Anda di halaman 1dari 10

JOB I

HUKUM KIRCHOFF
ANDIKA SYAWALDI PRATAMA
(2010017111045)
18 Januari 2022
PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
LABORATORIUM DASAR ELEKTRIK DAN ELEKRONIKA
TEKNIK ELEKTRO, FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI, UNIVERSITAS BUNG HATTA

Abstrak

Hukum Kirchoff merupakan suatu persamaan yang membahas tentang arus dan tegangan
pada suatu rangkaian. Hukum Kirchoff terdiri dari 2 macam Yaitu Hukum Kirchoff 1 dan
Hukum Kirchoff 2, Hukum Kirchoff satu adalah hukum kirchoff tentang besarnya arus yang
masuk pada titik percabangan sama dengan besar arus yang keluar dari titik percabangan
tersebut, sedangkan hukum kirchoff dua dalah hukum kirchoff tentang besarnya atau jumlah
tegangan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan nol. Pada percobaan ini kita dapat
mengetahui besar arus yang masuk pada titik cabang dan arus yang keluar itik cabang
dengan menggunakan amperemeter dan kemudian kita cari arus teorinya untuk mengetahui
persentase kesalahan pada percobaan ini, peralatan yang digunakan pada praktikum kali ini
terdiri dari sumber tegangan DC, voltmerer DC, amperemeter DC, resistor dan jumper.
Kata Kunci :Hukum Kirchoff; Hukum Kirchoff Arus; Hukum Tegangan Kirchoff

1.PENDAHULUAN Kedua hukum dasar rangkaian ini sangat


bermanfaat untuk menganalisis rangkaian-
Rangkaian listrik biasanya terdiri
rangkaian listrik majemuk yang cukup
banyak hubungan sehingga akan terdapat
rumit. Akan tetapi sebagian orang
banyak cabang maupun titik simpul. Titik
menyebut kedua hukum ini dengan Aturan
simpul adalah titik pertemuan dua cabang
Kirchoff, karena dia terlahir dari hukum-
atau lebih. Penyelesaian dalam masalah
hukum dasar yang sudah ada sebelumnya,
rangkaian listrik yang terdapat banyak
yaitu hukum kekekalan energi dan hukum
cabang atau simpul itu digunakan Hukum
kekekalan muatan listrik Untuk
I dan II Kirchhoff.
memecahkan persoalan persoalan
Gustaf Robert Kirchoff adalah seorang rangkaian yang rumit; yaitu rangkaian
fisikawan jerman yang berkontribusi pada yang terdiri dari beberapa buah sumber
pemahaman konsep dasar teori rangkaian tegangan atau sumber arus serta
listrik, spektroskopi, dan emisi radiasi beberapa buah hambatan/beban maka
benda hitam yang dihasilkan oleh benda- dipergunakan hukumhukum rangkaian,
benda yang dipanaskan. Dalam kelistrikan, diantaranya hukum Kirchoff.
sumbangan utamanya adalah dua hukum
Pada pembahasan ini dibatasi pada
dasar rangkaian, yang kita kenal sekarang
analisis rangkaian sederhana yang hanya
dengan Hukum I dan Hukum II Kirchoff.
mempunyai sumber arus, sumber Hubungan seri bertujuan untuk
tegangan dan tahanan; sumber tersebut memperbesar hambatan pada rangkaian
boleh yang bebas atau pun yang tak dan juga sebagai pembagi tegangan.
bebas. Pada hubungan seri, arus yang melewati
setiap hambatan pada nilainya sama.
Adapun tujuan dari percobaaan Hukum Sedangkan untuk hubungan listrik paralel,
Kirchoff : berbagai komponen yang ada di
1. Mahasiswa mampu untuk rangkaian listrik akan mendapatkan beda
membuktikan persamaan dari hukum potensial (V) yang besarnya sama.
Arus Kirchoff. Misalnya, peralatan listrik di rumah
2. Mahasiswa mampu menganalisa masing-masing harus mendapatkan
hubungan antara arus pada tahanan tegangan 100 Volt. Jadi, rangkaian pada
yang terhubung parallel peralatan- peralatan itu terhubung secara
paralel. Hubungan listrik paralel bertujuan
2. DASAR TEORI untuk memperkecil suatu hambatan pada
2.1 Hukum Kirchoff Arus rangkaian dan juga sebagai pembagi arus.

Hukum ini juga disebut Hukum I


Kirchhoff, Hukum titik Kirchhoff, Hukum
percabangan Kirchhoff, atau KCL
(Kirchhoff's Current Law). Prinsip dari
kekekalan muatan listrik mengatakan
bahwa: “Pada setiap titik percabangan
dalam sirkuit listrik, jumlah dari arus yang
masuk kedalam titik itu sama dengan
jumlah arus yang keluar dari titik Gambar 2.1 Hukum arus kirchoff
tersebut.Atau Jumlah total arus pada
Gambar diatas adalah contoh
sebuah titik adalah nol”.
percabangan arus listrik dalam suatu
Mengingat bahwa arus adalah besaran simpul. Dalam Gambar diatas, terdapat
bertanda (positif atau negatif) yang tiga komponen arus yang menuju simpul
menunjukan arah arus tersebut menuju dan tiga komponen arus yang
atau keluar dari titik. meninggalkan simpul. Jika keenam
komponen arus ini dijumlahkan maka
n adalah jumlah cabang dengan arus hasilnya adalah nol, seperti diperlihatkan
yang masuk atau keluar terhadap titik dalam persamaan berikut
tersebut.Hukum ini berdasar pada
kekekalan muatan, dengan muatan (dalam Gustaf Robert Kirchoff adalah
satuan coulomb) adalah hasil kali dari arus seorang fisikawan jerman yang
(ampere) dan waktu (detik). berkontribusi pada pemahaman konsep
dasar teori rangkaian listrik, spektroskopi,
Hukum Kirchhoff arus menyebutkan dan emisi radiasi benda hitam yang
bahwa dalam suatu simpul percabangan, dihasilkan oleh benda-benda yang
maka jumlah arus listrik yang menuju dipanaskan. Dalam kelistrikan, sumbangan
simpul percabangan dan yang utamanya adalah dua hukum dasar
meninggalkan percabangan adalah nol. rangkaian, yang kita kenal sekarang
dengan Hukum I dan Hukum II Kirchoff.
Kedua hukum dasar rangkaian ini sangat sumber tegangan. Arus yang berjalan
bermanfaat untuk menganalisis rangkaian- menuju titik percabangan ditulis dengan
rangkaian listrik majemuk yang cukup tanda potitif (+), dan sebaliknya arus yang
rumit. meninggalkan titik percabangan ditulis
tanda negatif (-)Hukum Kirchoff I tidak
Jumlah aljabar semua arus yang lain serupa dengan hukum kekekalan
arahnya menuju titik percabangan yaitu muatan listrik. Jumlah arus yang masuk di
nol. Titik percabangan merupakan titik titik sambungan sama dengan jumlah arus
yang menjadi pertemuan tiga atau lebih keluar dari titik sambungan.
arus ke rangkaian atau sumber tegangan Persamaan dari Hukum Kirchoff I
dan juga dari unsur rangkaian atau dinyatakan melalui rumus berikut: ƩI
sumber tegangan. Arus yang berjalan (masuk) = ƩI (keluar) Hukum Kirchoff II
menuju titik percabangan ditulis dengan memiliki persamaan yang dituliskan
tanda potitif (+), dan sebaliknya arus yang melalui rumus berikut: ƩIR + ƩU = 0
meninggalkan titik percabangan ditulis Penggunaan Hukum Kirchoff untuk
tanda negatif (-). Hukum Kirchoff I tidak tegangan pada rangkaian listrik tertutup,
lain serupa dengan hukum kekekalan dapat diperkirakan arah arus di setiap
muatan listrik. Jumlah arus yang masuk di cabang sesuai keinginan. Arah arus bisa
titik sambungan sama dengan jumlah arus diperkirakan sesuai aah jarum jam atau
keluar dari titik sambungan. Persamaan berlawanan arah jarum jam. Saat
dari Hukum Kirchoff I dinyatakan melalui persamaan tegangan yang dihasilkan telah
rumus berikut: diselesaikan, maka jika perhitungan tanda
ƩI (masuk) = ƩI (keluar) negatai berarti arah arus yang
diperkirakan salah. Sebaliknya, jika hasil
perhitungan postif maka perkiraan arah
arus sudah benar.

Arus terbagi atas dua yaitu arus


searah dan arus bolak balik. Arus searah
juga mempunyai nilai tetap atau konstan
terhadap satuan waktu, yang artinya
dimana pun kita meninjau suatu arus
Gambar 2.2 Hukum Kirchoff 1 tersebut pada waktu berbeda akan
mendapatkan nilai yang sama.
Berdasarkan gambar diatas, besar
kuat arus total yang melawati suatu titik 2.2 Hukum Kirchoff Tegangan
percabangan a secara matematis Hukum ini menyebutkan bahwa di
dinyatakan yang besarnya merupakan dalam suatu lup tertutup maka jumlah
I1=I2+I3 sumber tegangan serta tegangan jatuh
adalah nol.
sambung, memiliki nilai sama dengan
nol. Jumlah aljabar semua arus yang
arahnya menuju titik percabangan yaitu
nol. Titik percabangan merupakan titik
yang menjadi pertemuan tiga atau lebih
arus ke rangkaian atau sumber tegangan
dan juga dari unsur rangkaian atau Gambar 2.3 Hukum Kirchoff Tegangan
Rangkaian ini terdiri dari sumber dianggap sebagai konsekuensi prinsip
tegangan dan empat buah komponen. Jika kekalan energy.
sumber tegangan dijumlah dengan
tegangan jatuh pada keempat komponen, Mengingat bahwa potensial listrik
maka hasilnya adalah nol, seperti didefinisikan sebagai integral garis
ditunjukan oleh persamaan berikut terhadap medan listrik yang menyatakan
bahwa integral garis medan listrik di
Hukum ini juga disebut sebagai sekitar lingkaran tertutup (loop) C adalah
Hukum kedua kirchhoff, Hukum putaran nol. Untuk mengembalikannya ke bentuk
(loop) Kirchhoff, dan KVL (Kirchhoff's khusus, integral ini dapat dipisah-pisah
Voltage Law). untuk mendapatkan tegangan pada
komponen tertentu.mponents.
Prinsip kekekalan energi mengatakan
bahwa Jumlah terarah (melihat orientasi Hukum ini adalah penyederhanaan
tanda positif dan negatif) dari beda dari hukum induksi faraday untuk kasus
potensial listrik (tegangan) di sekitar khusus dimana tidak ada fluktuasi medan
sirkuit tertutup sama dengan nol. magnet yang menyambungkan lingkaran
tertutup (loop). Maka hukum ini cukup
Atau secara lebih sederhana, jumlah untuk menghitung sirkuit yang hanya
dari emf dalam lingkaran tertutup ekivalen berisi resistor dan kapasitor.
dengan jumlah turunnya potensial pada
lingkaran itu. Atau Jumlah hasil kali Hukum II Kirchhoff ini menjelaskan
resistansi konduktor dan arus pada bahwa jumlah penurunan beda potensial
konduktor dalam lingkaran tertutup sama sama dengan nol artinya tidak ada energi
dengan total emf yang ada dalam listrik yang hilang dalam rangkaian atau
lingkaran (loop) itu. Hukum ini semua energi listrik diserap dan
berdasarkan kekekalan "energi yang digunakan. Untuk menganalisis suatu
diserap atau dikeluarkan medan potensial" rangkaian listrik menggunakan Hukum II
(tidak termasuk energi yang hilang karena Kirchhoff diperlukan beberapa aturan atau
disipasi). Diberikan sebuah tegangan perjanjian.
listrik, suatu muatan tidak mendapat atau
1. Pilih loop untuk masing-masing
kehilangan energi setelah berputar dalam
satu lingkaran sirkuit karena telah kembali lintasan tertutup dengan arah tertentu.
ke potensial awal. Pada dasarnya pemilihan arah loop
bebas namun jika memungkinkan
Hukum ini tetap berlaku walaupun usahakan searah dengan arah arus.
resistansi (yang mengakibatkan disipasi Maksudnya bebas disini bebas yah
energi) ada dalam sirkuit. Validitas hukum arahnya mau searah jarum jam atau
ini dalam kasus tadi dapat dimengerti berlawanan arah jarum jam.
dengan menyadari bahwa muatan tidak 2. Pada suatu cabang, jika arah loop
kembali ke tempat asalnya karena ada sama dengan arah arus maka
disipasi energi. Pada terminal negatif, penurunan tegangan (IR) bertanda
muatan sudah hilang. Artinya energi yang positif, jika berlawanan arah maka
diberikan oleh beda potensial sudah penurunan tegangan (IR) bertanda
terpakai seluruhnya oleh resistansi yang negatif. Contohnya gini. Kalo misalkan
mengubah energi tadi menjadi disipasi arah loop searah jarum jam terus arah
panas. Hukum kedua Kirchhoff dapat arusnya juga searah jarum jam, maka
nanti penurunan tegangan (IR) positif dataran tinggi ke dataran rendah atau
karena sama-sama searah jarum jam arus listrik itu merupakan aliran arus dari
Kalo misalkan nanti loopnya potensial tinggi disebut kutub positif
berlawanan arah jarum jam tapi melalui kabel (rangkaian luar) menuju
arusnya searah jarum jam maka IR- potensial rendah disebut kutub
nya bertanda negatif. negatifHukum Kirchhoff Tegangan
3. Jika saat mengikuti arah loop, kutub (Kirchhoff’s Voltage Law, KLV)
sumber tegangan yang lebih dulu menyatakan bahwa jumlah aljabar
dijumpai adalah kutub positif maka potensial yang naik dan yang turun pada
GGL bertanda positif. Sebaliknya, jika sebuah kalang tertutup (loop) sama
kutub yang lebih dahulu dijumpai dengan nol.
adalah kutub negatif maka GGL
bertanda negatif.

jumlah aljabar pada hasil perkalian


arus dan resistansi konduktor/resistor
pada rangkaian listrik tertutup, yang
ditambah jumah aljabar sumber tegangan
(ggl) pada rangkaian tersebut, sama
Gambar 2.4 Hukum Kirchoff 2
dengan nol. Hukum Kirchoff II memiliki
persamaan yang dituliskan melalui rumus 1. Pilih loop untuk masing-masing
berikut: lintasan tertutup dengan arah
tertentu. Pada dasarnya suatu
ƩIR + ƩU = 0
pemilihan arah loop bebas namun
Penggunaan Hukum Kirchoff untuk juga jika memungkinkan usahakan
tegangan pada rangkaian listrik tertutup, searah dengan arah arus. Maksudnya
dapat diperkirakan arah arus di setiap bebas disini bebas yah arahnya mau
cabang sesuai keinginan. Arah arus bisa searah jarum jam atau berlawanan
diperkirakan sesuai aah jarum jam atau arah jarumjam.
berlawanan arah jarum jam. Saat
persamaan tegangan yang dihasilkan
telah diselesaikan, maka jika perhitungan
tanda negatai berarti arah arus yang
diperkirakan salah. Sebaliknya, jika hasil
perhitungan postif maka perkiraan arah
arus sudah benar.
Gambar 2.5 perbandingan arah loop
Hukum ini merupakan salah satu
teori elektronika untuk menganalisis lebih 2. Pada suatu cabang, jika arah loop
lanjut tentang rangkaian elektronika. Loop sama dengan arah arus maka
merupakan suatu rangkaian atau suatu penurunan tegangan (IR) bertanda
jalan konduksi yang tertutup. Titik-titik positif, jika berlawanan arah maka
cabang dalam jaringan (rangkaian) penurunan tegangan (IR) bertanda
merupakan tempat bertemunya beberapa negatif. Sebagai contohnya gini. Kalo
konduktor Arus listrik yang telah misalkan arah loop searah jarum jam
dipelajari, mengalir bagaikan aliran dari terus arah arusnya juga searah jarum
jam, maka nanti suatu penurunan masuk sama dengan arus yang keluar
tegangan (IR) positif karena sama- sesuai dngan hukum kirchoff I. Pada
sama searah jarum jam. rangkaian paralel didapatkan bahwa arus
yang mengalir dibagi dimana sebagian
arus mengalir ke suatu alat dan sebagian
lagi mengalir ke alat yang lain. Pada
rangkaian multiloop didapatkan bahwa
pengukuran yang dilakukan akan lebih
mudah menggunakan multiloop, karena
telah mencakup amperemeter, voltmeter
dan tegangan.
Besar dari hukum Kirchoff II adalah
Gambar 2.6 Loop searah jarum jam
hukum hukum kekekalan energi yang
diterapkan pada rangkaian tertutup.
Pemakaian hukum II Kirchoff pada
rangkaian tertutup yaitu karena ada
rangkaian yang tidak dapat
disederhanakan menggunakan kombinasi
seri-paralel.
Hukum II Kirchoff sendiri berbunyi,
“di dalam sebuah rangkaian tertutup
Gambar 2.7 Loop berlawanan jarum (loop), jumlah aljabar gaya gerak
jam listrik(ggl) dengan penurunan tegangan(R)
adalah sama dengan nol.
Pada rangkaian tertutup, jumlah
sumber tegangan akan sama dengan
jumlah penurunan potensial. Jumlah arus
