, batuan marmer juga dimanfaatkan untuk kegunaan lainnya. Sifatnya
yang kaya akan unsur mineral seperti kalsit, karbonat, dan kalsium, membuat
marmer juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembersih rumah, penetral
asam, pupuk, dan juga campuran pakan ternak.

18
Peta Persebaran Pertambangan di Indonesia

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara menyebutkan dalam pasal satu (1) yang dimaksud
pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan paska
tambang.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas pertambangan. Pada


makalah ini dijelaskan mengenai apa saja Faktor Pemilihan Metoda Penambangan
dan Faktor yang mempengaruhi Kinerja Pertambangan. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja dari pertambangan adalah transportasi laut. Transportasi laut
memiliki peran yang cukup vital untuk mendistribusikan Hasil tambang kepulau
lain. Bagi perusahaan pertambangan sangat penting untuk mebangun mitra dengan
perusahaan transportasi laut. Perusahaan pertambangan akan kesulitan untuk
melakukan distribusi Hasil tambang jika tidak terdapat transportasi laut. Bagaimana
perusahaan transportasi laut ikut mempengaruhi kinerja pertambangan.

Pada makalah ini telah dipaparkan mengenai Jenis, karakteristik dan


persebaran aktivitas pertambangan. Untuk jenis Pertambangan disini menjelaskan
tentang jenis pertambangan yang ada di Indonesia, yaitu berdasarkan beberapa UU
dan berdasarkan Sifat dan Lokasi Bahan Galian. Telah paparkan pula materi tentang
Karakteristik Industri Pertambangan Indonesia

1) Bahan galian sekali ditambang habis (wasting asset),


2) Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharuhi (non renewable resoorces).
3) Memerlukan modal besar,
4) Periode pra produksi yang panjang,
5) Beresiko tinggi,
6) Mendorong pertumbuhan ekonomi,

20
7) Mempunyai dampak terhadap lingkungan,
8) Ketidakpastian hukum,
9) Otonomi daerah,
10) Euforia Reformasi,
11) Menyebabkan perubahan bentang alam dan tata ruang

Klasifikasi bahan tambang berdasarkan fungsinya. Bahan tambang


golongan A, yaitu Batu bara, minyak bumi, gas alam, nikel, aspal. Bahan tambang
golongan B, yaitu Emas, perak, tembaga, Bahan tambang golongan C, yaitu
Gypsum, Batu Kapur.

Persebaran aktivitas pertambangan. Telah dijelaskan mengenai bahan


tambang yang ditemukan di setiap daerah di Indonesia, seperti Minyak Bumi, Batu
Bara, Besi, Emas dan Perak, Marmer dan lainnya. untuk lebih jelasnya berikut ini
adalah Peta Persebaran Pertambangan di Indonesia

21
3.2 Saran
Pentingnya penerapan kegiatan industri dan/atau pembangunan yang berbasis
lingkungan, perlu disadari oleh setiap elemen bangsa, karena persoalan lingkungan
merupakan permasalahan bersama. Pada dasarnya, karena sifatnya yang tidak
dapat diperbaharui tersebut pengusahan pertambangan selalu mencari cadangan
terbukti (proven reserves) baru. Cadangan terbukti berkurang dengan produksi dan
bertambah dengan adanya penemuan.

Ada beberapa macam resiko di bidang pertambangan, yaitu resiko


geologi (eksplorasi) yang berhubungan dengan ketidakpastian penemuan
cadangan (produksi), resiko teknologi yang berhubungan dengan ketidakpastian
biaya, resiko pasar yang berhubungan perubahan harga dan resiko kebijakan
pemerintah yang berhubungan dengan perubahan pajak dan harga domestic.
Resiko-resiko tersebut berhubungan dengan besaran yang mempengaruhi
keuntungan usaha, yaitu produksi, harga, biaya dan pajak usaha yang mempunyai
resiko lebih tinggi menuntut pengembalian keuntungan (rate of return) yang lebih
tinggi.

Oleh karena itu, saran yang kami dapat sampaikan, yaitu Pemerintah haruslah
bersikap bijak dan adil dalam memberikan ijin pertambangan baik perorangan
maupun badan hukum. Kemudian, Perusahan penambangan harus bisa menunaikan
kewajiban mereka, dan bertanggung jawab kepada masyarakat baik terkait ekonomi
maupun pemulihan dampak yang di timbulkan selama kegiatan penambangan Saran
penulis untuk masyarakat, yaitu Masyarakat haruslah mampu bersikap cerdas dan
tegas dalam hal menyikapi setiap kebijakan yang di keluarkan pemerintah daerah
khususnya dalam kegiatan penambangan, agar tidak terdzolimi di kemudian hari,
dan mampu menyampaikan aspirasi dalam tahapan dan koridor yang baik.

22
DAFTAR PUSTAKA

Febrianti, M. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada


Industri Pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis Dan
Akuntansi, 14(2), 141-156.

Ferdiansya, M. S. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada


perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia. Jurnal
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 11(2), 133-148.

http://aprielhyani.wordpress.com/jenis-jenis-sumber-daya-alam-dan-
mengelompokkan- sumber-daya-alam-berdasarkan-ciri-tertentu/ diakses
pukul 16.03 (25/4/2022).

http://bebaginfo.blogspot.com/2022/05/jenis-jenis-sumber-daya-alam-sda.html
diakses pukul 18.55 (25/4/2022)

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam diakses pukul 17.08 (25/4/2022).

Identifikasi Barang Tambang dan Persebarannya. Leo Bisma Okt 22, 2021.
https://www.ruangguru.com/blog/identifikasi-barang-tambang-dan-
persebarannya. diakses pukul 21.15 (25/4/2022)

Suplemen sumber belajar olimpiade geografi 1. lembaga olimpiade pendidikan


indonesia. PT Bina Prestasi Insani. 2014

Sutra, F. M., & Mais, R. G. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Financial


Distress dengan Pendekatan Altman Z-Score pada Perusahaan
Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-
2017. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, 16(01), 34-72.

Yosepana, Sandra. 2009. Belajar Efektif Geografi SMA Kelas XI. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai