Anda di halaman 1dari 15

CASE METHOD

UAS STATISTIKA DASAR


Hubungan Transportasi,dengan Jumlah Bahan Galian yang dapat
di angkut pada Perusahaan Tambang

Transportation Relations, with the Amount of Excavated Material that


can be transported to the Mining Company

DI SUSUN OLEH :
NOOR PUTRI HIDAYANTI
22080069/2022

DOSEN PENGAMPU :
Ir. RIKO MAIYUDI, S.T.,M.T.

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunian-Nya penyusun dapat menyelesaikan CASE METHOD
UAS STATISTIKA DASAR dengan tepat waktu
Dalam Kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Riko Maiyudi S.T,M.T selaku dosen pengampu mata kuliah
Statistika Dsasar beserta para staf pengajar lainya.
2. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan
kedepanya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu
bagi penyusun khusunya dan pada pembaca pada umumnya.

Padang,26 Desember 2023

Penyusun

Noor Putri Hidayanti

ii
DAFTAR ISI

I. Abstrak .......................................................................................................... 1
II. Pendahuluan .................................................................................................. 2
2.1 Latar Belakang .......................................................................................... 2
2.2 Masalah ..................................................................................................... 3
2.3 Tujuan ....................................................................................................... 3
2.4 Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 4
III. Metode Penelitian ......................................................................................... 6
IV. Hasil................................................................................................................ 6
V. Pembahasan ................................................................................................... 7
VI. Simpulan ........................................................................................................ 9
VII. Daftar Pustaka ............................................................................................ 11

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Tunggal.............................................................................................. 6


Tabel 2. acuan nilai korelasi pada tingkat hubungan ....................................................... 7
Tabel 3. Menguji hipotesa ............................................................................................... 7s

iv
I. Abstak
Kegiatan pertambangan batubara pada Perusahaan Pertambangan
pada Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Transportasi,
dengan Jumlah Bahan Galian yang dapat diangkut dan dapat mengetahui
dampak kegiatan pertambangan batubara terhadap kondisi sosial-ekonomi
dan lingkungan serta mengetahui persepsi masyarakat terhadap dampak
pertambangan pada kondisi sosial ekonomi serta lingkungan. Metode
penelitian adalah metode kuantitatif. Dampak pertambangan terhadap
kondisi sosial ekonomi serta lingkungan dianalisis secara desktiptif
kuantitatif. Penilaian persepsi menggunakan skoring. Uji statistic
menggunakan Pearson untuk melihat korelasi dan regresi linear untuk
melihat hubungan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan
keefisienan hubungan Transportasi, dengan Jumlah Bahan Galian yang
dapat diangkut sebagian besar masyarakat bekerja pada bidang tambang
dengan pendidikan hingga SMA. Persepsi masyarakat menyatakan
pertambangan tidak menimbulkan konflik dan memberikan kesempatan
kerja kepada masyarakat lokal. Menunjukkan nilai dominan pada
terbukanya kesempatan kerja tetapi persepsi terhadap dampak lingkungan
tergolong rendah diakibatkan masyarakat merasakan adanya kerusakan
jalan, pencemaran air dan debu akibat kegiatan pertambangan.
Kata Kunci : pertambangan batubara, dampak sosial ekonomi, persepsi
masyarakat.
Coal mining activities in mining companies in this study aim to
determine the relationship between transportation and the amount of
minerals that can be transported and to determine the impact of coal
mining activities on socio-economic conditions. and the environment as
well as knowing the community's perception of the impact of mining on
socio-economic and environmental conditions. The research method is a
quantitative method. The impact of mining on socio-economic and
environmental conditions is analyzed quantitatively descriptively.
Perception assessment uses scoring. Statistical tests use Pearson to see
correlation and linear regression to see the relationship between

1
2

variables. The research results show the efficiency of transportation


relations, with the amount of minerals that can be transported, most
people work in the mining sector with education up to high school.
Community perception states that mining does not cause conflict and
provides employment opportunities for local communities. Shows a
dominant value in opening up job opportunities but the perception of
environmental impacts is relatively low due to the community feeling that
there is damage to roads, water and dust pollution due to mining
activities.
Keywords: coal mining, socio-economic impact, community perception.

II. Pendahuluan
2.1 Latar belakang
Dalam berkembangnya ilmu pengetahuan di era modern saat
ini banyak sekali penerapan ilmu pada bidang bidang tertentu, misal
penerapan ilmu statistka pada kehidupan sehari-hari. Statistik
merupakan kumpulan cara ataupun juga aturan-aturan yang
berhubungan dengan pengumpulan, pengolahan (analisis), penarikan
kesimpulan, atas data-data yang berbentuk angka dengan
menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu. Sehingga dengan statistik
kita dapat mengetahui atau melakukan uji terhadap hipotesis yang
belum teruji kebenarannya, maupun yang sudah.
Pemanfaatan sumberdaya alam harus dilakukan secara optimal
untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan manusia yangmerupakan
tujuan dari pembangunan. Pemanfaatan batubara sebagai sebuah
sumberdaya alam dilakukan dengan kegiatan pertambangan yang
seharusnya dilaksanakan berdasarkan prinsip pembangunan
berkelanjutan. Kegiatan pertambangan yang dilakukan harus
memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. Kegiatan pertambangan
batubara yang dilaksanakan tentu menimbulkan dampak baik terhadap
lingkungan fisik maupun terhadap masyarakat di sekitar lokasi
penambangan.
3

Menurut Djadjadiningrat (2003) dalam Siska (2013) dampak


positif dari kegiatan pertambangan batubara selain merupakan sumber
pendapatan asli daerah dan sumber devisa negara juga memberikan
peran dalam membangun daerah di Indonesia, yaitu dengan
terbukanya jalan didaerah yang terisolasi akibat adanya kegiatan
pertambangan. Selain itu adanya kegiatan pertambangan akan
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat didaerah
pertambangan tersebut. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat
kegiatan pertambangan diantaranya adalah kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan muncul diakibatkan karena perusahaan
pertambangan tidak memperhatikan lingkungan dalam melakukan
kegiatan. Selain itu limbah hasil pertambangan juga tidak diolah
dengan baik sehingga mencemari lingkungan.
2.2 Masalah
1. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat kegiatan pertambangan
diantaranya adalah kerusakan lingkungan.
2. Penurunan produktivitas tanah, pemadatan tanah, terjadinya erosi
dan sedimentasi serta terganggunya flora fauna serta kenyamanan
Penduduk
3. Dampak terhadap kondisi social ekonomi di wilayah tersebut,
seperti perubahan pendapatan keluarga, pola pemilikan lahan,
pemanfaatan dan penguasaan sumberdaya alam, serta
pengembanan fasilitas sosial dan aksesibilitas wilayah
2.3 Tujuan
1. Mengetahui karakteristik masyarakat di sekitar kegiatan
pertambangan batubara di daerah penelitian.
2. Mengetahui dampak kegiatan pertambangan batubara terhadap
kondisi sosial-ekonomi dan lingkungan di sekitar penambangan
batubara di daerah penelitian.
3. Mengetahui persepsi masyarakat dengan keberadaan kegiatan
pertambangan batubara terhadap kondisi sosial ekonomi serta
lingkungan di sekitar penambangan batubara di daerah penelitian.
4