yang masuk dalam percabangan akan
sama dengan jumlah arus yang keluar dari
persimpangan tersebut. Dalam alirannya,
Gambar 2.8 Loop GGL bertanda arus listrik juga mengalami cabang-
positif cabang. Ketika melalui percabangan, Arus
listrik akan terbagi pada setiap
percabangan dan besarnya tergantung
ada tidaknya hambatan pada cabang
tersebut. Jika hambatan pada cabang
tersebut besar, maka arus listrik yang
melalui cabang tersebut mengecil.
Gambar 2.9 Loop GGL bertanda Arus listrik yang telah dipelajari,
negatif mengalir bagaikan aliran dari dataran
tinggi ke dataran rendah atau arus listrik
Rangkaian yang digunakan dalam itu merupakan aliran arus dari potensial
percobaan ada tiga, yaitu rangkaian seri, tinggi disebut kutub positif melalui kabel
rangkaian paralel, dan rangkaian (rangkaian luar) menuju potensial rendah
multiloop. Pada rangkaian seri akan disebut kutub negatif.
didapatkan kesimpulan bawa arus yang
3. ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Membuat rangkaian percobaan
Adapun alat-alat yang digunakan pada seperti gambar 1.3 (yang diberikan
praktikum kali ini, sebagai berikut: oleh asisten) dan gunakan resistor
1. Sumber tenaga DCvariable yang tersedia.
Yaitu, suatu sumber tenaga listrik 2. Mengatur sumber tegangan DC
tegangan DC (Power Supply) yang sesuai dengan petunjuk asisten
outputnya ada yang tetap dan juga dan dijaga konstan.
ada yang variable (dapat diatur- 3. Untuk KCL ukur dan catat Vs,I1, I2,
atur),dengan tegangan tunggal dan I8
ganda. 4. Untuk KVL ukur dan catat Vs, V1,
2. Volt Meter DC V2, V8
Berfungsi untuk mengetahui beda 5. Mengulangi cara seperti diatas
potensial tegangan DC antara 2 titik untuk besar tegangan yang lain.
pada suatu beban listrik atau
rangkaian elektronika 6. RANGKAIAN PELAKSANAAN
3. Ampere meterDC Adapun rangkaian pelaksanaan pada
Fungsinya: Sebagai alat ukur yang praktikum kali ini yaitu
digunakan untuk mengetahui besar
kecilnya arus yang terdapat pada
rangkaian listrik DC.
4. Resistor
Fungsinya : Menghambat serta bisa
mengatur arus listrik didalam suatu
rangkaian elektronika.
5. Jumper
Fungsinya : Dapat digunakan untuk
menghubungkan atau memutuskan
Gambar 6.1 Rangkaian Praktikum
aliran listrik pada suatu rangkaian.

4. Rangkaian Percobaan
Adapun Rangkaian Percobaan pada
praktikum kali ini yaitu
R2
I2
R1 R4
I1 I4

R3
I3

V1 V2 V3 Gambar 6.2 Rangkaian Praktikum


It VS

7. ANALISA DAN HASIL


Gambar 4.1 Elemen R Hubungan 7.1 HASIL
Campuran
Tabel 1.1 Hasil Pelaksanaan
5. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan yang No Nama Material Spesifikasi
dapat kita lakukan pada praktikum kali 1 R1 0,22Ω
ini, sebagai berikut:
2 R2 100 Ω I teori−I praktek
%I= ×100 %
3 R3 120 Ω I teori
4 R4 220 Ω 0,056−0 ,02
¿ ×100 %¿ 64 ,28 %
0,056
Tabel 1.2 hasil pelaksanaan