2.4 Tinjauan Pustaka


2.4.1 Korelasi
Korelasi Sederhana merupakan suatu Teknik Statistik
yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan 2
Variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk
hubunganantara 2 Variabel tersebut dengan hasil yang sifatnya
kuantitatif. Kekuatan hubungan antara 2variabel yang
dimaksud disini adalah apakah hubungan tersebut
ERAT,LEMAH ataupunTIDAK ERAT sedangkan bentuk
hubungannya adalah apakah bentuk korelasinya Linear Positif
ataupun Linear Negatif. Korelasi merupakan teknik analisis
yang termasuk dalam salah satuteknik pengukuran asosiasi
atau hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi
merupakan istilah umum yang mengaku pada sekelompok
teknik dalam statistik bivariat yangdigunakan untuk mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel. Diantara sekian
banyak teknik-teknik pengukuran asosiasi terdapat dua teknik
korelasi yang sangat populer sampai sekarang yaitu Korelasi
pearson dan Korelasi Rank Spearman. Pengukuranasosiasi
mengenakan nilai numerik untuk mengetahui tingkatan
asosiasi atau kekuatanhubungan antara variabel. dua variabel
dikatakan berasosiasi jika perilaku variabel yang
satumempengaruhi variabel yang lain. jika tidak terjadi
pengaruh maka kedua variabel tersebutdisebut
independen.Korelasi adalah metode untuk mengetahui tingkat
keeratan hubungan dua peubah ataulebih yang digambarkan
oleh besarnya koefisien korelasi.Koefisien korelasi
adalahkoefisien yang menggambarkan tingkat keeratan
hubungan antar dua peubah atau lebih. Besaran dari koefisien
korelasi tidak menggambarkan hubungan sebab akibat antara
dua peubahatau lebih tetapi semata-mata menggambarkan
5

keterkaitan linier antar peubah (Mattjik dan


Sumertajaya,2000).
2.4.2 Kegunaan Korelasi
Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan
skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala
interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala
ordinal. Kuat lemah hubungan diukur menggunakan jarak
(range) 0 sampai dengan 1. Korelasi mempunyai kemungkinan
pengujian hipotesis dua arah (two tailed). Korelasi searah jika
nilai koefesien korelasi diketemukan positif; sebaliknya jika
nilai koefesien korelasi negatif, korelasi disebut tidak searah.
Yang dimaksud dengan koefesien korelasi ialah suatu
pengukuran statistik kovariasi atau asosiasi antara dua variabel.
Jika koefesien korelasi diketemukan tidak sama dengan nol
(0), maka terdapat hubungan antara dua variabel tersebut. Jika
koefesien korelasi diketemukan +1. maka hubungan tersebut
disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear
sempurna dengan kemiringan (slope) positif. Sebaliknya. jika
koefesien korelasi diketemukan -1. maka hubungan tersebut
disebut sebagai korelasi sempurna atau hubungan linear
sempurna dengan kemiringan (slope) negatif. Dalam korelasi
sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis mengenai
signifikansi antar variabel yang dikorelasikan, karena kedua
variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya
variabel X mempunyai hubungan sangat kuat dengan variabel
Y. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka tidak terdapat
hubungan antara kedua variabel tersebut (Anonim, 2010)
6

III. Metode Penelitian


Pada kesempatan kali ini penelitian dilakukan dengan uji statistic
data. Pengujian ini dilakukan oleh seorang mahasiswa pada perusahaan
tambang, yang ia uji adalah hubungan Transportasi, dengan Jumlah
Bahan Galian yang dapat diangkut. Mahasiswa mengambil sampel 10
Tunnel pada perusahaan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Tujuan pertama untuk mengetahui
karakteristik masyarakat yang berada di sekitar daerah pertambangan
batubara dianalisis secara deskriptif. Tujuan kedua untuk mengetahui
dampak pertambangan batubara terhadap kondisi sosial ekonomi-
lingkungan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk
mengetahui persepsi masyarakat tentang sosial-ekonomi dan lingkungan
akibat kegiatan pertambangan batubara .

IV. Hasil
Tabel 1. Distribusi Tunggal

Dari data diatas dapat kita buat asumsi awal :


H₀ = Apabila Kolerasi antara nilai X dan Y mendekati 1 atau -1 dan
bernilai positif maupun negatif, artinya semakin banyak transportasi
maka semakin banyak bahan galian yang dapat dimuat.
7

Sedangkan untuk asumsi relative :


Ha = Apabila Kolerasi antara nilai X dan Y sama dengan 1 atau -1 baik
bernilai positif maupun negatif, artinya tidak keterkaitan sama sekali
antara semakin banyaknya transportasi maka semakin banyak bahan
galian yang dapat dimuat.

Tabel 2. acuan nilai korelasi pada tingkat hubungan :

V. Pembahasan
Maka untuk menguji hipotesa tersebut disajikan dengan menggunakan
table :
Tabel 3. Menguji hipotesa

Perhitungan Koefisien Korelasi Person


Dengan menggunakan rumus :
8

Maka dapat diselesaikan :

Maka dari hasil diatas hasil dari kolerasi antara X dan Y bernilai
0,9769 maka nilai mendekati 1 yang menunjukkan hubungan kolerasi bernilai
sangat kuat atau tinggi. Maka H₀ dapat diterima sedangkan Ha ditolak.
Perhitungan Regresi Linier Sederhana
Menghitung nilai a dan b

a = (507)(68) – (24)(1479)
(10)(68) – (68)
a = 34.476 – 35.496
680 – 68
a = - 1.020 = -0,001
612
9

b = (10)(1479) – (24)(507)
(10)(68) – (68)
b = 14.790 – 12.168
680 – 68
b = 2.622 = 4,28
612
Persamaan regresi linier
Y = a – bX
Y = -0,001 – 4,28X

Dapat diinterpretasikan sebagai berikut:


a. Konstanta sebesar 4,28,hal ini berarti jika variable Bahan Galian bernilai
nol,maka prediksi nilai Bahan Galian sebesar 4,28.
b. Koefisien variable x sebesar -0,001,hal ini berarti jika variabel jumlah
Transportasi ditingkatkan sebesar 1 satuan maka,prediksi nilai jumlah
Transportasi meningkat sebesar -0,001 satuan,begitu pula sebaliknya jika
variable
jumlah Transportasi diturunkan sebesar 1 satuan,maka prediksi jumlah
Transportasi akan menurun sebesar -0,001 satuan.

VI. Simpulan
1. Masyarakat yang berada di Daerah Pertambangan umumnya berumur
33-42 tahun dengan pendidikan rata-rata tamat SMA.
2. Pertambangan batubara berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja
dengan perusahaan membuka selebar-lebarnya kesempatan kerja bagi
masyarakat yang berada di daerah Pertambangan dan peningkatan
pendapatan masyarakat. Sedangkan untuk peningkatan pendidikan
dan perubahan mata pencaharian masyarakat kegiatan pertambangan
batubara tidak berpengaruh.
3. Hasil uji korelasi dengan menggunakan Pearson dan uji regresi linier
sederhana menunjukkan bahwa hubungan Transportasi, dengan
10

Jumlah Bahan Galian yang dapat diangkut sebesar 0,9769 untuk


korelasi dan -0,001 – 4,28X untuk regresi.
DAFTAR PUSTAKA

Qomariah, R. (2003). Dampak Kegiatan Pertambangan Tanpa Ijin (PETI)


Batubara Terhadap Kualitas Sumberdaya Lahan dan Sosial Ekonomi
Masyarakat Di Kabupaten Banjar - Kalimantan Selatan. Tesis. Program
Pasca Sarjana Institut Pertaninan Bogor
Siska. (2013). Dampak Industri Batubara Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat
di Sekitar Desa Jembayan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kertanegara.
eJournal Administrasi Negara, 2013, 1 (2) : 473-493
J.Supranto.1987. Statistik : Teori dan Aplikasi, jilid 1. Jakarta : erlangga
Jonathan,Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif . Yogyakarta.
Graha lmu

11

Anda mungkin juga menyukai