N Nama Elemen Analisa mencari kesalahan I3 :


Hasil Pengukuran
o Listrik
Sumber V total 5 ,6
1 12 V I teori= = =0,046 A
Tegangan 1 R3 120
2 I1 4 0 mA (0,04 A) I teori−I praktek
3 I2 20 mA (0.02 A) %I= ×100 %
I teori
4 I3 16 mA (0,016 A)
0,046−0,016
5 I4 40 mA (0,04 A) ¿ × 100 %
0,046
6 V1 0,1 V ¿ 65 , 21 %
7 V2 2,8 V
8 V3 2,7 V Analisa mencari kesalahan I4 :
9 VT 5,6 V V total 5 ,6
I teori= = =0,025 A
R4 220
7.2 ANALISA DATA I teori−I praktek
%I= ×100 %
I teori
Adapun analisa data pada praktikum
0,025−0 ,04
kali ini yaitu ¿ ×100 %¿ 60 %
0,025
V T =5 , 6I 1=40 mA ( 0 , 04 A )
I 2=20 mA (0 ,02 A) 7.3 ANALISA KATA
I 3=16 mA (0,016 A )
Pada percobaan kali ini kita
I 4=40 mA (0 ,04 A) melakukan pengukuran pada percobaan I
yaitu hukum kirchoff dengan
Analisa mencari kesalahan I1 :
menggunakan alat seperti voltmeter,
V total 5 , 6 ampermeter dan resistor sebelum kita
I teori= = =25 , 45 A melakukan pengukuran kita melakukan
R1 0 ,22
I teori−I praktek rangkaian sesuai dengan gambar 6.1 dan
%I= ×100 % gambar pada 6.2 menggunakan visio.
I teori
Hukum Kirchoff dapat digunakan untuk
25 , 45−0 ,04
¿ ×100 % menganalisis suatu rangkaian yang
25 , 45
kompleks. Pada percobaan kali ini kita
¿ 99 , 84 %
menggunakan sebuah power supplay.

Analisa mencari kesalahan I2 : Pertama kita ukur tegangan pada


power supplay, setelah kita dapatkan
V total 5 ,6 tegangan tersebut baru kita rangkai
I teori= = =0,056 A
R2 100 seperti gambar 6.2 dan kita mendapatkan
hasil dari I1,I2 dan I3 dengan nilai seperti
pada table 1.2. setelah kita mendapatkan
nilai arus maka kita melakukan analisa
data dengan rumus hukum kirchoff.
Setelah itu kita cari persentase kesalahan
antara arus teori dengan arus praktek
maka kita akan mendapatkan persentase
kesalahan yang kita dapatkan.

8. KESIMPULAN
Pada praktek pengukuran hukum
kirchoff ini,kami dapat melaksanakan
praktek dengan lancar. Dari hasil
pengukuran diatas dapat diambil
kesimpulan sebelum kita mennghitung
persentase kesalahan kita ukur dulu
tegangan dan arus.Pertama kita ukur
tegangan pada power supplay, setelah kita
dapatkan tegangan kita rangkai seperti
gambar 6.2 dan kita mendapatkan I1,I2
dan I3 dengan nilai pada table 1.2. setelah
kita mendapatkan nilai arus maka kita
melakukan analisa data dengan rumus
hukumkirchoof
DAFTAR PUSTAKA

Endah, R. (2019). Elektronika Dasar 1. Panduan Pratikum Elektronika Dasar 1, hal 56.

Ishaq, M. (2005). Listrik Dinamik 1 : Hukum OHM dan Hukum Kirchoff. Fisika Dasar/Listrik-
Magnet/ Elektrodinamik 1.

Ramdhani, M. (2008). Rangkaian Listrik. Penerbit Erlangga, 408.

Tujuan, A. (2010). Percobaan IV HUKUM KIRCHHOFF. Jumadi, 2–4.

Wahyudi. (2015). Analisis Hasil Belajar Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Hukum. Jurnal
Pendidikan Fisika Dan Teknologi, I(2), 129–135.

Anda mungkin juga menyukai